NPM : 201845500013
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era ini sudah tidak di pungkiri jika setiap orang harus memiliki sebuah
pekerjaan yang layak, manusia mengenyam pendidikan, belajar, dan beradaptasi
untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menghidupi keluarga, atau
bahkan menghidupi diri sendiri. Namun ada juga beberapa orang yang tidak
mampu untuk mengikuti alur tersebut dan tidak mendapatkan pekerjaan yang
layak, karenanya menjadi seniman jalanan adalah salah satu pilihan untuk
mengadu nasib di era ini.
Menurut data.jakarta.go.id tahun 2020 di Jakarta Timur ada 18.488 orang
pengangguran, dimana 7.631 orang perempuan dan 10.857 orang laki laki diusia
15 – 64 tahun.
Jika dilihat dari info diatas, bisa kita simpulkan jika cukup banyak
penduduk jakarta timur yang belum mendapatkan pekerjaan, terlebih lagi pada
tahun tersebut angka covid-19 sedang naik, dan beberapa perusahaan juga mem-
PHK para karyawannya. Karenaanya untuk bisa bertahan pada masa pandemi ini
beberapa orang memilih beralih menjadi seniman jalanan, seperti pengamen, arak
– arak ondel ondel, manusia silver, dan lain lain.
Namun pada Tribunnews.com 9 Maret 2019 komunitas MKB (Musik Kota
tua Bersatu) telah mengeluarkan singel lagu baru mereka, para musisi jalanan ini
menunjukkan jika seniman jalanan bisa memiliki kemampuan yang mumpuni
dalam bermusik dan hal itu bisa mereka buktikan secara nyata. Selain itu musisi
terkenal di Indonesia juga ada beberapa yang berasal dari pengamen jalanan.
Melihat potensi ini membuat kita sadar jika seniman jalanan butuh tempat
untuk berekspresi dan menuangkan ide ide mereka karenanya keberadaan
bangunan Pusat Pelatihan Seni untuk para seniman jalanan dibutuhkan, sedangkan
menurut www.kuratorial.dkj.or.id keberadaan bangunan kesenian hanya ada di
Jakarta Pusat.
Keberadaan Gedung Kesenian Jakarta juga bukanlah tempat yang ramah
dan akan menerima seniman jalanan untuk berekspresi, karenanya pemerintah
DKI Jakarta berencana membangun public area di bebebrapa titik di kawasan
Jakarta yang dimana akan di fungsikan sebagai tempat untuk para seniman jalanan
berekspresi. Adapun fungsi dari keberadaan Pusat Pelatihan Seni ini diantaranya :
1. Potensi perkembangan seniman jalanan di jakarta Timur, beberapa seniman
jalanan khususunya pengamen memiliki potensi yang cukup menjanjkan
dalam bermusik.
2. Potensi ruang untuk mewadahi musisi jalanan, gedung kesenian / gedung
Pelatihan musik saat ini hanya ada di Jakarta Pusat, karenanya tempat untuk
mewadahi musisi jalanan masih terbilang belum cukup memadai.
3. Potensi untuk mengatur ruang dengan seting behaviour
Tabel 1.1
Jumlah Pengangguran Jakarta Timur tahun 2020
Sumber: jakarta.go.id
Kota jakarta terletak di antara 60 8′ Lintang Selatan dan 106 0 48′ Bujur
Timur. Sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Banten dan sebelah timur dan
selatan berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Di sebelah utaranya berbatasan
dengan laut Jawa.
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang di kemukakan pada latar belakang, maka dapat
di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan wadah untuk berekspresi, seniman jalanan tidak memiliki
wadah dan tempat untuk mengasah bakat dan menuangkan bakat seni mereka,
khususnya pada area jakarta timur, menurut Kuratorial.dkj.or.id keberadaan
bangunan seni di kawasan DKI Jakarta hanya ada di Jakarta Pusat.
2. Keberadaan bangunan pusat pelatihan seni juga menjadi masalah untuk para
seniman jalanan,
3. Pengaturan ruang yang cocok pada pengguna bangunan dengan mengacu
pada behaviour seting
C. Batasan Masalah
E. Tujuan Perancangan
A. Landasan Teori
1. Terminologi judul
a. Pelatihan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelatihan berasal dari kata
“latih” yang berarti olah, pelajaran untuk membiasakan atau memperoleh
suatu kecakapan. Jadi, pelatihan berarti proses pembelajaran untuk
membiasakan atau memperoleh suatu kecakapan atau keahlian tertentu.
