Anda di halaman 1dari 4

Nama : Armayanti.

Nim : A031191006

Tugas : Wawasan Sosial Budaya Maritim

Kelas : MKU Akuntansi A

Pertanyaan :

1. Sebutkan kategori atau penggolongan masyarakat maritim ?

 Penggolongan masyarakat maritim terdiri atas :


 Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung
langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun
budi daya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan
pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya (Imron, 2003).
 Pembudidaya ikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bebarapa masyarakat
maritim dalam melakukan kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau
membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
 Pedagang ikan adalah orang atau badan yang memperjualbelikan hewan atau
biota perairan untuk dijual kepada pedagang ecer dan dikonsumsi oleh pembeli
dengan tujuan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan tersebut.
 Penambang pasir adala suatu kegiatan yang dilakukan orang atau kelompok
dalam melakukan kegiatan penggalihan di bawah permu kaan tanah baik di
lahan ataupun di bawah tanah aliran sungai dengan maksud pengambilan jenis
bahan galian mineral non logam (pasir) yang mem punyai arti ekonomis.

2. Apa yang dimaksud kebudayaan maritim dan sebutkan unsur-unsur


kebudayaan maritim?

 Kebudayaan maritim dipahami sebagai "sistem-sistem ideal/ kognitif/ mental,


perilaku/ tindakan atau karya/ sarana dan prasarana yang digunakan oleh
masyarakat pendukung (masyarakat maritim) dalam rangka pengelolaan
pemanfaatan sumber daya alam dan merekayasa jasa-jasa lingkungan laut bagi
kehidupannya.
 Unsur-unsur kebudayaan maritim antara lain :
 1. Sistem Ideasional/Kognitif/Mental.
 a. Ide/Gagasan, dalam budaya maritim (perikanan kenelayanan, palayaran)
tentu sangat luas. Berkenan dengan pemanfaatan sumberdaya dan
rekayasa jasa-jasa laut, dalam kebudayaan maritim bugis, bajo, makassar,
1
mandar, dan buton mengakar beberapa gagasan utama saling terkait yang
banyak menjadi pedoman bagi keputusan/pilihan prilaku usaha
nelayan.Sejak kuranag lebih dua dakade terakhir ternyata juga sudah ada
sebagian nelayan berubah pandangan ketika diperhadapakan pada
berbagia realita, seperti populasi tripang, mutiara, dan beberapa spesies
biota bernilai ekonomi tinggi lainnya yang sudah menjadi biota langakah
akibat eksploitasi manusia. Kemudian diketahui pula adanya banyak
tempat terutama di indonesia bagian timur merupakan milik komunal
setempat, sedemikian juga adanya kawasan lindung dimana-mana dikuasai
pemerintah yang tidak boleh dimasuki nelayan.
 b. sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan kebaharian dapat dikategorikan atas dua kategori,
yakni pengetahuan pelayaran, pengetahuan kondisi lingkungan dan sumber
daya laut, dan pengetahuan lingkungan sosial budaya. Bagai masyarakat
maritim, ketiga subsistem pengetahuan tersebut salaing terkait secara
fungsional antara satu dengan yang lainnya. Pengetahuan pelayaran
Pengetahuan tentang lingkungan dan sumber daya laut Pengetahuan
tentang lingkungan sosial Pengetahuan akan kategori-kategori lingkungan
sosial difungsikan oleh masyarakat maritim (sebagai individu atau
kelompok) acuan dalam menentukan sikap dan langkah pembuatan
keputusan.
 c. Sistem Nilai
Sistem nilai merupakan bagian inti dari sistem
budaya(ideasional/kognitif/mental) yang saling terikat dengan sistem-
sisitem gagasan, pengetahuan, kepercyaan,normal/aturan, dan lain-lain
dalam kebudayaan bersangkutan. Sistem nilai berfungsi sebagia pedoman
bagi sdetiap individu atau kelompok (komunitas) dalam menentuakan
sikap, tindakan, dan mamaknai segala hal yang di anggap baik atau layak
dalam hubungan manusia dengan lingkungan, bekehidupan bersama,
berekonomi, berkesenian dan lain-lain.
 d. Sistem Norma/Aturan
Sistem norma/aturan dalam setiap kebudayaan, termaksud kebudayaan
maritim, tentu saja berfungsi mengatur secara khusus perangkat-perangkat
tindakan kelompok atau individu dalam sumua bidang kehidupan. Untuk
kegiatan-megiatan pelyaran dan perikanan, misalnya ada berbagai bentuk
