Anda di halaman 1dari 24

PERANCANGAN JOGJA ART CENTRE

Ali Ghufron1), Adi Sasmito2), M. Maria Sudarwani3)


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
alighufron42@gmail.com
2)
adi.sasmito59@gmail.com
3)
maria@unpand.ac.id

Abstrak

Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki sebutan sebagai kota budaya dan
pariwisata serta pertumbuhan seni yang cukup pesat, sehingga membutuhkan sarana atau wadah
menikmati keindahan seni yang beraneka macam di Yogyakarta. Sehingga perlu perhatian dan
pemenuhan kebutuhan sarana atau wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan seni.
Dengan adanya Art Centre ini diharapkan menjadi salah satu bentuk upaya pengembangan seni
serta pengetahuan / pendidikan dan informasi tentang seni kepada masyarakat. Menciptakan
wadah yang mampu menampung, menyatukan, mewadahi aktifitas kesenian dalam art Centre
dan menciptakan tempat yang menyenangkan sebagai salah satu alternatif tempat hiburan yang
mendidik. Perencanaan dan Perancangan arsitektur dengan menekankan persyaratan desain
arsitektur, ruang, pola kegiatan, sirkulasi, lingkungan, maupun sistem bangunan.
Kata kunci : Art Centre, Perencanaan dan Perancangan Desain

Abstraction
Special Region of Yogyakarta which has a designation as a city of culture and tourism
and the arts growing quite rapidly, thus requiring vehicle or container to enjoy the beauty of art
of various kinds in Yogyakarta. So that needs attention and fulfilling the needs of vehicle or
container to distribute and develop the art. With the Art Centre is expected to be one of the
efforts of the development of art and knowledge / education and information about the arts to the
public. Creating a container that is able to accommodate, to unite, to accommodate the activities
of art in art Centres and creating a pleasant place as an alternative place of entertainment that
educates. Planning and design of architecture by emphasizing the architectural design
requirements, space and activity patterns, circulation, environmental, and building systems.
Keywords: Art Centre, Planning and Architectural Design

