SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi
Pada Program Studi Sarjana Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Halu Oleo Kendari
Oleh:
Perencanaan Modern Art And Digital Art Gallery Studio Dengan Pendekatan
Arsitektur Futuristik di Kota Kendari didesain untuk menjawab kebutuhan
masyarakat akan adanya fasilitas yang mampu memberikan informasi dan
pembelajaran mengenai seni yang perkembangannya semakin hari semakin pesat
seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi secara global. Modern Art
And Digital Art Gallery Studio dilengkapi dengan fasilitas hiburan yang menarik
mulai dari fasilitas utama yaitu galeri pameran hingga fasilitas pendukung yang
bernuansa edukasi berupa area yang dapat memaksimalkan interaksi antara
pengunjung dan objek yang dikunjungi seperti workshop dan sebagainya. Fasilitas
santai menarik lainnya adalah ruang restoran dan minibar serta ruang tunggu yang
nyaman lengkap dengan area cyberspot. Dari segi pendidikan tersedia juga
perpustakaan yang mengarsip tentang seni dan fasilitas auditorium untuk seminar
dan pengedukasian. Keseluruhan fasilitas ini didesain secara futuristic dan
menarik dengan konsep “Breaking Through The Boundaries Of The Times” atau
Menembus Batas Waktu.
Kata kunci : Seni Modern, Seni Digital, Galeri, Studio, Breaking Through The
Boundaries Of The Times
ii
ABSTRACT
for facilities that are able to provide information and learning about art, which
globally. Modern Art And Digital Art Gallery Studio is equipped with
and so on. Other interesting relaxing facilities include a restaurant and minibar
education, there is also a library that archives about the arts and
and attractive way with the concept of “Breaking Through The Boundaries Of
Times”.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Menyetujui :
Pembimbing II
Pembimbing I
Mengetahui,
Ketua Jurusan Arsitektur
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang berjudul
“Perencanaan Modern Art And Digital Art Gallery Studio Dengan Pendekatan
Arsitektur Futuristik Di Kota Kendari”. Adapun penyusunan skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana, Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Haluoleo.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah ikut membantu. Untuk itu iringan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis ucapakan kepada :
1. Kepada Bapak Arief Saleh Sjamsu ST. MT. yang terhormat
selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur dan juga sekaligus dosen
pengampuh mata kuliah Tugas Akhir ini yang telah banyak
membimbing kami.
2. Kepada Ibu Weko Indira Romanti Aulia, ST.,M.Sc. yang
terhormat selaku Penasehat Akademik penulis, yang telah banyak
memberikan arahan, masukan dan bantuan selama ini.
3. Kepada dosen pembimbing penulisan Tugas Akhir ini Bapak Aspin,
S.Pd.T., M.Sc. dan I Made Krisna AD., ST.,M.Sc. yang telah
memberi arahan dan masukan dalam penulisan proposal ini.
4. Kepada seluruh dosen pengampuh mata kuliah pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo yang telah
mengajarkan ilmunya dan membimbing kami khususnya penulis
sehingga dapat seperti sekarang ini.
5. Kepada orang tua penulis Bapak Alm. La Ode Tari dan Ibu
Ernawati serta Saudari penulis Nofriyanti Restu Handayani dan
Sherly Widya Prameswari yang senantiasa mendoakan, memberi
semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir ini.
vi
6. Kepada teman-teman dan senior-senior, khususnya teman-teman
Jurusan Arsitektur angkatan 2018 yang telah berjuang bersama dan
saling memberi semangat, bantuan dan berbagi pengetahuan
sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.
7. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berperan langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan, bantuan,
semangat, inspirasi dan mungkin luka yang membentuk tekad
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian maupun dalam pembahasan materi.
Penulis sangat mengharapkan masukan, bimbingan, petunjuk serta kritik dan saran
yang bersifat membangun guna menyempurnakan hasil ini.
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................13
1.3.1 Tujuan..................................................................................................15
1.4.1 Batasan...................................................................................................15
viii
2.1.1 Pengertian Judul...................................................................................18
3.1.4 Topografi................................................................................................42
3.2.3 Kependudukan.......................................................................................44
ix
4.1 Analisis Pendekatan Dasar Perancangan.......................................................47
LAMPIRAN........................................................................................................162
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................Error! Bookmark not defined.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1.3.1 Tujuan
Berikut merupakan beberapa poin tujuan dari permasalahan yang telah
dikemukakan, antara lain :
1. Untuk menentukan lokasi yang sesuai untuk perencanaan Modern Art and
Digital Art Gallery Studio di Kota Kendari dengan penerapan konsep
Arsitektur Futuristik pada bangunan?
2. Untuk merancang Modern Art and Digital Art Gallery Studio di Kota
Kendari dan menerapkan konsep Arsitektur Futuristik pada bangunan?
1
1.5 Metode dan Sistematika Pembahasan
1.5.1 Metode Deskriptif
Pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan
menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu
kesimpulan.
1.5.2 Metode Dokumentatif
Metode dokumentatif yaitu pendokumentasian data yang menjadi bahan
penyusun penulisan laporan ini. Proses dokumentasi dilakukan dengan cara
mengambil gambar, leaflat/brosur objek, dan dokumentasi foto.
1.5.3 Metode Analisa
Metode dokumentatif yaitu dengan menguraikan permasalahan ke dalam sub
masalah yang kemudian ditinjau hubungannya satu dengan lain berdasarkan studi
kepustakaan, wawancara, internet serta komprasi pada peninjauan di lapangan.
1.5.4 Metode Sintesa
Metode dokumentatif yaitu dengan mengemukakan hasil Analisa dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas dan saling berkaitan untuk digunakan sebagai
titik tolak/patokan dengan menuju konsep fisik bangunan.
1
BAB III TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN
Bab ini berisikan tinjauan makro lokasi yang terdiri atas deskripsi wilayah
kawasan, potensi fisik dan non fisik Kota Kendari yang kaitannya dengan
perencanaan Modern Art and Digital Art Gallery Studio di Kota Kendari,
jumlah fasilitas terkait objek rancangan, jumlah atau calon pengguna
fasilitas dan rencana tata ruang lokasi objek rancangan. Sedangkan tinjauan
mikro lokasi berisi tentang ketentuan teknis site berdasarkan peraturan tata
kota/rencana tata ruang seperti tata guna lahan dll.
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
Bab ini berisikan pendekatan konsep perancangan yang mengacu pada
gambaran umum, data-data perancangan, standarisasi bangunan maupun
lingkungan, bentuk pola aktifitas umum perencanaan dan gambaran umum
konsep yang digunakan pada perancangannya nanti.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Bab ini berisikan tentang konsep perancangan secara lengkap baik makro
maupun mikro tentang perencanaan Modern Art and Digital Art Gallery
Studio di Kota Kendari.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran terkait objek penulisan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Modern Art
Modern Art atau Seni rupa modern mengacu pada gerakan di seluruh dunia
dalam budaya dan masyarakat yang mencari keselarasan baru dengan keahlian dan
nilai-nilai kehidupan industry modern (Atkins, 1997). Seni rupa modern merupakan
respon dunia kreatif terhadap praktik dan perspektif rasionalisme tentang ide-ide
baru yang diberikan oleh kemajuan teknologi diera industri yang menyebabkan
masyarakat kontemporer memanifestasikan dirinya dengan cara baru dibandingkan
dengan masa lalu. Dalam hal ini, seniman menerapkan pengalaman mereka tentang
kehidupan modern dengan cara inovatif dan tepat. Istilah modern dalam seni rupa
dikaitkan dengan seni dimana tradisi masa lalu telah dikesampingkan dalam rangka
mengangkat eksperimen dengan cara pandang baru dan dengan ide-ide tentang sifat,
bahan dan fungsi seni (Gombrich, 1995).
Bila berpijak dari kata modern maka seni rupa modern dapat diartikan sebagai
seni rupa sekarang atau seni rupa masa kini, yang bebas dan tidak terbatas pada
suatu tradisi, pakem atau adat suatu daerah yang berusaha mengembangkan seni
rupa berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih maju. Dalam hal
ini, dapat diartikan bahwa kebebasan dan kreatifitas menjadi karakteristik seni rupa
modern yang digunakan sebagai tolak ukur apakah suatu karya seni rupa dapat
dikategorikan seni rupa modern atau tidak. Selain itu, dapat pula digunakan sebagai
suatu tolok ukur alat untuk menilai suatu hasil karya modern apakah ia bermutu
(bernilai tinggi) ataukah tidak bermutu (benilai rendah).
