Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN
KULIAH KERJA LAPANGAN

Perkembangan dunia pendidikan yang semakin maju menuntut guru


(tenaga pendidik) menguasai materi, memiliki kemampuan mengajar yang baik
dan ketrampilan menyampaikan materi, lebih dari itu tenaga pendidik harus
memiliki wawasan yang lebih luas pada dunia luar dan mampu mengikuti
perkembangan teknologi. Sebagai pendidik selain kemampuan mengelola kelas
juga harus pandai mengatur dan mengelola kegiatan di luar kelas, misalnya
kegiatan praktikum diluar kelas, study tour atau acara sejenis yang melibatkan
setting tempat diluar kelas (out door).
Pembelajaran mengenai hal tersebut dapat diperoleh melalui kuliah kerja
lapangan (KKL). Pada kegiatan KKL mahasiswa (calon pendidik) melakukan
kunjungan ke berbagai tempat untuk melakukan study atau pengamatan.
Kesempatan inilah, sekiranya penting untuk calon pendidik mengumpulkan
reverensi kunjungan ke berbagai lokasi untuk melihat, menuai, dan
memperhatikan isi lokasi yang nantinya akan bermanfaat untuk dijadikan salah
satu tujuan untuk kunjungan study bagi peserta didik yang akan dibimbing.
Kunjungan lokasi dalam KKL tentunya akan menambah wawasan materi
dari dunia luar yang sebelumnya telah kita dapat dalam bangku perkuliahan.
Melalui KKL ini mahasiswa dapat merasakan pembelajaran di alam terbuka
dengan melihat secara langsung dan bahkan lebih lengkap dari sekedar teori-teori.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu diadakannya Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) sebagai satu cara memotifasi dan membentuk mahasiswa
menjadi calon pendidik yang berkompeten dengan berbekal wawasan yang luas
dan memiliki ketrampilan serta pengetahuan yang luas.
Kami selaku mahasiswa FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang nantinya akan menjadi calon guru melakukan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) guna melengkapi ilmu pengetahuan yang telah kami peroleh
pada pembelajaran di perkuliahaan. Adapun objek-objek Kuliah Kerja Lapangan

1
(KKL) yaitu taman burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sea Word,
Kebun Raya Cibodas, dan LIPI.
Taman burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dipilih sebagai
obyek kunjungan KKL karena memiliki koleksi berbagai jenis burung dari
berbagai wilayah di Indonesia, baik wilayah bagian barat dan wilayah bagian
timur. Melalui kunjungan dan pengamatan di taman burung ini diharapkan
mahasiswa dapat belajar secara langsung mengenai hewan khususnya pada familia
aves, untuk memperdalam pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya pada
mata kuliah Sistematika Hewan Vertebrata (SHV). Taman Burung terletak di
bagian belakang kawasan TMII berdekatan dengan Pusat Peragaan IPTEK,
menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parkir
yang cukup luas dan rindang. Koleksi ditempatkan dalam sangkar-sangkar
raksasa (kubah); kubah paling besar bergaristengah 68 meter dengan ketinggian
30 meter, sedang yang paling kecil bergaristengah 20 meter dengan ketinggian 9
meter. Di setiap pinggir kubah dibuat sangkar-sangkar yang menyimpan koleksi,
sehingga dapat dinikmati dari dalam ataupun luar kubah. Sebuah museum yang
menjadi pelengkap Taman Burung menyimpan riwayat berbagai jenis burung
langka maupun yang sangat terbatas penyebarannya.
Objek yang kedua yaitu Seaworld di Ancol. Pengamatan di Seaworld juga
berkaitan dengan Matakuliah Sistematika Hewan Vertebrata, dimana kami
melakukan penelitian tentang nama, klasifikasi dan deskripsi berbagai macam
spesies hewan laut. SeaWorld Indonesia merupakan sebuah kompleks hiburan
kelautan pertama di Indonesia yang menerapkan konsep "Wisata Didik".
Masyarakat dapat terhibur melalui kesempatan untuk melihat dan mengalami
"Petualangan Bawah Laut" dan pada saat yang sama dapat meningkatkan
pemahaman mereka akan makhluk hidup dan alam sekitarnya. Ada tiga misi besar
yang diusung oleh SeaWorld Indonesia yaitu Pendidikan, Konservasi, dan
Hiburan.
Obyek yang ketiga adalah Kebun Raya Cibodas, lokasi ini dipilih karena
berkaitan dengan Matakuliah Sistematika Tumbuhan Chryptogamae, yaitu
merupakan Matakuliah tentang pembelajaran sistematikan tumbuhan tinggkat
rendah antara lain Briyophyta (lumut), dan Pteridopytha (paku-pakuan), namun di
Kebun Raya Cibodas ada koleksi tanaman langka dan tanaman obat, sehingga
kami dapat melakukan pembelajaran secara langsung dengan melakukan
pengamatan di alam. Kebun raya ini terletak di kompleks hutan Gunung
Pangrango, Desa Cimacan, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Kebun raya ini memiliki
kontur atau bentuk topografi yang bergelombang dan berbukit - bukit. Berada
pada ketinggian 1.275 meter dpl membuat suasana di kawasan ini begitu sejuk
dengan suhu udara 17 - 27 derajat Celcius. Lokasi ini memiliki luas 84,99 hektar
meiliki curah hujan 2380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat Celsius.
Objek yang terakhir yaitu LIPI dimana objek yang dikunjungi yaitu LIPI
Zoologi dan Botani. LIPI Zoologi berkaitan dengan Matakuliah dengan
Matakuliah Sistematika Hewan Invertebrata dan Matakuliah Sistematika Hewan
Vertebrata, yaitu merupakan Matakuliah tentang sistematika, klasifikasi dan
deskripsi tentang hewan invertebrata dan vertebrata, selain itu kami mendapat
pengetahuan tentang cara pengawetan kering dan basah hewan vertebrata maupun
invertebrata. LIPI zoologi memiliki 10.000 jenis serangga yang telah di awetkan,
600 jenis reptil dan ikan, 650 jenis mamalia, 1100 jenis aves ungas dan 700 jenis
invertebrata lainnya yang tentunya sudah punah tetapi diawetkan agar masyarakat
pada umumnya Selain Zoologi kami mengunjungi LIPI Botani dimana kami
mendapat pengetahuan tentang cara pengklasifikasian, deskripsi dan determinasi
serta mendapat pengetahuan tentang cara herbarium tanaman dari tingkat rendah
maupun tingkat tinggi. Bidamg Botani mengemban Tugas utama dalam riset
keanekaragaman hayati. Di sini juga melayani jasa identifikasi, informasi
keanekaragaman jenis, analisis kandungan kimia.
BAB II
ISI

A. LOKASI 1

TAMAN BURUNG DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)

1. PENDAHULUAN

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan


taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas
kurang lebih 250 kilometer persegi. Taman ini merupakan rangkuman
kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek
kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia. yang
ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta
menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di
tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan
miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai
museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku),
berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu
kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Asal usul berdirinya Taman Mini di pelopori oleh Siti Hartinah
Soeharto—yang akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto—mempunyai
gagasan membangun kawasan wisata Taman Mini “Indonesia Indah”.
Prakarsa itu diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang
keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang
mental-spiritual.
Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada
tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan
pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13
Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8 Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek
berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang

4
dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan
unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan
kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk
memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja
Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara
yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan didampingi
Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya
memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia
“Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan
pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang
sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut.
Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien
Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk
dan studi kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi
pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas
tanah seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar
Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga
mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien
Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas
memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah
adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang
sebenarnya.
Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi
tahap secara bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta
relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api
Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh
Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling
tiap-tiap bangunan. Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas
tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa
Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan.
Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional masyarakat di
sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur
masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII
tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman
Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden
Soeharto.
Pembangunan Taman Mini memiliki visi proyek yaitu
menjadikan Taman Mini “Indonesia Indah” sebagai kawasan wisata
budaya yang terkemuka. Dengan visi tersebut, TMII menetapkan
misinya sebagai wahana pelestarian, pengenalan, dan pengembangan
budaya bangsa. Oleh karena itu, sasaran pembangunannya tidak
menitikberatkan pada keuntungan finansial melainkan pengembangkan
kebudayaan nasional.
Maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini “Indonesia
Indah” adalah untuk membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa
dan tanah air, memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan
bangsa, menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional
Indonesia dengan jalan menggali dan menghidupkan kembali
kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang, memperkenalkan
kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak
bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, memanfaatkan untuk
menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan
pariwisata, sarana promosi bagi tiap-tiap daerah di seluruh tanah air,
dan menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah, menampung dan
mengatur pemasarannya, serta ikut aktif membantu pemerintah dalam
pelaksanaan pembangunan dengan mempersembahkan suatu tempat
rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
Salah satu obyek wisata di Taman Mini adalah Taman Burung.
Awalnya Taman Burung hanya memiliki satu kubah yang dibangun
tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian
dikembangkan menjadi sembilan kubah dan diresmikan pada tanggal 27
April 1987. Taman Burung terletak di bagian belakang kawasan TMII
berdekatan dengan Pusat Peragaan IPTEK, menempati lahan seluas 6
hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parkir yang cukup luas
dan rindang.
Koleksi ditempatkan dalam sangkar-sangkar raksasa (kubah);
kubah paling besar bergaristengah 68 meter dengan ketinggian 30
meter, sedang yang paling kecil bergaristengah 20 meter dengan
ketinggian 9 meter. Di setiap pinggir kubah dibuat sangkar-sangkar
yang menyimpan koleksi, sehingga dapat dinikmati dari dalam ataupun
luar kubah. Sebuah museum yang menjadi pelengkap Taman Burung
menyimpan riwayat berbagai jenis burung langka maupun yang sangat
terbatas penyebarannya.
Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola sebaran
binatang. Koleksi Taman dibagi menjadi dua belahan: barat dan timur,
sesuai dengan Garis Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti
pola ini, di samping pemikiran pilihan jenis-jenis yang berguna dalam
menghasilkan buah-buahan, biji, dan pucuk yang menjadi pakan
burung.
Taman Burung berfungsi juga sebagai loka-bina masyarakat
perburungan, sehingga taman ini sering dijadikan ajang lomba burung,
lomba bagi anak-anak dan siswa untuk mengenal lebih dalam mengenai
burung, serta tempat penelitian bagi para mahasiswa. Dari segi
penangkaran dan pelestarian, taman ini telah berhasil
mengembangbiakkan lebih dari 100 jenis, di antaranya sekitar 30 jenis
merupakan jenis-jenis yang dilindungi dan langka. Untuk menjaga
kesehatan hewan koleksi, taman dilengkapi sarana karantina sebagai
tempat memisahkan burung-burung yang sakit untuk mendapatkan
perawatan.
Koleksi burung yang ada di sini merupakan yang terlengkap di
Indonesia, terdiri atas 312 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor,
baik yang berasal dari Indonesia Bagian Barat maupun Indonesia
Bagian Timur, di samping sebagian dari mancanegara. Elang Jawa,
Elang Bondol, Cendrawasih, Jalak Bali, Maleo, Rangkong, Beo,
Burung Onta, dan Onagadori merupakan beberapa koleksi yang
menarik.
Kubah Barat sebuah kandang burung yang sangat besar
berbentuk seperti sebuah kubah raksasa dimana didalamnya terdapat
berbagai jenis fauna terbang yang berkeliaran secara bebas. Ketika
memasuki kubah harap diingat untuk menginjak cairan disinfectant
terlebih dulu agar kuman yang dari luar tidak ikut masuk kedalam.
Kubah Timur kurang lebih tempat ini sama persis dengan kubah
barat. Sebuah taman dengan desain jalan sejalur dimana kanan dan kiri
terdapat pohon pohon agar burung dapat nyaman hidup disini. Beberapa
jenis binatang terbang ini bebas berkeliaran sementara jenis lainnya
harus dikandangkan.
Taman Mini dapat di manfaatkan sebagai tempat observasi dan
penelitian aves karena terdapat Taman Burung yang memiliki koleksi
yang cukup lengkap. Campbell (2004), menyatakan bahwa hampir
setiap bagian dari anatomi burung yang khas termodifikasi dalam
beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan terbang. Tulang-tulang
burung memiliki struktur internal yang menyerupai sarang lebah, yang
membuat mereka kuat namun ringan. Untuk classis Mammalia
memiliki rambut, suatu karakteritik penentu seperti bulu terbang pada
burung. Sebagian besar Mammalia memiliki metabolisme yang aktif
dan merupakan hewan endoterm. Kelenjar mammae yang menghasilkan
susu adalah ciri yang membedakan Mammalia dengan yang lain. Semua
induk mammalian memberikan makanan seimbang yang kaya akan
lemak, gula, protein, mineral, dan vitamin. Sebagian besar mamalia
melahirkan anaknya dan bukan ditetaskan.
Hickman (2003), menyatakan burung merupakan hewan
bersayap, berkaki dua, berdarah panas dan bertelur dalam kumpulan
hewan vertebrata yang besar dan terdapat di dunia, dari kawasan gurun
sampai di kutub utara, juga di kawasan hutan hujan Amazon, dan
Greenland. Terdapat lebih daripada 8,600 spesies burung yang telahpun
dikenalpasti yang dibahagikan kepada 27 order. Selain itu, terdapat
banyak subspesies yang jika dikira berserta dengan spesies yang
diketahui mengandungi lebih 3200 jenis.
Kardong (2002), menyatakan bahwa burung merupakan
homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 °C. Tulang
burung adalah ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk
mengurangkan ketumpatan dan beratnya. Semua burung mempunyai
paruh, yang berbeda hanyalah bentuk dan saiz paruh mereka.
Kebanyakan burung mempunyai bulu pelepah kecuali sedikit yang tidak
mempunyai bulu pelepah. Burung dipercayai berevolusi daripada
reptilia, seperti dinosaur, yang hidup kira-kira 180 juta tahun yang
lampau. Burung berubah dan kehilangan gigi dan ciri reptilia yang lain,
samasa mengalami proses evolusi yang mengambil masa berjuta-juta
tahun. Pada masa yang sama, bulu pelepah tumbuh pada ekornya dan
sayapnya. Ciri-ciri utama burung adalah seperti berikut : Badan dilitupi
oleh bulu pelepah, mempunyai paruh yang tidak bergigi dan dua kepak,
mempunyai sisik pada kakinya, bertelur dan telurnya dilindungi oleh
cangkerang keras, bernafas melalui paru-paru, berdarah panas.
Kant (2001), menyatakan bahwa walaupun kebanyakan burung
mampu terbang terdapat beberapa spesies yang tidak mampu terbang
seperti burung unta, rea, emu, kiwi dan penguin yang tidak dapat
terbang. Kesemua burung mempunyai sayap walaupun pada burung
yang tidak dapat terbang, sungguhpun ia mungkin kecil dan tidak
berguna. Burung adalah oviparous yaitu bertelur. Pada kebiasaannya
burung betina akan mengeram telur, kadang kala kedua pasangan akan
bergilir, dan dalam sesetengah spesies burung hanya burung jantan akan
mengeramkan telur tersebut. Terdapat juga spesies burung yang bertelur
dalam sarang burung lain untuk dieramkan oleh keluarga burung
angkat.
Zulfikar (2010), menyatakan bahwa burung memiliki warna dan
bentuk yang berbeda-beda, ada yang warnanya cerah cemerlang atau
hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar,
dan lain-lain, ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging,
mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih
untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap serangga terbang,
atau kecil panjang untuk mengisap nektar. Ada yang memiliki cakar
tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar
penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat
untuk berlari dan merobek perut musuhnya.

2. TUJUAN
a. Mempelajari bagian- bagian luar tubuh aves yang paling penting
untuk diidentifikasi.
b. Menegenal ciri-ciri aves yang penting untuk diidentifikasi.

3. MANFAAT
a. Dapat mengetahui bagian- bagian luar tubuh aves yang paling
penting untuk diidentifikasi.
b. Dapat mengetahui ciri-ciri aves.
4. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) Alat tulis
2) Kamera
3) Table pengamatan
4) Alas tulis

b. Bahan
Spesies yang terdapat di Taman Burung kubah barat dan timur

5. CARA KERJA
a. Taman burung TMII dibagi menjadi dua wilayah yaitu kubah barat
dan kubah timur.
b. Membagi mahasiswa menjadi 2 kelompok besar.
c. Kelompok pertama maemasuki kubah barat dan kelompok kedua
memasuki kubah kubah timur.
d. Melakukan pengamatan terhadap spessies yang terdapat di kubah
barat dan kubah timur.
e. Mengambil foto dari spessies yang telah dicatat dalam lembar
pengamatan.
f. Melakukan analisis data dan mencari data – data yang telah ada
yang meliputi; klasifikasi, dan deskripsi.
g. Melakukan klasifikasi terhadap spessies yang telah ada dari mulai
diivisio sampai dengan spessies.
h. Melakukan identifikasi terhadap cirri – cirri morfologi dari spessies
yang ditemukan.
6. HASIL
a. Nama Lokal : Belibis kembang
Nama Ilmiah : Dendrocygna arcuata
b. Penyebaran : Sumatra, Jawa, dan Kalimantan
c. Gambar

Klasifikasi
Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Aves
Ordo :Anseriformes
Famili :Anatidae
Genus :Dendrocygna
Spesies :Dendrocygna arcuata

d. Deskripsi
Belibis kembang merupakan hewan pemakan biji – bijian,
mempunyai paruh berwarna coklat , berdarah panas, dan membiak
dengan cara bertelur, memiliki kaki dengan tipe berenang, memiliki
warna tubuh coklat, dan pada bagian tubuh ventral terdapat bintil –
bintil putih. Penyebaran belibis kembang ini di Sumatra, jawa, dan
Kalimantan.

a. Nama Lokal : Maleo


Nama Ilmiah : Macrococephalon maleo
b. Penyebaran :
c. Gambar

Klasifikasi
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata
Ordo : Galliformes
Sub Ordo : Galliformes
Famili : Megapodidae
Sub Famili : Crocoide
Genus : Macrococephalon
Species :Macrococephalon maleo
d. Deskripsi
Burung maleo bentuk tubuhnya mirip ayam jantan dewasa
tetapi ukuran badannya agak panjang dengan ukuran kurang lebih
50 cm. Pada bagian kepalanya terdapat benjolan besar mempunyai
helm berwarna kelabu kehitam-hitaman (mahkota). Mahkota jantan
lebih besar dibandingkan dengan mahkota betina. Mata burung
maleo berwarna merah cerah. Paruhnya besar, kokoh dan lancip,
berwarna hitam dengan bagian ujungnya merah kekuning-
kuningan. Paruh yang besar berguna untuk membantu memecahkan
makanannya yang keras dan besar. Burung mempunyai pengaturan
suhu tubuh yang tetap (homoithermal) dan kelengkapan bulu badan
yang cukup tebal.
Kaki burung maleo besar dan kuat yang dapat
dipergunakan untuk menggali lubang pasir untuk keperluan
bertelur. Panjang kaki burung maleo kurang lebih 25 cm, jari-jari
cakar sekitar 5-8 cm panjangnya. Warna burung maleo dewasa,
baik jantan maupun betina umumnya kelihatan sama yaitu
mengkilap di bagian sayap dan ekor. Pada bagian dada berwarna
kuning bercampur putih. Bila dada dekat kelihatan dada betina
berwarna sawo matang. Rentangan sayapnya mencapai 29,4 cm
pada betina, sedangkan pada jantan 30,2 cm. Bila sedang terbang
gerakan sayapnya keras, hal ini disebabkan karena bobot tubuhnya
yang cukup besar dibandingkan dengan lebar sayap, sehingga
untuk mencapai jarak relatif pendek harus hinggap di cabang-
cabang pohon satu ke cabang pohon lainnya.
a. Nama Lokal : Kakatua jambul putih
Nama Ilmiah : Cacatua alba
b. Penyebaran : Maluku
c. Gambar

Klasifikasi
Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Aves
Ordo :Psittaciformes
Famili :Psittacidae
Genus :Cacatua
Spesies :Cacatua alba

d. Deskripsi
Kakatua jambul putih adalah kelompok burung yang mudah
dikenali dari ciri fisiknya: paruh atas yang lebih membengkok dan
kuat serta tipe jari kaki zygodactyl (dua jari ke depan dan dua
mengarah ke belakang). Berbeda dengan paruh bengkok lain,
kelompok kakatua memiliki jambul dan warna bulu dominan yang
kurang beragam, seperti putih, hitam, abu, dan kombinasinya.
Panjang tubuh kakatua tanimbar sekitar 32 cm. Bulu dan jambul-
nya berwarna putih. Demikian juga kelopak matanya berwarna
putih kebiruan dan lore (bulu di atas paruh) berwarna merah muda.
Penyebarannya hanya terdapat (endemik) di P. Tanimbar (Maluku)
dan sekitarnya, yaitu P. Yamdena, Larat, dan Selara.
a. Nama Lokal : Kakatua besar jambul kuning
Nama Ilmiah : Cacatua galerita
b. Penyebaran : Maluku dan Papua
c. Gambar :
a.
G Klasifikasi
a Kerajaan : Animalia
m Filum : Chordata
b Kelas : Aves
a Ordo : Psittaciformes
r Famili : Cacatuidae
Genus : Cacatua
Spesies : Cacatua galerita

b. D
e
s
k
d. Deskripsi
Seperti kakatua sulphurea akan tetapi ukurannya lebih besar
yaitu 50 cm dan dengan lingkaran mata biru bukan putih. Iris coklat
gelap pada jantan dan coklat kemerahan pada betina. Perilaku yang
dilakukan oleh kaktua jambul kuning ini adalah sendirian , dalam
kelompok kecil, atau jarang dalam kelompok lebih besar dihutan,
tepi hutan, dan lahan yang ditumbuhi pepohonan. Biasanya terlihat
terbang tinggi di atas hutan atau bertengger di atas ranting yang
menjulang di atas kanopi. Makan biji-biji pepohonan di hutan
dengan tenang, kadang diantara tanaman pangan. Jika diganggu
betrsuara keras dan terus –menerus; dapat memathkan dan
menjatuhkan ranting-ranting pohon di atas pengamat. Persebaran
kakatua jambul kuning ini adalah dari Maluku sampai ke P. Papua.
a. Nama Lokal : Enggang Musim
Nama Ilmiah : Rhyticeros undulates
b. Penyebaran : Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Coraciiformes
Famili : Bucerotidae
Genus : Rhyticeros
Species : Rhyticeros undulatus