I. PENDAHULUAN Selain itu juga adanya motivasi dan


1.1. Latar Belakang minat masyarakat Yogyakarta terhadap seni,
Kota Yogyakarta sebagai kota budaya terutama seni lukis dan seni patung sebagai
dan kota pariwisata membutuhkan tempat - salah satu aset budaya semakin bertambah.
tempat yang menarik dan mampu Antusiasme masyarakat ini perlu mendapat
memberikan andil untuk mengembangkan perhatian dan pemenuhan sarana -
budaya masyarakat. Sarana - sarana galeri sarana/wadah untuk menyalurkan dan
masih dirasakan kurang, terlebih setelah mengembangkannya.
bencana alam menimpa Jogja, sektor Dengan adanya Art Centre ini
pariwisata terkena imbas dengan diharapkan menjadi salah satu bentuk upaya
berkurangnya jumlah wisatawan yang pengembangan seni ( seni lukis dan patung )
berkunjung ke kota Jogja. Dengan adanya serta pengetahuan / pendidikan dan informasi
tempat – tempat seperti ini diharapkan tentang seni kepada masyarakat. Menciptakan
mampu membangkitkan kembali gairah para wadah yang mampu menampung,
wisatawan untuk berkunjung ke kota Jogja. menyatukan, mewadahi aktifitas kesenian
dalam art Centre dan menciptakan tempat dan berdasar pada pengkajian program
yang menyenangkan sebagai salah satu kegiatan.
alternatif tempat hiburan yang mendidik. Peralatan dan teknologi, yang diperlukan
1.2. Maksud pada pembangunan Jogja Art Centre ,
Memberikan solusi untuk mengatasi dianggap telah tersedia.
permasalahan yang ada di Jogjakarta dalam Anggapan perancangan Jogja Art
hal wadah bagi para seniman untuk Centre ini adalah :
memberikan andil pada masyarakat, sebagai Kepemilikan dari Jogja Art Centre tidak
wadah berkumpul, berkarya, dan berekspresi dibahas dan diulas dengan lebih terinci,
lewat karya - karya seni yang dipamerkan dan hal mengenai pembebasan tanah
serta tempat menyosialisasikan seni kepada dianggap tidak menjadi masalah.
masyarakat lewat interaksi langsung (sharing, Biaya pembebasan tanah dan
pelatihan) sebagai salah satu tempat pusat pembangunan Jogja Art Centre
seni di Jogjakarta. dianggap telah mengalami penyelesaian
1.3. Tujuan dan Sasaran setelah menjalani tahap pendanaan
Tujuan dalam perancangan ini adalah penuh oleh owner atau pemilik
Memperoleh suatu Landasan Program Kurikulum kursus yang disediakan
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur berdasarkan standar kurikulum sendiri
yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan (non – formal), lebih fleksibel dalam
desain yang spesifik, sesuai dengan pembuatan kurikulum yang disesuaikan
originalitas/ karakteristik judul dan citra yang dengan kebutuhan.
dikehendaki atas judul yang diajukan.
Sasaran untuk semua kalangan baik dari II. TINJAUAN TEORI
seniman hingga masyarakt luas yang tidak 2.1. POTENSI YOGYAKARTA
tau seni dan minat akan seni dalam Masyarakat Jogja memiliki apresiasi dan
mendapatkan data dan analisa potensi serta penghargaan yang tinggi terhadap seni dan
masalah yang berkaitan dengan perancangan budaya. Hal ini didukung sarana pendidikan
Jogja Art Centre. seni Institut Seni Indonesia di Yogyakarta.
1.4. Batasan dan Anggapan Jumlah Komunitas seniman pun banyak
Batasan perancangan Jogja Art terdapat di Jogja, antaranya :
Centre ini adalah :  API (Asosiasi Pematung Indonesia )
Lingkup perencanaan terbatas pada Yogyakarta
perancangan bangunan dan tapak, Sanggar Dewata (seni lukis)
dengan mengkaji terlebih dahulu Sanggar Bambu (seni lukis)
tentang karakter lokasi yang akan Para seniman ini berkarya di sanggar –
dibangun. sanggar / workshop – workshop seni yang
Pembahasan laporan ini hanya pada tersebar di mana – mana. Belum ada wadah
proyek yang direncanakan, yaitu Jogja seni yang mampu mengumpulkan para
Art Centre seniman ini untuk berkarya bersama.
Pembahasan pada perencanaan dan Masyarakat haus akan tempat – tempat
perancangan hanya berdasar pada hiburan yang mendidik, yang mampu
pendekatan data dan teori, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan
untuk perhitungan biaya tidak dibahas. mereka.
Masalah teknis pada perencanaan Budaya menjadi aset utama Yogyakarta;
bangunan diselesaikan dengan karakter masyarakat umum, pendidikan,
pemakaian teknologi yang sesuai dan pariwisata. Pariwisata di Yogyakarta menjadi
selaras dengan keadaan lingkungan aset yang sangat berharga dan
sekitar. menyumbangkan devisa bagi Pemerintah
Luasan tapak disesuaikan dengan Yogyakarta.
kebutuhan luas perencanaan berdasarkan Gempa bumi yang melanda Yogyakarta
program dan studi banding dengan mempengaruhi jumlah wisatawan yang
proyek yang telah ada, bukan hanya berkunjung ke Jogja. Banyak fasilitas –
pada harga dan kepemilikan tanah. fasilitas publik, rumah – rumah rusak,
Proses kegiatan yang tersedia dalam demikian pula dengan fasilitas – fasilitas
proyek ini merupakan proses yang ideal
budaya dan pariwisata mengalami kerusakan of any contry’s culture, Any activities that
yang cukup parah, terutama di Yogyakarta requires physical, practical, mental, artistic
bagian selatan (Kabupaten Bantul). Nadi or social skill may be called an art. Centre of
kehidupan masyarakat Jogja seakan terputus something is the middle of it, or the area or
sejenak akibat bencana yang menjadi bencana part at the middle, centre is a building or
Nasional ini. Namun kegigihan dan upaya group of buildings where a particular activity
untuk bangkit kembali masyarakat Jogja take places, or were facilities or services of
menata kehidupan menjadi lebih baik perlu particular kind are available, Somewhere is
mendapat perhatian dan support/dukungan. centre for an activity if it is the main place
Diperlukan upaya untuk memulihkan where that activity take place within the area.
keadaan perekonomian, budaya, pariwisata Seni Keahlian membuat karya yang bermutu
seperti semula. Diharapkan dengan adanya (dilihat dari segi kehalusannya,
Jogja Art Centre dapat menjawab keindahannya, dsb) seperti tari, lukis, ukir.
permasalahan – permasalahan di atas. Kesanggupan akal untuk menciptakan
sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa).
2.2. ART CENTRE (Pusat Seni) Orang yang berkesanggupan luar biasa.
Art is the creation of works of beauty Pusat Tempat yang letaknya di bagian tengah.
such as drawings, paintings, and sculptures, Pokok pangkal/yang menjadi pumpunan
also the works created, An activity that (berbagai hal, urusan, dsb)
involves creation, or creative interpretation
& expression of ideas, such as painting, 2.2.1. Macam Seni
sculpture, poetry, drama, or music, can be Pembagian seni menurut Hegel
called an art, Use in ( plural )_ The arts are
these activities collectively, regarded as part

