Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN ART SPACE DIKOTA PADANG

Rahmadona, Al Busyra Fuadi, Yaddi Sumitra, Nasril Sikumbang


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaa, Universitas Bung Hatta
Jl.Sumatera, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail: rahmadona.061@gmail.com, albusyrafuadi@bunghatta.ac.id,
yaddi_sumitra@yahoo.com, nasril.sikumbang@yahoo.com

Abstrak

Art Space merupakan sebuah fungsi yang diharapkan mampu menjadi wadah bagi komunitas
seni dan budaya baik lokal maupun modern, hal ini dilatar belakangi akan banyaknya potensi
dan peminat dibidang seni dan budaya, namun hal ini tidak sebanding dengan wadah yang ada.
Aspek- aspek eyecatching akan diaplikasikan pada desain, dengan konsep futuristik. Kemudian
dengan pemanfaatan cahaya dan udara untuk menghasilkan visualisasi ruang melalui permainan
bayangan yang ditransformasikan melalui fasade bangunan, serta menciptakan ruang luar
sebagai ruang publik yang edukatif untuk menunjang kegiatan utama pada bangunan. Terdiri
dari beberapa aktivitas seperti, taman sculpture, ruang terbuka publik, wifi area, interaktif
multimedia, fountain plaza, serta painting wall sehingga dapat menggiring orang untuk datang
menikmati kegiatan seni, pameran, pelatihan dan shooping merchandise.

Kata Kunci : Art Space, Ruang Publik, Budaya, Edukatif

THE DESIGN OF ART SPACE IN PADANG CITY


Rahmadona, Al Busyra Fuadi, Yaddi Sumitra, Nasril Sikumbang
Department of Architecture, Civil Engineering and Planning Faculty, Bung Hatta University
Sumetra Street Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail: rahmadona.061@gmail.com, albusyrafuadi@bunghatta.ac.id,
yaddi_sumitra@yahoo.com, nasril.sikumbang@yahoo.com

Abstract

Art Space is a function that is expected to be a place for art and culture community both local
and modern, this background will be the number of potential and enthusiasts in the field of art
and culture, but this is not comparable with the existing container. The eyecatching aspects will
be applied to the design, with futuristic concepts. Then with the use of light and air to produce a
visualization of space through the game of shadows are transformed through the facade of the
building, and create outside space as an educational public space to support the main activities
in the building. It consists of several activities such as sculpture park, public open space, wifi
area, interactive multimedia, fountain plaza, and painting wall so that people can come to enjoy
art activities, exhibitions, training and shooping merchandise.

Key word : Art Space, Public Space, Culture, Education


PENDAHULUAN impian yang mewadahi segala kegiatan
Potensi untuk memberikan dan seni dan budaya baik dalam bentuk
mewujudkan kota Padang sebagai kota ruang komunitas, sharing, event-event,
yang aktif, kreatif dan berbudaya dapat pelatihan-pelatihan, galleri dan wadah
dimulai dengan hadirnya ruang publik penunjang lainnya
yang edukatif seperti ruang seni dan
Berdasarkan latar belakang diatas
budaya, diamana ruang menjadi salah
maka terdapat permasalahan yang
satu ruang publik yang edukasi dibidang
diambil secara non arsitektural dan
seni dan budaya. Taman Budaya
arsitektural.
Sumatera Barat (Lebih dikenal dengan
1.2.1. Permasalahan Non Arsitektural
Taman Budaya Kota Padang)
1. Bagaimana menciptakan Art
merupakan salah satu ruang kota yang
Space yang aktif dengan
menampung kegiatan seni dan budaya,
kegiatan-kegiatan seni dan
dimana menjadi satu-satunya fungsi
budaya?
yang mengemban tugas utama sebagai
2. Bagaimana menciptakan Art
pelaksana, pengembangan serta
Space yang menarik perhatian
pelestarian seni dan kebudayaan daerah.
pengunjung?
Namun, seiring dengan
3. Bagaimana menjadikan Art
berkembangnya era moderinasi serta
Space sebagai tempat
meningkatnya kebutuhan masyarakat
lahirnya seniman-seniman
saat ini, fasilitas Taman Budaya Kota
muda yang berbakat?
Padang tidak representatif lagi untuk
4. Bagaimana menciptakan u
mengemban tugas utama sebagai
Art Space sebagai salah satu
pelakasa, pengembangan serta
tujuan wisata?
pelestarian seni dan budaya.
1.2.2. Arsitektural
Oleh sebab itu, dengan membahas
1. Bagaimana menciptakan Art
kembali fungsi sebuah Taman Budaya
Space sebagai ruang publik
sebagai ruang publik edukatif melalui
edukatif kota?
perencanaan Art Space (Ruang Seni),
2. Bagaimana menciptkan Art
dimana nantinya dapat menjadi sebuah
Space yang representatif
tempat dan pusatnya manusia-manusia
untuk Kota Padang dan
dengan beribu-beribu inspirasi dan
Sumatera Barat?