d. Deskripsi
Burung enggang, julang, burung tahun atau kangkareng
merupakan sebutan lain dari burung rangkong (Hornbill) yang kita
kenal di Indonesia. Enggang musim memiliki paruh yang besar
dengan struktur tambahan di bagian atasnya yang disebut balung
(casque). Memiliki jambul berwarna cokelat, bulu berwarna hitam,
ekor berwarna kuning, leher berwarna putih. Enggang musim
memakan buah-buahan. Di Indonesia, ukuran tubuh rangkong
berkisar antar 40 cm sampai 150 cm, dengan rangkong terberat
mencapai 3.6 Kilogram. Persebaran enggang musim di indonesia
berada di sumatera, jawa, dan kalimantan.
a. Nama Lokal : Ibis putih
Nama Ilmiah : Threskiornis melanocphala
b. Penyebaran : Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Pelecaniformes
Family :Threskiornithidae
Genus : Threskiornis
Spesies :Threskiornis melanocphala

d. Deskripsi

Pelatuk Besi adalah burung Ibis yang dalam bahasa


Inggrisnya dinamakan Sacred Ibis. Badan Ibis ini berwarna putih,
dan bagian kepalanya berwarna hitam. Paruhnya juga berwarna
hitam. Ibis jenis ini dapat ditemukan di dekat sungai, sungai dan
pantai. Makanan hewan ini adalah udang juga ikan. Ibis putih ini
dapat ditemukan di daerah Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

a. Nama Lokal : Nuri pelangi


Nama Ilmiah : Trichoglossus haematodus
b. Penyebaran : Sulawesi, Maluku dan Papua
c. Gambar

Klasifikasi

Kerajaan :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittacidae
Genus : Trichoglossus
Spesies :
Trichoglossus haematodus
d. Deskripsi
Nuri pelangi ( Trichoglossus haematodus) merupakan
hewan pemakan buah – buahan, tubuh dari hewan ini berwarna
warni serta memiliki tipe kaki bertengger. Hewan ini
penyebarannya di Sulawesi, Maluku dan papua.

a. Nama Lokal : Ketupa


Nama Ilmiah : Ketupa ketupu
b. Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, dan Jawa
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Strigiformes
Family : Strigidae
Genus : Ketupa
Species : Ketupa ketupu

d. Deskripsi
Ketupa adalah nama lain dari burung hantu, memiliki warna
bulu kecokelatan dengan mata bulat besar dan menghadap
kedepan. Tipe kaki petengger, paruh bengkok tajam seperti elang
dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah
terkesan lebih menyeramkan. Leher burung ini demikian lentur
sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak,
menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan, begitu pun ketika
tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun. Ekor burung
hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang
sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya. Ketupa
meruapakan burung pemakan daging dan ikan. Persebaran ketupa
di indonesia yaitu di sumatera, kalimantan, dan jawa.

a. Nama Lokal : Pecuk Padi


Nama Ilmiah : Phalacrocorax sulchirostris
b. Penyebaran : Australia, Indonesia, dan Sunda Besar
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Famili : Phalacrochoraidae
Genus : Phalacrocorax
Species :
Phalacrocorax sulchirostris

d. Deskripsi
Tubuh burung jenis ini berukuran sedang rata-rata mencapai
61 cm. tubuh ditutup bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau
ungu. Penutup sayap berwarna abu-abu, sisi sayap berwarna hitam
dan terlihat bersisik. Ketika berbiak terdapat bercak putih di sisi
kepala dan di belakang mata. Semantara saat menginjak usia
remaja warna bulu lebih suram dan berbintik kecoklatan. Kulit
muka dan kantung paruh berwarna abu-abu biru. Iris hijau, paruh
keabu-abuan, serta warna kaki hitam. Umumnya hidup dalam
kelompok kecil atau sendirian. Makanannya berupa ikan. Pecuk
padi ini biasanya bersarang dalam koloni bersama burung air lain.
Sarang terbuat dari tumpukan ranting dan diletakkan di atas pohon
bakau. Telurnya berwarna hijau laut, ditutupi lapisan kapur, bentuk
memanjang atau oval, jumlah 2-3 butir. Berbiak antara bulan
Desember hingga maret. Pecuk padi hitam biasa ditemukan di
daerah danau, kolam, muara, tepi laut, dan tambak. Persebaran
pecuk padi hitam ini mencangkup wilayah Australia, Indonesia,
dan Sunda Besar. Persebaran lokal Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua. Merupakan spesies
yang hidup menetap di suatu wilayah yang merupakan habitatnya.
Namun jumlahnya kini telah jarang dan frekuensi ditemukanya
kecil. Ketika bersarang suaranya parau, dan terdengar pecah dari
tenggorokan.

a. Nama Lokal : Perkutut


Nama Ilmiah : Geopelia striata
b. Penyebaran : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa
Tenggara.
c. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Columbiformes
Filum : Columbidae
Genus : Geopelia
Species : Geopelia striata

d. Deskripsi
Burung perkutut bertubuh kecil, panjangnya berkisar antara
20-25 cm. Kepalanya membulat kecil, berwarna abu-abu. Paruhnya
panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan. Mata
burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.
Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Bulu
disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna
hitam dan putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna
kecokelatan. Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna
cokelat tua. Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak
panjang. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang
runcing.Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat
jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut
berguna untuk bertengger. Perkutut pemakan biji-bijian.
Penyebaran di indonesia yaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Nusatenggara.

a. Nama Lokal : Kacer


Nama Ilmiah : Copsycus malabaricus
b. Penyebaran : Sumatera
c. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili :-
Genus : Copsycus
Species : Copsycus malabaricus

d. Deskripsi
Secara fisik, jantan dan betina burung kacer mudah
dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam
pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna
abu-abu. Pakan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik,
orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat
kandang, kelabang, belalang dan lainnya
a. Nama Lokal : Kuau Besar
Nama Ilmiah : Argusianus argus
b. Penyebaran : Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan
c. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili :Phasianidae
Genus :Argusianus
Spesies :Argusianus argus

d. Deskripsi
Burung ini mempunyai ukuran besar di dalam
kelompoknya, induk jantan mempunyai panjang sampai 200 cm,
karena bulu ekornya panjang. Induk betina panjang tubuhnya 60
cm. Berat tubuh kuau besar 10-11,5 kg. Bentuk tubuh burung ini
mirip burung merak. Kaki burung ini kurang panjang jika
dibandingkan merak. Kaki berwarna merah, kuku-kuku berwarna
kuning kecoklatan. Kulit kepala dan leher berwarna biru, di atas
kepala terdapat bulu berwarna coklat kehitaman. Paruh berwarna
kuning, mata berbentuk bulat, berwarna merah kecoklatan. Hampir
seluruh tubuhnya tertutup bulu berwarna coklat karat, terdapat
bintik-bintik berwarna kuning dan berpola. Bulu sayap dihiasi pola
manik-manik berwarna kuning yang tersusun menggaris dari
pangkal ke ujung bulu. Untuk induk betina warna bulu berwarna
lebih gelap dari yang jantan.
Di habitat alami kuau besar mendapatkan pakan dengan
cara mengkais-kais tanah. Jenis pakannya berupa biji-bijian,
cacing, serangga, dan sayuran. Habitatnya dihutan, perkebunan,
semak belukar, padang rumput, dan ladang. Tersebar di Malaysia,
Sumatera, dan Kalimantan.

a. Nama Lokal : Beo


Nama Ilmiah : Gracula religiosa
b. Penyebaran : Sumatera, Jawa dan Kalimantan
c. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Sturnidae
Genus : Gracula
Species : Gracula religiosa

d. Deskripsi
Beo ini memiliki warna tubuh kehitaman, ujung ekor warna
putih, paruh warna kuning pendek, tipe kaki petengger. Beo
menyukai buah-buahan yang berdaging tebal dan tidak keras. Beo
juga meminum nektar bunga. Untuk memenuhi kebutuhan protein
burung beo makan serangga seperti belalang, jangkrik, capung dan
telur semut. Beo bertelur dua sampai tiga butir setiap musim
bertelur. Burung ini adalah burung yang tampak gagah dan tampan,
ukurannya agak lebih besar dari beo biasa dan tubuhnya lebih
kekar. Beo ini mempunyai peran sebagai pemencar biji di hutan.
Penyebaran bio di indonesia yaitu di Sumatera, Jawa dan
Kalimantan.
a. Nama Lokal : Merak Biru
Nama Ilmiah : Pavo cristacus
b. Penyebaran : India,Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan
c. Gambar
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Sub Fillum: Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Galiiformes
Famili : Phasianidae
Genus : Arfropavo
Spesies : Pavo cristacus

d. Deskripsi
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo
cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak
Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan
dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan
penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas
kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina
berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap,
berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu
penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Pakan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk
rumput dan dedaunan, aneka serangga , serta berbagai jenis hewan kecil
seperti cacing , laba-laba dan kadal kecil. Populasi Merak Biru tersebar di
hutan terbuka dengan padang rumput di India,Pakistan, Sri Lanka, Nepal
dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun
sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
a. Nama Lokal : Angsa Hitam
Nama Ilmiah : Cygnus atratus
b. Penyebaran : Australia dan New Zealand
c. Gambar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Cygnus
Spesies : Cygnus atratus

d. Deskripsi:
Angsa hitam adalah butung air bertubuh besar yang banyak
terdapat di bagian Tenggara dan Barat Daya dari Negara Australia.
Dahulu juga terdapat di New Zealand tetapi sudah punah karena
perburuan dan sekarang sudah diintroduksi kembali. Angsa Hitam
adalah hewan nomaden yang berpindah dan bermigrasi sesuai
kondisi iklim. Angsa ini berkarakteristik yaitu memiliki bulu hitam
di tubuhnya dengan warna paru merah terang yang sangat kontras
dengan tubuhnya. Angsa ini banyak terdapat di kebun binatang dan
juga sering dijadikan koleksi peliharaan.
Angsa hitam yang sudah dewasa memiliki bulu hitam di
sekujur tubuhnya, paruhnya berwarna merah terang, ujung dan
pangkal paruhnya berwarna merah pucat. Kaki dari angsa ini
berwarna abu - abu tua.sedangkan angsa hitam yang masih belum
dewasa, memiliki bulu berwarna abu - abu, dengan ujung bulu
yang berwarna pucat, paruhnya masih berwarna hitam dan belum
berubah menjadi warna merah. Hewan ini berukuran antara 110 -
142 cm panjangnya dengan bobot sekitar 3.7 - 9 Kilogram.
Rentang sayapnya adalah antara 1.6 - 2 meter. Lehernya panjang
dengan bentuk "S". Angsa hitam hampir 100% vegetarian.
Makanan utama mereka adalah tumbuhan air dan tumbuhan
dataran basah.

