Anda di halaman 1dari 146

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,


Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rachmat dan Karunia-Nya maka
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) telah melalui tahun 2009 dengan
baik. Saya sangat menghargai usaha PP-IPTEK dalam menjalankan berbagai program untuk
mencapai visi dan misinya, yaitu mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui pemahaman
IPTEK. Ini tentunya sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian
Riset dan Teknologi, yang ingin membangun Masyarakat Sadar Iptek dan menjadikan IPTEK Iptek
sebagai basis pembangunan nasional.
Dua di antara 11 prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Program 5 Tahun
Kabinet Indonesia Bersatu II, adalah Pendidikan dan Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi
Teknologi. Pendidikan diprioritaskan pada peningkatan akses pendidikan yang berkualitas,
terjangkau, relevan dan efisien, menuju kesejahteraan rakyat, kemandirian dan karakter bangsa
yang kuat; sedangkan prioritas kreativitas dan inovasi ditekankan pada peningkatan artistik dan
intelektual bangsa, pengembangan inovasi yang dilandasi keunggulan Indonesia. Prioritas
tersebut bersama dengan prioritas lainnya menjadi basis pembangunan bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang dibagi atas 5 program utama : kelembagaan, penguatan
sumberdaya, jaringan, relevansi dan produktivitas litbang, serta pendayagunaan iptek. Unsurunsur tersebut di atas berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi PP-IPTEK yang di dunia
internasional sering disebut sebagai science center.
Adalah tugas dari Kementerian Riset dan Teknologi beserta jajaran LPNK-nya untuk dapat
mendiseminasikan, mendayagunakan, dan mempromosikan hasil-hasil litbangnya kepada
masyarakat, agar penguasaan iptek dapat diserap oleh generasi muda kita sejak dini. Salah satu
upaya dan sarana yang tepat untuk tugas-tugas tersebut adalah keberadaan PP-IPTEK. Science
center dapat menjadi wahana penghubung ataupun titik intermediasi antara dunia litbang,
pendidikan, industri dan masyarakat secara informal. Oleh karena itu suatu science center tidak
dapat berdiri sendiri, namun harus didukung oleh kebijakan riset dan iptek pemerintah serta
membentuk jejaring yang kuat dengan lembaga litbang, universitas dan industri, agar dapat
menjalankan kepentingan pembelajaran dan pembudayaan iptek di masyarakat.

4|AR-2009

Sudah seyogyanya iptek diperkenalkan dengan cara yang sederhana namun menarik, agar dapat
menumbuhkan minat untuk mempelajari dan mengembangkan iptek bagi generasi muda,
sekaligus menumbuhkan daya kreativitas. Hal ini merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan masyarakat sadar iptek agar dapat tercapai kemandirian dalam memasuki tatanan
globalisasi yang sarat akan tuntutan kreativitas dan inovasi.
Perkembangan science center di dunia ini diawali dengan munculnya museum-museum yang
hanya menampilkan atau meragakan iptek secara pasif. Generasi kedua science center
kemudian muncul dengan sarana interaktif yang memungkinkan pengunjung dapat langsung
menggali sendiri dan merasakan pengalaman berbagai fenomena iptek. Kita berharap PP-IPTEK
dapat mengembangkan dirinya lebih baik lagi sehingga bisa mengarah kepada third-generation
science center. Science center generasi ketiga ini tidak hanya menyampaikan informasi tentang
iptek secara interaktif, tetapi juga dapat menunjukkan relevansi sosial kemasyarakatan dari iptek.
Saya berharap PP-IPTEK harus mengajarkan kepada publik konteks yang lebih besar dari iptek
untuk masyarakat, bangsa dan dunia.
Akhirnya saya mengucapkan selamat dan apresiasi kepada PP-IPTEK atas capaian dan
pengembangan yang dilakukan di tahun 2009. Semoga kinerja PP-IPTEK dapat mendatangkan
manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang, untuk dapat
membentuk kemandirian dan karakter bangsa yang kuat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Menteri Riset dan Teknologi,


Drs. H. Suharna Surapranata, MT

PP -IPTEK|5

Kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
kesejahteraan kepada kita semua, dan atas perkenan-Nya maka pada tahun 2009 Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) telah sukses menjalankan berbagai
program dan kegiatan untuk mencerdaskan bangsa.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
dan kesejahteraan umat manusia sejak jaman purba dengan pengetahuan tradisional sampai
saat ini, terutama di mana kreativitas dan inovasi telah menjadi tuntutan dalam persaingan di
era globalisasi. Hal ini telah diantisipasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi dengan
didirikannya PP-IPTEK pada tahun 1991, sebagai wahana pembelajaran dan pembudayaan iptek
di masyarakat, terutama bagi generasi muda penerus bangsa.
Tahun 2009 ditetapkan sebagai Tahun Astronomi Internasional oleh Persatuan Bangsa-Bangsa.
Untuk itu saya hargai upaya PP-IPTEK dalam mendukung dan mempromosikan bidang ilmu
astronomi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, a.l. : Stargazing peneropongan
benda-benda langit, serta peneropongan bersama Gerhana Matahari Cincin pada tanggal 26
Januari 2009, untuk membuka wawasan masyarakat terhadap fenomena alam yang langka ini.
Respon yang baik dari masyarakat telah didapat, yang mana dapat memperkokoh eksistensi PPIPTEK sebagai titik temu pembelajaran iptek di masyarakat.
Dengan peragaan iptek interaktif melalui alat peraga dan kegiatan pendukung, PP-IPTEK
mengajak masyarakat untuk terlibat secara langsung untuk menjadi pelaku atau pengguna iptek.
Bersama PP-IPTEK, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) mendukung agar berkembang
apresisasi dan wawasan masyarakat terhadap iptek, menghayati fenomena iptek dalam
kehidupan sehari-hari, yang kesemuanya tercermin dari peragaan dan permainan yang mendidik
di galeri PP-IPTEK.
Pada tahun 2009 tercatat dukungan PP-IPTEK untuk memeriahkan program RITECH Expo
Kementerian Riset dan Teknologi yang diselenggarakan di 10 kota di Indonesia, untuk
mempromosikan hasil-hasil litbang yang telah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Non
kementerian (LPNK) di bawah naungan KRT. Kegiatan diawali di Manado dan puncaknya di
Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2009, seiring peringatan Hari Kebangkitan Teknologi
Nasional. Roket air ternyata merupakan tema populer bermain sambil belajar di masyarakat,
baik di RITECH EXPO maupun dalam kegiatan lainnya. Roket air dilombakan di beberapa daerah
bahkan sampai ke ajang Asia Pacific. Sudah saatnya PP-IPTEK mengembangkan kegiatan
6|AR-2009

tersebut lebih lanjut dengan kreativitas dan inovasi teknologi, sehingga ide baru akan terus
bergulir.
Rintisan science center yang akan dibangun di Pekanbaru dan Pontianak telah didukung oleh PPIPTEK dengan sosialisasi dan Peragaan Iptek Keliling, dengan misi agar Pemerintah Daerah
dapat menindaklanjuti pembangunannya di tahun mendatang. Pengembangan alat peraga
interaktif Graha Teknologi Palembang pada tahun 2009 juga didukung oleh kemampuan teknis
PP-IPTEK.
PP-IPTEK telah mengalami pengembangan yang nyata pada tahun 2009 baik pada kualitas
layanan masyarakat maupun dalam peningkatan kinerja PP-IPTEK, setelah menyandang status
Unit Pelaksana Teknis dengan penerapan pola pengelolaan keuangan Badan layanan Umum
(BLU) penuh sejak 20 Maret 2009. Untuk itu, saya optimis bahwa PP-IPTEK siap dan mampu
menjadi science center yang terbaik dan terkini, dengan dukungan sumberdaya professional.
Akhir kata, dengan bangga saya ucapkan selamat dan sampaikan penghargaan saya kepada PPIPTEK atas kontribusi dan komitmennya dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan
iptek di Indonesia. Semoga dengan team work yang kompak dan semangat kerja yang kreatif,
tahun 2010 membawa lebih banyak berkat dan karunia Tuhan YME bagi PP-IPTEK untuk
mencerdaskan bangsa.

Deputi Menteri Ristek Bidang


Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek,

Dr.Idwan Suhardi, MSc.

PP -IPTEK|7

"The important thing is not to stop questioning,


curiosity has its own reason for existing."

Albert Einstein
PP-IPTEK mencatat berbagai peristiwa penting pada tahun 2009 dalam menjalankan perannya
sebagai communication hub untuk mempromosikan iptek kepada masyarakat. Program
Bincang-bincang Teknologi Populer atau Binokuler menjadi ajang pembahasan isu populer di
masyarakat. Selain itu, terbitnya Fenomena sebagai E-Newsletter secara berkala di web PPIPTEK (http://ppiptek.ristek.go.id), merupakan upaya dalam memperkaya khasanah
pengetahuan iptek masyarakat.
Jadwal program outreach atau Peragaan Iptek Keliling padat pada tahun 2009, berhasil
dilaksanakan di berbagai daerah untuk mengimbangi keinginan masyarakat berkunjung ke galeri
Jakarta. PP-IPTEK menggelar outreach di Ambon - bekerjasama dengan UNICEF, Pekanbaru
bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, Cilegon bekerjasama
dengan PT Krakatau Steel. Selain itu, outreach mengambil tempat di pusat-pusat keramaian,
seperti di : Margo City Mall Depok, Jakarta Convention Hall, Jamboree Teknologi di Semarang,
Taman Wisata Mekarsari di Cileungsi Bogor, bahkan di atas kapal penumpang Dorolonda.
Prinsip yang dianut oleh PP-IPTEK adalah semakin banyak masyarakat mengenal iptek yang
menarik dan mengesankan akan semakin banyak kreativitas dan pilihan karir di bidang iptek,
sehingga akan semakin mandiri bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan global yang
didominasi oleh nuansa kemajuan iptek.
Pada tahun 2009 dengan bangga PP-IPTEK menjadi fasilitator untuk berbagai kerjasama
internasional. Pada 5th World Creativity Festival 2009 bagi siswa cerdas istimewa setingkat SMP
di Daejeon Korea, Discovery Team dari Indonesia dengan bangga berhasil meraih medali
perunggu, setelah berkompetisi dengan 37 finalis lainnya. Selain itu, tiga orang siswa Indonesia
berhasil menerima beasiswa untuk tahun ajaran 2010 dari Korea Science Academy di Busan
Korea, yang merupakan sekolah bagi siswa cerdas istimewa setingkat SMA.
Penyempurnaan produk dan layanan melalui sistem dan proses yang efektif dan efisien dilakukan
secara berkelanjutan. Salah satu hasilnya adalah wahana baru CERMAT (Cerdas Ceria bersama
Matematika) yang menyemarakkan galeri di tahun 2009. Selain itu, peningkatan kinerja
manajemen dan profesionalisme diterapkan dalam sistem management mutu Total Quality
Management (TQM). Peningkatan pengetahuan, skill dan profesionalisme diisi dengan berbagai
workshop dan pelatihan tentang kepemanduan, marketing dan promosi, layanan publik,
komunikasi sains, dll.

8|AR-2009

Partisipasi dan kerjasama PP-IPTEK dalam berbagai kegiatan untuk anak-anak, remaja dan
masyarakat juga ditingkatkan pada tahun 2009. Hal ini menjadi pengalaman yang bermanfaat
dalam perjalanan organisasi PP-IPTEK sebagai Badan Layanan Umum, serta pencitraan peran
PP-IPTEK di masyarakat dalam mempromosikan dan membudayakan iptek.
Semua kesibukan tersebut tentunya sangat membanggakan dan tak luput dari andil kerja keras
dan kerja pintar, kreativitas, semangat dan team work para pimpinan dan karyawan PP-IPTEK,
dukungan Kementerian Riset dan Teknologi, konsultasi dan advokasi lembaga lain sebagai mitra
kerjasama PP-IPTEK yang langgeng. Puji syukur kami unjukkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas anugerah-Nya yang berlimpah kepada PP-IPTEK.
Terimakasih serta apresiasi kami sampaikan kepada Menteri Riset dan Teknologi, Deputi Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, para pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian Ristek, para pimpinan Departemen dan Kementerian, para pimpinan Taman Mini
Indonesia Indah, atas dukungan dan komitmen terhadap upaya PP-IPTEK menuju sukses di tahun
2009. Terimakasih dan apresiasi pada segenap tim PP-IPTEK atas dedikasi, kontribusi dan
kesabaran dalam menghadapi tuntutan kinerja kreativitas.
Terimakasih yang setulusnya kami sampaikan pula kepada kalangan pendidik, orang tua, siswa,
lembaga, organisasi, serta berbagai pihak yang peduli akan pentingnya pendidikan dan
pembelajaran iptek. Permohonan maaf kami atas segala kekurangan yang masih terjadi dalam
hal layanan, produksi dan profesionalisme PP-IPTEK. Saran dan kritik membangun sangat kami
harapkan, karena kepedulian tersebut yang memotivasi PP-IPTEK agar senantiasa
mengembangkan diri dan berinovasi, supaya dapat memberi inspirasi dan daya kreativitas
kepada masyarakat.
Salam IPTEK.

Direktur Pusat Peragaan Iptek

Dr. Finarya Legoh, MSc.

PP -IPTEK|9

10 | A R - 2 0 0 9

2009 merupakan tahun pengembangan program dan peragaan bagi pembelajaran iptek di
masyarakat. Dalam rangka International Year of Astronomy, diluncurkan Star Gazing, yakni
pengamatan fenomena astronomi dengan menggunakan teropong bintang, diselingi oleh diskusi
dan pemutaran film sains, yang diselenggarakan tiap bulan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (PP-IPTEK). Termasuk di dalamnya eksplorasi Komet Lulin dan hujan Meteor
Parseid. Kegiatan ini mendapat sambutan dari masyarakat. Peneropongan gerhana matahari
cincin membuka tahun 2009, suatu fenomena alam yang unik dan jarang terjadi. Sekitar 1.000
pengunjung memanfaatkan fasilitas ini sambil menyaksikan film dan mendapat penjelasan dari
pakar astronomi ITB pada tanggal 26 Januari 2009. Selain itu, koleksi alat peraga bidang
astronomi telah dilengkapi dengan World Wide Telescope (WWT) dari PT Microsoft Indonesia,
yang merupakan aplikasi piranti lunak penjelajah ruang angkasa secara on-line.
Memasuki tahun 2009 PP-IPTEK meluncurkan program Binokuler, merupakan bincang-bincang
sains dan teknologi populer yang dikemas dalam format talk show tiap bulan. Program ini
menjadi ajang interaksi sosialisasi dan promosi bagi lembaga / pakar dengan tujuan untuk
memperkenalkan peran, fungsi, produk dan sumbangsih yang telah dilakukan untuk
kesejahteraan masyarakat. Narasumber pakar, peneliti, pendidik, praktisi, berasal dari berbagai
LPNK, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan industri. Beragam topik pengembangan sains
dan teknologi yang dibahas selalu mendapat sambutan dari pengunjung berbagai usia. Tercatat
paritipasi dari BAKOSURTANAL, LAPAN, BATAN, BSN, LIPI, ITB, Kementerian Lingkungan Hidup,
Komnas Flu Burung, dan PT Astra Honda Motor. Beberapa topik menarik a.l. : Nuklir Sahabat
Manusia, Bahaya Penipisan Lapisan Ozon bagi Manusia, Fisika Batik - Jejak Sains Modern dalam
Seni Tradisi Indonesia.
Konsep bermain sambil belajar di masyarakat diperluas dengan
membawa alat peraga dan demo sains ke tempat-tempat
keramaian, atas kerjasama dengan berbagai pihak. Tercatat
diantaranya, bersama Sanggar Opera Anak Pustaka Lebah
menggelar serangkaian acara bertajuk Bee Science & Art Fair
2009 diadakan di Keong Emas - TMII, Taman Buah Mekar Sari Cileungsi, dan Parkir Timur Senayan; Pesta Sains Bareng PPIPTEK digelar di Mall Margocity Depok untuk menyemarakkan
mall yang relative baru; Jambore Teknologi di kompleks Pusat
Rekreasi dan Promosi Pembangunan Semarang; di Jakarta
Convention Center untuk acara Bobo Fair dan juga atraksi dan

P P - I P T E K | 11

kompetisi robot di Indocomtech bersama Klub Robotik G-Com dan Fischertechnik German;
Ritech Expo di Multimart Megamas Manado, kapal Dorolonda dan beberapa kota, bersama
Kementerian Ristek. Outreach atau Peragaan Iptek Keliling digelar di Ambon bersama UNICEF,
Pekanbaru bersama Badan Litbang Provinsi Riau, dan Cilegon bersama PT Krakatau Steel.
Generator Van de Graaff dan roket air tetap menjadi pilihan favorit dalam atraksi alat peraga
interaktif.
Jejak 150 Tahun Perjalanan Lapangan dan Penemuan Teori Evolusi Wallacea diperingati pada
Honoring the Past Celebrating the Future. Pameran menampilkan 54 koleksi foto perjalanan
lapangan Alfred Russel Wallace di Nusantara, dilengkapi oleh fosil hewan, atas kerjasama
dengan Yayasan Wallacea dan Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI). Kementerian
Ristek telah melengkapi klaster Gempa dan Tsunami dengan Volcanopedia alat peraga
pencitraan 3D berbasis computer tentang gunung berapi di Jawa, merupakan hasil rekayasa
ITB dan Ristek.
Kerjasama dengan pihak Australia mengawali tahun 2009
dengan pameran temporer Kebudayaan Suku Aborigin di galeri
dan mengakhiri 2009 dengan Strike a Chord the Science of
Music, yang diselenggarakan sampai Maret 2010 karena
banyaknya peminat. Pameran ini menjadi primadona PP-IPTEK
dalam mengungkapkan kaidah dan fenomena sains yang melatarbelakangi keindahan musik sebagai bahasa universal. Pembukaan
diiisi dengan atraksi kreativitas percampuran seni dan sains, dari
permainan doll Bengkulu Wira Wiri, perkusi Kuno Kini, sampai
dengan permainan gitar jazz terkenal I Wayan Belawan. AustraliaIndonesia Youth Exchange Program turut pula menampilkan
kolaborasi seninya pada akhir Desember diselingi tari Saman dan
tari Aborigin. Sains sangat berkaitan dengan seni dan budaya,
sehingga salah satu metoda untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan sains secara optimal
adalah menggunakan interaksi antara seni, budaya dan sains.
Komitmen untuk selalu berinovasi dinyatakan oleh PP-IPTEK pada tahun 2009 dengan lebih
serius mengembangkan konsep-konsep komunikasi sains yang menjadi urat nadi suatu science
center. PP-IPTEK mendesiminasi dan mempromosikannya baik kepada fasilitator dan karyawan
maupun kepada pendidik, masyarakat dan pemerhati pendidikan. Mekanisme komunikasi sains
Australia dipelajari dan dievaluasi melalui studi banding dalam program International Cultural
12 | A R - 2 0 0 9

Visit, kemudian dikembangkan sesuai karakteristik PP-IPTEK dengan dukungan dari volunteer
yang tergabung dalam program Australia Young Ambassadors for Development (AYAD). Variasi
demo sains spektakuler dikembangkan mulai dari pemakaian api untuk debus sains sampai
dengan permainan anak-anak yang bernuansa sains.
Perbaikan dan penyempurnaan berkelanjutan pada produksi dan
proses melalui sistem yang efektif dan efisien tetap merupakan
prioritas PP-IPTEK untuk membuahkan capaian signifikan.
Wahana CERMAT Cerdas Ceria Bersama Matematika hasil
litbang tim kreatif selama beberapa tahun, berhasil dibuka pada
23 Oktober 2009, diwarnai ceria sesuai dengan semangat
mencintai matematika. Galeri diisi oleh 26 alat peraga yang dibagi
atas eksplorasi, tantangan dan media infomasi. Pendekatan kerja
pintar dilakukan dalam perakitan alat peraga angklung piano
secara mekatronik; pengembangan klaster Flu Burung bersama
GTZ, lembaga kerjasama teknis Jerman; serta pengembangan
klaster Ozon bersama Kementerian Lingkungan Hidup; untuk
penambahan koleksi alat peraga interaktif di galeri pada tahun
2010. Selain itu, profesionalisme manajemen dan produksi alat peraga interaktif PP-IPTEK
dipercaya oleh Atrium Senen, Graha Teknologi Sriwijaya Palembang, Rumah Pintar Yogyakarta,
serta Museum Sawahlunto.
Kinerja manajemen dan profesionalisme ditingkatkan dengan penyelenggaraan berkala
pelatihan dan workshop bagi karyawan, pemandu dan frontliner untuk : kepemanduan, promosi
dan marketing, layanan publik, komunikasi sains, flu burung, dan total quality management. Rapat
Kerja PP-IPTEK diawal tahun 2009 untuk mengevaluasi Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) PPIPTEK 2008, menajamkan focus dan target 2009, serta merencanakan RBA 2010.
Kesempatan ini juga dipakai untuk menyamakan persepsi antar karyawan di setiap lini kegiatan,
mempererat tali silaturahmi, pengembangan leadership dan teamwork melalui outbond dan
permainan menarik

P P - I P T E K | 13

PP-IPTEK
berpartisipasi
aktif
dalam
konferensi
internasional, terutama yang berkaitan dengan Asia Pacific
Network of Science & Technology Centers (ASPAC)
Conference di Kaohsiung, Taiwan, dan the Association of
Science Technology Centers (ASTC) Annual Conference
di Fort Worth, Texas. Selain itu, tawaran kerjasama Korea
untuk program pengembangan anak cerdas dan berbakat
istimewa mendominasi berbagai aktivitas internasional PPIPTEK, a.l. : kontribusi dalam forum ASEAN Plus Three Center for Gifted in Science, partisipasi
tim Indonesia tingkat SMP dalam 5th World Creativity Festival di Daejeon, beasiswa bagi siswa
Indonesia setingkat SMA di Korea Science Academy di Busan, Teachers Training & Students
Camp di Busan. Semua aktivitas tersebut berdampak positif bagi peningkatan kinerja
kelembagaan PP-IPTEK pada khususnya serta kontribusi terhadap pengembangan pembelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi nasional pada umumnya.
PP-IPTEK telah dipercaya untuk memfasilitasi sekitar 450
karyawan PT Kalbe Nutritionals dalam serangkaian kegiatan
dan permainan sains, sebagai tanda dimulainya Kick Off
Corporate Social Responsibility PT Kalbe Nutritionals
dengan tema "Aku Bisa. Peningkatan kompetensi profesi
dan pengetahuan pendidik pun tak luput dari fokus
perhatian, dengan penyelenggaraan berbagai bentuk
workshop, seperti : Mapping Technology Learning, Ma-theMatrick, Science of Toys, Skill Process. Aktivitas pendidik /
pendamping dalam Science Camp siswa diisi pula dengan tambahan workshop untuk
pengkayaan materi.
2009 diwarnai oleh kompetisi iptek, baik
sebagai ajang peningkatan pemahaman
siswa terhadap sains dan promosi iptek
seperti : lomba roket air, lomba poster
antariksa, kompetisi matematika dan
kompetisi sains; maupun sebagai ajang
kemampuan siswa dalam melakukan
inovasi yang solutif dalam permasalahan
14 | A R - 2 0 0 9

di lingkungan sekitarnya, seperti 2nd National Young Innovator Awards (NYIA) yang
diselenggarakan oleh LIPI. Dukungan PP-IPTEK pada aneka lomba dan Olimpiade Sains Nasional
2009 tercatat dalam berbagai aktivitas, a.l. : pengembangan materi, fasilitasi program dan
peraga interaktif, serta bimbingan teknis dalam skill process.
Publikasi dan promosi merupakan salah satu faktor utama kesuksesan PP-IPTEK. Oleh
karenanya semua program dan kegiatan diinformasikan melalui berbagai media pemberitaan,
a.l. pada situs Kementerian Riset dan Teknologi (http://www.ristek.go.id), situs PP-IPTEK
(http://ppiptek.ristek.go.id), Blog humas PP-IPTEK, dan Facebook PP-IPTEK. Sejak Juni 2009
publikasi bertambah dengan peluncuran E-News berkala Fenomena. Informasi dimaksud agar
masyarakat dapat lebih mengenal PP-IPTEK dan menggunakannya seoptimal mungkin.
Menutup tahun 2009, PP-IPTEK mencatat peningkatan peserta pada program pengkayaan
sains menjadi 11.827 siswa. Selain itu, kunjungan masyarakat pada peragaan iptek keliling di
daerah tercatat dalam kurun waktu kurang dari satu minggu : Ambon 4.615 orang, Pekanbaru
4.534 orang, dan Cilegon 5.725 orang. Jumlah kedatangan pengunjung ke PP-IPTEK sebanyak
273.717 orang, yang terdiri atas 55.722 pengunjung umum dan 217.995 pelajar. Meskipun
melalui berbagai hambatan dan proses pembelajaran, namun jumlah kunjungan di atas
merupakan salah satu ukuran keberhasilan PP-IPTEK dalam mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat agar dapat lebih mentransisikan diri dari menarik menjadi dibutuhkan oleh
masyarakat.
Laporan Tahun 2009 ini ditutup dengan meyakini bahwa iptek merupakan instrumen penting
bagi kehidupan yang lebih baik di planet bumi, disertai himbauan kepada semua pihak untuk
bersama-sama mendukung tema dari Konferensi Tahunan the Association of ScienceTechnology Center The Art of Science Creating a Better Future.

P P - I P T E K | 15

16 | A R - 2 0 0 9

2.1. SEJARAH
Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada
waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984. Dibentuk Panitia Kerja dengan SK Menistek
No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar
pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun
1987 Supporting Committee dibentuk untuk mensosialisasikan science centre kepada
masyarakat luas melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.
Dr. Fuad Hasan.
Usaha sosialisasi dilanjutkan pada tahun 1988 -1990 dengan peragaan 20 alat peraga
interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan
Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuan usaha ini untuk pengenalan dan
studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan
para remaja dapat mengenal iptek secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan
juga sebagai media pengajaran bidang iptek oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta yang
bertindak sebagai pemandu.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK)
kemudian dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai
dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian
Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari
Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara
Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri
oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri
strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di
poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan
filosofi konsep sebagai api semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa
depan, konsep desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT.
Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas 42.300 m2.

P P - I P T E K | 17

Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada
pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan,
mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi,
operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk
menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi
inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
2.2. VISI DAN MISI
Visi PP-IPTEK adalah menjadi wahana pembudayaan iptek yang dinamis dan berperan aktif dalam
menciptakan masyarakat berbudaya iptek. Untuk itu, misi yang dijalankan adalah :

Meningkatkan peran aktif sebagai agen pembaharuan di masyarakat dalam pengembangan


daya kreativitas dan inovasi
Mengembangkan pembelajaran public di bidang iptek dalam mendukung program nasional
Merintis pembangunan Science Centre di daerah
Mengembangkan referensi nasional Science Centre di Indonesia

2.3. KELEMBAGAAN PP-IPTEK


PP-IPTEK merupakan unit pelaksana teknis di bidang pemasyarakatan dan pembudayaan iptek
yang berada di bawah pembinaan Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi. Hal ini diatur berdasarkan
Peraturan Menteri Riset dan Teknologi RI Nomor : 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja PP-IPTEK. Kemudian, sejak 20 Maret 2007 status PP-IPTEK ditetapkan sebagai
Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian Riset dan Teknologi yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
157/KMK.05/2007 dengan status BLU Penuh. Status ini diberikan agar PP-IPTEK dapat
menjalankan pengelolaan keuangan secara lebih fleksibel dan independen sebagaimana
umumnya science centre di manca negara.
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK dituntut untuk melaksanakannya
secara profesional meskipun tidak mengutamakan keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

18 | A R - 2 0 0 9

SUSUNAN ORGANISASI PP-IPTEK

2.4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) saat ini memiliki 48 pegawai, terdiri dari 5 karyawan PNS, 43
karyawan BLU (Non PNS) serta outsourching 18 orang. Dedikasi dan profesionalisme karyawan
senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh karenanya tiap
karyawan PP-IPTEK diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan diri melalui workshop,
pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme
mereka. Peningkatan pendidikan formal dan non formal bagi karyawan PP-IPTEK mutlak
dibutuhkan dan menjadi salah satu focus pengembangan bagi manajemen sumberdaya manusia.

P P - I P T E K | 19

Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam pelayanan terhadap pengunjung, pelatihan
bagi karyawan, pemandu dan frontliner diadakan secara berkala pada tahun 2009. Mereka
berkesempatan mengikuti workshop dan pelatihan untuk kepemanduan, promosi, layanan public
dan total quality management, yang tujuannya untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan
core bisnis dan pelanggan PP-IPTEK. Narasumber workshop a.l. Franz Gelbke, Senior Advisor
BTC-Network Kementerian Ristek, yang menyampaikan Marketing, Promotion, Distribution &
Customer.
Secara substansi, diadakan pula pelatihan dan litbang program secara berkala tentang science
communication dengan narasumber Christopher Lauf, volunteer dari program Australian Young
Ambassadors for Development (AYAD); pelatihan kesadaran dan bahaya Flu Burung dan
penanggulangannya untuk mendukung pengembangan klaster flu burung di PP-IPTEK. Pelatihan
dikerjasamakan dengan GTZ - Bird Flu Awareness in Primary Schools (BAPS) dan Direktorat
Pembinaan TK dan SD Depdiknas.
Selain workshop dan pelatihan, Rapat Kerja PPIPTEK diadakan sedikitnya sekali dalam setahun,
untuk mengevaluasi Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) PP-IPTEK tahun sebelumnya,
menajamkan focus dan target di tahun berjalan,
serta merencanakan RBA tahun mendatang.
Rapat Kerja PP-IPTEK dilaksanakan di Taman
Piknik Ciloto Puncak, pada tanggal 27-29
Januari 2009. Kesempatan ini juga dipakai
untuk menyamakan persepsi antar karyawan di
setiap lini kegiatan, mempererat tali silaturahmi,
pengembangan leadership dan teamwork melalui outbond dan permainan menarik. Hal ini
dirasakan manfaatnya mengingat core bisnis PP-IPTEK adalah pembudayaan dan pemasyarakat
iptek melalui konsep bermain sambil belajar.