1
3. Bagaimana menjadikan Art Mencari informasi dan
Space sebagai titik kumpul teori yang terkait dengan
evakuasi? permasalahan yang
4. Bagaimana menciptakan Art terkait dengan prinsip-
Space yang futuristik? prinsip fungsi bangunan,
5. Bagaimana menciptakan Art kemudian melakukan
Space sebagai ruang kreatif perbandingan secara
masyarakat Kota Padang? arsitektural maupun non
arsitektural, agar
METODE PENELITIAN
memperoleh gambaran
Penelitian ini dilakukan dengan secara objektif tentang
beberapa metode: arahan perancanaan
1. Fokus Penelitian fungsi dan disain
Fokus penelitian membahas bangunan.
bagaimana penerapan dari tiga nilai c. Studi Banding
dari aktivitas budaya (pendidikan, Dengan mencari informasi
rehabilitas dan terapi) ke dalam beberapa project atau bangunan
perencanaan Minangkabau Art Space yang berkait dengan
di Kota padang. Kemudian penulis perancangan, lalu melakukan
merumuskan bagaimana rancangan perbandingan terhadap Segi
sebuah ruang seni dan budaya yang arsitektural yang di rancang
mampu mewadahi berbagai aktivitas untuk memperoleh gambaran
generasi muda yang kreatif, serta secara obyektif tentang arah
masyarakat kota. perencanaan desain dengan
2. Mengumpulkan Data melakukan pengamatan
a. Wawancara langsung.
Melakukan tanya jawab d. Studi Literatur
langsung dengan pihak-pihak Mengumpulkan semua referensi
yang terkait dengan proyek dan data-data yang terkait
yang direncanakan untuk data dengan perancangan, dimana
yang diperoleh nantinya studi literature akan
b. Studi referensi Jurnal

3
menjadi arahan dan pemandu ketiga jalan tersebut, selain itu
dalam merancang. kawasan pada tapak ini menjadi
e. Studi Standarisasi salah satu tempat yang sangat
Mempelajari masalah-masalah menunjang untuk kawasan wisata,
yang berhubungan dengan ruang publik serta ruang aktif untuk
proyek yang direncanakan masyarakat kota Padang.
untuk melengkapi data masukan
Plaza Andalas GO
dalam proses perencanaan dan
Danau Cimpago
perancangan. Adapun yang Pantai Purus
Taman
dibahas adalah, mengenai Imam
standarisasi ruang dan bentuk
dalam konteks Arsitektural. SI
Museum
TE
Yang diambil dari Ernest Adityaw

Neuferts Standart. Jilid 1 dan 2,


Pantai Padang
Versi Bahasa Indonesia. Modul
perancangan Edward T.White.
f. Studi Lokasi.
Dengan melakukan studi Lokasi
pada site yang telah dipilih guna
mengenali karakter site yang Batang Arau
Jembata
Kota Tua Padang
n Siti
menyangkut batasan, kendala Gambar 1: Lokasi Site
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)
dan potensi yang ada.

