PENDAHULUAN
A. Latar belakang
suatu daerah dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi mendatang. Pusat
untuk itulah Pusat Kesenian diharapkan bisa menjadi ruang untuk proses tumbuh dan
Makassar. Di Makassar sendiri sudah memiliki gedung kesenian yang menjadi tempat
pertujukan seni. Pusat Kesenian Makassar berdiri sebagai salah satu upaya untuk
Namun, saat ini, gedung kesenian di Jl. Riburane No. 15 belum berfungsi secara
optimal layaknya gedung kesenian pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan operasional, di mana gedung hanya beroperasi saat ada kegiatan khusus.
Keterbatasan ini dapat mengurangi minat masyarakat dan wisatawan karena kegiatan
budaya lokal, penting bagi suatu kota untuk mencari pendekatan yang tepat agar
dan estetika yang relevan dengan zaman, sambil tetap mempertahankan ciri khas
budaya lokal.
Kota Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki kekayaan
budaya yang khas dan beragam. Namun, dalam beberapa dekade terakhir,
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan arsitektur yang tepat dalam merancang
pusat kesenian dan kebudayaan di Kota Makassar agar bangunan tersebut mampu
terhadap warisan budaya mereka konsep pendekatan yang di gunakan pada desain
gedung kesenian dan kebudayaan sanggatlah penting, maka penggunaan konsep Neo
Vernakular merupakan pilihan yang sangat tepat, dalam hal ini nantinya menciptakan
sebuah desain yang memiliki kesan unik ,modern dan tanpa meninggalkan nilai budaya
dan indentitas kota sehingga menciptakan daya tarik tersendiri dengan ciri khas yang
berbeda dari berbagai pusat kesenian dan kebudayaan yang telah tercipta. Dari hasil
latar belakang tersebut, dapat di ambil judul yaitu “Desain pusat kesenian dan
B. Rumusan masalah
Penelitian ini akan berfokus pada perancangan pusat kesenian dan kebudayaan di Kota
pusat kesenian dan kebudayaan dengan pendekatan neo vernakuler agar bangunan tetap
1. Tujuan Pembahasan
di kota Makassar. Sementara itu, sasaran dari pembahasan ini adalah untuk
2. Sasaran Pembahasan
Dalam mewujudkan pola tata ruang dan fisik bangunan pusat kesenian dan
Makassar.
dan kebudayaan.
E. Batasan Perancangan
Penelitian ini akan difokuskan pada perancangan pusat kesenian dan kebudayaan di
F. Metode Perancangan
tahap yaitu :
1. Pengumpulan data
a. Data sekunder
Yaitu pengumpulan data pada kesimpulan dari berbagai referensi yang
b. Data primer
2. Analisis data
a. Analisis deskriptif
b. Analisa kuantitatif
c. Tahap desain
Pada tahap ini merupakan hasil dari sintesis yang saling terkait yang
dimensi.
G. Sistematika Pembahasan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan latar, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penelitian dan sistematika
perancangan dan perencanaan pusat keseniaan dan kebudayaan beserta data yang
diperoleh.
Berisi tentang konsep dasar acuan dan perencanaan fisik yang meliputi program
BAB VL : KESIMPULAN
Pembahasan tentang kesimpulan dan batasan yang perlukan sebagai landasan program
perencanaan dan perencanaan arsitektur yang di susun lebih terarah pada tujuan
penelitian.