Konsep Keluarga,
Pendidikan diawali dari keluarga. Keluarga adalah tempat pertama bagi pembentukan
dan pendidikan anak. Orang tua dan rumah adalah sekolah pertama yang dikenal oleh
anak, karena peran orang tua disini sangatlah penting. Melalui orangtualah anak akan
belajar mengenai nilai-nilai dan norma sebelum anak memasuki jenjang sekolah.
Orang tua harus memberikan tauladan yang baik bagi anak-anaknya, karena anak usia
dini adalah peniru yang ulung. Anak akan belajar melalui tahapan imitasi yaitu meniru.
Apa yang dilihat dan didengar anak akan ditiru oleh anak. Jadi orang tua harus lebih
berhati-hati dalam perilaku maupun perkataan.
Banyak cara yang diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak. Ada yang
mengutamakan kasih sayang, komunikasi yang baik dan pendekatan yang lebih bersifat
afektif. Ada pula yang menggunakan kekerasan sebagai salah satu metode dalam
menerapkan kepatuhan dan pendisiplinan anak. Kekerasan pada anak, baik fisik maupun
psikis dipilih sebagai cara untuk mengubah perilaku anak dan membentuk perilaku yang
diharapkan.
Pengertian kekerasan pada anak, Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan
secara fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian terhadap anak
1. Kekerasan fisik, Kekerasan fisik adalah apabila anak-anak disiksa secara fisik dan
terdapat cedera yang terlihat pada badan anak akibat adanya kekerasan itu. Kekerasan
ini dilakukan dengan sengaja terhadap badan anak. Kekerasan anak secara fisik dapat
berupa penyiksaan, pemukulan, dan penganiayaan terhadap anak, dengan atau tanpa
menggunakan benda-benda tertentu, yang menimbulkan luka-luka fisik atau kematian
kepada anak.
Dampak: luka memar, berdarah, luka lecet,patah tulang, sayatan-sayatan, luka bakar,
pembengkakan, jaringan-jaringan lunak, pendarahan di bawah kulit,pingsan, dan bentuk
lain yang kondisinya lebih berat, dan akibat yang paling fatal adalah kematian.
2. Kekerasan psikis/emosi , Kekerasan psikis dapat berupa menurunkan harga diri anak
yang menjadi korban, penggunaan kata-kata kasar;,penyalahgunaan kepercayaan,
mempermalukan orang di depan orang lain atau di depan umum, melontarkan ancaman
dengan kata-kata dan sebagainya. Sehinggan kekerasan psikis akan membuat situasi
perasaan tidak aman dan tidak nyaman yang dialami anak.
Dampak: takut mengeluarkan pendapatnya, pemalu, menangis jika didekati, takut keluar
rumah dan takut bertemu orang lain. Dan juga Kekerasan yang dilakukan oleh orang tua
akan membekas dan mengakibatkan trauma, sehingga mempengaruhi perkembangan
kepribadian anak.
Dampak: trauma, penarikan diri dari lingkungan sekitar, emosi yang labil, merasa rendah
diri, lemah dalam membuat keputusan, dan ketakutan berlebihan pada orang-orang.
1. Kemiskinan keluarga, orang tua menganggur, penghasilan tidak cukup, banyak anak.
Kondisi ini banyak menyebabkan kekerasan pada anak
3. Keluarga yang belum matang secara psikologis, (unwanted child), anak yang lahir
diluar nikah.
4. Penyakit parah atau gangguan mental pada salah satu atau kedua orang tua, misalnya
tidak mampu merawat dan mengasuh anak karena gangguan emosional dan depresi.
7. Sejarah penelantaran anak. Orang tua semasa kecilnya mengalami perlakuan salah
cenderung memperlakukan salah anak-anaknya.
8. Kondisi lingkungan sosial yang buruk, pemukiman kumuh, tergusurnya tempat bermain
anak, sikap acuh tak acuh terhadap tindakan eksploitasi, pandangan terhadap nilai anak
yang terlalu rendah,
9. Perasaan egois dari orang tua yang memaksakan kehendaknya terhadap anak dimana
anak harus memenuhi keinginan orang tua
10. Perasaan selalu benar , sehingga orang tua akan membatasi pergerakan dari anak
yang dianggapnya tidak benar tanpa mendiskusikannya dengan anak terlebih dahulu
Solusi
Penerapan ilmu parenting dalam keluarga sangat bermanfaat khususnya bagi anak
diantaranya, pola pengasuhan yang baik akan membentuk kepribadian anak contohnya
sejak kecil dibiasakan merapikan dan menyimpan mainannya pada tempatnya hal ini
melatih anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3. Meningkatkan perasaan untuk menerima perbedaan karakter manusia dalam hal ini si
anak itu sendiri.