SENI GAMBAR/LUKIS
SENI RELIEF / PAHAT
SENI SENI K R I Y A SENI
RUPA TARI
SENI BANGUNAN
SENI P A T U N G

SENI
DRAMA
SENI V O C A L TEATER
SENI SENI INSTRUMEN
MUSIK
SENI S A S T R A

SENI RUPA

SENI GAMBAR/LUKIS SENI 2 MATRA

SENI K R I Y A
SENI BANGUNAN SENI 3 MATRA
SENI P A T U N G
2.3. PERSYARATAN DESAIN 2.3.6. Sistem Bangunan Struktur
2.3.1. Arsitektur  Penerapan struktur untuk bangunan art
 Kenyamanan bagi pengguna di dalam Centre & leisure park ini adalah
bangunan maupun di luar bangunan perpaduan antara kekuatan, keindahan,
sesuai dengan kenyamanan & kestabilan.
thermal,visual, dan psikologis.  Penentuan sistem struktur diseusaikan
 Hubungan yang selaaras antara ruang dengan jenis kegiatan, fungsi
dalam dan ruang luar. bangunan, utilitas dan bahan bangunan
 Ruang gerak / sirkulasi i dalam dan luar yang dipakai.
bangunan jelas  Struktur bangunan mampu mendukung
 Bentukan arsitektural yang memiliki ciri aktifitas yang ada di dalamnya dan
khas dan menarik secara fisik mapu mengakomodasi kebutuhan
2.3.2. Ruang fleksibilitas ruang.
 Kapasitas dan besaran ruang UTILITAS
disesuaikan dengan kebutuhan dan  Penggunaan alat dan perlengkapan di
jenis ruang. dalam bangunan memberikan pengaruh
 Sirkulasi di dalam ruang mampu terhadap perancangan bangunan,
memberikan kenyamanan bagi pelaku ruang, penentuan modul, struktur dan
di dalamnya. utilitas.
 Pengaturan ruang sesuai dengan  Faktor yang kompleks untuk
tingkat kepentingan prioritas ruang, mendukung kegiatan yang terjadi,
intensitas penggunaan ruang. kapasitas, tipe, dan macam bahan
 Tingkat fleksibilitas ruang galeri sesuai sesuai standar yang berlaku.
dengan aktifitas pameran yang KARAKTERISTIK DESAIN
diselenggarakan Fungsional
2.3.3. Pola Kegiatan Penerapan efisiensi dan efektifitas ruang
 Kelompok kegiatan produksi / sesuai dengan fungsi ruang, desain ruang
workshop berhubungan dengan ruang yang mampu menunjang fleksibilitas dan
penunjang / perlengkapan serta kemampuan pergerakan / sirkulasi antar
maintenance. ruang dalam bangunan, antar bangunan.
 Kelompok kegiatan penunjang Kenyamanan
 Kelompok kegiatan servis Aspek kenyamanan ruang bagi pengguna
2.3.4. Sirkulasi menggunakan penataan ruang yang
 Perlunya sirkulasi yang jelas dan memadahi, kenyaman visual, psikologis, dan
memadai untuk hubungan antar ruang, kenyamanan thermal.
terutama untuk kegiatan / aktifitas Keselamatan - keamanan
utama Faktor keselamatan bangunan diperhatikan
 Ditunjang dengan penggunaan utilitas untuk menjamin keselamatan penggunan
yang memadahi dalam beraktifitas.
2.3.5. Lingkungan
 Potensi lokasi terhadap bangunan dan III. METODOLOGI
lingkungan sekitar. Dalam perancangan Jogja Art Centre
 Letak lokasi dengan aksesbilitas tinggi diperlukan landasan konseptual yang akan
 Kondisi iklim dan lingkungan melandasi perancangan fisik bangunan.
 Pencapaian ke tapak mudah Adapun konsep yang dipakai untuk
 Tempat yang strategis menyusun landasan program perencanaan
 Peruntukan fungsi kawasan sesuai dan perancangan Jogja Art Centre adalah
dengan fungsi bangunan sendiri. dasar pendekatan perencanaan dan
perancangan arsitektur sebagai berikut :
 Orientasi bangunan terhadap oerientasi
lingkungan
3.1 Pendekatan aspek fungsional
 Penetapan lokasi dan pemilihan tapak
Dasar pendekatan fungsional
memperhatikan faktor pemerataan
bertitik tolak pada kelompok kegiatan,
fasilitas – fasilitas yang serupa.
aktifitas dan kebutuhan ruang, struktur
organisasi pengelola, jumlah pelaku, arsitektural, lingkungan, bangunan,
sirkulasi serta kapasitas dan besaran sturtur dan utilitas).
ruang. 3.2 Konsep Teknis
Konsep teknis merupakan salah satu
3.2 Pendekatan Konteks Lingkungan konsep dasar dalam perencanaan dan
Dasar pendekatan konteks perancangan arsitektur dimana faktor yang
lingkungan bertitik tolak pada kriteria mempengaruhinya terdiri dari :
pemilihan, lokasi dan pemilihan tapak.
3.3 Pendekatan Aspek Kinerja 1. Program pola ruang
Aspek kinerja meliputi analisa Pola ruang yang terdiri dari organisasi
pencahayaan, analisa pengkondisian ruang sebagai pola penataan ruang
udara, akustik, listrik, sistem air bersih, dengan menggunakan ruang cluster untuk
sistem air kotor, sistem pembuangan memudahkan dalam menghubungkan
sampah, pemadam kebakaran, suatu ruang terhadap ruang
telekomunikasi, penangkal petir. lainnya,sirkulasi ruan (tersamar,
3.4 Pendekatan Aspek Teknik menjorok keluar, konfigurasi alur gerak
Pendekatan aspek teknik yang linier, hubungan jalan dengan ruang,
terdiri dari pendekatan arsitektur, bentuk ruang sirkulasi (tertutp, terbuka di
pendekatan struktur dan konstruksi, kedua sisi), hubungan ruang ( ruang di
serta pendekatan tata ruang luar. dalam ruang, ruang saling berkaitan,
ruang bersebelahan).
IV. HASIL PEMBAHASAN
4.1 Konsep Kinerja 2. Program Sistem Bangunan
Konsep kinerja merupakan salah satu Sitem bangunan mulai dari pencahayaan
konsep dasar dalam perencanaan dan (pencahayaan alami contoh indoor
perancangan arsitektur dimana faktor yang bukaan pada atap dan outdoor cahaya
mempengaruhinya terdiri dari : matahari, pencahayaan buatan contoh
indoor lampu dan outdoor contohnya
1. Landasan Konseptual pencahayaan untuk lansekap/taman),
Berkaitan dengan penampilan arsitektur pengkondisian udara (alami, buatan),
dan aspek fungsi akustik.
2. Tujuan perancangan desain objective, 3. Program Utilitas
Tujuan dilihat dari sudut pandang bagi Utilitas terdiri dari listrik, sistem air
masyarakat sebagai wadah khusus di bersih (up n down feed distribution),
bidang seni yang menyenangkan dan sistem air kotor (jaringan limbah cair dan
meningkatkan perekonomian masyarakat padat), sistem pembuangan sampah
setempat, bagi seniman sebagai wadah dengan menempatkan tempat sampah
berkumpul, berekspresi lewat karya – pada masing – masing bangunan,
karya seni yang dipamerkan serta tempat pemadam kebakaran, telekomunikasi,
mensosialisasikan seni pada masyarakat penangkal petir, transportasi vertikal.
lewat interaksi langsung (pelatihan, 4. Program Sistem Struktur
workshop interaktif) dan bagi kota sendiri Sistem struktur rangka menggunakan
tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal kolom dan balok dari beton bertulang
maupun domestik dan meningkatkan taraf konvensional. Pondasi yang digunakan
perekonomian daerah. foot plat beton, lantai bangunan
menggunakan materi parket kayu, laniat
3. Faktor penentu perancangan vynil, dan lanatai keramik. Dinding
Penentu perancangan dari segi pelaku menggunakan ½ pasang batu bata merah
(pengelola gedung, pengunjung, seniman, dan beberapa menggunakan dinding kaca.
murid), segi kegiatan (kegiatan utama, Atap menggunakan atap dengan
pendukung, penunjang), segi kebutuhan konstruksi dari baja ringan.
ruang dan fasilitas pendukung(fasilitas 5. Program Tata Ruang Luar
utama-wisata pendidikan, fasilitas Ruang luar sebagai leisure park harus
pendukung, fasilitas penunjang), segi dapat menampilkan suatu taman yang
lokasi , segi persyaratan perancangan ( menyenangkan. Untuk mengoptimalkan
dan membentuk pola ruang luar 3.3 Program Ruang Dan Besaran
(rekreatif) dibuat taman dengan sarana – Ruang
sarana rekreatif. Vegetasi yang digunakan Merupakan salah satu dari program
antara lain ground cover, peneduh, dasar yang meliputi kelompok kegiatan,
pengarah, penyerap polusi/barier debu, pendekatan dan kebutuhan ruang,
pedestrian, material lantai, taman pendekatan struktur organisasi, jumlah
sculpture, taman bermain, sitting group, pelaku, pendekatan sirkulasi. Kegiatan
workshop seni. utama mencakup bidang wisata
6. Program Lokasi dan Tapak pendidikan, kegiatan apresiasi seni,
Lokasi = Jalan Mangkubumi, kegiatan pelatihan. Kelompok kegiatan
Yogyakarta pendukung mencakup kegiatan pelayan
Batas – batas site : administrasi, pelayan seminar, pelayan
Utara = Kantor PLN cafetaria, penjualan barang – barang
Timur = Jalan lingkungan seni. Kegiatan penunjang mecakup
&pemukiman penduduk Kali Code pelayan service dan maintanance, area
Selatan = Bangunan konservasi, parkir, informasi interaktif, pelayanan
Kedaung Top Table, Restoran steak ibadah. Untuk jumlah pelaku di lihat
POPEYE dari jumlah pengunjung dari tahun 2013
Barat = Jalan Mangkubumi & – 2015 di Yogyakarta, jumlah pengelola
kompleks perkantoran / ruko dan seniman, serta jumlah pelku lain
KLB : 2 seperti pelayan, kasir administrasi
KDB : 60% - 75 % maupun cleanning service. Berikut
Ketinggian bangunan : 2–5 lantai perhitungan untuk kapasitas dan besaran
ruang :

