Anda di halaman 1dari 19

SISTEM

PENGETAHUAN
MASYARAKAT
MARITIM
OLEH
AVIL MAHRIN D121201001
ARYA SAPUTRA D121201002
ZULFIQRY SAADPUTRA D121201003
FAUZAN ADITHYA ZUCHAIRUL M D121201004
ABDUL MALIK SHODIQIN D121201005
NUR ISLAMIAH RIFAI D121201006
DIMAS PERMANA D121201007

UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELOMPOK 1
Sistem Pengetahuan Masyarakat Maritim
PEMBAHASAN 01 KONSEP PENGETAHUAN

02 SISTEM PENGETAHUAN
MASYARAKAT MARITIM

03 MASALAH YANG DIHADAPI TERKAIT


SISTEM PENGETAHUAN MARITIM

04 SOLUSI TERKAIT MASALAH YANG


DIHADAPI
01
KONSEP PENGETAHUAN
OLEH : AVIL MAHRIN
PENGETAHUAN
?
KONSEP PENGETAHUAN
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam
bahasa Inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of
Philosophy dijelaskan bahwa difinisi pengetahuan adalah
kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).

Sedangkan secara terminologi definisi pengetahuan ada beberapa definisi.

a). Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah
hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.

b). Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya
sendiri. Dalam hal ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya
sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang diketahui pada dirinya
sendiri dalam kesatuan aktif.
02
SISEM PENGETAHUAN MASYARAKAT
MARITIM #1
OLEH : ARYA SAPUTRA
SISEM PENGETAHUAN MASYARAKAT
MARITIM
Dilihat dari aspek pengetahuan, masyarakat pesisir mendapat pengetahuan dari
warisan nenek moyangnya yang diwariskan secara turun temurun, misalnya untuk
melihat kalender dan penunjuk arah maka mereka menggunakan rasi bintang.

Secara garis besar Sistem pengetahuan kemaritiman


dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu:
PENGETAHUAN LINGKUNGAN SOSIAL
1 PELAYARAN 3
0
1 2
LINGKUNGAN DAN
SUMBER DAYA LAUT
02-2
SISEM PENGETAHUAN MASYARAKAT
MARITIM #2
OLEH : ZULFIQRY SAADPUTRA
GOLONGAN SISTEM PENGETAHUAN MARITIM

1. Pengetahuan Pelayaran

Pengetahuan pelayaran memiliki pengetahuan tentang musim, kondisi cuaca dan suhu , kondisi dasar, dan
tanda-tanda alam lainnya merupakan hal-hal yang mutlak diperlukan dan diketahui oleh nelayan khususnya.
Dengan berbekal pengetahuan tersebut nelayan mampu menentukan waktu-waktu kegiatan pelayaran yang
efektif dan menjamin keselamatan di Laut. Di Nusantara ini, Masyarakat nelayan memiliki pengetahuan tentang
dua tipe musim yaitu musim barat dan musim timur, yang memiliki pola dan karakteristik masing-masing,
sebagai berikut:

a. Musim barat terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juni ditandai dengan hujan lebat,
angin/badai besar dan arus kuat dari arah barat ke timur. Pada musim ini kemungkinan untuk
melakukan aktivitas pelayaran sangat kurang.

b. Musim timur terjadi pada bulan Juli Desember ditandai dengan angin dan arus gerak lemah
dari timur ke barat. Pada musim ini memberikan peluang besar bagi nelayan untuk melakukan
aktivitasnya secara intensif.
GOLONGAN SISTEM PENGETAHUAN MARITIM

2. Pengetahuan tentang Lingkungan dan Sumber Daya Laut.

Kategori pengetahuan masyarakat maritim tentang lingkungan dan sumber daya laut berbeda dari satu
kelompok ke kelompok atau komunitas dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai contoh, Nelayan Indonesia
yang memiliki klasifikasi pengetahuan lokal seperti berikut :

- Udang laut. Nelayan pengguna kawasan karang Sulawesi Selatan mengetahui tiga jenis udang/
lobster merupakan komoditi ekspor andalan, yaitu udang mutiara, udang bamboo, dan udang kipas.
- Teripang. Nelayan pulau Sembilan mengenal kurang lebih 20 jenis teripang, diantaranya ialah
teripang koro, teripang buang kulit asli, teripang buang kulit biasa, teripang tai kongkong, teripang batu,
teripang tenas, teripang pandang .Sedangkan para pedagang di Makassar hanya mengetahui kurang lebih
40 jenis teripang.
- Bagi nelayan pulau Sembilan, berbagai klasifikasi biota liar dan tidak liar, seperti penyu, hiu, siput
(lola, kima, mata tujuh,dll), akar bahar, rotan laut, dan agar-agar merupakan komoditi tangkapan utama
nelayan untuk diekspor sejak abad ke-16.
GOLONGAN SISTEM PENGETAHUAN MARITIM

3. Pengetahuan tentang Lingkungan Sosial

Masyarakat maritim khususnya nelayan memerlukan dan memiliki pengetahuan tentang lingkungan sosial di
sekelilingnya dengan siapa mereka bertransaksi, bekerjasama, meminta jasa perlindungan keamanan, atau
sebaliknya melakukan persaingan dan konflik memperebutkan potensi sumber daya dan jasa-jasa laut Lingkungan
sosial masyarakat maritim berdasarkan buku Wawasan Sosial Budaya Maritim meliputi:

1. Para pedagang hasil laut, pengusaha modal, pasar, industry hasil laut, tukang perahu, pembuat alat-alat tangkap, toko bahan
pembuatan alat tangkap dan alat-alat pertukangan serta bahan perlengkapan dan perbekalan ke laut.

