Anda di halaman 1dari 9

PUSAT KERAJINAN TANGAN DAN OLEH-OLEH BERBASIS EKOWISATA DI

BAGANSIAPIAPI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MELAYU ROKAN

Apriliana Hidayati Nurdin 1), Wahyu Hidayat 2), Gun Faisal 3)


1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2) 3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas
KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: aprilianahidayati.ah@gmail.com

ABSTRACT
Bagansiapiapi is the capital of Rokan Hilir’s district which are occupied by some activities such as
economic sector, marine, agriculture, garden, forest, tourism, and service. Looking by social and
culture side, Bagansiapiapi has a famous annual event called Bakar Tongkang. This event makes
Bagansiapiapi being visited in tourism sector. Tourism activity related with souvenirs necessary. It
was being reason why Bagansiapiapi need a place to produce Rokan Hilir unique gift. Handcraft and
souvenirs center related with ecotourism as a benefited of natural potential from the site. It expected
can be a facilities of recreation and education for learn of Malay culture by applying one of the
traditional architecture in Riau, that is Malay Rokan Architecture. By using Malay Rokan
architecture as a approach for the design, then found a concept is Khazanah Arsitektur Melayu
Rokan. The base design idea is Rokan Hilir’s original culture (handcraft and souvenirs). Therefore to
rise up of Rokan Hilir local characteristic using the traditional house from Malay Rokan Architecture.
The concept is applied by transforming traditional house of Malay Rokan into the design process. The
results of the transformation from the form of patterns and shapes are applied to the design of
Handcraft center and souvenirs that include zoning, mass order, outdoor planning, mass formation,
indoor planning and structure.

Key words: Handcraft and Souvenirs Center, Ecotoursm, Form Transformation, Malay Rokan
Architecture

1. PENDAHULUAN memiliki potensi alam disepanjang pesisir


Seni kriya/kerajinan adalah cabang seni pantai, yang dapat dikambangkan dan menjadi
yang menekankan pada keterampilan tangan salah satu alasan destinasi wisata.
yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni Adanya aktifitas wisata pastinya selalu
kriya berasal dari kata “Kr” (bahasa berhubungan erat dengan oleh-oleh. Namum
Sansekerta) yang berarti “mengerakan”, dan untuk mendapatkan oleh-oleh di Bagansiapiapi
akar kata tersebut kemudian menjadi karya, masih dijual terpisah dan menyebar. Hal
kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah tersebutlah yang menjadi alasan dibutuhkannya
mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan sebuah wadah berupa Pusat Kerajinan Tangan
benda atau obyek yang bernilai seni (Haryono, dan Oleh-oleh berbasis Ekowisata di
dalam Sefritarinie, 2012). Bagansiapiapi, dirancang untuk mewadahi
Bagansiapiapi merupakan ibukota kegiatan rekreasi serta edukasi dalam
Kabupaten yang memiliki berbagai aktifitas, mempelajari budaya Melayu yang bersinergi
seperti sektor ekonomi, kelautan, pertanian, dengan ekowisata.
perkebunan, kehutanan, pariwisata dan jasa. Dalam Laporan Dunia UNESCO (2009)
Sedangkan dilihat dari segi sosial dan budaya, produk kerajinan merupakan bentuk penting
Bagansiapiapi memiliki berbagai keberagaman dari ekspresi budaya dan ini berarti bahwa
adat dan budaya, yang salah satunya dapat pendapatan dan peluang kerja sektor ini di
dilihat dengan adanya event tahunan yaitu banyak belahan dunia akan semakin meningkat
Bakar Tongkang. Sehingga menyebabkan jumlahnya. Salah satu kerajinan tradisional
Bagansiapiapi cukup banyak dikunjungi pada yang ada di Indonesia adalah kerajinan dari
sektor pariwisata. Selain itu Bagansiapiapi juga suku Melayu. Kerajinan di Riau terbagi atas
Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 1
beberapa jenis yaitu, Kerajinan tenun songket, berukuran kecil, rumah berukuran sedang, dan
tekat, anyaman, ukir kayu, batik, dan sulam rumah kapitan yang berukuran sangat besar.
(Tim Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Sebagai respon terhadap unsur lokal dari
Melayu, 2008). Adapun Hasil kerajinan desain arsitektur bangunan Pusat Kerajinan
Tangan dan Oleh-oleh Khas Rokan Hilir Tangan dan Oleh-oleh ini lebih
berupa Tenun songket, batok kelapa, ikan asin, menitikberatkan penggunaan elemen dan
kacang pukul, udang pukul, anyam tikar, mie ragam hias Melayu. Dengan demikian desain
sua, kerupuk, dan batik Bagansiapiapi. bangunan Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-
Dalam perancangan Pusat Kerajinan oleh ini dapat juga menjadi salah satu
Tangan dan Oleh-oleh ini juga bersinergi pelestarian arsitektur Melayu dan dapat juga
dengan atraksi ekowisata sebagai pemanfaatan dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan
dari potensi alam sekitar. Ekowisata adalah edukasi budaya (kerajinan tangan dan oleh-
suatu model pengembangan wisata alam yang oleh). Oleh karena itu, penerapan Khazanah
bertanggung jawab di daerah yang masih alami Arsitektur Melayu Rokan sebagai konsep pada
atau daerah yang dikelola secara alami dimana rancangan kawasan ini tidak semata ditujukan
tujuannya selain untuk menikmati keindahan hanya sebagai hasil kerajinan, tapi juga
alam juga melibatkan unsur pendidikan dan merupakan pencerminan nilai budaya
dukungan terhadap usaha konservasi serta setempat.
peningkatan pendapatan masyarakat setempat Adapun yang menjadi permasalahan yang akan
(Suprayitno, dalam Maharani, 2016). dikaji adalah sebagai berikut:
Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh a. Seperti apa fasilitas dari Pusat Kerajinan
berbasis Ekowisata di Bagansiapiapi ini Tangan dan Oleh-oleh berbasis Ekowisata
menerapkan prinsip dari Arsitektur Melayu yang dapat mendukung kegiatan
dengan pendekatan Arsitektur Melayu Rokan. penggunanya?
Rumah tradisional Melayu pada umumnya b. Bagaimana merumuskan penerapan citra
terdiri atas tiga jenis, yaitu Rumah Tiang arsitektur Melayu Rokan kedalam bangunan
Enam, Rumah Tiang Enam Berserambi, dan Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh
Rumah Tiang Dua Belas, atau Rumah Serambi. berbasis Ekowisata?
Rumah Tiang Dua Belas merupakan rumah c. Bagaimana perumusan konsep perancangan
besar dengan tiang induk sebanyak dua belas yang sesuai pada Pusat Kerajinan Tangan
buah. Tipoligi rumah tradisional Melayu dan Oleh-oleh berbasis Ekowisata?
adalah rumah panggung atau berkolong, dan Berdasarkan permasalahan tersebut didapatlah
memiliki tiang-tiang tinggi. Hal ini sesuai tujuan sebagai berikut :
dengan iklim setempat serta kebiasaan yang a. Dapat mengidentifikasi fasilitas pada Pusat
sudah turun-temurun (Al Mudra, 2004) Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh berbasis
Dalam perancangan Pusat Kerajinan Ekowisata yang dapat mendukung kegiatan
Tangan dan Oleh-oleh ini menggunakan penggunanya.
pendekatan Arsitektur Melayu Rokan, yang b. Dapat mengaplikasikan penerapan citra
mentransformasikan bentukan dari rumah arsitektur Melayu Rokan kedalam bangunan
tradisional Melayu Rokan. Adapun Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh
karakteristik Arsitektur Melayu Rokan yang berbasis Ekowisata.
dapat dijumpai pada bangunan rumah c. Dapat merumuskan konsep perancangan
tradisional di Tanah Putih dan Bagansiapiapi. yang sesuai pada Pusat Kerajinan Tangan
Rumah tradisional di Tanah Putih salah dan Oleh-oleh berbasis Ekowisata.
satunya dapat dilihat di desa Rantau Bais.
Rumah tradisional melayu di Rantau Bais 2. METODE PERANCANGAN
berfungsi sebagai rumah biasa, tempat tinggal Perancangan Pusat Kerajinan Tangan dan
anggota keluarga. Sedangkan di Bagansiapiapi Oleh-oleh diperlukan landasan konseptual yang
terdapat rumah tradisional yang menurut Ang akan melandasi perancangan fisik bangunan.
Sio dalam Yolanda (2008), Ada tiga jenis Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh ini
rumah yang masih dapat dijumpai, yaitu rumah bertujuan menjadi sarana rekreasi, edukasi,
serta wisata dengan menerapkan prinsip-
Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 2
prinsip dari ekowisata. Pada perancangan ini fungsinya kegiatan yang terdapat dalam
menggukan metode tranformasi bentuk dari tatanan ruang dalam yaitu kegiatan
arsitektur rumah Melayu Rokan, yang edukasi, pemasaran, produksi, dan
ditranformasikan ke dalam perancangan Pusat kegiatan rekreasi.
Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh. 7. Utilitas
Pada kawasan ini menggunakan sistem
a. Strategi Perancangan utilitas air bersih, air kotor, air kotoran,
Strategi Perancangan Pusat Kerajinan dan elektrikal.
Tangan dan Oleh-oleh ini adalah: 8. Sistem Struktur
1. Penzoningan Pada perancangan menggunakan struktur
Bertujuan untuk membedakan fungsi dan sederhana yaitu sistem modular, struktur
kegiatan ruang, antara zona privat, pondasi, kolom balok, dan rangka atap
publik, semi publik, servis maupun ruang untuk struktur utama bangunan.
terbuka. Hal ini dilakukan untuk 9. Fasad Bangunan
mengetahui perletakan area-area sesuai Fasad Bangunan ditransformasikan dari
dengan kondisi tapak. Pola penzoningan bentukan dasar motif ragam hias Melayu.
dibagi berdasarkan fasilitas yang akan Bangunan ini juga menampilkan
diwadahi yaitu kegiatan produksi, ornamen ragam hias Melayu pucuk
kegiatan edukasi, kegiatan pemasaran, rebung pada pembatas selasar yang
kegiatan rekreasi, serta fasilitas diterapkan sebagai double fasad.
pengelola, fasilitas workshop dan 10. Hasil Desain
fasilitas penunjang. Pada proses ini melengkapi dari
2. Konsep gambaran-gambaran yang dibutuhkan
Konsep yang diterapkan pada Pusat dalam perancangan, dari proses
Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh berbasis penggambaran denah hingga
Ekowisata di Bagansiapiapi yaitu penggambaran detail-detail yang
Khazanah Arsitektur Melayu Rokan. diperlukan.
3. Tatanan Massa
Pada Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh- b. Bagan Alur
oleh disusun berdasarkan pola yang Strategi perancangan yang digunakan
didapat dari penzoningan yang dapat dilihat pada bagan alur perancangan
disesuaikan dengan site, fungsi ruang dan berikut,
lingkungan sekitar. Perletakkan tatanan
massa dibuat berdasarkan transformasi
susunan dari pola permukiman Melayu
Rokan yang dihasilkan dari penzoningan.
4. Tatanan Ruang Luar
Tatanan ruang luar pada perancangan
meliputi pola lansekap, sirkulasi ruang
luar, dan vegetasi.
5. Bentuk massa
pada perancangan Pusat Kerajinan
Tangan dan Oleh-oleh ini dibentuk
berdasarkan konsep desain yang akan
dipadukan dengan Arsitektur Melayu
Rokan hingga menghasilkan suatu
bentuk massa yang sesuai dengan konsep
dan tema perancangan.
6. Denah dan Tatanan Ruang Dalam
Menyusun denah ruang sesuai dengan
standar ukuran ruang serta kebutuhan Gambar 1. Bagan alur perancangan
ruang yang akan digunakan. Berdasarkan
Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 3
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dan pembahasan 3. Penzoningan
perancangan adalah sebagai berikut: Untuk mempermudah pembagian zona
1. Lokasi Perancangan dalam tahap perancangan, maka dilakukan
Lokasi berada di Bagansiapiapi, pembagian berdasarkan aktifitas kegiatan
Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. tersebut.
Sekitar site terdapat jembatan Padamaran yang
merupakan salah satu sarana transportasi
menuju ke pulau Padamaran. Data-data fisik
pada lokasi ini memiliki luas lahan 3.5 Ha
dengan KDB 60%, serta memiliki kontur
relatif datar dengan kondisi eksisting tanah
kosong.

Gambar 3. Penzoningan

4. Konsep
Konsep dasar pada perancangan Pusat
Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh ini adalah
khazanah Arsitekur Melayu Rokan. Hasil
konsep tersebut didapat dari latar belakang
perancangan pusat kerajinan tangan dan oleh-
oleh serta fungsi kegiatan yang diwadahi
didalamnya seperti, rekreasi, edukasi, dan
wisata. Budaya sangat erat hubungannya
Gambar 2. Lokasi perancangan dengan kerajinan tangan dan oleh-oleh, yang
mana kerajian tangan dan oleh-oleh merupakan
Site bersebelahan dengan jalan lintas- ciri khas dari suatu daerah tertentu.
Jembatan Padamaran. Sebelah utara jalan
lintas, sebelah timur lahan kosong, sebelah
selatan lahan kosong, dan sebelah barat sungai
rokan.

2. Kebutuhan Ruang
Total luas lantai pada bangunan terdapat
5.410 m2. Total luas tapak 4.457 m2.
Tabel 1. Kebutuhan Ruang
No Kebutuhan Ruang Luas (m2)
1 Total Luas Kebutuhan ruang 1783,13 m2
kegiatan utama (Fasilitas Utama)
2 Total Luas Kebutuhan ruang 953,49 m2 Gambar 4. Konsep
Fasilitas Pengelola
3 Total Luas Kebutuhan ruang 940,88 m2
kegiatan utama (Kerajinan tangan) 5. Tatanan Masa
4 Total Luas Kebutuhan ruang Pola tata masa bangunan secara umum
900,58 m2
kegiatan utama (Oleh-oleh) yaitu menyebar. Bangunan utama berada di
5 Total Luas Fasilitas Penunjang 834 m2 tengah-tengah site, dengan fasilitas-fasilitas
6 Total Luas Parkir dan Area Luar 29.490 m2
penunjang lainnya yang berada disekeliling
2
Total (m ) bangunan. Hal ini dimaksudkan agar
34.900 m2
mengunjung memasuki bangunan utama
Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 4
terlebih dahulu, lalu selanjutnya dapat c. Retail Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh
mendatangi fasilitas serta atraksi ekowisata
lainnya.

Gambar 8. Reatail kerajinan tangan dan oleh-oleh


Gambar 5. Tatanan masa
Bangunan retai kerajinan tangan dan
a. Gedung Fasilitas Utama
oleh-oleh memiliki banyak masa yang
menyebar dan terhubung langsung dengan
area wisata mangrove. Masa bangunan
yang menyabar ditujukan agar pengunjung
dapat menelusuri area tracking mangrove
sambil berbelanja pada retail kerajinan
tangan dan oleh-oleh.

d. Area Memancing dan Kafetaria


Gambar 6. Bangunan Utama

Gedung fasilitas utama terletak


di depan site yang menghadap ke
arah jalan lintas jembatan Padamaran.
Gedung diletakkan didepan site agar
menjadi bangunan penerima dari Pusat
Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh ini.
Akses utama gedung fasilitas utama Gambar 9. Area memancing
ditandai dengan adanya drop- off yang
ada didepan bangunan. Pada kawasan pusat kerajinan tangan
dan oleh-oleh ini terdapat area wisata
b. Gedung Fasilitas Kerajinan Tangan dan memancing dan kafetaria. Adanya area
Oleh-oleh memancing memanfaatkan potensi alam
yang ada. Selain itu juga sebagai daya takir
atraksi alam lainnya.

6. Tatanan Ruang Luar


Akses yang menghubungkan luar
site dengan kawasan ini yaitu melalui
satu sisi jalan saja. Pencapaian akses
kendaraan pengunjung dan pengelola
untuk parkir dibedakan agar
Gambar 7. Fasilitas Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Hanya terdapat satu akses utama menuju
Gedung fasilitas kerajinan tangan
site, yang mana terdapat satu pintu
dan oleh-oleh terdiri dari dua buah masa
masuk dan satu pintu keluar.
bangunan yang terpisah. Bangunan ini
menyediakan fasilitas dari kegiatan
workshop serta jual beli dari kerajinan
tangan dan oleh-oleh.
Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 5
Gambar 10. Konsep pencapaian
Gambar 12. Vegetasi
Sirkulasi kendara khusus
pengunjung di batasi hanya sampai area 7. Bentukan Massa
parkir saja. Sedangkan kendaraan khusus Rumah Melayu Rokan memiliki
pengelola pengrajin dan servis dapat tipologi rumah panggung. Bentukan
leluasa dan tidak dibatasi, seperti untuk rumah yang relatif sama namun dengan
keperluan loadingdock. Kemudian ketinggian panggung yang memiliki
sirkulasi pejalan kaki dapat lebih leluasa perbedaan ini akan diterakpan pada
karena pedestrian yang telah dibuat untuk desain. Pada bangunan Utama memiliki
mencapai atau mengarahkan pada suatu panggung dengan ketinggian 1 m.
tempat yang di tuju. Adapun sirkulasi Sedangkan pada bangunan fasilitas
pejalan kaki pada area mangrove dengan kerajinan tangan dan oleh-oleh memiliki
retail dan bangunan lainnya dihubungkan ketiggian panggung yaitu 1,5 m. Adapun
dengan sirkulasi berupa pelataran. bentuk bangunan mentransformasikan
tipologi rumah Melayu Rokan yang
biasanya memiliki modul bangunan
berbentuk persegi.

Gambar 11. Sirkulasi dan parkir Gambar 13. Transformasi Bangunan Utama

Vegetasi yang dimanfaat untuk


mempercantik view kedalam tapak, dan
dapat mereduksi suara dari suara
kendaraan yang lalu lalang. Vegetasi di
optimalkan dibagian Barat dan Timur
dari tapak, guna memberikan bayangan
sehingga bangunanpun terlindungi dari
panas matahari yang berlebihan. Berikut
jenis vegetasi yang digunakan:

Gambar 14. Transformasi Bangunan Fasilitas


Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh

Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 6


workshop dari kerajinan tangan dan oleh-
oleh khas Rokan Hilir.

Gambar 15. Transformasi Bangunan Retail


Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh

8. Tatanan Ruang Dalam


a. Gedung Fasilitas Utama
Gedung fasilitas utama merupakan Gambar 19. Denah Fasilitas kerajinan tangan dan
bangunan panggung yang terdiri dari 2 oleh-oleh
lantai. Lantai satu terdapat fungsi
pelayanan umum, dan kegiatan utama
dari pusat kerajinan tangan dan oleh-
oleh. Sedangkan pada lantai dua
difungsikan sebagai fasilitas pengelola.

Gambar 20. Interior Fasilitas kerajinan tangan


dan oleh-oleh

c. Retail Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh


Retail kerajinan tangan dan oleh-
oleh merupakan bangunan panggung satu
lantai dengan level +1.50 meter. Retail
Gambar 16. Denah Lantai 1
ini saling terkoneksi dengan bangunan
sekitar dan area wisata mangrove.
Sehingga pengunjung bisa menelusuri
area mangrove sambil melihat-lihat dan
berbelanja.

Gambar 18. Interior ruang pameran

b. Gedung Fasilitas Kerajinan Tangan dan


Oleh-oleh
Fasilitas kerajinan tangan dan oleh- Gambar 21. Denah Retail kerajinan tangan dan
oleh merupakan bangunan panggung satu oleh-oleh
lantai dengan level +1.50 meter. Fasilitas
kerajinan tangan dan oleh-oleh terdapat
fungsi ruang seperti ruang display,
workshop, pelayanan umum berupa
lobby dan ruang informasi, dan area
sevis. Pada fasilitas kerajinan tangan dan
oleh-oleh para pengunjung dapat melihat Gambar 22. Interior retail kerajinan tangan dan
langsung proses pengerjaan ataupun oleh-oleh

Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 7


d. Area Memancing dan Kafetaria 12. Hasil Desain
Area memancing dan kafetaria Setelah melakukan proses penzoningan,
berupa bagunan panggung yang berada sirkulasi ruang dalam, sirkulasi ruang luar,
tepat di atas sungai. Area memamcing tatanan ruang dalam, bentukan massa, tatanan
juga terkoneksi dengan area wisata massa, tatanan ruang luar, struktur, utilitas,
mangrove. Area memancing dibuat fasad, vegetasi, dan detail lansekap maka
berdampingan dengan kafetaria, sehingga dihasilkanlah desain Pusat Kerajinan Tangan
pengunjung yang ingin memancing juga dan Oleh-oleh berbasis Ekowisata di
dapat memasak dan memakan hasil Bagansiapiapi dengan Pendekatan Arsitektur
tangkapannya. Melayu Rokan.

Gambar 23. Denah Area memancing

9. Utilitas Gambar 25. Hasil Desain


Pada kawasan ini menggunakan sistem
utilitas air bersih, air kotor, air kotoran, dan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
elektrikal. Perancangan Pusat Kerajinan Tangan dan
10. Struktur Oleh-oleh berbasis Ekowisata di Bagansiapiapi
Pada perancangan menggunakan struktur dengan pendekatan Arsitektur Melayu Lokal
sederhana yaitu sistem modular, struktur memperoleh simpulan, diantaranya :
pondasi, kolom balok, dan rangka atap untuk 1. Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh
struktur utama bangunan. berbasis Ekowisata di Bagansiapiapi
11. Fasad merupakan tempat untuk mewadahi segala
Fasad bangunan merupakan salah satu aktifitas yang berhubungan dengan kerajinan
elemen penting yang mempengaruhi tangan dan oleh-oleh mulai dari rekreasi,
kenyamanan pengguna ruang dan juga sebagai edukasi, dan wisata. Pusat Kerajinan Tangan
estetika bangunan. fasad pada bangunan ini dan Oleh-oleh akan memfasilitasi segala
akan disesuaikan dengan karakteristik- kebutuhan fisik baik ruang luar maupun ruang
karakteristik ragam hias Arsitektur Melayu dalam yang sesuai dengan kebutuhan
Rokan, khususnya penggunaan motif pucuk penggunanya, baik pengelola maupun
rebung yang ditransformasikan ke dalam pengunjung. Pada perancangan kawasan ini
bentuk fasad bangunan. mewadahi fasilitas berupa kegiatan jual-beli,
pameran, workshop, serta kuliner dan
ekowisata.
2. Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh
ini menggunakan pendekatan arsitektur Melayu
Rokan. Yang mana karakter bangunan
mengadopsi serta menerapkan transformasi,
sehingga menampilkan citra dari Arsitektur
Melayu Rokan.
3. Ide dasar perancangan Pusat Kerajinan
Gambar 24. Transformasi Ornamen pada Bangunan Tangan dan Oleh-oleh ini didasari pada
Budaya yang ada di Rokan Hilir. Budaya
melekat pada aspek kehidupan sehari-hari

Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 8


mulai dari kebiasaan dan adat-istiadat, Kokalukuna Kota Baubau. Skripsi
kesenian, seni bina, tata boga, dan bahasa. Kendari: Universitas Halu Oleo.
Sehingga Budaya sangan erat hubungannya Sefritarinie, Debora Vinsa Devianty. 2012.
dengan kerajinan tangan dan oleh-oleh, yang Pusat Seni Rupa Di Yogyakarta
mana kerajian tangan dan oleh-oleh merupakan Dengan Analogi Bentuk. Skripsi
ciri khas dari suatu daerah tertentu. Oleh sebab Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
itu untuk mengangkat ciri khas lokal dari Yogyakarta.
daerah Rokan Hilir, diambilah ide dasar Tim Balai Kajian dan Pengembangan Budaya
konsep perancangan yaitu “Khazanah Melayu, 2008. Khazanah Kerajinan
Arsitektur Melayu Rokan”, dimana seni bina Melayu Riau, Dewan Kerajinan
dari Arsitektur Melayu Rokan yang diangkat Nasional Daerah Provinsi Riau,
menjadi konsep perancangan. Pekanbaru.
Menggunakan pendekatan Arsitektur Yolanda, Anastasya. 2008. Percampuran
Melayu Rokan, perencanaan dan perancangan Budaya Melayu. Skripsi Depok:
Pusat kerajinan Tangan dan Oleh-oleh ini Universitas Indonesia.
mengangkat tema mikro “citra Arsitektur
Melayu Rokan”. Tema ini dipilih berdasarkan
pada kebudayaan Melayu salah satunya
melalui seni bina, yaitu dengan mengexplore
salah satu komponennya berupa ornamen
ragam hias. Adapun salah satu ragam hias yang
digunakan yaitu motif pucuk rebung.
Saran untuk pengembangan perancangan
lebih lanjut yaitu sebaiknya
mempertimbangkan untuk memiliki kajian atau
pedoman yang kuat untuk penentuan judul dan
tema dari seminar arsitektur, sehingga dalam
proses pelaksanaan penyusunan dapat berjalan
dengan lancar.
Konsistensi penulis dari proses
pendahuluan hingga kesimpulan harus
senantiasa terbalut dalam konteks judul dan
tema. Dengan hal seperti ini, diharapkan
perancangan obyek nantinya dapat menjadi
kajian pembahasan arsitektur lebih lanjut.
Selain itu juga dapat dikembangkan menjadi
lebih lengkap dan baik sehingga dapat
bermanfaat bagi keilmuan arsitektur dan
pemahaman terhadap obyek rancangan.

DAFTAR PUSTAKA
Al Mudra, Mahyudin. 2004. Rumah Melayu
Memangku Adat Menjemput Zaman.
Yogyakarta: Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu.
Laporan Dunia UNESCO. 2009. Berinvestasi
dalam Keanekaragaman Budaya dan
Dialog Antarbudaya. CLT.2009/WS/9.
Maharani, Intan. 2016. Analisis Kelayakan
Potensi Ekowisata Pada Kawasan
Wisata Alam Bungi Kecamatan

Jom FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 9

Anda mungkin juga menyukai