Menurut Wikipedia Pelatihan adalah kegiatan melatih atau
mengembangkan suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri
atau orang lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap
berguna.
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi
tertentu yang disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja,
dan membantu peserta memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama
mengenai pengertian dan keterampilan.
b. Definisi Pusat Pelatihan
Pusat Pelatihan dan adalah sebuah tempat yang mewadahi dan
memfasilitasi segala kegiatan yang berhubungan dengan proses untuk
menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan mempelajari sesuatu sampai
menjadi ahli, pandai, dan cakap dibidang yang ditekuni tersebut.
Dengan menjadi ahli atau cakap dibidangnya masing-masing sesuai
keahliannya, maka para pengguna bangunan akan mendapatkan pengalaman
dalam berkarya dan akan mencoba untuk memperlihatkan karyanya kepada
orang lain
c. Pengertian Seni
Menurut Wikipedia Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu
dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi
e. Kota Jakarta
Menurut Wikipedia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) atau
Jakarta Raya adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta
merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat
provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu
pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa,
Jayakarta, dan Batavia. Jakarta juga mempunyai julukan The Big Durian
karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di
Indonesia.
Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan
penduduk berjumlah 10.562.088 jiwa.
f. Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah gaya atau konsep bangunan yang
mengutamakan bentuk bangunan dibandingkan ornamen hias. Dengan kata
lain, estetika desain modern adalah upgrade dari bangunan penuh dekorasi
di masa lalu seperti desain gothic dan Victorian.
Sebaliknya, desain modern memilih tema arsitektur yang dibangun
dengan material tertentu, demi menjamin kesederhanaan dan fungsionalitas
sebuah bangunan. Era desain modern datang bersamaan saat sumber daya
manusia digantikan dengan mesin industrial.
Dengan banyaknya pekerja yang bekerja di rumah, para arsitek lebih
memfokuskan desain bangunan yang mengutamakan kenyamanan penghuni.
Elemen yang membangun kenyamanan rumah mereka ciptakan tanpa
menghapus nilai keindahan arsitektur modern.
Seperti yang kita ketahui gedung kesenian yang ada di Jakarta hanya ada
satu yaitu Gedung Kesenian Jakarta, terletak di Jalan Gedung Kesenian Nomor 1,
Jakarta Pusat. Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda,
Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas
Stamford Raffles pada 1814.
c. Cross Functional
Training adalah jenis pelatihan yang juga biasa diberikan oleh sebuah
perusahaan kepada karyawannya dengan tujuan memberikan kompetensi
lain kepada seorang atau kelompok karyawan yang ditugaskan dalam
bidang yang berbedadengan yang biasa dijalani oleh karyawannya
d. Team Training
Pusat Pelatihan yang akan memberikan berbagai macam ilmu dalam
sebuah kerja tim. Pusat pelatihan ini lebih berfokus kepada
pengembangan mental diri seseorang untuk belajar tentang berkerjasama
e. Creativity Training
Pusat Pelatihan yang akan memberikan atau mempertajam tingkat
kreatifitas seseorang. Sama seperti sebelumnya, pusat pelatihan ini juga
berfokus dalam pengembangan mental, dimana seseorang yang sudah
memiliki sebuah keahlian atau bakat akan diajarkan lagi hal yang lebih
detail dalam memakai bakatnya.
4. Jenis Seni
Seni menurut KBBI adalah halus (tentang rabaan), benda yang halus
bahannya dan buatannya. Jika di lihat dari KBBI seni bisa diartikan sebuah benda
yang memiliki tingkat kehalusan dan memiliki detil yang baik.
a. Seni Rupa
Adalah salah satu cabang kesenian yang dapat dilihat dan berbentuk
visual, contoh dari karya seni rupa ini diantaranya gambar, lukisan,
patung, dan kerajinan tangan.
b. Seni Musik
Adalah seni yang menghasilkan bunyi sebagai unsur utamanya, bunyi
yang dapat menghasilkan nada, melodi, dan tempo adalah salah satu
syarat untuk sebuah karya seni musik.
