Oleh :
Nadillah Noor Aisyah
1710160017
i
METODE PEMBELAJARAN TARI KLANA TOPENG
GAYA YOGYAKARTA DI YAYASAN PAMULANGAN BEKSA
SASMINTA MARDAWA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai kelulusan Sarjana S1
pada Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan
Oleh :
Nadillah Noor Aisyah
1710160017
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., selaku rektor Institut Seni Indonesia
Yoyakarta.
Indonesia Yoyakarta.
3. Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni
penulisan ini.
vii
7. Ali Nur Sotya Nugraha M.Sn., selaku ketua Yayasan Pamulangan Beksa
10. Bapak, Ibu, Saudara, serta teman-teman tercinta yang telah memberikan
ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
ini.
Teriring doa semoga bantuan dan amal kebaikan yang telah diberikan
mendapat imbalan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ix
1. Metode Pembelajaran................................................................................ 6
x
2. Proses Pembelajaran Tari Klana Topeng Sewandana ............................. 39
B. Pembahasan ...................................................................................................... 57
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................................. 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nama Tarian Kelas Anak dan Dewasa Putra Putri ................................. 38
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
xv
BAB I
PENDAHULUAN
terorganisasi di dalam sistem sekolah seperti Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang
Sanggar tari adalah suatu organisasi kesenian sebagai wadah atau tempat
kesenian tersebut tidak hanya tari namun masih ada beberapa kesenian lainnya
seperti seni teater, seni musik, seni rupa dan masih banyak lagi bidang kesenian.
Minat dan bakat yang diasah dalam setiap kegiatan di sanggar akan membantu
1
peserta didik dalam menambah pengetahuan, mengekspresikan dirinya untuk
berani tampil dan dapat mengembangkan potensi dalam bidang kesenian di luar
pendidikan formal.
sanggar di bidang seni tari dan karawitan yang dijadikan objek dalam penelitian
ini. Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta ditetapkan pada tahun 2011 sebagai
pusat seni tari gaya Yogyakarta oleh Pemerintah Provinsi DIY. Yayasan
Sasminta Mardawa mempunyai rentang usia tujuh (7) tahun sampai delapan puluh
(80) tahun yang terbagi menjadi empat (4) kelas yaitu kelas anak-anak putra, kelas
proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu proses
Pembelajaran yang berkualitas tercipta karena adanya metode yang digunakan oleh
klasik. Salah satu pembelajaran tari Yogyakarta di YPBSM yaitu tari Klana
2
Topeng. Dapat dikatakan bahwa tari Klana Topeng yang ditarikan di Kraton
Yogyakarta dan yang diajarkan di YPBSM mempunyai cerita cuplikan dari kisah
Panji.
Tari Klana Topeng pada hakikatnya berpijak pada cerita Panji yang
Yogyakarta. Tiga ciri khusus di dalam tari Klana Topeng yang wajib dilakukan
yaitu pacak gulu topeng, obah lambung, dan sepak wiron. Oleh karena itu tidak
semua orang dapat menarikan tari Klana Topeng dengan ciri khasnya tersebut.
untuk menarikan tari Klana Topeng gaya Yogyakarta agar peserta didik dapat
memahami materi dengan baik dan sesuai dengan karakter tari topeng. Metode
adalah suatu cara yang diperoleh untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
menyampaikan materi kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru harus memiliki
metode ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh. Selain itu,
permasalahan tersebut, maka penelitian ini mengkaji lebih dalam tentang metode
3
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
Yogyakarta?
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pembelajaran tari.
4
D. Sistematika Penulisan
penulisan.
3. BAB III Metode Penelitian berisi tentang objek dan subjek penelitian,
tempat dan waktu penelitian, teknik validasi dan analisis data serta
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Pembelajaran
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016: 147). Secara literal metode berasal
dari bahasa Yunani (Greek) yang terdiri dari dua kosa kata yaitu metha dan
hodos, metha berarti melalui dan hodos berarti jalan, dapat disimpulkan
metode adalah jalan yang dilalui. Metode merupakan prosedur atau cara yang
secara harfiah menggambarkan jalan atau suatu cara yang akan dicapai atau
6
dapat mencapai hasil yang diharapkan (Hamdayama, 2016: 15). Secara
proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu proses
peserta didik. Peserta didik melakukan kegiatan belajar secara aktif dengan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
7
pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran adalah
belajar yang berlangsung dan alat atau sarana yang tersedia. Dalam proses
a. Metode Ceramah
2019: 12).
