Abstrak
Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki sebutan sebagai kota budaya dan
pariwisata serta pertumbuhan seni yang cukup pesat, sehingga membutuhkan sarana atau wadah
menikmati keindahan seni yang beraneka macam di Yogyakarta. Sehingga perlu perhatian dan
pemenuhan kebutuhan sarana atau wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan seni.
Dengan adanya Art Centre ini diharapkan menjadi salah satu bentuk upaya pengembangan seni
serta pengetahuan / pendidikan dan informasi tentang seni kepada masyarakat. Menciptakan
wadah yang mampu menampung, menyatukan, mewadahi aktifitas kesenian dalam art Centre
dan menciptakan tempat yang menyenangkan sebagai salah satu alternatif tempat hiburan yang
mendidik. Perencanaan dan Perancangan arsitektur dengan menekankan persyaratan desain
arsitektur, ruang, pola kegiatan, sirkulasi, lingkungan, maupun sistem bangunan.
Kata kunci : Art Centre, Perencanaan dan Perancangan Desain
Abstraction
Special Region of Yogyakarta which has a designation as a city of culture and tourism
and the arts growing quite rapidly, thus requiring vehicle or container to enjoy the beauty of art
of various kinds in Yogyakarta. So that needs attention and fulfilling the needs of vehicle or
container to distribute and develop the art. With the Art Centre is expected to be one of the
efforts of the development of art and knowledge / education and information about the arts to the
public. Creating a container that is able to accommodate, to unite, to accommodate the activities
of art in art Centres and creating a pleasant place as an alternative place of entertainment that
educates. Planning and design of architecture by emphasizing the architectural design
requirements, space and activity patterns, circulation, environmental, and building systems.
Keywords: Art Centre, Planning and Architectural Design
SENI GAMBAR/LUKIS
SENI RELIEF / PAHAT
SENI SENI K R I Y A SENI
RUPA TARI
SENI BANGUNAN
SENI P A T U N G
SENI
DRAMA
SENI V O C A L TEATER
SENI SENI INSTRUMEN
MUSIK
SENI S A S T R A
SENI RUPA
SENI K R I Y A
SENI BANGUNAN SENI 3 MATRA
SENI P A T U N G
2.3. PERSYARATAN DESAIN 2.3.6. Sistem Bangunan Struktur
2.3.1. Arsitektur Penerapan struktur untuk bangunan art
Kenyamanan bagi pengguna di dalam Centre & leisure park ini adalah
bangunan maupun di luar bangunan perpaduan antara kekuatan, keindahan,
sesuai dengan kenyamanan & kestabilan.
thermal,visual, dan psikologis. Penentuan sistem struktur diseusaikan
Hubungan yang selaaras antara ruang dengan jenis kegiatan, fungsi
dalam dan ruang luar. bangunan, utilitas dan bahan bangunan
Ruang gerak / sirkulasi i dalam dan luar yang dipakai.
bangunan jelas Struktur bangunan mampu mendukung
Bentukan arsitektural yang memiliki ciri aktifitas yang ada di dalamnya dan
khas dan menarik secara fisik mapu mengakomodasi kebutuhan
2.3.2. Ruang fleksibilitas ruang.
Kapasitas dan besaran ruang UTILITAS
disesuaikan dengan kebutuhan dan Penggunaan alat dan perlengkapan di
jenis ruang. dalam bangunan memberikan pengaruh
Sirkulasi di dalam ruang mampu terhadap perancangan bangunan,
memberikan kenyamanan bagi pelaku ruang, penentuan modul, struktur dan
di dalamnya. utilitas.
Pengaturan ruang sesuai dengan Faktor yang kompleks untuk
tingkat kepentingan prioritas ruang, mendukung kegiatan yang terjadi,
intensitas penggunaan ruang. kapasitas, tipe, dan macam bahan
Tingkat fleksibilitas ruang galeri sesuai sesuai standar yang berlaku.
dengan aktifitas pameran yang KARAKTERISTIK DESAIN
diselenggarakan Fungsional
2.3.3. Pola Kegiatan Penerapan efisiensi dan efektifitas ruang
Kelompok kegiatan produksi / sesuai dengan fungsi ruang, desain ruang
workshop berhubungan dengan ruang yang mampu menunjang fleksibilitas dan
penunjang / perlengkapan serta kemampuan pergerakan / sirkulasi antar
maintenance. ruang dalam bangunan, antar bangunan.