20 | A R - 2 0 0 9

GRAFIK SDM PP-IPTEK

Komposisi SDM PP-IPTEK

Jumlah Karyawan
berdasarkan Usia

Jumlah karyawan berdasarkan


tingkat pendidikan

P P - I P T E K | 21

2.5. PENINGKATAN KINERJA MANAJEMEN


Sebagai lembaga pemerintah dengan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), PPIPTEK menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) melalui peningkatan layanan kepada
pelanggan / pengunjung sehingga fungsi layanan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan
memenuhi SMART (Specific, Measurable, Attainable, Reliable dan Timely). Substansi SPM
mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, dan biaya serta
kemudahan layanan.
Dalam penerapan pelaksanaan SPM di atas, sejak tahun 2007 PP-IPTEK telah merintis
penerapan sistem management mutu Total Quality Management (TQM). Sistem ini merupakan
sistem kualitas terstruktur untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan / pengunjung,
bahkan lebih dari itu melalui organisasi dan partisipasi menyeluruh karyawan dalam kegiatan
mulai perencanaan dan penerapannya sampai peningkatan proses berkelanjutan (terus
menerus dan pemecahan masalah). Tujuan utama TQM adalah untuk mereorientasi sistem
manajemen, perilaku staf, fokus organisasi dan proses pengadaan layanan, sehingga lembaga
penyedia layanan bisa berproduksi lebih baik, layanan lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan. TQM PP-IPTEK dilaksanakan atas kerjasama dengan para pakar dan
narasumber E. Asaka dari Jepang, Mangasa Ritonga dari Badan Standardisasi Nasional, dan
Oka Sofyan dari Kementerian Ristek.
Salah satu bentuk transformasi TQM adalah kegiatan Gugus Kendali Mutu atau Quality Control
Circle (QCC). Selain itu, manajemen PP-IPTEK telah mengikuti training QCC agar dapat
mentransfer ilmu yang didapat dan membimbing team kerja masing-masing. QCC diakui secara
luas sebagai metode yang efektif untuk memperbaiki kualitas kinerja dan pengembangan SDM.
Di forum QCC setiap individu diasah dan dikembangkan kompetensinya dalam hal problem
solving, skill, teamwork dan manajerial.
Pada tahun 2008 PP-IPTEK telah menyelenggarakan Konvensi QCC untuk yang pertama kalinya.
Konvensi QCC merupakan aktualisasi komitmen PP-IPTEK untuk terus meningkatkan kualitas
demi kepuasan pengunjung. Menuju pelaksanaan Konvensi QCC ke-2, pada tahun 2009
dilaksanakan kegiatan pra konvensi QCC. Terbentuk 7 tim dengan tema-tema : Perbaikan
Kualitas; Peningkatan Produktivitas; Pengembangan Teknik; Penghematan Biaya; Peningkatan
Jasa & Pelayanan, dan Peningkatan Safety & Lingkungan Kerja. Tim QCC berasal dari unit kerja

22 | A R - 2 0 0 9

Subdivisi Peragaan, Subdivisi Program, Subdivisi Promosi, Subdivisi Gedung & Utilitas, Subdivisi
Keuangan, Subdivisi Umum dan Kepemanduan. Puncak dari serangkaian kegiatan QCC akan
dilaksanakan Konvensi QCC ke-2 pada bulan Februari 2010.
Kegiatan Continuous Improvement dengan
melalui metode QCC merupakan implementasi
dari kegiatan Plan-Do-Check-Action, 7 Langkah 7
Alat (PDCA TULTA). Pendekatan PDCA TULTA
menjadikan perbaikan mutu atau pemecahan
masalah tidak hanya di atas kertas saja, namun
juga
untuk
memberdayakan pemecahan
masalah di semua lini, baik di tingkat manajemen
maupun pelaksana, bahkan persoalan-persoalan
lintas fungsi sekalipun dapat diselesaikan dengan
metodologi ini.

Tujuan Pra Konvensi adalah:

Menentukan dan memberi penilaian beberapa kelompok QCC terbaik untuk dapat diajukan ke
Konvensi QCC ke-2 PP-IPTEK pada tahun 2010,
Memberi masukan dan peningkatan pengetahuan pada kelompok-kelompok QCC peserta
Konvensi untuk perbaikan,
Memberi kesempatan pada kelompok-kelompok QCC peserta Konvensi untuk
mempresentasikan hasil kegiatannya di hadapan dewan juri.
Mengakhiri tahun 2009, pada tanggal 22 Desember, pakar TQM dari Jepang, E. Asaka, telah
memberi pelatihan dan diskusi TQM / QCC bagi karyawan PP-IPTEK. E. Asaka bersama
Mangasa Ritonga dari Badan Standardisasi Nasional, telah menjadi narasumber PP-IPTEK sejak
tahun 2007. Kedatangannya ke Indonesia sekaligus untuk mengevaluasi TQM PP-IPTEK, serta
memberi pelatihan TQM kepada beberapa perusahaan dan industri yang membutuhkannya.
Disampaikan kalau kegiatan TQM / QCC telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan skill,
knowledge, creativity & sense of belonging, dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas produk
yang memenuhi standard.

P P - I P T E K | 23

2.6. LAYANAN PP-IPTEK BAGI PENGUNJUNG

Bangunan dan Parkir


PP-IPTEK memiliki sarana berupa gedung yang di desain futuristic dengan luas lantai 23.400
m2. Saat ini sekitar 300 alat peraga tersebar di gallery yang terbagi dalam 14 wahana, dan
didukung oleh bengkel / workshop yang cukup lengkap untuk pembuatan prototype dan
manufaktur alat peraga, al. : elektronik, kayu dan bubut. Halaman / lansekap seluas 42.300 m2
sangat memadai untuk berbagai kegiatan out-door, science camp, dan parkir bagi rombongan
berjumlah besar.

Layanan Booking Terpadu dengan TMII


Dengan adanya kerjasama dengan pihak manajemen TMII, maka pengunjung rombongan dapat
melakukan booking ke PP-IPTEK sekaligus langsung membeli tiket pintu gerbang masuk TMII
dengan diskon harga khusus. Kemudahan ini merupakan layanan kepada pengunjung agar dapat
melakukan one stop booking, menghemat waktu dan biaya kunjungan.

Pengarahan Cara Berkunjung yang Efektif


Sebelum pengunjung rombongan memasuki galeri peraga PP-IPTEK, seorang pemandu akan
memberikan pengarahan pada tiap rombongan mengenai tata cara yang efektif dalam
berinteraksi dengan alat peraga, mengingat sekitar 300 tersaji di galeri PP-IPTEK. Selain
pengarahan, pemandu meminta agar pengunjung dapat berinteraksi mandiri dengan alat peraga
sambil membaca keterangan secara seksama, serta mengamati dan mempelajari fenomena
iptek yang terjadi.

Lembar Kerja Sains (LKS) bagi Pengunjung Rombongan Pelajar


Agar kunjungan pelajar dapat lebih bermakna, PP-IPTEK menyediakan lembar kerja sains (LKS)
bagi tiap anggota pelajar. LKS dimaksud untuk membantu pelajar supaya lebih fokus dalam
mengeksplorasi dan berinteraksi dengan alat peraga, juga bagi pendidik dalam menambah
wawasan iptek. LKS dapat dikembangkan bersama dengan sekolah-sekolah yang mempunyai
kebutuhan dalam mata pelajaran tertentu.

24 | A R - 2 0 0 9

2.7. RISET INOVASI PENGEMBANGAN PERAGAAN DAN PROGRAM


Dalam melakukan riset inovasi pengembangan alat
peraga dan program, tim pengembangan PP-IPTEK
harus mengidentifikasikan terlebih dahulu berbagai ide
dan informasi yang dibutuhkan untuk mendesain suatu
alat peraga dan program sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan atau dikomunikasikan. Dalam hal
inilah pengetahuan tentang komunikasi sains mutlak
dibutuhkan. Misalnya, harus menggugah rasa ingin
tahu, membangkitkan minat, menantang, menyenangkan, menarik perhatian, komunikatif, aman
dan tangguh, merubah perilaku, melibatkan orang berpikir secara ilmuwan. Riset inovasi meliputi
: desain dan rekayasa, system teknologi yang dipakai, pengembangan prototype, uji coba, apabila
perlu dilakukan modifikasi. Setelah rangkaian proses riset inovasi tersebut dilakukan, barulah
kemudian dilakukan proses produksi pembuatan alat peraga.
Dalam hal substansi dan teknis pelaksanaan, PP-IPTEK melibatkan diskusi yang intens dengan
para pakar dan narasumber, baik yang berada di lingkungan PP-IPTEK maupun dilakukan
outsource dari lembaga litbang, universitas dan industri. Para pakar akan memvalidasi substansi
yang dikembangkan, kemudian akan diuji berdasarkan pesan yang akan disampaikan dan untuk
tingkatan usia. Tema yang diambil disesuaikan atau mengikuti perkembangan iptek dan isu
terkini di masyarakat, sehingga senantiasa dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan secara
berkala.
Pengembangan alat peraga interaktif selayaknya didukung oleh pengembangan program dan
kegiatan yang sinergis dengan tema dimaksud, agar pesan yang disampaikan menjadi lebih kuat.
Program ataupun kegiatan yang berulang-ulang pelaksanaanya dalam waktu tertentu akan lebih
mudah diingat, dicerna dan diterima oleh masyarakat, dibandingkan dengan pelaksanaan yang
tidak menentu waktunya dan sekali-kali.

P P - I P T E K | 25

Alat peraga dan program yang dikembangkan in-house oleh PP-IPTEK sepanjang tahun 2009
meliputi 25 alat peraga di wahana Matematika, didukung oleh workshop bagi pendidik dan
kompetisi bagi siswa. Dikembangkan pula program untuk klaster Flu Burung, berkerjasama
dengan organisasi kerjasama teknis pemerintah Jerman, GTZ, terdiri atas alat peraga interaktif,
diorama, audio visual, game computer dan permainan ular tangga. Selain itu, tim kreatif PPIPTEK telah mendesain angklung piano yang menggunakan teknologi mekatronik, sebagai alat
peraga musik tradisional Indonesia dalam Strike a Chord the Science of Music.

Selain riset inovasi alat peraga dan program, tim kreatif PP-IPTEK juga melakukan riset bagi
lingkungan peragaan dengan pendekatan klasterisasi yang mengacu pada teori constructivism,
yaitu mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna,
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan
dan keterampilan baru yang didapat.

26 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 27

28 | A R - 2 0 0 9

Sebagai suatu science center, PP-IPTEK dilengkapi dengan aneka ragam alat peraga interaktif
yang dapat dimainkan, sebagai kompetensi utama PP-IPTEK. Arena peragaan dikelompokkan
menjadi 14 wahana, di mana para pengunjung diajak untuk menjelajahi iptek dengan metoda
pembelajaran discovery learning, yakni mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan dengan
cara berinteraksi, bermain sambil belajar dengan alat peraga. Selain peragaan yang bersifat
indoor, sedang dikembangkan pula peragaan yang bersifat outdoor, yaitu Taman Herbal, yang
rencananya akan dibuka untuk umum pada tahun 2010.
Untuk melengkapi alat peraga interaktif, PP-IPTEK mengembangkan pula berbagai program
pendukung yang ditujukan untuk memperkuat pemahaman pengunjung terhadap pengetahuan
yang telah diperolehnya di galeri peragaan.
3.1. ALAT PERAGA INTERAKTIF
Alat peraga dalam galeri dikelompokkan dalam wahana berdasarkan atas fungsi dan prinsip alat
peraga, yang mana tiap wahana dibagi lagi dalam beberapa klaster peragaan. Alat peraga
bersifat interaktif, hands-on atau minds-on, artinya harus dimainkan oleh pengunjung. Tanpa
memahami dan memainkan alat peraga, pengunjung tidak akan memperoleh manfaat
pengetahuan optimal dari alat peraga tersebut. Oleh karena itulah PP-IPTEK menganjurkan
kepada pengunjung agar dilarang tidak menyentuh alat peraga.
14 Wahana Peragaan yang terdapat di galeri :
1. Wahana Antariksa. Sejalan dengan dicanangkannya tahun 2009
sebagai International Year of Astronomy oleh International
Astronomical Union (IAU) dan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO), PP-IPTEK telah menambah
koleksi alat peraga dengan World Wide Telescope (WWT) di
wahana antariksa yang berjumlah 13. WWT merupakan aplikasi
piranti lunak penjelajah ruang angkasa yang dikembangkan oleh
Microsoft Research untuk memudahkan pengguna mengakses tiap
sudut ruang angkasa secara aktual, melalui hasil bidikan dari
teleskop-teleskop terbaik di seluruh dunia. WWT sangat bermanfaat
bagi pembelajaran masyarakat di bidang astronomi.

P P - I P T E K | 29

2. Wahana Lingkungan. 17 alat peraga interaktif menempati wahana lingkungan yang terbagi
dalam dua klaster, yaitu klaster Biologi dan klaster Sumberdaya Alam. Alat peraga yang disajikan
berkaitan dengan aspek makhluk hidup dan lingkungannya, serta kekayaan alam dan
pengolahannya yang berguna bagi kehidupan manusia.
3. Wahana Energi. Pada wahana ini menampilkan fenomena mengenai energy dan panas (kalor)
yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, terbagi atas klaster Energi dan klaster Panas. 12 alat
peraga interaktif dalam bentuk : konversi energy, pembangkit listrik tenaga surya, tekanan uap,
dan lain-lain.
4. Wahana Fluida. 13 alat peraga interaktif terbagi dalam klaster Fluida Dinamis seperti kereta
balon, meja Bernoulli, gaya hambat; sedangkan si Muka Tegang, pengukur tinggi muka air,
merupakan alat peraga dari klaster Fluida Statis.
5. Wahana Gelombang. Wahana Gelombang terbagi dalam
klaster Gelombang Bunyi, klaster Getaran, dan klaster
Tsunami, yang terdiri atas 23 alat peraga, a.l. : tabung
gossip, speed of sound, simulasi gempa dengan variasi
kekuatan berdasarkan skala MMI (Modified Mercally
Intensity), Early Warning System (EWS) yang merupakan
alat peraga peringatan dini terhadap gempa dan tsunami
- menyajikan informasi gempa dan potensi terjadinya
tsunami di Indonesia secara real time.
Pada tahun 2009 koleksi klaster EWS bertambah dengan alat peraga
Augmented Reality Volcanopedia Magicbox yang berbasis komputer, untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kegunung-apian di
Indonesia secara Augmented Reality. Volcanopedia menggunakan
Operating System IGOS, yang dapat memvisualisasikan obyek 3D gunung
berapi seperti lingkungan nyata. Volcanopedia dikembangkan oleh ITB
dengan dukungan Kementerian Ristek.

30 | A R - 2 0 0 9

6. Wahana Listrik dan Magnet. Wahana ini menyajikan pengetahuan dasar kelistrikan dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 26 alat peraga interaktif yang terbagi dalam
klaster Listrik dan Transistor, serta klaster Magnet.
7. Wahana Mekanika. 24 alat peraga interaktif dalam wahana ini terbagi dalam klaster Gaya,
klaster Gerak dan klaster Pesawat Sederhana. Wahana ini mengulas prinsip dan fenomena yang
terjadi di kehidupan sehari-hari seperti pada : jembatan lengkung, jembatan layang, pengungkit,
penderek, dll.

8. Wahana Optik. Alat peraga interaktif sebanyak 50 buah bertema klaster Cahaya dan Bendabenda Optik, seperti : lensa, cermin, filter cahaya, hologram (3 dimensi), film kartun, dll.
9. Wahana Transportasi Darat. Wahana ini mengulas prinsip dasar teknologi transportasi darat
dan perkembangannya, terbagi atas dua klaster yaitu klaster Kendaraan Roda Empat dan
klaster Kendaraan Roda Dua. Wahana disajikan dalam 9 bentuk alat peraga seperti : simulasi
gerak mesin kendaraan roda empat, teknologi fuel injection, rem cakram, dsb.
10. Wahana Transportasi Udara. Terdapat 25 alat peraga yang mencakup a.l. Hukum Bernoulli,
gyroskop, gaya dorong, inovasi model pesawat terbang, dan teknologi pesawat terbang.
Pengunjung dapat lebih mudah melihat prinsip dasar pembuatan pesawat terbang, memahami
dan mengenal bentuk dari beberapa jenis pesawat terbang di Indonesia.
11. Arena Peneliti Cilik. PP-IPTEk memperluas dan mengembangkan arena ini pada tahun 2009 dan
akan dibuka pada 2010. Saat ini terdapat 13 alat peraga bagi anak usia 2-9 tahun, agar dapat
melatih indera, kecerdasan dan syaraf motorik mereka. Anak akan mendapatkan pengalaman
yang lebih berkesan melalui permainan-permainan yang disajikan, untuk menumbuhkan dan
meningkatkan daya pikir, logika dan kreativitas anak.
P P - I P T E K | 31

12. Galeri Plato. Wahana ini menampilkan patung, lukisan dan informasi tokoh-tokoh bidang sains
seperti : Plato, Nicholas Copernicus, Isaac Newton, Albert Einstein, Gattfried Wilhelm Leibnitz,
Galilei Galileo, dll. Selain itu, alat peraga angklung piano dengan teknologi mekatronik yang
merupakan hasil kreativitas PP-IPTEK dalam pembukaan Strike a Chord the Science of Music,
dipamerkan di sini.
13. Wahana Matematika. Wahana baru ini diresmikan pada
tanggal 23 Oktober 2009 dengan nama CERMAT (Cerdas
Ceria bersama Matematika). Tujuannya untuk memotivasi
generasi muda agar lebih menyukai matematika, dapat
berpikir konstruktif, karena bidang ini sering diasosiasikan
sebagai pelajaran yang sulit dimengerti. CERMAT dilengkapi
dengan 25 alat peraga interaktif yang terbagi dalam 3
klaster yakni : klaster Tantangan, klaster Eksplorasi, dan
klaster Mathmedia.
17 alat peraga di klaster Tantangan adalah: potongan tabung, kalaidocycle, sumbat unik, menara
hanoi, kubus eceran, puzzle persegi, merangkai pelangi, patok pengukur luas, tic tac toe, bermain
angka 5432, segiempat ajaib, heksagon ajaib, kotak domino ajaib, segitiga ajaib, penjumlahan
putar, menebak tanggal lahir, dan jam pasir. Pada klaster Eksplorasi terdapat 5 alat peraga :
sudut dan lingkaran, kurva normal, segitiga pythagoras, elips, dan sepeda roda persegi,
sedangkan 3 alat peraga di klaster Mathmedia : magic square, game 15, dan math binco.

32 | A R - 2 0 0 9

14. Wahana Penyakit dan Kesehatan. PP-IPTEK menganggap perlu untuk


memfasilitasi perluasan informasi kepada masyarakat tentang
bahaya, penanggulangan dan pencegahan penyakit Flu Burung (Avian
Influenza), agar dapat mengurangi korban manusia yang terjangkit.
Untuk itu, PP-IPTEK bekerjasama dengan GTZ (Deucthe Gesellscaft
fur Technische Zusammenarbeit), organisasi Pemerintah Jerman
yang bergerak dalam kerjasama teknis internasional, telah
mengembangkan klaster Flu Burung di galeri PP-IPTEK. Terdapat 15
alat peraga dan diorama yang disajikan, seperti : identifikasi unggas,
pakaian dan perlengkapan keselamatan, artifak kandang unggas biosecurity rendah dan
biosecurity tinggi, model virus H5N1, audio visual, informasi dalam bentuk poster, permainan, dll.

3.2. TAMAN HERBAL


Taman Herbal awalnya dikembangkan oleh PP-IPTEK untuk kepentingan internal karyawan,
namun pada tahun 2009 timbul ide untuk mengembangkan dan membuka Taman Herbal
tersebut untuk pengunjung, didukung oleh PT Dexa Medica. Saat ini Taman Herbal masih dalam
taraf pengembangan dan penyempurnaan, dengan pendataan koleksi yang telah ada dan
rencana penambahan koleksi. Tahun 2010 Taman Herbal direncanakan dibuka untuk umum,
sebagai pelengkap peragaan outdoor PP-IPTEK, yang dapat dipakai untuk tempat rekreasi sambil
belajar, workshop, sanggar kerja, dan kepentingan lainnya, sejalan dengan dicanangkannya 2010
sebagai Tahun Biodiversity oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa.

P P - I P T E K | 33

3.3. PENGEMBANGAN PROGRAM


Selain alat peraga interaktif, PP-IPTEK juga memfasilitasi pengunjung dengan berbagai program
dan aktivitas pengkayaan sains untuk melengkapi kurikulum siswa dan aktivitas pengunjung.
Program ini dapat dilakukan di PP-IPTEK maupun di sekolah atau lokasi lainnya.
1. Fun-tastic Science
Fun-tastic Science merupakan demonstrasi Sains atau pertunjukan sains spektakuler yang
menampilkan eksperimen sains secara menarik, interaktif dan bersahabat. Kegiatan ini
terjadwal setiap harinya, bertujuan untuk membangkitkan minat, rasa ingin tahu, dan kecintaan
pengunjung terhadap sains. Jenis kegiatannya a.l. : belenggu tali, kesetimbangan paku,
menggoreng telur dengan Liquid Nitrogen, dll. Dalam kegiatan ini pengunjung turut dilibatkan
untuk melakukan eksperimen sains yang dipandu oleh fasilitator yang berpengalaman.
2. Demo Water Rocket Fun
Cara kerja roket berbahan bakar air didemonstrasikan dengan tujuan agar pengunjung
termotivasi untuk mempelajari ilmu kedirgantaraan dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan
diawali dengan penjelasan tentang roket, menyaksikan video workshop roket air di PP-IPTEK, dan
diakhiri dengan menyaksikan serta mencoba langsung peluncuran roket air. Kegiatan ini
dilakukan setiap hari dengan jadwal tertentu.

34 | A R - 2 0 0 9

3. Lets Play Science


Kegiatan ini menampilkan berbagai permainan sains secara interaktif dan menantang
pengunjung untuk mencari pemecahan suatu masalah pada permainan sains tersebut, seperti :
menara Hanoi, guntingan kertas, puzzle bola, dll.
4. Science Film
Pemutaran film sains merupakan salah satu kegiatan pendukung dalam mengeksplorasi sains di
PP-IPTEK dengan durasi 25 menit. Film-film yang telah dilengkapi oleh PP-IPTEK antara lain
bertema : Tsunami, SARS, 4.5 milyar Tahun Usia Bumi, dll. Sepanjang tahun 2009 tercatat
8.746 pengunjung telah menyaksikan pemutaran science film.
5. Sanggar Kerja
Sanggar kerja merupakan eksperimen sains yang melibatkan siswa secara aktif, yang tujuannya
untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep dan prinsip sains yang telah
dipelajari di sekolah. Sepanjang tahun 2009 aktivitas Sanggar Kerja dimanfaatkan oleh 3.485
siswa, dengan distribusi peserta terbanyak dari siswa tingkat SD. Tema yang diberikan
berdasarkan atas kebutuhan pelengkap kurikulum serta kerja praktek lapangan bagi para siswa,
a.l. : bayangan berwarna, terapung tenggelam, warna tersembunyi, rangkaian listrik, spektroskop
sederhana, gaya magnet, respirasi, optik, katrol. Dalam melakukan eksperimen sains siswa
dibimbing oleh fasilitator profesional.

P P - I P T E K | 35

6. Program Tematik
Program Tematik merupakan pembelajaran sains dengan alat peraga berformat kelas. Materi
program disesuaikan dengan kurikulum dan tingkatan kelas / sekolah, agar materi yang sedang
dipelajari di sekolah dapat lebih dipahami. Pada tahun 2009 tercatat 11.453 pengunjung yang
memanfaatkan berbagai tema di Program Tematik, dengan distribusi terbanyak di tingkat SMP
sebanyak 6.959 orang. Tema Program tematik pada tahun 2009 antara lain : rangka manusia,
gaya, energi, bunyi, kemagnetan, pesawat sederhana, penerapan hukum newton, getaran dan
gelombang, suhu dan kalor, fluida, gelombang elektromagnet.
7. Science Camp
Science Camp merupakan kegiatan perkemahan
di alam terbuka sambil memahami konsepkonsep dasar sains melalui kegiatan pengamatan
dan penelitian ilmiah. Science camp umumnya
berlangsung selama 2 hari, meliputi empat
kegiatan utama, yakni : eksplorasi alat peraga,
science activity, observasi benda langit, dan
outbound. Siswa dibagi atas kelompok yang
beranggotakan masing-masing 6-10 orang, dan
pada akhir acara diumumkan team work yang paling baik dan kompak.
Pada tahun 2009 PP-IPTEK menyelenggarakan dua kali Science Camp, yang pertama pada
tanggal 20-21 Juni 2009 bagi SMPN bertaraf internasional DKI Jakarta, yang telah mengikuti
Science Camp untuk kedua kalinya. 252 pelajar dari 4 sekolah di wilayah DKI berpartisipasi
dalam kegiatan ini, yakni : SMPN 1, SMPN 49, SMPN 115, dan SMPN 30.
Selain itu, pada tanggal 1516 Agustus 2009, Science Camp dan Kompetisi Roket Air tingkat
Jabodetabek untuk pertama kalinya diselenggarakan sekaligus oleh PP-IPTEK. 168 pelajar SMP
wilayah Jabodetabek bersama dengan 10 siswa cerdas istimewa dari Jakarta, Tangerang,
Sukabumi, dan Malang, telah berpartisipasi dalam Science Camp dan Kompetisi Roket Air 2009.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia
ke-64 serta Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-14.

36 | A R - 2 0 0 9

Tema Science Camp yang diangkat Go to Space, sejalan dengan tahun 2009 sebagai Tahun
Astronomi, sehingga kegiatan-kegiatan yang diberikan berkaitan erat dengan ruang angkasa,
seperti : peneropongan / observasi benda langit, peluncuran roket air dan outbound.
Peserta dibagi dalam 17 kelompok, dan untuk aktivitas sains mendapatkan narasumber dari
Bakosurtanal yang bertemakan Bermain dengan GPS. Mereka dibekali dengan peta dan alat
GPS untuk dapat langsung mempraktekkan alat tersebut dalam menentukan posisi dan
koordinat keberadaan mereka.

8. Workshop Robotic Learning


Workshop robotic learning diselenggarakan bagi 55
pelajar SMP wilayah Jabodetabek pada tanggal 24-25
Oktober 2009 di PP-IPTEK. Para peserta dibagi dalam
19 kelompok, tiap kelompok dibekali dengan 1 unit kit
Robomobile dari Fischertechnik dan 1 unit perangkat
komputer untuk dapat merakit robot. Para peserta diberi
materi yang berkaitan dengan pengenalan robotik,
praktek merakit dan mendesain robot, serta
pemrograman robot. Pada kesempatan ini, Kepala Klub
Robotik Indonesia, Lucas C. Gee, ikut hadir untuk memberi bimbingan langsung kepada para
peserta dalam merakit dan membuat program untuk menjalankan robot.

P P - I P T E K | 37

Tujuan pernyelenggaraan workshop untuk mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi para
remaja dalam mendesain konstruksi robot. Selain itu, pada saat mengembangkan program
komputer untuk menjalankan robot hasil rakitan, dilatih pula logika berpikir serta kemampuan
matematis para peserta. Beberapa persoalan sederhana diberikan kepada peserta agar robot
kreasinya dapat berjalan lurus, berbelok 90 derajat, berbalik arah, kemudian berjalan mengikuti
garis, dan beberapa instruksi lainnya.

9.Workshop Water Rocket Fun


PP-IPTEK menyelenggarakan workshop Water Rocket Fun untuk pertama kalinya bagi siswa SD,
karena sebelumnya workshop ini hanya diselenggarakan bagi siswa SMP dan SMA, para guru,
dan keluarga. Workshop berlangsung pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2009, dengan
jumlah peserta 65 pelajar dari SDK BPK Penabur Bogor, SDK Santa Ursula Jakarta, SDI Dian
Didaktika Depok, dan SD Insan Kamil Bogor. Materi yang diberikan disesuaikan untuk tingkat SD,
tentang teori sains yang terkandung pada roket air, desain dan konstruksi roket air, serta
diakhiri dengan peluncuran roket air hasil karya peserta.

3.4. KOMPETISI KREATIVITAS BAGI GENERASI MUDA


Berbagai kompetisi bagi generasi muda dilaksanakan oleh PP-IPTEK dan mitra kerjasama pada
tahun 2009. Hal ini perlu digaris-bawahi mengingat karakter generasi muda yang selalu ingin
tahu dan perlu ditantang kreativitas dan kemampuannya, agar dapat lebih dikembangkan
seoptimal mungkin. Karena PP-IPTEK merupakan ajang kreativitas, maka kompetisi yang
diselenggarakan oleh PP-IPTEK diberi nuansa yang unik, istimewa, lain dari kompetisi pada

38 | A R - 2 0 0 9

umumnya. Selain itu, PP-IPTEK juga menjadi fasilitator bagi kompetisi tingkat internasional, 5th
World Creativity Festival di Daejeon Korea.
1. Kompetisi Roket Air
Kompetisi roket air tingkat SMP telah memasuki tahun ke-4 sejak pertama kali diselenggarakan
di PP-IPTEK pada tahun 2006 dalam 13th Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF),
yang disponsori oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Sebelum kompetisi nasional,
diselenggarakan terlebih dahulu kompetisi tingkat daerah, kemudian para juara 1, 2, 3 menjadi
wakil daerahnya untuk maju ke tingkat nasional.
Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN 2009)
diselenggarakan di Bantul, atas kerjasama PP-IPTEK,
LAPAN, dan Kabupaten Bantul - DIY, pada tanggal 29
Oktober 2009. Kompetisi diikuti oleh 50 peserta dari 8
daerah meliputi : Jabodetabek, Yogyakarta, Wonogiri,
Solo, Bantul, Semarang, Palembang dan Pare-pare.
Melalui persaingan yang ketat akhirnya keluar sebagai
juara I, Ardhy Ahmad Syarif (SMPN 1 Kasihan, Bantul),
juara II, Adytya Fernando (SMP St. Yosep Lahat,
Palembang), juara III, Ardita Wiratama (SMPN 5 Yogyakarta). Juara I akan mewakili Indonesia
untuk mengikuti 5th Water Rocket Competition 2010 tingkat Asia Pasifik pada kegiatan APRSAF
16 di Bangkok pada tanggal 23-24 Januari 2010.
2. Lomba Poster Antariksa
Selain Kompetisi Roket Air, APRSAF juga
menyelenggarakan Lomba Poster Antariksa bagi
siswa SD. Dalam seleksi nasional, PP-IPTEK telah
mengkomunikasikannya kepada sekolah-sekolah agar
karya terbaik siswa SD dikirim ke PP-IPTEK. 43 sekolah
telah mengirimkan 60 poster karya terbaik siswa
mereka. Tim Juri yang terdiri atas LAPAN, PP-IPTEK
dan dosen Seni Rupa IKJ, telah memutuskan para
pemenangnya pada tanggal 6 November 2009 :
P P - I P T E K | 39

Amanda Rizqi Nursidin dari SD Al-Azhar 9 Kemang Pratama sebagai Juara I, Matthew Kevin
Joeang A.M. dari SD Notre Dame - Jakarta Barat sebagai Juara 2, dan Juan dari SD Damai Jakarta Barat sebagai Juara 3. Tiga karya terbaik tersebut akan menjadi wakil Indonesia untuk
berlomba di tingkat Asia Pasifik dalam APRSAF 16 yang diselenggarakan di Bangkok pada
tanggal 26-29 Januari 2010.
3. Kompetisi Matematika Tingkat SMP
Sebanyak 68 pelajar SMP dari 20 sekolah di Jabodetabek
mengikuti Kompetisi Matematika yang diselenggarakan
oleh PP-IPTEK pada tanggal 21 November 2009.
Kompetisi ini diadakan dalam rangka Pembukaan Klaster
CERMAT di PP-IPTEK. Tujuannya untuk membangkitkan
kecintaan dan motivasi pelajar dalam menerapkan ilmu
matematika di kehidupan sehari-hari serta meningkatkan
logika matematis dan kemampuan berpikir analitis pelajar
melalui permainan matematika dan aplikasi perhitungan. Kompetisi dibagi atas 3 babak, di mana
peserta diberi pertanyaan matematika, logika matematika, sehingga rumus matematika yang
sulit dan rumit dapat dihindari pada kompetisi ini.
Kompetisi Sains tingkat SMP dengan tema tertentu akan diselenggarakan oleh PP-IPTEK
sebagai acara tahunan untuk merebutkan piala kejuaraan Menristek. Keluar sebagai pemenang
kompetisi adalah : Jessica dari SMP St.Lourensia (Juara I), Christa Lorenza dari SMPK Tirta
Martha BPK Penabur Jakarta (Juara II), Vincent dari SMPK 7 Penabur Jakarta (Juara III),
Nathan James dari SMPK Tirta Martha BPK Penabur (Harapan 1), Andreas Santoso dari SMPK
Sang Timur Jakarta (Harapan 2), Tommy Suharjo dari SMPK Regina Pacis Jakarta (Harapan 3).
Para pemenang menerima piala Menristek dan sertifikat.
4. Kompetisi Sains Tingkat SMA
Kompetisi Sains diselenggarakan oleh PP-IPTEK pada tanggal 14 November 2009 yang diikuti
oleh 34 pelajar jurusan IPA dari 10 SMA di wilayah Jabodetabek. Kompetisi ini bertujuan untuk
melatih dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap bidang lingkungan dan natural sains,
serta untuk membentuk generasi muda yang cerdas dan kreatif. Pelaksanaan kompetisi sains
dibagi dalam babak penyisihan dan final dengan format cepat tepat.

