KEBUDAYAAN MARITIM
Disusun Oleh :
5. Uraikan 7 (tujuh) unsur kebudayaan yang menjadi ciri kehidupan masyarakat maritim!
PEMBAHASAN :
1. Pengertian Kebudayaan dan kebudayaan Maritim
Secara etimologis, kata “Kebudayaan” berasa dari bahasa Sanskerta, Buddhayah,
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti akal atau budi. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni dan bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan
cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat
lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-
daya yang berarti daya dari budi.
4. Berikut ini kategorisasi akses pemanfaatan sumberdaya oleh masyarakat maritim yaitu :
1.) Kondisi sumberdaya pesisir dan laut yang bersifat common property (milik
bersama) dengan akses yang bersifat quasi open access. Istilah common property ini
lebih mengarah pada kepemilikan yang berada di bawah kontrol pemerintah atau lebih
mengarah pada sifat sumberdaya yang merupakan public domain, sehingga sifat
sumberdaya tersebut bukanlah tidak ada pemiliknya. Ini berarti sumberdaya tersebut
tidak terdefinisikan dalam hal kepemilikannya sehingga menimbulkan gejala yang
disebut dengan dissipated resource rent, yaitu hilangnya rente sumberdaya yang
semestinya diperoleh dari pengelolaan yang optimal.
2.) Adanya degradasi lingkungan pesisir dan laut Program modernisasi perikan
contohya, yang bertujuan menigkatkan produksi hasil tangkapan nelayan menggunakan
teknologi penangkapan yang semakin modern tidak disertai dengan sosialisasi
pemahaman yang baik terhadap lingkungan kelautan.
3.) Akses pemanfaatan teknologi yang terbatas. Semakin tingginya persaingan dalam
pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir, menuntut masyarakat untuk memaksimalkan
produksi mereka. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan penggunaan teknologi.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam penggunaan teknologi ini menjadi
salah satu kendala dan pemicu adanya eksploitasi sumberdaya yang merusak potensi
lestari dan berdampak negatif bagi lingkungan. Salah satu contohnya adalah
penggunaan bom ikan dan potasium sianida untuk menangkap jenis-jenis ikan dengan
nilai ekonomis tinggi di habitat terumbu karang telah merusak dan menimbulkan
pencemaran lingkungan yang parah.
5. Terdapat 7 unsur kebudayaan yang menjadi ciri kehidupan masyarakat maritim yaitu:
1) Sistem pengetahuan: mencakup unsur-unsur mental lainnya (mengenai semua
bidang kehidupan)
2) Bahasa (mengenai semua unsur)
3) Organisasi sosial (mengenai semua unsur)
4) Sistem ekonomi/mata pencaharian hidup (terkait dengan semua unsur)
5) Sistem teknologi/alat peralatan atau sarana prasarana pisik(terkait dengan semua
unsur)
6) Sistem kesenian (terkait dg semua unsur)
7) Sistem kepercayaan/keyakinan (agama, ilmu gaib).
DAFTAR PUSTAKA