b. Metode Eksperimen
8
c. Metode Demonstrasi
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
d. Metode Diskusi
siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
dengan baik (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 15). Metode ini memiliki
9
beberapa kelebihan yaitu hubungan antar peserta didik dapat lebih dekat
kepercayaan diri, bagi peserta didik yang menjadi tutor akan mendapat
g. Metode Imitasi
tindakan maupun aksi seperti yang telah dilakukan oleh model dengan
2016: 148).
h. Metode Suggestopedia
10
yang menerapkan pendekatan itu, kepercayaan dari pihak siswa
Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan
lakukan di dalam kelas lebih lanjut, belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,
sejak masih bayi, sampai akhir hayat. Belajar dapat terjadi di rumah,
dengan cara apa saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja.
11
Seni tari merupakan salah satu bagian atau cabang kesenian. Untuk
tampak dengan jelas bahwa hakikat tari adalah gerak. Gerak tari berasal dari
gerak murni dan maknawi. Gerak murni atau gerak wantah adalah gerak
gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksud
unsur pokok tari yaitu elemen gerak tari yang terdiri ruang, waktu, dan
tenaga.
1) Ruang
gerak tari (Mulyani, 2016: 55). Ruang dalam tari berupa posisi,
dari awal sampai akhir agar bisa mewujudkan suatu gerak tari.
12
2) Tenaga
tari (Mulyani, 2016: 55). Hal tersebut menjadi kunci utama yang
harus dimiliki dan dikuasai oleh para penari agar para penari
3) Waktu
gerak adalah elemen yang ada di dalam seni tari yang terdapat
13
wirama, dan wirasa menjadi suatu sistem pengkategorian yang lazim
2) Wiraga
2) Wirama
3) Wirasa
14
mengingat arti atau makna yang terdapat pada suatu tarian
Mardawa Yogyakarta.
2. Thesis Ali Nur Sotya Nugraha pada tahun 2017dengan judul “ Tari
15
tari yang diteliti dan metode pembelajaran.
4. Jurnal Maria Ulfa dan Saifuddin dengan judul “Terampil Memilih dan
16
C. Kerangka Berfikir
Ndalem Pujokusuman untuk melestarikan tari klasik dan karawitan. Tari yang
klasik dan tari Klana Topeng tergolong dalam tari klasik. Pada pembelajaran tari
Klana Topeng terdapat tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu peserta didik
dapat menguasai dan dapat menarikan tari klana topeng dengan benar dan
tertentu dalam proses pembelajaran agar mendapat hasil belajar yang meningkat
berikut
17
YPBSM
Yogyakarta
KELAS KELAS
KARAWITAN TARI
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan. Kedua, metode ini
Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadapa pola – pola nilai yang dihadapi
1. Objek Penelitian
Mardawa Yogyakarta Tari ini merupakan tari klasik yang berasal dari
Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
19
Subjek penelitian pada proses pembelajaran yaitu Bidang Pendidikan
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
20
Laporan merupakan hasil akhir dari pengumpulan data-data saat
penelitian yang berisikan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
mengumpulkan sebuah data untuk memperoleh data yang akurat atau pasti dan
sesuai dengan kebutuhan penelitian yang diteliti maka diperlukan sebagai sumber
yaitu:
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer
21
peserta didik yang mengikuti pembelajaran tari Klana Topeng.
a. Wawancara
Topeng
b. Observasi
22
diperlukan dalam penelitian.
c. Dokumentasi
penelitian ini dengan bukti rekaman hasil wawancara, video dan foto
1. Teknik Validasi
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti, dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda
antara data yang didapatkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2017: 363). Teknik validasi pada
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
pengumpulan data dan sumber data yang ada. Bila peneliti melakukan
a. Triangulasi sumber
23
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
b. Triangulasi metode
c. Triangulasi waktu
lebih kredibel.
sumber. Triangulasi dengan sumber dari penelitian ini adalah guru pengajar
Tari Klana Topeng dan peserta didik sanggar. Data yang diperoleh melalui
24
diolah dan dianalisis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data
Proses analisis data model Miles and Huberman ini dilakukan melalui
beberapa langkah, dimulai dari proses penyusunan sampai pada analisis data
a. Pengumpulan Data
deskripsi Tari Klana Topeng. Teknik studi pustaka didapat dari UPT
25
dengan kegiatan pembelajaran Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta
Mardawa Yogyakarta.