a. Nama Lokal : Elang Bondol


Nama Ilmiah : Haliastur Indus
b. Penyebaran : Asia Tenggara, Cina dan Australia
c. Gambar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliastur
Species : Haliastur indus

d. Deskripsi:
Elang Bondol (Haliastur indus) berukuran sedang (45 cm),
berwarna putih dan coklat pirang. Dewasa: kepala, leher, dan dda
putih; sayap, punggung, ekor, dan perut coklat terang, terlihat
kontras dengan bulu primer yang hitam. Seluruh tubuh kecoklatan
dengan coretan pada dada. Warna berubah menjadi putih keabu-
abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya
pada tahun ketiga.
Penyebaran global dapat di temukan di daerah sekitar
pantai di Asia Tenggara, Cina, dan Australia. Sedangkan di
Indonesia dan India, masih dapat ditemukan di daerah pedalaman.
Di seluruh Indonesia, jarang ditemui di Jawa dan Bali. Menghuni
habitat sekitar pantai dan kepulauan di daerah tropis. Juga masih
dapat ditemukan di lahan basah dan hutan dataran rendah sampai
ketinggian 2000 m di pedalaman yang jauh dari pantai. Makanan
elang ini sangat bervariasi. Di perairan diantaranya memakan
kepiting, udang, dan ikan; juga memakan sampah dan ikan sisa
tangkapan nelayan. Di daratan memangsa burung, anak ayam,
serangga, dan mamalia kecil.
a. Nama Lokal : Merak Hijau
Nama Ilmiah : Pavo muticus
b. Penyebaran : Cina, Vietnam, dan Indonesia
c. Gambar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : Pavo muticus

d. Deskripsi
Merak Hijau adalah salah satu dari tiga spesies merak yang
terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan
Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak
Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu
mengembang bagai kipas. Merak Hijau (Pavo muticus) mempunyai
bulu yang indah yang berwarna hijau keemasan. Burung jantan
dewasa berukuran sangat besar, dengan penutup ekor yang sangat
panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina
berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang
mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu
penutup ekor. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar
mata dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya.
Burung merak hijau adalah burung pemakan aneka biji-
bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai
jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa.
Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang
tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman
Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga
masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman
Nasional Meru Betiri.

a. Nama Lokal : Jenjang Mahkota


Nama Ilmiah : Balearica povanina
b. Peyebaran : Indonesia
c. Gambar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Gruiformes
Family : Gruidae
Genus : Balearica
Species : Balearica povanina

d. Deskripsi
Burung Jenjang adalah nama untuk burung besar berparuh,
berkaki dan berleher panjang. Berbeda dengan burung Kuntul,
burung Jenjang terbang dengan leher yang diluruskan. Burung
Jenjang merupakan burung yang setia seumur hidup terhadap
pasangannya. Burung Jenjang berkencan dengan pasangannya
dengan mengeluarkan suara yang ribut sambil diiringi gerakan-
gerakan seperti menari sehingga terkenal sebagai "dansa" burung
Jenjang.

Beberapa spesies burung Jenjang merupakan burung


migran ke tempat yang sangat jauh, sedangkan beberapa spesies
yang hidup di iklim panas bukan merupakan burung migran.
Burung Jenjang hidup berkelompok dan jika jumlahnya cukup
dapat membentuk kawanan yang besar. Burung ini pemakan buah-
buahan dan penyebarannya berada di Indonesia.
a. Nama Lokal : Burung Betet
Nama Ilmiah : Centropus senensis
b. Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Nias, Mentawai, Jawa, Bali
c. Gambar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Cuculiformes
Family : Cuculidae
Genus : Centropus
Spesies : Centropus senensis

d. Deskripsi
Centropus sinensis adalah spesies burung dari keluarga
Cuculidae, dari genus Centropus. Burung ini merupakan jenis
burung pemakan ulat, belalang, kumbang, hemiptera, katak, kadal
yang memiliki habitat di tepi hutan, belukar sekunder, semak tepi
sungai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.
memiliki tubuh berukuran besar (46 cm). Bulu seluruhnya hitam
biru-ungu mengkilap.
Sayap, mantel, dan bulu penutup sayap coklat berangan. Iris
merah, paruh hitam, kaki hitam. Sering hinggap di atas tanah atau
pada semak-semak dan pohon. Lebih menyukai vegetasi yang
rapat. Sarang berbentuk bola, pada rerumputan atau semak lebat.
Telur berwarna putih dengan tanda kuning, jumlah 3-4 butir.
Berbiak bulan Maret, April, Mei. Penyebaran dapat di temukan di
india, Cina. Sedangkan pada Asia tenggara dapat di temukan di
Filipina. Dan di Indonesia di temukan di Sumatera, Kalimantan,
Nias, Mentawai, Jawa, Bali
a. Nama Lokal : Kuntul Kerbau
Nama Ilmiah : Bubulcus ibis
b. Penyebaran : India, Sulawesi, dan Nusa Tenggara
c. Gambar

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Familia : Ardeidae
Genus : Bubulcus
Spesies : Bubulcus ibis

d. Deskripsi

Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil


dari bangsa Kuntul-kuntulan. Burung ini suka mencari makanan di
dekat kerbau atau sapi yang merumput. Bentuk tubuhnya lebih
ramping daripada Blekok Sawah (Ardeola speciosa), meskipun
tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya
berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala,
leher dan punggungnya berwarna kuning. Burung ini tersebar dari
India, Sulawesi, sampai Nusa Tenggara.
a. Nama Lokal : Burung Punai Tanah
Nama Ilmiah : Chalcophaps indica
b. Penyebaran : Malaysia
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Chalcophaps
Spesies :
Chalcophaps indica

d. Deskripsi:
Burung Punai Tanah adalah burung mempunyai sayap dan
tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Burung mempunyai paruh
tanpa gigi. Jantung Burung Punai Tanah terdiri daripada 4 kamar
seperti manusia. Kamar atas dikenali sebagai atria, sementara
kamar bawah dikenali sebagai ventrikel.Penyebarannya di
Malaysia pemakan buah-buahan.
a. Nama Lokal : Burung Pelikan
Nama Ilmiah : Pelecanus conspicilla
b. Penyebaran : Kepulauan Samudera dan Benua Amerika Selatan
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Familia : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
Spesies : Pelecanus conspicilla

d. Deskripsi
Burung Pelikan adalah Burung air yang sangat besar,
mempunyai berat badan berkisar antara 4,5-11 kg, dengan rentangan
sayap 2,75 m. Burung ini biasanya putih atau sebagian besar putih.
Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Selama musim mengeram
warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tenggorok, dan kaki menjadi
lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu antara
lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan
kantong besar. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina tidak
jelas, sehingga agak sukar membedakan pelikan jantan dengan pelikan
betina.
Burung ini suka berenang di air, pakan utamanya adalah ikan,
sambil berenang pelikan menangkap ikan dengan mudah, karena
paruhnya yang bekerja serupa jala penangkap ikan. Paruhnya yang
menyerupai kantung tidak seperti jala yang berlobang tapi sangat
lentur dan mudah melar. Mereka hidup umumnya di wilayah hangat,
dan mereka tidak dijumpai di wilayah kutub, laut dalam, kepulauan
samudra, dan benua Amerika Selatan.
a. Nama Lokal : Burung Sri Bombok
Nama Ilmiah : Amaurornis phoenicurus
b. Penyebaran : Indonesia
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Gruiformes
Familia : Rallidae
Genus : Amaurornis
Species :
Amaurornis phoenicuru

d. Deskripsi

Burung Sri Bombok adalah jenis burung air yang tinggal di


lahan basah serta berair, untuk itu dimasukkan dalam water bird.
Dapat ditemukan didaerah belukar serta rawa yang berair. Dari
sebuah sumber dikatakan bahwa habitat hidupnya dalah mangrove,
rawa serta, alang-alang. Tubuh pipih lateral untuk memungkinkan
bagian lebih mudah melalui alang-alang atau semak. Mereka
memiliki kaki panjang, ekor pendek dan tagihan kuning dan kaki.
Jenis kelamin yang serupa tetapi betina mengukur sedikit lebih
kecil. Burung belum menghasilkan versi yang lebih kusam dari
orang dewasa. Para anak ayam berbulu halus berwarna hitam,
karena dengan semua rel. Penyebarannya di Indonesia.
a. Nama Lokal : Burung Pergam Putih
Nama Ilmiah : Ducula bicolor
b. Penyebaran : Asia Tenggara, dari pulau Andaman, Semenanjung
Melayu, kepulauan di Indonesia, Filipina, Papua New Guinea dan
Australia.
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo: : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Ducula
Species : Ducula bicolor

d. Deskripsi

Burung Pergam Putih atau dalam nama ilmiahnya Ducula


bicolor adalah sejenis burung yang terdapat di dalam suku burung
Columbidae. Burung Pergam Putih berukuran sedang, dengan
panjang mencapai 38cm. Spesies ini memiliki bulu berwarna putih
dengan bulu terbang dan sebagian besar ekornya berwarna hitam.
Iris mata berwarna coklat dengan paruh berwarna abu-abu
kebiruan, begitu pula dengan kulit di sekitar mata dan kakinya.
Burung jantan dan betina serupa. Burung muda memiliki bulu
berwarna putih keabu-abuan. Populasi Pergam Putih tersebar di
hutan pulau-pulau kecil, pesisir, hutan bakau dan rawa-rawa di
Asia Tenggara, dari pulau Andaman, Semenanjung Melayu,
kepulauan di Indonesia, Filipina, Papua New Guinea dan Australia.
a. Nama Lokal : Burung Kepodang
Nama Ilmiah : Oriolus chinensis
b. Penyebaran : Sumatera
c. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo: : Passeriformes
Familia : Oriolidae
Genus : Oriolus
Species :Oriolus chinensis

d. Deskripsi
Burung Kepodang (Oriolus chinensis) merupakan burung
berkicau yang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah
disamping burung perkutut, orang Sunda biasa menyebut burung
Kepodang ini dengan sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa
daerah di Sumatera menyebutnya sebagai Gantialuh dan
masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang
ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Black Naped
Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar. Sedangkan
dalam bahasa ilmiah (latin), Burung Kepodang disebut Oriolus
chinensis.
Deskripsi Burung Kepodang (Oriolus chinensis): pada saat
dewasa panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm.
Bulunya berwarna kuning keemasan sedang bagian kepala,sayap
dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam. Ciri khas burung
Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan
tengkuk. Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan
paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna
hitam. Burung Kepodang mempunyai siulan seperti bunyi alunan
seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”.
Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring,
Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak,
Penthet bahkan suara burung Raja Udang.