40 | A R - 2 0 0 9

Kompetisi Sains tingkat SMA dengan tema tertentu akan diselenggarakan oleh PP-IPTEK
sebagai acara tahunan merebutkan piala kejuaraan Menristek. Keluar sebagai juara Kompetisi
Sains adalah : Georgy Gunawan dari SMA Stella Maris Tangerang sebagai juara I, juara II diraih
oleh Daniel Kharisnawida Kuswandi dari SMA Pangudi Luhur Jakarta, dan juara III jatuh kepada
Cellia Cordhitta dari SMA Bani Saleh Bekasi. Para pemenang menerima hadiah piala Menristek
dan sertifikat.
5. 2nd National Young Innovator Awards (NYIA)
Inovasi berasal dari kata innovate yang berarti membuat
perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi
kadang pula diartikan sebagai penemuan. National Young Innovator
Awards (NYIA) 2 merupakan kegiatan tahunan yang
diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
didukung oleh PP-IPTEK. Tujuannya untuk mengembangkan
kemampuan remaja dalam melakukan inovasi yang solutif dalam permasalahan di lingkungan
sekitarnya.
Tahun 2009 NYIA 2 bertema "To be a qualified young generation through innovation" berhasil
menyaring 15 finalis dari 145 peserta dari seluruh Indonesia. Hasil karya para finalis
dipamerkan di PP-IPTEK pada tanggal 10 Oktober 2009. Tingginya
apresiasi pengunjung dapat dilihat dari diskusi dan ramainya setiap
stand para finalis. Dewan juri telah memilih 3 orang inovator
terbaik, yaitu : Agus Arif Rahman dari SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo dengan hasil karya Refreshing Helm, Yoga Bagus Prayogo
dari SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dengan hasil karya Tabung
Asi, dan Veronica Pieta Tyas Tejaningrum dari SMA 6 Yogyakarta
dengan hasil karya Safety Child. Selain itu terpilih sebagai inovator
favorit, Safira Dwi Tyas Putri dari SMPN 1 Aikmel Lombok Timur
NTB dengan hasil karya Sepatu Sumber Energi Listrik. Selain
mendapat uang tunai untuk mendukung penelitian selanjutnya, para
pemenang akan dikirim ke ajang International di Vietnam.

P P - I P T E K | 41

6. Gebyar Seni dan Ajang Kreasi Tingkat Nasional 2009


Gebyar Seni dan Ajang Kreasi PK dan PLK Tingkat Nasional 2009 diselenggarakan pada tanggal
21-25 Juli 2009 oleh Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas dan didukung oleh PP-IPTEK.
Acara dihadiri oleh peserta dari 33 provinsi. PP-IPTEK mengambil bagian dalam kompetisi
cerdas cermat MIPA siswa cerdas istemewa. Babak final meliputi bidang matematika, fisika,
kimia dan biologi, terdiri atas tiga bagian : science trivia, science experiment, dan science quiz.
Dari 27 peserta prakualifikasi daerah, tersaring 6 peserta final, dan keluar sebagai juara
pertama adalah peserta dari Provinsi Riau.
7. Olimpiade Sains Nasional Anak Berkebutuhan Khusus
PP-IPTEK mendukung Olimpiade Sains Nasional bidang matematika dan IPA bagi anak
berkebutuhan khusus (OSN ABK) tingkat SMP yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan
Luar Biasa Depdiknas bekerjasama dengan UI dan UNJ. OSN ABK baru pertama kali diadakan
dan akan menjadi kegiatan rutin tahunan, sebagai ajang uji kepandaian dan keterampilan bagi
anak tunarungu, tunanetra dan tunadaksa dalam mata pelajaran matematika dan IPA. 54 siswa
dari seluruh provinsi di Indonesia berkompetisi pada tanggal 3-6 Agustus 2009 di Grand Tropic
Suite Hotel Jakarta. Juara I Terbaik Teori dan Matematika diraih oleh pelajar tunarungu dari DKI,
sedangkan Juara I Terbaik Teori dan IPA diraih oleh pelajar tunanetra dari provinsi Banten.
PP-IPTEK berpartisipasi sebagai juri dan pemateri dalam eksplorasi matematika dan eksperimen
IPA dengan menggunakan alat peraga interaktif, contohnya untuk IPA digunakan eksperimen
kumparan dan battery untuk membuat elektromagnet. Hampir seluruh peserta dapat
menyelesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa peragaan interaktif PP-IPTEK dapat
menjadi alat bantu pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, selain dapat pula dieksplorasi
oleh anak normal pada umumnya.
8. Program Sains Interaktif bagi Siswa Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa
Salah satu fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan
potensi siswa secara utuh dan optimal. Di sisi lain, strategi
pendidikan yang ada selama ini bersifat masal dalam memberi
perlakuan dan standar kepada semua siswa, sehingga kurang
diperhatikan perbedaan dalam kecakapan, minat, dan bakat
siswa. Dengan strategi semacam ini, keunggulan siswa akan
muncul secara acak dan sangat tergantung pada motivasi
42 | A R - 2 0 0 9

belajar siswa serta lingkungan belajar mengajarnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan secara
khusus keunggulan yang dimiliki oleh para siswa agar potensi yang ada dapat dikembangkan
menjadi prestasi yang unggul.
Untuk mendukung hal tersebut, PP-IPTEK menyelenggarakan Program Sains Interaktif yang
ditujukan bagi siswa cerdas istimewa dan bakat istimewa (CI/BI) tingkat SMP, bekerjasama
dengan Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas dan Asosiasi CI/BI. Program dilaksanakan
tanggal 13-17 Agustus 2009 di PP-IPTEK, diikuti oleh 10 siswa dari wilayah Jakarta, Tangerang,
Sukabumi dan Malang, yang telah diseleksi oleh Asosiasi CI/BI.

Program diawali dengan Workshop Skill Process, para siswa dilatih untuk melakukan riset
sederhana, mulai dari pengamatan, pengukuran sampai dengan membuat peragaan sederhana.
Selanjutnya mereka melakukan percobaan sendiri. Ada siswa yang membuat percobaan
AVOmeter sederhana dengan menggunakan botol mineral bekas dan alumunium foil, ada pula
yang meneliti pengaruh kemiringan landasan terhadap kecepatan luncur benda. Program
diakhiri dengan mengikutkan peserta dalam science camp dan kompetisi roket air.
Secara selektif, PP-IPTEK menjaring dua peserta terbaik untuk dapat diikutkan dalam 5th World
Creativity Festival (WCF 2009) di Daejeon Korea. Mereka adalah Yolanda Ravenia Saraswati
dari SMP 252 Jakarta dan Fauzan Hilmi Ramadhian dari SMP 1 Sukabumi.
9. 5th World Creativity Festival (WCF 2009)
5th World Creativity Festival (WCF 2009) merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan
bagi siswa cerdas dan berbakat istimewa (CI/BI) tingkat SD dan SMP. Penyelenggaranya Korea
Advanced Institute for Science & Technology (KAIST), the Korean Society for the Gifted (KSG),
didukung oleh Daejeon Metropolitan City dan Ministry of Education Science & Technology.

P P - I P T E K | 43

Festival diikuti oleh berbagai negara yang mempunyai focus terhadap pengembangan pendidikan
anak berbakat, a.l.: Indonesia, Korea, China, Taiwan, Thailand, Mexico dan Mongolia.
Sesungguhnya jumlah negara peserta yang terdaftar cukup banyak, namun dengan merebaknya
isu flu babi di Korea mengakibatkan beberapa negara mengundurkan diri. Astronomi merupakan
bidang kompetisi tahun 2009 yang bertemakan "Space for Sustainable Peace and Progress,
karena berkaitan dengan The 60th International Astronautical Congress (IAC) yang telah
diselenggarakan bulan Oktober 2009 di Daejeon.
Untuk tingkat SD, peserta diminta untuk membuat long term thesis berjudul : Make Space
Travel Program and Advertising Poster. Peserta sebanyak 33 tim diminta untuk menjelaskan
ide, kreativitas, beserta pengetahuan pendukung.
Peserta tingkat SMP diminta untuk membuat long term thesis dalam bentuk proposal untuk
menjadi astronaut remaja yang dikirim ke International Space Station dengan berbagai aktivitas
dan kreativitas dalam membuat modul kegiatan dan infrastruktur. Proposal kemudian
dipresentasikan di hadapan dewan juri. Keaslian, kreativitas, pengetahuan, kerjasama,
kemampuan komunikasi, menjadi criteria dalam penilaian dewan juri.
Indonesia mengirim 2 siswa SMP untuk ikut bertanding dalam festival tersebut, yaitu Yolanda
Ravenia Saraswati dari SMP 252 Jakarta dan Fauzan Hilmi Ramadhian dari SMP 1 Sukabumi.
Tim Indonesia menamai timnya Discovery Team, berhasil meraih medali perunggu, setelah
berkompetisi dengan 37 tim lainnya. Prestasi ini membanggakan dan diluar dugaan, mengingat
pertama kalinya partisipasi Indonesia serta sempitnya waktu persiapan.
Program ini merupakan kerjasama antara PP-IPTEK, Direktorat Pendidikan Luar Biasa
Depdiknas dan Asosiasi CI/BI. Pada bulan Agustus 2009, telah dilakukan seleksi di PP-IPTEK
atas siswa yang dapat mewakili Indonesia ke WCF 2009 dalam Program sains Interaktif bagi
Siswa CI/BI.
10. Seleksi Beasiswa Korea Science Academy (KSA) di PP-IPTEK
Korea Science Academy (KSA) di Busan - Korea di bawah Korea Advanced Institute of Science
and Technology (KAIST), akan menyelenggarakan kelas Internasional pada tahun ajaran 2010
bagi siswa cerdas istimewa / berbakat istimewa bidang sains setingkat SMA. KSA akan
memberi beasiswa bagi pelajar Indonesia kelas akselerasi untuk mengikuti kelas internasional
tersebut.

44 | A R - 2 0 0 9

Untuk kepentingan seleksi, KSA bekerjasama dengan PP-IPTEK dan Direktorat PLB Depdiknas
pada tanggal 20- 22 Oktober 2009. PP-IPTEK menjadi Focal Point Indonesia untuk kerjasama
selanjutnya, karena kerjasama tersebut masih berada di dalam naungan payung kerjasama
bilateral antar kedua negara, agar keberhasilan dan masalah yang dialami oleh para siswa dapat
dipantau secara terpadu.
Acara dihadiri oleh perwakilan dari dan 40 siswa yang didampingi oleh para orang tua / wali
kelas dari 8 SMP se-Jabodetabek yang menyelenggarakan kelas akselerasi. Pada pertemuan ini,
Gyo Taek Jin, Profesor dari KAIST memberi informasi tentang KSA dan prosedur penerimaan
beasiswa.
Selanjutnya 54 siswa SMP dan SMA menjalankan test tertulis essay dan problem solving untuk
bidang matematika dan sains. Wawancara sebagai seleksi tahap akhir diikuti oleh 14 siswa yang
telah lulus seleksi tertulis, yaitu : Brilliant Putri Kusuma Astuti (SMPN 49 Jakarta), Mohammad
Awwaab Abdul Malik (SMPN 49 Jakarta), Nadhira Zhafirany (SMPN 68 Jakarta), Priscilla Aida
Harumita (SMPN 115 Jakarta), Nisazka Syanula Melati (SMPN 115 Jakarta), Antyanta
Bangunharcana (SMPI Al Azhar 1), Faris Rizky Andika (SMPI Al Azhar 1), Nisrina Widari (SMP
Lab School Kebayoran Jakarta), Syah Deya Ammurabi (SMPN 19 Jakarta), Muhammad Fahmi
Rahman (SMP Presiden), Yandri (SMP Presiden), Zers Idris (SMP Presiden), Egi Anhar Suganda
(SMAN 3 Sukabumi), Meidha Audira (SMAN 3 Sukabumi).
Akhirnya 3 siswa berhasil mendapatkan beasiswa dari KSA untuk tahun ajaran 2010. Mereka
adalah : Fariz Risky Andika dan Antyanta Bangunharcana dari SMP Islam Al-Azhar 1 Jakarta
serta Muhammad Fahmi Rahman dari SMP Presiden, Cikarang-Bekasi. Selain 3 siswa Indonesia,
terdapat 12 siswa dari negara-negara lain, a.l.: Nepal, Nigeria, Filipina, Rusia, Amerika Serikat
dan Vietnam.

3.5. OUTREACH KE SEKOLAH / LEMBAGA


Selain outreach di daerah dan pusat-pusat keramaian, PP-IPTEK juga menyediakan layanan untuk
kegiatan outreach ke sekolah ataupun lembaga yang membutuhkan. Outreach PP-IPTEK dapat
dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah di wilayah Jabodetabek, merupakan program menghadirkan
30 alat peraga interaktif, demonstrasi sains dengan lebih dari 50 judul percobaan, dilengkapi
dengan kegiatan sanggar kerja sains. Pada tahun 2009 PP-IPTEK melaksanakan outreach di
beberapa sekolah, a.l. :
P P - I P T E K | 45

Outreach di SD Kristen 6 Penabur, Kelapa Gading Jakarta, berlangsung di aula pada tanggal 17,
25 dan 26 Februari 2009. Generator Van de Graaff, Menara Hanoi, perisai magnet dan prinsip
transformator merupakan contoh alat peraga yang banyak diminati sambil dipelajari oleh para
siswa yang dibagi atas kelompok kelas.

Festival Seni dan Olimpiade Olah Raga Siswa Pendidikan Khusus di Puspiptek Serpong
berlangsung pada tanggal 13 April 2009. PP-IPTEK menghadirkan bola melayang dan katrol
sederhana dalam festival tersebut dengan tujuan agar siswa berpendidikan khusus dapat pula
bermain sambil belajar menggunakan alat peraga iptek. Nyatanya mereka dapat menangkap
fenomena sains dari alat peraga tersebut dengan penuh semangat dan kegembiraan.

Sanggar kerja di SD Maria Fransiska, Bekasi Selatan, dilaksanakan bagi 100 siswa pada
tanggal 04 Juni 2009. Untuk kelas 1-3 bertemakan air dan untuk kelas 4-6 bertemakan
pesawat sederhana dengan menggunakan kit khusus yang berisi jenis-jenis pesawat sederhana
seperti katrol, bidang miring, dll.

PP-IPTEK menyelenggarakan sanggar kerja sains bagi 160


siswa di SD Negeri 01 dan 04 Pondok Kacang Barat,
Pondok Aren Tangerang pada 24 Juni 2009. Tema
warna untuk siswa kelas 2-3 dan tema pesawat sederhana
untuk siswa kelas 4-6. Kegiatan ini disponsori oleh Divisi
pertambangan PT Pricewaterhouse Coopers (PwC) sebagai
salah satu program CSR-nya, bertemakan "PwC's goes to
school". Selain sanggar kerja sains, PP-IPTEK juga menampilkan demo sains bagi para siswa dan
guru. Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara oleh PwC, seperti : lomba menggambar dan
mewarnai, pembagian buku mata pelajaran, dll.

Pada tanggal 27 Juni 2009 PP-IPTEK menyelenggarakan sanggar kerja sains di SMP Negeri 5
Bekasi bagi 120 siswa kelas 7 dan 8, yang merupakan rangkaian kegiatan Pentas Seni sekolah.
Kegiatan berlangsung di lapangan / outdoor yang juga merupakan arena pameran dan
kegiatan inti Pentas Seni berlangsung. Tema gas bagi kelas 7 dengan percobaan kamper menari
dan pesta balon, sedangkan kelas 8 diberi materi investigasi untuk pengamatan sidik jari
manusia dan analisa benda-benda yang mempunyai kandungan zat kapur.

46 | A R - 2 0 0 9

Pada acara L'oreal Science Discovery Laboratories


(LSDL) di SMA Diponegoro 1 Rawamangun Jakarta,
PP-IPTEK memeriahkannya dengan Hidden Message
pada peresmian tanggal 14 Juli 2009. Demonstrasi
tersebut merupakan salah satu dari ratusan jenis
demonstrasi sains yang telah dikembangkan oleh PPIPTEK. LSDL merupakan bagian dari 100 proyek
Corporate Social Responsibility PT L'Oreal sebagai
wujud perayaan 100 tahun LOreal. LSDL merupakan
hasil kerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) yang ditandai dengan
pemberian bantuan kepada 10 sekolah menengah yang membutuhkan fasilitas laboratorium
sains. Selain Hidden Message, PP-IPTEK menampilkan demo sains semburan naga dan magic
breath, yang mana penjelasan tentang fenomena iptek selalu disampaikan di akhir demo untuk
menambah pengetahuan iptek penonton.

Para peserta lomba Cerdas Cermat UUD 45 tingkat SMA se-Indonesia berkunjung ke PP-IPTEK
pada tanggal 25-27 Juli 2009. Mereka merupakan peserta lomba dari 33 provinsi yang
diselenggarakan oleh MPR RI di TVRI. Rombongan pertama berjumlah 315 siswa, 63 guru dan
didampingi oleh 28 staf Sekjen MPR, dari total peserta lomba sejumlah 594 yang berkunjung ke
PP-IPTEK. Para peserta terlihat bersemangat dapat bermain sambil belajar dengan alat peraga
interaktif yang tersebar di galeri, termasuk merasakan gempa bumi buatan dan dapat
meluncurkan roket air setelah mendapat penjelasan dari fasilitator. Dengan kunjungan ini
diharapkan agar wawasan dan pengetahuan peserta lomba di bidang iptek akan bertambah,
terutama karena generasi muda dari seluruh provinsi inilah yang akan menjadi generasi penerus
bangsa.

P P - I P T E K | 47

PP-IPTEK melakukan demo sains di Jakarta International


School Kebayoran pada tanggal 9 Desember 2009
dengan tema science of music bagi ratusan anak-anak
mulai dari grade 2 sampai grade 5. Anak-anak belajar
secara nyata bagaimana suatu benda dapat
menimbulkan bunyi. Setelah mengetahui tema dasar
yang dipelajari, maka dengan lebih mudah dapat
dikenalkan konsep bunyi yang lebih mendalam, seperti
terjadinya bunyi, getaran dan rambatan bunyi. Dancing Fire merupakan salah satu demo sains
yang menarik secara visual karena menampakkan gelombang bunyi melalui tinggi rendahnya api
dan pengaruhnya terhadap frekuensi bunyi yang diberikan.

3.6. ARENA PENTAS KREATIVITAS GENERASI MUDA


PP-IPTEK memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada generasi muda untuk menjadikan PPIPTEK sebagai arena pentas yang menyenangkan dalam menampilkan berbagai kreasi seni dan
ragam kreativitas iptek, baik bagi komunitas tertutup maupun terbuka bagi masyarakat.

Demo Combat Team Race F2 Control Line


PT Pfizer Indonesia menyelenggarakan program outing
bagi anak-anak karyawannya di PP-IPTEK pada tanggal
10 Juli 2009. Acara yang bertajuk Berlibur Bersama
Pfizer di PP-IPTEK mengangkat tema Mengenal
Teknologi Kendaraan dan Energi Listrik. Kegiatan
diikuti oleh 100 siswa berusia 6 15 tahun dibantu
oleh
25
orang fasilitator
dari
Universitas
Suryadharma. Demo
Combat disampaikan oleh
mahasiswa
Universitas
Suryadharma
dengan
menerbangkan pesawat team race F2 Control Line. Setelah itu peserta dibimbing untuk
membuat rangkaian pesawat terbang dari bahan dasar kayu dan batang karbon, yang diakhiri
dengan menerbangkan pesawat hasil rakitan masing-masing. Kegiatan dilanjutkan dengan
sanggar kerja sains bertema listrik dan magnet, eksplorasi alat peraga di galeri PP-IPTEK
berdasarkan tema, dan diakhiri dengan demo peluncuran roket air.

48 | A R - 2 0 0 9

Pentas Bareng Gitaris Jazz Indonesia I Wayan Balawan dan Group Perkusi Kuno Kini
Pada pembukaan Strike A Chord - the Science of
Music tanggal 1 Desember 2009, gitaris jazz
Indonesia paling populer yang juga alumni Australia,
I Wayan Balawan, dan group perkusi terkenal Kuno
Kini, telah menampilkan atraksi terbaiknya di
hadapan ratusan undangan yang terdiri atas
kalangan pelajar, pejabat, pengusaha, serta tamu
asing ekspatriat di Hall Utama PP-IPTEK. Group
Wira Wiri PP-IPTEK tidak ketinggalan turut
beratraksi dengan menampilkan kreasi pentas musik tabuh Doll Bengkulu, serta Koor Belia dari
SMP Presiden turut memeriahkan acara. Atraksi seni yang dipadukan dengan berbagai teknologi
penghasil bunyi instrumen musik telah menarik perhatian pengunjung.

Kolaborasi Pemuda Indonesia dan Australia untuk Meriahkan Strike A Chord - The Science of
Music
Dalam rangkaian pameran Strike A Chord Science of
Music, 36 pemuda-pemudi dari Australia-Indonesia Youth
Exchange Program (AIYEP) telah mengisi acara di PPIPTEK pada tanggal 20 Desember 2009. Kolaborasi
pemuda-pemudi tersebut menarikan tari Saman, tarian
khas Aceh yang menjadi salah satu kebanggaan
Indonesia, yang langsung menjadi pusat perhatian serta
disambut dengan riuhnya tepuk tangan pengunjung.

P P - I P T E K | 49

Mereka juga menampilkan beberapa pertunjukan menarik, a.l. : koor burung kakak tua, tarian
suku Aborigin yang diiringi dengan alat musik khas Australia didjeridu, yang mengandung pesan
moral lingkungan tentang hutan, burung besar dan burung kecil, kangguru dan emu.
AIYEP merupakan program kerjasama Australia-Indonesia Institute yang diselenggarakan sejak
tahun 1981, bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pemuda-pemudi
Indonesia dan Australia untuk menghargai budaya, pembangunan dan cara hidup dari negara
lain. Tahun 2009 program diikuti oleh 18 peserta Indonesia dan 18 peserta Australia yang
berusia antara 21-25 tahun. Peserta Indonesia merupakan perwakilan dari 18 provinsi yang
diseleksi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di daerah masing-masing.

Finalis DNC Kid Reporter 2009 Adu Bakat di PP-IPTEK


Alat peraga Bongosong yang dapat memainkan bermacam-macam lagu di area entrance PPIPTEK telah dijelaskan oleh Dewi Hughes kepada finalis Reporter Cilik tentang bagaimana cara
menjadi reporter yang baik dan menarik. Finalis Danone Nations Cup (DNC) Kid Reporter pada
tanggal 30 Juli 2009 menunjukkan kemampuannya sebagai reporter cilik di PP-IPTEK. Para
finalis berjumlah 9 orang berusia antara 1012 tahun, yang berasal dari Medan, Makasar,
Semarang, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Sebelumnya di 6 kota tersebut telah dilaksanakan
Audisi DNC Kid Reporter yang diikuti oleh sekitar 400 peserta. Para finalis menyatakan
kesenangannya dapat mengikuti kegiatan ini di PP-IPTEK karena dapat menambah wawasan,
melatih kemandirian, dan memperbanyak pengalaman, apalagi di kota mereka belum terbangun
suatu science center.
Para reporter cilik ini dengan luwes meliput alat peraga yang terdapat di galeri PP-IPTEK seperti
sepeda diatas kabel, simulasi rumah gempa, generator Van de Graaff dan alat peraga lainnya.
Pemenang DNC Kid Reporter akan menyertai tim sepak bola Indonesia pada DNC cup 2009 di
Sao Paulo - Brazil pada bulan Oktober. Satu orang dari finalis yang lolos juga berkesempatan
mewawancarai bintang sepak bola dunia seperti Zinedine Zidane dan Mikael Lizarazu.

Apresiasi peserta lomba Cerdas Cermat UUD 45 SMA se-Indonesia


Para peserta lomba Cerdas Cermat UUD 45 tingkat SMA se-Indonesia memberi apresiasi yang
tinggi atas keramahan sambutan dan layanan prima saat mengunjungi PP-IPTEK pada tanggal
25-27 Juli 2009. Para remaja dari seluruh provinsi ini berkunjung ke PP-IPTEK dalam rangka
memperluas wawasan keiptekan, sebelum mereka bertarung dalam lomba Cerdas Cermat UUD
50 | A R - 2 0 0 9

45 yang diselenggarakan oleh MPR RI di TVRI Senayan Jakarta. Rombongan pertama berjumlah
315 siswa, 63 guru dan didampingi oleh 28 staf Sekjen MPR, dari total peserta lomba sejumlah
594 yang berkunjung ke PP-IPTEK. Para peserta terlihat bersemangat dapat bermain sambil
belajar dengan alat peraga interaktif yang tersebar di galeri, termasuk merasakan gempa bumi
buatan dan dapat meluncurkan roket air setelah mendapat penjelasan dari fasilitator. Kunjungan
ke PP-IPTEK ini diharapkan akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan iptek para
peserta, terutama karena generasi muda dari seluruh provinsi inilah yang akan menjadi penerus
bangsa.

Semarak Olimpiade Sains Nasional 2009 di PP-IPTEK


Kemeriahan Olimpiade Sains Nasional (OSN) berlanjut di
PP-IPTEK pada tanggal 7 Agustus 2009, di mana seluruh
peserta OSN sejumlah 1447 siswa memadati galeri PPIPTEK. Mereka merupakan pelajar terbaik yang di seleksi
pada tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi di seluruh
Indonesia.
Rombongan peserta OSN SD/MI mengawali delegasi OSN 2009 berkunjung ke PP-IPTEK,
sejumlah 198 siswa dari 33 provinsi di mana setiap provinsi diwakili oleh 6 siswa. Mereka
terbagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama mengekplorasi galeri alat peraga, kelompok
kedua menyaksikan demonstrasi iptek, dan kelompok ketiga menyaksikan demonstrasi
peluncuran roket air.
Peserta OSN SMA/MA berjumlah 866 orang yang terbagi atas 8 kelompok sesuai dengan
kategori bidang studi yang dilombakan, yakni : fisika 105 siswa, matematika 113 siswa, kimia
108 siswa, biologi 104 siswa, komputer 110 siswa, astronomi 107 siswa, kebumian 129 siswa,
dan ekonomi 110 siswa.
297 siswa peserta OSN SMP/MTs dan 54 siswa peserta OSN Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) SD datang bersamaan ke PP-IPTEK. Untuk memberikan layanan kepada pelajar terbaik
Indonesia, PP-IPTEK pun ditutup pukul 17.30 WIB, setengah jam lebih lama dari biasanya. PPIPTEK turut bangga dapat memberikan kontribusi berupa wisata pendidikan kepada pelajar
terbaik Indonesia. Pemerintah sendiri telah menyiapkan beberapa medali untuk para pemenang
OSN tahun ini yaitu: 67 emas, 132 perak, dan 197 perunggu. Selanjutnya pemenang akan

P P - I P T E K | 51

menjadi duta-duta bangsa yang akan bertarung dengan negara lain di seluruh dunia dalam
memperebutkan kejuaraan pada olimpiade sains di tingkat internasional.

Kunjungan Apresiasi Peserta Lomba Insinyur Cilik 2009 ke PP-IPTEK


Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM PII) menyelenggarakan Lomba Insinyur
Cilik 2009 dengan mengangkat tema Membangun Negeri Bersama Insinyur Cilik. Kegiatan ini
berlangsung pada tanggal 26-28 Juli 2009, di Hotel Mulia, merupakan rangkaian peringatan
HUT PII ke-57 dan HUT FAM PII ke-9, dan diikuti oleh 27 peserta dari berbagai sekolah dasar di
beberapa daerah di Indonesia.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk menumbuhkan minat siswa di bidang iptek sejak
dini sehingga dapat menjadi kader bangsa yang memiliki nilai saing tinggi. PP-IPTEK menjadi
salah satu tujuan kunjungan dari para insinyur cilik, mereka dapat bermain sambil menambah
pengalaman, sekaligus mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung dari berbagai alat peraga yang
ada. Pengalaman di PP-IPTEK akan menjadi modal yang berharga bagi mereka untuk meraih
cita-cita menjadi seorang insinyur maupun praktisi iptek. Selain PP-IPTEK, para insinyur cilik juga
melakukan kunjungan ke industri, Universitas Indonesia, dan PUSPIPTEK - Serpong.

Qantas Australia Berbagi Amal Keajaiban Sains di PP-IPTEK


PP-IPTEK dengan bangga menyambut Qantas Australia Cabin Crew Team (QCCT) yang mengajak
sekitar 70 anak kurang mampu dari Yayasan Emmanuel Bogor dan Kampung Sawah Cilincing
untuk berinteraksi dengan sains di PP-IPTEK pada tanggal 10 Nopember 2009. QCCT
merupakan suatu organisasi nirlaba cabin crew yang dikelola oleh karyawan dari maskapai
penerbangan Australia, Qantas. Mereka berdedikasi untuk menyediakan bantuan dalam
berbagai bentuk bagi masyarakat di negara-negara cakupan wilayah operasi Qantas.
Anak-anak dan anggota QCCT mendapat kesempatan untuk menyaksikan sajian demo sains
spektakuler serta bermain sambil belajar di galeri alat peraga. Satu hal yang membuat anakanak begitu bergembira adalah ketika mereka mencoba menguji keberaniannya dengan menaiki
sepeda di atas kabel.