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
d. Pengambilan Kesimpulan
26
sistematis serta bermakna untuk selanjutnya dibuat kesimpulan. Data
27
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hamengku Buwana II. Pada awalnya Ndalem ini ditempati oleh KRT
putra Sultan Hamengku Buwana VIII. Pada tahun 1948 hingga 1949,
ndalem ini pernah digunakan sebagai markas pasukan gerilya Hantu Maut.
kanan, senthong tengah, senthong kiri), gandhok kanan, gandhok kiri, dan
gadri.
28
yang didirikan pada tahun 1962. kemudian pada tahun 1976 karena animo
masyarakat lebih besar ditambahkan sebuah wadah lagi yang diberi nama
terjadi pada YPBSM. Eksistensi YPBSM saat ini tentunya tidak lepas dari
juga dalam alih generasi, pribadi Rama Sas bukan tipe seorang yang egois.
29
meneruskan keahlian yang dimilikinya. Sampai saat ini, meskipun sudah
nama Rama Sas dalam nama yayasan, yaitu Yayasan Pamulangan Beksa
Sasminta Mardawa. Atas jerih payah Rama Sas almarhum, keluarga dan
kesenian.
Atas berkah dan rahmat Tuhan YME, pada bulan Mei 2008 Pendapa
dari PT. BANK MANDIRI Persero. Tbk, sehingga kegiatan dan aktivitas
yayasan dapat berjalan kembali. Saat ini peserta didik yang belajar tari di
30
orang. YPBSM mempunyai beberapa kelas, selain untuk memisahkan
antara peserta didik putra dan putri pembagian ini juga meliputi tingkatan
usia. Adapun untuk kategori anak adalah usia antara 7-12 tahun sedangkan
Materi tari yang diberikan pun bertahap, mulai dari dasar hingga
lanjut, dan tentunya untuk anak dan dewasa juga dibedakan. Keduanya
memiliki kemampuan yang jelas berbeda, dalam hal ini YPBSM telah
bersifat tetap dan belum ada perubahan hingga saat ini, misalnya untuk
Tari Renggamataya selalu diberikan pada kelas tingkat 1 dewasa putri dan
Tari Nawung Sekar untuk kelas tingkat 1 anak-anak putri. Tingkat lanjut
tidak ada pengecualian, materi yang diberikan tidak tetap, tergantung dari
belajar menari dan bergabung dengan yayasan ini. Pendaftaran siswa baru
dengan sistem yang sama dengan YPBSM. Hampir setiap tahun semua
31
anggota dan pengajar berkunjung ke Jepang guna melihat kegiatan
Yogyakarta tetapi ada dari luar kota bahkan luar negeri, misalnya
penari yang cukup bagus, ada yang menjadi penari kraton adapula yang
Sotya Nugraha, M.Sn. Sebagai pusat seni tari gaya Yogyakarta oleh
Beksa Sasminta Mardawa terbagi menjadi empat (4) kelas yaitu kelas
32
anak-anak putra, kelas anak-anak putri, kelas dewasa putra dan kelas
dewasa putri.
Yogyakarta
2) Misi YPBSM
3) Tujuan
diri untuk :
33
b). Mendidik putra-putri Indonesia dalam bidang kesenian
proses pembelajaran.
Yogyakarta
roda empat. Meski letaknya di tengah kota, namun tidak terdengar suaru
34
Mardawa yang mempunyai semboyan “Pusat Seni Tari Tradisional Gaya
putri Indonesia dalam bidang kesenian khususnya seni tari klasik gaya
terdiri atas Guru tari anak putri empat (4) orang, tari anak putra dua (2)
orang, tari dewasa putri empat (4) orang dan tari dewasa putra tiga (3)
Kraton Yogyakarta.
dipakai sebagai alat atau media dalam mencapai maksud atau tujuan,
35
kondusif. Semua sarana prasarana bisa digunakan dan dinikmati semua
pementasan tari termasuk dalam sarana yang diberikan serta adanya cafe
prasarana pembelajaran pasti akan susah atau tidak berjalan dengan baik
Yogyakarta.
