Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN LISTRIK

PERCOBAAN I

“MULTIMETER SEBAGAI VOLTMETER”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALAN ARDI KUSUMA

NIM : 190108026

SEMESTER/KELAS : II/B

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan
searah.
2. Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada rangkaian pembagi tegangan
searah.
3. Menyelidiki tegangan output antara variabel resistor untuk pembagi
tegangan.
4. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam amperemeter pada pengukuran arus.
B. Landasan Teori
Pengukuran merupakan suatu hal yang sudah tidak dapat pungkiri bahwa
pengukuran sangatlah penting baik pada kehidupa sehari hari juga pada suatu
penelitian ilmu pengetahuan pengertian pengukuran itu adalah membandingkan
nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan(Bambang kusharjanta.2020)
Multimeter analog adalah alat ukur elektronik yang mempunyai multifungsi yaitu
sebagai amperemeter,voltmeter,dan ohmmeter.multimeter analog umumnya
digunakan oleh para teknisi sebagai alat bantu mencari kerusakan rangkaian
elektronika (Muharmen Senari.2020)
Untuk mengukur kuat arus suatu rangkaian harus dalam keadaan terbuka.Langkah
langkahnya alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat arus DC saja.kuat
arus DC biasanya kecil.karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran
sampai 500 mA (Steven M. Durbin.2009)
Untuk mengukur tegangan listrik,voltmeter dirangkaikan parallel dalam
rangkaian.caranya dengan menghubungkan kutub positif rangkaian (dalam baterai)
dengan kutub positif voltmeter dan kutub negative voltmeter dean kutub
negative.pada pengukuran tegangan voltmeter dirangkaikan parallel dalam
rangkaian (Mundilarto.2010)
Multimeter sering disebut juga multitester atau avometer tergantung dari
mereknya.alat ini dapat difungsikan sebagai alat ukur dari beberapa besaran
listrik.multimeter memiliki fungsi sebagai alat ukur kuat arus,beda potensial,dan
hambatan (Goris Seran Daton.2016)
C.Alat dan Bahan
1. Volt Meter : 2 Buah
2. Catu Daya : 1 Buah
3. Resistor 100 𝛀, : Masing masing 2 Buah
150𝛀,&200𝛀
4. Kabel Penghubung : 3 Pasang
5. Papan Rangkaian : 1 Buah
6 Potensiometer 10 k𝛀 : 1Buah

D.Langkah Percobaan
1. Melakukan pengukuran tegangan V1 dan \/2 seperti pada Gambar 1.1
dengan Volt meter. Pada tegangan sumber 6dan 9volt

2. Catat hasilnya dalam tabel 1.1. berikut :


R1 Pengukuran Analisis
No R2 (𝛀) Ket.
(𝛀) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt) I1 (A) I2 (A) Itot (A)

1 100 150 2.0 3.5 5.8


6
volt 100 200 1.7 3.8 5.7

2 9 100 150 3.3 5.2 8.5


volt 100 200 2.5 6.0 8.6

3. Lakukan pengukuran tegangan seperti pada Gambar 1.2berikut , dengan Volt meter.

4. Catat hasilnya pengukurannya dalam tabel 1.2 pengamatan:


Tabel 1.2
Vs Pengukuran Analisis
No R1 (𝛀) R2 (𝛀) Ket.
(Volt) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt) I1 (A) I2 (A) Itot (A)

1 100 150 5.8 5.7 5.7


6
100 200 5.6 5.8 5.6

2 100 150 8.5 8.8 8.8


9
100 200 8.4 8.5 8.4

E. Analisis Data

-Tabel hasil pengukuran tegangan V1 dan \/2 dengan voltmeter

R1 Pengukuran Analisis
No R2 (𝛀) Ket.
(𝛀) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt) I1 (A) I2 (A) Itot (A)

1 100 150 2.0 3.5 5.8 0,02 0,023 0,043


6
volt 100 200 1.7 3.8 5.7 0,017 0,019 0,036

2 9 100 150 3.3 5.2 8.5 0,033 0,034 0,067


volt 100 200 2.5 6.0 8.6 0,025 0,03 0,055

-Mencari kuat arus (I1)