a. Luas Site : 1,87 ha


HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Dan Analisa Tapak b. Fungsi bangunan : Pusat Budaya
1. Lokasi Tapak dan Seni Sumatera Barat di Padang
Lokasi perencanaan berada di c. KLB : 2.4 – 3,2
Jl.diponegoro, Belakang Tangsi, d. KDB : 60% - 75%
Padang Barat, Kota padang. Lokasi e. Lantai Maksimal : 4 lantai
tapak diekelilingi oleh 3 jalur jalan f. Kawasan : Pusat Kota
yaitu jl.pancasila dan jalan samudera, (perdagangan dan jasa, wisata dan
dimana memiliki jarak pandang budaya)
dengan skala manusia yang baik dari g. Jalur Evakuasi : Sektor 5

1
Analisa data primer dan sekunder 2. Ukuran
mengaitkan teori Analisa Tapak
(Edward T White) dan Ruang Publik
(Stepehan Carr). Dimana dari kedua
teori ini memiliki beberapa unsur yang
mendukung konsep kawasan.
1. Lingkage

Gambar 3: Ukuran Site


Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)

Site berada di kawasan wisata,


jasa dan perdagangan,
menghubungkan jalan arteri
priemier, jl. Samudera, jl.
Diponegoro, dan jl.Pancasila
Memiliki lahan ± 22.568 m²,
Gambar 2: Lingkage
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017) menurut RTRW memiliki KDB
45% - 60%, yang mana untuk
Kemudian perencanaan Art
luasan bangunan harus 45% -
Space akan menggandeng
60% dari luas lahan yang ada.
Museum Adityawarman sebagai
Kemudian peraturan mengenai
salah satu sarana pelestarian cagar
Garis Sepadan Pantai 50 M
budaya, dan Art Space sebagai
hingga 100 M dari bibir pantai.
pelestarian Aktivitas Budaya.
Selanjutnya Garis Sempadan
Serta memanfaatkan potensi
Bangunan yang diambil dari
wisata dengan menjadikan
bagian site yang dilalui oleh
Minangkabau Art Space (MAS)
jalur sirkulasi kendaraan. Untuk
salah satu objek wisata Kota
sisa dari luasan KDB tersebut
Padang.
digunakan sebagai ruang terbuka
dan ruang hijau.

5
3. Pencahayaan memanfaatkan pencahayaan
alami.
4. Penghawaan

Gambar 4: Pencahyaan
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)

site rata rata dilalui sinar


matahari, maka pohon adalah
filter yang penting pada site, Gambar 5: Penghawaan
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)
vegetasi yang sudah ada akan
Volume angin yang bersumber
dimanfaatkan sebagai pelindung
dari arah barat termasuk besar dan
dari sinar matahari. Kemudian
dari arah timur sedang, maka akan
akan ada bukaan besar untuk
direncanakan menciptakan cross
memaksimalkan pencahayaan
ventilation pada bangunan
alami, namun akan didesain
sehingga memanfaatkan
memakai sun shading untuk
pengahawaan alami secara
ruang dalam tidak terkena sinar
maksimal, kemudian untuk
matahari langsung. Selanjutnya
menyaring polusi dan debu yang
akan mengorientasikan bangunan
terbawa oleh angin maka akan
ke arah barat dan tmur, sebab
difilter dengan vegetasi-vegetasi
lintasan matahari melintasi
yang ada, sehingga menciptakan
tenggara ke barat laut, kemudian
udara menjadi lebih bersih.
orientasi bangunan ini cocok
Bukaan besar yang beronngga
untuk memanfaatkan view dan
menjadi solusi selanjutnya untuk
udara alami, selain hanya
bangunan memfilter udara yang
masuk.