Kelompok kegiatan penunjang Kenyamanan
Kelompok kegiatan servis Aspek kenyamanan ruang bagi pengguna
2.3.4. Sirkulasi menggunakan penataan ruang yang
Perlunya sirkulasi yang jelas dan memadahi, kenyaman visual, psikologis, dan
memadai untuk hubungan antar ruang, kenyamanan thermal.
terutama untuk kegiatan / aktifitas Keselamatan - keamanan
utama Faktor keselamatan bangunan diperhatikan
Ditunjang dengan penggunaan utilitas untuk menjamin keselamatan penggunan
yang memadahi dalam beraktifitas.
2.3.5. Lingkungan
Potensi lokasi terhadap bangunan dan III. METODOLOGI
lingkungan sekitar. Dalam perancangan Jogja Art Centre
Letak lokasi dengan aksesbilitas tinggi diperlukan landasan konseptual yang akan
Kondisi iklim dan lingkungan melandasi perancangan fisik bangunan.
Pencapaian ke tapak mudah Adapun konsep yang dipakai untuk
Tempat yang strategis menyusun landasan program perencanaan
Peruntukan fungsi kawasan sesuai dan perancangan Jogja Art Centre adalah
dengan fungsi bangunan sendiri. dasar pendekatan perencanaan dan
perancangan arsitektur sebagai berikut :
Orientasi bangunan terhadap oerientasi
lingkungan
3.1 Pendekatan aspek fungsional
Penetapan lokasi dan pemilihan tapak
Dasar pendekatan fungsional
memperhatikan faktor pemerataan
bertitik tolak pada kelompok kegiatan,
fasilitas – fasilitas yang serupa.
aktifitas dan kebutuhan ruang, struktur
organisasi pengelola, jumlah pelaku, arsitektural, lingkungan, bangunan,
sirkulasi serta kapasitas dan besaran sturtur dan utilitas).
ruang. 3.2 Konsep Teknis
Konsep teknis merupakan salah satu
3.2 Pendekatan Konteks Lingkungan konsep dasar dalam perencanaan dan
Dasar pendekatan konteks perancangan arsitektur dimana faktor yang
lingkungan bertitik tolak pada kriteria mempengaruhinya terdiri dari :
pemilihan, lokasi dan pemilihan tapak.
3.3 Pendekatan Aspek Kinerja 1. Program pola ruang
Aspek kinerja meliputi analisa Pola ruang yang terdiri dari organisasi
pencahayaan, analisa pengkondisian ruang sebagai pola penataan ruang
udara, akustik, listrik, sistem air bersih, dengan menggunakan ruang cluster untuk
sistem air kotor, sistem pembuangan memudahkan dalam menghubungkan
sampah, pemadam kebakaran, suatu ruang terhadap ruang
telekomunikasi, penangkal petir. lainnya,sirkulasi ruan (tersamar,
3.4 Pendekatan Aspek Teknik menjorok keluar, konfigurasi alur gerak
Pendekatan aspek teknik yang linier, hubungan jalan dengan ruang,
terdiri dari pendekatan arsitektur, bentuk ruang sirkulasi (tertutp, terbuka di
pendekatan struktur dan konstruksi, kedua sisi), hubungan ruang ( ruang di
serta pendekatan tata ruang luar. dalam ruang, ruang saling berkaitan,
ruang bersebelahan).
IV. HASIL PEMBAHASAN
4.1 Konsep Kinerja 2. Program Sistem Bangunan
Konsep kinerja merupakan salah satu Sitem bangunan mulai dari pencahayaan
konsep dasar dalam perencanaan dan (pencahayaan alami contoh indoor
perancangan arsitektur dimana faktor yang bukaan pada atap dan outdoor cahaya
mempengaruhinya terdiri dari : matahari, pencahayaan buatan contoh
indoor lampu dan outdoor contohnya
1. Landasan Konseptual pencahayaan untuk lansekap/taman),
Berkaitan dengan penampilan arsitektur pengkondisian udara (alami, buatan),
dan aspek fungsi akustik.