c. Seni Gerak
Merupakan seni yang memanfaatkan gerakan tubuh, nama lain dari seni
ini adalah seni tari. Selain memanfaatkan gerakan tubuh keluesan dan
kecocokan gerakan yang diiringi oleh melodi dan ketukan juga menjadi
hal penting dalam seni tari
d. Seni Teater atau Pertunjukan M
erupakan suatu seni yang memvisualisasikan imajinasi atau
menggambarkan sebuah kejadian yang nyata atau tidak nyata. Seni teater
biasanya juga dijadikan sebagai media untuk menyebarkan ajaran ajaran
pada zaman dahulu. Seni teater juga membutuhkan musik dan gerak
bahkan juga seni rupa.
e. Seni Sastra
Adalah seni yang bisa dinikmati melalui pendengaran dan penglihatan.
Karya seni ini biasanya berbentuk puisi atau atau sebuah syair yang
biasanya disampaikan dari mulut ke mulut.
Gambar 2.1
Foto Bangunan Maraka Art Center
Sumber: Google.com
2. The You Art Center
You Art Center terletak di Changde, kota asal dari fabel Tiongkok yang
terkenal Tanah Bunga Persik. Jejak bangunan sekitar 1600sm. Visi proyek adalah
menggunakan seni urban sebagai media dan katalis untuk peningkatan dan
pembangunan kembali kota, mempromosikan pendidikan estetika untuk ruang
publik yang lebih baik, seni urban dan gaya hidup. Penyatuan ruang seni dengan
lebih banyak publisitas, fleksibilitas, dan keterlibatan publik dipikirkan dengan
matang. Oleh karena itu atrium publik vertikal sebagai ruang publik informal
untuk pameran, acara, dan sirkulasi. Ini mencerminkan karakter sosial tradisional
dari jalur dan lanskap jalan secara vertikal untuk menghubungkan seni dengan
publik. Tidak hanya itu keterbatasan ruang juga menjadi acuan sang perancang
untuk lebih memikirkan pemanfaatan ruang yang lebih efektif
The You Art Center juga mencerminkan aspirasi Utopia di mana orang-
orang menjalani kehidupan ideal yang selaras dengan alam. Ini menjadi tempat
atau tempat terbuka untuk keterlibatan dan partisipasi publik.
Gambar 2.3
Eksterior The You Art Center
Gambar 2.5
Skema Denah The You Art Center
Gambar 2.7
Denah Lantai 2 The You Art Center
Gambar 2.9
Denah Lantai 4 The You Art Center
Tabel 2.1
Kerangka berpikir
Potensi Permasalahan
Latar Belakang
Survey lapangan
Existing Site
Metode Perancangan
Data Sekunder
Literatur
Analisis
Preseden
Skematik Desain
Hasil Perancangan
Art Center
A. Lokasi Proyek
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi Terpilih
Gambar 3.1
Lokasi Site
Sumber: https://jakarta.bpk.go.id/peta-wilayah-jakarta/
Tahap 1 : Analisa peruntukan fungsi dan tata guna lahan, yaitu dengan melihat
fungsi site sebagai fasilitas sosial, harus berada pada kawasan yang bisa dijangkau
oleh seniman jalanan, dan penikmat seni.
Tahap 2 : Analisa Lokasi Sekitar Site
Gambar 3.2
Lokasi Site Terpilih
2. Lokasi Proyek
Jl. H. Baping, RT.10/RW.6, Ciracas, susukan, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13750
3. Data Lokasi
Data lokasi site terkait peraturan pemerintah adalah sebagai berikut :
a) Peruntukan ; zona Pelayanan umum dan Sosial
b) Luas Lahan : 3.450 m2
c) Peraturan
(a) KDB : 40
(b) KLB : 1,6
(c) KB :4
(d) KDH : 40
(e) KTB : 45
4. Batasan Site
Utara : Jl. H. Baping – Lanah Kosong
Timur : Jl. H. Baping – Perumahan Warga
Selatan : STIE IPWIJA
Barat : SDN Susukan 08 Pagi
5. Lingkungan Site
Lingkungan sekitar lokasi Site merupakan hunian dan bangunan
komersil, pada bagian barat site terdapat jalur arteri yaitu Jl. Raya Bogor.