1
5. View Denggan curah hujan yang
tinggi maka pada site akan
direncanakan biopori agar tidak
terjadi genangan pada site.
Kemudian akan direncanakan
teristis yang lebih lebar disetiap
sisi bangunan agar melindungi
bangunan dari curah hujan yang
datang.
7. Sirkulasi

Gambar 6: view Sirkulasi dalam tapak site


Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)
menggunakan konsep pola sirkulasi
radial. Pola Radial, karena pola ini
Pada site memiliki potensi view
akan memusatkan kegiatan, dengan
yang tinggi, pada bagian barat terdapat
tetap memberi ruang-rusng sirkulasi
view pantai, maka akan dimanfaatkan
diselutuh tapak untuk memudahkan
view bangunan ke arah pantai, dan
pengunjung menjangkau seluruh site
ruang terbuka besar pada bagian barat
dan bangunan.
site akan memaksimalkan view yang
ada.
6. Curah hujan

Gambar 8: sirkulasi
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)

Gambar 7: curah hujan


Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)

7
8. Parkir 10. Zoning Tapak
Zonasi tapak terdapat beberapa
Konsep parkir yang digunakan
penambahan fungsi diruang luar
adalah Hide Parking,
untuk menarik perhatian disekitar
lingkunganya.

Gambar 9: Parkir
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)

Gambar 10: zonasi tapak


9. Ruang Terbuka Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)
Konsep ruang terbuka hijau akan
dimanfaatkan untuk kegiatan- A. Konsep Bangunan

kegiatan rekreasi Yang menarik Berada pada kawasan jasa


perhatian pengunjung dan magnetnya perdagangan, wisata serta pusat kota
secara terbuka pada lingkungan yang ramai dilalui dan dikunjungi serta
sekitar. dengan iklim tropis, memiliki view laut
yang indah, intensitas matahari serta
angin yang potensial, maka perencanaan
ini akan memakai pendekatan Futuristic
(konsep masa depan, dinamis, fleksibel,
estetis, inovatif dan berbentuk bebas),
dimana alam dan iklim yang ada
dimanfaatkan dengan seoptimal
mungkin, sehingga menciptakan desain
Gambar 10: ruang terbuka yang nyaman dengan pemanfaatan
Sumber: Konfigurasi Penulis(2017)
kondisi dan potensi alam tersebut.
Perencanaan ini juga menjadi salah satu
shelter dikawasan tersebut, karena
untuk daerah tepi pantai, setidaknya

1
bangunan harus memiliki shelter, halnya dengan seni dan budaya semakin
sehingga memberikan rasa aman dan besar arus globalisasi mempengarusi
tenang kepada pengunjung dan seni dan budaya lokal, maka seharusnya
penghuni bangunan tersebut. semakin besar dan kuat lah seni dan
budaya lokal untuk berkembang,
memperlihatkan pada dunia seni dan
budaya lokal Sumatera Barat.
b. konsep bentuk
konsep bentuk transformasi dari
gelombang air sehingga
menghasilkan bentuk yang
futuristik.
Gambar 11: futuristik Desain
Sumber: www.archdaily.com (2017)

a. Konsep Filosofi

Gambar 12: konsep filosofi


Sumber: konfigurasi penulis (2017)

Filosofis bentuk bangunan


berasal dari bentuk alam, karena seni Gambar 13: konsep bentuk
Sumber: konfigurasi penulis (2017)
dan budaya juga berdasarkan dari alam.
Dengan memngambil bentuk air (alam)
c. sistem bangunan
yang membentuk ombak (seni alam) sistem bangunan yang
karena pengaruh angin yang kuat diaplikasikan diantaranya konsep
(globalisasi), memiliki makna bahwa konservasi air untuk pemanfaatan
semakin besar angin meniup air, maka energi serta daur ulang air.
akan besar pula terbentuk ombak, sama Kemudian pemadam kebakaran

9
serta sirkulasi evakuasi bencana seni kemudian hingga fungsi yang
(shelter). paling utama yaitu teater utama.

Gambar 14: zonasi vertikal


Sumber: konfigurasi penulis (2017)
Gambar 14: sistem bangunan
Sumber: konfigurasi penulis (2017)

d. Zonasi Bangunan
Zonasi vertikal diciptakan agar
pengunjung dapat menjangkau
semua ruang yang ada, mulai dari
entrance , fungsi publik seperti pasar

B. Blockplan

1
View tampak atas menjelaskan bahwa desain yang unik dan beda dari lingkunganya
akan memberikan suasana baru disekitar lingkunganya. Perbedaan yang akan memikat
setiap fungsi yang ada disekitar lingkungan dengan desain yang dimanis.