- Diketahui V = 2,0 volt


R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 2,0/100
=0,02 A
- Diketahui V = 1,7 volt
R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 1,7/100
=0,017 A
- Diketahui V = 3,3 volt
R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 3,3/100
=0,033 A
- Diketahui V = 2,5 volt
R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 2,5/100
=0,025 A
-Mencari kuat arus (I2)

- Diketahui V = 3,5 volt


R = 150 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 3,5/150
= 0,023 A
- Diketahui V = 3,8 volt
R = 200 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 3,8/200
= 0,019 A
- Diketahui V = 5,2 volt
R = 150 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 5,2/150
= 0,034 A
- Diketahui V = 6,0 volt
R = 200 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 6,0/200
=0,03 A
-Mencari kuat arus (Itotal)

-Diketahui I1 = 0,02 A

I2 = 0,023 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,02 + 0,023

= 0,043 A

-Diketahui I1 = 0,017 A

I2 = 0,019 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2
= 0,017 + 0,019

=0,036 A

-Diketahui I1 =

-Diketahui I1 = 0,033 A

I2 = 0,034 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,033 + 0,034

=0,067 A

-Diketahui I1 = 0,025 A

I2 = 0,03 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,025 + 0,03

=0,055 A

-Tabel pengukuran tegangan dengan voltmeter

Vs Pengukuran Analisis
No R1 (𝛀) R2 (𝛀) Ket.
(Volt) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt) I1 (A) I2 (A) Itot (A)

1 100 150 0,058 0,038 0,096


5.8 5.7 5.7
6
100 200 0,056 0,029 0,085
5.6 5.8 5.6

2 100 150 0,085 0,058 0,143


9 8.5 8.8 8.8
100 200 0,084 0,042 0,126
8.4 8.5 8.4

-Mencari kuat arus (I1)


- Diketahui V = 5,8 volt
R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 5,8/100
= 0,058 A

- Diketahui V = 5,6 volt


R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 5,6/100
= 0,056 A

- Diketahui V = 8,5 volt


R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 8,5/100
= 0,085 A

- Diketahui V = 8,4 volt


R = 100 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 8,4/100
= 0,084
-Mencari kuat arus (I2)

- Diketahui V = 5,7 volt


R = 150 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 5,7/150
= 0,038 A

- Diketahui V = 5,8 volt


R = 200 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 5,8/200
= 0,029 A

- Diketahui V = 8,8 volt


R = 150 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 8,8/150
=0,058 A

- Diketahui V = 8,5 volt


R = 200 𝛀
Ditanya = I ?
I = V/R
= 8,5/200
=0,042 A
-mencari kuat arus ( Itotal)

-Diketahui I1 = 0,058 A

I2 = 0,036 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,058 + 0,036

=0,094 A

-Diketahui I1 = 0,056 A
I2 = 0,029 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,056 + 0,029

=0,085 A

-Diketahui I1 = 0,085 A

I2 = 0,058 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,085 + 0,058

=0,143 A

-Diketahui I1 = 0,084 A

I2 = 0,042 A

Ditanya I total = ?

I total = I1 + I2

= 0,084 + 0,042

=0,126 A

1. Apa pengaruh tahanan dalam Volt meter terhadap hasil pengukuran


rangkaian Gambar 1.1 ?
2. Berapa besarnya tegangan jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian
Gambar1.2?
3. Berapa besarnya tegangan output potensiometer sebagai pembagi tegangan?
4. Buatlah dalam kertas grafik : It = f (Rt) dari hasil pengukuran dan
perhitungan pada rangkaian Gambar 1.1 dan 1.2 (pilih untuk 1 macam
variasi R1 dan R2) ?
5. Buatlah dalam kertas grafik : It = f iRt) dari hasil pengukuran dan
perhitungan pada ranykaian Gambar 1.3 (pilih untuk 1macam variasi R1, R2
dan R3 dengan satu sumber tegangan !
6. apa kesimpulan dari percobaan ai atas ?
JAWAB
1.Pengaruh tahanan dalam voltmeter sedikit mempengaruhi hasil
pengukuran. oleh karena itu jika hasil pengukuran sedikit berbeda dengan
hasil perhitungan itu dikarenakan pengaruh dari tahanan dalam alat ukur itu
sendiri.tahanan dalam alat ukur sudah ditentukan dalam perusahaan yang
membuat alat ukur tersebut.
2.tegangan jatuh pada R1 pada gambar 2.1 jika menggunakan resistor 100
adalah sebesar 2,0 v sedangkan pada R2 jika menggunakan resistor 150
adalah sebesar 3,5 v.
3.besar tegangan output potensio meter untuk pembagi tegangan tergantung
dari besaran potensiometer itu sendiri