B. Schedule Perancangan
Tabel 3.1
Schedule Perancangan
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menyusun
1
BAB I
Menyusun
2
BAB II
Menyusun
3
BAB III
Menyusun
4
BAB IV
Menyusun
5
BAB V
C. Tema Perancangan
1. Arsitektur modern
Arsitektur modern adalah pergerakan perubahan yang diawali pada akhir abad
ke-19. Selama periode tersebut terjadi revolusi teknologi, material bangunan,
dan mesin. Akibatnya ada pergeseran dari konstruksi bangunan tradisional
menjadi bangunan yang fungsional dengan teknologi baru.
Kemunculannya diawali dari Gedung pencakar langit yang berada di Amerika
Serikat. Menjadi bentuk respon cepat terhadap biaya konstruksi tinggi dan
kurangnya lahan di kota-kota Amerika yang sedang berkembang pesat. Serta
adanya penggunaan teknologi rangka baja tahan api dan elevator keselamatan.
Pertama kali adalah Gedung Asuransi yang dibangun di Chicago dengan rangka
baja besi karya William Le Baron Jenney tahun 1883.
A. Fungsi
1. Pemakai
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan pelatihan seni ini secara garis
besar dibagi kedalam 3 macam yaitu pengunjung (penikmat seni), Seniman
Jalanan (yang ingin belajar), dan pengola bangunan. Kegiatan Utama yang
dilakukan oleh pengunjung adalah menyaksikan acara – acara seni yang ada di
dalam bangunan, seperti menyaksikan pentas seni, mengamati lukisan dan karya
seni rupa lainnya, kegiatan seniman jalanan adalah belajar di dalam kelas yang di
bimbing oleh para seniman profesional dan melakukan praktek langsung
persembahan musik kepada para pengunjung, sedangkan kegiatan utama
pengelola bangunan adalah mengelola pengoperasian bangunan dan maintenance
bangunan seni.
Pengelola
Anggota / Aktivitas
Murid Seni
Tabel 4.1
Hubungan Kegiatan Bangunan
2. Analisis Aktivitas
Di dalam bangunan pusat pelatihan terdapat banyak aktivitas – aktivitas
yang dilakukan, terutama adalah yang berhubungan kegiatan seni, namun selain
kegiatan tersebut pengguna juga dapat melakukan aktivitas lainnya karena
adanya fasilitas penunjang yang disediakan
3. Analisis Kebutuhan Ruang
Tabel 4.2
Analisis kebutuhan ruang anggota staff
1. Konteks Urban
Jakarta memiliki Iklim tropis, Berdasarkan letak DKI Jakarta secara
geografis, DKI Jakarta memiliki iklim tropis yang menyebabkan Jakarta
memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau. Dua musim ini berkaitan erat
dengan suhu minimum dan maksimum yang terjadi setiap tahunnya.
suhu minimum di DKI Jakarta adalah 24 derajat Celcius, sedangkan suhu
maksimum mencapai 35,60 derajat Celcius dengan suhu rata-rata 28,80 derajat
Celcius. Suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 27,72 derajat
Celcius dan 27,92 derajat Celcius. Setelah itu, suhu rata-rata cenderung naik
hingga mencapai puncaknya pada bulan Mei yaitu 29,58 derajat Celcius dan
29,72 derajat Celcius.
Gambar 4.1
Kota DKI Jakarta
Sumber: www.google.com
DKI Jakarta berada di Pulau Jawa yang secara geografis terletak di antara 5°
10′ 00″ LS – 6° 22′ 21,5″ LS dan 106° 41′ 12,5″ BT – 106° 58′ 24,2″ BT dengan
titik tertingginya berada pada ketinggian 79 meter di atas permukaan laut (mdpl).
DKI Jakarta berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara; Kabupaten
Bekasi dan Kota Bekasi di sebelah timur; Kota Depok di sebelah selatan; serta
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang di sebelah barat. Secara wilayah, DKI
Jakarta dikelilingi oleh Jawa Barat, Banten, dan Laut Jawa.
Nama kota Jakarta dapat kita telusuri mulai abad ke-14. Kota ini pada masa
itu masih bernama Sunda Kelapa, yakni sebagai pelabuhan kerajaan Pajajaran.