Secara garis besar tuntunan kreativitas dalam seni rupa modem, mencakup
pengertian: segi isi, kreativitas, dan gaya perorangan. Jadi seni rupa modem adalah
seni rupa yang tidak terbatas oleh objek-objek tertentu ataupun corak dan gaya
tertentu, melainkan ditentukan oleh sikap bathin senimannya. ia pun tidak mengenal
batas-batas daerah yang memiliki tradisi-tradisi setempat. salah satu yang menjadi
ciri didalamnya adalah kreativitas.
Secara garis besar tuntunan kreativitas dalam seni rupa modem, mencakup
pengertian: segi isi, kreativitas, dan gaya perorangan. Jadi seni rupa modem adalah
seni rupa yang tidak terbatas oleh objek-objek tertentu ataupun corak dan gaya
tertentu, melainkan ditentukan oleh sikap bathin senimannya. ia pun tidak mengenal
1
batas-batas daerah yang memiliki tradisi-tradisi setempat. salah satu yang menjadi
ciri didalamnya adalah kreativitas.
2.2.2 Digital Art
Digital art atau seni digital adalah karya artistik yang menggunakan teknologi
digital sebagai bagian dari proses kreatif atau presentasi (Paul, 2006). Pada tahun
1967, organaisasi non-profit EAT (Experiment in Art and Technology) melakukan
kegitan yang bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi antara seni dan teknologi
yang berkembang, menghasilkan serangkaian instalasi dan pertunjukan yang
menggabungkan sistem elektronik inovatif, yaitu melalui proyeksi video, proyeksi
suara nirkabel, sirkuit listrik dan Doppler Sonar (Evelyn dan Machdijar, 2019).
Eksperimen inilah menjadi awal mula era seni digital yang juga dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi dan digital di masa itu.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah proses dalam berkarya seni
yang memungkinkan kesempatan bagi seniman untuk berkreasi menggunakan
instalasi digital. Dampak dari perkembangan teknologi telah mengubah kegiatan
seperti melukis, penulisan sastra, menggambar, plastis dan seni music, sementara
bentuk-bentuk baru seperti seni di internet, seni instalasi digital, dan virtual reality
telah diakui sebagai praktik artistic. Seniman digital umumnya digunakan sebagai
istilah untuk menggambarkan seorang seniman digital (digital artist) yang
memanfaatkan teknologi digital dalam produksi karya seni. Dalam pengertian yang
diperluas, “seni digital” adalah istilah yang diterapkan untuk seni kontemporer yang
menggunakan metode produksi massal atau media digital.
Seni digital dapat dihasilkan seluruhnya menggunakan komputer atau diambil
dari sumber lain seperti foto yang dipindai atau diambil menggunakan kamera.
Meskipun secara teknis istilah ini dapat diterapkan pada seni yang dibuat dengan
menggunakan media atau proses lain dan hanya dipindai, biasanya istilah seni
digital digunakan untuk seni yang telah dimodifikasi secara non-trivia oleh proses
komputasi (seperti program komputer, atau sistem elektronik apa pun yang mampu
menafsirkan input untuk membuat output); data teks digital dan rekaman audio dan
video mentah biasanya tidak dianggap sebagai seni digital, tetapi dapat menjadi
bagian dari proyek seni digital, yaitu sebagai bahan yang akan diproses sebelum
menjadi seni digital. Seni digital dapat dipresentasikan secara 2 dimensi atau 3
2
dimensi dengan menggunakan layar visual elektronik, tergantung media dan sudut
proyeksinya.
2.2.3 Jenis Galeri seni
Galeri secara bahasa dapat diartikan sebagai balai seni atau gedung seni.
Menurut “Encyclopedia of America Architecture” galeri seni merupakan suatu
wadah untuk menggelar karya seni rupa, sedangakan menurut “Dictionary of
Architecture anda Construction” galeri adalah sebuah ruang yang digunakan untuk
menyajikan hasil karya seni, area untuk memajang aktivitas public, area public yang
kadang kala digunakan sebagai keperluan khusus. Galeri seni adalah suatu tempat
pemajangan benda-benda seni atau benda-benda kebudayaan lainnya (termasuk
benda sejarah) yang diseleksi secara ketat oleh suatu team atau seornag ahli yang
memiliki kualitas (Yahya 1989).
Galeri seni rupa adalah wadah kegiatan apresiasi terhadap karya-karya seni
rupa, baik dua ataupun tiga dimensional yang merupakan ekspresi pengalaman
artistik manusia (perupa), sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
yang lain (pengunjung), Singkatnya, galeri seni rupa merupakan sarana komunikasi
antara perupa dengan masyarakat peminat seni rupa (Kusumawijayanti, 2002).
Galeri seni pada mulanya digunakan secara khusus untuk memamerkan hasil karya
seni, namun pada perkembangannya sekarang galeri seni merupakan bangunan
umum/ seni umum yang memiliki koleksi-koleksi penting dari hasil karya seni rupa
dengan ruangan penyajian sebagai bagian dari dealer seni rupa yang bersifa
komersil (Irianti, 2008). Untuk lebih mengoptimalkan fungsinya, galeri seni rupa
dilengkapi dengan ruang kegiatan seminar, sarasehan maupun diskusi, sehingga
komunikasi yang terjadi tidak hanya searah (komunikasi visual), tetapi juga
komunikasi dua arah. Hal ini dapat mendukung terlaksananya proses kegiatan
apresiasi masyarakat peminat seni rupa terhadap hasil karya para perupa.
Berdasarkan pendekatan analitasi, Jenis galeri dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Jenis Galeri berdasarkan bentuk
- Tradisional art galeri :Suatu galeri yang aktivitasnya diselenggarakan pada
selasar-selasar atau lorong-lorong panjang.
- Modern art galeri :Suatu galeri dengan perencanaan ruang secara modern
2
b. Galeri berdasarkan sifat kepemilikannya
- Private art galeri :Suatu galeri yang merupakan milik perseorangan atau
sekelompok orang.
- Publik art galeri :Suatu galeri yang merupakan milik pemerintah dan
terbuka untuk umum.
c. Galeri berdasarkan isi, materi seni, dan orientasi aktivitas didalamnya
- Art Gallery of primitive art :Suatu galeri yang menyelenggarakan aktivitas
dibidang seni primitive.
- Art Gallery of classical art :Suatu galeri yang menyelenggarakan aktivitas
dibidang seni klasik.
- Art Gallery of modern art :Suatu galeri yang menyelenggarakan aktivitas
dibidang seni modern
2.2.4 Fungsi Galeri Seni
Fungsi awal dari galeri seni rupa adalah memamerkan hasil karya seni rupa
agar dikenal oleh masyarakat yang sebelumnya koleksi-koleksi tersebut hanya
sebagai dekorasi ruang saja. Pada perkembangannya, galeri seni rupa dewasa ini
memiliki fungsi baru yaitu memberikan servis bagi publik/pengunjung dibidang
seni rupa, yang mencakup :
a. Wadah kegiatan promosi dan apresiasi
b. Wadah pendidikan non formal
c.Mengumpulkan hasil karya seni rupa dan memelihara koleksi karya seni rupa agar
tidak rusak
d. Pusat pengembangan kreatifitas
e.Mewadahi transaksi jual beli karya seni rupa untuk merangsang kelangsungan
hidup seni.
Sehingga tampak fungsi galeri seni rupa menuju penyesuaian antara
kebutuhan seni dan tuntutan masyarakat, yang makin lama aktifitas-aktifitas yang
timbul didalamnya didominasi oleh kegiatan servis. Maka agar senantiasa dapat
memenuhi fungsinya maka fungsi galeri senirupa diarahkan untuk memberikan
servis bagi publik yang komunikatifdan rekreatifdi bidang seni rupa
(Kusumawijayanti, 2002)
2
2.2.5 Tata Letak Ruang
Tidak selamanya denah jalur sirkulasi yang sinambung di mana bentuk sayap
bangunan dari ruang masuk menuju keluar. Ruang-ruang samping biasanya
digunakan untuk ruang pengepakan, pengiriman, bagian untuk bahan-bahan tembus
pandang (transparan), bengkel kerja, serta ruang kuliah.
Semarang Contemporary Art Gallery adalah Salah satu museum seni yang
2
cukup populer dan terkenal disemarang. Semarang Contemporary Art Gallery
biasanya juga disebut sebagai Galeri Semarang (GALSEM). Museum seni ini
memiliki daya tarik wisatawan terutama bagi wisatawan pecinta seni ketika berlibur
disemarang. Karya-karya seni yang dipamerkan Galeri Semarang merupakan hasil
tangan dingin para seniman handal dari seluruh penjuru Nusantara.