Fasilitas Utama
Kelompok Ruang Kapasitas / Luas
Sumber
Galeri Patung
 Ruang reception 1/ sp 6 m2
 Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
 Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
 Ruang staff 2/ sp 9 m2
 Ruang kurator 1/ sp 6 m2
 Ruang galeri + sitting group 1/ sp 600 m2
 Workshop interaktif 1/ D 7,5 m2
 Lavatory 2/ sp 3 m2
Total 647,5 m2
Flow area 50% 323,75m2
TOTAL 971,25 m2
Galeri Lukis
 Ruang reception 1/ sp 6 m2
 Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
 Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
 Ruang staff 2/ sp 9 m2
 Ruang kurator 1/ sp 6 m2
 Ruang galeri + sitting group 1/ sp 500 m2
 Workshop interaktif 1/ D 7,2 m2
 Lavatory 2/ sp+nda 3 m2
Total 547,2 m2
Flow area 50% 273,6 m2
TOTAL 820,8 m2
Galeri Bersama
 Ruang reception 1/ sp 6 m2
 Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
 Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
 Ruang staff 2/ sp 9 m2
 Ruang kurator 1/ sp 6 m2
 Ruang galeri + sitting group 1/ sp 575 m2
 Lavatory 2/ sp+nda 3 m2
Total 615 m2
Flow area 50% 307,5 m2
TOTAL 922,5 m2

Fasilitas Pendukung

Kelompok Ruang Kapasitas / Luas


Sumber
Guesthouse
 Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
 Ruang staff & administrasi 1/ sp 10 m2
 Ruang karyawan 1/ sp 9 m2
 Ruang tunggu 1/ sp 8 m2
 Ruang tidur penginapan 1/ sp+nda 45 m2
 Lavatory / kamar mandi 1/ sp+nda 6 m2
 Gudang 1/ sp 3 m2
Total 87 m2
Flow area 100% 87 m2
TOTAL 174 m2
Perpustakaan
 Ruang penerima & penitipan barang 1/ sp 10 m2
 Ruang t u n g g u 1/ sp 10 m2
 Ruang s t a f f 2/ sp 9 m2
 Area baca 1/ sp 75 m2
 Lavatory 2/ sp+nda 3 m2
Total 107 m2
Flow area 100% 107 m2
TOTAL 214m2
Ruang Kantor Pengelola
 Ruang direktur 1/ sp 20 m2
 Ruang sekretaris 1/ sp 6 m2
 Ruang bendahara 1/ sp 6 m2
 Staff asisten bendahara 2/ sp 9 m2
 Ka. Bidang Pemasaran 1/ sp 6 m2
 Ka. Bidang Perawatan 1/ sp 6 m2
 Ruang reception 1/ sp+D 6 m2
 Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
 Ruang meeting 1/ sp 32 m2
 Ruang istirahat 1/ sp 20 m2
 Ruang dapur / pantry 1/ sp+nda 3 m2
 Gudang peralatan 1/ sp 3 m2
 Lavatory 2/ sp+nda 4 m2
Total 125 m2
Flow area 100% 125 m2
TOTAL 250m2
ARTSHOP
 Ruang pengelola 1/ sp 8,5 m2
 Ruang karyawan 1/ sp 12 m2
 Gudang stock barang 1/ sp 18 m2
 Area display barang 1/ sp+nda 45 m2
Total 83,5 m2
Flow area 80% 67,5 m2
TOTAL 150 m2

Tempat Pelatihan
 Ruang Staff 5/ sp 30 m2
 Ruang Pengelola 1/ sp 30 m2
 Reception 1/ sp 6 m2
 Ruang karyawan 1/ sp 9 m2
 Ruang pengajar 5/ sp 33 m2
 Ruang kelas anak – anak 2/ sp 72 m2
 Ruang kelas remaja & hobi 2/ sp 96 m2
Workshop patung
 Workshop patung 1/ D+nda 135 m2
 Tempat cuci tangan 1/ sp 1,2 m2
 Gudang peralatan patung 1/ sp 9 m2
 Gudang patung 1/ sp 55 m2
Workshop lukis
 Workshop lukis 1/ D+nda 138 m2
 Tempat cuci tangan 1/ sp 1,2 m2
 Gudang peralatan lukis 1/ sp 9 m2
 Gudang lukisan 1/ sp 40 m2
Ruang finishing
 Ruang penyemprotan 1/ sp 9 m2
 Ruang pemasangan frame 1/ sp 17 m2
 Ruang pengeringan 1/ sp 12 m2
 Gudang simpan bhn.finishing 1/ sp 8 m2
 Lavatory 4/sp+nda 11 m2
Total 660 m2
Flow area 100% 660 m2
TOTAL 1330 m2
CAFETARIA
 Ruang pengelola 1/ sp 8,5 m2
 Ruang karyawan 1/ sp 12 m2
 Ruang kasir dan minibar 1/sp+nda 12 m2
 Ruang dapur 1/sp+nda 32 m2
 Tempat cuci tangan 1/ sp 2,4 m2
 Area makan indoor + outdoor 1/ nda 156,8 m2
 Gudang peralatan 1/ sp 3 m2
 Lavatory 2/sp+nda 6 m2
Total 232,7 m2
Flow area 50% 166,8 m2
TOTAL 400 m2

Fasilitas Penunjang

Kelompok Ruang Kapasitas / Luas


Sumber
Musholla 1/ sp 72 m2
ATM 4/ sp 6 m2
Pos jaga 2/sp+nda 12 m2
Ruang genset 1/ B 30 m2
Ruang pompa 1/ B 20 m2
Ruang panel listrik 1/ B 20 m2
TOTAL 160 m2
Parkir mobil sp+nda 870 m2
Parkir motor sp+nda 290 m2
Parkir bus sp+nda 308 m2
TOTAL 1.468 m2
LEISURE PARK
Galeri outdoor 1/sp 600 m2
Amphiteatre 1/sp+nda 720 m2
Kolam air Asumsi 200 m2
Kolam pasir Asumsi 60 m2
Taman bermain anak Sp 105 m2
Workshop outdoor Sp 84 m2
Sitting group sp/nda 64 m2
Plasa sp/nda 256 m2
Artshop outdoor / kios2 Sp 360 m2
Toilet umum Sp 42 m2
TOTAL 2.491 m2