2. Kelompok-kelompok nelayan penyaing yang mengusahakan hasil laut yang sama. Penggunaan tipe teknologi tangkap lain,
kelas usaha perikanan yang lebih tinggi dan dominan, petambak dan pembudidaya laut, yang berasal dari daerah dan suku
bangsa yang berlainan atau sama.

3. Pihak pemerintah dari instansi terkait, aparat keamanan laut, peneliti. Pemerhati lingkungan laut, LSM, lembaga donor,
pelayar, petambang, industri pariwisata, seniman, dan ragawan laut, pencari harta karun, dan sebagainya. Pengetahuan
mengenai hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam menentukan sikap dan membuat suatu keputusan.
03
MASALAH YANG DIHADAPI TERKAIT
SISTEM PENGETAHUAN MARITIM
OLEH : FAUZAN ADITHYA ZUCHAIRUL MURSALIN
MASALAH YANG DIHADAPI TERKAIT
SISTEM PENGETAHUAN MARITIM

Terkait dengan sistem pengetahuan masyarakat maritim yang


sebagian besar masih terikat akan budaya yang ada. Masyarakat
pesisir yang demikian kurang melihat adanya potensi akan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
banyak sekali masalah yang timbul akibat ilmu pengetahuan yang
masih minim dimiliki oleh masyarakat pesisir, baik dalam
melestarikan dan menjaga lingkungan, hingga transportasi dan
sumber daya laut.

Masyarakat pesisir mempunyai cara berbeda dalam aspek


pengetahuan dan struktur sosialnya. masyarakat pesisir tidak
mempunyai banyak cara dalam mengatasi masalah yang hadir.
Masalah kompleks yang dihadapi masyarakat pesisir adalah
kemiskinan, keterbatasan pengetahuan untuk pengelolaan
sumberdaya dan teknologi, serta peran aktif antara pihak luar
dengan masyarakat pesisir sehingga dapat menghidupkan kualitas
dan keterampilan masyarakat pesisir tanpa melunturkkan karakter
budayanya.
04
SOLUSI TERKAIT MASALAH YANG
DIHADAPI
OLEH : ABDUL MALIK SHODIQIN
SOLUSI TERKAIT MASALAH YANG DIHADAPI
Adapun solusi yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
masyarakat pesisir ialah dengan melakukan upaya pemberdayaan sosial masyarakat
nelayan pesisir. Adapun tujuan proses pemberdayaan adalah untuk menolong klien supaya:

1. mendapatkan kembali eksistensi dan jati diri mereka dalam mengatasi masalah yang
mereka hadapi,

2. ilmu pengetahuan dan skill (keahlian dan keterampilan) pekerja sosial dapat digunakan
klien secara optimal,

3. pekerja sosial sebagai mitra yang baik dalam menyelesaikan berbagai masalah yang
dihadapinya,

4. struktur kekuasaan rumit dapat diubah menjadi terbuka agar dapat memberikan
pengaruh pada kehidupan mereka.
Pendidikan dan penanggulangan kemiskinan masyarakat nelayan pesisir, kini turut
diusahakan. Berkaitan dengan berbagai upaya yang dilakukan dalam menanggulang
kemiskinan masyarakat nelayan, sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh pemerintah.
Meskipun pemerintah sejak pertemuan Kepala Negara dengan 1 Menteri Kabinet
Pembangunan VI pada tahun 1993 dengan diluncurkannya Inpres Desa Tertinggal (Inpres
No. 5/19930) pada20. 633 desa miskin. Program IDT ini diharapkan menjadi gerakan moral
yang memberi kesempatan berpartisipas pada semua pihak, terutama pendidikan miskin itu
sendiri.
05
KESIMPULAN

OLEH : DIMAS PERMANA


Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
KESIMPULAN mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran. Oleh karena itu, pengetahuan Kemaritiman, merupakan
seperangkat ilmu atau pengetahuan tentang kelautan, meliputi
sumber daya laut dan sosial budaya maritime. Secara garis besar
Sistem pengetahuan kemaritiman dapat digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu: pengetahuan pelayaran, pengetahuan kondisi
lingkungan dan sumber daya laut, dan pengetahuan lingkungan
sosial budaya. masyarakat pesisir tidak mempunyai banyak cara
dalam mengatasi masalah yang hadir. Masalah kompleks yang
dihadapi masyarakat pesisir adalah kemiskinan, keterbatasan
pengetahuan untuk pengelolaan sumberdaya dan teknologi, serta
peran aktif antara pihak luar dengan masyarakat pesisir sehingga
dapat menghidupkan kualitas dan keterampilan masyarakat
pesisir tanpa melunturkkan karakter budayanya. Disamping itu,
Pemerintah telah berupaya untuk mengatasi berbagai masalah
terkait masyarakat maritim. Misalnya melakukan berbagai upaya
pemberdayaan nelayan, serta pendidikan dan penanggulangan
kemiskinan.
TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai