Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTEK INSTRUMENTASI
“ Potensiometer Sebagai Transduser Posisi Sudut “
No. LST/EKA/EKA267/01
Dosen : Satrio Agung Dewanto. M,Pd

Oleh :
ERVINA DIKA TRIA PUSPITASARI
12502244001
A2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
A. KOMPETENSI
Menjelaskan karakteristik potensiometer sebagai transduser posisi sudut.

B. SUB KOMPETENSI
1. Menggambarkan kurva karakteristik transduser posisi sudut.
2. Menghitung konstanta potensiometer.
3. Mengaplikasikan potensiometer sebagai detektor kesalahan posisi.

C. DASAR TEORI
Potensiometer adalah resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah-rubah. Potensiometer
biasanya digunakan sebagai pengatur volume, pengatur nada tinggi atau rendah, dll. Bentuk dari
potensiometer antara lain potensio geser, potensio putar. Potensiometer putar dapat digunakan
sebagai transduser posisi sudut, karena potensio ini mempunyai sudut putar 360 0, tetapi dengan
desain khusus sudut putarnya bisa melebihi 3600, dan inputnya adalah putaran poros
potensiometer. Pada praktek ini potensiometer digunakan untuk menggeser posisi sudut sebagai
transducer posisi sudut. Nilai hambatannya sebanding dengan besarnya posisi sudut jika nilai
hambatannya naik maka sudut putarnya semakin naik.Potensiometer yang dipakai dari jenis linier,
dengan konstruksi lilitan kawat (wire –wound).
Tegangan Output :
Untuk menjelaskan hubungan antara perubahan sudut poros dengan tegangan output, dapat
dilihat dari persamaanan:
Vo=Kp. ϴ
Konstanta Potensiometer :
Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸
Kpϴ = ϴmaks

Dimana : Vo = Tegangan output


ϴ = Sudut poros potensiometer
Kp = Konstanta potensiometer
E = Tegangan catu daya
ϴmaks = Sudut potensiometer maximum

D. ALAT INSTRUMENTASI / BAHAN


1. Catu daya DC 0-15 V.
2. Tranduser posisi potensiometer 2 buah.
3. Multimeter.
4. Kawat penghubung.

E. KESELAMATAN KERJA
1. Multimeter dalam pengukuran, posisi saklar fungsii harus sesuai dengan besaran yang diukur,
tegangan DC atau tegangan AC, arus DC tahanan dan fungsi nlainnya.
2. Pemilihan nilai batas ukur tegangan dan arus jangan melebihi nilai yang diukur.
3. Perhatikan polaritas colok alat ukur, jangan terbalik.
4. Pahami betul titik-titik sambung pada breadboard.

F. LANGKAH KERJA
Percobaan 1 :
Kurva karakteristik transduser potensiometer
1. Menyiapkan potensiometer dan catu daya DC dengan tegangan yang dibutuhkan.
2. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini :
3. Berikan tegangan DC E = 12 V.
4. Atur posisi pemutar pada harga Vo = 0V, catat harga sudut ϴ0 (usahakan ϴ0 = 00).
5. Naikkan posisi pemutar potensiometer sampai maksimum dengan kenaikan setiap 10 0. Catat
harga Vo pada setiap harga ϴ0.
6. Bila telah mencapai maksimum, lakukan penurunan dengan besar sudut sama besar dengan
pada waktu kenaikan, sampai mencapai harga semula.
7. Masukan data pengamatan dalam tabel 1.

Percobaan 2 :
Potensiometer sebagai transduser kesalahan posisi
1. Siapkan 2 buah potensiometer dan catu daya DC dengan tegangan yang dibutuhkan 15 Vdc.
2. Buat rangkaian seperti gambar berikut :

3. Atur posisi pemutar pada potensiometer P1 dan P2 pada posisi tengah-tengah, sehingga harga
Ve = 0V. Catat harga sudut ϴ1 dan ϴ2 (pada posisi tengah-tengah ini usahakan ϴe = ϴ1 - ϴ2 =
00).
4. Naikkan posisi pemutar potensiometer P1 dan P2 pada posisi tengah-tengah sampai maksimum
dengan kenaikan setiap 100. Catat harga Ve pada setiap harga ϴe.
5. Bila telah mencapai maksimum, lakukan penurunan dengan besar sudut sama besar dengan
pada waktu kenaikan, sampai mencapai harga semula.
6. Masukan data pengamatan dalam tabel 2
7. Setelah selesai kembalikan semua alat dan bahan dengan tertib.

G. DATA PENGAMATAN
1. Data pengamatan dengan metode mekanik :
Tabel 1.
ϴin 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Vo 0 0.5 0.75 1.25 1.7 2.1 2.7 3.1 3.6 4 4.6 5 5.6
ϴin 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250
Vo 6 6.4 7 7.5 8 8.2 8.8 9.2 9.2 10 10.2 11 12
ϴin 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 350 340
Vo 12 12.5 13 14 14 14 14.9 15 - - - - -
ϴin 330 320 310 300 290 280 270 260 250 240 230 220 210
Vo 15 14.9 14.9 14 13 13 12.1 12 11.1 11 10.1 10 9.2
ϴin 200 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80
Vo 8.8 8.4 8 7.4 7.1 6.6 6.2 5.6 5 4.6 4 3.6 3.3
ϴin 70 60 50 40 30 20 10 0
Vo 2.6 2.2 1.6 1.2 0.7 0.4 0.1 0

Tabel 2.
ϴe +60 +50 +40 +30 +20 +10 0 -10 -20 -30 -40 -50 -60
Vo 2.6 2.2 1.8 1.4 0.9 0.6 0 -0.6 -1 -1.4 -1.9 -2.5 -2.6

H. ANALISA DATA
1. Analisis praktek menggunakan alat atau metode mekanik
Perhitungan Vo :
- Untuk Vo pada 00 - Untuk Vo pada 700
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,0454 V/0 Kpϴ = = = 0,0454V/0
ϴmaks 330 ϴmaks 330
Vo = 00 . 0,0454 = 0 V Vo = 700 . 0,0454 = 3,178 V
- Untuk Vo pada 100 - Untuk Vo pada 800
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,0454 V/0 Kpϴ = = = 0,0454 V/0
ϴmaks 330 ϴmaks 330
Vo = 100 . 0,0454 =V Vo = 800 . 0,0454 =36.32 V
- Untuk Vo pada 200 - Untuk Vo pada 900
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,0454 V/0 Kpϴ = = = 0,0454 V/0
ϴmaks 330 ϴmaks 330
Vo = 200 . 0,0454 = 0.908 V Vo = 900 . 0,0454 = 40.86V
- Untuk Vo pada 300 - Untuk Vo pada 1000
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = ϴmaks = 330 = 0,0454 V/0 Kpϴ = ϴmaks = 330= 0,0454 V/0
Vo = 300 . 0,0454 = 1.362V Vo = 1000 . 0,0454 = 45.5V
- Untuk Vo pada 400 - Untuk Vo pada 1100
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,0454 V/0 Kpϴ = = = 0,0454 V/0
ϴmaks 330 ϴmaks 330
Vo = 400 . 0,0454 =1.816 V Vo = 1100 . 0,0454 =49.94 V
- Untuk Vo pada 500 - Untuk Vo pada 1200
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = ϴmaks = 330 = 0,0454V/0 Kpϴ = ϴmaks = 330 = 0,0454 V/0
Vo = 500 . 0,0454 = 2.27V Vo = 1200 . 0,0454 =54.48 V
- Untuk Vo pada 600 - Untuk Vo pada 1300
Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=3300 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = ϴmaks = 330= 0,0454 V/0 Kpϴ = ϴmaks = 330= 0,0454 V/0
Vo = 600 . 0,0454 = 2.724V Vo = 1300 . 0,0454 = 59.02V

Untuk hasil perhitungan dengan sudut selanjutnya dapat dicari dengan menggunakan rumus
yang sama dengan diatas.

 Tabel 2 :
- Untuk Vo pada 00 - Untuk Vo pada +400
Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = ϴmaks = 60 = 0,25 V/0 Kpϴ = ϴmaks = 60 = 0,25 V/0
Vo = 00 . 0,25= 0 V Vo = 400 . 0,25 = 10V
- Untuk Vo pada +100 - Untuk Vo pada +500
Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,25 V/0 Kpϴ = = = 0,25 V/0
ϴmaks 60 ϴmaks 60
Vo = 100 . 0,25 = 2,5 V Vo = 500 . 0,25 = 12,5 V
- Untuk Vo pada +200 - Untuk Vo pada +600
Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V
Jawab = Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15 𝐸 15
Kpϴ = = = 0,25 V/0 Kpϴ = = = 0,25 V/0
ϴmaks 60 ϴmaks 60
Vo = 200 . 0,25= 5 V Vo = 600 . 0,25 = 15 V
- Untuk Vo pada+ 300
Diketahui= ϴmaks=600 , E = 15 V
Jawab =
Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸 15
Kpϴ = ϴmaks = 60 = 0,25 V/0
Vo = 300 . 0,25 = 7,5 V

 Dari beberapa perhitungan diatas dapat dianalisa bahwa hasil perhitungan dan hasil
pengamatan tidak selalu memiliki hasil yang sama, dan semakin besar sudut dan persen
yang diputar maka akan semakin bertambah pula tegangan output yang dihasilkan, ini
mengidentifikasikan bahwa tahanan yang dihasilkan saat sudut atau persen dipebesar maka
tahanannya akan semakin kecil yang mengakibatkan tegangan semakin besar.
 Ada beberapa faktor yang mungkin dapat terjadi ketika hasil pengamatan tidak sesuai
dengan hasil perhitungan, yaitu :
 Akurasi alat
 Akurasi Pengamatan
 Keadaan alat (masih baik atau tidak )
 Pembacaan hasil yang kurang presisi
 dll.
 Grafik Hubungan Posisi Sudut Poros (0Derajat) dengan Tegangan Output (Arah putaran 0 0-
3600)

Vo
16

14

12

10

8
Vo
6

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
Sudut

 Grafik Hubungan Posisi Sudut Poros (0Derajat) dengan Tegangan Output (Arah putaran 3600-
00)

Vo
16

14

12

10

8
Vo
6

0
sudut
310 290 270 250 230 210 190 170 150 130 110 90 70 50 30 10

I. JAWABAN DISKUSI
1. Konstanta potensiometer
Seri : Kp = E / θmax = 15 / 330 = 0,045 = 0,05 V/°
Vo1 – Vo2 0,2
Parallel : Kp = = 120 = 0,0016 = 0,002 V/°
𝜃1 – 𝜃2
2. Kurva hubungan antara 𝜃𝑖 vs Vo
350

300

250

200
ϴin
150 Vo (V)

100

50

0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61

3. Kurva hubungan antara ϴe vs Ve


80

60

40

20
ϴe
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Vo (V)
-20

-40

-60

-80

4. Hubungan tersebut bersifat linier. Rumus untuk mencari kurva linier adalah :
𝑁(Ʃ𝑋𝑌)− (Ʃ𝑋Ʃ𝑌) 32(158268)− (4960.735,815) 5064567
A= = = = 0,58
𝑁(Ʃ𝑋 2 )− (Ʃ𝑋)² 32(1041600)− (4960)² 8729600
Ʃ𝑌 Ʃ𝑋 735,815 4960
B= –A. = - 0,58 . = 22,99 – 89,9 = - 66,91
𝑁 𝑁 32 32
5. Rumus matematiknya adalah
Vo = Kpϴ . ϴ
𝐸
Kpϴ = ϴmaks
𝑁(Ʃ𝑋𝑌)− (Ʃ𝑋Ʃ𝑌)
A= 𝑁(Ʃ𝑋 2 )− (Ʃ𝑋)²
Ʃ𝑌 Ʃ𝑋
B= –A.
𝑁 𝑁
J. KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudahdilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
Kurva karateristik potensiometer sebagai transduser posisi sudut adalah bersifat linier yang artinya semakin
besar sudut θi maka semakin besar pula perubahan tegangan outputnya (Vo). Dan juga semakin kecil sudut
θe maka semakin besar juga tegangan outputnya (Vo).

K. SARAN
Berdoa sebelum melakukan praktikum. Fokus dan tidak segan bertanya kepada dosen
pembimbing apabila mengalami kesulitan atau ada sesuatu hal yang meragukan. Mengambil serta
mengembalikan alat dan bahan dengan tertib.

L. LAMPIRAN

Data Hasil Pengamatan saat praktikum :

Anda mungkin juga menyukai