Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL STUDIO TUGAS AKHIR

PERIODE 11

PERANCANGAN BANGUNAN CULTURE PARK HOMESTAY DENGAN


PENERAPAN ARSITEKTUR VERNAKULAR

Disusun Oleh :

Dinah Nurul Anissa

41218210002

Koordinator :
Rona Fika Jamila , ST ,MT .

PROGRAM STUDI ARSITEKUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia masuk kedalam populasi terbesar yaitu kurang lebih 17.000
pulau dengan 255 juta penduduk yang terus bertambah di setiap tahunnya. Salah
satu didalamnya yaitu pulau jawa, terdapat kota yogyakarta sebagai salah satu
kota dengan sebutan kota budaya dan kota pariwisata.
Menurut Wicaksono (2018) Taman Budaya atau culture park merupakan
sebuah media untuk menampilkan kegiatan seni dan budaya (Kurniawan et al.
2020). Dan jika dengan dibangunnya taman budaya dengan homestay
didalamnya, maka diharapkan dapat menampung kegiatan-kegiatan dan
kreativitas pelaku seni dan budaya di Kota Yogyakarta serta meningkatkan
ekonomi warga sekitar. Selain itu juga taman budaya dengan yang terpadu maka
dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai tempat wisata edukasi dan promosi
budaya.
Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki ciri khas tetap mempertahankan
nilai-nilai budaya jawa. Bahkan sampai masyarakatnya pun tetap melestarikan
budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang. Sebagai kota pariwisata,
Yogyakarta menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menjadi favorit di
Indonesia. Hal ini tentunya tidak lepas dari aspek keindahan alam dan budaya
yang masih tertata dan terjaga dengan baik, sehingga menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Tentunya semua itu harus didukung dengan sarana
dan prasarana yang memadai agar semua dapat berjalan dengan baik.

1.2 Pernyataan Masalah


Dengan uraian yang ada diatas, maka permasalahan yang diajukan dalam
laporan perancangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan mendesain taman budaya yang dapat menjadi


tempat bagi masyarakat dalam mengembangkan dan menuangkan ekspresi
dalam bidang kebudayaan baik tradisional maupun modern?

2. Bagaimana merancang dan mendesain taman budaya dengan homestay


didalamnya sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya?
1.3 Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud dari proposal tugas culture park homestay di kota yogyakarta ini
untuk untuk mewadahi kegiatankegiatan yang berhubungan dengan seni dan
budaya. Sekaligus dapat dipergunakan untuk pusat pengembangan, promosi dan
pelestarian kebudayaan Jawa. Sehingga dapat menambah potensi pariwisata
khususnya di Kota Yogyakarta.

B. Tujuan
Tujuan dari design Taman Budaya ini adalah :
1. Dapat menjadikan culture park ini sebagai pusat pudaya dengan fasilitas
penginapan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa di
Kota Yogyakarta.
2. Dapat menjadi ikon atau tempat wisata berpendidikan untuk kota
yogyakarta.

1.4 Lingkup Proyek


Perencanaan dan perancangan Culture Park Homestay termasuk dalam
kategori bangunan bermassa banyak yang berfungsi sebagai fasilitas publik yang
rekreatif dan edukatif, beserta dengan peracangan tapak atau landscape.
Kemudian dengan batasan bangunan berkonsep arsitektur vernakular sebagai
wadah aktivitas masyarakat.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Terhadap Tema & Konsep
A. Tema Culture Park Homestay
Taman Budaya adalah sebuah institusi pemerintah yang dibuat untuk
melayani kebutuhan masyarakat dalam berekspresi seni. Institusi inilah yang
kemudian harus bertugas memelihara dan mengambil kebijakan yang tepat
berkenaan dengan fasilitas seni yang dikelolanya. Taman Budaya merupakan
Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah
Provisi atau Pemerintah Kota. Taman Budaya pada dasarnya adalah pusat
kesenian, yaitu sebuah lokasi yang berisi fasilitas-fasilitas untuk berekspresi seni.
Fasilitas dalam Taman Budaya diberikan oleh pemerintah untuk melayani
kebutuhan masyarakat apabila mereka ingin berekspresi seni (Gelar, Teknik, and
Surakarta 2015).
Namun disini penulis mencoba merancang dengan menambahkan
homestay didalamnya agar wisatawan luar kota yang datang bisa bermalam di
daerah tersebut.
Kegiatan yang berada pada culture park homestay :
a. Pagelaran pentas seni
b. Pameran
c. Workshop
d. Penginapan/Homestay
B. Penerapan Konsep Vernakular
Salah satu tujuan dari arsitektur vernakular adalah melestarikan unsur-
unsur lokal yang secara empiris dibentuk oleh tradisi turun menurun, hingga
bentuk dan sistemnya sesuai dengan alam setempat.
Kesimpulannya, arsitektur vernakular merupakan suatu arsitektur yang
sifatnya elastis yang memadukan antara arsitektur yang sudah melekat di
masyarakat yaitu arsitektur yang mencerminkan budaya dan adat istiadat,
dengan arsitektur modern. Kemudian dikembangkan agar lebih bisa dikenal
masyarakat.

2.2 Kajian Terhadap Faktor Sosial & Ekonomi


A. Faktor Sosial

Lokasi site yang terletak di Yogyakarta berada pada kawasan budaya


dengan penduduknya sebagian banyak yang masih murni atau asli kawasan
tersebut, jadi kawasan tersebut sangat dikenal dengan budaya yang sangat
kental.
B. Faktor Ekonomi

Mengingat dengan banyaknya wisatawan yang datang kedaerah


yogyakarta karna kawasannya yang menarik, maka dari itu perlu fasilitas
penunjang seperti homestay pada culture park ini. Jadi masyarakat sekitar tetap
mendapatkan penghasilan ekonomi dari wisatawan yang berkunjung.
BAB III KAJIAN TERHADAP TAPAK
3.1 Studi Terhdap RTDRK
A. Site Kota Yogyakarta

Terletak Kota Yogyakarta dekat dengan pusat kota yaitu alun-alun kidul.
Site ini sendiri termasuk kedalam “Sub-Zona Perdagangan – Jasa Sekunder”
dengan kode berwarna “merah” .

Karena ini zona perdagangan dan jasa sekunder, dan akan direncanakan
bangunan cultural park home stay, dengan berbagai fasilitas budaya yang
akan menjual jasa sekunder didalamnya. Menurut peraturan pemerintah
daerah untuk tanah di Jalan Mangkubumi, Yogyakarta memiliki KDB = 60%-
75%, KLB = 2,00 , KB = 2-5 lantai.
3.2 Analisa Tapak

Secara garis besar site ini terletak di Indonesia dan berada dipulau Jawa
tepatnya berada Provinsi DIY di Jalan Mangkubumim, Yogyakarta. Pada site ini
area utara berbatasan dengan Kantor PLN, Timur dengan Jl. Lingkungan dan
penduduk kali code, Selatan dengan Jl. Kleringan, Barat dengan Jl. Mangkubumi
& Kompleks perkantoran.

A. Kelebihan Tapak
Akses dekat stasiun & dekat dengan perumahan warga dan terletak di
jalur utama serta site ini termasuk kedalam zona Perdagangan dan jasa
sekunder yang memiliki nilai jual bangunan yang bagus untuk cultural
park home stay.
B. Kekurangan Tapak
Berada pada tengah-tengah permukiman padat, jadi tingkat kebisingan
untuk site semakin tinggi.
3.3 Kesimpulan Terhadap Potensi & Permasalahan

Letak site yang sangat dekat dengan kawasan wisata, dan dekat
dengan stasiun kereta memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga
potensial yang dibangun seperti cultural park homestay sangat cocok,
selain memperkenalkan budaya membantu ekonomi masyarakat sekitar.
Namun permasalahan yang ada pada site ini adalah terdapat ditengah lingkungan
area bising.
BAB VI STUDI PRESEDEN

4.1 Garuda Wisnu Kencana, Bali


Garuda Wisnu Kencana (GWK) dibangun pada tahun 1997, oleh I Nyoman
Nuarta. GWK ini terletak di Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, dengan luas 24 Ha di kawasan yang tandus sehingga meminimalisir
kerusakan lingkungan. Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa
Wisnu yang merupakan Dewa Pemelihata (Sthiti) dalam agama Hindu yang
sedang mengendarai seekor burung garuda. Bentuk ini berasal dari kisah garuda
dan kerajaannya yaitu Dewa Wisnu yang ingin melindungi burung garuda karena
telah berbakti dan berkorban untuk menyelematkan ibunya dari perbudakan.
Dibangun dengan beberapa fasilitas yang sangat memadai yaitu :
a. Lotus Pond
b. Taman Indraloka
c. Amphitheater
d. Street Theater
e. Berbagai patung yang menjadi cirikhas dari GWK, bali.
4.2 Tian Han Culture Park

Tian Han adalah penulis lirik lagu kebangsaan Tiongkok, pelopor dan
pendiri utama pengembangan seni drama Tiongkok modern ini. Pada ulang
tahun ke-120 Tn. Tian, pemerintah setempat membangun taman budaya yang
memadukan pertunjukan, pertunjukan drama dan pelatihan drama lokal di
kampung halamannya di kota kebun buah, Changsha, untuk memperingati
pencapaian artistik hebat Tn. Tian dan semangat pantang menyerah.
Untuk mencerminkan karakter Tian Han yang berjuang dan pantang
menyerah, desain umumnya menekankan dua fitur spasial "horizontal" dan
"menggenggam", mengeksplorasi karakteristik bahan bangunan tradisional,
mengungkapkan logika struktur yang jelas. Bangunannya terbuat dari bahan
tradisional seperti bata hitam, beton, ubin semen dan kayu, bangunan panjang
berwarna abu-abu terletak di hutan belantara.
BAB V STUDI PROGRAM
RUANG

5.1. Merumuskan Need/Kebutuhan dan pelaku kegiatan

Kategori Kegiatan

Pertunjukan
Workshop
Pameran karya
Seminar
Kepustakaan
Perbelanjaan
Kuliner
Penginapan
BAB VI PENUTUP

Seperti sesuai arti & defisini apa itu Cultural Park Homestay diatas.
Karena dasarnya Curtural Park Homestay dikenal sangat berdampingan dengan
konsep budaya yang kental. Maka dari itu dengan penerapan konsep vernakular
didalamnya akan semakin terasa budaya pada daerah yogyakarta nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.archdaily.com/905002/tian-han-cultural-park-wcy-regional-studio/
5bd9a9a9f197cc45e9000092-tian-han-cultural-park-wcy-regional-studio-photo?
next_project=no
http://geoportal.jogjakota.go.id/pencarian?kategori=Tanah
https://www.gwkbali.com/

Anda mungkin juga menyukai