Semarang Contemporary Art Gallery ini terletak di Jl. Taman Srigunting No.
5-6, Tj. Mas, Semarang Utara 50174. Semarang Contemporary Art Gallery
memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum dikenal sebagai Galeri Seni. Galeri
Semarang (Galsem) sudah beberapa kali mengalami pembugaran. Pada 1822, lokasi
galeri seni ini dikenal sebagai tempat tinggal pendiri Gereja Gedangan Pastur L
Prinsen yang beralamat di Jalan Paradeplein Utara Blok LA No 5. Bangunan
tersebut juga difungsikan sebagai tempat ibadah umat Katolik sebelum ada Gereja
Gedangan pada 1875. Pada tahun 1937, suatu perusahaan Asuransi bernama De
Indische Llyod milik Oei Tiong Ham Concern merupakan kantor awal yang
mendiami gedung Semarang Gallery ini. Tidak hanya itu Semarang Gallery juga
sempat dijadikan sebagai pabrik serta gudang. Sampai pada akhirnya tahun 2007,
Chris Darmawan seorang kolektor seni memugar bangunan ini dialihfungsikan
selaku Semarang Gallery.
Semarang Contemporary Art Gallery tentu tidaklah hanya sekedar museum
seni saja, tetapi didalamnya kalian juga dapat menemukan beberapa fasilitas umum
antara lain seperti area parkir kendaraan, bangku taman di area outdoor bangunan
serta beberapa spot foto instagenic. Walaupun tidak selengkap tempat wisata lain,
namun hal tersebut tidak mengurangi kenyamanan bagi wisatawan ketika
mengunjungi Semarang Contemporary Art Gallery. Seluruh wisatawan bisa tetap
enjoy menikmati setiap karya seni di dalam museum ini.
2
Milwaukee art museum, Amerika serikat
2
Museum Seni Milwaukee, yang menghadap ke Danau Michigan, sebagian
bertempat di sebuah bangunan yang dirancang pada tahun 1957 oleh Eero Saarinen
sebagai peringatan perang. Sejak awal, dua lantai bawah dialokasikan untuk
digunakan sebagai galeri seni. Ruang pameran lebih lanjut dibuat pada tahun 1975
oleh penambahan 160.000 meter persegi David Kahler - sebuah struktur yang
memanjang ke tepi air dan secara efektif menciptakan alas pada sumbu gedung
Saarinen. Ansambel Saarinen-Kahler terkenal karena karakternya yang masif:
struktur beton dengan geometri persegi panjang, terhubung ke kota dengan
jembatan beton. Namun, meskipun semakin penting, museum tidak memiliki
identitas arsitektur dan kejelasan fungsional.
2
Gambar 2.20. Struktur Milwaukee Art Museum, Amerika Serikat
Sumber: (calatrava.com /2021)
Desainnya menambahkan 13.200 meter persegi ke 14.900 meter persegi yang
ada, termasuk sayap linier (terbuat dari kaca dan baja tahan karat, dengan atap
lamella) yang dipasang pada sudut kanan ke struktur Saarinen. Desainnya
memungkinkan untuk perluasan di masa depan, diimbangi dari tetapi simetris ke
fasilitas pameran, di sisi lain gedung Kahler. Di permukaan pantai, ekspansi
menampung atrium; 1.500 meter persegi ruang galeri untuk pameran sementara;
pusat pendidikan dengan ruang kuliah 300 kursi dan toko suvenir. Restoran dengan
100 kursi, yang ditempatkan di titik fokus paviliun, menyuguhkan pemandangan
danau yang indah.
Paviliun ini memiliki struktur kinetik yang spektakuler: bris-soleil dengan
kisi- kisi yang membuka dan menutup seperti sayap burung besar. Saat dibuka,
bentuknya juga menjadi tanda, berlatar belakang danau, untuk menandai peresmian
pameran baru. Garis pivot untuk bilah bris-soleil didasarkan pada sumbu tiang
linier, miring pada 47 derajat, sebagai sejajar dengan tiang jembatan yang
berdekatan.
2
Gambar 2.21. Struktur Milwaukee Art Museum, Amerika Serikat
Sumber: (calatrava.com /2021)
2
Gambar 2.23. Denah lantai 1 Milwaukee Art Museum, Amerika Serikat
Sumber: (calatrava.com /2021)
3
Gambar 2.25. Denah lantai 3 Milwaukee Art Museum, Amerika Serikat
Sumber: (calatrava.com /2021)
3
MAXXI art Museum, Italia
3
Gambar 2.31. Denah Lantai 1 MAXXI Art Museum, Italia
Sumber: (archdaily.com/2021)
3
Gambar 2.33. Tampak atas MAXXI Museum, Italia
Sumber: (archdaily.com/2021)
3
2.2.6 Kesimpulan Studi Banding
Menurut Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2011 tentang sungai pada pasal 1
dalam (Porras, 2011) permukiman bantaran sungai merupakan berdirinya rumah
atau permukiman disepanjang alur air alami dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air mulai dari hulu sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri oleh
garis sempadan sebagai ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah
dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai.
3
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN
3
Gambar 3.1. Peta Administrasi Kota Kendari
Sumber: www.kendari.go.id
Luas wilayah Kota Kendari sebesar 271,76 km². Yang terdiri dari 11 kecamatan yaitu
3
Tabel 3.1. Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kota Kendari, 2019
Persentase
Ibukota Luas Jumlah
Kecamatan terhadap Luas
Kecamatan (km²) Pulau
Kabupaten/Kota
Topografi wilayah Kota Kendari pada dasarnya bervariasi antara datar dan
berbukit. Daerah datar yang terdapat di bagian Barat dan Selatan Teluk Kendari.
Kecamatan Kendari yang terletak di sebelah Utara teluk sebagian besar terdiri dari
perbukitan (Pegunungan Nipa-nipa) dengan ketinggian ± 459 M dari permukaan
laut, sedangkan ke arah Selatan tingkat kemiringan antara 4% -30%, bagian Barat
(Kecamatan Mandonga) dan selatan (Kecamatan Poasia) terdiri dari daerah
perbukitan bergelombang rendah dengan kemiringan ke arah Teluk Kendari.
4
3.1.2 Keadaan Iklim
Keadaan iklim di Kota Kendari dipengaruhi oleh keadaan suhu (temperatur)
yang dipengaruhi oleh musim, dan curah hujan.
3.1.2.1 Musim
Kota Kendari memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musim hujan terjadi pada bulan November sampai bulan Maret. Musim kemarau
terjadi pada bulan Mei sampai bulan Oktober. Sekitar bulan April dikenal sebagai
musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.
3.1.2.2 Suhu (temperature)
Secara keseluruhan wilayah Kota Kendari merupakan daera yang bersuhu
tropis dengan rata-rata suhu udara maksimum 32,42℃ dan minimum 20,50℃ atau
dengan selisih antara rata-rata suhu udara maksimum dan minimum mencapai
11,59℃. Tekanan udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-
rata 87,67%. Kecepatan angin di Kota Kendari pada umumnya normal, yakni
mencapai 12,75 m/s.
Tabel 3.2 Rata-rata suhu kelembaban udara menurut bulan di Kota Kendari, 2019
4
3.1.3 Curah Hujan
Dari data curah hujan yang ada, menunjukan banyaknya curah hujan rata-rata
berkisar antara 2,384 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 188 hari/tahun dan
curah hujan tertinggi sekitar pada bulan Mei
Tabel 3.3 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kota Kendari, 2019
Bulan Curah Hujan (mmt) Hari Hujan
Month Preciptation (mm³) Rainy Days
Januari/ January 273,2 22
Februari/ February 335,1 18
Maret/ March 261,4 21
April/ April 230,9 20
Mei/ May 331,6 20
Juni/ June 252,9 13
Juli/ July 75,8 13
Agustus/ August 5,7 5
September/ September 2,5 4
Oktober/ October 17,3 3
November/ November TTU¹ 1
Desember/ December 98,3 12
2019 1884,7 152
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kota Kendari, 2021
3.1.4 Topografi
Posisi Kota Kendari yang berada di lembah sekitar teluk dan batas
administrative Kota Kendari yang berada di puncak gunung atau bukit, secara
keseluruhan dapt dikatakan bahwa kondisi topografi Kota Kendari bervariasi antara
datar dan bukit dengan ketinggian mencapai 459 meter diatas permukaan laut
4
Secara geografis Kota Kendari terletak pada 122°300° Bujur timur dan
03°570° Lintang Selatan, membentang mengelilingi Teluk Kendari. Kota Kendari
merupakan dataran yang berbukit dan wilayahnya dilewati oleh sungai-sungai yang
bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil ikannya. Luas
wilayah daratan Kota Kendari 295,89 km² atau 0,70% dari luas daratan Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan kondisi yang ada serta dengan memperhatikan kedudukan Kota
Kendari sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, maka pada tahun 1984
disusun Rencana Umum Tata Ruang Kota Administrasi Kota Kendari 2004.