2. Tujuan perancangan desain objective, 3. Program Utilitas
Tujuan dilihat dari sudut pandang bagi Utilitas terdiri dari listrik, sistem air
masyarakat sebagai wadah khusus di bersih (up n down feed distribution),
bidang seni yang menyenangkan dan sistem air kotor (jaringan limbah cair dan
meningkatkan perekonomian masyarakat padat), sistem pembuangan sampah
setempat, bagi seniman sebagai wadah dengan menempatkan tempat sampah
berkumpul, berekspresi lewat karya – pada masing – masing bangunan,
karya seni yang dipamerkan serta tempat pemadam kebakaran, telekomunikasi,
mensosialisasikan seni pada masyarakat penangkal petir, transportasi vertikal.
lewat interaksi langsung (pelatihan, 4. Program Sistem Struktur
workshop interaktif) dan bagi kota sendiri Sistem struktur rangka menggunakan
tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal kolom dan balok dari beton bertulang
maupun domestik dan meningkatkan taraf konvensional. Pondasi yang digunakan
perekonomian daerah. foot plat beton, lantai bangunan
menggunakan materi parket kayu, laniat
3. Faktor penentu perancangan vynil, dan lanatai keramik. Dinding
Penentu perancangan dari segi pelaku menggunakan ½ pasang batu bata merah
(pengelola gedung, pengunjung, seniman, dan beberapa menggunakan dinding kaca.
murid), segi kegiatan (kegiatan utama, Atap menggunakan atap dengan
pendukung, penunjang), segi kebutuhan konstruksi dari baja ringan.
ruang dan fasilitas pendukung(fasilitas 5. Program Tata Ruang Luar
utama-wisata pendidikan, fasilitas Ruang luar sebagai leisure park harus
pendukung, fasilitas penunjang), segi dapat menampilkan suatu taman yang
lokasi , segi persyaratan perancangan ( menyenangkan. Untuk mengoptimalkan
dan membentuk pola ruang luar 3.3 Program Ruang Dan Besaran
(rekreatif) dibuat taman dengan sarana – Ruang
sarana rekreatif. Vegetasi yang digunakan Merupakan salah satu dari program
antara lain ground cover, peneduh, dasar yang meliputi kelompok kegiatan,
pengarah, penyerap polusi/barier debu, pendekatan dan kebutuhan ruang,
pedestrian, material lantai, taman pendekatan struktur organisasi, jumlah
sculpture, taman bermain, sitting group, pelaku, pendekatan sirkulasi. Kegiatan
workshop seni. utama mencakup bidang wisata
6. Program Lokasi dan Tapak pendidikan, kegiatan apresiasi seni,
Lokasi = Jalan Mangkubumi, kegiatan pelatihan. Kelompok kegiatan
Yogyakarta pendukung mencakup kegiatan pelayan
Batas – batas site : administrasi, pelayan seminar, pelayan
Utara = Kantor PLN cafetaria, penjualan barang – barang
Timur = Jalan lingkungan seni. Kegiatan penunjang mecakup
&pemukiman penduduk Kali Code pelayan service dan maintanance, area
Selatan = Bangunan konservasi, parkir, informasi interaktif, pelayanan
Kedaung Top Table, Restoran steak ibadah. Untuk jumlah pelaku di lihat
POPEYE dari jumlah pengunjung dari tahun 2013
Barat = Jalan Mangkubumi & – 2015 di Yogyakarta, jumlah pengelola
kompleks perkantoran / ruko dan seniman, serta jumlah pelku lain
KLB : 2 seperti pelayan, kasir administrasi
KDB : 60% - 75 % maupun cleanning service. Berikut
Ketinggian bangunan : 2–5 lantai perhitungan untuk kapasitas dan besaran
ruang :
Fasilitas Utama
Kelompok Ruang Kapasitas / Luas
Sumber
Galeri Patung
Ruang reception 1/ sp 6 m2
Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
Ruang staff 2/ sp 9 m2
Ruang kurator 1/ sp 6 m2