Gambar 15 : blokplan
Sumber : konfigurasi penulis 2017

C. Denah
Bentukan denah yang tercipta memberikan bentuk sirkulasi yang lebih dinamis
untuk menjangkau setiap ruang ada dibangunan.

Gambar 16: denah lt.1-2


Sumber : konfigurasi penulis (2017)

11
D. Potongan
Hasil dari potongan menjelaskan bahwa terdapat banyak ruang besar untuk
menciptakan suasana yang bebas, banyak memanfaatkan penghawaan alam, Kemudian
menggunakan sistem clading wall.
.

Gambar 17: Potongan


Sumber : konfigurasi penulis (2017)

E. Detail
Dengan konsep cladding wall, maka bangunan ini menggunakan sistem struktur
space dengan ball joint ditiap titik atap dan badan yang menyelimuti bangunan.

Gambar 17: Detail Arsitektur


Sumber : konfigurasi penulis (2017)

1
F. Tampak

Pada tampak menjelaskan hasil transformasi desain futuristik dan menarik perhatian
akan mengundang pengunjung untuk datang, meski hanya untuk menikmati suasana
disekitar bangunan.

Gambar 18: Tampak


Sumber: konfigurasi penulis (2017)

Gambar 19: Tampak


Sumber: konfigurasi penulis (2017)

13
Gambar 20: Persepktif
Sumber: konfigurasi penulis (2017)

KESIMPULAN ini, karena hal utama yang dapat


Dari hasil pembahasan diatas dapat mengundang banyak orang.
disimpulkan bahwa: 3. Fungsi yang jelas, fasilitas yang
1. Dengan menghadirkan fungsi memenuhi kebutuhan penggunanya
bangunan yang dapat menciptakan akan membuat banguanan menjadi
interaksi antara fungsi dengan aktif dan berfungsi dengan baik.
pengunujung akan lebih menarik 4. Kerja sama dengan para organisasi
banyak pengunjung. dan komunitas adalah hal utama
2. Ruang publik interaktif menjadi hal dalam keaktifan sebuah fungsi Art
penting dari perencanaan Art Space Space.

1
5. Desain banguan eye catching akan Pratiwi, Anjar Sari. Redesain Taman
Budaya Kota Padang Dengan
lebih menarik minat pengunjung
Penerapan Arsitektur
untuk datang. Karena banguanan Waterfront diakses dari
perpustakaan uns.ac.id pada
Art Space Merupakan bangunan
tanggal 2 februari 2017 pukul
publik yang mendidik. 21.00
Yuanyi, Wei dan Guo Yuchen. 2014.
6. Banguanan Art Space harus
The Cultural Center
memiliki visi dan misi akan Planning and Design of
Shenyang. © (2014) Trans
berjalan dengan baik dan bertahan
Tech Publications,
lama, yakni dengan fungsi dan Switzerland. Applied
Mechanics and Materials
tujuan mengembangkan bakat-
Vols. 584-586 (2014) pp
bakat generasi muda untuk 443-446
berkarya dan berkreativitas.
http://www.wikipedia.org diakses pada
20 maret 2017
DAFTAR PUSTAKA
http://www.archdaily.com diakses pada
25 maret 2017
Grodach, Carl. 2010. Art spaces, public
space, and the link to
http://www.dezzen.boom.com diakses
community development.
pada 04 April 2017
Oxford University Press and
Community Development
Journal. 2009
Community Development
Journal Vol 45 No 4 October
2010 pp. 474–493
Kana, Koichi. 2012. An Experiment In
Urban Regeneration Using
Culture And Art In Senba,
Osaka’s Historic Urban
Center, With A Focus On
The Regeneration Of Urban
Space. CITY, CULTURE
AND SOCIETY 3 (2012)
Miriam, donath Skjorten. Kegiatan
Budaya sebagai Alat
Interaksi, Komunikasi dan
Inklusi diakses dari
file:///D:%20arsitektur%2010
/Jurnal/14-
kegiatan_budaya.pdf pada
tanggal 26 oktober 2016
pukul 8.54.

15

Anda mungkin juga menyukai