KETERANGAN : Luas lahan = 8.088,825 = 4.044,42 m2


sp : Studi & perhitungan 2
nda : Neufert Data Arsitek Luas dasar bangunan = 4.044,42 m2 x 60%
D : Dimensi Manusia & Ruang Interior = 2.426,652 m2
B : Benjamin Stein, John S.R, William Luas open space = L.lahan - L.Dasar
J.MC. bangunan
Guiness, Mechanical and Electrical = 4.044,42 m2 - 2.426,652 m2
Equipment for Building = 1.617,768 m2
Total LUAS BANGUNAN = 5.392,55 Total luas lahan = L. Lahan + L. Area parkir
m2 + L. Leisure park
Flow area total 50% = 2.696,275 m2 = 4.044,42 + 2.202 m2 + 3.736,5 m2
TOTAL LUAS BANGUNAN = = 9.982,92m2 ~ 10.000 m2
8.088,825 m2 Tinggi bangunan = Total L. bangunan : L.
Area Parkir = 1.468 m2 Lantai Dasar
Flow area 50% = 734 m2 = 8.088,825 m2 : 2.426,652 m2
Total Area Parkir = 2.202 m2 = 3,3 ~ 3 lantai
Leisure Park = 2.491 m2 3.4 Program Ruang Khusus
Flow Area 50% = 1.245,5 m2 Ruang khusus yang dibahas adalah
Total Leisure Park = 3.736,5 m2 ruang galeri / ruang pamer ( baik galeri lukis
Luas lahan = TOTAL LUAS BANGUNAN maupun galeri patung ) dengan workshop
KDB interaktifnya.
4.4.1. Dimensi Galeri Patung = 70,92 cm
Jarak pengamatan Galeri / ruang T1 = 70,92 cm x tan 30 = 40,42 cm
pamer patung. T2 = 70,92 cm x tan 40 = 59,58 cm
Jo = 148 cm – 59,58 = 88,42 cm
PENGAMATAN VERTIKAL
Tinggi objek 30-50 cm, lebar 30-50 cm
T = 50 cm
Jp = 50

148 tan 30 + tan 40


Jp = 50 = 50
0,57 + 0,84 1,41
120
= 35,5 cm
T1 = 35,5 cm x tan 30 = 20,5 cm
Keterangan : T2 = 35,5 cm x tan 40 = 29,5 cm
T = Tinggi objek Jo = 148 cm – 29,5 = 118,5 cm
Jo = Tinggi alas objek dari lantai
Jp = J a r a k p a n d a n g Tinggi objek maks.30 cm, lebar maks. 30
L = Lebar objek cm
S = Sirkulasi T = 30 cm
Jp = 30
Tinggi objek 100-150 cm, lebar 100-150 cm tan 30 + tan 40
T = 150 cm Jp = 30 = 30
Jp = 150 0,57 + 0,84 1,41
tan 30 + tan 40 = 21,28 cm
Jp = 150 = 150 T1 = 21,28 cm x tan 30 = 12,13 cm
0,57 + 0,84 1,41 T2 = 21,28 cm x tan 40 = 17,87 cm
= 106,4 cm Jo = 148 cm – 18,86 = 129,14 cm
T1 = 106,4 cm x tan 30 = 60,65 cm
T2 = 106,4 cm x tan 40 = 89,35 cm Pengamatan Horisontal
Jo = 148 cm – 89,35 = 58,65 cm Karya patung dengan L = 100-150cm
L = 150 cm
Tinggi objek 50-100 cm, lebar 50-100 cm Jp = 150 = 150
T = 100 cm tan 30 + tan 30 1,14
Jp = 100 = 131,1 cm
tan 30 + tan 40 L =  ( ½ L + JP + S )2
Jp = 100 = 100 = 3,14 (½ 150cm+131,1cm +120cm )2
0,57 + 0,84 1,41 = 3,14 ( 326,1cm)2
= 3,14 x 106.341,2 cm2 = 333.911,4 WORKSHOP INTERAKTIF
cm2
= 33,4 m2 ~ 34 m2

