Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Sejarah
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an,
terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban
manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang
patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi
perbaikan kualitas hidup manusia.Menghadapi realitas perkembangan dunia
semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah
Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman Pintar”.
Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa,
mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam
pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan
sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah
memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas
kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya
menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk
dapat menciptakan teknologi sendiri.Bangunan Taman Pintar ini dibangun di
eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan
yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada
di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan
Gedung Agung.

Gambar 1. Taman Pintar Yogyakarta

1
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan
tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat
serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006
oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung
Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman,
serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden
dan Gedung Memorabilia.
Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman
Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

B. Visi dan Misi


a. Visi
Sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains yang terbaik se-Asia
Tenggara dalam suasana yang menyenangkan.

b. Misi
1) Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang sains dan teknologi
2) Penyediaan alat peraga pembelajaran yang berkualitas
3) Menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda terhadap sains
melalui imajinasi, percobaan dan permainan yang menyenangkan

c. Motto
Mencerdaskan dan Menyenangkan (dengan pendekatan Niteni, Niroake,
Nambahi).

d. Kebijakan Mutu
Taman Pintar bertekad memberikan pelayanan wisata pendidikan dengan
alat peraga pembelajaran yang terbaik demi kepuasan pelanggan.

2
C. Tujuan
1) Menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung
kurikulum pendidikan.
2) Memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains
3) Membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang sains
4) Memberi alternatif wisata sains

D. Profil Taman Pintar


Taman pintar adalah lembaga layanan publik dalam bidang pendidikan sains
dan pariwisata dibawah Pemerintah Kota Yogyakarta. Kelembagaan Taman
Pintar berbentuk Kantor Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta dengan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

3
BAB II
PEMBAHASAN

Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah pusat ilmu pengetahuan atau


“Science center” dibawah pengelaolaan pemerintah Kota Yogyakarta yang mulai
dibangun dan diririkan pada tahun 2004. Sebagai sebuah science center,
pembangunan Taman Pintar dimaksudkan untuk menghadapi realitas
perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya komitmen
Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini tidak
terlepas dari ikon Yogyakarta sebagai kote pendidikan.

Disamping menyadang gelar Kota Pendidikan, Yogyakarta yang juga


dikenal dengan Kota Budaya dan Kota Tujuan Wisata, “memaksa” Taman Pintar
untuk memadukan kedua unsur tersebut dalam konten, media pembelajaran dan alat
peraga serta aktivitasnya. Sehingga dalam pengembangan korodor kearifan lokal
tentang keindonesiaan dan budaya Jawa juga sangat kental ditemui di taman Pintar,
baik secara filosofis maupun fisik. Hal inilah yang tidak ditemui di science center
lainnya, baik dalam maupun luar negeri, bahwa nilai-nilai kearifan lokal dapat
sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
antara keduanya dapat saling mengisi dan mendukung perkembangan masing-
masing.

Sebagai pusat pembelajaran sains, Taman Pintar menyajikan ilmu


pengetahuan dalam suasana yang rekreatif dan menyenangkan. Tujuan sebagai
pusat pendidikan dan ilmu pengetahuandisamping sebagai ‘destinasi wisata’,
berjalan selaras dan teramu dengan sangat baik di Taman Pintar, sehingga
menciptakan suasana yang mencerdaskan dan menyenangkan.

Data statistik yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi


Yogyakarta bahwa Taman Pintar menjadi objek wisata utama tujuan wisatawan
di Kota Yogyakarta disusul kebun binatang Gembira Loka dan Kraton
Ngayogyokarto Hadiningrat. Taman Pintar mengalami peningkatan jumlah
kunjungan yang signifikan pada awal pembukaannya, dari 6.012 pengunjung
(2008) meningkat menjadi 1.085.538 pengunjung (2009), 1.127.864 pengunjung

4
(2010), 1.128.058 pengunjung (2011), dan 932.705 pengunjung (2012) (Data
Statistik Pariwisata DIY 2012).

Setiap tahun, jumlah wisatawan Taman Pintar meningkat pesat.


Wisatawan yang 60 persennya pelajar itu tidak hanya dari Daerah Istimewa
Yogyakarta, namun meluas dari berbagai daerah di Indonesia. Rombongan
sejumlah negara asing pun rutin mengunjungi Taman Pintar, di antaranya dari
Korea Selatan, Filipina, dan Belanda.

1. GEDUNG OVAL TAMAN PINTAR


Gedung oval merupakan zona pembelajaran yang berada pada gedung
yang berbentuk oval dengan atap berbentuk kubah. Bentuk gedung itu sendiri
merpakan materi pembelajaran bagi siswa karena struktur kubah (dome)
menyebabkan setiap gelombang suara yang ada di area kubah terkumpul pada
titik fokus dome dan dipantulkan lagi dalam bentuk suara yang menggema. Hal
ini menyebabkan keunikan sendiri bagi pengunjung taman pintar.

Gambar 1. Gedung Oval Taman Pintar


Selain keunikan struktur gedung , didalam gedung oval juga
menampilkan materi peraga pembelajaran yang sangat menarik sesuai dengan
fase kehidupan, mulai dari fase kehidupan air, kehidupan purba sampai pada
fase peradaban.Pada kawasan ini juga ditampilkan beberapa kegiatan ilmiah

5
yang sangat interaktif dan menyenangkan. Beberapa percobaan sains
diperagakan dan alat peraga dihadirkan untuk melengkapi pengetahuan dan
pengalaman terhadap ilmu pengetahuan. Didalam gedung oval terdapat
berbagai wahana yang dapat dipelajari oleh pengunjung, wahana yang terdapat
pada gedung oval taman pintar adalah sebagai berikut :
1. Terowongan Ilusi
Terowongan ilusi adalah sebuah alat peraga yang berbentuk
cakram dengan papan berputar yang memiliki pola tertentu.Apabila
cakram diputar akan menampakkan sebuah lorong atau terowongan pada
papan tersebut. Bila berputar ke arah kanan akan semakin membesar, yang
artinya pengunjung akan merasa masuk ke pusat lorong.

2. Aquarium Air Tawar


Pada zona ini pengunjung diajak untuk memperlajari tentang
kehidupan akuarium air tawar, dan di zona ini pengunjung dapat mengenal
perbedaan dan karakteristik masing-masing jenis ikan air tawar serta
beberapa pengetahuan mengenai ikan-ikan.

Gambar 2. Aquarium Taman Pintar

6
3. Zona Kehidupan Prasejarah
Pada zona kehidupan prasejarah pengunjung akan diajak untuk
mempelajari kehidupan yang terjadi di masa lampau, kehidupan hewan
prasejarah dan kehidupan manusia purba.

Gambar 3. Zona Kehidupan Prasejarah


4. Generator Van De Graaf
Generator Van De Graaf adalah sebuah alat peraga yang didesain untuk
menghasilkan listrik statis. Listrik statis adalah listrik yang diam untuk
sementara pada suatu benda. Salah satu eksperimen menarik yang dapat
dilakukan dengan Generator Van De Graaf Besar adalah eksperimen
mengalirkan listrik statis pada manusia yang menyebabkan rambut di kepala
berdiri. Eksperimen ini sangat disukai oleh anak-anak.

Gambar 4. Contoh teknologi Generator Van De Graaf

7
5. Generator Pedal
Generator Pedal merupakan peraga pembelajaran tentang listrik.
Kegiatan interaktif yang dilakukan menciptakan sumber energi berupa
listrik dari tenaga manusia yang melakukan gerakan memutar pedal
sehingga menghasilkan listrik untuk menghidupkan lampu.

Gambar 5. Zona Generator Pedal


6. Zona Nuklir
Zona Nuklir memperkenalkan manfaat nuklir di berbagai bidang.
Di zona ini pengunjung dapat mengetahui sisi positif dari teknologi
nuklir sehingga masyarakat tidak beranggapan bahwa nuklir berbahaya.
Alat peraga yang interaktif lebih dapat membantu masyarakat dalam
mempelajari teknologi nuklir.

Gambar 6. Zona Nuklir

8
2. ZONA GENERATOR PEDAL
Generator Pedal merupakan peraga pembelajaran tentang listrik.
Kegiatan interaktif yang dilakukan menciptakan sumber energi berupa listrik
dari tenaga manusia yang melakukan gerakan memutar pedal sehingga
menghasilkan listrik untuk menghidupkan lampu. Semakin banyak tenaga yang
dikeluarkan, semakin banyak listrik dihasilkan, sehingga semakin banyak pula
lampu yang dapat dinyalakan.

Gambar 7. Zona Generator Pedal

3. ZONA IKLIM, CUACA DAN GEMPA BUMI


Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi, merupakan Zona baru yang hadir
diTaman Pintar Yogyakarta, didalam Zona ini terdapat Simulator gempa yang
sudah terkomputerisasi sehingga dapat menghadirkan guncangan gempa bumi
dengan tingkatan skala menyerupai aslinya. Simulasi menggunakan 10 data
gempa bumi yang terjadi di Indonesia, salah satunya gempa Yogya 27 Mei
2006. Selain itu, di Zona cuaca, iklim dan gempa bumi juga terdapat desiminasi
informasi gempa bumi dan tsunami, ICT Pembelajaran Cuaca, ICT
Pembelajaran Iklim, ICT Pembelajaran Gempa Bumi serta ICT informasi online
BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim dan
data gempa bumi secara real time kepada pengunjung.

9
Gambar 8. Zona Iklim dan Gempa Bumi

10
BAB III
KESIMPULAN
1. Taman Pintar merupakan salah satu industri yang bergerak pada bidang ....
2. Taman Pintar Yogyakarta memiliki beberapa bagian yaitu :
3. Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi, merupakan Zona baru yang hadir
diTaman Pintar Yogyakarta, didalam Zona ini terdapat Simulator gempa yang
sudah terkomputerisasi sehingga dapat menghadirkan guncangan gempa bumi
dengan tingkatan skala menyerupai aslinya. Simulasi menggunakan 10 data
gempa bumi yang terjadi di Indonesia, salah satunya gempa Yogya 27 Mei
2006. Selain itu, di Zona cuaca, iklim dan gempa bumi juga terdapat desiminasi
informasi gempa bumi dan tsunami, ICT Pembelajaran Cuaca, ICT
Pembelajaran Iklim, ICT Pembelajaran Gempa Bumi serta ICT informasi online
BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim dan
data gempa bumi secara real time kepada pengunjung.
4. Zona Generator Pedal merupakan peraga pembelajaran tentang listrik. Kegiatan
interaktif yang dilakukan menciptakan sumber energi berupa listrik dari tenaga
manusia yang melakukan gerakan memutar pedal sehingga menghasilkan listrik
untuk menghidupkan lampu. Semakin banyak tenaga yang dikeluarkan,
semakin banyak listrik dihasilkan, sehingga semakin banyak pula lampu yang
dapat dinyalakan.

11
LAMPIRAN

1. DAFTAR HADIR OBSERVASI

2. LEMBAR OBSERVASI

12

Anda mungkin juga menyukai