Pendekatan yang dilakukan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari ini
adalah dengan mengembangkan system banyak pusat pertumbuhan (multiple nuclei)
yang masing- masing diarahkan dan dilengkapi dengan fasilitas dan utilitas kota
sesuai dengan jumlah penduduk yang diperkirakan akan menghuninya.
(www.infokom- kendari.info)
3.2.2 Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari
Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari pada dasamya merupakan arahan
tata jenjang fungsi-fungsi pelayanan didalam kota yang merupakan rumusan
kebijakan tentang pusat-pusat kegiatan fungsional kota berdasarkan jenis, intensitas.
kapasitas dan lokasi pelayanannya. Jenjang kegiatan tersebut secara keseluruhan
disusun sesuai dengan fungsi kota yang telah dirinci dalam skala pelayanan kota,
regional, national dan internasional.
Konsep Dasar Pengembangan Kota Kendari yang sudah dirumuskan, secara
keseluruhan merupakan arahan bagi penyusunan struktur pelayanan kegiatan kota
dan konsep tersebut telah disusun dengan mempertimbangkan aspek-aspek:
1. Potensi lokasi dalam menampung kegiatan-kegiatan fungsional berdasarkan
jenis kegiatan dan skalanya.
2. Keterkaitan antar jenjang kegiatan-kegiatan fungsional.
3. Sifat fleksibilitas kegiatan fungsional perkotaan bersangkutan.
Adapun pengelompokan kegiatan-kegiatan fungsional tersebut disesuaikan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kegiatan
fungsional yang ada, aksesibilitas, ketersediaan lahan, sebaran dan jarak antar
pusat- pusat kegiatan fungsional skala pelayanan kegiatan, pola pemanfaatan
ruang yang
4
ada dan kecenderungan perkembangannya dan sebaran dari pusat-pusat kegiatan
yang direncanakan.
Berdasarkan semua hal tersebut, maka perincian kegiatan-kegiatan fungsional
perkotaan pada masing-masing Bagian Wilayah Kota (BWK) selain telah
mempunyai fungsi yang dominan juga setiap BWK tersebut telah diupayakan
merupakan satu kesatuan fungsional dan mempunyai karakteristik tertentu yang
mendukung pembangunan Kota Kendari, baik dibidang ekonomi, sosial, fisik
maupun lingkungan.
Pada gambar peta di bawah dapat dilihat arahan fungsi tiap Bagian Wilayah
Kota (BWK) sebagai hasil penjabaran dari konsep dasar pengembangan Kota
Kendari vang secara keseluruhan memperhatikan struktur kegiatan utama masing-
masing BWK dalam mendukung arah pengembangan dan pembangunan Kota
Kendari. (www.kendari.go.id)
3.2.3 Kependudukan
3.2.3.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kota Kendari pada tahun 2013 sebesar 324.505 jiwa dan pada tahun
2014 sebesar 335.889 jiwa. Berdasarkan data tersebut di atas, terlihat bahwa laju
pertumbuhan penduduk Kota selama kurun waktu tahun 2013-2014 sebesar 3,51
persen per tahun.
Tabel 3.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2014 menurut Kecamatan di Kota Kendari,
2013 – 2014
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Penduduk
Kecamatan
2013 2014
1. Mandonga 40 471 41 891 3,51
2. Baruga 21 675 22 437 3,52
3. Puuwatu 31 054 32 143 3,51
4. Kadia 43 920 45 460 3,51
5. Wua-wua 27 314 28 272 3,51
6. Poasia 27 952 28 932 3,51
7. Abeli 25 108 25 991 3,52
8. Kambu 30 368 31 433 3,51
9. Kendari 28 601 29 605 3,51
10. Kendari Barat 48 042 49 725 3,50
Kota Kendari 324 505 335 889
3,51
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kota Kendari, 2021
4
3.2.3.2 Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk Kota Kendari tahun 2013 terpusat di Kecamatan
Kendari Barat berkisar 46,505 jiwa, menyusul Kecamatan Kadia 42,515 jiwa.
Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk di dua kecamatan ini karena
terjadi pergeseran kegiatan perekonomian Kota Kendari dengan semakin banyaknya
sarana perekonomian yang dibangun. Untuk penduduk Kecamatan Mandonga
sebesar 39,177 jiwa, Puuwatu 30,061 jiwa, Kambu 29,395 jiwa, Kendari
27,686, Poasia
27,058 jiwa, Wua-wua 26,441 jiwa, Abeli 24,307 jiwa dan Baruga 39,177 jiwa.
4
edukatif dan pengenalan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan cepat.
4
3.2.4.2 Penduduk Pendatang Dari Luar Kota Kendari
Untuk pengunjung dari luar Kota Kendari, diperkirakan yang akan
memanfaatkan galeri sebagai salah satu sumber rekreasi edukatif adalah wisatawan
domestik yang gemar seni dan memiliki kepentingan akan pemenuhan informasi di
bidang perkembangan seni namun tidak menutup kemungkinan akan datang pula
pengunjung dari luar daerah yang ingin melihat-lihat dan berwisata. Selain itu
pengunjung dari luar dapat juga berassal dari luar negeri yang datang berkunjung ke
Kota Kendari hal ini dapat dilakukan dengan promosi hingga ke even-even
internasional sambil memperkenalkan Art Gallery di Kota Kendari.
3.2.4.3 Prediksi Pengguna Ruang
Dari data data yang sudah penulis kumpulkan, diprediksikan untuk
menggunakan ruangan-ruangan yang berada di modern art and digital art gallery
studio ini dengan target sasaran antara lain :
1. Pengunjung
Pengunjung tidak selalu menonton pertunjukan di gallery seni, tetapi bisa juga
mengunjungi ruang workshop dan fasilitas komersial. Biasanya pengunjung
bangunan ini tertarik pada area hiburan dan komersial yang ada seperti ruang
pameran, kafe, perpustakaan, kios, ruang bermain, dan lain-lain. Selain itu pula,
pengunjung disini tidak dibatasi oleh umur dan gender. Dengan demikian,
fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan pengunjung ini dapat dikatakan
sebagai area rekreasi tambahan.
2. Pengelola
Pengelola galeri dan studio terbagi menjadi beberapa bagian pengelolaan, yaitu
bagian administrasi, bagian pengembangan koleksi, bagian perlengkapan
pameran, bagian pendidikan, dan bagian penunjang.
4
BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
4
4.1.2 Konsep dan Tema Perancangan
Modern Art And Digital Art Gallery Studio ini mengusung fungsi Edutaiment
(Pendidikan dan Hiburan) dengan berbagai fasilitas menarik yang ditawarkan bagi
pengunjung baik usia sekolah maupun umum. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di
Galeri ini antara lain Exhibition Hall, Lounge, Display Room, Production Room,
Mini Library, Restaurant, Office, Shop. Dari segi konsep pola tata massa bangunan,
galeri ini menggunakan jenis massa semi majemuk artinya bangunan terdiri dari
beberapa massa yang dihubungkan dengan sistem interlocking dan penetrasi
sehingga tampak menjadi satu kesatuan bangunan dengan massa tunggal Sedangkan
dari segi desain penataan bangunan mengangkat konsep yaitu " Breaking Through
The Boundaries Of The Times ", yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai Menembus Batas Waktu. Untuk penerapan tema tersebut maka ditampilkan
unsur- unsur yang terdapat di dalam kalimat menembus batas waktu itu dengan
pengaplikasian konsep arsitektur futuristic. Keputusan untuk mengambil konsep
futuristic dibandingkan masa lalu dalam tema menembus waktu adalah agar
diharapkan eksistensi dari bangunan ini masih memiliki relevansi di masa yang
akan dating sehingga memberikan kesan seakan menembus ide masa depan dan
ditarik ke masa kini. Dari unsur-unsur utama yang telah disebutkan di atas dapat
diambil beberapa ide menarik yang dapat diterapkan di dalam desain yaitu
pergerakan yang dikaitkan dengan kedinamisan namun tetap pada jalur yang tegas,
sehingga dapat dijadikan filosofi bangunan yakni dengan bentuk dan tampilan yang
ikonik dan tergolong bangunan tinggi maka seolah-olah manusia akan merasa kecil
sekali, serta bentuk-bentuk yang ekspresif namunsangat teratur. beberapa ide yang
telah di jelaskan di atas dapat diterapkan dalam perancangan bentuk bangunan, pola
penataan massa dan pola penataan ruang.