Karya patung dengan L=50-100 cm


L = 100 cm
Jp = 100 = 100
tan 30 + tan 30 1,14
Ruang Workshop Interaktif : 3 m x 2,5 m =
= 87,7 cm
7.5 m2
L =  ( ½ L + JP + S )2
= 3,14( ½ 100cm+87,7cm + 120cm )2
4.4.2. Dimensi Galeri Lukis
2
= 3,14 ( 257,7cm)
PENGAMATAN VERTIKAL
= 3,14x66.409,3cm2 = 208.525,2 cm2
Ukuran lukisan yang dipamerkan
= 20,85 m2 ~ 21 m2
Kecil = L(lebar)&T(tinggi) : 20cm - 75cm
Sedang =L(lebar)&T(tinggi):75cm-150cm
Karya patung dengan L = 30-50 cm
Besar =L(lebar)&T(tinggi):150cm -300cm
L = 50 cm
Jp = 50 = 50
tan 30 + tan 30 1,14 T1
T
= 43,9 cm T2
L =  ( ½ L + JP + S )2
= 3,14 ( ½ 50cm + 43,9cm + 120cm )2
= 3,14 ( 188,9cm)2
= 3,14 x 35.683,2 cm2 = 112.045,2
Keterangan :
cm2
T = Ukuran t i n g g i l u k i s a n
= 11,2 m2 ~ 12 m2
Jo = T i n g g i lukisan dari l a n t a i
Karya patung dengan L = maks. 30 cm Jp =Jarak pandang
L = 30 cm S =Sirkulasi
Jp = 30 = 30 Pengamatan V e r t i k a l menggunakan
tan 30 + tan 30 1,14 rumus
= 26,3 cm Jp = T
L =  ( ½ L + JP + S )2 tan 30 + tan 40
= 3,14 ( ½ 30cm + 26,3cm + 120cm )2 T1 = Jp x tan 30
= 3,14 ( 161,3cm)2 T2 = Jp x tan 40
= 3,14 x 26.017,7 cm2 = 81.695,6 cm2 Jo = 148 – T2
= 8,17 m2 ~ 8 m2 TABEL HASIL (dalam cm) :
L Jp T1 T2 Jo Kapasitas ruang galeri :
Kecil 59,2 33,74 41,26 106,74
(20-75cm) Galeri patung :
Sedang 106,4 60,6 0 89,40 58,60 perbandingan 1 : 3 : 5 : 10
(75-150cm) Patung L=100-150cm x 34 m2 (2) = 68m2
Besar 177,3 101,10 148,90 -0,90 Patung L=50-100cm x 21 m2 (6) = 126m2
(150-250cm) Patung L= 30-50 cm x 12 m= 160 m2
Sitting group = 7,2 m2
Pengamatan Horisontal TOTAL = 481,2 m2
Flow area 25% = 120,3 m2
TOTAL GALERI PATUNG=601,5~600m2

Galeri lukis : perbandingan 1 : 4 : 10


Lukisan kecil 3,25 m2 (40) = 130 m2
Lukisan sedang 6,29 m2 (16) = 100,64 m2

Keterangan : Lukisan besar 11,88 m2 (4) = 47,52 m2

L : Lebar lukisan Sitting group = 7,2 m2

Ja : J a r a k dengan lukisan lain TOTAL = 285,36 m2

Jp : J a r a k p a n d a n g Flow area 75% = 214,02 m2

Pengamatan Horisontal menggunakan rumus : TOTAL GALERI LUKISAN

Jp = L =499,38~500m2

tan 30 + tan 30
Galeri bersama :
Ja = L
perbandingan kapasitas karya yang
3
dipamerkan separuh dari galeri lukis &
S = 120 cm
patung.
Luas area pengamatan :
Lukisan kecil 3,25m2 (20) = 65 m2
= ( Jp + S ) x ( L +100 )
Lukisan sedang 6,29 m2 (8) = 50,32 m2
TABEL HASIL (dalam cm) :
Lukisan besar 11,88 m2 (2) = 23,76 m2
L Jp Ja L
Patung L=100-150 cm x 34 m2 (1)=34m2
pengamatan
Patung L= 50-100 cm x 21 m2 (3)=63 m2
Kecil 65,79 25 3,25 m2
Patung L =30- 50 cm x 12 m2 (5)=60m2
(20-75cm)
Patung L =<30 cm x 8 m2 (10)=80m2
Sedang 131,58 50 6,29 m2
Sitting group = 7,2 m2
(75-150cm)
219,30 84 11,88 m2
TOTAL = 383,28 m2
Besar
(150-250cm) Flow area = 191,64 m2
TOTAL GALERI BERSAMA
=574,92~575m2
Ruang studio / workshop Total = 45,39 m2
Flow area 200% = 137,28 m2~138 m2
Workshop patung
Meja pengawas : 1,2 m x 1,2 m = 1,44 m2
Gudang peralatan lukis
Tempat model : 1 m x 1 m = 1 m2
Almari simpan (kanvas): 2m x 0,6m(2)
Ruang kerja : 1,56m2 (25) = 39 m2
= 2,4m2
Almari pajang : 4m x 0,6 m = 2,4 m2
Almari rendah (cat) : 2 m x 0,5 m (1) = 1m2
Total = 45,04 m2
Total = 3,4 m2
Flow area 200% = 135,12~135 m2
Flow area 150% = 8,5~ 9 m2

Tempat cuci tangan


tempat cuci tangan untuk 2 orang dengan isi Gudang peralatan lukis

2 washtafel, dan tempat sabun, serta alat Almari simpan (rak) : 2m x 0,6m(2) = 2,4 m2

pengering. Almari rendah : 2m x 0,5m(1) = 1 m2

Luas ruang yang dibutuhkan : 2 m x 0,6 m Total = 3,4 m2

= 1,2 m2 Flow area 150% = 8,5~9 m2

Gudang lukisan
Almari (rak) lukisan besar : 2mx1m(2)= 4m2
Almari (rak) lukisan sedang : 2 m x 0,8 m(2)
= 3,2 m2
Almari (rak) lukisan kecil : 2 m x 0,6 m(2)
= 2,4 m2
Total = 9,6 m2