F.Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat diketahui bahwa kegunaan
multimeter yaitu untuk mengukur tegangan yaitu multimeter sebagai
voltmeter.cara pengukuran tegangan DC letakkan saklar posisi multimeter pada
posisi DC volt pada range tertentu.hasilnya akan terlihat pada jarum
penunjuk,perhatikan pula skala range yang sesuai .

Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titk yang mempunyai perbedaan
jumlah muatan dengan satuan volt .satu volt adalah perubahan energi sebesar satu
joule yang dialami oleh satu coulomb muatan listrik.
Pada praktikum kali ini kami melakuakan empat kali percobaan.pada percobaan
pertama diketahui R1 =100 dan R2= 150,V1=2,0 , V2 = 3,5, Vtotal =5,8 dan
didapatkan hasil I1 =0,02, I2 = 0,023,I total =0,043

Pada percobaan kedua diketahui R1 =100 dan R2 =200, V1 = 1,7,V2 = 3,8, Vtotal
=5,7, dan didapatkan hasil I1 = 0,017,I2 = 0,019,I total =0,036

Pada percobaan ketiga diketahui R1 =100 dan R2 = 150,V1 =3,3, V2 =5,2, Vtotal
=8,5 dan didapatkan hasil I1 =0,033, I2 =0,034, I total =0,067

Pada percobaan keempat diketahui R1 =100 dan R2 = 200,V1 = 2,5,V2 = 6,0,


Vtotal = 8,6,dan didapatkan hasil I1 = 0,025,I2 =0,03, I total =0,055.

G.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakuakan dapat disimpulkan bahwa


pengukuran tegangan dan arus dapat dilakuakan dengan dua cara yaitu
menggunakan alat multimeter dan dengan perhitungan sesuai dengan data data
yang tertera pada komponen.

Hasil pengukuran setiap multimeter saat mengukur rangkaian yang sama,belum


tentu sama stu sama lain karena setiap merk memiliki kelemahan masing masing.

Hasil pengukuran dengan multimeter akan sedikit berbeda dari perhitungan teori
karena setiap tahanan memiliki toleransi yang berbeda.

Besarnya tegangan dan arus dalam suatu rangkaian dipengaruhi oleh besar dan
posisi tahanan

Semakin besar tahanan yang diberikan dalam suatu rangkaian maka arus yang
mengalir juga akan semakin kecil.Demikian juga jika tegangan yang diinput dalam
suatu rangkaian semakin besar maka arusnya juga semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Daton,Goris Seran.2016. Fisika Edisi kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Durbin,Steven M.2009.Elektronika Dasar.Malang:Penerbit Gunung Samudra.

Kusharjanta,Bambang dkk.2020.Praktikum Menghitung Avmeter pada Rangkaian


DC.

Mundilarto.2010. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Senari, Muharmen.2020.Rangkaian Listrik.Yogyakarta:Anggota IKAPI.