36
Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa Yogyakarta
pada hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai pukul 16.00 sampai
20.00 WIB sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Terdapat enam
Pertama yaitu ujian kenaikan tingkat yang dilakukan setiap enam bulan
dengan rias dan busana untuk setiap materi yang diujikan. Kedua yaitu
tutup tahun, dan keempat yaitu pentas memperingati hari ulang tahun
pendiri YPBSM, Rama Sas, atau biasa disebut dengan „Selasa Legen‟
dan yang terakhir yaitu berpartner dengan pihak Taman Budaya untuk
(23) tarian, yang terbagi empat (4) kelas yaitu tari anak putri, anak putra,
dewasa putri dan dewasa putra. Usia peserta didik di Yayasan Pamulangan
paling junior usia tujuh (7) sampai delapan (8) tahun, kelas dewasa tidak
terhingga. Kelas dewasa tidak melihat usia, karena jika seseorang mampu
37
YPBSM selain di bagian pendidikan juga dibagi menurut gender laki-laki
38
2. Proses Pembelajaran Tari Klana Topeng Sewandana Gaya
Yogyakarta
Tari topeng terdiri dari dua (2) jenis yaitu tari topeng klasik dan tari
topeng pedalangan. Adanya tari topeng klasik juga berasal dari tari
menjadi awal mula guru tari Krida Beksa Wirama yang merupakan
39
klasik Yogyakarta. (Wawancara dengan Sumaryono, 16 Juni 2021,
40
diakhiri dengan cepat (gropak) maupun pelan dan beberapa jenis
_5352 525G3_
41
bagian yang mempunyai makna dan fungsi masing-masing. Busana
tari sembet yaitu busana tari yang terbuat dari kain terdiri dari celana
42
Gambar 4. Busana kulitan ricikan
(Foto: Aisyah 2021)
43
b. Proses Pembelajaran Tari Klana Topeng Sewandana Gaya Yogyakarta
didik tiga orang dan berjalan kondusif. Guru mengelola kondisi dengan
dan banyak interaksi antara peserta didik dengan guru maupun antar
peserta didik. Interaksi antara guru dan peserta didik dimulai dari peserta
merupakan tari yang diberikan kelas lanjut dewasa ketika peserta didik
mengusai tari dasar dikarenakan tari topeng bukanlah tarian yang mudah
peserta didik.
44
Gambar 6. Persiapan dan sharing
(Foto: Aisyah 2021)
1) Kegiatan Pendahuluan
dicapai oleh peserta didik sebagai objek belajar, dan guru membantu
45
di YPBSM Yogyakarta adalah mengembangkan, melestarikan dan
mendidik peserta didik agar baik dalam menarikan tari klasik gaya
Yogyakarta.
peserta didik serta memberi pengetahuan menari dengan baik dan benar .
titik tekan yang lebih besar pada kognitif, dan dalam situasi ini
peserta didik dalam belajar dan mencapai tujuan secara optimal, sehingga
2) Kegiatan Inti
46
melalui observasi dan wawancara, tahapan pembelajaran yang dilakukan
a). Pada tahap awal pembelajaran, guru menjelaskan ragam gerak tari
diberikan.
b). Materi pembelajaran yang diberikan ialah materi ragam gerak yang
didik mengikuti gerak tari yang sudah dicontohkan, karena kelas ini
47
Gambar 7. Guru yang di depan memberikan contoh
ragam gerak Ngore Rikma
(Foto: Aisyah, 2021)
c). Guru melihat secara langsung gerak yang diberikan sudah benar
didik dan mengoreksi ragam gerak yang salah serta arah pandang.
48
saat proses latihan agar peserta didik terbiasa dengan properti
49
gerak di rumah, tidak hanya saat kegiatan di sanggar saja. Hal itu
yang dilakukan, guru dalam menentukan tahapan pembelajaran hal yang paling
utama yang harus diperhatikan adalah kondisi peserta didik, mencari sumber
daya peserta didik yang masuk karena materi Tari Klana Topeng Sewandana
yang sama. Bahwasan nya tahapan pembelajaran yang tepat akan mencapai
dapat belajar dengan efektif dan efisien, serta mencapai tujuan pembelajaran.
menggunakan properti Topeng, dikarenakan inti dari tarian ini agar peserta
didik terbiasa dan belajar menghidupkan topeng tersebut. Properti tari lainnya
menunjang gerak tari. Tari Klana Topeng Sewandana diiringi dengan musik
50
gamelan dengan gendhing Bendrong yang mempunyai karakter agung dan
untuk musiknya, namun pada saat pentas menggunakan iringan gamelan secara
materi tari, dan peserta didik juga mengerti apa yang disampaikan guru.