Kemudian, pada tanggal 22 Juni 1527, oleh Fatahillah, nama Sunda Kelapa
diganti menjadi Jayakarta. Dalam perjalanannya dari masa ke masa, nama
Jayakarta pun mengalami perubahan.
Menurut catatan, pada 4 Maret 1621, Belanda untuk pertama kalinya
membentuk pemerintahan kota di tempat ini, yang diberi nama Stad Batavia;
Sampai dengan menjelang pemerintahan Jepang, sebelum tanggal 8 Januari 1935
(masa awal dimulainya pemerintahan Jepang), nama Batavia tetap dipertahankan.
Pada masa pemerintahan Jepang diubah menjadi Jakarta (Jakarta Toko Betshu
Shi) dan setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada September 1945,
pemerintah kota Jakarta diberi nama “Pemerintah Nasional Kota Jakarta.” Sejak
itu nama Jakarta tidak mengalami perubahan lagi sampai sekarang.
2. Tata Guna Lahan
Gambar 4.2
Peta Administrasi DKI Jakarta
Sumber: Wordpress.com
Gambar 4.4
Foto Eksisting Site
Gambar 4.5
Gambar Rencana Site
5. Konfigurasi Tapak
Berdasarkan peraturan penggunaan lahan, Kecamatan Ciracas memiliki
sub zona yang di dominasi oleh perumahan, dan juga zona industri. Namun pada
titik site di keliilingi oleh bangunan pendidikan SD, SMP, SMA, dan
Universitas.
6. Pencapaian
Pencapaian menuju site melalui jalan H. Baping dan jalan SMP 171.
Untuk jalan masuk untama menuju site adalah jalan H. Baping.
Gambar 4.6
Jalur Pencapaian Menuju Site
Gambar 4.7
Rencana Pedistrian
Sumber: www.google.com
8. Kondisi Lalu Lintas
Gambar 4.8
Titik macet di sekitar site
Pada Gambar di atas terlihat ada dua titik yang menjadi tempat rawan
macet, ketiganya disebabkan karena para orang tua yang ingin menjemput
anaknya sepulang sekolah. Dan kedua titik itu akan menjadi jalur macet hanya
pada jam pulang sekolah, selebihnya Jl. H. Baping bukanlah jalur yang rawan
dengan kemacetan.
Dengan kondisi tersebut pastinya pada jam jam sore akan terjadi
kebisingan yang cukup besar, hal itu pastinya akan mengganggu untuk para
murid seni yang sedang berlatih. Solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan
peredam suara di titik bangunan yang mengarah langsung kearah site, namun
ada beberapa cara alternative seperti penanaman pohon untuk menyaring suara
yang masuk dari jalan raya.
9. Topografi
Jakarta Timur secara geografis terletak antara, 106° 56′ 24″ Bujur Timur,
dan 6° 12′ 36″ Lintang selatan. Jakarta Timur merupakan salahsatu kota di
Jakarta yang memiliki luasan yang paling besar dari kota lainnya yang ada di
DKI Jakarta, Menurut Badan Pusat Statistik Luas kota Jakarta Timur adalah
182,70 Km2.
Di sebelah Utara, Jakarta Timur berbatasan dengan kota administrasi
Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sedangkan di sebelah Timur, berbatasan dengan
Kota Bekasi, di bagian Selatan, berbatasan dengan Kota Depok, dan di sebelah
Barat, berbatasan dengan kota administrasi Jakarta Selatan.
Jakarta Timur terdiri atas 10 kecamatan, 65 kelurahan, 673 rukun warga
dan 7.513 rukun tetangga. Menurut data Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil
Provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur pada
2021 adalah 3.264.699 jiwa dengan 1.638.590 Laki-laki dan 1.626.109
perempuan. Kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 17.365,59 jiwa/km²
Gambar 4.9
Peta Kota Jakarta Timur
Sumber: https://neededthing.blogspot.com/2020/09/peta-administrasi-kota-jakarta-timur.html
10. Lahan Terbangun (KDB, KLB)
Luas Tapak : 3450m2
KDB : 40%
= 3450 x 40%
= 1380 m2
KLB : 1,6
b. Semi publik
Merupakan zona yang melayani para seniman jalanan dan yang
lainnya untuk belajar seni dan juga ditujukan untuk para pengajar.
c. Private
Merupakan zona yang menjadi tempat untuk pengelola bangunan.
14. Peraturan Bangunan
Gambar 4.10
Peta zonasi RTRW Site
Pada gambar diatas terlihat rencana site dalam rencana tata ruang Jakarta
memiliki zona berwarna cokelat, zona berwarna cokelat adalah zona pelayanan
umum dan sosial.
Gambar 4.11
Gambar Keyboard
Bentukan bangunan terinspirasi dari tuts Piano Keyboard, alat musik ini
memiliki filosofi dimana adanya tuts berwarna hitam dan putih, yang bisa kita
lihat meskipun keduanya memiliki warna yang bertolak belakang namun
keduanya saling melengkapi. Hal itu juga berlaku untuk seniman di indonesia,
dimana ada seniman yang memulai kariernya di tempat yang nyaman, dan ada
juga seniman yang memulai kariernya dari tempat yang rendah, seperti jalanan.
Gambar 4.12
Gambar Tuts
Setelah mengambil bentukan tuts, maka akan tercipta dua objek yang
sama, yaitu Balok.
Gambar 4.13
Transformasi Bentukan
Lalu Pada Step selanjutnya ada penambahan satu buah balok dan satu buah
kubus yang akan digabungkan menjadi 1, lalu setelahnya akan ditambahkan satu
buah kubus lagi dan digabungkan kembali.
Gambar 4.14
Bentuk Akhir
1. Penzoningan
Penzoningan akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu; zona publik, zona semi
private, dan zona private. Dalam menentukan ketiga zona tersebut langkah awal
yang dilakukan ada tiga yaitu analisis rencana enterance, analisis matahari, dan
analisis kebisingan.
Gambar 4.15
Arah Matahari
Terlihat pada gambar diatas matahari pagi menyinari site dari arah jalan H.
Baping, terus hingga terbenam di titik jalan SDN Susukan 08 Pagi. Dari data ini
bisa di simpulkan jika arah muka bangunan yang baik adalah menghadap ke arah
utara di jalan H. Baping.
Gambar 4.16
Arah Kebisingan
Dari data ini kita bisa tentukan titik dimana bangunan utama akan berdiri,
yaitu tepat di titik barat site, yaitu titik yang paling tenang dan jarang terjadi
kebisingan di jam jam sibuk.
Gambar 4.17
Rencana Enterance
Ada tiga titik yang akan rencananya dijadikan sebagai main enterance
untuk bangunan utama, salah satunya akan dipilih menjadi main enterance
bedasarkan penilaian dari jawaban kuesioner 35 orang.
Tabel 4.4
View Titik Rencana Enterance
Terdapat 11 gambar view pada ketiga titik rencana main enterance untuk
bangunan pusat pelatihan seni ini, responden akan memberikan penilaian 1
sampai 10 untuk semua view yang ada pada gambar di atas, dan berikut adalah
hasil penilaian dari para responden;
Tabel 4.5
Penilaian Responden
Gambar 4.19
Organisasi Radial
Tabel 4.6
Hubungan Ruang Lantai Lower Ground
Tabel 4.7
Hubungan Ruang Lantai Ground
Tabel 4.9
Hubungan Ruang Lantai 3
Gambar 4.20
Pondasi Sumuran
Sumber: prospeku.com
Sumber: prospeku.com
Sistem utilitas pada bangunan sudah menjadi hal utama untuk melengkapi
sistem pendukung pada bangunan yang akan beroperasi, ada beberapa hal yang
harus di perhitungkan pada sistem utilitas sebuah bangunan.
a. Transportasi Vertikal
Transportasi vertikal, adalah moda transportasi digunakan untuk
mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya pada
suatu bangunan. Pada bangunan pusat pelatihan akan lebih memanfaatkan
tangga biasa untuk transportasi vertikal, karena pada bangunan ini hanya
ada empat lantai utama.
b. Air Bersih
Air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, setiap hari
manusia memerlukan air untuk kegiatan sehari – hari seperti memasak,
bersih bersih, dll.
Tabel 4.10
Tabel kebutuhan Air Bersih
Jika diambil dari perhitungan diatas maka toren air bersih yang bisa
dipakai pada bangunan pelatihan ini adalah toren berkapasitas 4000 liter, hal
ini dilakukan untuk mencegah kekurangan air pada saat jam sibuk.
c. Air Kotor
Air Kotor pada bangunan masuk kedalam kategori air kecil yang tidak
memerlukan terlalu banyak proses untuk penyaringan hingga masuk
kedalam sanitasi umum.
Tabel 4.11
Tabel Prakiraan Tingkat Aliran Limbah Cair
Tabel 4.12
Tabel Dimensi Septik Tank
Pada Tabel diatas terlihat berapa kebutuhan kapasitas septik tank untuk
menampung air besar untuk masing masing perkiraan jumlah orang yang
akan menggunakan bangunan. Untuk bangunan pusat pelatihan ini di
perkirakan akan memiliki kurang lebih 250 orang murid, karenanya ukuran
septik tank akan menggunakan ukuran untuk 300 orang.
Tabel 4.13
Skema Tipikal Sistem Pengolahan Limbah
Pada skema sistem pengolahan limbah di atas bisa kita tarik kesimpulan
jika pengolahan air besar memiliki proses yang cukup panjang hingga
akhirnya bisa disalurkan kedalam saluran air kota, skema di atas sudah
menjadi panduan yang harus di berlakukan pada setiap bangunan bangunan
besar.
e. Pencahayaan Alami
Penggunaan tenaga matahari pada bangunan tentunya menjadi hal yang
utama pada pencahayaan alami bangunan, namun ada beberapa proses
penting yang harus di terapkan pada bangunan agar penggunaan tenaga
matahari bisa menjadi pencahayaan alami bangunan.
Gambar 4.22
Skema Suhu Matahari Terhadap bangunan
Tabel 4.14
Tabel Jenis lampu dengan skema penerangannya
Selain memilih jenis lampu yang akan dipakai, warna juga menjadi hal
yang harus di pertimbangan dalam pemilihan lampu, jenis lampu warm
white, soft whit, daylight, dll akan sangat berepengaruh terhadap hasil karya
seni nantinya.
Gambar 4.23
Pengaplikasian Lampu Terhadap Objek
Gambar 4.24
Pengaruh cahaya Matahari Terhadap Suhu Ruang
Gambar 4.26
Instalasi AC Splitwall
Gambar 4.27
Penangkal Petir Sistem Thomas
Gambar 4.28
Diagram Jaringan Instalasi komunikasi dalam Bangunan
Gambar 4.29
Jenis Detektor Api
Gambar 4.30
Kotak Hidran
Gambar 4.31
Jenis Kunci Pintu Ruangan
Jenis kunci yang akan digunakan pada bangunan ini adalah kunci kartu
elektronik atau ID Card untuk ruangan staff dan ruang pengajar, sedangkan
pada ruangan kelas dan ruang pameran akan menggunakan kunci
konvensional.
Selain pengaplikasian kunci pada ruangan penggunaan CCTV pada
setiap ruangan juga akan digunakan pada bangunan pelatihan, untuk jenis
CCTV yang akan dipakai adalah jenis Dome Camera, penggunaan CCTV
ini dikarenakan harganya yang terjangkau dengan kualitas yang baik.
m. Akustik
Pengaturan akustik pada bangunan ini sangatlah penting, nantinya akan
banyak ruang kelas musik yang ada pada bangunan pelatihan ini, karenanya
pengaplikasian peredam suara pada setiap ruangan akan diperlukan.
Gambar 4.32
Material Rockwool & Busa Peredam Suara
Material Rockwool dan busa peredam suara akan diaplikasikan pada setiap
ruangan kelas musik di bangunan pelatihan, skema pengaplikasiannya bisa
di lihat pada gambar 4.33.
Gambar 4.33
Pengaplikasian Rockwool Pada Ruangan
Tabel 4.16
Tabel Jumlah Sampah Per Hari
Jadi total sampah perhari yang akan dihasilkan adalah 75 Kg, untuk
pembuatan bak sampah sendiri nanti akan disesuaikan untuk 150kg sampah,
karena pengambilan sampah kurang lebih setiap 2 hari sekali.
E. Gambar Rancangan