52 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 53

54 | A R - 2 0 0 9

Pendidik berkewajiban untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, oleh
karena itu sudah selayaknya para pendidik secara terus-menerus meningkatkan kompetensi
pengetahuan dan profesinya sejalan dengan perkembangan iptek dan globalisasi. Untuk itu, PPIPTEK telah mengantisipasinya dengan mengembangkan berbagai program pengkayaan iptek
khususnya bagi guru MIPA. Program-program tersebut dijalankan pada tahun 2009 dalam
berbagai bentuk workshop dan seminar.
1. Seminar Pendidikan Komunikasi Sains di Graha Teknologi Sriwijaya Palembang
Komunikasi sains dirasa sangat penting karena memfasilitasi pengetahuan iptek ilmiah populer
antara pakar dan masyarakat, serta mewujudkan pengetahuan yang abstrak menjadi lebih
konkrit dan mudah dicerna. Sebagai narasumber pada seminar pendidikan komunikasi sains,
Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, mengungkapkan salah satu tools yang tepat untuk
mewujudkan komunikasi sains adalah di science centre, yang berfungsi sebagai mediator di
masyarakat untuk pembelajaran iptek. Selain PP-IPTEK, tampil pula sebagai narasumber Afit
Faturrahman dari Universitas Sriwijaya dengan topik Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai
Sumber Belajar Sains
Seminar diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2009 dihadiri oleh 140 pendidik SMP dan
SMA, MGMP IPA, yang mewakili Kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Selatan, serta
Universitas Sriwijaya, yang bertujuan agar masyarakat pendidikan Sumatera Selatan dapat lebih
mengoptimalkan pemanfaatan science centre di Palembang.
Pada kesempatan ini disampaikan hadiah launcher dari Graha Teknologi Sriwijaya kepada para
pemenang lomba roket air provinsi Sumatera Selatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 6
Agustus 2009, kepada : Pemenang I (SMP St.Yosep Lahat), Pemenang II (SMPN 9 Palembang)
dan Pemenang III (SMP Pusri Palembang). Ketiga pemenang tersebut mewakili Sumatera
Selatan untuk mengikuti Kompetisi Roket Air Nasional 2009 di Bantul, Yogyakarta.
Aktivitas tersebut merupakan salah satu bentuk kerjasama antar science centre untuk saling
mempromosikan fungsi dan keunggulan science centre di masyarakat agar dapat lebih
dimanfaatkan terutama oleh kalangan sekolah, pendidik dan keluarga.

P P - I P T E K | 55

2.

Workshop Mapping Technology Learning


Bekerjasama dengan Badan Koordinasi dan Survey Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sebagai
narasumber, pada tanggal 22 Oktober 2009 diselenggarakan Workshop Mapping Technology
Learning di PP-IPTEK. Workshop diikuti oleh 47 guru SMP dan SMA wilayah Jabodetabek.
Workshop ini membekali peserta dengan pengetahuan dan langkah-langkah teknik untuk
membuat dan membaca peta rupa bumi, peranan pemetaan dalam penanggulangan bencana
mulai dari prabencana (mitigasi), tanggap darurat (ketika terjadi bencana), dan setelahnya (post
disaster). Jenis pemetaan pada tahap pra bencana a.l. : pemetaan zona rawan dan resiko
bencana, pemetaan rute evakuasi, pemetaan lokasi pos pengungsi, monitoring fenomena /
gejala alam. Workshop diakhiri dengan pembagian peta dan cinderamata kepada peserta oleh
Bakosurtanal.

3. Workshop Ma-the-Matrick
Dengan dibukanya Wahana CERMAT (Cerdas
Ceria Bersama Matematika) sebagai wahana
Matematika yang baru, pada tanggal 29
Oktober 2009 PP-IPTEK mempromosikannya
dengan Workshop Ma-the-Matrick yang diikuti
oleh 89 guru
matematika SMP wilayah
Jabodetabek.
Narasumber Janto V. Sulungbudi, dari Fakultas
MIPA Universitas Parahiyangan, mengupas
mengapa anak-anak begitu terpesona saat menonton trik sulap namun mengapa mereka
umumnya tidak menyukai matematika. Dua pertanyaan tersebut mengawali diskusi dan kiat-kiat
mengajar matematika yang lebih atraktif.
Diharapkan setelah mengikuti workshop ini para pendidik dapat mengajar matematika kepada
anak didiknya dengan memberikan trik / permainan yang dapat menarik perhatian dan
membuat penasaran para siswanya, sehingga secara tidak sadar mereka telah dibawa untuk
lebih mengenal dan mempelajari matematika, walaupun tampaknya sedang bermain.

56 | A R - 2 0 0 9

4. Wisata Iptek dan Temu Pakar di Pekanbaru


Pada tanggal 31 Oktober 2009 di Pekanbaru, Riau, Kementerian Riset dan Teknologi
bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menyelenggarakan kegiatan bimbingan
teknologi untuk para pelajar dan guru daerah setempat. Kegiatan ini bertema Wisata Iptek dan
Temu Pakar. Dihadiri oleh 150 pelajar yang didampingi oleh perwakilan kepala sekolah dan
guru, kegiatan ini mengundang beberapa narasumber termasuk dari PP-IPTEK, Hendra
Suryanto.
Pada kesempatan ini ditunjukkan iptek yang terkait dengan alat peraga yang ada seperti kursi
paku, jembatan lengkung, katrol. Ditampilkan pula beberapa percobaan sains sederhana yang
menarik seperti : percobaan Hukum Bernoulli, tiupan lembaran kertas, mengenal pesawat
terbang termasuk helicopter. Pada tiap percobaan dijelaskan fenomena sains di balik kegiatan
tersebut. Selain itu, dipaparkan problem solving tentang bagaimana mengeluarkan bola pingpong
dari dalam pipa besi di lantai; bagaimana melepaskan diri dari ancaman singa, dll.
5. Workshop Skill Process
Masih dalam rangkaian Peragaan Iptek Keliling (PIK) di Cilegon, pada
tanggal 14 November 2009 PP-IPTEK menyelenggarakan workshop
Skill Process yang diikuti oleh 55 guru tingkat SD, SMP dan SMK di
wilayah Cilegon dan sekitarnya. Workshop ini menghadirkan
narasumber dari PP-IPTEK, Hendra Suryanto.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman
guru IPA di bawah naungan Yayasan Pendidikan Warga PT Krakatau
Steel (YPWKS) tentang proses dan prosedur dalam melakukan
penelitian ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
guru di sekolah sebagai pembimbing dan pembina siswa di sekolah.
Kegiatan dimulai dengan pelaksanaan observasi, yang mana
peserta diminta mengamati sebuah gambar dan
mendiskripsikannya secara verbal. Banyak peserta yang
masih sulit membedakan antara data observasi dan hasil
interpretasi. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan prosedur
berikutnya seperti inferensi, pengukuran, klasifikasi hingga
melakukan prediksi. Setiap prosedur kerja dilakukan dengan
P P - I P T E K | 57

kegiatan eksperimen sehingga memudahkan peserta dalam memahami proses-proses tersebut.


Sebagai tindak lanjut dari workshop ini, para guru diharapkan mampu melatih dan membimbing
siswa dalam melakukan penelitian.
Selain di Cilegon, workshop Skill Process serupa juga diselenggarakan di Semarang pada tanggal
19 Juli 2009 berkaitan dengan acara Jambore Teknologi 2009. Workshop diikuti oleh 55 guru
IPA tingkat SD dan SMP, dengan nara sumber Hendra Suryanto dari PP-IPTEK. Workshop ini
merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pendidik dalam proses mengajar di kelas.
6. Workshop Science of Toys
Pada tanggal 24 November 2009 diselenggarakan workshop Science of Toys oleh PP-IPTEK,
dengan narasumber Janto V. Sulungbudi, dari Fakultas MIPA Universitas Parahiyangan.
Workshop diikuti oleh 52 guru SD wilayah Jabodetabek.
Workshop bertujuan untuk membuka wawasan serta menambah pengalaman baru tentang
sains yang telah banyak diaplikasikan pada maianan anak-anak ataupun sebaliknya (menemukan
/ menggali fenomena sains yang ada pada mainan), yang nantinya dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran IPA untuk para siswa.
Beragam mainan dan permainan disajikan oleh narasumber, diantaranya menampilkan mainan
menyerupai pohon yang dapat bernyanyi. Menggunakan bantuan gelas plastik yang dialasnya
telah ditempel magnet kecil, alunan musikpun terdengar ketika telinga didekatkan ke batang
mainan pohon. Ternyata di balik mainan pohon sebenarnya terdapat kumparan kawat tembaga
yang dihubungkan dengan perangkat output audio di notebook. Kumparan yang telah dialiri listrik
bolak-balik akan menghasilkan medan magnet yang akan mempengaruhi magnet yang telah
ditempel pada gelas plastik. Gelas plastik berfungsi sebagai membran speaker yang bergetar
dan menghasilkan alunan musik, merupakan konsep suatu speaker sederhana.

58 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 59

60 | A R - 2 0 0 9

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah membuat kehidupan
masyarakat menjadi lebih mudah dan sejahtera, meskipun demikian, masih terdapat berbagai
fakta di balik keunggulan suatu iptek atau fenomena alam yang terkadang masih sulit untuk
dimengerti oleh masyarakat. Sebagai wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, PP-IPTEK
mengembangkan komunikasi yang dapat menghubungkan iptek dan masyarakat, serta solusi
model pembelajaran iptek yang dapat mempermudah masyarakat memahami konsep dan
prinsip sains, tanpa menggunakan penjelasan rumus-rumus yang rumit dan membingungkan.
Komunikasi tersebut sepenuhnya tertuang di dalam sajian peragaan dan direpresentasikan juga
dalam berbagai program iptek untuk masyarakat.
5.1. PERAGAAN BERKALA
Selain alat peraga tetap di galeri, sepanjang tahun 2009 PP-IPTEK juga menyajikan peragaan
berkala bekerjasama dengan berbagai lembaga. Peragaan berkala ini bertujuan agar
masyarakat mendapatkan benefit informasi tambahan atas kedatangannya ke PP-IPTEK,
memberi kesempatan kepada lembaga lain untuk berbagi informasi yang dimilikinya kepada
masyarakat, serta mengoptimalkan peran PP-IPTEK sebagai titik temu atau agen pembaruan
dalam mengubah pandangan dan perilaku masyarakat terhadap iptek. Selain itu, PP-IPTEK ingin
memperluas spectrum layanannya untuk dapat pula memperkaya khasanah sosial budaya
masyarakat.
1. The Other Side of Aborigin Culture
Pameran ini merupakan kerjasama PP-IPTEK dan Atase Kebudayaan - Kedutaan Australia
Jakarta, berlangsung selama bulan Januari 2009. Pameran menampilkan lukisan, gambar,
informasi dan beberapa alat peraga mengenai kehidupan masyarakat Aborigin, meliputi :
keragaman masyarakat asli Australia, aboriginal painting, face painting, Australia map,
didgeridoo - alat musik asli Aborigin, perpaduan antara klakson dan terompet, dan senjata
penduduk Aborigin untuk berburu. Selain itu, pameran dilengkapi dengan film tentang Australia
dan kehidupan suku Aborigin. Melalui pameran ini diharapkan agar masyarakat dapat lebih
mengenal dan melihat dari dekat budaya dan traditional knowledge masyarakat Aborigin yang
rumit, menarik, dan termasuk salah satu budaya kuno di Oceania. Budaya ini juga memiliki
banyak kesamaan dengan masyarakat Papua di Indonesia.

P P - I P T E K | 61

2. Honoring the Past Celebrating the Future


Memperingati 150 tahun perjalanan lapangan dan penemuan teori evolusi yang disampaikan
oleh Wallace melalui surat dari Ternate kepada ilmuwan Charles Darwin di Inggris pada 1858,
pakar ilmiah telah menggelar serangkaian kegiatan mengenai Wallace bertajuk Honoring the
Past Celebrating the Future. Melanjutkan penghormatan kepada Alfred Russel Wallace, pada
tanggal 1 Agustus sampai 31 Oktober 2009 PP-IPTEK bekerjasama dengan The Wallacea
Foundation dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menggelar pameran foto
perjalanan lapangan dan penemuan teori Evolusi Wallacea di Nusantara. Sebanyak 54 koleksi
foto dan fosil hewan ditampilkan dalam pameran ini, mulai dari catatan tentang kupu-kupu sriti
papilio euchenor dari Aru beserta gambar ulatnya, detail engket-engket Wallace (Batocera
Wallacei), sampai dengan gambar salah satu jenis primata terkecil, tarsius, Tarsius Spectrum.
Wallace telah menetapkan suatu garis pemisah yang hebat di dunia kehidupan dan menemukan
jalannya sendiri menuju teori evolusi. Kumpulan surat yang memuat teori evolusi dikirimkannya
kepada Charles Darwin, yang dikenal hanya melalui korespondensi. Dalam kiriman tersebut, ia
melampirkan makalah berjudul On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the
Original Type. Dari Ternate, Wallace yang tengah menderita demam akibat malaria
mengirimkan surat itu melalui kapal pos yang berlayar ke Belanda. Pada 1 Juli 1858,
perkumpulan ilmuwan Inggris Linnean Society menggelar presentasi ilmiah untuk mengupas
temuan itu, termasuk Surat Wallace bersama beberapa cuplikan makalah karya Darwin,
dibacakan di hadapan Linnean Society tanpa dihadiri Darwin ataupun Wallace. Dalam pengantar
presentasi yang disiapkan Charles Lyell dan Joseph Hooker, keduanya merupakan kolega dan
mentor Darwin, dideklarasikan bahwa Darwin dan Wallace secara terpisah telah menemukan
teori yang menjelaskan kemunculan beragam bentuk makhluk hidup.

62 | A R - 2 0 0 9

3. Strike a Chord the Science of Music


P-IPTEK bekerjasama dengan Questacon, the National
Science Centre of Australia, serta didukung oleh
Kedutaan Australia di Jakarta, telah menggelar 14 alat
peraga interaktif bertemakan sains di balik keindahan
musik, Strike a Chord the Science of Music.
Pameran dibuka oleh Duta Besar Australia untuk
Indonesia, Bill Farmer, dan Sesmenristek, Benyamin
Lakitan, yang mewakili Menteri Riset dan Teknologi,
pada tanggal 1 Desember 2009. Pameran berlangsung selama empat bulan, serta dilengkapi
dan dimeriahkan oleh kegiatan-kegiatan pendukung lainnya, seperti : workshop, diskusi dan
kompetisi.
Pameran bertujuan untuk mengenalkan sains melalui musik, suatu
bahasa universal yang mudah dikenali secara internasional. Musik
bukan hanya sekedar bunyi yang enak untuk didengar, tetapi di dalam
musik ternyata banyak terkandung kaidah-kaidah iptek, contohnya
resonansi, getaran dan frekuensi yang sudah jelas merupakan unsur
iptek. Hal ini menunjukkan bahwa sains berperan dibalik keindahan
musik itu sendiri. Dengan bermusik juga akan membuat harmonisasi di
dalam penggunaan yang seimbang antara otak kiri dan otak kanan
manusia. Musik tidak hanya dapat merangsang indera manusia, tetapi
merupakan hal utama dalam berkesenian. Hal ini merupakan salah satu
usaha PP-IPTEK dalam memperluas spektrum layanannya agar dapat
pula memperkaya khasanah sosial budaya masyarakat.
Alat peraga Science of Music mencakup peralatan musik awal yang dikembangkan oleh suku
Aborigin hingga terobosan iptek kontemporer, a.l. : instrumen musik tradisional dari berbagai
negara, drum dance, music factory, good vibration, wave on a spring, sound sculpture, dan lainlain. Beberapa alat peraga juga cocok digunakan oleh pengunjung yang mengalami kelainan
pendengaran atau penglihatan, karena dikembangkan berdasarkan konsultasi dengan peneliti
akustik, ahli kejiwaan dan sejarawan musik, dalam menyajikan informasi tentang simfoni musik
dari perkembangan paling awal hingga pada masa musik digital terkini.

P P - I P T E K | 63

Acara pembukaan ditandai dengan permainan alat peraga angklung piano dengan lagu Rasa
Sayange yang dimainkan secara mekatronik. Alat ini merupakan hasil kreativitas litbang PPIPTEK yang khusus dikembangkan untuk memeriahkan pembukaan Science of Music. Acara
kemudian dimeriahkan oleh permainan doll Bengkulu "Wira Wiri" oleh PP-IPTEK, paduan suara
siswa SMA Presiden - Cikarang, Kuno Kini Perkusi, dan gitaris Jazz Indonesia populer yang
merupakan alumni Australia, I Wayan Balawan. Acara ditutup oleh Bill Farmer bersama dengan
Chris Lauf menampilkan demonstrasi Dancing Fire ke hadapan hadirin. Deretan nyala api yang
terdapat pada tabung berdansa mengikuti alunan nyanyian Bill Farmer membawakan lagu
"Waltzing Mathilda".

5.2. KOMUNIKASI IPTEK UNTUK MASYARAKAT


1. Peragaan Iptek Keliling (PIK)
Peragaan Iptek Keliling (PIK) merupakan peragaan interaktif yang dilaksanakan di luar area PPIPTEK, berkeliling ke berbagai lokasi, baik di sekolah, pusat keramaian ataupun di daerah.
Tujuannya agar masyarakat dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam menambah
wawasan dan pengetahuan tentang iptek. Selain itu, PIK merupakan ajang promosi dan
himbauan bagi Pemerintah Daerah agar merintis pembangunan science center di daerahnya
masing-masing.
Tahun 2009 PP-IPTEK berhasil menggelar PIK di tiga kota, yaitu di Ambon, Pekanbaru dan
Cilegon. Selain itu, dengan skala yang lebih kecil, PP-IPTEK juga menggelar peragaan di Depok
(Margo City Mall), Manado (acara Ritech Expo 2009) dan Semarang (acara Jambore Teknologi).
PIK Ambon
PIK di Ambon diselenggarakan pada tanggal 22-25 Juni
2009 di Gedung St. Fransiskus Xaverius, bekerjasama
dengan UNICEF dan Pemerintah Kota Ambon. Tema PIK
adalah Memajukan Pendidikan Iptek untuk Kesiapan
Penanggulangan Bencana di Ambon, dengan salah
satu tujuannya untuk membekali pengetahuan tentang
bencana dan penanggulangannya kepada anak-anak dan
64 | A R - 2 0 0 9

masyarakat Kota Ambon. PIK ini menjadi sangat spesial karena berada di wilayah Indonesia
Timur, meskipun merupakan kegiatan yang kedua kalinya, mengulang sukses sebelumnya pada
tahun 2005 untuk mengembalikan kedamaian di Kota Ambon.
Selain menggelar 70 alat peraga, PIK dimeriahkan pula
dengan demonstrasi sains, workshop roket air bagi 100
siswa yang peluncurannya dilaksanakan di Lapangan
Merdeka. Agar masyarakat dapat terlibat langsung dalam
semua kegiatan, maka 25 orang pemandu dan demonstrator
sains serta mentor roket air berasal dari siswa SMA / SMK
setempat, yang telah dilatih terlebih dahulu pengetahuan dan
keterampilannya. Selain itu, diselenggarakan pula seminar
bagi pengunjung tentang Sains di balik Fenomena Bencana Alam. Acara menjadi semakin meriah
karena partisipasi Christopher Lauf, volunteer di PP-IPTEK dari Program Australia Youth
Ambassador for Development (AYAD), dalam pelatihan dan demo sains, yang menjadi pusat
perhatian pelajar dan pengunjung.
PIK dibuka oleh Asisten 3 Kota Ambon, Agus Sinanu, ditandai dengan penekanan tombol alat
peraga Cola Mancur, didampingi oleh Asisten Deputi Promosi dan Komersialisasi Iptek KRT,
Roosmalawati Rusman. Total pengunjung selama 4 hari adalah 4.615 orang, mayoritas berasal
dari kalangan pelajar dari tingkat SD sampai SMA / SMK. Selain itu terlihat para guru dan orang
tua murid yang antusias bermain sambil belajar dengan alat peraga interaktif.
Harapan dan antusiasme masyarakat untuk menghadirkan pengembangan science centre di
wilayah Maluku hendaknya ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Ambon maupun Provinsi Maluku,
agar generasi muda Maluku dapat mempunyai kesempatan bermain sambil belajar yang sama
seperti teman-temannya di Jakarta dan sekitarnya. UNICEF diharapkan untuk dapat memperluas
lingkup kegiatan PIK ke pelosok tanah air, dengan mengutamakan akses pembelajaran iptek yang
masih relative sedikit.
PIK Pekanbaru
Selain Ambon, PIK juga digelar di Pekanbaru pada tanggal 3-5 Agustus 2009. Mengambil
tempat penyelenggaraan di Balai Dang Merdu, PIK diselenggarakan atas kerjasama PP-IPTEK
dengan Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Riau. PIK 2009 merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya di Provinsi Riau, karena pada tahun
P P - I P T E K | 65

2006 PIK telah diselenggarakan di Pekanbaru dan 2007 di Dumai. Pengunjung yang hadir
meramaikan kegiatan ini tercatat 4.534 orang.
PIK Pekanbaru terdiri atas beberapa kegiatan : peragaan
70 alat peraga interaktif, Science for All, dan dialog interaktif
di Riau TV. Tema yang diangkat adalah Dengan peragaan
iptek kita jadikan Riau berbudaya iptek dengan slogan Biar
ngga gaptek, melek iptek. Science for All dilaksanakan di
Perpustakaan Soeman HS Kota Pekanbaru dengan
narasumber : Roosmalawati Rusman, Asisten Deputi
Promosi dan Komersialisasi Iptek KNRT; Finarya Legoh,
Direktur Pusat Peragaan Iptek; dan H. Achmad Helmi, Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau. Acara dihadiri oleh 300 siswa SMP, SMA dan SMK, diisi dengan
berbagai kegiatan, diantaranya : tanya jawab, demonstrasi iptek, dan workshop pembuatan roket
air. Selanjutnya roket air hasil kreasi peserta workshop dilakukan uji coba peluncurannya di
halaman Balai Dang Merdu.
Materi Dialog Interaktif di Riau TV bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang peragaan
iptek yang tengah berlangsung, difokuskan pada : 1) Latar belakang, tema, tujuan dan sasaran
penyelenggaraan peragaan iptek; 2) Lingkup dan materi kegiatan peragaan iptek; 3) Keberadaan
science center di Indonesia dan rencana Provinsi Riau untuk membangun science center; 4)
Fungsi science center bagi masyarakat.
Dalam kesempatan PIK, Kementerian Ristek telah memberi hibah berupa 1 unit alat peraga
Master Gaya sebagai dukungan rintisan pembangunan science center di Provinsi Riau, yang
mana alat peraga tersebut dikembangkan dan dikerjakan oleh PP-IPTEK. Kebijakan pemerintah
Provinsi Riau untuk pembangunan science center yang disebut dengan Taman Iptek
dimanifestasikan dengan penyediaan anggaran dan lokasi di Taman Hutan Rakyat, yang dimulai
pada tahun 2009.

66 | A R - 2 0 0 9

PIK Cilegon
Akhir tahun 2009 PIK digelar di Cilegon, atas kerjasama PP-IPTEK dan PT Krakatau Steel
(Pusdiklat dan Yayasan Pendidikan Warga PT Krakatau Steel / YPWKS). PIK dipusatkan di
gedung Human Capital Planning and Development PT Krakatau Steel, berlangsung pada tanggal
12-16 November 2009.
Ditandai dengan penekanan tombol peluncuran roket air, PIK dibuka oleh Joko Mulyono, GM
Quality Insurance PT Krakatau Steel, didampingi oleh Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh. Selama
PIK berlangsung siswa sekolah di bawah naungan YPWKS tidak henti-hentinya berinteraksi
mencoba berbagai alat peraga yang mengasyikkan.
YPWKS melibatkan 31 siswa SMK untuk menjadi pemandu pameran dan demonstrator sains.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan kegiatan ini, beberapa sekolah di luar binaan YPWKS juga
diundang untuk mengunjungi PIK secara terjadwal. Tercatat hingga akhir penutupan kegiatan,
PIK Cilegon dihadiri oleh 5.725 pengunjung.
Selain menggelar alat peraga interaktif dan demonstrasi sains, PIK diisi pula dengan Skill
Proccess Workshop untuk guru bidang IPA tingkat SD dan SMP. Tujuannya untuk memberikan
pemahaman dan memampukan pengajar terkait dengan penelitian sederhana, dengan
narasumber Hendra Suryanto dari PP-IPTEK.

2. Ritech Expo
Pembukaan rangkaian Research, Innovation, and
Technology Expo 2009 (Ritech Expo) dilakukan di
Manado pada 13 Mei 2009. Acara ini mampu menarik
perhatian masyarakat Manado dan sekitarnya, termasuk
para delegasi peserta World Ocean Conference (WOC)
dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. PP-IPTEK
memeriahkan Expo dengan menampilkan alat peraga
interaktif dari klaster kebencanaan yang dapat
menjelaskan fenomena Tsunami dan gelombang laut
kepada para pengunjung pameran.

P P - I P T E K | 67

Selain itu, PP-IPTEK mendukung Menteri Negara Ristek dalam memberikan pengkayaan iptek di
acara Science for All kepada 120 siswa SMP dan SMA se-Kota Manado dan peserta Jambore
Pramuka Bahari. Acara ini diselenggarakan di Multimart Megamas, bertujuan untuk memberi
pengkayaan iptek kepada siswa agar lebih memahami iptek secara asyik, mudah dimengerti, dan
menyenangkan.
Sebelumnya tim PP-IPTEK yang terdiri atas Mohammad Ichsan,
Asep Saepudin dan Christopher Lauf, berpartisipasi pada Ekspedisi
Kelautan Pramuka Indonesia tanggal 5-8 Mei 2009 yang dilakukan
dengan menggunakan kapal Doro Londa bersama 250 Pramuka
Saka Bahari, berlayar dari Surabaya menuju Manado pergi-pulang.
Kegiatan ini terkait dalam rangka memeriahkan World Ocean Conference (WOC) di Manado.
Selain PP-IPTEK mengisi acara selama pelayaran dengan demo-demo sains yang menakjubkan,
tim dari lembaga-lembaga lainpun turut berperan serta. Misi ekspedisi ini agar generasi muda,
khususnya anggota Pramuka Saka Bahari di seluruh Indonesia semakin mencintai dan menjaga
laut.
Selanjutnya pada tanggal 12-14 Mei 2009 bertempat di Lapangan Multimart Megamall,
Manado, diselenggarakan kompetisi roket air daerah yang diikuti oleh 83 siswa SMP dan 80
siswa SMA, yang merupakan kerjasama antara PP-IPTEK, LAPAN, dan Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Utara. Kompetisi ini dijadikan kompetisi penyisihan tingkat daerah, yang mana
pemenangnya akan mewakili daerahnya menuju kompetisi nasional dan internasional di Forum
APRSAF.

Acara semakin meriah dengan berpartisipasinya Christopher Lauf, volunteer di PP-IPTEK dari
Program Australia Youth Ambassadors for Development (AYAD), yang mengikuti Ekspedisi
Kelautan dan acara-acara lainnya di Manado. Selain Manado, PP-IPTEK telah mendukung
kegiatan Ritech Expo pada workshop roket air bagi pelajar dan masyarakat di beberapa kota, a.l. :
Padang, Jepara dan Jakarta.
68 | A R - 2 0 0 9

Di Jakarta, Ritech Expo 2009 berlangsung pada tanggal 710 Agustus 2009 di Plaza Barat
Gelora Bung Karno, Senayan. Ritech Expo diselenggarakan untuk memperingati Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional ke-14, dengan tema Kreativitas dan Teknologi Indonesia Bisa!
Kali ini PP-IPTEK menampilkan lima alat peraga : generator Van de Graaff, harpa tanpa dawai, uji
konsentrasi, halilintar, dan bongosong. Di stand Tsunami Early Warning System Ristek, digelar
pula alat peraga simulasi Tsunami dan gelombang air laut. Selain alat peraga, PP-IPTEK
menampilkan demonstrasi peluncuran roket air dan demonstrasi iptek spektakuler.
3. Pesta Sains Bareng PP-IPTEK di Mall Margo City, Depok
Pada tanggal 9-10 Mei 2009 Mall Margo City, Depok,
mengundang PP-IPTEK untuk memeriahkan mall yang baru
berusia 2 tahun bertema the Place to be Smart dengan
kegiatan Pesta Sains Bareng PP-IPTEK, dengan menggelar
15 alat peraga, demonstrasi sains spektakuler, science
movie dan workshop roket air. Salah satu tujuan
penyelenggaraan kegiatan ini untuk mengubah paradigma di
masyarakat bahwa sains itu sulit, abstrak dan membosankan,
dan ternyata sains dapat menerobos ke mall sebagai hiburan sekaligus pembelajaran. Alat
peraga yang digelar a.l. : generator Van De Graaff, bola listrik, tebak tanggal lahir, halilintar,
katrol, uji kosentrasi. Ribuan pengunjung mall yang melintasi atrium utama menjadi tertarik dan
menyempatkan diri untuk mencoba dan memainkan alat peraga yang digelar.

4. Bobo Fair
Bekerjasama dengan Majalah Bobo - Kompas Gramedia Group,
PP-IPTEK berpartisipasi dalam pameran alat peraga interaktif
di Jakarta Convention Center, dalam rangka memeriahkan
acara 7th Bobo Fair 2009. Kegiatan ini bertema Aku dan
Teknologi, dan berlangsung dari tanggal 1 sampai 5 Juli 2009.
Selain 15 alat peraga interaktif dengan generator Van de
Graaff sebagai primadona, PP-IPTEK juga menggelar workshop
Amazing Paper bagi anak-anak dan remaja di lobby utama.
P P - I P T E K | 69

5. Jambore Teknologi di Semarang


Memenuhi undangan dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Tengah, PP-IPTEK
memeriahkan
Jambore
Teknologi
yang
berlangsung di Pusat Rekreasi dan Promosi
Pembangunan (PRPP) Semarang. Ribuan orang
berduyun-duyun hadir dalam kemeriahan
tersebut sambil menikmati sajian alat peraga
interaktif lengkap dengan demo sains
spektakuler, yang digelar untuk menghibur
masyarakat Jawa Tengah selama 16-19 Juli
2009. Pameran dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, dengan diluncurkannya 3
roket air spektakuler. Dalam kesempatan yang sama, PP-IPTEK juga menyelenggarakan acara
Bincang-bincang Sains dan Teknologi Populer (Binokuler), demonstrasi sains spektakuler,
workshop roket air, dan skill process workshop bagi tenaga pendidik.
Sebagai narasumber Binokuler Bermain dengan Peta adalah Endang dari Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), serta Enny Lestariningsih dan Sirin Wahyu
Nugroho dari Kementerian Ristek dengan tema Arus Listrik Bawah Laut COBOLD dan
Teknologi Inseminasi Buatan pada Sapi.
Workshop dan kompetisi roket air diselenggarakan pada tanggal 17 Juli 2009, diikuti oleh 53
pelajar SMP dan guru-guru pendamping untuk pengenalan dan pembelajaran aeronautika, juga
sebagai kompetisi roket air daerah Semarang dan sekitarnya. Keluar sebagai juara I Kirmiyanto
dan Ahmad Suryo, dari MTs Darut Taqwa, juara II diraih oleh Mukhaemin dan Ali Setiawan dari
MTs Darut Taqwa, dan juara III diraih oleh Lukas Primahatwa dan Yunan Enggar Tiasto dari SMP
1 Sukoharjo. Para juara mendapatkan piala Gubernur Jateng, uang tunai, dan sertifikat, serta
berhak mewakili daerah menuju kompetisi nasional dan internasional di Forum APRSAF.
Untuk melengkapi acara, PP-IPTEK menyelenggarakan pula workshop Skill Process bagi guru
dengan narasumber Hendra Suryanto. Workshop ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan pendidik dalam proses mengajar di kelas, diikuti oleh 55 guru SD dan SMP bidang
IPA.

70 | A R - 2 0 0 9

6. Sosialisasi Makanan Tradisional dan Bahan Obat Alam KRT


Acara "Sosialisasi Makanan Tradisional dan Bahan Obat Alam" diadakan oleh Deputi Bidang
Dinamika Masyarakat Kementerian Ristek pada tanggal 4 November 2009. Acara ini bertujuan
untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap makanan tradisional Indonesia dan bahan
obat alam, serta salah satu bentuk upaya pembudayaan iptek di bidang kesehatan dan pangan.
PP-IPTEK memeriahkan acara dengan penyajian 5 alat peraga interaktif, seperti halilintar,
generator Van de Graaff, uji konsentrasi, kursi paku dan bola listrik. Selain itu digelar demo sains
interaktif bagi ratusan siswa SD, guru-guru serta orang tua murid, seperti: magic glass, bubble
hand, hold dcards, screaming cens, colapsing cans, ping pong ball dan orange. Demo sains
spektakuler yang menggunakan cairan nitrogen dan dragon fire juga turut menghibur.
7. Gerhana Matahari
Gerhana matahari merupakan fenomena alam
yang langka dan jarang terjadi di alam semesta.
Pada tanggal 26 Januari 2009, terjadi gerhana
matahari melalui daratan Indonesia dengan jenis
gerhana matahari annulus/annular atau lebih
populer dengan sebutan gerhana matahari cincin.
Pada gerhana matahari cincin, 92% permukaan
matahari tertutup oleh bayangan bulan, sehingga
tidak gelap total seperti yang terjadi pada gerhana
matahari total.
Gerhana matahari cincin di awal tahun 2009 menjadi sangat istimewa karena hanya melewati
permukaan daratan satu negara saja yaitu Indonesia, tepatnya terlihat di lautan yang berada di
wilayah Banten, Lampung dan sebagian perairan di Jakarta. Untuk menambah pengetahuan dan
memperkaya pengalaman para pelajar dan masyarakat, pada tanggal 26 Januari 2009 PPIPTEK menyelenggarakan peneropongan gerhana matahari cincin yang dihadiri oleh sekitar
1.000 pengunjung keluarga untuk bersama-sama melihat fenomena alam yang jarang terjadi
tersebut.

P P - I P T E K | 71

PP-IPTEK memfasilitasi peneropongan dengan teleskop canggih dan memadai spesifikasinya :


CPC 800, Firstcope 114, Firstcope 80, Solarmax Corondo dan perangkat pendukung lainnya.
Peneropongan dilaksanakan pukul 14.00-17.40 WIB dengan fasilitator Sri Wahyu Cahyaningsih,
ahli astronomi dari PP-IPTEK. Selain dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari dengan
lebih jelas, kegiatan peneropongan diperkaya dengan penyampaian materi tentang matahari dan
fenomena gerhana oleh Moedji Raharto, dosen Departemen Astronomi ITB yang juga mantan
Kepala UPT Observatorium Bosscha. Selain itu pengunjung dapat bertanya langsung pada
pakarnya sambil menunggu fenomena yang jarang terjadi tersebut.

Awalnya pengunjung kecewa karena tebalnya awan yang menutupi matahari, namun akhirnya
sekitar pukul 16.34 WIB matahari mulai terlihat seperti sabit walaupun masih dibayangi sedikit
awan. Puncak gerhana matahari terjadi sekitar pukul 16.41 WIB yang disambut dengan tepukan
meriah para pengunjung yang telah sabar menunggu.
8. Star Gazing
Tahun 2009 dicanangkan sebagai Internatioanl Year of
Astronomy (IYA 2009) oleh International Astronomical
Union (IAU) dan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO), dengan tema The
Universe, Yours to Discover. IYA 2009 bertujuan untuk
menstimulasi ketertarikan dunia secara lebih luas,
khususnya di kalangan anak muda, terhadap ilmu
astronomi. Tahun 2009 juga bertepatan dengan
perayaan 400 tahun astronomi modern, di mana pada tahun 1609 Galileo Galilei dengan
teleskop astronomi pertama kalinya mengarah ke angkasa.

72 | A R - 2 0 0 9

Menyambut dua kejadian penting tersebut maka sepanjang tahun 2009 PP-IPTEK turut ambil
bagian dengan menyelenggarakan kegiatan astronomi Star Gazing yang dijadwalkan sekali
dalam sebulan. Kegiatan ini terbuka untuk umum, gratis, berupa peneropongan benda-benda
langit di malam hari.

Star Gazing perdana membuka kesempatan untuk peneropongan bersama Komet Lulin pada
tanggal 25 Februari 2009. Namun karena factor cuaca, Komet tidak terlihat sehingga obyek
pengamatan dialihkan kepada Bintang Sirius yang kala itu terlihat cukup terang, sehingga
pengunjung dapat terhibur.
Star Gazing juga dilengkapi dengan pemutaran film ilmiah tentang astronomi, a.l. the Story of
Comet, mendapat sambutan dari masyarakat. Namun karena pelaksanaannya pada malam hari
dan mempunyai persyaratan agar sekitarnya harus gelap, maka kegiatan ini sedang dievaluasi
untuk diubah pelaksanaannya menjadi peneropongan matahari di pagi atau siang hari pada
tahun 2010.

9. PP-IPTEK di Opera Anak Pustaka Lebah


Dalam rangkaian kegiatan pementasan opera anak,
PP-IPTEK ikut menyemarakkan acara yang diselenggarakan
oleh Sanggar Pustaka Lebah dengan berbagai kegiatan.
Acara dipusatkan di mall dan di pusat keramaian, sehingga
konsep bermain sambil belajar dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengunjung.

P P - I P T E K | 73

Demo robot Obstacle Detector, Edge Detector dan Light Seeker di Istora Senayan pada tanggal
23-24 Mei 2009 pada Bee Science & Art Fair 2009. Pameran ini merupakan rangkaian
kegiatan pementasan opera anak yang diselenggarakan oleh Sanggar Opera Pustaka Lebah,
yaitu Kabaret Hanoman dan the Tale of Missing Unicorn .

Melanjutkan roadshow pameran bersama dengan Pustaka Lebah, PP-IPTEK menyajikan


pameran alat peraga di Bekasi Square pada tanggal 1-2 Agustus 2009 berupa uji konsentrasi,
film kartun, seven segment dan perekam suara.

Untuk memeriahkan pertunjukkan opera the Tale of Missing Unicorn, PP-IPTEK menggelar alat
peraga di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi - Kab. Bogor pada tanggal 17 Agustus 2009,
berupa : uji konsentrasi, katrol, film kartun, dan pusingan.

5.3. PROMOSI PP-IPTEK SEBAGAI SCIENCE CENTER


Customer gathering dilaksanakan oleh PP-IPTEK untuk mempromosikan program-program
terbaru yang akan berlangsung selama tahun 2009 sekaligus untuk menjalin keakraban dengan
para pengunjung setia PP-IPTEK.

Bekerjasama dengan Forum Silaturahmi Insan


Pariwisata (FOSIPA), promosi kepada sekitar 150 biro
travel dilakukan pada tanggal 27 Februari 2009 di RM
Ambarketawang Yogyakarta. Selain menjalin keakraban
dengan mitra terbesarnya, pada gathering PP-IPTEK
menyampaikan program-program terbaru di tahun
2009 serta launching program khusus bagi seluruh biro
travel yang ada di Indonesia. Gathering dimanfaatkan
pula oleh para biro travel untuk menyampaikan informasi,
keluhan dan masukan kepada PP-IPTEK untuk meningkatkan kualitas kinerjanya. PP-IPTEK juga
menyempatkan untuk menyampaikan program-programnya kepada organisasi biro travel
lainnya, Association of the Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA).

74 | A R - 2 0 0 9

Tanggal 11-12 Maret 2009 diselenggarakan customer gathering di PP-IPTEK dalam rangka
mensosialisasikan program PP-IPTEK tahun 2009 kepada sekolah, organisasi, asosiasi, yayasan,
yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuannya untuk memberi informasi agar dapat
memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia di PP-IPTEK sebagai pendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah, serta untuk mempererat tali silaturahmi antara PP-IPTEK dengan mitra
kerjasama, sekaligus menghimpun keluhan, saran dan masukan untuk peningkatan kualitas
kinerja PP-IPTEK. Disampaikan pula peragaan dan program-program baru di tahun 2009.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, customer gathering 2009 diselingi dengan
demonstrasi iptek, termasuk demo nitrogen cair yang baru saja diluncurkan PP-IPTEK pada
bulan Februari 2009. Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir BATAN, Syahril
MT, ikut menyampaikan informasi kepada peserta gathering mengenai kegiatan BATAN yang
dapat dimanfaatkan oleh sekolah.

Sosialisasi Program Pusat Peragaan Iptek dilaksanakan di Kantor Walikota Pontianak pada
tanggal 15 April 2009, karena pemerintah Kota Pontianak berencana untuk membangun Pusat
Peragaan Iptek di kawasan Tugu Khatulistiwa. Acara dihadiri oleh pejabat pemerintah setempat,
DPRD dan universitas, dibuka oleh Walikota Pontianak Sutarmiji dan dipimpin oleh Wakil
Walikota Pontianak, Paryadi. Selain Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek
dan Asisten Deputi Promosi dan Komersialisasi Iptek KNRT, Direktur PP-IPTEK
mempresentasikan rencana alat peraga dan program spesifik yang dapat dibangun oleh Kota
Pontianak.
Science center daerah sebaiknya pengembangannya didasarkan pada potensi atau keunikan
lokal agar dapat memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan science center lainnya di
Indonesia. Melihat potensi dan keunikan Kota Pontianak yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa,
P P - I P T E K | 75

maka disarankan agar Pontianak membangunan science center berbasis Astronomi. Salah satu
contoh adalah selama ini masyarakat mengetahui peristiwa titik kulminasi melalui sinopsis para
ilmuan, dan berkeinginan agar peristiwa alam yang unik tersebut dapat divisualisiasikan dalam
bentuk alat peraga, agar siswa dan masyarakat dapat lebih memahami fenomena yang terjadi.

PP-IPTEK meluncurkan E-newsletter Fenomena pada


tanggal 10 Juni 2009 bertepatan dengan serah terima
WWT. Edisi perdana Fenomena mengangkat tema
Lets Explore the Universe, berkaitan dengan
International Year of Astronomy 2009. Selain memberi
informasi
tentang kegiatan
PP-IPTEK
kepada
masyarakat luas, Fenomena juga memuat artikel
pengetahuan seputar iptek untuk menambah wawasan
pembaca. Fenomena terbit dalam periode 3 bulan sekali
dan dapat diakses di alamat http://ppiptek.ristek.go.id/fenomena.html.

76 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 77

78 | A R - 2 0 0 9

PP-IPTEK berperan untuk menjembatani antara masyarakat dengan para ilmuwan agar bahasa
dan pengertian ilmiah dapat lebih mudah dikomunikasikan dan dipahami. Mempertemukan
ilmuwan dengan masyarakat penting untuk dilakukan, karena pengembangan iptek hasil
penelitian lembaga litbang, industri serta perguruan tinggi akan lebih cepat dapat diserap dan
diterima oleh masyarakat bila terdapat proses komunikasi yang interaktif antara ilmuwan dan
masyarakat, serta masyarakat dapat terlibat dalam proses pengembangannya. Perkembangan
iptek masa depanpun dapat lebih mudah dicerna oleh generasi muda apabila dapat
diperkenalkan lebih awal melalui PP-IPTEK.
6.1. BINCANG-BINCANG SAINS DAN TEKNOLOGI POPULER (BINOKULER)
Tak hanya bermain sambil belajar dengan ratusan alat peraga iptek interaktif, di PP-IPTEK di
sepanjang tahun 2009 setiap bulannya diselenggarakan program Binokuler yang merupakan
singkatan dari Bincang-bincang Sains dan Teknologi Populer. Program ini membahas topic atau
isu yang sedang hangat di masyarakat ataupun fenomena iptek keseharian, sesuai dengan
animo masyarakat serta tema dan bidang keahlian para ilmuwan. Binokuler merupakan program
talkshow terbaru di PP-IPTEK, yang diluncurkan sebagai media komunikasi antara masyarakat
(pengunjung PP-IPTEK) dengan para ilmuwan, pakar, peneliti dan praktisi dari lembaga litbang,
universitas, asosiasi, maupun dari perusahaan terkemuka.
Tema BINOKULER yang diselenggarakan sepanjang tahun 2009 di PP-IPTEK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Gerhana Matahari Cincin (Observatorium Bosscha, Bandung)


The Story of Lulin Comet ( Pusat Peragaan Iptek )
Asiknya Bermain dengan Peta (Badan Koordinasi dan Survey Pemetaan Nasional)
Teknologi Fuel Injection Sepeda Motor Yang Ramah Lingkungan (PT Astra Honda Motor)
Standard dalam Kehidupan Kita (Badan Standardisasi Nasional)
Nuklir Sahabat Kita (Badan Tenaga Nuklir Nasional)
Bahaya Penipisan Lapisan Ozon bagi Kehidupan (Kementerian Negara Lingkungan Hidup)
Perkembangan Peroketan Indonesia (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional)
Menikmati Fisika Batik Sebagai Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia ( Tim Acro
Batik Institut Teknologi Bandung)

P P - I P T E K | 79

10. Waspadai Penyakit Flu Burung (Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung dan Pandemi
Influenza / Komnas FBPI)
11. Peranan Peringatan Dini dalam Pengurangan Resiko Bencana Alam di Indonesia (Tim Kerja
Kebencanaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

1. Binokuler : Gerhana Matahari Cincin


Program Binokuler dibuka untuk pertama kalinya oleh Moedji
Raharto, Dosen Departemen Astronomi ITB, dalam memberi
materi penjelasannya tentang gerhana matahari kepada
pengunjung yang memadati PP-IPTEK untuk turut menyaksikan
gerhana matahari, fenomena alam yang langka dan jarang
terjadi di alam semesta. Berdasarkan agenda NASA, tahun
2009 terjadi 2 kali gerhana matahari yakni pada tanggal 26
Januari dan 22 Juli. Pada tanggal 26 Januari 2009 gerhana matahari melalui daratan
Indonesia dengan jenis Gerhana Matahari Annulus / Annular atau lebih populer dengan sebutan
gerhana matahari cincin. Pada gerhana matahari cincin (GMC), 92% permukaan matahari
tertutup oleh bayangan bulan, tidak gelap total seperti yang terjadi pada gerhana matahari total,
sehingga suasana seperti di petang hari. Secara umum GMC 2009 terjadi sepanjang 14500
km dengan lebar jalur bayang-bayang bulan yang menutupi sinar matahari selebar 280 km atau
melewati 0,9% luas seluruh permukaan bumi, dengan lama gerhana 3 jam 46 menit.
Jalur GMC 2009 dimulai dari Samudera Hindia sekitar selatan perairan benua Afrika pada pukul
06.06 GMT (pukul 14.06 WITA) kemudian menelusuri Samudera Hinda lalu masuk daratan
Sumatera bagian Selatan, Kalimantan Barat-Tengah-Timur, sebagian provinsi Gorontalo sebelum
berakhir di perairan Selatan Mindanao pada pukul 09.52 GMT (pukul 17.52 WITA). Puncak
gerhana di mana bayangan bulan menutupi 92,82% permukaan matahari paling lama terjadi
selama 7 menit 54 detik pada pukul 07.58 GMT.
GMC rata-rata di Indonesia dimulai pada pukul 15.20 WIB di mana piringan matahari dan bulan
akan mengalami kontak pertama kemudian mencapai puncaknya pada pukul 16.30 WIB dan
berakhir menjelang maghrib. Jalur GMC melintasi bagian selatan pulau Sumatera (Lampung dan
sekitarnya), bagian barat pulau Jawa (Cilegon, Serang, Anyer, dan sekitarnya) dan bagian tengah
pulau Kalimantan. Sedangkan di wilayah Indonesia lainnya hanya dapat menyaksikan GMC
sebagian.
80 | A R - 2 0 0 9

GMC 2009 merupakan seri Saros 131 yang ke-50 dan akan menjadi sangat istimewa karena
hanya melewati permukaan daratan 1 negara saja yaitu Indonesia. Untuk menambah
pengetahuan dan memperkaya pengalaman masyarakat, pada tanggal 26 Januari 2009 PPIPTEK menyelenggarakan peneropongan GMC untuk umum. PP-IPTEK menggunakan fasilitas
teleskop canggih dan memadai spesifikasinya : CPC 800, Firstcope 114, Firstcope 80,
Solarmax Corondo dan perangkat pendukung lainnya. Kegiatan peneropongan dilaksanakan
pukul 14.00-17.00 WIB dengan fasilitator ahli astronomi dari PP-IPTEK dan Moedji Raharto dari
ITB.
2. Binokuler : The Story of Comet Lulin
Peneropongan bersama Komet Lulin di PP-IPTEK pada tanggal 25 Februari
2009 gagal karena kendala awan tebal yang menyelimuti TMII. Faktor cuaca
memang sangat mempengaruhi pada setiap kegiatan observasi bendabenda langit. Kegiatan observasi akhirnya diputuskan berganti obyek
pengamatan, ketika Bintang Sirius terlihat cukup terang walaupun dilapisi
awan. Tiga teleskop yang telah disediakan (CPC 800, Advance A dan B
Celestron) langsung diarahkan ke bintang Sirius, untuk mengobati
kekecewaan puluhan pengunjung yang datan.
Untuk menambah khasanah pengetahuan astronomi pengunjung, disampaikan penjelasan obyekobyek langit seperti planet, meteor, galaksi dan Komet Lulin, serta pemutaran film ilmiah berjudul
The Story of Comet.
3. Binokuler : Asyiknya Bermain dengan Peta
Pada tanggal 29 Maret 2009 Endang dari Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) menjadi
narasumber yang mengangkat tema Asyiknya Bermain dengan
Peta. Dijelaskan tentang dasar-dasar dan pengertian peta,
jenis peta, cara membaca skala pada peta, mengenal tanda
medan hingga bagaimana cara membaca dan menggunakan
peta. Pada kesempatan ini Bakosurtanal memberikan souvenir
berupa Atlas Nasional Indonesia edisi 2009 yang menampilkan informasi wilayah Indonesia
secara kesuluruhan maupun infomasi pulau dan kepulauan besar di Indonesia.

P P - I P T E K | 81

4.

Binokuler : Teknologi Fuel Injection Sepeda Motor yang Ramah Lingkungan


Narasumber Binokuler pada tanggal 19 April 2009
adalah Handi Hariko dari PT Astra Honda Motor
(AHM) dengan tema Teknologi Fuel Injection Sepeda
Motor yang Ramah Lingkungan. Teknologi ini dengan
sistem injeksi bahan bakar dan karburasi digital telah
dikembangakan sekitar 20 tahun sebagai pengganti
karburator manual, kini banyak diaplikasikan pada
mesin sepeda motor. Teknologi ini hemat bahan
bakar juga ramah lingkungan, karena kadar emisinya
lebih sedikit dibandingkan dengan mesin berkarburator manual.
Panel simulasi mesin electronic fuel injection diperagakan pada
pengunjung sambil dijelaskan kalau sistem ini menggunakan teknologi
kontrol secara elektronik, yang mampu memasok bahan bakar dan
udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada tiap
keadaan. Sistem ini mengandalkan teknologi electronic control
module (ECM) yang mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan
bakar, karena jumlah dan waktu suplai bahan bakar diatur dengan
presisi yang sesuai kondisi putaran mesin.

82 | A R - 2 0 0 9

5. Binokuler : Standar dalam Kehidupan Kita


Menghadirkan narasumber Dewi Odjar Ratna Komala, Deputi Bidang Informasi dan
Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), pada tanggal 10 Mei
2009 Binokuler bertema Standar dalam Kehidupan Kita dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya standar kepada masyarakat.

Pada kesempatan ini narasumber memperkenalkan standar dalam kehidupan sehari-hari dan
Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada pengunjung melalui dialog Interaktif yang santai dan
menyenangkan. Standar dapat membuat kehidupan menjadi lebih mudah, lebih aman dan lebih
sehat. Acara diakhiri dengan permainan ular tangga yang menggunakan papan permainan dan
dadu dengan dimensi besar agar informasi mengenai SNI dapat lebih dimengerti.
6. Binokuler : Nuklir Sahabat Kita
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berpartisipasi pada Binokuler tanggal 28 Juni 2009
dalam rangka mensosialisasikan BATAN dan mengenalkan nuklir sebagai pemicu dan pemacu
kesejahteraan masyarakat. BATAN sebagai suatu badan yang berkecimpung di bidang iptek
nuklir telah mengembangkan dan memanfaatkan teknologi nuklir bagi kehidupan manusia di
segala aspek.
Dedi Mihardja dalam presentasinya menyatakan kalau nuklir dapat bersahabat dengan kita.
Pernyataan tersebut membuat penasaran pengunjung yang memadati galeri PP-IPTEK selama
1,5 jam, karena ternyata nuklir dapat membuat hasil pertanian menjadi lebih tahan hama dan
beras menjadi pulen. Radiasi nuklir juga digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka
bekas operasi, di bidang hankam atau kepolisian, nuklir dipakai untuk mendeteksi Bio-Detector
yakni bahan-bahan tertentu yang dapat membahayakan kehidupan mahluk hidup.

P P - I P T E K | 83

7. Binokuler : Bahaya Penipisan Lapisan Ozon bagi Kehidupan


Diawali dengan menyaksikan pemutaran film ilmiah dan film animasi Ozzy Ozone, Gunardi dari
Kementerian Negara Lingkungan Hidup menjelaskan secara rinci molekul pembangun ozon,
proses pembentukan ozon, dan ketebalan lapisan ozon bumi pada tanggal 12 Juli 2009.
Dijelaskan bahwa ozon berfungsi sebagai pelindung bumi terletak di lapisan stratosfer (pada
rentang ketinggian antara 15-50 km dari permukaan bumi) dengan ketebalan lapisan ozon ratarata 260 DU (1 DU = 0,01 mm). Jika ketebalan tersebut kurang dari 220 DU, maka dikatakan
di tempat tersebut telah terjadi lubang ozon (penipisan lapisan ozon).
Di Indonesia pemantauan ozon dilakukan oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional
(LAPAN) sejak 1998, sedangkan pemantauan ozon dengan menggunakan ozonesonde dilakukan
untuk mengukur distribusi di ketinggian tertentu sudah dilaksanakan oleh LAPAN sejak tahun
1993 di Watukosek, bekerjasama dengan Tokyo University dan NASDA Jepang. Dasibi Ozone
Monitor, Brewer Spectrophotometer, dan Microtops adalah contoh-contoh alat pemantau ozon
yang sudah digunakan.
Fungsi yang paling penting dari lapisan ozon adalah sebagai penapis radiasi sinar ultraviolet (UV)B yang dapat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Lapisan ozon sendiri mampu menyerap 5 % UVA, 95 % UV-B, dan 100 % UV-C. Contoh dampak dari penipisan lapisan ozon a.l. : katarak mata,
penurunan imunitas tubuh, kanker kulit, mempengaruhi ikan dan biota laut, serta mempengaruhi
produktifitas tanaman.
Sebagai upaya untuk mengurangi penipisan lapisan ozon dianjurkan untuk menggunakan
peralatan pendingin (lemari es, AC, dispenser) dan peralatan lain yang berlabel non CFC dan
hemat energi, dan yang penting menanam pohon sebanyak-banyaknya di rumah.
8. Binokuler : Perkembangan Peroketan Indonesia
Dua model roket hasil buatan Indonesia diperagakan pada tanggal 9 Agustus 2009 oleh Yus
Kadarusman Markis, Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara - Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN).
Indonesia meluncurkan roket pertama kali pada tahun 1963 di Pameungpeuk, Jawa Barat,
dengan peluncuran 2 buah roket seri Kartika-1 yang merupakan hasil dari Projek Roket Ilmiah
Militer Awal (PRIMA). Atas dasar pentingnya keberadaan lembaga yang dapat mengembangkan
program kedirgantaraan nasional, maka pada 27 November 1963 dibentuk LAPAN yang
84 | A R - 2 0 0 9

mempunyai visi untuk meningkatkan peran iptek kedirgantaraan dalam mewujudkan


kesejahteraan yang berkelanjutan.
LAPAN telah mengembangkan beberapa jenis roket seperti : roket balistik, roket kendali, roket
cair dan roket berbahan propulen. Ke-4 jenis roket ini mempunyai fungsi yang spesifik, misalnya
roket balistik RX-420 merupakan Roket Pengorbit Satelit (RPS) yang baru saja diuji luncurkan
pada bulan Juli 2009 di Pameungpeuk, yang digunakan untuk membawa satelit pengamat cuaca
dan iklim. LAPAN juga berkerjasama dengan institusi lain, seperti TNI untuk mengembangkan
roket sebagai pertahanan negara.
9. Binokuler : Fisika Batik sebagai Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia
Nenek moyangku seorang fisikawan diubah lirik
lagunya oleh Rolan Mauludy Dahlan pada Binokuler
11 Oktober 2009, seorang peneliti Batik Fisika
dari Departemen Ekonomi Evolusioner Bandung Fe
Institute yang juga menjadi penulis buku Fisika
Batik. Tim acroBatik menyampaikan materi
tentang fisika batik karena merupakan fenomena
yang menarik untuk dipelajari. Dari serangkaian
penelitian, ditemukan kalau motif batik yang
diciptakan secara tradisonal mengandung rumus
yang cukup rumit untuk menemukan pola dasarnya. Seperti teori segitiga, jika segitiga digambar
dan diambil dari titik-titik tengah ketiga sisinya, maka akan muncul segitiga-segitiga yang lebih
kecil, terjadi perpecahan yang terus menerus. Kalau rumus pecahannya sudah diketahui, maka
dapat dirancang motif-motif baru yang jumlahnya dapat ribuan, miliaran bahkan sampai tak
terbatas dengan bantuan komputerisasi.
Software Fisika Batik yang namanya mBatik didemokan kepada pengunjung yang dapat
menghasilkan pola-pola fraktal yang sangat indah. Fraktal merupakan geometri yang mampu
mengakomodasi konsep tentang kemiripan dengan diri sendiri. Satu desain utuh batik memiliki
sifat kemiripan dalam banyak skala dan pola pandang. Dengan Fisika batik menunjukkan
jeniusnya nenek moyang kita dan sudah sepantasnya batik kita mengapresiasi batik sebagai nilai
budaya yang tinggi.

P P - I P T E K | 85

10. Binokuler: Waspadai Bahaya Penyakit Flu Burung


Menyongsong dibukanya Klaster Peragaan Flu Burung, PP-IPTEK menyelenggarakan bincangbincang seputar penyakit flu burung bersama pakar penyakit menular dari Komisi Nasional
Pengendalian Flu Burung dan Pandemi Influenza (Komnas FBPI) pada tanggal 8 Nopember
2009. H5N1 merupakan virus yang menyebabkan penyakit flu burung (Avian Influenza).
Penyebaran virus ini di Indonesia telah membawa kematian manusia, yang ditularkan melalui
banyak media diantaranya adalah udara, kotoran unggas dan bangkai unggas yang tercemar
oleh virus tersebut. Penularan pada unggas terjadi secara cepat dengan resiko kematian yang
cukup tinggi, sekitar 80%.
Binokuler memberi kesempatan kepada pengunjung untuk memperoleh informasi upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit flu burung.
11. Binokuler: Peranan Peringatan Dini dalam Pengurangan Resiko Bencana Alam
Pada tanggal 13 Desember 2009, Binokuler mengangkat topik yang sangat relevan dengan
fenomena kebencanaan yang akhir-akhir ini kerap terjadi di Indonesia, dengan menghadirkan
pembicara pakar peneliti geoteknologi LIPI, Munasri. Peringatan dini merupakan faktor utama
dalam upaya untuk mengurangi resiko bencana alam. Selain dapat mencegah jatuhnya banyak
korban jiwa, peringatan dini juga dapat mengurangi dampak kerugian ekonomi dan material dari
suatu bencana. Agar berjalan lebih efektif, sistem peringatan dini harus melibatkan masyarakat
secara aktif, memfasilitasi pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang resiko yang dihadapi,
menyebar-luaskan pesan dan peringatan secara efektif, serta menjamin kesiap-siagaan.
Setiap kali terjadi bencana alam, terlihat ketidak-berdayaan masyarakat dalam
dan mengatasinya. Hanya kepanikan dan kepasrahan yang seringkali muncul di
bencana alam. Antisipasi yang terlambat ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan kebencanaan yang diperoleh masyarakat, baik dari pemerintah,
berkompeten lainnya.

mengantisipasi
setiap kejadian
informasi dan
maupun pihak

Narasumber menyampaikan bahwa Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng bumi
utama yang selalu bergerak antara 5-12 cm / tahun yakni : lempeng Eurasia, lempeng IndoAustralia dan lempeng Pasifik, sehingga menyebabkan Indonesia sangat berpotensi terjadi
bencana alam terutama gempa bumi. Siklus bencana yang relatif panjang dan kurikulum
pengajaran di sekolah selalu mengajarkan iptek untuk eksploitasi SDA yang menyebabkan
86 | A R - 2 0 0 9

bencana alam kurang diperhatikan. Penting untuk diajarkan cara-cara untuk menghindari /
mengurangi bencana gempa bumi dan tsunami untuk mengurangi resiko bencana alam. Lagu
Story of Aceh yang merupakan salah satu lagu dari album Science in Music, album kompilasi
siaga bencana, dibawakan oleh MGM untuk menutup acara ini.
12. Binokuler di Semarang
Selain mengambil tempat di PP-IPTEK, Binokuler juga diselengggarakan di Semarang, dalam
rangka mengisi acara di Jambore Teknologi, pada tanggal 16-19 Juli 2009, bekerjasama
dengan Balitbangda Provisi Jawa Tengah. Tampil pada acara BINOKULER tersebut :
o
o
o

Bermain dengan Peta (Badan Koordinasi dan Survey Pemetaan Nasional)


Arus Listrik Bawah Laut COBOLD (Kementerian Negara Riset dan Teknologi)
Teknologi Inseminasi Buatan pada Sapi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi)

6.2. BERMAIN SAMBIL BELAJAR BAGI PROFESIONAL


Tidak hanya siswa yang membutuhkan bermain sambil
belajar, namun kaum profesionalpun dituntut untuk dapat
melakukan hal yang sama demi pengembangan diri dan
kreativitas. Pada tanggal 20 April 2009, PP-IPTEK
memfasilitasi sekitar 450 karyawan PT Kalbe Nutritionals
dengan menggelar serangkaian kegiatan sains dan
permainan sains sebagai tanda dimulainya Kick Off
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kalbe Nutitionals.
Dengan tema "AKU BISA", PP-IPTEK memfasilitasi seluruh peserta yang terbagi atas 16
kelompok beranggotakan 27 orang, yang secara bergantian memasuki 4 ruang yang sudah
dipersiapkan untuk kegiatan tersebut: Booth Humanity, Booth Health, Booth Education, dan
Booth Roket Mania.
Presiden Direktur PT Kalbe Nutritionals, Irawati Setiady, ikut membaur dalam kerumunan
peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi karyawan mengenai nilai-nilai iptek yang
erat kaitannya dengan produk Kalbe Nutritionals. Selain itu, untuk meningkatkan nilai kerjasama

P P - I P T E K | 87

antar karyawan serta menyamakan semangat Aku Bisa sebelum Karyawan turun ke
masyarakat untuk melakukan program CSR.
Aku Bisa, Menyentuh Kehidupan Orang Lain dan Membuat Perbedaan Bagi Sekelilingku,
Bangsaku dan Dunia, merupakan salah satu tagline pada kegiatan ini yang terpampang pada
Booth Humanity. Peserta melakukan permainan Find My Needs yang mirip scrable berukuran
besar. Sebelumnya diputarkan film Humanity tentang kondisi Indonesia, kemiskinan dan
pengangguran.

Pada Booth Education peserta diberi 4 permainan untuk membuat alat peraga iptek sederhana
dan menemukan fenomena unik yang terjadi, a.l. : paku kesetimbangan, kapal selam, botol
tornado, dan kaleidoskop. Berikutnya adalah booth health untuk menyaksikan pemutaran film
tentang kondisi kesehatan masyarakat Indonesia secara statistik dan fakta-fakta di lapangan.
Kemudian tiap kelompok melakukan aktivitas membuat alat penjernih air dan lomba hulla hoop.
Booth Roket Mania merupakan booth yang paling
menarik perhatian. Awalnya peserta diberikan workshop
singkat mengenai pembuatan roket air, kemudian tiap
kelompok peserta meluncurkan roket terbaiknya ke arah
zona target yang telah ditentukan. Sebagai tindak lanjut
kegiatan ini yang dapat dikategorikan sebagai training of
trainers, PT Kalbe Nutritionals akan meneruskan
pengalaman yang sudah didapat kepada masyarakat
melalui CSR yang berlangsung di Jakarta, Bogor,
Bandung dan Bekasi pada bulan April 2009.

88 | A R - 2 0 0 9

6.3. WORKSHOP PENGEMBANGAN WAWASAN

WORKSHOP MARKETING , PROMOTION, DISTRIBUTION & CUSTOMER


Kualitas produk, layanan prima dan kepercayaan pengunjung merupakan hal yang penting dalam
layanan PP-IPTEK kepada masyarakat. Franz Gelbke, Senior Advisor BTC-Network dari
Kementerian Ristek sebagai narasumber, berbagi pengalamannya sewaktu menjalankan
kegiatan Business Technology Center di Jerman. Workshop Marketing, Promotion, Distribution
& Customer bertujuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan core bisnis PP-IPTEK,
sehingga seluruh karyawan dapat menghayati produk-produk yang dihasilkan, yang umumnya
bermuatan pembelajaran Iptek. Selain itu, karyawan juga perlu mengenali customer yang
umumnya menggunakan produk PP-IPTEK. Ditekankan pula bahwa semua karyawan mempunyai
peran penting dalam mengembangkan organisasi dan berkontribusi kepada organisasi, baik dari
petugas keamanan sampai dengan direktur. Hal-hal yang telah dipromosikan harus sejalan pula
dengan produk dan program yang dijalankan.
Workshop dilaksanakan pada tanggal 8 April 2009, diikuti oleh seluruh karyawan dan pemandu
PP-IPTEK. Pentingnya Corporate Identity (CI) yang terdiri dari corporate design, logo,
communication, public relation, behaviour, norms, values, dijabarkan oleh Frans Gelbke.
Kemudian semua peserta diminta untuk berkontribusi dalam menyumbangkan pemikirannya
secara singkat dan padat, bagaimana PP-IPTEK dapat memperkuat CI. Ide-ide kreatif dan
menarik muncul, peserta diminta membuat target individu layanan dan promosi untuk
organisasi. Workshop dilakukan dalam bahasa Inggris secara interaktif, sehingga sekaligus
memacu dan meningkatkan kepercayaan diri karyawan dalam berbahasa Inggris.

SCIENCE COMMUNICATION WORKSHOP

How do people find out about science? adalah pertanyaan


Christopher Lauf yang mengawali Science Communication
Workshop bagi 80 karyawan dan pemandu PP-IPTEK pada
hari Selasa 21 April 2009. Workshop ini merupakan
rangkaian pelatihan yang diadakan oleh PP-IPTEK untuk
pengembangan kualitas sumberdaya manusianya, dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan dalam

P P - I P T E K | 89

menyampaikan sains ke masyarakat, karena komunikasi sains merupakan urat nadi dari suatu
science centre. Selain itu, workshop dilakukan pula secara berkala bagi pemandu dan frontliner.
SCIENCE FOR ALL WORKSHOP
Science for All Workshop digelar di PP-IPTEK pada
tanggal 29 April 2009 atas kerjasama dengan
Kementerian Ristek, untuk mewujudkan Visi dan Misi
Iptek 2025. Workshop dibuka oleh Teguh Rahardjo,
Deputi Bidang Program Riptek, menghadirkan nara
sumber : Arief Rachman (Ketua Harian Komisi Nasional
Indonesia untuk UNESCO) yang berbagi pengalamannya
untuk menjadi pendidik yang baik, Firdaus (Kepala
School Science Center SMA Pembangunan Jaya) yang
menceritakan tentang science center di sekolahnya, dan Christopher Lauf (Australia Young
Ambassadors for Development) yang memperluas wawasan peserta tentang pentingnya
komunikasi sains. Workshop diikuti oleh pendidik, professional, peserta dari science center
daerah, universitas, dll.
Science for All yang melibatkan para siswa, mahasiswa,
guru, staf pengajar, peneliti dan profesional lainnya,
membutuhkan sarana penting yaitu science communication.
Science center merupakan tempat yang tepat untuk
pengembangan science communication, karena science
center merupakan titik-temu komunikasi antar masingmasing yang terlibat di masyarakat. Ide-ide baru muncul
untuk mengembangkan Science for All, sehingga dapat
tercapai cita-cita menuju masyarakat berbasis iptek sesuai
Visi dan Misi Iptek 2025.
Rumusan yang diperoleh dalam workshop : 1) Untuk mewujudkan masyarakat berbasis iptek
perlu diupayakan membangun SDM iptek nasional yang tangguh dan berkualitas, dan Science for
All merupakan salah satu sarana pendukung; 2) Untuk mengembangkan Science for All
diperlukan komitmen dari pemerintah, akademia, dunia usaha, dan masyarakat lainnya; 3)
Metode belajar-mengajar yang efektif, asyik, mudah dan menyenangkan perlu diterapkan di
90 | A R - 2 0 0 9

sekolah-sekolah untuk melengkapi sistem pendidikan yang ada; 4) Science Communication yang
memanfaatkan science center akan diterapkan sebagai sarana implementasi Science for All; 5)
Karena fungsinya yang strategis, science center perlu dibangun secara luas dan ditingkatkan
kapasitasnya; 6) Program Science Communication perlu diturunkan dalam bentuk kegiatankegiatan yang nyata dan produktif, serta berkelanjutan.

PELATIHAN KESADARAN BAHAYA FLU BURUNG DAN PENANGGULANGANNYA


Untuk mendukung pengembangan klaster Flu Burung di
PP-IPTEK, bekerjasama dengan GTZ - Bird Flu Awareness
in Primary Schools (BAPS) dan Direktorat Pembinaan TK
dan SD Depdiknas, PP-IPTEK menyelenggarakan pelatihan
bagi karyawan PP-IPTEK mengenai pengenalan penyakit
Avian
Influenza
(AI)
atau
flu
burung
serta
penanggulangannya. Pelatihan berlangsung pada tanggal 4
Juni 2009 dengan diikuti oleh 20 manajer dan staf PPIPTEK. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih jelas dan lengkap kepada
karyawan PP-IPTEK tentang bahaya penyakit flu burung, penanggulangan dan pencegahannya,
terutama saat itu PP-IPTEK tengah mengembangkan klaster Flu Burung.
Narasumber dari berbagai tinjauan dihadirkan, a.l. : Dieter
Goepfert, Soeparman Kardi, Joko Sudomo, Agus Ramdani, dan
M. Kanedi. Dieter Geopert dari GTZ menyampaikan tentang
BAPS yang merupakan program sosialisasi akan kesadaran flu
burung pada pelajar tingkat sekolah dasar, Joko Sudomo dari
BAPS menyampaikan produk-produk sosialisasi BAPS seperti
P P - I P T E K | 91

komik, poster, video, dll. Selain itu, penyakit infeksi disampaikan oleh Soeparman Kardi, penyakit
AI/ Flu Burung disampaikan oleh Agus Ramdani, dan M. Kanedi menyampaikan penanggulangan
AI/Flu Burung secara perorangan. Pada diskusi, para narasumber memberi masukan yang
berharga bagi klaster baru yang tengah dikembangkan di PP-IPTEK.

WORKSHOP MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERUBAHAN


DI ERA PERSAINGAN GLOBALISASI
Dalam rangka persiapan penyelenggaraan Festival Museum Nusantara 2010, TMII
menyelenggarakan workshop Menyikapi Perubahan dalam Rangka Peningkatan Pelayanan
Publik, bekerjasama dengan PP-IPTEK dan PT Indosat Tbk. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal
3-4 Juli 2009 di PP-IPTEK, dihadiri oleh 45 pimpinan / wakil dari unit kerja, museum, anjungan
daerah, departemen / kementerian dan BUMN.
Workshop dibuka oleh Direktur Utama TMII, Sugiono. Sebagai narasumber utama adalah Sony
Tri Laksono, Senior Vice President PT Indosat Tbk. beserta tim. Materi yang disampaikan terkait
dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam memahami dan menyikapi perubahan di
era persaingan global. Workshop diisi dengan simulasi dan diskusi interaktif, peserta diajak untuk
melihat perspektif yang berbeda bagi pengelolaan museum masa kini yang sebaiknya benda
pamer bersifat interaktif. Diskusi difoluskan pada SWOT dan pengembangan SDM bagi museum.
Salah satu pengembangan yang dapat dipelajari adalah dengan mengambil contoh alat peraga di
PP-IPTEK yang interaktif beserta program-program pendukungnya, sehingga dapat lebih menarik
pengunjung untuk datang ke museum.

WORKSHOP TOTAL QUALITY MANAGEMENT / QUALITY CONTROL CIRCLE


Orientasi tiap lembaga atau usaha umumnya pada pencapaian kualitas produk terbaik, tidak
terkecuali PP-IPTEK, yang telah merintis penerapan Total Quality Management (TQM) selama
dua tahun. Tujuan utama TQM untuk mereorientasi sistem manajemen, perilaku staf, fokus
organisasi dan proses-proses pengadaan pelayanan sehingga lembaga penyedia layanan bisa
berproduksi lebih baik, layanan lebih efektif dan efisien serta memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

92 | A R - 2 0 0 9

Berkaitan dengan hal tersebut, secara berkala PP-IPTEK menyelenggarakan pelatihan dan
workshop bagi karyawan dengan narasumber Mangasa Ritonga dari Badan Standardisasi
Nasional dan Oka Sofyan dari Kementerian Ristek. Pada tanggal 22 Desember 2009, E. Asaka,
pakar TQM dari Jepang telah berkesempatan hadir. E. Asaka telah membimbing dan menjadi
narasumber TQM PP-IPTEK sejak beberapa tahun lalu.
Salah satu bentuk transformasi TQM adalah kegiatan Gugus Kendali Mutu atau Quality Control
Circle (QCC). E. Asaka menggaris-bawahi kalau kegiatan TQM / QCC telah memberikan
pengaruh terhadap peningkatan skill, knowledge, creativity & sense of belonging, dan pada
akhirnya mempengaruhi kualitas produk yang memenuhi standard. Manfaat utama penerapan
TQM pada sektor publik termasuk PP-IPTEK adalah untuk perbaikan progresif dalam sistem
manajemen dan kualitas layanan untuk menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Manfaat
lain yang dapat dipantau adalah peningkatan keahlian, semangat dan rasa percaya diri di
kalangan staf, perbaikan hubungan antara pemerintah dan masyarakat, peningkatan
akuntabilitas dan transparansi pemerintah, serta peningkatan produktivitas dan efisiensi layanan
publik.

6.4. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERAKTIF

WORLD WIDE TELESCOPE, PENGEMBANGAN DARI MICROSOFT


World Wide Telescope (WWT) merupakan aplikasi piranti
lunak hasil pengembangan Microsoft Research yang
memudahkan kita untuk mengakses setiap sudut ruang
angkasa secara actual melalui hasil bidikan dari teleskopteleskop terbaik di seluruh dunia, seperti teleskop
angkasa Hubble, Pusat Observatorium sinar-X Chandra,
Teleskop satelit Spitzer, dan teleskop lainnya.
Pada aplikasi WWT telah menggunakan teknologi

Photosynth, di mana teknologi ini mampu mengkompilasi kumpulan ribuan foto beresolusi tinggi
menjadi model tiga dimensi. Dengan demikian pengguna dapat merasakan animasi atau alur 3D
yang menyebabkan seolah-olah terbang ke berbagai penjuru ruang angkasa. Para pengguna
dapat berpetualang mengunjungi benda-benda langit seperti: matahari, Saturnus, galaksi,
P P - I P T E K | 93

konstelasi bintang, dan objek langit lainnya. Tidak hanya itu, fenomena unik yang pernah terjadi di
ruang angkasa seperti gerhana matahari, ledakan supernova sekitar 1000 tahun lalu, dll. juga
dapat disimulasikan dan diputar kembali kejadian menarik tersebut dengan menggunakan
aplikasi ini. Data dasar benda langit seperti 89 konstelasi / rasi bintang, galaksi dan system tata
surya, juga tersedia pada perangkat ini. Data-data tersebut berasal dari database NASA dan
badan antariksa lainnya.
Aplikasi WWT yang telah disempurnakan menjadi berwujud alat peraga
telah diserahterimakan oleh PT Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono
(National Technology Officer), kepada PP-IPTEK pada tanggal 10 Juni
2009, guna menjadi salat satu alat bantu pembelajaran bagi masyarakat
di bidang teknologi informasi telekomunikasi khususnya bidang
astronomi. Diharapkan dengan mengenal WWT akan menumbuhkan
kecintaan para pelajar di bidang astronomi dan sains, serta dapat
memacu tumbuhnya generasi muda yang ahli di bidang pembuatan
piranti lunak seperti WWT. Selain PP-IPTEK, aplikasi WWT telah
dioperasikan pula di Teropong Bintang Bosscha - Lembang, sebagai sarana pembelajaran bagi
mahasiswa Astronomi ITB.
VOLCANOPEDIA IGOS
Dalam rangka pengembangan alat peraga kontekstual Indonesia
khususnya yang bertemakan bencana alam, selain klaster gempa
bumi dan Tsunami, PP-IPTEK telah memiliki alat peraga
bertemakan gunung berapi, yang disebut dengan Augmented
Reality Volcanopedia Magic Book. Alat peraga tersebut
merupakan hasil penelitian dari Institut Teknologi Bandung yang
didukung oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan
Departemen Pendidikan Nasional.
Volcanopedia Magic Book merupakan suatu ensiklopedia tentang
terbentuknya gunung berapi, jenis-jenis letusan, dan persebaran
gunung-gunung berapi di pulau Jawa. Volcanopedia memuat
informasi tentang terbentuknya gunung berapi, jenis-jenis gunung
berapi dan simulasi letusannya.
94 | A R - 2 0 0 9

Ensiklopedia ini menampilkan model 3D secara Augmented Reality (AR) yang merupakan
teknologi informasi yang dapat menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam suatu
lingkungan nyata dan menampilkannya dalam waktu nyata (real time). Tidak seperti realitas maya
yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas yang diciptakan merupakan pelengkap atau
tambahan dari kenyataan.
Alat peraga Volcanopedia Magic Box diserahterimakan pada tanggal 23 Oktober 2009 dari
Kemal Prihatman, Kementerian Ristek kepada PP-IPTEK. Alat ini menggunakan basis Open
System IGOS (Indonesia, Go Open Source), suatu sistem operasi komputer berbasis Linux hasil
pengembangan Kementerian Ristek dan mitra-mitra kerjasamanya. Sedangkan Volcanopedia
dikembangkan oleh para mahasiswa ITB dengan dukungan Kementerian Ristek.
Dengan adanya alat peraga ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan memahami
kondisi alam Indonesia, khususnya jajaran gunung berapi atau sabuk api yang membentang dari
barat sampai timur Indonesia. Dengan demikian masyarakat dapat lebih mampu memahami dan
mengantisipasi segala resiko yang muncul saat terjadi letusan, sekaligus dapat menumbuhkan
rasa bangga dan cinta akan kekayaan dan keindahan alam Indonesia. Selain itu, masyarakat juga
diperkenalkan dan dapat mempelajari operasi open system berbasis IGOS untuk meningkatkan
kemandirian dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi serta dapat mengurangi
tingkat pemakaian software bajakan.

P P - I P T E K | 95

96 | A R - 2 0 0 9

Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu layanan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas alat
peraga interaktif beserta program pendukungnya, PP-IPTEK menjalin kerjasama dengan
berbagai lembaga pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, serta organisasi lainnya, agar
pengembangan yang dilakukan oleh PP-IPTEK dapat merupakan kebutuhan di masyarakat, dapat
dipertanggung jawabkan secara keilmuan, serta selalu up-to-date dengan aktualisasi
perkembangan iptek di masyarakat.
7.1 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Sepanjang tahun 2009 setiap bulannya, PP-IPTEK


menyelenggarakan Binokuler, merupakan program terbaru
dalam format talkshow yang dapat diikuti oleh seluruh
pengunjung PP-IPTEK. Kegiatan ini sebagai media komunikasi
iptek antara masyarakat dengan para pakar dari LAPAN,
BATAN, BSN, BAKOSURTANAL, dan LIPI.

Pada tanggal 8 April 2009 diselenggarakan workshop Marketing, Promotion, Distribution &
Customer atas kerjasama dengan BTC-Network Kementerian Ristek. Workshop bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman core bisnis yang dijalankan oleh karyawan PP-IPTEK, dengan
narasumber Franz Gelbke, Senior Advisor BTC-Network.

Science for All Workshop di PP-IPTEK pada tanggal 29 April


2009 merupakan kerjasama dengan Deputi Bidang
Program Riptek KRT, untuk mewujudkan Visi dan Misi Iptek
2025. Workshop menghadirkan nara sumber : Arief
Rachman (Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk
UNESCO), Firdaus (Kepala School Science Center SMA
Pembangunan Jaya), dan Christopher Lauf (Australia Young
Ambassadors for Development), dan diikuti oleh pendidik,
professional, science center daerah, universitas, dll.

Pada pada tanggal 5 - 8 Mei 2009 PP-IPTEK dan LPND berpatisipasi pada Science For All
Bahari yang merupakan partisipasi Kementerian Riset dan Teknologi pada Konferensi Kelautan
Dunia (WOC) di Manado. Kegiatan ini merupakan pengkayaan iptek dalam bentuk permainan dan
P P - I P T E K | 97

demo kepada 250 peserta Pramuka Saka Bahari yang dilakukan di atas Kapal Doro Londa
dalam perjalanan Surabaya Bitung.

Kompetisi Roket Air Nasional pada tanggal 28 Oktober 2009 di Bantul Yogyakarta merupakan
kerjasama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) dan Pemerintah
Kabupaten Bantul. Di samping itu, kompetisi tingkat daerah dikerjasamakan dengan berbagai
pihak di Pare-pare, Manado, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, Bantul, dan Semarang. Selain
Kompetisi Roket Air tingkat Asia Pasifik, Indonesia juga mengirimkan 3 karya terbaik siswa SD
yang memenangkan Lomba Poster Antariksa tingkat Nasional di PP-IPTEK, untuk menjadi wakil
Indonesia berlomba di tingkat Asia Pasifik.

Workshop dan peluncuran roket air di Ritech Expo 2009 Kementerian Riset dan Teknologi diisi
oleh PP-IPTEK di beberapa daerah, a.l. : Padang, Jakarta dan Jepara. Puncak acara Ritech Expo
2009 diselenggarakan pada tanggal 710 Agustus 2009 di Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta, dalam rangka peringatan hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-14, dengan tema
Kreativitas dan Teknologi Indonesia Bisa!

National Young Innovator Awards (NYIA) ke-2 bertemakan "To be


a Qualified Young Generation through Innovation" dilaksanakan di
PP-IPTEK atas kerjasama dengan penyelenggara Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). NYIA bertujuan untuk
mengembangkan
kemampuan
inovasi
remaja
dalam
memberikan solusi permasalahan di lingkungan sekitarnya. Hasil
karya para finalis dipamerkan di PP-IPTEK pada tanggal 10
Oktober 2009 bagi penjurian dan pengunjung.

Bekerjasama dengan Badan Koordinasi dan Survey Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sebagai
narasumber, pada tanggal 22 Oktober 2009 diselenggarakan Workshop Mapping Technology
Learning di PP-IPTEK. Workshop diikuti oleh 47 guru SMP dan SMA wilayah Jabodetabek.
Pada tanggal 31 Oktober 2009 di Pekanbaru, Riau, Deputi Bidang Program KRT dan Dinas
Pendidikan Kota Pekanbaru menyelenggarakan bimbingan teknologi untuk para pelajar dan guru.
Kegiatan bertema Wisata Iptek dan Temu Pakar dihadiri oleh 150 pelajar yang didampingi oleh
kepala sekolah dan guru. PP-IPTEK menjelaskan iptek yang terkait dengan alat peraga yang ada
seperti kursi paku, jembatan lengkung, katrol, serta percobaan sains yang menarik.

98 | A R - 2 0 0 9

7.2. LEMBAGA PEMERINTAH DAN DEPARTEMEN

Atas kerjasama dengan GTZ - Bird Flu Awareness in Primary


Schools (BAPS) dan Direktorat Pembinaan TK dan SD
Depdiknas, diselenggarakan pelatihan bagi karyawan PP-IPTEK
tentang pengenalan penyakit Avian Influenza atau flu burung
serta penanggulangannya. Pelatihan berlangsung pada tanggal 4
Juni 2009 dengan tujuan untuk mendukung pengembangan
klaster Flu Burung di PP-IPTEK.

Jambore Teknologi selama 16-19 Juli 2009 di Pusat


Rekreasi dan Promosi Pembangunan Semarang diisi oleh
PP-IPTEK dengan alat peraga interaktif, workshop roket air
bagi remaja, Bincang-bincang Sains dan Teknologi Populer
(Binokuler) dengan pakar dari Bakosurtanal dan
Kementerian Ristek, serta skill process workshop bagi
tenaga pendidik. Acara ini diselenggarakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah.

Para peserta Lomba Cerdas Cermat UUD 45 tingkat SMA yang diselenggarakan oleh MPR RI di
TVRI Senayan Jakarta memperluas wawasan keiptekan di PP-IPTEK pada tanggal 25-27 Juli
2009. Para remaja dari 33 provinsi di Indonesia terbagi atas beberapa rombongan dengan
jumlah total 594 siswa dan 63 guru.

Peragaan Iptek Keliling di Pekanbaru pada tanggal 3-5 Agustus 2009 merupakan kerjasama
dengan Kementerian Ristek dan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, dalam
rangka pemasyarakatan science center yang akan dibangun di Provinsi Riau. PIK didukung oleh
Science for All, workshop roket air, dan dialog interaktif di Riau TV. Tema yang diangkat adalah
Dengan peragaan iptek kita jadikan Riau berbudaya iptek.

PP-IPTEK mendukung Olimpiade Sains Nasional bidang matematika dan IPA bagi anak
berkebutuhan khusus (OSN ABK) tingkat SMP yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan
Luar Biasa Depdiknas bekerjasama dengan UI dan UNJ. OSN ABK baru pertama kali
diselenggarakan dan akan merupakan kegiatan rutin tahunan, sebagai ajang uji kepandaian dan
P P - I P T E K | 99

keterampilan bagi anak tunarungu, tunanetra dan tunadaksa dalam mata pelajaran matematika
dan IPA. 54 finalis dari seluruh provinsi di Indonesia berkompetisi pada tanggal 3-6 Agustus
2009 di Grand Tropic Suite Hotel Jakarta.

Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
dimeriahkan di PP-IPTEK pada tanggal 7 Agustus 2009. Seluruh peserta OSN sejumlah 1447
siswa SD sampai SMA memadati galeri PP-IPTEK. Mereka merupakan pelajar terbaik yang di
seleksi pada tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia. Di PP-IPTEK, mereka
dibagi atas kelompok yang secara bergantian mengekplorasi galeri alat peraga, menyaksikan
demonstrasi iptek, dan menyaksikan demonstrasi peluncuran roket air.

Kerjasama antar science centre untuk saling mempromosikan fungsi dan keunggulan science
centre kepada masyarakat direalisasikan dalam Seminar Pendidikan Komunikasi Sains di Graha
Teknologi Sriwijaya Palembang, pada tanggal 11 Agustus 2009. Seminar dihadiri oleh 140
pendidik SMP dan SMA, MGMP IPA wakil Kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Selatan. PPIPTEK mengungkapkan bahwa salah satu tools yang tepat untuk mewujudkan komunikasi sains
adalah di science centre, yang berfungsi sebagai mediator iptek di masyarakat.

Program Sains Interaktif bagi siswa cerdas istimewa dan bakat istimewa (CI/BI) tingkat SMP
diselenggarakan atas kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas dan
Asosiasi CI/BI. Program dilaksanakan pada tanggal 13-17 Agustus 2009 dan diikuti oleh 10
siswa dari wilayah Jakarta, Tangerang, Sukabumi dan Malang, setelah diseleksi oleh Asosiasi
CI/BI.

100 | A R - 2 0 0 9

Korea Science Academy memberi kesempatan beasiswa bagi pelajar kelas akselerasi Indonesia
tingkat SMA. Untuk kepentingan seleksi, KSA bekerjasama dengan PP-IPTEK dan Direktorat
Pendidikan Luar Biasa Depdiknas, melaksanakan test saringan pada tanggal 20-22 Oktober
2009. Dari 54 siswa yang mengikuti test dan 14 wawancara, akhirnya 3 siswa berhasil
mendapat beasiswa untuk tahun ajaran 2010.

Acara "Sosialisasi Makanan Tradisional dan Bahan Obat Alam" didukung oleh PP-IPTEK dengan
alat peraga interaktif dan demo sains spektakuler kepada ratusan siswa SD, guru-guru serta
orang tua murid. Acara diadakan oleh Deputi Bidang Dinamika Masyarakat KRT pada tanggal 4
November 2009 dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap makanan
tradisional Indonesia dan bahan obat alam, serta salah satu bentuk upaya pembudayaan iptek di
bidang kesehatan dan pangan.

Pada 5th World Creativity Festival (WCF 2009) di Daejeon


Korea, yang merupakan kompetisi tahunan bagi siswa cerdas
dan berbakat istimewa tingkat SD dan SMP, atas kerjasama
dengan Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas dan
Asosiasi CI/BI, PP-IPTEK mengirim tim Indonesia yang terdiri
atas dua siswa SMP. Tim berkompetisi dengan 36 tim lainnya
pada tanggal 6-9 November 2009, dan berhasil memenangkan
medali perunggu.

P P - I P T E K | 101

7.3. PERGURUAN TINGGI

Kerjasama dengan Observatorium Bosscha dilaksanakan dalam peneropongan gerhana


matahari pada tanggal 26 Januari 2009. PP-IPTEK menghadirkan Moedji Raharto, Dosen
Departemen Astronomi ITB, untuk menyampaikan materi tentang tata surya khususnya
matahari dan fenomena gerhana matahari cincin kepada lebih dari 1000 pengunjung PP-IPTEK.

Pada tanggal 21-25 Juli 2009 di Universitas Muhammadiyah Malang digelar Gebyar Seni dan
Ajang Kreasi Siswa pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus Nasional 2009, yang
diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas. Kegiatan diikuti oleh pelajar
SMA dari 33 provinsi. PP-IPTEK mengisi materi Cerdas Cermat MIPA bagi siswa cerdas
istimewa, yang didukung oleh peralatan eksperimen PP-IPTEK yang meliputi : science trivia,
science experiment dan demo sains.

Pada tanggal 23 Oktober 2009 alat peraga Volcanopedia Magic Box telah diserahterimakan
dari Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek KRT kepada PP-IPTEK. Alat
peraga ini menggunakan basis Open System IGOS (Indonesia Go Operation System), merupakan
hasil pengembangan para mahasiswa ITB dengan dukungan Kementerian Ristek.

Rolan Mauludy Dahlan dari Departemen Fisika ITB menjadi


narasumber Binokuler pada tanggal 11 Oktober 2009 bertema
Fisika Batik Sebagai Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi
Indonesia. Tim Acro-batik mendemonstrasikan software Fisika
Batik bernama mBatik yang menghasilkan pola-pola fraktal yang
sangat indah.

Workshop Ma-the-Matrick bagi 89 guru matematika SMP wilayah


Jabodetabek diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober 2009,
atas kerjasama dengan narasumber Janto V. Sulungbudi, dari
Fakultas MIPA Universitas Parahiyangan. Workshop ini mengupas
tentang trik sulap dan permainan untuk mendekatkan anak agar
menyukai matematika.

102 | A R - 2 0 0 9

Workshop Science of Toys diselenggarakan bagi 52 guru


SD wilayah Jabodetabek pada tanggal 24 November 2009,
atas kerjasama dengan narasumber Janto V. Sulungbudi,
dari Fakultas MIPA Universitas Parahiyangan. Workshop
bertujuan untuk membuka wawasan serta menambah
pengalaman baru tentang sains yang telah banyak
diaplikasikan ke dalam mainan anak-anak, agar dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran IPA bagi para
siswa.

7.4. INDUSTRI DAN ORGANISASI LAINNYA

The Other Side of Aborigin Culture merupakan kerjasama dengan Atase Kebudayaan Kedutaan
Australia di Jakarta yang berlangsung selama bulan Januari 2009. Pameran menampilkan
lukisan, gambar, informasi dan beberapa alat peraga mengenai kehidupan masyarakat Aborigin.

Partisipasi PP-IPTEK dan Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek KRT pada
Australia Indonesia Institute Conference dan International Cultural Visit pada tanggal 18-28
Februari 2009, merupakan hasil kerjasama dengan Pemerintah Australia di bidang
pengembangan dan promosi iptek. Kerjasama dilanjutkan dengan hadirnya volunteer dari
program Australian Young Ambassadors for Development, Christopher Lauf, di PP-IPTEK
selama 9 bulan untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman dalam mengembangkan program
dan mekanisme komunikasi sains.

Pada tanggal 25 Februari - 1 Maret 2009 PP-IPTEK memeriahkan


Imagine 09 di Hall B Jakarta Convention Center, atas kerjasama
dengan Klub Robotik G-Com Teknologi dan Fischertechnik. Kegiatan ini
merupakan ajang kompetisi merakit robot untuk pelajar tingkat SD
sampai dengan SMA yang diselenggarakan oleh Megabazar
Computer 2009.

Pada tanggal 27 Februari 2009 atas kerjasama dengan Forum Silaturahmi Insan Pariwisata
(FOSIPA), PP-IPTEK menyelenggarakan gathering di RM Ambarketawang Yogyakarta, yang
dihadiri oleh 50 travel agent. Selain sebagai ajang komunikasi antara PP-IPTEK dan mitra
P P - I P T E K | 103

terbesarnya, gathering ini dipakai pula untuk menyampaikan informasi peragaan dan programprogram terbaru tahun 2009.

Bekerjasama dengan Sanggar Opera Anak Pustaka Lebah, PP-IPTEK menampilkan alat peraga
interaktif pada pementasan opera anak The Tale of Missing Unicorn di pelataran parkir Keong
Emas TMII pada tanggal 8 Maret 2009. Kerjasama dilanjutkan di Istora Senayan pada tanggal
23-24 Mei 2009 dengan peragaan Obstacle Detector yang merupakan robot hasil rakitan tim
PP-IPTEK. Selanjutnya, pada tanggal 17 Agustus 2009 di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi,
Kab. Bogor, PP-IPTEK menggelar alat peraga interaktif.

Astra Honda Motor menjadi narasumber dalam Binokuler tanggal 19


April 2009 untuk membahas topik Teknologi Fuel Injection Sepeda
Motor yang Ramah Lingkungan. Teknologi ini telah dikembangkan
sekitar dua puluh tahun untuk mesin sepeda motor yang hemat
bahan bakar juga ramah lingkungan.

Pada tanggal 20 April 2009, PP-IPTEK memfasilitasi sekitar


450 karyawan PT Kalbe Nutritionals dalam serangkaian
kegiatan dan permainan sains di PP-IPTEK, sebagai tanda
dimulainya Kick Off Corporate Social Responsibility (CSR) PT
Kalbe Nutitionals. Dengan tema "AKU BISA", PP-IPTEK
memfasilitasi 16 kelompok yang secara bergantian berinteraksi
dengan kegiatan di : Booth Humanity, Booth Health, Booth
Education, dan Booth Roket Mania.

Dengan tema The Place to be Smart, pada tanggal 9-10 Mei 2009 Margo City Mall-Depok
memberikan warna baru kepada pengunjung mall untuk mengenalkan sains secara mudah dan
menarik, melalui alat peraga interaktif, demonstarsi sains, workshop, serta peluncuran roket air
oleh PP-IPTEK.

World Wide Telescope (WWT), aplikasi piranti lunak hasil pengembangan Microsoft Research,
telah diserahterimakan oleh PT Microsoft Indonesia kepada PP-IPTEK pada tanggal 10 Juni
2009, guna menjadi salat satu alat bantu pembelajaran bagi masyarakat di bidang teknologi
informasi telekomunikasi khususnya bidang astronomi.

104 | A R - 2 0 0 9

Peragaan Iptek Keliling (PIK) di Ambon pada tanggal 22-25


Juni 2009 merupakan kerjasama dengan UNICEF dan
Pemerintah Kota Ambon. PIK bertema Memajukan
Pendidikan Iptek untuk Kesiapan Penanggulangan Bencana
di Ambon, karena tujuannya untuk membekali pengetahuan
bencana dan penanggulangannya kepada anak-anak dan
masyarakat. Workshop roket air dan seminar tentang Sains
dibalik Fenomena Bencana Alam mengisi PIK 2009, yang
merupakan PIK kedua kalinya di Ambon.

Bekerjasama dengan Majalah Bobo - Kompas Gramedia Group, PP-IPTEK menggelar alat
peraga interaktif di Jakarta Convention Center, untuk memeriahkan 7th Bobo Fair 2009.
Kegiatan bertema Aku dan Teknologi berlangsung dari tanggal 1 sampai 5 Juli 2009, diisi
dengan : alat peraga interaktif dan workshop Amazing Paper bagi anak-anak dan remaja.

Dalam rangka persiapan Festival Museum Nusantara 2010, Koordinator Unit Kerja TMII bagi
Departemen, Kementerian Negara dan BUMN menyelenggarakan workshop Menyikapi
Perubahan Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Publik bekerjasama dengan PP-IPTEK dan PT
Indosat Tbk. pada tanggal 3-4 Juli 2009.

PT Pfizer Indonesia menyelenggarakan program outing bagi anak-anak


karyawannya di PP-IPTEK pada tanggal 10 Juli 2009. Acara yang bertajuk
Berlibur Bersama Pfizer di PP-IPTEK mengangkat tema Mengenal
Teknologi Kendaraan dan Energi Listrik. Kegiatan diikuti oleh 100 siswa
berusia 6 15 tahun dibantu oleh 25 orang fasilitator dari Universitas
Suryadharma. Kegiatan diisi dengan workshop membuat pesawat terbang
dan sanggar kerja listrik dan magnet.

PP-IPTEK mendukung Lomba Insinyur Cilik 2009 yang diselenggarakan oleh Forum Anggota
Muda Persatuan Insinyur Indonesia, bertema Membangun Negeri Bersama Insinyur Cilik.
Kegiatan berlangsung tanggal 26-28 Juli 2009 dan diikuti oleh 27 peserta siswa SD dari
berbagai daerah di Indonesia. Di PP-IPTEK peserta mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung dari
berbagai alat peraga ada sambil mengikuti demo sains spektakuler.

P P - I P T E K | 105

Finalis Danone Nations Cup Kid Reporter menunjukkan kemampuannya sebagai reporter cilik
dengan alat peraga di PP-IPTEK pada tanggal 30 Juli 2009. Jumlah finalis sebanyak 9 orang
berusia antara 1012 tahun, berasal dari Medan, Makasar, Semarang, Surabaya, Bandung,
dan Jakarta.

Memperingati 150 tahun perjalanan lapangan dan penemuan


teori evolusi Wallacea, serangkaian kegiatan bertajuk Honoring
the Past Celebrating the Future diperagakan di PP-IPTEK pada
tanggal 1 Agustus sampai 31 Oktober 2009. Sebanyak 54
koleksi foto dan fosil hewan ditampilkan dalam pameran ini, atas
kerjasama dengan The Wallacea Foundation dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Qantas Australia Cabin Crew Team (QCCT) dalam aktivitas sosialnya mengajak sekitar 70 anak
kurang mampu dari Yayasan Emmanuel Bogor dan Kampung Sawah Cilincing untuk berinteraksi
dengan sains di PP-IPTEK pada tanggal 10 Nopember 2009.

Peragaan Iptek Keliling (PIK) di Cilegon pada tanggal 12-16 November 2009 dikerjasamakan
dengan PT Krakatau Steel (Pusdiklat dan Yayasan Pendidikan Warga PT Krakatau Steel /
YPWKS). PIK diisi pula dengan workshop Skill Process bagi 55 guru tingkat SD, SMP dan SMK di
wilayah Cilegon dan sekitarnya, dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman
guru IPA tentang proses dan prosedur penelitian ilmiah.

Bekerjasama dengan Questacon, the National Science Centre of


Australia dan didukung oleh Kedutaan Australia di Jakarta, PPIPTEK mengelar Strike a Chord the Science of Music selama 4
bulan sejak 1 Desember 2009. Pameran dimeriahkan oleh
kegiatan-kegiatan pendukung lainnya, seperti : workshop, diskusi,
acara kesenian dan kompetisi. 36 pemuda-pemudi dari AustraliaIndonesia Youth Exchange Program mengisi acara di PP-IPTEK
dengan tarian Saman, tarian khas suku Aborigin, dan koor Burung
Kakak Tua. Dilaksanakan pula international expo oleh PP-IPTEK di Jakarta International School
Kebayoran (9 Desember) dan di International Volunteer Day 2009 (16 Desember) bertemakan
Volunteering for the Planet.

106 | A R - 2 0 0 9

Pengembangan Taman Herbal yang berlokasi di sisi barat PP-IPTEK merupakan hasil kerjasama
dengan PT Hexa Medica. Sampai saat ini masih dalam taraf penyelesaian pendataan dan
pengembangan. Taman ini nantinya akan dibuka untuk umum dan digunakan untuk melengkapi
sanggar kerja dan workshop bagi siswa, pendidik dan keluarga, selain untuk penunjang tempat
rekreasi sambil belajar di PP-IPTEK. Tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversity, merupakan saat
yang tepat untuk membuka Taman Herbal di PP-IPTEK bagi kepentingan pembelajaran
masyarakat.

P P - I P T E K | 107

108 | A R - 2 0 0 9

Kerjasama internasional merupakan langkah-langkah strategis utama yang perlu dikembangkan


oleh PP-IPTEK, karena informasi dan faktor pembelajaran untuk pengelolaan dan manajemen
suatu science center didapat dari mitra internasional PP-IPTEK. Hal ini mengingat PP-IPTEK
sebagai science center pertama yang dibangun di Indonesia pada tahun 1991, sehingga berbagi
pengalaman didapat oleh PP-IPTEK dari mitra internasional.

8.1. KERJASAMA DENGAN UNICEF


Sebagai salah satu badan di bawah naungan organisasi dunia
PBB yang aktivitasnya berkaitan dengan kesejahteraan anakanak, maka UNICEF telah memberi dukungan PP-IPTEK dalam
penyelenggaraan Peragaan Iptek Keliling (PIK) di Ambon pada
tanggal 22-25 Juni 2009, bekerjasama dengan Pemerintah
Kota Ambon. Peragaan ini membawa tema Memajukan
Pendidikan Iptek untuk Penanggulangan Bencana di Ambon.
PIK ini merupakan kegiatan yang sangat spesial karena di
Wilayah Indonesia Timur, meskipun telah dilaksanakan untuk
yang kedua kalinya, mengulang sukses sebelumnya pada tahun 2005 untuk mengembalikan
kedamaian di Kota Ambon.
Kegiatan menyajikan 70 alat peraga iptek interaktif, demo sains, workshop roket air untuk 100
siswa SMP, dan seminar tentang Sains di balik Fenomena Bencana Alam bagi masyarakat. Total
pengunjung selama 4 hari adalah 4.615 orang, mayoritas berasal dari kalangan pelajar.
UNICEF diharapkan untuk dapat memperluas lingkup kegiatan Peragaan Iptek Keliling ke pelosok
tanah air, dengan mengutamakan daerah yang relative sedikit akses pembelajaran ipteknya.

8.2. KERJASAMA DENGAN AUSTRALIA


1. PAMERAN KEBUDAYAAN SUKU ABORIGIN
Dalam rangkaian kerjasama PP-IPTEK dengan Kedutaan Besar Australia, selama bulan Januari
2009 digelar pameran temporer berjudul the Other Side of Aborigin Culture. Pameran
menampilkan lukisan-lukisan mengenai kehidupan masyarakat Aborigin yang meliputi :
P P - I P T E K | 109

keragaman masyarakat asli Australia, Aboriginal painting,


face painting, Australia map, didgerido - alat music asli
Aborigin, perpaduan antara klakson dan terompet, serta
senjata berburu tradisional penduduk Aborigin.
Selain itu pameran juga dilengkapi dengan audio visual film
Australia mengenai kehidupan Aborigin. Melalui pameran
ini masyarakat dapat mengenal dan melihat lebih dekat
budaya Aborigin yang memiliki banyak kesamaan dengan
masyarakat Papua di Indonesia.

2. AUSTRALIA INDONESIA INSTITUTE (AII) CONFERENCE


Australia Indonesia Institute (AII) Conference diselenggarakan di
Sydney pada tanggal 19-21 February 2009, merupakan ajang
pertemuan dan pertukaran pendapat untuk mengembangkan
hubungan setara antara Indonesia dan Australia dalam berbagai
model kontak dan pertukaran masyarakat di kedua negara dengan
scope yang luas. All Conference dikoordinasikan oleh Departement
of Foreign Affairs and Trade dan Departemen Luar Negeri, untuk
mencari kemungkinan kerjasama dua belah pihak termasuk bidang iptek. Pada ulang tahun AII ke
20, untuk pertama kalinya digelar Conference yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari kedua
negara.
Pada kesempatan AII Conference, Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, dan Deputi Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek KRT, Idwan Suhardi, diundang dalam rangka
program International Cultural Visit pada tanggal 18-28 Februari 2009. Program ini selain
untuk berpartisipasi dalam All Conference di Sydney juga melakukan kunjungan ke berbagai
institusi / organisasi di Australia dalam rangka mempelajari program dan mekanisme
komunikasi iptek yang telah dikembangkan melalui berbagai media.
Konferensi dibuka oleh Perdana Menteri Australia, Hon. Kevin Rudd MP. Delegasi berasal dari
kalangan business, kemasyarakatan, environmentalist, academia, parlemen, media dan
pemerintah. Tema konferensi Australia and Indonesia : Partners in a New Era. Salah satu
unsur terpenting yang banyak didiskusikan adalah : capacity building, people-to-people link, serta
110 | A R - 2 0 0 9

unsur pendidikan dan iptek, menjadi bagian yang penting dan tak terpisahkan dalam semua
bidang diskusi - yang menyarankan untuk menciptakan kolaborasi iptek yang lebih luas melalui
pemerintah dan sponsor industri untuk memperkuat pertukaran riset, hasil riset dan peneliti.
Pada akhir konferensi disimpulkan bahwa semua program dan kegiatan yang didiskusikan perlu
diperkuat dengan komitmen pemerintah untuk pengembangan capacity building kedua negara
dengan adanya dukungan kebijakan dan anggaran, fokus pengembangan kerjasama yang jelas,
evaluasi atas implementasi kebijakan yang tengah berjalan, serta peran dari stakeholder untuk
memperkokoh people-to-people link.

3. INTERNATIONAL CULTURAL VISIT (ICV)


International Cultural Visit (ICV) merupakan kunjungan ke berbagai institusi / organisasi, science
centre dan museum, yang pada prinsipnya mereka melakukan kegiatan diseminasi, komunikasi
dan promosi iptek kepada masyarakat dalam berbagai media dan mekanisme. Kunjungan ini
dimaksud dalam rangka studi banding dan eksplorasi kerjasama untuk pengembangan
komunikasi sains baik untuk science centre maupun untuk sosialisasi dan diseminasi iptek
kepada segmentasi masyarakat secara luas.

P P - I P T E K | 111

Kunjungan terbagi di tiga kota :


1. Sydney : Research Institute for Asia & the Pacific - University of Sydney, Acoustics Laboratory of
University of New South Wales, the Powerhouse Museum, Dr. Karl Kruszelnicki yang populer di
Australia sebagai science hero, Sydney Opera House.
2. Canberra : the Australian Academy of Science, Australia-Indonesia Facility for Disaster
Reduction, DFAT, Questacon Science Centre, Central for Public Awareness of Science
Communications (CPAS) Australian National University, Senior Advisor for Government and
International Relation CSIRO (Commonwealth Scientific & Industrial Research Organization),
Australian Science Communicators Network, Department of Innovation, Industry, Science and
Research, Duta Besar RI.
3. Melbourne : Melbourne Recital Centre, Scienceworks, Science Education Centre CSIRO,
Victorian Arts Centre, ANZAAS (Australia New Zealand Association for the Advancement of
Science).
Pada kesempatan diskusi dengan berbagai pihak untuk menjalankan mekanisme diseminasi,
komunikasi dan promosi iptek, pengalaman dan pengetahuan baru banyak didapat oleh PPIPTEK. Terlihat dengan jelas gambaran capacity building yang telah dikembangkan oleh Australia,
yang membutuhkan perubahan paradigma selama bertahun-tahun sejak mulai dikembangkan
tahun 1981 oleh science hero Dr. Karl Kruszelnicki. Hal ini bagusnya didukung oleh komitmen
pemerintah federal maupun state dalam mengalokasikan dana yang signifikan untuk
menjalankan program-program tersebut. Komunikasi sains dijalankan oleh semua institusi yang
bergerak di bidang iptek dan disampaikan kepada semua segmentasi masyarakat, terutama
kalangan muda yang dianggap dapat menjadi agen perubahan di masa mendatang.
Mekanisme komunikasi sains dilaksanakan secara timbal balik, baik bagi masyarakat awam,
pendidik, kaum muda, kelompok media, maupun para peneliti, dengan menggunakan berbagai
program, media, kompetisi dan diklat. Terungkap kiat-kiat promosi iptek, baik di science centre,
museum, universitas, maupun lembaga litbang, dengan tujuan agar masyarakat dapat
memahami pentingnya iptek dalam kehidupan sehari-hari, belajar iptek secara bermain dan nonformal, sehingga memberi nilai tambah bagi peningkatan daya kreativitas dan inovasi. Hal
tersebut akan lebih mudah dilakukan kalau kegiatan dikemas dan difokuskan pada isue-isue
populer di masyarakat. Selain itu, diperlukan pula pembaruan dan kreativitas secara terusmenerus dalam hal : program dan kegiatan, layout exhibit dan lingkungan pendukung, serta
unsur pemasaran dan promosi yang menarik. Kesemuanya harus didukung oleh unsur-unsur

112 | A R - 2 0 0 9

iptek dan sumberdaya manusia yang handal dan profesional, serta anggaran yang memadai
(yang didapat pula dari donatur dan industri).
Program dan materi yang telah dikembangkan tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Tawaran kerjasama untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme SDM telah didapat, yang ditindaklanjuti dengan program dan kemungkinan
anggaran agar hal tersebut dapat diwujudkan.

4. AUSTRALIAN YOUNG AMBASSADORS FOR DEVELOPMENT (AYAD)


Atas hasil diskusi ICV dengan berbagai pihak di Australia, maka pada bulan Maret Desember
2009 PP-IPTEK telah mendapatkan seorang tenaga volunteer dari Australia melalui program
Australia Youth Ambassadors for Development (AYAD), Christopher J. Lauf.
Program AYAD bertujuan untuk membantu pembangunan negara berkembang melalui
organisasi-organisasi / perusahaan lokal di segala bidang a.l. pendidikan, lingkungan, kesehatan,
perdagangan, infrastruktur, kemanusiaan, dll. Setiap tahunnya pemerintah Australia melalui AusAid mengirimkan sekitar 400 duta muda profesional berusia 18-30 tahun untuk bekerja
membantu pembangunan di negara berkembang di kawasan Asia Pasifik.
Hadirnya volunteer AYAD di PP-IPTEK banyak dirasakan manfaatnya, terutama berkaitan dengan
peningkatan profesionalisme pemandu, pengembangan program dan komunikasi sains. Dengan
kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya, Christopher telah memberikan warna lain
terhadap program yang telah ada maupun program dan peragaan yang sedang dikembangkan.
Selain itu, pertukaran informasi dan pengembangan network menjadi lebih terbuka. Oleh karena
itu, PP-IPTEK merencanakan untuk menjadikan AYAD dan VIDA (tenaga volunteer untuk usia
lebih dari 30 tahun) sebagai program bantuan tenaga profesional yang berkelanjutan.

5. AUSTRALIA LEADERSHIP AWARDS FELLOWSHIPS PROGRAM (ALAF)


Australian Leadership Awards Fellowships (ALAF) merupakan program yang menawarkan studi
jangka pendek, penelitian dan pengembangan professional di Australia bagi para calon
pemimpin, dengan tujuan untuk mengembangkan bakat kepemimpinan, membangun kemitraan
dan hubungan dengan negara-negara berkembang.
P P - I P T E K | 113

Pada tahun 2009, Feti Anita, staf PP-IPTEK, telah mendapatkan kesempatan fellowship untuk
mengikuti program ALAF bersama 10 peserta lainnya, atas kerjasama antara Kementerian
Negara Ristek dengan Queensland University of Technology (QUT). Judul program yang
ditawarkan adalah Trainers Training on Technology Commercialisation and Promoting
Innovation for Enhanced Trade Competitiveness for Indonesian Small & Medium Enterprises,
yang akan berlangsung selama 6 minggu, pada awal tahun 2010.

6. STRIKE A CHORD SCIENCE OF MUSIC


Penyelenggaraan Strike a Chord Science of Music ditentukan dalam diskusi antara PP-IPTEK
dan Questacon Science Center di Canberra pada waktu kunjungan ICV, yang diperkuat dengan
diskusi di PP-IPTEK pada bulan Juni 2009 antara PP-IPTEK, Kedutaan Australia, dan perwakilan
Questacon (Maria Perkovich dan Wendy Yung). Akhirnya pameran ini dapat digelar selama 4
bulan, sejak tanggal 1 Desember 2009 sampai 31 Maret 2010.
Strike A Chord Science of Music merupakan travelling
exhibit dari Questacon yang menampilkan 14 alat peraga
musik interaktif. Selain keindahan nuansa alunan musik yang
dapat ditampilkan, alat peraga Science of Music juga
mengungkap kaidah dan fenomena sains yang melatar
belakangi keindahan musik tersebut.
Berbagai atraksi acara mengisi kerjasama ini, yang berkaitan dengan sains dan musik seperti :
talkshow, workshop, kompetisi dan lomba yang dikemas dalam berbagai kegiatan yang menarik,
baik oleh pihak Australia maupun oleh PP-IPTEK dan mitra kerja. Kerjasama ini selain
menumbuhkembangkan minat musik masyarakat juga memperkuat hubungan kebudayaan dan
pendidikan iptek, serta pertukaran pengalaman kedua negara.

114 | A R - 2 0 0 9

Dalam rangkaian pameran Strike A Chord Science of Music, 36


pemuda-pemudi dari Australia-Indonesia Youth Exchange Program
(AIYEP) telah mengisi acara di PP-IPTEK pada tanggal 20
Desember 2009. Kolaborasi pemuda-pemudi tersebut menarikan
tari Saman, tarian khas Aceh yang menjadi salah satu kebanggaan
bangsa Indonesia, yang langsung menjadi pusat perhatian serta
disambut dengan riuhnya tepuk tangan pengunjung.
Mereka juga menampilkan koor burung kakak tua, serta tarian khas suku Aborigin yang diiringi
dengan alat musik khas Australia didjeridu, yang mengandung pesan moral lingkungan tentang
hutan, burung besar dan burung kecil, kangguru dan emu.
AIYEP merupakan program kerjasama Australia-Indonesia Institute yang diselenggarakan sejak
tahun 1981, bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pemuda-pemudi
Indonesia dan Australia untuk menghargai budaya, pembangunan dan cara hidup dari negara
lain. Tahun 2009 diikuti oleh 18 peserta Indonesia dan 18 peserta Australia yang berusia
antara 21-25 tahun. Untuk peserta Indonesia merupakan perwakilan dari 18 provinsi yang
diseleksi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di daerah masing-masing.

7. INTERNATIONAL EXPO

PP-IPTEK diundang untuk memberikan serangkaian demo sains kepada siswa grade 2 sampai 5
di Jakarta International School (JIS) Kebayoran pada tanggal 9 Desember 2009 dengan tema
Science of Music. Kegiatan ini memberikan inspirasi kepada anak-anak bahwa instrumen musik
dapat dibuat dari berbagai bahan yang ada seperti : kaleng bekas, sedotan, selang mesin cuci,
gelas kaca, dll. Sambil bermain dibangkitkan rasa keingin-tahuan anak sambil dijelaskan konsep
bunyi dan getaran secara lebih mudah.

International Volunteer Day tahun 2009 mengangkat tema Volunteering for the Planet. Acara
ini diselenggarakan oleh PAKTA dan Aus-Aid pada tanggal 16 Desember 2009 di lapangan
parkir Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM). PP-IPTEK mengisi acara ini dengan peluncuran
roket air, pameran kursi paku dan gyroskop, dan permainan interaktif. Acara dimeriahkan pula
oleh Payon Percussion, Kuno Kini, Sinbad, dan the Wonders.
P P - I P T E K | 115

8.3. KERJASAMA DENGAN KOREA

1. ASEAN COST PLUS THREE CENTER FOR THE GIFTED IN SCIENCE (ACGS)
Merintis kerjasama bagi pengembangan program untuk anak
cerdas dan berbakat istimewa, pada tanggal 22-25 Juni 2009
Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, mewakili Indonesia untuk
berpartisipasi dalam Forum ASEAN COST Plus Three Center
for Gifted in Science Ke-3 (3rd ACGS) di the Seoul University,
Korea. Forum dihadiri oleh wakil-wakil dari negara ASEAN+3
serta berbagai stakeholder dari Korea yang berkepentingan
terhadap pengembangan pendidikan anak berbakat.
Forum ACGS ke-3 membahas a.l. preview program dan kegiatan serta progres yang telah
dilakukan oleh anggota Forum dan Korea sejak awal penyelenggaraan; rencana Korea untuk
membangun Pusat Pendidikan Anak Berbakat di Gyongnam; program student camp & teacher
training yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2009; penetapan visi dan kebijakan ACGS
dan partisipasi negara peserta; penetapan program ACGS untuk 3 tahun mendatang.
PP-IPTEK menjelaskan bahwa program bagi anak berbakat telah dikembangkan di Indonesia
sejak tahun 1975an, dengan pemberian beasiswa kepada siswa berbakat dan berprestasi.
Metoda yang dipakai dalam pembelajaran pada umumnya adalah : enrichment, extension &
acceleration, terutama dalam pengembangan sains dan matematika. Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003 telah memperkuat posisi program bagi anak berbakat, dengan
pernyataan perlunya memberi pendidikan khusus kepada siswa yang memiliki potensi dan
kecerdasan istimewa agar dapat berkembang secara optimal, dan agar mereka dapat tumbuh
menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan mandiri.

116 | A R - 2 0 0 9

Kegiatan diisi dengan kunjungan ke Scientorium - Gwacheon National


belum lama diresmikan di pinggiran Seoul, serta ke Seoul Science
Kompleks University of Seoul dan berada di dalam koordinasi
dikembangkan dengan tujuan untuk mendukung pendidikan bagi anak
sekitarnya.

Science Museum yang


Park yang terletak di
universitas. Museum
berbakat di Seoul dan

Pengalaman berbagi informasi dan kegiatan dalam Forum untuk program gifted in science
sangat bermanfaat dalam menambah wawasan dan khasanah pengetahuan peserta. Usulan
Indonesia untuk menjadikan students camp & teachers training sebagai program tahunan
dalam bentuk kompetisi dan permainan disambut baik oleh para peserta Forum.

2. 5th WORLD CREATIVITY FESTIVAL (WCF 2009)


Pada tanggal 69 November 2009 Direktur PP-IPTEK,
Finarya Legoh, memimpin Delegasi Indonesia untuk
berpartisipasi dalam World Creativity Festival 2009
(WCF 2009) di Daejeon Korea. Selain itu, ybs. duduk
pula dalam International Advisory Committee dan
menjadi anggota dewan juri. Anggota delegasi terdiri
atas : staf Sains Senior PP-IPTEK, Hendra Suryanto,
sebagai pembimbing dan pendamping siswa; Samino
dan Manait Sinaga dari Direktorat Pendidikan Luar Biasa
Depdiknas sebagai peninjau; Yolanda Ravenia Saraswati dari SMP 252 Jakarta dan Fauzan
Hilmi Ramadhian dari SMP 1 Sukabumi, sebagai peserta.
WCF 2009 merupakan kegiatan tahunan khusus bagi siswa cerdas dan berbakat istimewa
(CI/BI) tingkat SD dan SMP yang diselenggarakan oleh Korea Advanced Institute for Science &
Technology (KAIST) dan the Korean Society for the Gifted. Pendanaan berasal dari Daejeon
Metropolitan City dan Ministry of Education Science & Technology.
Festival diikuti oleh berbagai negara, a.l.: Indonesia, Korea, China, Taiwan, Thailand, Mexico dan
Mongolia. Astronomi merupakan bidang kompetisi tahun 2009 yang bertemakan "Space for
Sustainable Peace and Progress. Peserta SD berjumlah 33 orang bertemakan Make Space
Travel Program and Advertising Poster, sedangkan bagi 37 peserta SMP bertemakan proposal

P P - I P T E K | 117

untuk menjadi astronaut remaja. Discovery Team dari Indonesia berhasil meraih medali
perunggu.
Selain mengikuti Festival, para peserta harus memperkenalkan negara dan kebudayaannya
masing-masing. Mereka juga melakukan kunjungan ke Science Museum, Expo Park dan
Planetarium & Observatorium. Bagi para pendamping, disediakan workshop untuk menjadi
seorang wartawan dalam penulisan berita yang harus menarik perhatian pembaca. Semua
aktivitas tersebut telah memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi para peserta serta
menjalinan kerjasama dan persahabatan dengan peserta negara lain.

Program ini merupakan kerjasama antara PP-IPTEK, Direktorat Pendidikan Luar Biasa
Depdiknas dan Asosiasi CI/BI. Indonesia berharap dapat menambah jumlah peserta di tahun
mendatang, baik bagi tingkat SD maupun SMP. Ajang WCF dirasakan manfaatnya untuk
membangun pencitraan Indonesia khususnya KRT, yang dapat digunakan sebagai alat diseminasi
dan promosi dalam mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak. Bagi siswa, didapat
manfaat positif dalam pengembangan diri di berbagai aspek, a.l. : kreativitas, kerjasama, percaya
diri, network, dan hubungan persahabatan antar negara.

3. STUDENT CAMP AND TEACHER TRAINING


Program ini sebetulnya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 dengan suatu persiapan yang
matang baik di Indonesia maupun oleh pelaksananya di Korea, ASEAN COST Plus Three Center
for Gifted in Science (ACGS), namun karena merebaknya pandemi Flu Babi di Korea terutama di
Gyeongnam, tempat akan dilaksanakan kegiatan tersebut, maka program ini ditunda sampai
dengan Januari 2010.

118 | A R - 2 0 0 9

4. BEASISWA DARI KOREA SCIENCE ACADEMY (KSA)


Korea Science Academy (KSA) merupakan sekolah tingkat SMA bagi anak cerdas dan berbakat
istimewa di Busan, di bawah koordinasi Korea Advanced Institute of Science and Technology
(KAIST). Pada tahun 2010 KSA memberi beasiswa bagi kelas internasional yang baru dibuka.
Untuk itu, pada tanggal 20-22 Oktober 2009 PP-IPTEK bekerjasama dengan Direktorat
Pendidikan Luar Biasa Depdiknas telah memfasilitasi KSA untuk mempromosikan beasiswa,
menjaring peminat dan seleksi untuk bersekolah di KSA pada tahun ajaran 2010.
54 pelajar dari SMP dan SMA kelas akselerasi di wilayah Jabodetabek mengikuti tes tertulis di
PP-IPTEK, 14 terpilih untuk wawancara, dan akhirnya 3 siswa berhasil mendapatkan beasiswa
dari KSA untuk tahun ajaran 2010. Mereka adalah : Fariz Risky Andika dan Antyanta
Bangunharcana dari SMP Islam Al-Azhar 1 Jakarta serta Muhammad Fahmi Rahman dari SMP
Presiden, Cikarang-Bekasi. Selain Indonesia 3 orang, terdapat 12 siswa dari negara-negara lain,
a.l.: Nepal, Nigeria, Filipina, Rusia, Amerika Serikat dan Vietnam.
PP-IPTEK menjadi Focal Point Indonesia untuk kerjasama selanjutnya, karena kerjasama
tersebut masih berada di dalam naungan payung kerjasama bilateral antar kedua negara, agar
keberhasilan dan masalah yang dialami oleh para siswa dapat dipantau secara terpadu.

8.4. KERJASAMA DENGAN JERMAN


PP-IPTEK bekerjasama dengan salah satu organisasi
pemerintah Jerman yang bergerak dalam Kerjasama Teknis
Internasional, GTZ (Deucthe Gesellscaft fur Technische
Zusammenarbeit), pada tahun 2009 mengembangkan
klaster Flu Burung di galeri PP-IPTEK. Pengembangan klaster
ini bertujuan untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan
tentang kesadaran bahaya flu burung kepada masyarakat.
Kesepakatan kerjasama antara PP-IPTEK dan GTZ dalam pengembangan klaster Flu Burung
ditanda-tangani pada tanggal 1 Juli 2009 oleh Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, dengan
Manager Avian Influenza GTZ Programme Network & Knowledge Management, Carola von
Morstein, disaksikan oleh tim PP-IPTEK dan GTZ serta Jenny Kaligis sebagai Supporting

P P - I P T E K | 119

Committee PP-IPTEK. Dalam kerjasama tersebut termasuk pula


pelatihan bagi para staf dan pemandu PP-IPTEK oleh BAPS pada
bulan Juni dan Desember 2009, tentang pengenalan,
pencegahan serta penanggulangan penyakit Flu Burung.
Diharapkan pengembangan awal klaster Flu Burung ini dapat
diresmikan pada awal tahun 2010, untuk dapat menarik minat
kerjasama lembaga lain yang mempunyai kepentingan sama
dalam penyebaran informasi flu burung kepada masyarakat.
Pengembangan ini sejalan dengan program PP-IPTEK untuk lebih
memerankan diri sebagai science centre yang dapat
membawakan issue global dan nasional kepada masyarakat.
8.5. THE ASIA PACIFIC NETWORK OF SCIENCE & TECHNOLOGY CENTRES (ASPAC)
Sebagai anggota pendiri organisasi internasional Asia Pacific Network of Science & Technology
Centres (ASPAC) dan sebagai General Councilor, PP-IPTEK yang diwakili oleh Iskandar, Hemi
Prasetyo dan Abdul Rahman turut berpartisipasi dalam Konferensi Tahunan ASPAC di
Kaohsiung Taiwan, pada tanggal 26-30 Mei 2009. The National Science and Technology
Museum Taiwan bertindak sebagai tuan rumah.
Tema yang diangkat pada ASPAC Conferences 2009 adalah Collaborative Innovation and
Partnerships, yang dibagi menjadi beberapa sub tema antara lain : Social Responsibility,
Partnerships and Support, Sustainable Resouces, and Innovative Approaches. Pada General
Council Meeting, dibahas tantangan bagi para pimpinan science center / museum, dalam
menjalankan tugas dan fungsi lembaganya kepada masyarakat. Pada kesempatan ini
dikemukakan oleh PP-IPTEK rencana pengembangan klaster flu burung untuk membangun public
awareness and understanding dalam menghadapi pandemic flu burung, karena Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak korban.
Konferensi ini dihadiri oleh 110 peserta dari 35 lembaga anggota jaringan kerja ASPAC a.l.
Scitech Australia, Questacon Australia, China Science and Technology Museum, Shanghai
Science and Technology Museum, Guangdong Science Centre, Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK)
Indonesia, KOKORO Limited Japan, National Museum of Emerging Science and Innovation
Miraikan Japan, dll.
120 | A R - 2 0 0 9

Salah satu staf PP-IPTEK, Feti Anita, telah mendapatkan fellowship dari ASPAC untuk mengikuti
konferensi tersebut, dengan persyaratan menyampaikan presentasi. Untuk itu Total Quality
Management (TQM) at PP-IPTEK dipresentasikan. TQM mengemukakan prinsip-prinsip Plan-DoCheck-Action (PDCA) yang diterapkan di PP-IPTEK, yang menjadi dasar TQM dalam
pengembangan program.
Peserta diberi kesempatan mengunjungi National Science & Technology Museum Taiwan yang
menjadi tuan rumah konferensi, yang merupakan museum sains & teknologi terbesar kedua di
Asia Pasifik setelah Guangdong Science Center, China. Koleksi yang terdapat di museum
tersebut meliputi perkembangan teknologi di masyarakat China sejak masa peradaban dinasti
China hingga kemajuan teknologi yang dikuasai oleh masyarakat Taiwan saat ini. Banyak alat
peraga interaktif disajikan dengan memadukan unsur mekanik dengan elektronik, yang memang
menjadi kompetensi industri Taiwan.
8.6. THE ASSOCIATION OF SCIENCE-TECHNOLOGY CENTERS (ASTC)
PP-IPTEK merupakan anggota dari the Association of
Science-Technology Centers (ASTC), yang merupakan
asosiasi science center Amerika Serikat, namun anggotanya
dapat berasal dari luar Amerika Serikat. Setiap tahunnya
ASTC mengadakan konferensi, dan pada tahun 2009
Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, berhasil mendapatkan
Lee Kimche McGrath Worldwide Fellowship Award, yang
memberi kesempatan kepada satu orang pimpinan / CEO
pada komunitas science center internasional di luar AS untuk mengikuti konferensi ASTC
tahunan. Award yang bergengsi ini mensyaratkan agar penerima award memperkenalkan
science center-nya kepada peserta konferensi. Sebagai tuan rumah konferensi yang
dilaksanakan pada tanggal 30 September 3 November 2009 adalah the Fort Worth Museum
of Science and History di Fort Worth Texas.
Konferensi Tahunan ASTC 2009 diikuti oleh sekitar 1500 peserta yang berasal dari AS dan
berbagai negara lainnya. Program terbagi atas Annual Conference, pameran, kunjungan dan
workshop ke Fort Worth Museum Science and History yang baru saja dipugar, serta kunjungan
ke beberapa museum di lingkungan Cultural District. Selain itu, peserta konferensi diperkenalkan
pula dengan kebudayaan penduduk Texas yang terkenal sebagai cowboy / cowgirl dan ternak
P P - I P T E K | 121

sapi unggulnya. Berbagai sambutan, atraksi serta makanan tradisional menyemarakkan acara
ini dengan iringan sapaan khas Texas howdy.
Tema yang diangkat adalah : The Art of Science - Creating a Better Future. Konferensi dibagi
atas berbagai topic sessi, yang intinya adalah : connecting art and science, funding exploration,
professional development. Diskusi diwarnai oleh problem yang dihadapi oleh dunia, seperti
pelestarian lingkungan, climate change & global warming, krisis energi, pengembangan iptek;
serta bagaimana peran science center untuk menjadi wahana intermediasi antara dunia iptek
dan asyarakat.
Pameran produk dan jasa untuk science center dan museum iptek ikut mewarnai kegiatan ini.
Dominasi terlihat pada pengembangan astronomi, nano technology, climate change, serta jasa
peragaan iptek keliling. Selain itu, dengan topic yang kuat untuk creating a better future, banyak
didiskusikan teori, metoda dan sistematika untuk mengkomunikasikan sains kepada public.
Kesempatan ini digunakan oleh PP-IPTEK untuk mencari peluang kerjasama dengan science
center dan museum iptek terutama di AS, dengan para donatur dan yayasan, serta sekaligus
meninjau trend pengembangan program, alat peraga interaktif dan iptek yang tengah
dikembangkan oleh science center di AS dan negara maju lainnya.
Sains sangat berkaitan dengan seni dan budaya, sehingga salah satu unsur terpenting yang
banyak didiskusikan adalah metoda dalam menyampaikan dan mengkomunikasikan sains dalam
bentuk seni serta budaya lokal, bahkan dengan berbagai bahasa. Diskusi juga berfokus pada kiatkiat science center dalam mencari blending antara budaya dan sains yang dapat menarik
perhatian masyarakat dari berbagai etnis budaya, dalam menyajikan pengalaman pembelajaran
yang kuat, dalam menyajikan isu lokal, nasional dan global, serta bagaimana science center
dapat mentransisikan diri dari menarik menjadi dibutuhkan oleh masyarakat. Kesemuanya
harus didukung oleh unsur-unsur iptek dan sumberdaya manusia yang handal dan profesional.

122 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 123

124 | A R - 2 0 0 9

9.1.

PROFIL PENGUNJUNG
Salah satu ukuran kinerja PP-IPTEK adalah banyaknya jumlah pengunjung (pelajar dan umum /
keluarga) yang datang ke PP-IPTEK setiap tahunnya. Sebagai lembaga yang menjalin komunikasi
dangan masyarakat khususnya generasi muda, galeri PP-IPTEK pada tahun 2009 telah
dikunjungi oleh 273.717 orang, di mana pengunjung rombongan pelajar mencapai 217.995
orang sedangkan pengunjung umum / keluarga 55.722 orang.
Pengunjung PP-IPTEK tidak hanya datang dari wilayah Jakarta dan sekitarnya saja (Bogor,
Depok, Tanggerang, Bekasi) namun juga berasal dari provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Lampung. Ditinjau dari segmentasi pengunjung PP-IPTEK, sekitar 80 %
diantaranya pelajar sedangkan selebihnya merupakan pengunjung umum / keluarga.

P P - I P T E K | 125

Berdasarkan Rencana Bisnis dan Anggaran PP-IPTEK tahun 2009 (RBA), jumlah pengunjung
tahun 2009 ditargetkan sebesar 280.000 orang. Meskipun nyatanya jumlah pengunjung
berada di bawah target 2009, namun pendapatan PP-IPTEK tetap surplus yang didapat dari
pemakaian program dan kegiatan yang disediakan oleh PP-iPTEK. Selain itu frekuensi
pelaksanaan program dan kegiatanpun bertambah pada tahun 2009.
Jumlah pengunjung pada bulan Maret dan Desember 2009 tercatat terbesar secara signifikan,
bahkan Desember 2009 tercatat sebagai jumlah terbesar selama 5 tahun terakhir.

Data Peserta Program Pengkayaan Sains


TAHUN

TEMATIK

SANGAR
KERJA

SAINS
CINEMA

PELATIHAN
GURU

PROGRAM
SISWA

2008

1.590

6.140

8.730

325

1.166

2009

11.827

3.638

9.483

248

618

126 | A R - 2 0 0 9

Data Pengunjung pada Peragaan Iptek Keliling di Daerah


Kegiatan Peragaan Iptek Keliling (PIK) PP-IPTEK sejak tahun 2002 telah mencatat
kesuksesannya dengan banyaknya antusiasme pengunjung, yang dapat dilihat dalam grafik di
bawah ini :

P P - I P T E K | 127

9.2. PROFIL KEUANGAN

PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PP-IPTEK)


NERACA
YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009
TOTAL

NAMA PERKIRAAN
1
1

2008

2009

885,970,985

747,933,514

ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1

Kas dan Setara Kas

1.1.2

Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan

1.1.3

Persediaan

TOTAL ASET LANCAR


1.2 ASET TETAP

511,758,025

1,302,510,394

6,512,316,016

6,586,335,016
-

7,910,245,026

57,475,000
7,946,320,410

KEWAJIBAN
2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

3,311,475

2.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


TOTAL KEWAJIBAN
3

403,726,880

1,397,929,010

1.3 ASET LAINNYA


TOTAL ASET

150,850,000

28,774,500

3,311,475

28,774,500

EKUITAS DANA
3.1 EKUITAS DANA LANCAR

1,394,617,535

1,273,735,894

3.2 EKUITAS DANA INVESTASI

6,512,316,016

6,643,810,016

TOTAL EKUITAS DANA

7,906,933,551

7,917,545,910

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

7,910,245,026

7,946,320,410

128 | A R - 2 0 0 9

PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PP IPTEK)


LAPORAN AKTIVITAS
YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009

KETERANGAN

NO.

1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7

Pendapatan Operasional
Pendapatan Tiket Masuk
Pendapatan Tiket Sepeda Kabel
Pendapatan Tiket Pemutaran Film Ilmiah
Pendapatan Sanggar Kerja dan Demo
Pendapatan Program Tahunan
Pendapatan Outreach
Pendapatan Subsidi APBN

3,271,799,000
8,352,000
19,583,000
37,655,000
67,525,000
15,200,000
3,805,353,299

7,093,892,092

7,225,467,299

2,246,698,232
2,032,618,793
1,664,061,146
165,458,160
742,410,440
220,406,248

2,898,329,694
2,676,134,298
1,587,298,794
232,263,200
515,968,000
303,816,910

7,071,653,019

8,213,810,896

A. Surplus (Defisit) Operasional (I-II)

22,239,073

(988,343,597)

Pendapatan Lain-Lain

915,933,185

1,802,846,706

915,933,185

1,802,846,706

794,265,342

949,429,105

Jumlah Biaya Lain-lain (IV)

794,265,342

949,429,105

B. Jumlah (III - IV)

121,667,843

853,417,601

C. Surplus (Defisit) (A + B)

143,906,916

(134,925,996)

Biaya Operasional
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
Belanja Pengembangan
Belanja Promosi
Jumlah Biaya Operasional (II)

Jumlah Pendapatan Lain-lain (III)


4

2009

3,170,040,000
10,787,000
16,242,000
28,411,000
117,650,000
26,240,000
3,724,522,092

Jumlah Pendapatan (I)


2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6

2008

Biaya Lain-Lain

P P - I P T E K | 129

PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PP IPTEK)


LAPORAN ARUS KAS
YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009

URAIAN

KODE

2009

2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Arus Kas Masuk
424113

8,009,825,277

9,028,314,005

Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan,


Informasi, Pelatihan dan Tenaga

424119

Pendapatan Jasa Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya

424312

Pendapatan Hasil Kerjasama BLU

424212

Pendapatan Hibah

3,369,370,000

120,380,000

93,599,182

3,299,734,000

822,334,003

1,234,357,094
0

568,489,612

Pendapatan APBN

3,724,522,092

3,805,353,299

Arus Kas Keluar

7,865,918,361

9,163,240,001

525111

Belanja Pegawai

2,246,698,232

2,898,329,694

525112

Belanja Barang

2,995,435,481

3,495,919,208

525114

Belanja Pemeliharaan

1,664,061,146

1,587,298,794

525115

Belanja Perjalanan

165,458,160

232,263,200

525119

Belanja Lain-lain

794,265,342

949,429,105

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi

143,906,916

(134,925,996)

Kenaikan Bersih Kas

143,906,916

(134,925,996)

Kas dan Setara Kas Awal

738,952,594

882,859,510

Jumlah Saldo Kas

882,859,510

747,933,514

130 | A R - 2 0 0 9

9.2. PROFIL KERJASAMA


Sebagai lembaga yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, PPIPTEK juga dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dengan menggalang kemitraan dengan
lembaga-lembaga lainnya secara professional, baik kerjasama di dalam negeri maupun dengan
lembaga internasional. Hal ini dirasa penting, karena selain untuk peningkatan kinerja PP-IPTEK
juga untuk memposisikan kelembagaan PP-IPTEK dengan mitra kerjasamanya.
Pada tahun 2009 PP-IPTEK telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga penelitian dan
pengembangan nasional, universitas, lembaga dan yayasan pendidikan, sekolah serta industri. Di
sisi internasional, kolaborasi diperkuat dengan berbagai program kerjasama antara PP-IPTEK
dengan pihak Australia, Korea dalam ASEAN Plus Three dan APEC, serta Jerman. Sedangkan
dengan UNICEF dan UNESCO direpresentasikan dalam kerjasama peragaan iptek keliling dan
seminar Science for All bersama Kementerian Ristek.

15%

17%
LPND RISTEK
PEMERINTAH LAIN

17%

31%

LSM/SWASTA
PERGURUAN TINGGI
LUAR NEGERI

20%

P P - I P T E K | 131

132 | A R - 2 0 0 9

PP-IPTEK telah berkomitmen untuk menjadi wahana TITIK TEMU pembelajaran bagi generasi
muda untuk mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan kecintaannya terhadap iptek; bagi
pendidik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar iptek dengan isuisu populer dan terkini; bagi keluarga dan masyarakat untuk lebih mengenal iptek dan sebagai
sumber inspirasi dalam mengatasi masalah local, nasional dan global; bagi para pakar untuk
mengkomunikasikan ilmunya kepada masyarakat melalui bahasa popular; serta bagi sektor
litbang, perguruan tinggi dan industri untuk sosialisasi dan promosi hasil-hasil litbang dan
produksi kepada masyarakat.
Untuk itu, PP-IPTEK harus secara terus-menerus membuka diri, berinovasi, serta menyesuaikan
dengan pengembangan iptek dan isu terkini di masyarakat. Beberapa hal yang menjadi tumpuan
perhatian PP-IPTEK, antara lain : menyajikan informasi tentang isu terkini di masyarakat, seperti :
fenomena alam semesta, pencegahan dan peringatan dini kebencanaan, pencegahan maraknya
berbagai penyakit menular; serta mempererat hubungan keluarga dengan bermain sambil
belajar bersama.

10.1.

INFORMASI ISU TERKINI DI MASYARAKAT


Informasi isu terkini di masyarakat baik secara nasional maupun global merupakan bentuk
pelaksanaan tanggung jawab pemasyarakatan iptek. Penelusuran informasi dan kerjasama
dengan para pakar disajikan di PP-ITEK sebagai informasi dan pembelajaran kepada masyarakat
dalam bentuk kegiatan, workshop / diskusi bersama pakar, penayangan film, display poster
informasi, dll. Dengan demikian, PP-IPTEK dapat menjadi communication hub dalam menyajikan
informasi dan pengetahuan tentang peran masyarakat, cara penanggulangan dan antisipasinya,
yang harus dimulai dari diri sendiri, lingkungan kecil dan masyarakat.
Komitmen PP-IPTEK di tahun 2010 difokuskan untuk mendukung program STOP GLOBAL
WARMING, SAVE OUR EARTH yang telah menjadi focus perhatian dunia. Pemanasan global
menjadi topik yang kritis untuk masa depan Indonesia dan menjadi tanggung jawab bersama
untuk mengedukasi masyarakat agar bagaimana seharusnya tiap individu dapat membuat
perbedaan dan mengubah dunia.

P P - I P T E K | 133

Untuk itu, dalam memanfaatkan peran sebagai mediator di


masyarakat, PP-IPTEK sedang mengembangkan wahana
Pemanasan Global, termasuk di dalamnya sumber energi
terbarukan, yang dikemas dalam bentuk alat peraga
interaktif, diorama dan program-program pendukungnya.
Wahana dibagi atas beberapa klaster seperti : Global
Warming (efek rumah kaca, pemanasan global dan
multimedia); Lingkungan (siklus karbon bumi, siang dan
malam, labirin bumi, dan matahari); Energi (efisien energi
alat transportasi, transformasi energi, tenaga air, tenaga angin, tenaga ombak) dan programprogram pendukung. Tujuannya agar masyarakat luas dapat mempelajari terjadinya pemanasan
global dan akibat yang ditimbulkan terhadap kehidupan di bumi, bagaimana tanggung jawab
kontribusi individu dan masyarakat dalam tindakan pencegahannya.
Inisiasi pengembangan klaster Flu Burung yang dirintis sejak tahun 2008 sebagai hasil
kerjasama tim kreatif PP-IPTEK dengan GTZ (Deucthe Gesellscaft fur Technische
Zusammenarbeit), salah satu organisasi pemerintah Jerman yang bergerak dalam Kerjasama
Teknis Internasional, telah mendekati finalisasi dan siap dibuka untuk umum pada awal 2010.
Informasi disajikan dalam bentuk 15 alat peraga dan diorama, seperti : identifikasi unggas,
pakaian dan perlengkapan keselamatan, artifak kandang unggas biosecurity rendah dan
biosecurity tinggi, model virus H5N1, audio visual, poster, permainan, dll. Tahun 2010 akan
dilanjutkan dengan pengembangan tahap II klaster Flu Burung, agar dapat lebih difahami
penularan penyakit pada manusia, pencegahan, pengendalian dan pemberantasannya.
Pengembangan difokuskan a.l. pada jenis-jenis ayam lokal dan morfologi virus.
Maraknya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membuat hampir semua
kalangan masyarakat mengenal dan memanfaatkan kecanggihan TIK, apalagi adanya telepon
celular yang digunakan mulai dari pelaku bisnis, birokrat, akademisi, sampai dengan pedagang di
pasar dan pembantu rumah tangga. Namur demikian, keterbatasan pemahaman TIK di
masyarakat menjadikan teknologi tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Atas dasar inilah
pada tahun 2010 PP-IPTEK merintis pengembangan wahana TIK, dimulai dengan
pengembangan program sains berbasis TIK, internet sehat, rekayasa dalam TIK, dsb.

134 | A R - 2 0 0 9

10.2.

WAHANA BERMAIN SAMBIL BELAJAR BAGI KELUARGA


PP-IPTEK menjadi salah satu tujuan keluarga untuk membawa putera-puterinya berekreasi
sambil belajar. Untuk memperoleh hasil kunjungan yang optimal, PP-IPTEK telah membuat
rancangan dan penyajian peragaan dan program yang mendorong terjadinya proses belajar
bersama orang tua dan keluarga. Desain tatanan lingkungan peragaan memberikan
kenyamanan interaksi pada anak, orang tua dan keluarga dalam melakukan kegiatan di galeri.
Arena Peneliti Cilik yang telah ada mulai dikembangkan
sejak tahun 2008. Wahana ini menjadi suatu tempat yang
penting bagi anak usia dini dalam mengembangkan
kreativitas dan kemampuan motorik bersama orang tua
dan keluarga. Tahun 2009 telah dilakukan perluasan,
mendesain interior, renovasi ruangan, dan riset inovasi,
untuk selanjutnya pada tahun 2010 akan dikembangkan
alat peraga dan program pendukung. Wahana dibagi
berdasarkan klaster : Lingkungan (kotaku, kebun kita, dan binatang peliharaanku), klaster Sains
dan Teknologi Sederhana (uji konsentrasi, mengenal magnet, cermin ajaib, bermain pasir),
klaster Smart Toys (huruf yang hilang, pohon warna, mengenal angka, puzzle lingkaran, bermain
catur), klaster My Body (tubuh kita, mengenal panca indera, mengenal bau-bauan, mata, telinga),
klaster Family Fun (rumahku, silsilah keluarga), klaster Profesi (aku seorang arsitek, polisi kota,
aku seorang dokter, dan aku seorang ilmuwan).
Sejalan dengan dicanangkannya 2010 sebagai Tahun
Biodiversity oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taman
Herbal yang telah diinisiasikan oleh PP-IPTEK pada tahun
2009 didukung oleh PT Dexa Medica, akan
dikembangkan sebagai pelengkap peragaan outdoor PPIPTEK. Taman Herbal direncanakan dapat dipakai untuk
tempat rekreasi pengunjung sambil belajar, workshop,
sanggar kerja, dan kepentingan lainnya,

P P - I P T E K | 135

10.3.

PENINGKATAN PROMOSI DAN INFORMASI


Dalam rangka mendukung Tahun Kunjungan Museum
2010 dan penyelenggaraan Festival Museum Nusantara
2010, PP-IPTEK meningkatkan informasi dan promosi
kepada masyarakat luas melalui kemitraan dengan
berbagai kalangan. Mulai dari pemilik motor Honda
sampai dengan pelanggan Starbuck Coffee akan
memperoleh kemudahan fasilitas PP-IPTEK di tahun
2010.
Semua program dan kegiatan dipublikasikan dan dipromosikan melalui berbagai media
pemberitaan, antara lain pada situs Kementerian Riset dan Teknologi (http://www.ristek.go.id),
situs PP-IPTEK (http://ppiptek.ristek.go.id), Blog humas PP-IPTEK, Facebook PP-IPTEK dan ENews Fenomena yang diluncurkan sejak Juni 2009. Informasi dimaksud agar masyarakat
dapat lebih mengenal PP-IPTEK dan menggunakannya seoptimal mungkin, agar PP-IPTEK lebih
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, mentransisikan diri dari menarik menjadi
dibutuhkan dalam mencerdaskan bangsa Indonesia.

136 | A R - 2 0 0 9

P P - I P T E K | 137

138 | A R - 2 0 0 9

Nama

: Drs. Bambang S.

Pekerjaan

: Wakil Kepala Sekolah

Asal Sekolah

: SMPN 2 Sukabumi, Jl. Ir.H.Juanda No.14, Sukabumi

Kesan-kesan

Sumber daya manusia harus dibarengi dengan life skill yang sesuai. Pusat Peragaan Iptek (PPIPTEK) kami pandang sebagai tempat pembelajaran yang tepat dan konkrit bagi pelajar di dalam
meningkatkan life skill mereka. Mohon bila terdapat temuan-temuan mengenai teknologi
sederhana yang bisa dibuat oleh para siswa di sekolah, PP-IPTEK berkenan menginformasikan
kepada kami.

Nama

: Sri Wahyuni

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMP Muhammadiyah 4, Jl. Puspowarno IV/20, Semarang

Kesan-kesan

Dengan adanya PP-IPTEK kami bisa mengetahui hal-hal yang sebelumnya cuma kami dapatkan
dari buku saja, dengan melihat dan memperagakan alat-alat yang ada di PP-IPTEK kami bisa lebih
memahami dan bisa mempelajari iptek lebih maksimal / optimal lagi.
PP-IPTEK luar biasa terus maju jaya selalu, kami SMP Muhammadiyah 4 Semarang selalu
mendukungnya. SUKSES..!!!

Nama

: Ujang Sopyan, SPd

Pekerjaan

: Guru IPA

Asal Sekolah

: SMP PGRI Serpong, Tangerang Selatan

Kesan-kesan

Penayangan Film 4,6 Milyar Terjadinya Bumi sangat bagus, karena dapat menyadarkan kami
bahwa sumber daya alam ada batasnya.

P P - I P T E K | 139

Nama

: Nunung

Pekerjaan

: Kepala Sekolah

Asal Sekolah

: SD Islam Plus Al-Ijtihas, Jl. Madrasah Assalam Grendeng, Tangerang

Kesan-kesan

Dengan adanya PP-IPTEK ini sangat baik sekali, terutama kami pihak sekolah merasa terbantu
dalam pelajaran sains. Anak-anak juga senang berkunjung ke tempat ini, semoga PP-IPTEK selalu
berkembang terus.

Nama

: Bambang Setyono, SPd.

Pekerjaan

: Wakil Kepala Sekolah

Asal Sekolah

: SMPN 18, Jl. SMP No.5-6 Terusan Kurcon, Bandung

Kesan-kesan

Dari beberapa kali kami kunjungi, dapat kami simpulkan bahwa PP-IPTEK semakin tahun ada
perkembangan baik itu alat peraga iptek. Sengaja kami memilih PP-IPTEK karena sangat
berhubungan dengan mata pelajaran IPA. Mudah-mudahan PP-IPTEK semakin berkembang.

Nama

: Karya Citasara

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMA ANGKASA, Perum. Angkasa Puri, Jatimekar-Jatiasih, Bekasi

Kesan-kesan

PP-IPTEK itu tempat yang asyik banget buat belajar dan menambah wawasan mengenai hal-hal
baru. Dari aku kecil sampai sekarang aku paling seneng kalau diajak kesini. Aku juga pengen
ngajak adik-adikku dan saudaraku berkunjung ke sini agar kita bisa bermain sambil belajar
bersama.
Semoga PP-IPTEK makin berkembang dalam menyajikan berjuta ilmu pengetahuan kepada anakanak Indonesia.
140 | A R - 2 0 0 9

Nama

: Siti Rukiyah

Pekerjaan

: Pembimbing Science Club

Asal Sekolah

: SMP Negeri 8 Depok

Kesan-kesan

Sangat menarik, anak-anak sangat menikmati berbagai hal-hal menarik yang baru mereka
dapatkan. Karena penerapan dan peragaan PP-IPTEK disajikan dengan simple tetapi sangat
menjelaskan berbagai teori yang selama ini didapatkan dari buku atau sekolah.

Nama

: Phiko Tegara

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMA GONZAGA, Jl. Arjuna 8 Blok B/161, Jakarta Selatan

Kesan-kesan

Di PP-IPTEK, seru. Apalagi Simulasi Gempanya. Tapi saya masih merasa kurang kuat
guncangan skala Richternya.

Nama

: Alexius Ulan Bani

Pekerjaan

: Guru IPA

Asal Sekolah

: SMP SANTO YOSEPH, Jl. Raya Dwiwarna No.1-3, Jakarta Pusat

Kesan-kesan

PP-IPTEK telah menyajikan berbagai macam karya iptek yang juga merupakan aplikasi teori yang
banyak dipelajari dalam pelajaran sains. Anak-anak dapat bereksplorasi sendiri dalam mencoba
alat-alat yang terpampang dengan petunjuk yang sedikit informasi tentang alat-alat yang dicoba.
Namun ada sedikit kesulitan ketika ada anak yang bertanya tentang prinsip kerja atau manfaat
alat, karena sedikit petugas pemandu yang ada. Kalo bisa ruang Demo Sains berkapasitas besar.

P P - I P T E K | 141

Nama

: Dyah Lita Sari

Pekerjaan

: Ibu Rumah tangga (orang tua)

Kesan-kesan

Bagus, untuk perkembangan iptek anak-anak

Untuk alat peraga untuk anak-anak balita mungkin bisa diperluas


Mestinya ada guide tour / pemandu yang bisa menerangkan alat peraga satu persatu

Nama

: Carla Evelyn

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMP TARAKANITA, Jl. A. Yani 64, Magelang

Kesan-kesan

Main Generator Van de Graaff,


ajaSimple n Seru!

Asyik. Buat rambut berdiri. Dengan cara memegang

Nama

: Titis Hari S

Pekerjaan

: Guru

Asal Sekolah

: SD YAPENKA, Jl. Cipete III/5 Cilandak, Jakarta Selatan

Kesan-kesan

Sekolah kami sudah beberapa kali mengunjungi PP-IPTEK dalam perkembangannya kami melihat
sudah ada beberapa alat peraga yang baru. Dengan bertambahnya alat peraga diharapkan
siswa-siswa semakin berkembang pula ilmu dan teknologinya dan Anak Indonesia pada umumnya
tidak ketinggalan di dunia teknologi.
PP-IPTEK semakin ramai dan sukses.

142 | A R - 2 0 0 9

Nama

: Titi

Pekerjaan

: Ibu Rumah tangga (orang tua)

Kesan-kesan

Secara umum PP-IPTEK ini menarik bagi anak-anak, mereka senang bisa bereksperimen dan ini
adalah proses belajar sambil bermain. Dengan proses belajar sambil bermain anak jadi lebih
mudah mengingat dan memahami.
Untuk arena bermain usia TK mohon dijaga kelengkapan mainan edukatifnya.

Nama

: Uting Sutarya

Pekerjaan

: Bagian Kesiswaan

Asal Sekolah

: SMPN 2, Sleman, Kledokan, Selomartani, Kalasan - Yogyakarta

Kesan-kesan

Kami sangat mengharapkan pemandu yang sangat professional dan proposional.


PP-IPTEK sangat bagus untuk pembelajaran IPA khususnya untuk siswa SMP, sangat membantu
khususnya praktek menggunakan alat yang di sekolah mungkin belum ada.
PP-IPTEK terus Jaya.

Nama

: Leni Herawati

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMPN 1 Teluknaga, Selapajang Jaya, Tangerang

Kesan-kesan

Kami sangat senang disini bisa belajar dengan mudah dan mengerti tentang pelajaran fisika.
Pokoknya asik deh untuk belajar.

P P - I P T E K | 143

Nama

: Rharas Widyaning Palupi

Pekerjaan

: Pelajar

Asal Sekolah

: SMPN 1 Cimanggu, Cilempuyangan, Cilacap, Jawa Tengah

Kesan-kesan

Sepeda diatas Kabel, walau menegangkan tapi asyik juga kok.. Harus, wajib, kudu, mesti dicoba
yaaa

Nama

: Ahmad Sofyan

Pekerjaan

: Guru

Asal Sekolah

: MIN I KAMAL, Jl. Prepedan, Jakarta Barat

Kesan-kesan

Kami memilih PP-IPTEK karena banyak alat peraga yang sangat mendukung pembelajaran IPA
disekolah kami.
Kami berharap kunjungan dijadwal sehingga tidak rancuh, juga diberi rambu-rambu jalan
sehingga bisa lebih runtut.
Semoga PP-IPTEK lebih maju.

Nama

: Brett South

Pekerjaan

: Australian Qantas Cabin Crew Team

Kesan-kesan

Visiting the PP-IPTEK was a great expierence both for the Qantas crew and particularly for the
children we sponsored on our outing to Taman Mini the kids enjoy the interactive displays and
scientific / practical equipment they where able to access.
144 | A R - 2 0 0 9

Many of the kids are from poor backgrounds - so an opportunity to go to such an exhibition of
modern equipment gives them great hope that they may be able to improve their lives through
education.

P P - I P T E K | 145

Anda mungkin juga menyukai