7. PEMBAHASAN
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia,
aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan
diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok
hewan yang memiliki bulu. Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari
kelompok hewan tersebut. Berikut adalah uraian singkat tentang kelas
aves.
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh
vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang
secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile
serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil
dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu
melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari
kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu
mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh
darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada
perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Pada hari selasa, 23 april 2013, kelompok kami mengamati 29
spesies burung yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.29
spesies burung tersebut antara lain Belibis kembang (Dendrocygna
arcuata), Maleo (Macrococephalon maleo), Kakatua jambul putih
(Cacatua alba), Kakatua besar jambul kuning (Cacatua galerita),
Enggang Musim (Rhyticeros undulates), Ibis putih ( Threskiornis
melanocphala), Nuri pelangi (Trichoglossus haematodus) ,Angsa boha
(Anseranas semipalmata), Enggang Musim (Rhyticeros undulatus ),
Ketupa (Ketupa ketupu), Pecuk Padi (Phalacrocorax sulchirostris),
Perkutut (Geopelia striata), Kacer (Copsycus malabaricus), Kuau Besar
(Argusianus argus), Beo (Gracula religiosa), Merak Biru (Pavo
cristacus), Burung Elang Bondol (Haliastur indus), Kuntul Kerbau
(Bubulcus ibis), Burung Punai Tanah (Chalcophaps indica), Burung
Pelikan( Pelecanus conspicilla), Burung Sri Bombok (Amaurornis
phoenicurus), Burung Pergam Putih( Ducula bicolor), Burung
Kepodang (Oriolus chinensis), Burung Delimukan (Chalcophaps
indica), Angsa Hitam (Cygnus atratus), Merak Hijau (Pavo muticus),
Jenjang Mahkota (Balearica povanina), Burung Betet (Centropus
senensis), Burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus),
Dalam praktikum kali ini kami hanya membahas 13 ordo yaitu
Psittaciformes, Strigiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes,
Anseriformes, Falconiformes, Cuculiformes, Galliformes,
Coraciiformes, Ciconiiformes, Gruiformes, Columbiformes,
Passeriformes, Gruiformes .
Ordo Psittaciformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat,
bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya, suaranya keras, tempat
hidup di hutan, dan pemakan buah buahan, speciesnya yaitu Kakatua
jambul putih (Cacatua alba), Kakatua besar jambul kuning (Cacatua
galerita), Nuri pelangi (Trichoglossus haematodus). Ordo Strigiformes
merupakan jenis burung nocturnal, kepala besar, mata besar, lubang
telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup,
makanannya burung kecil dan Arthropoda, speciesnya yaitu Ketupa
ketupu (Ketupa). Ordo Pelecaniformes mempunyai cirri-ciri lubang
hidung kecil atau tidak ada, terdapat kantung gular, paruh panjang dan
lebar, keempat kaki dihubungkan oleh selaput, pemakan ikan dan
hidupnya berkoloni, speciesnya yaitu Burung Ibis putih ( Threskiornis
melanocphala), Phalacrocorax sulchirostris (Pecuk Padi), Burung
Pelikan (Pelecanus conspicilla). Ordo Ciconiiformes mempunyai ciri-
ciri leher dan tungkai panjang, jari tidak berselaput, paruh lurus atau
bengkok, makananya ikan atau hewan lain yang hidup diair, speciesnya
yaitu Burung Bangau (Leptoptilos javanicus). Ordo Anseriformes
mempunyai ciri-ciri paruh lebar tertutup oleh lapisan tanduk yang tipi,
tepi paruh berlamela, tungkai pendek, jari kaki berselaput, ekor pendek,
spesiesnya yaitu Belibis kembang (Dendrocygna arcuata), Angsa
Hitam (Cygnus atratus). Ordo Falconiformes mempunyai ciri-ciri paruh
pendek berkait, tepi sangat tajam, kaki dengan cakar yang runcing dan
tajam 9untuk mencengkram mangsa), bersifat diurnal, kuat terbang,
spesiesnya yaitu Elang Bondol (Haliastur indus). Ordo Cuculiformes
mempunyai ciri-ciri jari kaki 4, 2 jari ke depan dan 2 jari kebelakang,
kaki tidak beradaptasi untuk menyambar, paruh agak besar, ekor
panjang, beberapa bersifat parasitis, spesiesnya yaitu Burung Betet
(Centropus senensis). Ordo Galliformes mempunyai ciri-ciri bersifat
terstrial, kemampuan terbang rendah, paruh relative pendek, pemakan
biji-bijian, spesiesnya yaitu Maleo (Macrococephalon maleo),
Argusianus argus (Kuau Besar), Pavo cristacus (Merak Biru), Merak
Hijau (Pavo muticus). Ordo Coraciiformes mempunyai ciri-ciri, paruh
sangat besar dan kuat, jari ketiga dan keempat bersatu pada bagian
pangkal, spesiesnya yaitu Enggang Musim (Rhyticeros undulates),
Burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus). Ordo Ciconiiformes
mempunyai ciri-ciri leher dan tungkai panjang, jari tidak berselaput,
paruh lurus atau bengkok, makananya ikan atau hewan lain yang hidup
diair, spesiesnya yaitu Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis). Ordo Gruiformes
mempunyai cirri-ciri paruh besar, tidak pandai terbang, tungkai
panjang, umumnya berlari, hidup diair atau sawah, spesiesnya yaitu
Jenjang Mahkota (Balearica povanina), Burung Sri Bombok
(Amaurornis phoenicurus ). Ordo Columbiformes mempunyai ciri-ciri
kulit tebal dan lunak, paruh pendek, tembolok besar, tarsus biasanya
lebih pendek daripada jari, spesiesnya yaitu Geopelia striata (Perkutut),
Burung Punai Tanah (Chalcophaps indica), Burung Pergam Putih
(Ducula bicolor), Burung Delimukan (Chalcophaps indica). Ordo
Passeriformes mempunyai ciri-ciri kaki tipe passerine ( 3 jari ke depan
dan 2 jari ke belakang) sesuai untuk bertengger, paruh sesuai untuk
memotong, spesiesnya yaitu Copsycus malabaricus (Kacer), Gracula
religiosa (Beo), Burung Kepodang (Oriolus chinensis ).
8. KESIMPULAN
a. Taman burung didirikan oleh ibu Tien Soeharto terdiri dari dua
kubah yaitu kubah kanan dan kubah kiri. Kubah kanan sebagai
perumpamaan Indonesia bagian barat sedangkan kubah bagian kiri
sebagai perumpamaan Indonesia bagian timur
b. Taman Burung memiliki fungsi sebagai sarana wisata, dengan misi
khusus mengenalkan keanekaragaman atau kekayaan sumber daya
hayati Indonesia, khususnya burung, kepada masyarakat Indonesia maupun
wisatawan mancanegara.
c. Taman burung merupakan tempat pelestarian eksitu berbagai jenis
burung, terutaman burung – burung asli Indonesia melalui program
koleksi dan penangkaran.
d. Taman burung adalah sebagai wahana wisata sekaligus sebagai
wahana pendidikan baik pendidikan dasar biologi, dan
keanekaragaman jenis burung.
e. Taman burung dibagi menjadi dua bagian yaitu Kubah Barat dan
Kubah Timur .
f. Kubah barat terdiri atas burung asal Indonesia bagian barat yaitu
Bali, Jawa, Sumatera, Kalimantan.
g. Kubah timur terdiri dari burung asal Indonesia bagian timur,
Sulawesi, Nusatenggara, Irian Jaya, dan Maluku.
h. Ciri khas burung yang berasal dari Indonesia bagian barat adalah
suaranya bagus, bulunya kurang indah.
i. Ciri khas burung dari indonesia bagian timur, suaranya kurang
bagus tapi bulunya sangat indah dan jenis burung paruh bengkok.
j. Sistem penangkaran pada taman burung TMII adalah dengan cara
terlebih dahulu mengkarantina burung – burung yang telah didapat
sebelum burung – burung tersebut dilepas pada salah satu kubah. .
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga


Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003. Animal Diversity. North
America. McGraw-Hill Companies, Inc.
Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates
Ninth Edition. New York , Mc Graw Hill Companies Inc

Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,


Evolution. North America, McGraw-Hill. Companies, Inc.
Zulfikar. 2010. Burung atau Aves. http://74.125.153.132/search?q=cache:
u5RVMf_k_T8J:www.scribd.com/doc/21336302/Aves+aves-
burung&cd=13&hl=id&ct=clnk&gl=id&clien=firefox-a. Diakses,
Rabu, 15-05-2013. Pukul 10.30
LAMPIRAN
B. LOKASI II
SEA WORLD INDONESIA
1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai wilayah
kelautan mencapai hingga 81.00 km yang tersebar di sepanjang garis
katulistiwa. Wilayah kelautan Indonesia sendiri mempunyai beragam
jenis ikan, karang, dan terumbu laut. Di perairan Indonesia diperkirakan
ada sekitar 3500 jenis ikan, yang mana hal ini merupakan 37% dari
keseluruhan jenis di dunia. Selain itu, laut telah lama menjadi tulang
punggung perekonomia masyarakat Indonesia. Dilatar belakangi betapa
pentingnya laut bagi masyarakat Indonesia dan juga pentingnya menjaga
kelestarian sumber daya laut Indonesia, maka didirikanlah Sea World
Indonesia.
Kehadiran dunia bawah laut disajikan Sea World Indonesia
diawali dengan peletakan batu pertama pada tanggal 2 Oktober 1992 oleh
Gubernur DKI saat itu, Bapak Wiyogo Atmodarminto. Tidak sampai dua
tahun, pada tanggal 3 Juni 1994 Sea World sudah mulai beroperasi. Sea
World Indonesia menempati area seluas 3 hektar dengan luas bangunan
utama 4.500 m2 berisi berbagai macam akuarium.
SeaWorld Indonesia adalah sebuah kompleks hiburan kelautan
pertama di Indonesia yang menerapkan konsep "Wisata Didik".
Masyarakat dapat terhibur melalui kesempatan untuk melihat dan
mengalami "Petualangan Bawah Laut" dan pada saat yang sama dapat
meningkatkan pemahaman mereka akan makhluk hidup dan alam
sekitarnya. Ada tiga misi besar yang diusung oleh Sea World Indonesia
yaitu pendidikan, konservasi, dan hiburan.
Adapun jenis aquarium yang ada di Sea World seperti Akuarium
utama memelihara ribuan satwa laut Indonesia. Sebanyak 3500 spesis
ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini merupakan 37% dari
jumlah jenis spesies ikan laut di dunia). Ukuran akuarium ini mencapai
36 x 24 m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5 hingga 6 m dan menyimpan
5 juta liter air asin. Karena besarnya akuarium utama ini tercatat sebagai
akuarium air asin terbesar di Asia Tenggara. Area air tawar dilengkapi
dengan koleksi koleksi satwa air tawar dari seluruh dunia, termasuk
diantaranya piranha dan Arapaima gigas dari sungai Amazon dan belut
listrik. Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang
dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah tembus
pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan
"bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung saat menengadah keatas
untuk melihat ikan. Aquarium Dugong dan akuarium ekosistem laut yang
berisi koral dan sponge yang memperlihatkan keindahan biota dalam
laut.

2. TUJUAN
Tujuan di laksanakannya Kuliah Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui jenis-jenis spesies ikan yang terdapat di Sea
Wolrd, Ancol.
b. Untuk Mengetahui klasifikasi dari jenis-jenis ikan yang terdapat di
SeaWorld, Ancol.
c. Untuk mengetahui ciri-ciri dari ikan yang terdapat di SeaWorld,
Ancol.