4.1.3 Karakter Umum Kegiatan
Fungsi yang diwadahi dalam fasilitas mengacu pada kebutuhan dasar galeri
dan studio dengan pewadahan keragaman fungsi hiburan dan pendidikan informal
pada perencanaan Modern Art And Digital Art Gallery Studio yang direncanakan
untuk mencapai efisiensi.
4
4.1.4 Strategi Umum Perencanaan
Berdasarkan pada titik tolak, konsep desain serta karakter umum kegiatan
yang terwadahi di dalam perencanaan dan perancangan adalah :
a. Terpadu, yaitu perencanaan terpadu menyesuaikan dengan potensi dan daya
dukung kawasan dengan sarana dan prasarana yang ada serta memudahkan non
komersial dalam lingkungan yang berkarakter fungsi komersial dan pendidikan
dan hiburan.
b. Atraktif, yaitu perencanaan fasilitas yang menarik konsumen baik dalam dan
luar Kota Kendari sebagai sasaran pasaran kegiatan komersial serta mampu
meningkatkan citra dan fungsi Modern Art And Digital Art Gallery Studio
sebagai pusat Hiburan rekreatif dan pendidikan informal.
5
4.2.3 Pendekatan Tata Ruang Luar
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan ruang luar ada lah sebagai
berikut :
a. Penyesuaian perencanaan ruang luar dengan lingkungan dan elemen yang ada.
b. Pola sirkulasi yang mendukung integritas dan koordinasi antara masing-masing
fungsi kegiatan.
c. Pola sirkulasi yang jelas dan terarah.
d. Pengelolaan taman dan elemen ruang luar harus dapat memberi arah dan
orientasi ke bangunan.
e. Pohon pelindung dan tanaman yang ada direncanakan perletakannya sehingga
dapat menyaring debu, meredam suara, pelindung dari sinar matahari/panas dan
mengurangi kecepatan angin serta sebagai sarana istirahat dan komunikasi
disamping sebagai unsur estetis.
f. Penataan ruang luar/elemen lansekap untuk memberi penyempurnaan dan
keharmonisan pada bangunan, disamping sebagai pembatas dan pengarah juga
berfungsi sebagai pelindung dan penyejuk.
Material ruang luar yang dipakai berdasarkan pada :
a. Daya tahan material.
b. Penampilan dan kecocokan iklim.
c. Nilai estetis.
Material ruang luar dibagi atas dua jenis, yaitu :
a. Soft Material
Elemen ruang luar yang bersifat lunak, misalnya pohon atau tanaman yang
dipergunakan untuk penataan lansekap. Elemen lunak ini berfungsi:
Sebagai pengarah, pembatas, peneduh, penerima dan mengurangi kebisingan.
Sebagai penutup permukaan (rumput).
Sebagai tanaman peneduh dan pengarah (pohon kelapa, palem dan cemara).
Sebagai tanaman pembatas.
b. Hard Material
Elemen ruang luar yang bersifat keras yang digunakan untuk sirkulasi manusia
dan kendaraan, juga berfungsi sebagai elemen dekoratif, terdiri dari :
5
Lampu untuk taman, parkir, dan pedestrian.
Paving blok digunakan pada pedestrian sebagai jalan sirkulasi pejalan kaki
karena sifat material tersebut dapat mengabsorbsi panas matahari, maka perlu
dipadukan dengan soft material agar tercipta suasana yang sejuk.
5
4.3.1.1 Manager Operasional Galeri dan Studio
Mengawasi dan bertanggungjawab atas operasional Galeri dan Studio
keseluruhan.
Mengembangkan Galeri dan Studio melalui pengadaan program-program
acara yang mendukung.
Menerima dan memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian.
4.3.1.2 Sekertaris
Bertanggungjawab atas keperluan surat-menyurat dengan pihak lain.
Pengarsipan.
Mengorganisir kegiatan rapat dan acara-acara Galeri dan Studio.
4.3.1.3 Tata Usaha dan Staff
Mengatur dan bertanggung jawab atas segala keperluan administrasi.
Pengarsipan.
Bertanggung jawab atas pengelolaan pendapatan dan pengeluaran Galeri dan
Studio.
4.3.1.4 Publikasi Dokumentasi
Mendokumentasikan segala kegiatan yang ada di dalam Galeri dan Studio.
Mempublikasikan Galeri dan Studio kepada masyarakat umum dan instansi
pendidikan swasta maupun negeri.
4.3.1.5 Resepsionis
Memberi informasi pada pengunjung mengenai Galeri dan Studio dan segala
kegiatan.
Menerima tamu atau pihak-pihak yang berhubungan dengan Galeri dan
Studio, baik itu kerjasama dalam pengadaaan acara maupun hal-hal lain.
Melayani penjualan tiket masuk Galeri dan Studio.
4.3.1.6 Staff Operasional Pameran
Menyiapakan segala keperluan pameran.
Pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana ruang pamer.
Pemeliharaan fasilitas dan model seni yang dipamerkan.
4.3.1.7 Staff Operasional Perpustakaan
Bertanggung jawab atas pinjaman dan pengembalian buku.
5
Bertanggung jawab atas pengadaan buku-buku baru dan pemeliharaan buku-
buku lama.
Pengarsipan data.
Adapun fasilitas dalam bangunan Modern Art And Digital Art Gallery Studio antara lain :
4.3.2.1 Fasilitas Ruang Kegiatan Utama
Enterance Hall
Lobby
Ticket Box
Lounge
Main Exhibition Hall
Secondary Exhibition Hall
Press Room
5
Telecomunication
5
4.3.2.2 Fasilitas Ruang Kegiatan Pendukung
Meeting Room
Display Room
Production Room
Mini Library
Restaurant
Office
Shop
4.3.2.3 Fasilitas Ruang Kegiatan Pengelola
Administration
Manager
Division Unit Room
Meeting Room
Public Room
4.3.2.4 Fasilitas Ruang Servis
Parking Area
Mee Area
Toilet
Control Room
Security Room
Gudang
5
e. Ruang-ruang dengan daya tarik tertentu diletakkan pada posisi yang strategis
untuk memperoleh point of interest.
f. Setiap ruang yang dihubungkan dengan jalur sirkulasi sesuai dengan
kepentingan hubungan antara ruang tersebut untuk mendapatkan suatu
keterpaduan hubungan pada ruang-ruang tertentu.
g. Ruang dengan faktor ketenangan yang tinggi ditempatkan pada zona yang
lebih terlindung dari kegiatan lainnya.
Pengelompokan dan pola ruang dapat pula ditinjau secara vertikal dan
horizontal dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Berusaha menciptakan aliran manusia dari tempat ke tempat lain sehingga
kegiatan dalam bangunan dapat berjalan dengan lancar.
b. Menghidupkan suasana/kegiatan tiap lantai dengan mengusahakan adanya
kegiatan pendukung, seperti sarana parkir yang diharapkan dapat
berdampingan secara langsung dengan lantai yang dilayani.
c. Sarana fisik dengan daya tarik visual atau memberi kesan mengundang
diletakkan di lantai bawah dengan memperhatikan sudut pandang dari jalan.
d. Diupayakan agar dapat menghidupkan suasana dan minat pengunjung,
pengelompokan ruang memiliki unsur penarik (magnet/anchor), yang dapat
berupa restaurant/food court, serta aneka hiburan lainnya.
5
3) Sumber yang digunakan baik sumber listrik PLN atau Generator Set
(genset)
Sistem pengadaan dan distribusi air bersih ada 4 cara anatara lain :
5
4.3.4.4 Sistem Komunikasi Bangunan
(2) Telepon sistem sambungan langsung atau PABX (Privat Automatic Branch
Exchange) Untuk hubungan keluar bangunan tanpa operator PMBX (Privat
Manual Branch Exchange), mirip PABX tetapi melalui operator
4.3.4.5 Sistem Penanggulangan Kebakaran
6
Sumber: Permen PUPR No. 14 Tahun 2017
6
2. Pintu Darurat
Menurut SNI 03-6574-2001 Lebar pintu minimal 90 cm, dengan indeks tahan
api selama 2 jam.
6
baterai sentral yang didukung oleh generator siaga
b) Terdapat paling sedikit 2 pencahayaan darurat dalam lobi bebas asap, lobi
pemadaman kebakaran dan koridor dengan tanda arah eksit sehingga tidak
terdapat bagian yang gelap
c) Harus terdapat paling sedikit 1 pencahayaan darurat di setiap bordes tangga
darurat.
1) Pencegahan Aktif
Pencegan aktif difungsikan dalam penanganan dini dalam terjadinya
kebakaran. Utilitas pencegahan dini meliputi beberapa poin sebagai berikut:
6
4.3.4.6 Sistem Penangkal Petir
Yakni tongkat yang diletakan di atas bangunan dengan pengantar listrik yang
baik dan dihubungkan dengan kabel penghantar dalam suatu platatau pipa logam
yang ditanam dalam tanah. Syarat-syarat penggunaanya adalah :
1. Tinggi antenna diatas puncak 25 - 90 cm
6
b. Sistem Sangkar Faraday
Yaitu sistem bangunan dikurung dalam suatu kurungan logam yang kemudian
akhir dari ujung logam ini ditanam dalam tanah sehingga bangunan tidak lagi peka
atau dapat dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh listrik dari luar. Syarat-syarat
penggunaanya adalah :
a) Jarak maksimal dari tepi bangunan 9 cm
b) Jarak maksimal anatara kedua konduktor parallel adalah 18 cm
c) Penggunaan lebih efektif untuk bangunan dengan bentuk masa yang lebar
c. Sistem Preventor
Sistem ini menggunakan zat radio aktif pada terminal udara. Preventor yang
dipasang pada antenna dengan bahan radio aktif berfungsi mengionisasikan udara
terkonditifikasi dengan baik tanpa menerima arus + dari bumi, sehingga dengan
keadaan demikian hanya dibutuhkan satu konduktor pertanahan yang berfungsi
mengalihkan arus petir ke dalam tanah. Jangkauan preventor tergantung dari bahan
radioaktif, dimana garis kerjanya berbentuk setengah linkaran. Syarat-syarat
penggunaan sistempreventor adalah :
1. Sistem kerja identic dengan sistem tongkat franklin
6
Gambar 4.9. Penangkal Petir Sistem Preventor
Sistem pengawasan yang diterapkan adalah Multi Visual System (MVS) yaitu
dengan menempatkan beberapa unit monitor kamera CCTV (Closed Circuit
Television) pada ruangan tertentu yang memerlukan pengamanan. Setiap kamera
yang dihubungkan ke Multi Information Control System yang kemudian akan
terlihat di monitor
Atap
Salah satu ciri khas dari arsitektur futuristik bisa dilihat dari eksplorasi bentuk
atap. Di era modern seperti saat ini, kamu mungkin sudah jarang melihat atap
berbentuk perisai layaknya atap konvensional, melainkan bentuk yang lebih datar
6
dengan overstack untuk melindungi bangunan dari terik matahari. Arsitek yang
lebih berani mengeksplor arsitektur futuristik mungkin juga bisa hadir dengan
bentuk atap yang lebih unik dan tidak umum seperti green roof hingga atap
berbentuk melengkung atau bentuk-bentuk dinamis lainnya.
Pencahayaan Alami
Material Eksterior
Salah satu keunggulan dari para arsitek yang menerapkan gaya arsitektur
futuristik adalah kemampuan arsitektur futuristik menciptakan keselarasan
hubungan antara bangunan dan lingkungan sekitarnya. Tak hanya sekedar dalam
pemanfaatakan material lokal dan variasi rancangan lansekap, tapi hingga
pemanfaatan lingkungan dan alam sebagai bagian ari bangunan itu sendiri baik dari
segi visual hingga fungsi. Hal ini membuat umumnya bangunan bergaya arsitektur
6
futuristik mampu beradaptasi dalam lingkungan apapun bahkan dalam keadaan
lingkungan yang esktrim.
7
banyak, tak beraturan, peralihan ruang yang kontras dengan skala ruang yang tidak
biasa dan ruang-ruang yang saling tumpang tindih, diputar dan digeser.
b. Pengalaman Bentuk
Bentuk menciptakan ruang, bentuk menciptakan expresi arsitektur suatu
bangunan, bentuk dapat dikenali dari bentuk visualnya yaitu wujud, dimensi, warna,
tekstur, posisi dan orientasi. Jadi bentuk bukaan hanya tercipta dari wujudnya saja
tetapi juga dapat ditentukan oleh warnanya, teksturnya, dimensinya dan sebagainya.
Bentuk dapat berupa bentuk yang beraturan, selesai, statis, bentuk dapat juga berupa
bentuk yang tidak beraturan, kompleks dan dinamis. Beberapa cara yang dapat
dipakai untuk menciptakan bentuk-bentuk yang dinamis : Bentuk dinamis dapat
diciptakan dari susunan atau komposisi masa dari bentuk geometri yang sama yang
tidak monoton seperti diputar, digeser ataupun ditumpang tindih. Persenyawaan
bentuk-bentuk geometri, jika dua buah bentuk yang berbeda geometri atau
perbenturan orientasinya dan saling menembus batas masing-masing, maka masing-
masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan supremasi dan dominasi visual.
7
4.3.6.1 Material Lunak (Soft Materials)
Elemen ruang luar yang bersifat lunak, misalnya pohon atau tanaman dan air
yang dipergunakan untuk penataan lansekap. Elemen lunak ini berfungsi :
Sebagai penutup permukaan (rumput).
Sebagai tanaman peneduh dan pengarah (pohon kelapa, palem dan cemara).
Sebagai tanaman pembatas
Tanaman sebagai filter, dapat mengurangi kecepatan angin dan kebisingan,
menyaring debu dan bau, serta memberikan udara segar.
4.3.6.2 Material Keras (Hard Materials)
Elemen ruang luar yang bersifat keras yang digunakan untuk sirkulasi manusia
dan kendaraan, juga berfungsi sebagai elemen dekoratif, terdiri dari :
Lampu untuk taman, parkir, dan pedestrian.
Paving block digunakan pada pedestrian sebagai jalan sirkulasi pejalan kaki
karena sifat material tersebut dapat mengabsorbsi panas matahari, maka oerlu
dipadukan dengan soft material agar tercipta suasana yang sejuk.
7
4.3.7.2 Bentuk Tempat Parkir
Berdasarkan pada Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) menyatakan bahwa pengertian parkir
adalah suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara.
Tujuan dari diadakanya fasilitas parkir ini adalah untuk menunjang kendaraan
untuk beristirahat dan juga untuk melancarkan arus lalu lintas kendaraan. Dalam
perancangan fasilitas parkir pada bangunan ada beberapa hal yang harus
diperhaitikan, yaitu:
a. Jenis kegiatan di perencanaan bangunan sehingga fasiltas parkir nantinya
bersifat tetap atau sementara.
b. Efisiensi antara pengguna jasa (memberikan kemudahan bagi pengguna jasa).
c. Menunjang lalu lintas kendaraan(berdekatan dengan jalan utama /daerah)
d. Ukuran dari jenis kendaraan yang akan ditampung.
e. Mempunyai keamanan yang baik dan terlindungi dari sinar matahari.
f. Cukup penerangan cahaya dimalam hari.
g. Tersedianya sarana penunjang parkir.
h. Aturan yang menunjang perencangan fasilitas parkir
Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan
dengan pola parkir paralel, tetapi kemudahan dan kenyamanan pengemudi
melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut yang lebih kecil dari 900.
7
Gambar 4.11. Parkir 90° Satu Sisi
Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan
dengan pola parkir paralel, dan kemudahan dan kenyamanan pengemudi
melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih besar jika
dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut 900.
Pada pola parkir ini, arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah atau dua
arah.
7
b. Membentuk Sudut 30°, 45 °, 60°
7
S 996
u
m
b
e
r
D
i
r
j
e
n
P
e
r
h
u
b
u
n
g
a
n
D
a
r
a
t
1
7
3. Tipe C
7
4.2 Tabel jenis jenis pondasi yang digunakan pada komponen substruktur
Pondasi TiangPancang
a) Pelaksanaanya mudah tetapi bisingdan getaran tinggi
(Pondasi Dalam)
b) Kualitasnya lebih terjaga karenasudah standar pabrik
c) Ekonomi dalam penggunaan lahan
d) Mudah diperoleh dan juga terjangkau oleh teknologi setempat
Pondasi
a) Cukup aman untuk gaya vertikaldan leteral
Garis/Menerus
b) Dipakai ditanah yang lapisan tanah yang kerasnya tidak jauh dari
(Pondasi Dangkal)
permukaan tanah
c) Penggunaan bahan yang cukup ekonomis dan cara pelaksanaanyalebih
mudah
7
a) Cukup aman untuk menahan gayavertikal dan lateral
Pondasi Poer Plat
b) Dipakai pada pada tanah yang lapisan tanah kerasnya tidak jauh dari
(Pondasi Dangkal)
permukaan tanah
c) Penggunaan bahan yang cukupekonomis dan cara pelaksanaanya lebih
mudah
8
4.3.8.2 Super struktur
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem super struktur adalah
beberapa unit bangunan membutuhkan ruang yang cukup besar, sehingga
memerlukan sistem struktur yang mampu mengatasi bentangan yang lebar. Super
struktur terdiri dari :
81
memuat sistem-sistem transportasi mekanis vertikal serta menambah kekakuan
bangunan.
82
unit lainya. Sebagai contoh boks-boks ini di tumpuk seperti bata dengan pola
“English Bond” sehingga tersusun seperti balok dinding berselang-seling.
5. Dilatasi
Merupakan suatu kebutuhan dimana suatu bangunan yang memiliki panjang
lebih dari 30 m dianjurkan untuk menggunakan dilatasi. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga agar bangunan terhindar dari pengaruh patah atau retakan yang
diakibatkan oleh pengaruh beban atau getaran tanah(Hanono Purbo, 1999) Jenis-
Jenis dilatasi antara lain
83
c. Dilatasi Dengan Balok Gerber
e) Fungsi bangunan
84
konsep perancangan :
85
1. Struktur Atap Plat Lantai Beton (concrete roof)
Sumber:sabarua,2016
Kekurangan dari sistem struktur space frame adalah sistem struktur ini
biasanya menggunakan material baja yang tidak tahan api, serta memerlukan
86
tingkat presisi tinggi karena biasanya struktur ini akan di expose.
b) Sistem struktur yang memiliki sifat kaku dan tipis, serta memiliki
permukaan lengkung.
c) Mengandalkan gaya tekan sehingga Semua gaya disalurkan melalui
permukaan bidang sebagai gaya normal sehingga tidak ada gaya
lintang dan gaya lentur
d) Material yang dapat dilengkungkan seperti beton bertulang, kayu, plastik,
ETFE, logam, atau tanah liat
e) Material yang digunakan sedikit, bebas debu dan tidak memerlukan plafon,
pengerjaan yang mudah dan cepat pada konstruksinya serta memiliki nilai
estetik.
f) Tidak dapat menerima beban terpusat, serta tidak dapat menentukan
ketinggian yang tepat sesuai yg di inginkan serta tidak dapat membuat
bukaan pada atasnya
87
b. Bekerja berdasarkan Prinsip gaya Tarik didasarkan pada daya tegangpada
kebel baja, senndi, batang dll. Dan tidak tahan terhadapa gaya tekan.
c. Ekonomis, Materialnya yang ringan, Tahan lama, dan fleksibel.
d. Mudah mengalami Deformasi (perubahan bentuk) emah terhadap gayatekan,
struktur yang mudah bergetar.
b) Rakitan pelat datar kaku yang terhubung sepanjang tepi hingga sehingga
membuat sistem struktur yang mampu membawa beban tanpa perlu balok
pendukung tambahan di sepanjang tepi.
c) Material Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir semua jenis material.
Seperti beton bertulang, baja, plastik, dan kayu.
d) Sebagai bidang vertikal, struktur ini dapat menggantikan kolom-kolom, sebagai
bidang horizontal, struktur folded plate dapat menggantikan balok-balok,
Struktur folded plate sangat sesuai untuk bentuk-bentuk atap di daerah-daerah
yang banyak turun hujan.
e) Kekurangannya, proses distribusi air hujan akan sedikit lebih sulit karenabila
salah perancangan, kemungkinan akan terjadi talang kantong. Penggunaan
material juga banyak dan jika bentang terlalu besar, makanakan melendut.
88
6. Struktur Pneumatis
b) Sistem struktur dimana semua gaya yang terjadi pada membrannya berupa gaya
Tarik (shoft Shell) akibat adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur
pneumatic dengan tekanan udara di luar struktur ini.
c) Material yang dapat digunakan antara lain, kabel baja dan polyesterfibre
(tekstil), dan Polyesterfibre dengan lapisan PVC (Polyvinyl Chlonde)
d) Kualitas yang transparansi, ringan, dan kemampuan membrane
untukditerapkan pada ruang skala besar.memiliki bentuk estetika tersendiri.
Sangat tidak peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami
getaran. tidak dapat menahan beban vertical, memerlukandetail joint yang cukup
rumit, dan membutuhkan perawatan yang konstan.
89
BAB V
KONSEP ACUAN PERANCANGAN
90
Dengan fungsi utama sebagai pusat Pemerintah Provinsi, Pendidikan,
perdagangan dan perumahan sebagai penunjang.
Bedasarkan dua alternatif diatas, dibuatkanlah pembobotan seperti pada tabel berikut:
91
7 Topografi site dan kondisi tanah 5 5 25 3 15
yang mendukung.
8 Kemudahan aksesibilitas 10 4 40 5 50
TOTAL BOBOT NILAI 100 415 400
Sumber: Kesimpulan Penulis, 2022
Keterangan Nilai :
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup Baik
2 : Kurang Baik
1 : Buruk
Dari Analisa pembobotan alternative lokasi (Tabel 5.1) diatas, maka alternative 01
yaitu di Kecamatan Kambu dengan pertimbangan Kawasan kelurahan berada pada daerah
pengembangan kawasan pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan jasa hiburan,
pariwisata, dan perumahan sebagai penunjang memungkinkan untuk ditentukan sebagai
lokasi perencanaan modern art and digital art gallery studio di Kendari.
92
93
5.1.2 Penentuan Site/Tapak
5.1.2.1 Dasar Pertimbangan
Luasan dan kondisi tapak
Kondisi lingkungan sekitar tapak
Pencapaian dan utilitas kota
5.1.2.2 Kriteria Penentu
Sesuai peruntukan lahan dengan menyesuaikan tapak pada lingkungan
sekitarnya. (Bobot 10%)
Tersedianya sarana utilitas kota, seperti penyediaan air bersih, jaringan listrik,
system pembuangan, drainase dan sarana-sarana pendukung lainnya. (Bobot
15%)
Letak site yang strategis yang dapat memberikan penampilan visual yang baik
bagi penampilan bangunan. (Bobot 15%)
Topografi site dan kondisi tanah yang mendukung. (Bobot 10%)
Luas site memadai untuk menampung segala aktivitas yang terjadi pada
bangunan Gelanggang Remaja. (Bobot 20%)
Kemudahan dalam aksesibilitas. (Bobot 20%)
Adanya fasilitas penunjang di sekitar site yang saling mendukung. (Bobot 15%)
Dari delapan pertimbangan penentuan site diatas, ada dua alternatife tapak yang
ideal untuk pembangunan modern art and digital art gallery studio di BWK V, yaitu :
a. Alternatif 01 : di Jalan Buburanda (Depan RSU Abunawas)
b. Alternatif 02 : di Sudut bundaran poros Anduonohu depan SPBU
Analisis pembobotan terhadap alternatif-alternatif tapak di atas, berdasarkan
kriteria tapal adalah :
94
Kota.
3 Letak site yang strategis yang 15 5 75 4 60
dapat memberikanpenampilan
visual yang baik.
4 Topografi site dan kondisi 5 4 20 5 25
tanah.
5 Luas lahan potensial untuk 15 2 30 5 75
menampung aktifitas dalam
bangunan.
6 Kemudahan dalam pencapaian/ 10 5 50 5 50
aksesibilitas.
7 Fasilitas penunjang di sekitar 5 3 15 5 25
site.
TOTAL BOBOT NILAI 100 245 290
Sumber: Kesimpulan Penulis, 2021
Keterangan Nilai :
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup Baik
2 : Kurang Baik
1 : Buruk
Alternatif 1
Alternatif 2
95
96
5.1.2.3 Site Terpilih
Berdasarkan Tabel 5.2, tentang analisis pembobotan alternatif site, maka site
terpilih sebagai site pembangunan modern art and digital art gallery studio di
Kendari adalah alternatif 02 yaitu site terletak di Jalan Poros Anduonohu (area
Bundaran Tank)
Area pertokoan
Area pemukiman
Panas
Cukup panas Sedang
ANALISIS OUTPUT
Mengadakan vegetasi peneduh pada sekitaran bangunan agar
Radiasi mataharipada siang hari yaitu pukul 10.00 hingga pada 1 radiasi matahari dapat diminimalisir.
14.00 berada pada suhu yang tinggi, sementara diawal pagi dan menjelang sore radiasi matahari tak begitu panas.
Pada bulan Maret-September posisi matahari berada disebelah Utara bumi, sementara dari bulan September-Maaret
Menggunakanposisi matahari
material glass berada di sebelah
blok pada bukaanselatan
yang bumi.
terdapat
Angin bulan November hingga Desember merupakan angin yang paling kuat, hal ini didukung pula dengan curah
pada sisi hujan
timur danyang terjadi
barat di Kota
site, agar Kendari
radiasi panas matahari tidak
2
terasa secara langsung
Memaksimalkan bukaan pada area yang tidaak terpapar
3 matahari pagi dan sore, yaitu arah utara dan selatan
a) Angin laut yang berhembus pada siang hari dari arah selatan tapak
dapat dimanfaatkan dengan mengoptimalkan bukaan bangunan pada
area ini dengan menggunakan jenis ventilasi silang.
99
b) Angin darat yang berhembus pada pada malam hari dari arah utara
tapak dapat dimanfaatkan dengan mengoptimalkan bukaan pada area
ini.
c) Untuk mengindari potensi angin yang menganggu, dapat diberikan
pemecah angin berupa vegetasi.
5.2.3.3 Topografi (kontur)
10
Area pertokoan Area pertokoan
JarangSering
terlihaterlihat
t
Area perumahan
Area perumahan
& pertokoan
ANALISIS OUTPUT
Jalan utama merupakan unsur dinamis, dimana sirkulasi pergerakan lalu lintas merupakan pusat pengamatan yang di
1 View baik 1 Penataan Landscape pada tapak akan dibuat sedemikian rupa agar tidak menghalangi pandangan dari luar ke dalam
2 View cukup baik
2
3 View kurang baik
10
2) View Dari Luar Ke Dalam Tapak
Cukup baik
Sangat baik
OUTPUT
Potensi melihat tapak dari luar ke dalam, terdapat pada area akses utama pada jalan Martandu dan jalan Jend. AH. Nasution.
1
2 Penataan Landscape pada tapak akan dibuat sedemikian rupa agar tidak menghalangi pandangan dari luar ke dalam.
10
ANALISIS OUTPUT
Kondisi eksisting bangunan sekitar yang memiliki orientasi tegakOrientasi bangunan
lurus dengan yang direncanakan
jalan sebagai axis tegak lurus dengan jalan, dengan pertimbangan aspek pandang, ag
1 1 Adanya kecenderungan orientasi yang dibangun dan ketertarikan dengan jalan.
Serta upaya dalam menyesuaikan orientasi yang akan dibangun dengan lingkungan yang telah ada.
10
5.2.3.6 Kebisingan
ANALISIS OUTPUT
Menjauhkan
Sumber bising terbesar berasal dari jalan Jend. AH. Nasution, jalan Martandu, dan bundaran sedikit masa
tank. Kebisingan bangunan
bersumber dari sumber
dari aktivitas bisingyang
lalulintas paling
terjadi.
1 berpengaruh, yaitu jalan martandu dan bundaran tank.
Menerapkan vegetasi pada sekeliling site guna meredam sumber
bising dari luar site.
2 Sumber bising rendah selanjutnya berasal dari aktivitas pemukiman dan kampus universitas terbuka.
Fungsi bangunan pada site juga akan menerapkan layout akustik
ruang.
10
5.2.3.7 Pencapaian Terhadap Tapak
10
Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka pola pencapaian yang digunakan
adalah pola pencapaian langsung, yang mana letak mean entrance berada di
area bundaran tank, sedangkan letak side entrance berada pada Jalan
Martandu, berikut merupakan output pencapaian yang akan dikembangkan
OUTPUT
MAIN ENTERANCE SIDE ENTERANCE
Akses ini diperuntukan bagi akses public, posisi diletakan di area Akses ini diperuntukan bagi akses service, posisi diletakan di jalan
bundaran dengan pertimbangan luas jalan serta akses yang mudah Martandu dengan pertimbangan jalur privat satu arah.
untuk dicapai.
10
OUTPUT
Zoning area public terletak pada bagian depan tapak dengan pertim
Zoning area semi public terletak pada bagian tengah tapak dengan
Zoning area servis terletak pada bagian belakang tapak dengan kon
10
pada tapak akan dibagai menjadi tiga jenis, yaitu sirkulasi kendaraan,
sirkulasi pejalan kaki dan disabilitas
Dengan mempertimbangkan akses pencapaian dan zoning pada tapak,
maka sirkulasi secara makro ini cenderung terjadi pada area atau zoning
public.
AKSES MASUK
AKSES KELUAR
Akses masuk dan akses keluar site, dipisahkan guna kelancaran sirkulasi, agar tidak adanya sirkulas
OUTP
Pola parkir kendaraan, menggunakan kemiringan antara 50-60°, dan juga parkiran akan dibuat terpi
Pola Sirkulasi pejalan kaki dibuat langsung terikat dengan bangunan utama, sedangkan pola sirkula
AKSES SERVIS
10
antara lain:
10
a) Sebagai transisi/ ruang penghubung dari luar bangunan ke dalam
bangunan
b) Sebagai buffer untuk mengurangi bising dan polusi udara
Elemen ruang luar yang bersifat keras yang digunakan untuk sirkulasi
kendaraan dan manusia juga berfungsi sebagai elemen dekoratif,
diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.3 Elemen Hardscape
No Nama dan Gambar Fungsi
1 Aspal Aspal akan digunakan pada
jalur sirkulasi kendaraan dan area
parkir.
2 Paving Block Paving block akan digunakan pada
jalur pedestrian dan beberapa
bagian area area taman
3 Pagar Jenis pagaryang digunakan
adalah gabungan antara pagar
tembok dan teralis agar terkesan
modern dan juga tidak
menghalangi aliran udara serta
efek visual yang tercipta pada
bangunan tidak terhalang oleh
kehadiran pagar.
4 Lampu Untuk penerangan area luar
bangunan pada malam hari
menggunakan 2 jenis lampu yaitu
lampu jalan dan lampu
taman yang diletakan dititik-titik
tertentu
5 Kursi Taman Kursi taman di gunakan sebagai
tempat duduk/beristirahat santai di
luar bangunan atau taman.
Sumber : Penulis 2022
2) Elemen Lunak (Softscape)
Tabel 5.4 Elemen Lunak (softscape)
No Nama dan Gambar Fungsi
1 Rumput Gajah SebagaiGround Cover, Rumput
gajah
adalah salah satu jenis rumput
yang memiliki tekstur halus di
11
antara jenis rumput lainnya.
Rumput ini terlihat rapi,sehingga
cocok sebagai groundcover
penghias taman dan RTH.
2 Tanaman Pucuk Merah Sebagai Perdu, Tanaman pucuk
merah adalah jenis pohon rendah
yang digunakan sebagai perdu
yang dimanfaatkan sebagai
pembatas hijau dan juga sebagai
penghias dan penyaring debu dan
polusi
3 Bunga Melati Merah Sebagai Tanaman Hias,
Tanaman ini tumbuh dengan subur
di daerah beriklim tropis dan
hangat seperti Indonesia. Melati
terkenal akan aroma wangi yang
khas yang dijadikan simbol
nasional atau “puspa bangsa”
yang
melambangkan kesucian,
kemurahan, dan punya kaitan kuat
dengan berbagai tradisi di banyak
suku di Indonesia.
4 Pohon Palem Raja Sebagai Peneduh, Palem
raja biasanya digunakan untuk
penghijauan didapan bangunan
atau tempat yang tidak
membutuhkan ruang besar.
Tumbuhan ini tidak bercabang dan
mampu tumbuh hingga 20 meter.
Selain sebagai penyejuk udara,
palem raja juga sering digunakan
sebagai pohon hias.
Sumber : Penulis, 2022
11
Dengan mempertimbangkan akses pencapaian dan zoning pada tapak,
maka sirkulasi secara makro ini cenderung terjadi pada area atau zoning
public.
AKSES MASUK
AKSES KELUAR
Akses masuk dan akses keluar site, dipisahkan guna kelancaran sirkulasi, agar tidak adanya sirkulas
OUTP
Pola parkir kendaraan, menggunakan kemiringan antara 50-60°, dan juga parkiran akan dibuat terpi
Pola Sirkulasi pejalan kaki dibuat langsung terikat dengan bangunan utama, sedangkan pola sirkula
AKSES SERVIS
11