norma/aturan adat rekayasa kelompok atau komunitas setempat yang
tradisional sifatnya dan ada pula bentukan pemerintah yang formal
siftanya. Diasumsikan bahwa norama/aturan, baik inforamal traidsiaonal
maupun foramal yang baru, beradsarkan pada pandangan dan nilai-nilai
budaya yang dianut.
 2. Bahasa
2
Bahasa yang digunakan masyarakat maritim banyak berebda dengan yang
digunakan masyarakat didarat meskipun berasal dari suku bangsa yang sama.
Perbedaan itu bukan dari segi tata bahasa / gramtikannya, tetapi dalam hal
perbendaharaan dan pemaknaan kata-kata yang diucapkan sehari-hari menamai
unsur-unsur dan gejala alam fisik dan flora-fauna yang dimanfaatkan, lingkungan
sosial untuk bergaul dan bekerjasama, sektor kerja dan teknologi yang
diterapkan dan lain-lain.
 3. Oragnisasi Sosial
Dalam masyarakat maritim, kelompok kerja/organisasi sosial yang merupakan
salah stu unsur universal kebudayaan membutuhkan secara mutlak, bahkan
melebihi masyarakat petani, peternak, pemburu dan peramu, pekerja sektor
informal dan formal, dan sebagainya yang ada didarat. Bagi masyarakat nelayan
dan pelayar dalam sebuah tingkat peradaban, menurut bahan etnografi
kelompok kerja/organisasi sosial itu mempunyai multifungsi yang kompleks.
Sekurang-kurangnya ada empat fungsi utama yang berkaitan dari kelompok
kerja/organisasi sosial mutlak diperlukan, yakni:
1. Meringankan dan menyederhanakan pekerjaan berat dan rumit dilaut
2. Mekanisme perolehan modal dan pemasaran tangkapan
3. Wadah dan media pembelajaran pengetahuan, keterampilan kerja, dan
kepribadian kebaharian.
4. Lembaga dan media tolong menolong dan sekuritas sosial.
5. Mekanisme distribusi resiko bahaya kerugian ekonomi dan bahaya maut serta
meringankan beban psikologis dan tanggung jawab sosial.
 4. Sistem Teknologi Kebaharian
Salah satu pembeda utama antara kebudayaan masyarakat maritim dan darat
yang sekaligus menjadi keunikan yang mencolok ialah komleksitas tipe/bentuk
dan variasi teknologi digunakan. Kompleksitas tipe dan variasi teknologi
kebaharian tersebut menunjukkan perbedaan dari daerah suku bangsa ke
daerah suku bangsa lainnya di dunia.
 5. Seni kebaharian
Kebudayaan maritim juga tidak tidak luput dari unsur kesenian, terutama seni-
seni aarsitektur/kontruksi kapal/perahu dan layar, ukir dan gambar dengan
motif-motif dan warna cet, lagu dan musik. Perahu-perahu jawa dan bali, India
dan Cina banyak dicirikan dengan ukiran dan gambar binatang dengan kombinasi
warna cet. Ukiran dan dan gambar tersebut selain berfungsi seni, juga memuat
makna akan gagasan dunia dan keyakinan religius.
 6. Sistem Religi dan Kepercayaan
Pada esensusnya, unsur religi dari suatu kebudayaan berfungsi untuk
pemenuhan kebutuhan manusia akan hubungan atau kesatuannya dengan
tuhan yang maha kuasa, pencipta alam semesta dan segala isinya. Berikut,
agama secara ideal dipahami sebagai yang berfungsi regulasi berkehidupan
3
bersama, berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
alam sebagai berkah dari-Nya. Agama dengan demikian, dipahami sebagai
pedoman kehidupan masyarakat manusia untuk selamat dunia dan akhirat.
 7. Sistem Ekonomi dan Kebaharian
Konsep sistem ekonomi, termasuk sistem ekonomi kebaharian, dipahami
sebagai saling keterkaitan antara subsistem-subsistem produksi, distribusi, dan
komsumsi dari satu sektor ekonomi dan keterkaitannya dengan pranata-pranata
sosial budaya lokal yang dipengaruhi oleh kekuatan eksternal. Selain itu,
ekonomi kebaharian sangat penting dalam uraian berikut. Negara Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan pulau yang
terbentang dari sabang sampai merauke, Wilayah yang didominasi perairan.

3. Apa fungsi sosial budaya maritim?

 Dalam bidang sosial, maritim mempunyai fungsi sebagai media pemersatu yang
menumbuhkan dan mempererat ikatan batin sebagai satu bangsa antara penduduk
pulau yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya laut ini kemudian
menumbuhkan rasa saling memiliki, bahwa laut tersebut merupakan bagian dari
bangsa yang harus dijaga dan dirawat, dengan adanya laut tersebut maka antar pulau
mampu terhubung.

Anda mungkin juga menyukai