Ruang galeri + sitting group 1/ sp 600 m2
Workshop interaktif 1/ D 7,5 m2
Lavatory 2/ sp 3 m2
Total 647,5 m2
Flow area 50% 323,75m2
TOTAL 971,25 m2
Galeri Lukis
Ruang reception 1/ sp 6 m2
Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
Ruang staff 2/ sp 9 m2
Ruang kurator 1/ sp 6 m2
Ruang galeri + sitting group 1/ sp 500 m2
Workshop interaktif 1/ D 7,2 m2
Lavatory 2/ sp+nda 3 m2
Total 547,2 m2
Flow area 50% 273,6 m2
TOTAL 820,8 m2
Galeri Bersama
Ruang reception 1/ sp 6 m2
Ruang tunggu 1/ sp 10 m2
Ruang pengelola 1/ sp 6 m2
Ruang staff 2/ sp 9 m2
Ruang kurator 1/ sp 6 m2
Ruang galeri + sitting group 1/ sp 575 m2
Lavatory 2/ sp+nda 3 m2
Total 615 m2
Flow area 50% 307,5 m2
TOTAL 922,5 m2
Fasilitas Pendukung
Tempat Pelatihan
Ruang Staff 5/ sp 30 m2
Ruang Pengelola 1/ sp 30 m2
Reception 1/ sp 6 m2
Ruang karyawan 1/ sp 9 m2
Ruang pengajar 5/ sp 33 m2
Ruang kelas anak – anak 2/ sp 72 m2
Ruang kelas remaja & hobi 2/ sp 96 m2
Workshop patung
Workshop patung 1/ D+nda 135 m2
Tempat cuci tangan 1/ sp 1,2 m2
Gudang peralatan patung 1/ sp 9 m2
Gudang patung 1/ sp 55 m2
Workshop lukis
Workshop lukis 1/ D+nda 138 m2
Tempat cuci tangan 1/ sp 1,2 m2
Gudang peralatan lukis 1/ sp 9 m2
Gudang lukisan 1/ sp 40 m2
Ruang finishing
Ruang penyemprotan 1/ sp 9 m2
Ruang pemasangan frame 1/ sp 17 m2
Ruang pengeringan 1/ sp 12 m2
Gudang simpan bhn.finishing 1/ sp 8 m2
Lavatory 4/sp+nda 11 m2
Total 660 m2
Flow area 100% 660 m2
TOTAL 1330 m2
CAFETARIA
Ruang pengelola 1/ sp 8,5 m2
Ruang karyawan 1/ sp 12 m2
Ruang kasir dan minibar 1/sp+nda 12 m2
Ruang dapur 1/sp+nda 32 m2
Tempat cuci tangan 1/ sp 2,4 m2
Area makan indoor + outdoor 1/ nda 156,8 m2
Gudang peralatan 1/ sp 3 m2
Lavatory 2/sp+nda 6 m2
Total 232,7 m2
Flow area 50% 166,8 m2
TOTAL 400 m2
Fasilitas Penunjang
Jp = L =499,38~500m2
tan 30 + tan 30
Galeri bersama :
Ja = L
perbandingan kapasitas karya yang
3
dipamerkan separuh dari galeri lukis &
S = 120 cm
patung.
Luas area pengamatan :
Lukisan kecil 3,25m2 (20) = 65 m2
= ( Jp + S ) x ( L +100 )
Lukisan sedang 6,29 m2 (8) = 50,32 m2
TABEL HASIL (dalam cm) :
Lukisan besar 11,88 m2 (2) = 23,76 m2
L Jp Ja L
Patung L=100-150 cm x 34 m2 (1)=34m2
pengamatan
Patung L= 50-100 cm x 21 m2 (3)=63 m2
Kecil 65,79 25 3,25 m2
Patung L =30- 50 cm x 12 m2 (5)=60m2
(20-75cm)
Patung L =<30 cm x 8 m2 (10)=80m2
Sedang 131,58 50 6,29 m2
Sitting group = 7,2 m2
(75-150cm)
219,30 84 11,88 m2
TOTAL = 383,28 m2
Besar
(150-250cm) Flow area = 191,64 m2
TOTAL GALERI BERSAMA
=574,92~575m2
Ruang studio / workshop Total = 45,39 m2
Flow area 200% = 137,28 m2~138 m2
Workshop patung
Meja pengawas : 1,2 m x 1,2 m = 1,44 m2
Gudang peralatan lukis
Tempat model : 1 m x 1 m = 1 m2
Almari simpan (kanvas): 2m x 0,6m(2)
Ruang kerja : 1,56m2 (25) = 39 m2
= 2,4m2
Almari pajang : 4m x 0,6 m = 2,4 m2
Almari rendah (cat) : 2 m x 0,5 m (1) = 1m2
Total = 45,04 m2
Total = 3,4 m2
Flow area 200% = 135,12~135 m2
Flow area 150% = 8,5~ 9 m2
2 washtafel, dan tempat sabun, serta alat Almari simpan (rak) : 2m x 0,6m(2) = 2,4 m2
Gudang lukisan
Almari (rak) lukisan besar : 2mx1m(2)= 4m2
Almari (rak) lukisan sedang : 2 m x 0,8 m(2)
= 3,2 m2
Almari (rak) lukisan kecil : 2 m x 0,6 m(2)
= 2,4 m2
Total = 9,6 m2
3. POTONGAN B -B ( KESELURUHAN)
4. TAMPAK DEPAN ( KESELURUHAN)
15. PERSPEKTIF
16. PERSPEKTIF
17. PERSPEKTIF
18. PERSPEKTIF
19. PERSPEKTIF