3. MANFAAT
Manfaat di laksanakannya Kuliah Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut :
a. Diketahui jenis-jenis ikan yang terdapat di Sea World, Ancol.
b. Diketahui klasifikasi dari jenis-jenis ikan yang terdapat di Sea
World, Ancol.
c. Diketahui ciri-ciri dari jenis ikan yang terdapat di Sea World, Ancol.
4. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah
sebagai berikut:
1) Buku literatur
2) Buku catatan
3) Bolpoint
4) Lembar data pengamatan
5) Kamera

b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Spesies yang terdapat di SeaWorld.

5. CARA KERJA
Cara kerja dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut:
a. Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
b. Melakukan pengamatan pada beberapa species ikan yang ada di
SeaWorld
c. Mengamatai ciri-ciri species
d. Menulis nama species dan ciri-ciri dan klasifikasi dari setiap species
ikan pada lembar pengamatan
e. Mendokumentasikan species ikan yangh diamati dengan kamera.
6. HASIL
a. Nama Lokal : Bulu Babi
Nama Ilmiah : Diadema setosum
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Class : Echinodea
Sub Classis : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Familia : Diadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema setosum

c. Deskripsi
Berbeda dengan bintang laut dan bintang ular, bulu babi
(Echinoidea) tidak memiliki lengan . Tubuh bulu babi berbentuk agak
bulat seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi
duri-duri. Duri-duri terletak berderet dalam garis-garis membujur dan
dapat di gerakkan. Mulut terletak di bawah menghadap ke bawah dan
anus terletak diatas menghadap ke atas di puncak cangkang yang
membulat. Diadema setosum memiliki ciri-ciri berwarna hitam dengan
dari-duri berwarna hitam pula yang memanjang keatas untuk
pertahanan diri sedangkan bagian bawah pendek sebagai alat
pergerakan. Memiliki 5 titik putih pada bagian atas dan terletak di
antara segmen setiap 1 titik putih.
a. Nama Lokal : Bintang Laut
Nama Ilmiah : Acanthaster plancil
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Classis : Stelloroidea
Ordo : Valvatida
Familly : Acanthasteridae
Genus : Acanthaster
Species : Acanthaster planci

c.Deskripsi
Acanthaster planci merupakan sejenis bintang laut yang bagian
tubuhnya diselimuti duri beracun. Bintang laut jenis ini hidup di daerah
yang lebihterlindungi seperti laguna, atau di perairan yang lebih dalam
disepanjang daerahterumbu karang. Spesies ini merupakan hewan
pemakan karang, sehingga bisadijadikan sebagai pengontrol laju
pertumbuhan karang. Akan tetapi, jumlah populasinya yang terlalu
besar, akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup terumbu karang.
Memiliki tubuh yang berbentuk radial simetris, dengan tubuh
mirip cakram bersumbu oral dan aboral yang mempunyai lengan-
lengan. Bagian oral (mulut) menghadap ke bawah sedangkan bagian
aboral menghadap ke atas. Di bagian aboral terdapat madreporit dan
anus. Lubang madreporit berjumlah 6-13, sedangkan lubang anus
berjumlah 1-6 buah. Bintang laut Acanthaster planci mempunyai
lengan antara 8-21 buah. Duri-duri yang beracun berukuran 2-4 cm
menghiasi permukaan aboral tubuh cakram dan lengan-
lengannya. Acanthaster planci memiliki warna tubuh yang bervariasi
antar lokasi. Di perairanThailand dan Maladewa (Maldive) warna tubuh
biru keunguan, di GBR berwarna merah dan kelabu, sedangkan di
Hawaii berwarna hijau dan merah. Di Indonesia,warna tubuh
Acanthaster planci merah dan kelabu pada perairan Laut Jawa dan Laut
Flores. Di Cocos Island dan Christmas Island (barat daya Jawa),
Australia, terdapat duamacam warna A. Planci yang menunjukkan tipe
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

a. Nama Lokal : Ikan tiger botia


Nama Ilmiah : Syncrossus berdmorei
b.Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Familia : Cobitidae
Genus : Syncrossus
Spesies : Syncrossus berdmorei

d.Deskripsi
Botia Berdmorei mempunyai beberapa nama lain seperti Tiger
Botia, Blyth’s Loach, Berdmore’s loach, dan Burmese Peppered
Firetail Botia. Ikan ini mempunyai ukuran tubuh maksimal 200-250
mm. Ikan dewasa mempunyai warna orange kemerahan yang menarik
dengan beberapa strip vertikal berwarna abu-abu dari belakang kepala
sampai pangkal ekor. Selain itu, bintik hitam juga menyelimuti
tubuhnya termasuk pada sirip punggung dan ekor. Semua sirip dan ekor
berwarna kemerahan yang menyerupai warna api. Pada ikan muda,
warna kemerahan belum muncul dan cenderung keperakan. Tidak
seperti kebanyakan loach, ikan ini bersifat sangat agresif terutama saat
diberi makan. Di alam liar, Botia Berdmorei cenderung karnivora
namun mereka juga memakan bahan tanaman dan terkadang memakan
tanaman air. Perawatan di tangki tidak terlalu susah. Ikan ini dapat
diberi makanan apapun namun perlu dijaga keragaman dan kualitas
makanan tersebut. Pellet, cacing darah hidup atau beku, Arthemia dan
tubifex dapat diberikan secara bergantian. Buah segar dan sayuran
seperti mentimun, melon dan bayam putih juga dapat dijadikan variasi
dalam pemberian makanan. Cacing tanah yang di cincang dapat
dijadikan sumber protein namun jangan terlalu sering memberikannya.
Ikan ini juga terkadang akan memangsa siput air jika tersedia. Untuk
pertumbuhannya dapat diberi potongan udang sebagai tambahan nutrisi.

a. Nama Lokal : Pari Bendera


Nama Ilmiah : Taeniurops meyeni
b.Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylim : Chordata
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Familia :Dasyatidae
Genus : Taeniurops
Spesies : Taeniurops meyeni
b.

c. Deskripsi
Taeniura meyeni adalah besar (sampai 1,8 m lebar disc),
didistribusikan secara luas Indo-West Pacific ikan pari yang terkait
dengan terumbu karang dan habitat berpasir. Ditemukan di daerah
pantai dengan kedalaman 439 m. Sedikit yang diketahui tentang
biologi, meskipun ukuran sampah dikenal kecil (sampai tujuh muda).
Ada juga sedikit informasi tentang ancaman dan tangkapan perikanan di
seluruh sebagian besar spesies? jangkauan, tetapi mengingat tekanan
memancing intens diketahui pada spesies batoid di wilayah seperti Asia
Tenggara, kerentanan khusus dari spesies ke berbagai metode
penangkapan ikan, karakteristik sejarah hidup yang terbatas dan
kesehatan menurun umum sistem terumbu karang (utamanya habitat)
seluruh perusahaan distribusi Pasifik Indo-Barat, spesies ini dinilai
secara global sebagai Rentan.
a. Nama Lokal : Ikan Sumpit
Nama Ilmiah : Toxotes jaculatrik
b.Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylim : Chordata
Classis : Pisces
Ordo : Colombiformes
Sub Ordo : Percoidei
b. Familia : Toxotidae
Genus : Toxotes
Spesies : Toxotes jaculatrik

c. Deskripsi
Ikan sumpit memiliki bentuk mulut yang rahangnya menonjol K
i
keluar. Ikan ini memiliki ukuran tubuh pada umumnya adalah sekitar 5- n
40 cm. Ikan yang hidup di perairan hutan bakau di india dan polinesia g
d
memiliki cara berburu yang unik. Layaknya sebuah pistol air, ikan ini o
mampu menyemprotkan air dari mulutnya untuk menjatuhkan mangsa. m

Tembakan air ini mampu menjatuhkan serangga yang sedang :


bergelantung di ranting, setelah jatuh ikan ini akan memakannya,
A
kemampuan ini merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh ikan sumpit. n
Ikan ini memakan serangga, ulat, dan cacing. Habitat ikan ini selain di i
m
india juga tersebar di asia tenggara dan australia. a
l
i
a. Nama Lokal : Ikan Discus a
Nama Ilmiah : Symphysodon sp P
b.Gambar h
Klasifikasi y
l
Kingdom : Animalia
l
Phyllum : Chordata u
Clasis : Pisces m
Ordo : Perciformes
Familia : Cichlidae :
b. Genus : Symphysodon
Spesies : Symphysodon sp. C
h
o
r
d
a
t
a
c. Deskripsi
Ikan diskus merupakan ikan hias air tawar dengan bermacam-
macam warna tubuh (cokelat, hijau, biru) yang memiliki bentuk tubuh
pipih dengan ukuran tubuh mencapai 25 cm, bundar mirip ikan bawal,
dapat hidup pada temperatur sekitar 28-30 0 C. Ikan diskus memakan
serangga, cacing, dan ikan kecil. Habitat ikan diskus berasal dari
pedalaman rimba amazon.

a. Nama Lokal : Ikan pari air tawar


Nama Ilmiah: Potamotrygon motoro
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Myliobatiformes
Familia : Potamotrygonidae
Genus : Potamotrygon
c. Spesies : Potamotrygon motoro

a.
c.Deskripsi
Bentuk umum ikan pari adalah pipih dengan ekor yang panjang,
pada bagian dorsalnya terdapat mata yang berdekatan dengan spiracle
sebagai alat indera, pinna pectoralis pada kedua sisi paling sudut dari
tubuhnya, pinna pelvic yang berdekatan dengan ekor, dan clasper yang
K
berfungsi untuk memeluk ikan betina saat proses perkawinan. Tubuh
ikan pari air tawar ini sekitar 100cm dan memiliki berat sekitar 15kg,
ikan pari ini memiliki mata di bagian dorsal, tubuhnya hampir seperti
lingkaran atau membulat pada sisi dorsal tubuhnya terdapat bintik –
bintik cahaya. Ikan pari ini biasanya di tempatkan di penangkaran.
Makanan dari ikan pari air tawar ini adalah udang, kerang dan ikan –
ikan kecil. Penyebaran dari ikan ini adalah di amerika selatan.
a. Nama lokal : Ikan palmas
Nama ilmiah : Polypterus bichir
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Cichlidae
Ordo : Polypteriformes
Familia : Polypteridae
Genus : Polypterus
Spesies : Polypterus bichir

c.Deskripsi
Palmas merupakan ikan yang tergolong dalam Familia
Polypteridae (Bichir), artinya ikan bersirip banyak. Ikan ini termasuk
ikan primitif dan sering disebut sebagai "snake like fish" (ikan ular).
Penyebaran adalah di Afrika Barat. Palmas adalah ikan pemangsa
(predator), carnivora. Ikan ini mempunyai kemampuan untuk
mengambil udara dengan alat yang telah termodifikasi sedemikan rupa
menyerupai paru-paru, disamping itu ia mampu untuk merayap diatas
tanah dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat. Oleh karenanya
dalam mememihara palmas dianjurkan agar memberikan penutup yang
baik untuk mencegah ikan tersebut kabur. Palmas dapat dipelihara
bersama-sama dengan ikan golongan Cichlidae yang memiliki ukuran
lebih besar. Panjang rata-rata ikan palmas adalah 30 cm. Hidup pada
kisaran pH 6.5 - 7, dan temperatur 16-27 ° C. Sebagai carnivora, pakan
utama palmas adalah pakan hidup berupa ikan kecil, atau daging-
dagingan lain seperti daging udang atau daging ikan. Polypterus adalah
genus ikan air tawar dalam keluarga bichir (Familia Polypteridae) dari
Ordo Polypteriformes. Ikan dalam genus ini hidup di beberapa daerah
di Afrika. Berdasarkan etimologi, nama genus Polypterus berasal dari
bahasa Yunani, yaitu kombinasi kata poli (banyak) dan kata pteron
(sayap atau sirip). Sehingga dikatakan ikan Polypterus adalah ikan
“Bersirip banyak". Dari penampilannya ikan Polypterus alias ikan naga
memang tidak seperti ikan hias lainnya. Pada umumnya ikan hias
memberikan daya tarik dari bentuknya yang unik dan warna tubuhnya
yang cerah dan indah, akan tetapi tidak demikian halnya dengan ikan
Polypterus. Kebanyakan orang memelihara ikan Polypterus alias ikan
naga bukan dikarenakan daya tarik warna tubuhnya.

a. Nama Lokal : Ikan Ketang


Nama Ilmiah : Scatophagus argus
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Scatophagidae
Genus : Scatophagus
c. Dd Spesies : Scatophagus argus

c.Deskripsi
Ikan kiper merupakan ikan yang hidup di air payau, muara
sungai, dan diantara mangrove. Ikan ini termasuk ikan pelagis eurihaline
(dapat hidup pada kisaran kadar garam yang besar). Ikan kiper bertelur di
terumbu karang, ketika muda ikan ini bermigrasi ke daerah payau dekat
muara sungai, dan ketika dewasa ikan ini bermigrasi ke laut terbuka.
Bentuk ikan ketang/kiper mirip dengan ikan discus sehinga ikan
kiper juga dijadikan ikan hias bagi sebagian orang. Ikan ini mempunyai
bercak totol-totol hitam pada tubuhnya dan ketika dewasa bercak totol-
totol hitam ini akan sedikit memudar. Tubuhnya pipih agak berbentuk
segi empat. Mata cukup besar, diameternya sedikit lebih kecil daripada
panjang mulut. Ikan kiper secara umum memiliki panjang 20 cm dan
maksimum pada 38 cm. Ketika memasuki fase matang gonad ikan kiper
berukuran sekitar 14 cm. Pada bagian sirip dorsal terdapat jari-jari keras
sejumlah 10-11 dan 4 di bagian irip anal. Ikan kiper dapat ditemukan di
perairan Indo-Pasifik meliputi Kuwait ke Fiji serta dari utara ke selatan
Jepang. Ikan ini bermuara di laut, sekeliling karang, bersifat
amphidromouster dapat pada kedalaman 1-4 meter.

a. Nama Lokal : Ikan Cichlid


Nama Ilmiah : Pterophyllum sclare
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
c. Ff Family : Cichlidae
Genus : Pterophyllum
Spesies : Pterophyllum sclare

c.Deskripsi
Maanvis/Cichlid (Pterophyllum scalare) yang juga dikenal
dengan nama Angelfish berasal dari Rio Negro, daerah perairan
tenang Sungai Amazon. Ikan ini bersifat omnivora seperti lumut dan
memakan serangga dan cacing. Daerah penyebarannya el savador,
Asia dan Australia. Ukuran tubuhnya dapat mencapai sekitar 12 cm.
Ikan ini pun sering dijuluki "The Queen of Aquarium" karena
bentuknya sangat indah seperti anak panah dan sifatnya tenang
sehingga sangat digemari sebagai ikan hias akuarium. Habitatnya
memiliki suhu 24-28° C. Sementara pH airnya sekitar 6,5-7,0 dan
kekerasan sekitar 8° dH. Warna asli tubuhnya keperakan dengan garis-
garis vertikal hitam. Hingga saat ini ada banyak varietas ikan ini yang
dihasilkan dari penyilangan induk-induk terpilih maupun dari hasil
mutasi. Beberapa di antaranya ialah Black and White, Black Angel,
Marble, dan Albino. Induk jantan dan betina hanya dapat dibedakan
sesudah dewasa, yaitu betina lebih gemuk dibanding jantan. Selain itu,
kepala induk jantan lebih membulat dan gerigi pada sirip punggung
lebih panjang dan kasar.

a. Nama Lokal : Pari Kelapa


Nama Ilmiah : Trygon sephen
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Rajida
Familia : Myliobatidae
Genus : Trygon
Spesies : Trygon sephen
c.

c.Deskripsi
Trygon sephen memiliki tubuh pipih dengan ekor yang
panjang, pada bagian dorsalnya terdapat mata yang berdekatan dengan
spiracle sebagai alat indera, pinna pectoralis pada kedua sisi paling
sudut dari tubuhnya, pinna pelvic yang berdekatan dengan ekor, dan
clasper yang berfungsi untuk memeluk ikan betina saat proses
perkawinan.

a. Nama Lokal : Pari Mutiara


Nama Ilmiah : Himantura jenkinsii
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Elasmobranchii
Family : Dasyatidae
c. E Genus : Himantura
Species : Himantura jenkinsii
c.Deskripsi
Permukaan atas memiliki tekstur granular, kulit berbentuk hati,
dimulai antara mata, menjadi luas di bahu dan memperluas menutupi
seluruh seluruh tubuh sampai ekor. Himantura jenkinsii ini biasanya
berwarna coklat kekuningan di atas (punggung) dan bawah berwarna
putih, dan ekor berwarna abu-abu. Himantura jenkinsii dapat tumbuh
hingga 1,5 m (4,9 ft) sampai 3,0 m (9,8 kaki) panjang. Mata adalah
berukuran sedang dan diikuti oleh spirakel lebih besar. Mulut lebar
dan lembut melengkung, dan berisi empat papila (struktur berbentuk
puting). Ekor lonjong memiliki lipatan sirip, memiliki duri menyengat
yang terletak di atas ekor, kira-kira seperempat dari total panjang ekor.

a. Nama Lokal : Pari Burung


Nama Ilmiah : Rhinoptera javanica
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Myliobatiformes
Family : Rhinopteridae
Genus : Rhinoptera
c. Species : Rhinoptera javanica

c.Deskripsi
Sirip dada yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih.
Bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari
bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh. Siripnya disokong
oleh duri lembut.
a. Nama Lokal : Duyung
Nama Ilmiah : Dugong dugon
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Sirenia
Family : Dugongidae
Genus : Dugong
Species : Dugong dugon

c. Deskripsi
Duyung adalah hewan pemilih dalam hal makanan. Ia hanya
memakan lamun dari jenis tertentu. Lamun adalah tumbuhan yang
hidup di daerah muara atau pesisir yang dangkal dengan dasar
perairannya berpasir atau berlumpur. Duyung telah beradaptasi
dengan sangat baik untuk memakan lamun yang tumbuh didasar
perairan seperti rangka yang berat untuk membantunya tetap di bawah
permukaan saat makan. Mulut duyung juga mengarah ke bawah dan
dilengkapi oleh bibir atas yang lebar, fleksibel, dan ditutupi rambut
untuk mencari dan mencabut lamun. Saat makan, duyung bisanya
mencabut keseluruhan lamun hingga ke akar-akarnya yang
menyebabkan terciptanya jejak makan di padang lamun.
Duyung dapat hidup hingga mencapai usia 70 tahun. Mereka
mencapai tahap dewasa pada umur 10 tahun. Induk duyung memiliki
seekor anak tiap tiga hingga tujuh tahun. Masa kehamilan berlangsung
sekitar 13-14 bulan. Anak duyung lahir di dalam air dan berenang ke
permukaan untuk menghirup udara pertamanya. Sang anak akan
tinggal bersama induknya untuk menyusu dan mendapat perlindungan
hingga berusia satu hingga dua tahun. Anak duyung juga akan segera
belajar makan lamun setalah lahir.
Duyung jantan dan betina memiliki perbedaan, yaitu pada
duyung jantan memiliki lubang genital dan anus yang letaknya
berjauhan, sementara pada duyung betina letaknya berdekatan.
Duyung umumnya ditemukan diperairan dangkal dekat pesisir yang
terlindung dari ombak besar dan badai. Mereka menyukai daerah teluk
dan terusan mangrove yang lebar dan dangkal, atau perairan diantara
pulau-pulau yang cukup terlindung.

a. Nama Lokal : Piranha


Nama Ilmiah : Dygocentrus hattereri
b. Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Characiformes
Family : Characidae
Genus : Pygocentrus
Species : Pygocentrus nattereri

c.Deskripsi
Piranha termasuk ikan air tawar yang habitat aslinya ada di
sungai Amazon, Brazil. Ikan piranha ditemukan di perairan sungai dan
danau di daerah yang beriklim tropis yang kebanyakan berlokasi di
selatan timur negara-negara Amerika. Piranha tersebar di beberapa
sungai antara lain Orinoco (Venezuela), Rio e la Plata (Argentina) dan
sungai Paraguay (Paraguay).
Ikan piranha mirip dengan ikan bawal yang hidup di air tawar.
Piranha memilki ciri-ciri tersendiri, diantaranya mempunyai sifat yang
agresif dengan mata yang besar bulat merah, dilengkapi gigi-gigi
segitiga yang runcing dan tajam pada ujung-ujung mulutnya yang
monyong maju ke depan. Rata-rata ikan ini mempunyai berat antara
600 gram sampai 700 gram, walaupun ada beberapa species di
Amerika Selatan ada yang beretnya mencapai 4 kilogram. Seperti
pada jenis piranha perut merah dan piranha hitam mata merah yang
memiliki tubuh lebih besar dan jenis tersebut sangat berbahaya bagi
manusia.

a. Nama Lokal : -
Nama Ilmiah : Metynnis argenteus
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
c. vv Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Familiaa : Characidae
Genus : Metynnis
Spesies : Metynnis argenteus

c.Deskripsi
Ikan berukuran kecil, ukuran tubuh maksimum hanya
mencapai 20 cm. Bentuk tubuh pipih, dari samping membulat. Sirip
punggung berbentuk layar dan sirip anal berukuran lebar yang dimulai
dari pertengan tubuh. Sirip dada dan sisip perut relatif sempit. Sirip
anal bercagak, namun berlekuk dangkal. Mulut lebar, rahang bawah
terdapat gigi-gigi menyerupai gergaji dan tajam. Mata berukuran besar
dan berbentuk bulat. Tubuh tertutup oleh sisik-sisik yang berukuran
kecil, dibagian punggung berwarna silver, sedang di bagian perut
berwarna oranye bergradasi. Ikan yang jantan warna tubuhnya lebih
cerah dari jenis yang betina.
a. Nama Lokal : -
Nama Ilmiah : Barbonymus schwanenfeldii
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
c. Ordo : Cypriniformes
Familiaa : Cyprinidae
Genus : Barbonymus
Spesies :
Barbonymus schwanenfeldii

c.Deskripsi
Dibedakan dari spesies lain dari genus dalam memiliki sirip
punggung merah dengan bercak hitam di ujung, dada, panggul dan
dubur sirip merah, sirip ekor merah dengan pinggiran putih dan garis
submarginal hitam sepanjang masing-masing lobus.