LAMPIRAN
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN LISTRIK

PERCOBAAN II

“MULTIMETER SEBAGAI AMPEREMETER”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALAN ARDI KUSUMA

NIM : 190108026

SEMESTER/KELAS : II/B

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Tujuan Percobaan
1. Melalui percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
2. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran Kuat arus
searah.
3. Menyelidiki kuat arus output antara variabel resistor untuk pembagi arus.
4. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam amperemeter pada pengukuran arus.
B.Landasan teori
Pengukuran merupakan suatu hal yang sudah tidak dapat pungkiri bahwa
pengukuran sangatlah penting baik pada kehidupa sehari hari juga pada suatu
penelitian ilmu pengetahuan pengertian pengukuran itu adalah membandingkan
nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan(Bambang kusharjanta.2020)
Multimeter analog adalah alat ukur elektronik yang mempunyai multifungsi yaitu
sebagai amperemeter,voltmeter,dan ohmmeter.multimeter analog umumnya
digunakan oleh para teknisi sebagai alat bantu mencari kerusakan rangkaian
elektronika (Muharmen Senari.2020)
Untuk mengukur kuat arus suatu rangkaian harus dalam keadaan terbuka.Langkah
langkahnya alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat arus DC saja.kuat
arus DC biasanya kecil.karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran
sampai 500 mA (Steven M. Durbin.2009)
Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus lisrik yang ada
pada sebuah rangkaian listrik dengan prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan
arus yang mengalir melalui kumparan yang diselubungi oleh medan
magnet,kemudian terciptanya gaya Lorentz yang dapat menggerakkan jarum
penunjuk menjadi menyimpang dan apabila arus yang melewati kumparan
besar,maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga
penyimpangan jarum penunjuk juga lebih besar (Effendi.2020)
Multimeter sering disebut juga multitester atau avometer tergantung dari
mereknya.alat ini dapat difungsikan sebagai alat ukur dari beberapa besaran
listrik.multimeter memiliki fungsi sebagai alat ukur kuat arus,beda potensial,dan
hambatan (Goris Seran Daton.2016)

C.Alat dan Bahan


1. Amperemeter : 2 Buah
2. Catu Daya : 1 Buah
3. Resistor 100 𝛀, 150 𝛀, : Masing masing 2 Buah
&200𝛀
4. Kabel Penghubung : 3 Pasang
5. Papan Rangkaian : 1 Buah
6 Potensiometer 10 k𝛀 : 1 Buah

D.Langkah Percobaan
1. Lakukan pengukuran tegangan seperti pada Gambar 2.1 berikut , dengan
Amperemeter

2. Catat hasilnya pengukurannya dalam tabel pengamatan:


Tabel 2.1
Pengukuran Analisis Ket.
No R1 (𝛀) R2 (𝛀)
I1 (A) I2 (A) Itot (A) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt)

1 6 100 150 0.022 0.024 0.022


100 200 0.017 0.02 0.020

2 9 100 150 0.034 0.035 0.032

100 200 0.028 0.028 0.029

3. Lakukan pengukuran tegangan V1 dan \/2 seperti pada Gambar 1.2 dengan
Amperemeter.

4. Catat hasilnya dalam tabel 2.2. berikut :


Tabel 2.2
Pengukuran Analisis Ket.
No R1 (𝛀) R2 (𝛀)
I1 (A) I2 (A) Itot (A) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt)

1 100 150 0.058 0.038

6
100 200 0.057 0.029

2 100 150 0.086 0.058

9
100 200 0.083 0.042

E.Analisis Data

-Tabel hasil pengukuran tegangan dengan amperemeter


Pengukuran Analisis Ket.
No R1 (𝛀) R2 (𝛀)
I1 (A) I2 (A) Itot (A) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt)
1 6 100 150 0.022 0.024 0.022 2,2 3,6 5,8

100 200 0.017 0.02 0.020 1,7 4 5,7

2 9 100 150 0.034 0.035 0.032 3,4 5,25 8,65

100 200 0.028 0.028 0.029 2,8 5,6 8,4

-Mencari tegangan (V1)


- Diketahui I = 0,022 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,022.100
= 2,2 V

- Diketahui I = 0,017 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,017.100
=1,7 V

- Diketahui I = 0,034 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,034.100
= 3,4 V

- Diketahui I = 0,028 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,028.100
= 2,8 V
-Mencari tegangan (V2)
- Diketahui I = 0,024 A
R = 150 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,024.150
=3,6 V

- Diketahui I = 0,02 A
R = 200 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,02.200
=4V

- Diketahui I = 0,035 A
R = 150 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,035.150
=5,25 V

- Diketahui I = 0,028 A
R = 200 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,028.200
=5,6 V
-Mencari tegangan (Vtot)
-Diketahui V1 = 2,2 v
V2 = 3,6 v
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 2,2 + 3,6
= 5,8 V

-Diketahui V1 = 1,7 V
V2 = 4 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 1,7 + 4
= 5,7 V

-Diketahui V1 = 3,4 V
V2 = 5,25 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 3,4 + 5,25
= 8,65 V

-Diketahui V1 = 2,8 V
V2 = 5,6 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 2,8 + 5,6
= 8,4 V

-Tabel hasil pengukuran tegangan V1 dan V2 dengan amperemeter

Pengukuran Analisis Ket.


No R1 (𝛀) R2 (𝛀)
I1 (A) I2 (A) Itot (A) V1 (Volt) V2 (Volt) Vtot (Volt)

1 100 150 0.058 0.038 0,096 5,8 5,7 11,5


6
100 200 0.057 0.029 0,086 5,7 5,8 11,5

2 100 150 0.086 0.058 0,144 8,6 8,7 17,3


9
100 200 0.083 0.042 0,125 8,3 8,4 16,7
-Mencari tegangan (V1)
- Diketahui I = 0,058 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,058.100
=5,8 V

- Diketahui I = 0,057 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,057.100
= 5,7 V

- Diketahui I = 0,086 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,086.100
= 8,6 V

- Diketahui I = 0,083 A
R = 100 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,083.100
= 8,3 V
-Mencari tegangan (V2)
- Diketahui I = 0,038 A
R = 150 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,038.150
=5,7 V
- Diketahui I = 0,029 A
R = 200 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,029.200
= 5,8 V

- Diketahui I = 0,058 A
R = 150 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,058.150
= 8,7 V

- Diketahui I = 0,042 A
R = 200 𝛀
Ditanya = V ?
V = I.R
= 0,042.200
= 8,4 V
-Mencari tegangan (Vtot)
-Diketahui V1 = 5,8 V
V2 = 5,7 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 5,8 + 5,7
= 11,5 V

-Diketahui V1 = 5,7 V
V2 = 5,8 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 5,7 + 5,8
= 11,5 V
-Diketahui V1 = 8,6 V
V2 = 8,7 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 8,6 + 8,7
= 17,3 V

-Diketahui V1 = 8,3 V
V2 = 8,4 V
Ditanya V total = ?
V total = V1 + V2
= 8,3 +8, 4
= 16,7 V

1. Apa pengaruh tahanan dalam Kuat Arus listrik terhadap hasil pengukuran
rangkaian Gambar 2.1 ?
2. Berapa besarnya Kuat Arus listrik jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian
Gambar2.2?
3. Buatlah dalam kertas grafik :Vt = f (Rt) dari hasil pengukuran dan
perhitungan pada rangkaian Gambar 2.1 dan 2.2 ( pilih untuk 1 macam
variasi R1 dan R2) ?
4. Buatlah dalam kertas grafik : Vt = f iRt) dari hasil pengukuran dan
perhitungan pada rangkaian Gambar 3.3 pada variasi R1, R2 dan R3 dengan
satu sumber tegangan !
5. apa kesimpulan dari percobaan ai atas ?
JAWAB

1.Pengaruh tahanan dalam amperemeter sedikit mempengaruhi hasil


pengukuran. oleh karena itu jika hasil pengukuran sedikit berbeda dengan
hasil perhitungan itu dikarenakan pengaruh dari tahanan dalam alat ukur itu
sendiri.tahanan dalam alat ukur sudah ditentukan dalam perusahaan yang
membuat alat ukur tersebut.
2.kuat arus jatuh pada R1 pada gambar 2.1 jika menggunakan resistor 100
adalah sebesar 0,058 A sedangkan pada R2 jika menggunakan resistor 150
adalah sebesar 0,038 A
F.Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat diketahui bahwa multimeter
digunakan untuk pengukuran arus/amperemeter .cara pemasangan amperemeter
adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya.

Peukur amperemeter juga mempunyai tahanan dalam seperti halnya voltmeter.arus


listrik timbul karena gerakan elektron satu arah dari suatu bahan atau zat akibat
pengaruh dari luar dengan satuan ampere.

Pada praktikum kali ini kami melakukan empat kali percobaan.pada percobaan
pertama diketahui R1 =100 dan R2 = 150,I1=0,022, I2 = 0,024, Itotal =0,022 dan
didapatkan hasil V1 =2,2, V2 =3,6, V total =5,8

Pada percobaan kedua diketahui R1 =100 dan R2 =200, I1 =0,017, I2 =0,02, Itotal
=0,020, dan didapatkan hasil V1 = 1,7,V2 =4, V total =5,7

Pada percobaan ketiga diketahui R1 = 100 dan R2 =150, I1 =0,034, I2 =0,035,


Itotal = 0,032 dan didapatkan hasil V1 =3,4, V2 =5,25, V total =8,65

Pada percobaan keempat diketahui R1 =100 dan R2 =200, I1 =0,028, I2 =0,028,


Itotal = 0,029dan didapatkan hasil V1 = 2,8,V2 =5,6, V total =8,4.

G.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakuakan dapat disimpulkan bahwa


pengukuran tegangan dan arus dapat dilakuakan dengan dua cara yaitu
menggunakan alat multimeter dan dengan perhitungan sesuai dengan data data
yang tertera pada komponen.
Hasil pengukuran setiap multimeter saat mengukur rangkaian yang sama,belum
tentu sama stu sama lain karena setiap merk memiliki kelemahan masing masing.

Hasil pengukuran dengan multimeter akan sedikit berbeda dari perhitungan teori
karena setiap tahanan memiliki toleransi yang berbeda.

Besarnya tegangan dan arus dalam suatu rangkaian dipengaruhi oleh besar dan
posisi tahanan

Semakin besar tahanan yang diberikan dalam suatu rangkaian maka arus yang
mengalir juga akan semakin kecil.Demikian juga jika tegangan yang diinput dalam
suatu rangkaian semakin besar maka arusnya juga semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA

Daton,Goris Seran.2016. Fisika Edisi kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Durbin,Steven M.2009.Elektronika Dasar.Malang:Penerbit Gunung Samudra.

Kusharjanta,Bambang dkk.2020.Praktikum Menghitung Avmeter pada Rangkaian


DC.

Mundilarto.2010. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Senari, Muharmen.2020.Rangkaian Listrik.Yogyakarta:Anggota IKAPI.


LAMPIRAN
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN LISTRIK

PERCOBAAN IV

“KALIBRASI PADA OSILOSKOP”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALAN ARDI KUSUMA

NIM : 190108026

SEMESTER/KELAS : II/B

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan bermacam-macam penggunaan osiloskop.
2. Menjelaskan cara mengkalibrasi osiloskop
B. Landasan teori
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan
bentuk sinyal baik sinyal analog maupun sinyal digital sehingga sinyal sinyal
tersebut dapat dilihat,diukur,dihitung,dan dianalisa sesuai dengan bentuk keluaran
sinyal yang diharapkan.perangkat elektronika ini memegang peran yang sangat
penting dalam bidang perkembangan tekhnologi karena untuk menciptakan suatu
perangkat yang akan dibuat sehingga perangkat tersebut dapat bekerja sesuai yang
diinginkan oleh pembuatnya (Wisnu Adji Kharisma.2013)
Osiloskop memegang peran penting dalam dunia elektronika.Hal ini dapat
dipahami karena proses analisis maupun desain yang meihatkan perangkat keras
elektronika memerlukan perangkat instrumrntasi.osiloskop telah digunakan secara
luas dikalangan pendidikan maupun praktisi dibidang elektronika (Achmad
Yani.2016)
Osiloskop digunakan sebagai alat ukur yang dapat memberikan gambar berbentuk
gelombang yang terdapat pada bagian yang diukur,biasanya untuk menentukan
jalur atau fungsi tidaknya komponen (Imam Muda N.2017)
Pada osiliskop analog,pembentuk gelombang yang akan ditampilkan pada layar
diatur oleh sepasang lapisan pembelok secara vertical maupun secara
horizontal.pembelokan pancaran electron dilakukan oleh lapisan tersebut dimana
ketika lapisan pembelok tersebut diberi sebuah tegangan tertentu maka akan
mengakibatkan pancaran electron berbelok dengan harga tertentu pula (Jana
Utama.2013)
Untuk melihat bentuk arus atau tegangan sinusoida yang dihasilkan oleh sumber
bolak balik,dapat dugunakan osiloskop,monitor sebuah osiloskop terbagi bagi
menjadi baris baris dan kolom kolom sehingga membentuk sebuah kotak
(Kamajaya.2017)
C.Alat dan Bahan
1. Osiloskop : 1 Buah
2. Catu Daya DC : 1 Buah
3 Generator Fungsi : 1 Buah
4. Resistor : 3 Buah
5. Kabel Penghubung : 2 Pasang
6. Jumper : Secukupnya

D.Langkah Percobaan
1. Hubungkan osiloskop dengan tegangan jala-jala.

2. Nyalakan osiloskop, tunggu beberapa saat sampai muncul berkas elektron


pada layar
3. Atur posisi gambar pada layar sehingga terletak ditengah-tengah.
4. Hubungkan terminal masukan A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
panel depan seperti pada gambar diatas.
5. Amplitudo sinyal kalibrasi harus sesuai dengan yang tertera pada kalibrasi
osiloskop yaitusebesar 0,l Vpp
6. Ukur tegangan serta periodenya untuk beberapa harga volt/ div dan time/div
sesuai dengandata pada
Tabel 4.1
No Variasi V/div Gambar gelombang Ket.

1 1 V/div

2 0.2 V/div

3 0.5 V/div

7. Ulangi langkah diatas untuk masukan B

E.Analisis Data
No Variasi V/div Gambar gelombang Ket.

1 1 V/div

0.2 V/div

0.5 V/div

-Diketahui : T = 1V/div
Ditanya f = ?
f = 1/T
= 1/1V/div
=1/1 x 10 -3
=1000 ms = 1 Hz

-Diketahui : T = 0,2V/div
Ditanya f = ?
f = 1/T
= 1/0,2V/div
=1/2 x 10 -4
= 5000ms = 5 Hz
-Diketahui : T = 0,5V/div
Ditanya f = ?
f = 1/T
= 1/0,5V/div
=1/5 x 10 -4
=2000 ms = 2 Hz

F.Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang tealh kami lakukan dapat diketahui bahwa osiloskop
adalah alat ukur listrik yang dapat memetakkan sinyal listrik.osiloskop sendiri
berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah ubah terhadap
waktu yang ditangkap oleh layar.

Pada praktikum kali ini, ada tiga kali percobaan.pada percobaan pertama dengan
periode 1 v/div didapatkan frekuensi sebesar 1 Hz dan didapatkan gambar
gelombang seperti pada table.

Pada percobaan kedua dengan periode 0,2 v/div didapatkan frekuensi sebesar 5 Hz
dan didapatkan gambar gelombang seperti pada table.
Pada percobaan ketiga dengan periode 0,5 v/div dan didapatkan frekuensi sebesar
2 Hz dan didapatkan gambar gelombang seperti pada table.

G.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa


osiloskop merupakan alat ukur yang menganalisis dan menampilkan suartu
gelombang AC,DC, dan lissajour pada layar.

Cara menggunakan osiloskop yang baik dan benar yaitu dengan cara mengkalibrasi
atau mengembalikan posisi kearah nol sebelum memulai

Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber tegangan dan
volt/div atau time/div yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya.2017.Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer Menggunakan


Sound Card.ISSN : 2502 -3624

Kharisma,Wisnu Adji.2013. Fisika Edisi kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Muda,N Imam.2017.Memahami Kegunaan Osiloskop Sinar


Katod.Jakarta:Erlangga.

Utama,Jana.2017.Osiloskop Portable Digital Berbasis AVR.ISSN : 2391-4692.

Yani,Achmad.2016. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga


LAMPIRAN
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN LISTRIK

PERCOBAAN V

“PENGUKURAN AC (BOLAK-BALIK)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALAN ARDI KUSUMA

NIM : 190108026

SEMESTER/KELAS : II/B

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Tujuan Percobaan
1.Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan dan bentuk gelombang
2.Menjelaskan cara mengkalibrasi osiloskop
B. Landasan Teori
Pengukuran merupakan suatu hal yang sudah tidak dapat pungkiri bahwa
pengukuran sangatlah penting baik pada kehidupa sehari hari juga pada suatu
penelitian ilmu pengetahuan pengertian pengukuran itu adalah membandingkan
nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan(Bambang kusharjanta.2020).
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan
bentuk sinyal baik sinyal analog maupun sinyal digital sehingga sinyal sinyal
tersebut dapat dilihat,diukur,dihitung,dan dianalisa sesuai dengan bentuk keluaran
sinyal yang diharapkan.perangkat elektronika ini memegang peran yang sangat
penting dalam bidang perkembangan tekhnologi karena untuk menciptakan suatu
perangkat yang akan dibuat sehingga perangkat tersebut dapat bekerja sesuai yang
diinginkan oleh pembuatnya (Wisnu Adji Kharisma.2013).
Osiloskop digunakan sebagai alat ukur yang dapat memberikan gambar berbentuk
gelombang yang terdapat pada bagian yang diukur,biasanya untuk menentukan
jalur atau fungsi tidaknya komponen (Imam Muda N.2017)
Pada osiliskop analog,pembentuk gelombang yang akan ditampilkan pada layar
diatur oleh sepasang lapisan pembelok secara vertical maupun secara
horizontal.pembelokan pancaran electron dilakukan oleh lapisan tersebut dimana
ketika lapisan pembelok tersebut diberi sebuah tegangan tertentu maka akan
mengakibatkan pancaran electron berbelok dengan harga tertentu pula (Jana
Utama.2013)
Arus bolak balik atau Alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik
yang besar dan arahnya berubah ubah terhadap waktu.perubahan besar dan arah
pada arus maupun teganga listrik berbentuk gelombang periodic yang menyerupai
fungsi sinus (sinusoida) (Sandy Fahamsyah,2017).

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Osiloskop : 1 Buah
2. Catu Daya DC : 1 Buah
3 Generator Fungsi : 1 Buah
4. Resistor : 3 Buah
5. Kabel Penghubung : 2 Pasang
6. Jumper : Secukupnya

D. Langkah Percobaan
1. Susunlah Rangkaian seperti pada gambar:

2. Aturlah frekuensi generator sinyal pada 1 K Hz, kemudian setelah selesai


ubahlah pada posisi 500 Hz dan juga untuk 2 K Hz. Atur posisi gambar pada
layar sehingga terletak ditengah-tengah.
3. Dengan tegangan sesuai tabel.
Tabel 5.1
Posisi Posisi Gambar untuk Frekuensi Osiloskop
Gelombang Tegangan V diukur
V/div T/div 500 Hz 1 K Hz 2 K Hz

2 Vpp 1 2
4 Vpp 5 1
6 Vpp 1 5
4 Vpp 1 2
8 Vpp 5 1

4. Ukur tegangan ini dengan osiloskop, atur penguatannya


5. Gambar Hasil Pada Tabel 5.1

E.Analisis Data
1.Gelombang untuk 2vpp
Diketahui f = 500 Hz
λ = 2vpp
dit v = ?
v=f .λ
v= 500 . 2
v = 1000 ms/1 Hz
gambar gelombang untuk tegangan 1 Hz

Diketahui f = 1 kHz = 1000 Hz


λ = 2vpp
dit v = ?
v=f .λ
v= 1000 . 2
v = 2000 ms/2 Hz
gambar gelombang untuk tegangan 2 Hz

Diketahui f = 2 KHz = 2000 Hz


λ = 2vpp
dit v = ?
v=f .λ
v= 2000 . 2
v = 4000 ms/4 Hz
gambar gelombang untuk tegangan 4 Hz

F.Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat diketahui bahwa Arus bolak
balik atau Alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besar dan
arahnya berubah ubah terhadap waktu.perubahan besar dan arah pada arus maupun
teganga listrik berbentuk gelombang periodic yang menyerupai fungsi sinus
(sinusoida)

Pada praktikum kali ini kami melakukan pengukuran gelombang dengan tegangan
2vpp dan diketahui f = 500 hz dan didapatkan hasil v sama dengan 1000 ms/1 hz

Selanjutnya dengan tegangan 2 vpp diketahui f = 1 kHz atau 1000 Hz dan


didapatkan hasil 2000 ms/ 2Hz
Selanjutnya dengan tegangan 2 vpp diketahui f = 2 KHz atau 2000 Hz dan
didapatkan hasil 4000 ms/ 4Hz

G.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa


osiloskop merupakan alat ukur yang menganalisis dan menampilkan suartu
gelombang AC,DC, dan lissajour pada layar.

Cara menggunakan osiloskop yang baik dan benar yaitu dengan cara mengkalibrasi
atau mengembalikan posisi kearah nol sebelum memulai

Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber tegangan dan
volt/div atau time/div yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya.2017.Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer Menggunakan


Sound Card.ISSN : 2502 -3624

Kharisma,Wisnu Adji.2013. Fisika Edisi kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Muda,N Imam.2017.Memahami Kegunaan Osiloskop Sinar


Katod.Jakarta:Erlangga.

Utama,Jana.2017.Osiloskop Portable Digital Berbasis AVR.ISSN : 2391-4692.

Yani,Achmad.2016. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai