ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya sebagai salah satu ciri
kepribadian bangsa yang merupakan warisan dari nenek moyang secara turun temurun.
Begitu banyak keanekaragaman seni dan budaya yang ada di Indonesia, salah satunya adalah
batik. Batik merupakan salah satu seni budaya asli indonesia yang selain memiliki nilai
ekonomi yang tinggi, juga memiliki nilai historis serta filosofis sebagai salah satu aset dan
seni budaya nasional yang patut dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Dapat dikatakan bahwa batik merupakan salah satu perkembangan budaya, khususnya
di Jawa Tengah. Yang dimaksud dengan perkembangan disini adalah terlihat dari cara
membuat kain, sedangkan motifnya merupakan perpaduan berbagai pengaruh kebudayaan
lain. (Hamzuri,1981)
Beberapa daerah di Jawa yang sampai saat ini dijuluki sebagai “Kota Batik” antara
lain Pekalongan, Solo dan Yogyakarta. Dikenal dengan sebutan tersebut karena ketiganya
merupakan daerah penghasil batik dalam jumlah besar dengan jenis yang beragam.
Kuliner merupakan salah satu identitas yang mencerminkan ciri khas suatu daerah.
Saat ini kuliner menjadi sebuah gerakan bisnis untuk mengembangkan potensi dalam
kemajuan di sektor perekonomian D.I. Yogyakarta. Di tengah gempuran berbagai macam
kuliner dari berbagai negara serta berkembangnya peredaran kuliner modern, keberadaan
makanan atau kuliner khas tradisional suatu daerah semakin penting untuk dipertahankan.
Oleh karena itu, Galeri Batik dan Kuliner Khas Yogyakarta hadir sebagai jawaban dari
desain khusus bangunan yang layak dan dapat mengakomodasi semua kegiatan tersebut
secara ideal dan terpadu sebagai upaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
kota D.I.Yogyakarta. Diharapkan dengan terwujudnya Galeri Batik dan Kuliner Khas
Yogyakarta di Kota D.I.Yogyakarta akan lebih lengkap lagi sarana untuk dapat mewadahi
dan mengakomodasi segala kebutuhan dalam upaya melestarikan seni batik di kota
D.I.Yogyakarta.
ABSTRACT
Indonesia has a diversity of art and culture as one of the personality traits of the nation
which is a legacy from ancestors from generation to generation. So much the diversity of art
and culture that exist in Indonesia, one of them is batik. Batik is one of Indonesian indigenous
cultural arts that besides having high economic value, also has historical and philosophical
value as one of the national cultural assets and arts that should be maintained and preserved
existence.
It can be said that batik is one of cultural development, especially in Central Java.
What is meant by the development here is seen from how to make cloth, while the motive is a
blend of various influences of other cultures. (Hamzuri, 1981).
Some areas in Java that until now dubbed as "City of Batik" include Pekalongan, Solo
and Yogyakarta. Known as these because they are a large area of batik producers in large
numbers with a variety of types.
Culinary is one identity that reflects the characteristics of an area. Currently culinary
becomes a business movement to develop the potential in progress in the economic sector
D.I. Yogyakarta. In the midst of the onslaught of various culinary from various countries as
well as the development of modern culinary circulation, the existence of food or culinary
typical of a traditional area increasingly important to be maintained.
Therefore, the Yogyakarta Batik and Culinary Gallery is present as the answer of a
proper design of a decent building and can accommodate all these activities ideally and
integrated as an effort to develop the potential owned by D.I.Yogyakarta city. It is expected
that with the realization of Yogyakarta Batik and Culinary Gallery in Yogyakarta City
D.I.Yogyakarta will be more complete facilities to be able to accommodate and accommodate
all the needs in an effort to preserve the art of batik in D.I.Yogyakarta city.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Demi mengembangkan kesadaran berkembang hingga saat ini, juga bisa
untuk melestarikan keberadaan kesenian memberikan suatu pembelajaran menarik
batik di Indonesia, maka dibutuhkan bagi masyarakat mengenai seni batik
upaya-upaya yang kongkrit. Salah satunya Nusantara.
yang bersifat strategis adalah melalui Oleh karena itu, galeri batik dan
strategi budaya, yaitu dengan menciptakan kuliner khas Yogyakarta hadir sebagai
suatu instrumen kebudayaan yang dapat jawaban dari desain khusus bangunan yang
mewadahi masyarakat melalui berbagai layak dan dapat mengakomodasi semua
macam kegiatan terpadu sehingga rasa kegiatan tersebut secara ideal dan terpadu
cinta akan kesenian batik tersebut akan sebagai upaya untuk mengembangkan
muncul dalam diri mereka. Contoh nyata potensi yang dimiliki oleh kota
dari instrumen tersebut adalah sebuah D.I.Yogyakarta. Diharapkan dengan
galeri batik yang selain bisa memberikan terwujudnya Galeri Batik dan Kuliner
informasi sejarah mengenai bagaimana Khas Yogyakarta di Kota D.I.Yogyakarta
seni batik hadir di Nusantara dan akan lebih lengkap lagi sarana untuk dapat
mewadahi dan mengakomodasi segala batik di kota D.I.Yogyakarta.
kebutuhan dalam upaya melestarikan seni
Tujuan perancangan suatu Galeri Batik dan
Menarik para wisatawan lokal maupun Kuliner Khas Yogyakarta.
mancanegara untuk berlibur ke daerah ini. b) Pendekatan Lingkungan
Mengembangkan daerah wisata Daerah
Perencanaan dan Perancangan
Istimewa Yogyakarta dalam bidang kuliner
dimana banyak terdapat wisatawan asing Galeri Batik dan Kuliner Khas Yogyakarta
yang datang ke daerah ini. harus tetap mempertimbangkan aspek
Masalah Perancangan
kelestarian lingkungan. Hal ini mengingat
a. Aspek Manusia
kawasan perancangan Galeri Batik dan
Merencanakan sebuah bangunan Galeri
Kuliner Khas Yogyakarta sebagai kawasan
Batik dan Kuliner Khas Yogyakarta yang
yang berada di kawasan perdagangan dan
mampu mengakomodir kegiatan wisata
jasa, dalam rangka mendukung
baik turis lokal maupun asing,
implementasi rencana tata ruang secara
b. Aspek Lingkungan
optimal.
Bagaimana menentukan lokasi Galeri
c) Pendekatan Aspek Psikologi
Batik dan Kuliner Khas Yogyakarta
Manusia
sebagai ruang publik yang dapat mewadahi
Maksud pendekatan ini adalah
kegiatan wisata bagi masyarakat maupun
bahwa kegiatan perencanaan dan
turis asing yang datang berkunjung.
perancangan Galeri Batik dan Kuliner
c. Aspek Bangunan
Khas Yogyakarta harus dan tetap
Bagaimana mendesain wujud fisik dan
memperhatikan aspek psikologi manusia
fasilitas-fasilitas di dalam Galeri Batik
khususnya pemakai fasilitas. Pendekatan
dan Kuliner Khas Yogyakarta sebagai
aspek psikologi pemakai fasilitas dalam
daya tarik bagi masyarakat maupun turis
hal ini berupa; bahan material, warna,
asing.
pencahayaan, penghawaan, dan suasana.
Pendekatan Perancangan
Lingkup / Batasan
a) Pendekatan Fungsi
a. Lingkup Bahasan
Melakukan pendekatan fungsi
Pembahasan mengarah pada
untuk menentukan konsep dalam
bangunan pusat kuliner dan restoran alam
perancangan dengan mengkaji kebijakan
serta fasilitas – fasilitas pendukung
tentang pertimbangan-pertimbangan
didalamnya.
mengenai standard dan persyaratan
b. Batasan Masalah 2. Pembahasan berasal dari
1. Perencanaan dan tinjauan pustaka dan analisa-
perancangan fasilitas Galeri Batik analisa yang dibutuhkan dalam
dan Kuliner Khas Yogyakarta menghasilkan sebuah konsep
ditekankan pada desain tata letak perancangan.
bangunan, tampilan bangunan, dan
kebutuhan ruang bangunan. Kerangka Berpikir
LATAR BELAKANG
- Aktual
Keanekaragaman seni dan budaya Indonesia, salah satunya adalah seni batik yang dalam perkembangannya mampu
bersaing dan telah diakui sebagai warisan budaya yang dulu hampir di klaim hak ciptanya oleh Negara tetangga.
Kurangnya upaya pelestarian untuk menjaga eksistensi kesenian batik. Potensi Kota Yogyakarta sebagai pusat
kesenian batik yang menjadi daya tarik wisata budaya dan kuliner yang ada di Kota Yogyakarta.
- Urgensi
Perlu adanya suatu wadah sebagai sarana pelestarian kesenian batik yang bersifat rekreatif, edukatif, dan informatif.
- Original
Perencanakan Galeri Batik dan Kuliner Khas di Kota Yogyakarta sebagai sarana rekreasi dan edukasi budaya
informatif yang mempelajari semua tentang batik dan kota Yogyakarta, yang dikemas secara ringan dan modern
F
namun mencerminkan kedua hal tersebut. Kedua hal tersebut nantinya akan dikemas dalam sebuah bangunan galeri
dengan desain arsitektur neo-vernakular sebagai apresiasi terhadap kebudayaan daerah serta kerarifan lokal tempat dimana E
bangunan tersebut berada.
E
PERMASALAHAN
D
Bagaimana merencanakan dan merancang suatu wadah yang dapat memelihara dan melestarikan seni dan budaya
Indonesia serta mengembangkan wisata kebudayaan dan kuliner yang rekreatif, edukatif, dan informatif.
.
Deskripsi Umum Implementasi Tema Dalam
Perancangan
Lokasi
Penerapan tema arsitektur Neo
Vernakular dalam perancangan ini
dipengaruhi oleh konsep dan hal-hal yang
memiliki makna yang mudah dimengerti
kebanyakan masyarakat yang ada di
Yogyakarta.
Tema yang akan diambil dalam
perancangan galeri batik dan kuliner di
Lokasi Site yogyakarta ini adalah A Symbol Of Jogja
Culture atau dalam bahasa Indonesia
LOKASI SITE : Jl. Jambon,
adalah Simbol Kebudayaan Kota
Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah
Yogyakarta. Secara definisi Tema yang
Istimewa Yogyakarta
diambil dapat dijabarkan sebagai berikut:
LUAS SITE : ± 3,2 ha
Simbol adalah sesuatu yang
KDB : 80%
biasanya merupakan tanda
KLB : 3,2
yang terlihat yang
KDH : 10%
menggantikan gagasan atau
GSB : 3,5m
objek (Menurut KBBI).
GSS : ±10m
Definisi Bangunan Jogja adalah nama ibu kota
Arah Matahari
Konsep Tapak
Zoning
Pembagian zona pada site dapat
Orientasi View
Kebisingan dibagi menjadi zona pengelola, zona
Kebisingan terdapat pada empat sisi tapak utama, zona penunjang, zona pelayanan,
yaitu utara, barat, selatan, dan timur. zona utilitas. Semua kegiatan berada pada
Kebisingan yang tertinggi adalah pada 1 massa bangunan yang menjadi bagian
utara tapak karena banyaknya aktivitas afektif karena memfasilitasi segala
yang berada pada sisi tersebut, solusi yang kegiatan pada Galeri Batik dan Kuliner
baik adalah membuat bangunan menjauh Khas Yogyakarta seperti galeri,
dari kebisingan atau dengan meletekkan auditorium, workshop, area komersil dan
vegetasi sebagai peredam kebisingan. kegiatan pengelolaan bangunan.
Pengelola
Penunjang
Utama
Tampak Galeri
Eksterior Kuliner
Eksterior Galeri
Interior Kuliner