Workshop lukis Flow area 300% = 38,4~40m2

(Studi ruang kerja workshop pada studi ruang


khusus) Gudang patung

Meja pengawas :1,2 mx1,2 m = 1,44 m2 Base patung : 2m x 1m(4) = 8 m2

Tempat model : 1 m x 1 m = 1 m2 Almari (rak) patung sedang: 2m x 0,8 m(2)

Ruang kerja : 2,6m2 (25) = 65 m2 = 3,2 m2


Almari (rak) patung kecil : 2m x 0,6m(2)
Tempat cuci tangan = 2,4 m2
tempat cuci tangan untuk 2 orang dengan isi Total = 13,6 m2
2 washtafel, dan tempat sabun, serta alat Flow area 300% = 54,4 ~ 55
pengering.
Luas ruang yang dibutuhkan 2m x 0,6m
=1,2m2
1. SITEPLAN
2. POTONGAN A – A ( KESELURUHAN)

3. POTONGAN B -B ( KESELURUHAN)
4. TAMPAK DEPAN ( KESELURUHAN)

5. DENAH LANTAI 1 ( ARTSHOP )


6. DENAH LANTAI 2 ( ARTSHOP )

7. TAMPAK DEPAN ( ARTSHOP )


8. DENAH LANTAI 1 ( GALERI )

9. DENAH LANTAI 2 ( GALERI )


10. DENAH LANTAI 3 ( GALERI )

11. DENAH LANTAI 4 ( GALERI )


12. DENAH ATAP ( GALERI )

13. TAMPAK DEPAN GALERI


14. TAMPAK SAMPING GALERI

15. PERSPEKTIF

16. PERSPEKTIF
17. PERSPEKTIF

18. PERSPEKTIF
19. PERSPEKTIF

V. KESIMPULAN DAN SARAN dengan baik. Ketiga bagian ini menjadi


Bangunan Galeri sebagai fasilitas utama satu kesatuan yang menyuport aktifitas
Jogja Art Centre harus menarik secara di Jogja Art Centre.
fisik. Hal ini dimaksudkan supaya Fungsi – fungsi baik ruang maupun
menarik pengunjung untuk berkunjung bangunan harus jelas, sehingga
ke tempat ini memudahkan pengunjung atau pelaku
Kondisi ruang dalam galeri harus yang menjalankan aktifitas di tempat
mempunyai tingkat fleksibilitas ruang dengan baik.
yang tinggi, dikarenakan pameran karya Sirkulasi antar fungsi baik ruang
seni yang dilakukan tidak statis, namun maupun bangunan harus diperhatikan
selalu berubah berdasarkan tema untuk menunjang kenyamanan
pameran yang diselenggarakan (tujuan pengunjung.
lain adalah supaya suasana tidak
membosankan).
DAFTAR PUSTAKA
Ruang galeri ini harus didukung oleh
fasilitas – fasilitas lainnya sebagai Chiara, J.D. and Callender J. H. (1973).
pendukung dan penunjang supaya Time Saver Standarts For Buildings
aktifitas yang berlangsung dapat berjalan Types. Mcgraw Hill.Inc. New York.
Data arsitek. Neufert http://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/se
Francis D.K. Ching dan Cassandra Adams, jarah-arsitektur/tipologi-
Ilustrasi Konstruksi Bangunan. arsitektur/arsitektur-post-
Erlangga, Jakarta modern/Diakses pada 13 juni 2016.
Jakartyula Sebestyen, New Architecture and https://1301313y.wordpress.com/2009/02/01
Technology, Architectural Press, /pengertian-arsitektur-
Oxford modernpostmoderndekonstruksi/Diaks
Kamus Besar Bahasa Indonesia. es pada 13 juni 2016.
Lawson, Fred. (1981), Conference, http://www.academia.edu/6525229/Arsitektu
Convention And Exhibition Facilities. r_modernDiakses pada 13 juni 2016.
Architecture press http://www.academia.edu/9630985/5._Kons
Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No: ep_and_jenis_desain_arsitekturDiakses
29/PRT/M/2006 Tentang Bangunan pada 13 juni 2016.
Gedung. De Chiara, Jhosep ;1997 ;Standar
Rush, Richard D. (Ed), The Building Systems Perencanaan Tapak ;kota ;Jakarta ;
Integration Handbook, New York, The Erlangga
AmericanInstitute of Architects, John Ching, Francis D.K. 2009. Bentuk, Ruang,
Wiley &Sons, 1986. dan Tatanan. Jakarta; Erlangga
Sutherland lyall, Master of Structure: Frick Heinz, Hesti Tri .2005. Arsitektur dan
Engineering Today’s Innovative lingkungan II. Semarang; Kanisius
Buildings, Rajawali pers, Prabawasari, V.W., Suparman, Agus. 2008.
Zeisel, John. (1981). Inquiry by Design Tata Ruang Luar. Jakarta:
:Tools for Environment-Behavior Gunadharma.
research. Brooks/Cole Publishing Hutagalung, Dedek. 2010. Pengertian
Company. Monterey, California Ruang. Diakses pada 13 juni 2016.
http://calonarsitek.wordpress.com/2008/01/1 http://dedekbaskom.blogspot.com/2010
7/klasifikasi-ciri-ciri-arsitektur- /06/ruang.html
modern-pasca-modern-purna-modern-
charles-jencks/Diakses pada 13 juni
2016.

Anda mungkin juga menyukai