a. Nama Lokal : Ikan Dewa


Nama Ilmiah : Leptobarbus hoevenii
b.Gambar

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
b.
Family : Cyprinidae
Genus : Leptobarbus
Spesies : Leptobarbus hoevenii

c. Deskripsi
Leptobarbus hoevenii atau ikan dewa merupakan jenis ikan asli
Indonesia yang dapat ditemui pada beberapa sungai di Pulau Sumatera
dan Kalimantan. Selain itu ikan ini juga dapat di temukan di Negara
Thailand. Ikan dewa termasuk dalam Genus Leptobarbus, yang
mempunyai 5 spesies yaitu Leptobarbus hoevenii, L. hosii, L.
melanopterus, L. melanotaenia dan L. rubripinnis. Secara umum
klasifikasi ikan jelawat meliputi Phyllum chordata, Kelas
Actinopterygii, Ordo Cypriniformes, Familia Cyprinidae, Genus
Leptobarbus dan Spesies Leptobarbus hoevenii. Secara morfologi,
ikan ini memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang, kepala
bagian sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis
literal tidak terputus, bagian punggung berwarna perak kehijauan dan
bagian perut putih keperakan. Pada sirip dada dan perut terdapat
warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan berakhir pada
bagian ekor bawah yang tidak berwarna kemerah-merahan dan
mempunyai 2 pasang sungut.

a. Nama Lokal : Ikan Leporinus


Nama Ilmiah : Leporinus affinis
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Ostheicyes
Ordo : Characiformes
Family : Anostomidae
c. Jj Genus : Leporinus
Spesies : Leporinus affinis

c.Deskripsi
Ikan Leporinus atau dengan nama latin Leporinus affinis
berasal dari Amerika Selatan berasal dari Familia characiformes dan
ordo anostomidae. Memiliki panjang badan maksimum 25 cm. Ikan
ini dapat di temukan pada air yang mempunyai temperatur 23 sampai
27o C dan air dengan ph 6,5 sampai 7. Ikan ini di temukan pada
perairan air tawar pada daerah tropis.
a. Nama Lokal : Ikan Pari
Nama Ilmiah : Aptychotrema rostata
b. Gambar
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordate
Classis : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
c. Family : Rinobatidae
Genus : Aptychotrema
Species : Aptychotrema rostata
c.Deskripsi
Termasuk dalam ordo Rajiformes karena termasuk ikan
bertulang rawan, masuk dalam Familiaa Rhinobatidae. Habitat
lingkungan di laut, payau dasar (demersal), kisaran kedalaman 60 m.
Ikan ini memepunyai ekor seperti cambuk yang sangat berkembang,
berukuran panjang dan menyerupai cemeti. Mempunya bentuk tubuh
gepeng melebar, sepasang sirip dada yang melebar dan menyatu
dengan sisi kiri-kanan kepalanya, membuat tampak atas dan tampak
bawah ikan uni terlihat bundar atau oval. Lebar ukuran tubuh ini
umunya dijadikan sebagai acuan untuk melihat pola pertumbuhan dan
ukuran saat kematangan gonad. Daerah sebaran ikan ini adalah
perairan pantai dan kadang masuk ke daerah pasang surut.
a. Nama Lokal : Ikan Arwana
Nama Ilmiah : Scleropages formosus
b. Gambar
Kasifikasi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordate
Classis : Actinopterygii
c. Ordo : Osteoglossiformes
Family : Osteoglossidae
Sub Family : Osteoglossinae
Genus : Scleropages
Species : Scleropages formosus

c.Deskripsi
Arwana Asia (Scleropages formosus), atau Siluk Merah adalah
salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki
badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan.
Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana
Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan
dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Arwana Asia terdaftar dalam
daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN
tahun 2004. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya
diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium,
terutama oleh masyarakat Asia. Badan agak memanjang, bersisik
besar dank eras, kepala tidak bersisik, memiliki gelembung renang,
sirip punggung dekat dengan sirip ekor, sirip dada memanjang dan
runcing, 2 sungut lemak pada rahang bawah, panjang total 500 mm.
7. PEMBAHASAN
Di dalam Sea world terdapat beberapa kelas yaitu pisces, mamalia,
dan reptilia. Pisces merupakan hewan yang termasuk kedalam kelas kingkom
animalia, pisces memiliki ciri umum yaitu dapat hidup diair. Pisces dapat
hidup diair karena memiliki insang sebagai alat pernapasannya, hal ini
merupakan keunikan dari hewan tersebut. Pisces berkembang biak dengan
cara bertelur.
Mamalia merupakan hewan yang menyusui, namun tidak semua
mamalia hidup didaratan, ada pula mamalia yang hidup di dalam air. Ini
menjadi suatu keunikan karena mamalia dapat hidup diair dengan alat
pernafasannya yaitu paru-paru. Mamalia perkembang biak dengan cara
melahirkan. Hewan mamalia yang dapat hidup diair contohnya duyung, paus,
lumba-lumba.
Reptilia merupakan hewan yang melata dan tidak semua jenis hewan
reptil tinggal didaratan, ada pula jenis reptil yang tinggal di dalam air,
contohnya adalah penyu. Penyu dapat hidup diair tetapi saat berkembang biak
dia harus kembali kedarat untuk meletakkan telur-telurnya didalam
paris.Penyu dapat hidut ratusan tahun dan dapat berenang hingga ratusan mil
dilauratan, maka hal ini dapat menjadi keunikan dari suatu jenis reptil.
Pada hari selasa, 23 april 2013, kelompok kami mengamati 20 spesies
hewan yang ada di Sea World, Jakarta. 20 spesies hewan tersebut antara lain
Ikan tiger botia (Syncrossus berdmorei), Pari Bendera (Taeniurops meyeni),
Ikan Ketang ( Scatophagus argus), Ikan Cichlid ( Pterophyllum sclare), Bulu
Babi (Diadema setosum), Bintang Laut (Acanthaster plancil), Ikan Sampit
(Toxotes jaculatrik), Ikan Discus (Symphysodon sp), Ikan pari air tawar
(Potamotrygon motoro), Ikan palmas (Polypterus bichir), Pari Kelapa
(Trygon sephen), Pari Mutiara (Himantura jenkinsii), Pari Burung
(Rhinoptera javanica), Duyung (Dugong dugon), Piranha (Dygocentrus
hattereri), Metynnis argenteus, Barbonymus schwanenfeldii, Ikan dewa
(Leptobarbus hoevenii, Ikan Leporinus (Leporinus affinis ), Aptychotrema
rostata, Scleropages formosus.
Dalam praktikum kali ini yang berlokasikan di Sea World kami hanya
membahas 11 ordo yaitu Chpriniformes, Rajiformes, Perciformes, Cidaroides,
Colombiformes, Myliobatiformes, Polypteridoformes, Elasmobrancii, Sirenia,
Characiformes, Osteoglossiformes.
Ordo Rajiformes memiliki ciri-ciri celah insang terdapat pada sisi
bawah, memilki celah insang 5-7 pasang, mempunyai spirakulum dan kolaka,
bBagan sisi depan sirip dada berlekatan dengan bagian lateral kepala. Ciri-ciri
ordo Cypriniformes mempunyai gelembung udara yang berhubungan dengan
esophagus, sehingga ikan ini bersifat sebagai phyIsostomi . jiika gelembung
udara tidak berhubungan dengan esophagus maka sifatnya adalah Physoelysti.
Sirip tanpa spinna atau jika ada hanya sebuah, baik pada punggung maupun
pda dada. Sirip perut terletak di daerah abdomen. Ciri-ciri Ordo Perciformes,
memiliki sirip punggung dua buah, sirip mempunyai spinae, sirip perut
didaerah dada (poctoral). Ciri-ciri ordo Sirenia mirip cetacea, tidak ada daun
telinga, tidak ada tungkai belakang. Tungkai depan seperti dayung, kulit tebal
sedikit rambut, dan hidup di laut atau di air tawar. Salah satu contoh species
dari ordo ini yaitu sapi laut dengan ciri-ciri sbb: Tubuh lebih membulat
dibandingkn duyung, serta bulu pada manatees lebih tebal dibandingkan
duyung. Pada moncong tumbuh rambut atau seperti kumis putih. Sapi laut
biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat pantai. Ukuran tubuhnya bisa
sepanjang 7,6 meter dan warnanya kelabu kecokelatan dengan pola polka dot
samar. Ciri-ciri ordo osteoglossiformes memiliki celah mulut lebar dan
miring, memanjang di bagian bawah, badan bersungut. Ciri ordo Cidaroidea
yaitu tubuh berbentuk bola, seperti mangkuk, oval atau bentuk jantung.
Tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng-lempeng kalkareus
yang rapat, tertutup oleh spina-spina yang dapat odigerakkan. Podia atau kaki
tabung keluar dari lubang-lubang dari lempeng-lempeng amburakral dan
berfungsi untuk pergerakan. Mulut terletak di pusat permukaan oral yang
dikelilingi oleh peristomium yang bersifat membran. Anus terletak di kutub
aboral. Ciri ordo Elasmobranchii yaitu tubuh pipih dorso ventral, insang di
bagian ventral, spirakel dibagian dorsal sirip pectoral melebar bersatu dengan
bagian kepala dan sepanjang tubuh sehingga bentuk ikan ini seperti cakram
atau layang-layang, ekor heteroserkal yang bermodifikasi seperti cambuk,
sisiknya placoid, alat kelamin jantan merupakan modifikasi dari sirip pelvic
dinamakan clasper. Ciri ordo Polypteriformes yaitu memiliki sirip banyak,
tubuh memanjang dengan satu susunan sirip punggung yang unik dan terdiri
dari beberapa bagian dengan yang jumlah bervariasi antara 7-18, di samping
sirip punggung itu sendiri. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik ganoid seperti
tulang dan trapesium yang tebal. Ciri ordo Characiformes yaitu memiliki gigi
yang tajam dan berbentuk segitiga, merupakan pemakan tumbuh-tumbuhan,
namun ada juga yang pemakan daging.

8. KESIMPULAN
a. Di dalam Sea world terdapat beberapa kelas yaitu pisces, mamalia, dan
reptilia.
b. Pisces merupakan hewan yang termasuk kedalam kelas kingdom animalia,
pisces memiliki ciri umum yaitu dapat hidup diair.
c. Mamalia merupakan hewan yang menyusui, namun tidak semua mamalia
hidup di daratan, ada pula mamalia yang hidup di dalam air. Hewan
mamalia yang dapat hidup diair contohnya duyung, paus, lumba-lumba.
d. Reptilia merupakan hewan yang melata dan tidak semua jenis hewan reptil
tinggal di daratan, ada pula jenis reptil yang tinggal di dalam air,
contohnya adalah penyu.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003. Animal Diversity. North


America. McGraw-Hill Companies, Inc.

Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth


Edition. New York , Mc Graw Hill Companies Inc.

Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution.


North America, McGraw-Hill. Companies, Inc.

Anda mungkin juga menyukai