3) Kegiatan Penutup
juga melaksanakan kegiatan evaluasi atau penilaian. Hal tersebut sesuai dengan
salah satu peran guru dalam proses pembelajaran, yaitu guru bertindak sebagai
Evaluasi hasil pembelajaran seni tari terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yaitu wiraga, wirama, dan wirasa. Tiga aspek tersebut menjadi
suatu sistem pengkategorian yang lazim digunakan sebagai acuan ukur pada
pembelajaran tari dan kemampuan peserta didik dalam menyerap materi yang
51
mengetahui tingkat keberhasilan dan pemahaman peserta didik terhadap
tingkat setiap 6 bulan sekali dan diuji oleh penilai dari luar Yayasan
a. Metode Ceramah
untuk menerangkan ragam gerak dan sejarah tari Klana Topeng kepada
dengan metode demonstrasi agar tidak hanya teori namun berjalan juga
b. Metode Demonstrasi
52
mencontohkan kepada peserta didik gerak yang dicontohkan lalu guru
media, yaitu sampur dan media lainnya. Media ini digunakan oleh guru
terdapat kegiatan praktik secara langsung. Oleh sebab itu, dalam proses
didik satu ragam gerak dan peserta didik mengalami kesulitan dengan
53
gerak tersebut, guru membimbing peserta didik untuk mengulang gerak
c. Metode Imitasi
peserta didik ikut menarikan setelah dicontohkan. Metode ini cukup efektif
Hal ini juga disampaikan oleh beberapa peserta didik bahwa guru
Media ini digunakan oleh guru untuk mencontohkan terlebih dahulu ragam
gerak kepada peserta didik, dan peserta didik ikut mempraktikan apa yang
dalam menerima materi. Ini salah satu teknik pembelajaran dengan metode
imitasi.
54
Metode demonstrasi dan metode imitasi adalah metode pembelajaran
tepat.
oleh guru sehingga materi yang disampaikan juga cepat dihafal peserta
didik.
yang belum dapat dikuasi dengan baik, maka bagian tersebut yang akan
55
e. Metode Suggestopedia
guru juga efektif, dan salah satu metode efektif adalah pembelajaran
mendidik peserta didik dengan rangsang musik, dari musik itulah peserta
56
suasana yang menggembirakan, rileks dan di dalamnya dapat memberi
rumusan masalah dalam penelitian ini. Hasil penelitian melalui deskripsi yang
Sejarah, Visi, Misi, Tujuan, Lokasi, Susunan pengurus, Tenaga pengajar, Sarana,
luhur. Hal tersebut ada dalam visi misi, tujuan dari hasil penelitian bisa dilihat
Yogyakarta khususnya seni tari Klasik Gaya Yogyakarta dan meneruskan nilai-
57
Yayasan ini menunjukkan bahwa pihak Yayasan ingin membentuk pribadi siswa
yang memiliki kesiapan, tidak hanya dalam kemampuan menari namun juga
perilaku yang baik, membentuk pribadi siswa yang mampu bertanggung jawab
serta mandiri untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan datang di dunia
kesenian.
Tari Klana Topeng Sewandana yang merupakan salah satu tarian di Yayasan
menyenangkan. Hal tersebut juga merupakan peran dari seorang guru yang
didik. Kegiatan pelatihan tari juga dapat menambah dan memperluas wawasan
peserta didik dalam menekuni tari yang diinginkan, serta membentuk karakter dan
58
menyeimbangkan tiga aspek tersebut. Berawal dari peserta didik yang belajar
memahami ragam gerak tari dan mengenal histori atau sejarah tari menyeluruh, itu
termasuk dalam aspek kognitif. Peserta didik belajar melakukan posisi atau
tatanan Jawa yang benar termasuk dalam ranah afektif. Ketika peserta didik sudah
mengerti ragam gerak tari, sejarah dan sikap dalam menari peserta didik baru
masing peserta didik yang senantiasa dikembangkan setiap harinya. Hal ini
yang sangat baik dan tidak monoton untuk kalangan anak sampai dewasa dengan
Tahapan yang telah dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran tari
untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian, guru
dalam menentukan tahapan pembelajaran hal yang paling utama yang harus
diperhatikan adalah psikis peserta didik. Mencari sumber daya peserta didik yang
masuk, karena materi Tari Klana Topeng Sewandana ini merupakan kelas lanjut
wirasa dan wirama yang harus terasah. Tari Klana Topeng Sewandana
mempunyai ciri khas dalam ragam geraknya, terdapat pada ragam gerak sepak
kemampuan masing-masing peserta didik untuk dapat mencapai hasil yang sama.
Bahwasanya tahapan pembelajaran yang tepat akan mencapai tujuan yang tepat
59
juga. Pencapaian itu juga dapat terjadi karena adanya metode pembelajaran yang
digunakan.
peserta didik maupun guru, keadaan proses belajar yang berlangsung dan alat atau
sarana yang tersedia. Ketika semua dapat terorganisasi dengan baik, metode dapat
bahwa keterkaitan antar metode pembelajaran ada dalam proses pembelajaran tari
Memberikan nilai historis atau sejarah yang terkandung dalam tari dan
60
gerak maknawi pada tari Klana Topeng Sewandana. Proses kegiatan
mengerti ragam gerak tari, sikap ketubuhan yang baik dan nilai
contoh penggunaan properti yang tepat pada setiap gerak tari. Proses
dicontohkan.
61
metode latihan (drill), hal ini bisa dilihat dari kegunaan metode latihan
bisa dilihat dari kegunaan metode imitasi bahwa peserta didik setelah
62
Suggestopedia juga menjadikan rangsang musik bekerja dengan baik
(4) metode yang terdiri dari Metode ceramah, demonstrasi, latihan (dril) dan
imitasi menjadi metode yang bisa digabungkan satu sama lain untuk
bahwa sugestologi sebagai suatu sains telah menemukan faktor sugesti sangat
penting dalam kehidupan manusia. Dalam suatu interaksi selalu terdapat dua
aspek yakni aspek logis (sadar) dan aspek emosi (tak sadar), dari semua metode
yang dipakai guru dalam proses pembelajaran tari Klana Topeng Sewandana
dengan cara mengorganisasi isyarat sugestif dan emosional yang tidak disadari
dikembangkan dari sugestologi, yakni kekuasaan atau otoritas guru, peserta didik
dan sikap yang santai. Otoritas guru dianggap penting agar latihan yang diberikan
akan diingat betul oleh peserta didik. Otoritas menandakan pula bahwa interaksi
guru dan peserta didik berlangsung seperti hubungan orang tua dengan anaknya.
63
Hubungan metode suggestopedia sebagai metode khusus dalam proses
tari Klana Topeng Sewandana ini bahwasannya metode tersebut besar kaitannya
dengan motivasi. Apabila bahan pelajaran disajikan secara menarik maka motivasi
peserta didik dalam menari akan meningkat, dan sebaliknya jika materi tidak
disajikan secara menarik akan membuat motivasi belajar peserta didik menjadi
dengan baik oleh guru ketika melakukan pembelajaran dengan komunikasi verbal
Yogyakarta terdapat Tujuh (4) Metode Pembelajaran yang dipakai guru dalam
melatih peserta didik dan satu (1) metode khusus. Hal ini dapat dilihat dari hasil
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berorientasi pada Tari klasik Gaya Yogyakarta tidak dapat terlepas dari sistem
dimana aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat terolah dengan baik dalam
proses pembelajaran Tari Klana Topeng Sewandana bisa bermanfaat dalam proses
pembelajaran Tari Klana Topeng Sewandana, maka hasil yang baik juga dari
peserta didik untuk dapat tersalurkan dan tertanamkan dengan baik dalam proses
pembelajaran tari.
menemukan materi baik dalam penjiwaan maupun dalam ragam gerak tari. Bahwa
tari Klana Topeng Sewandana mempunyai ciri khas dalam ragam geraknya,
terdapat pada ragam gerak sepak wiron dan obah lambung. Tahapan pembelajaran
65
terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik mempunyai peran yang sama
besarnya dalam proses pembelajaran. Guru mengarahkan agar peserta didik dapat
mengerti dan memahami tiap ragam gerak tari yang diajarkan sampai mencapai
tujuan pembelajaran yang dicapai. Akhir dalam pelaksanaanya terdapat lima (5)
Metode pembelajaran yang dipakai guru dalam pembelajaran Tari Klana Topeng
Sewandana hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang ditemukan dalam
(drill), Imitasi, dan Suggestopedia sebagai metode khusus yang dipakai guru
dalam proses pembelajaran yang ada pada Tari Klana Topeng Sewandana di
B. Saran
66
DAFTAR PUSTAKA
67
Program Studi Pengkajian Seni. Pascasarjana Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.
Pratiwi, Ririn Putri. (2012). Metode Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas VII. I SMP Negeri I Palangga Kabupaten Gowa. Diploma
Thesis Jurusan Sendratasik. Fakultas Seni dan Desain. Universitas
Negeri Makassar.
Ratumanan. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.
Sholeh, Moh. (2014). Metodologi Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta:
Kauka Dipantara.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.
Sugiyono. (2016). Bandung: Alfabeta.Yogyakrta: Graha Ilmu.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sumaryono. (2016). Antropologi Tari dalam Perspektif Indonesia.
Yogyakarta: Media Kreativa Yogyakarta.
Ulfa, Maria dan Saifuddin. (2018). Terampil Memilih dan Menggunakan
Metode Pembelajaran. Jurnal Suhuf. (Nomor 1, 2018). Hlm 35-36.
Vol. 30.
Jurnal Online
Riseu,Paulina (2015). Pengaruh Metode SUGGESTOPEDIA Terhadap
Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas III Sekolah Dasar,
Vol2,(2),53.https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/issue/vie
w/611,
Narasumber:
Kuswaladaya, Lantip, (2021), Pengajar Yayasan Pamulangan Beksa
Sasminta Mardawa Yogyakarta. Tanggal 30 Mei 2021 pukul 13.00 WIB.
Yulianto, (2021), Pengajar Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa
Yogyakarta. Tanggal 19 Mei 2021 pukul 12.00 WIB.
Sumaryono, (2021), Dosen Tari ISI Yogyakarta. Tanggal 17 Juni 2021
pukul 10.00 WIB.
Asmorotedjo, Anter, (2021), Guru SMK Negeri 1 Yogyakarta (SMKI) dan
Seniman Tari. Tanggal 20 Juni 2021 pukul 20.00 WIB.
Pambudi,Tulus, Putra Raihan, (2021), Murid Yayasan Pamulangan Beksa
Sasminta Mardawa dan Murid SMK Negeri 1Yogyakarta (SMKI). Tanggal
2 Juni 2021 pukul 14.00 WIB
68
Hafid, Muhammad, (2021), Murid Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta
Mardawa dan Murid SMK Negeri 1 Yogyakarta (SMKI). Tanggal 2 Juni
2021 pukul 14.30 WIB
Kurniawan, Dendi Putra, (2021), Murid Yayasan Pamulangan Beksa
Sasminta Mardawa dan Murid SMK Negeri 1Yogyakarta (SMKI). Tanggal
2 Juni 2021 pukul 15.00 WIB
69
DAFTAR ISTILAH
70
LAMPIRAN
71
Gambar 13. Wawancara dengan Anter Asmorotedjo
(Foto: Aisyah, 2021)
72
Gambar 15. Pembelajaran sebelum menggunakan topeng
(Foto: Aisyah, 2021)
73
Gambar 17. Evaluasi
(Foto: Aisyah, 2021)
74
Gambar 19. Pemakaian busana Klana Topeng Sewandana
tampak belakang
(Foto: Aisyah, 2021)
75
Lampiran 2. Susunan Pengurus dan jadwal YPBSM
76
tabel 4. Jadwal Kelas Anak Putra dan Putri
(Sumber: YPBSM, 2021)
77
tabel 5. Jadwal Kelas Dewasa Putra dan Putri
(Sumber: YPBSM, 2021)
78
Lampiran 3. Kisi-kisi Observasi, Wawancara
tabel 6. Kisi-kisi Observasi
(Sumber: Aisyah, 2021)
4 Tahapan Pembelajaran
5 Metode Pembelajaran
6 Media Pembelajaran
7 Materi Pembelajaran
8 Jadwal Pembelajaran
9 Evaluasi Pembelajaran
79
tabel 7. Kisi-kisi Wawancara Guru/Pengajar
(Sumber: Aisyah, 2021)
80
tabel 8. Kisi-kisi Wawancara Siswa
(Sumber: Aisyah, 2021)
81
Lampiran 4. Transkrip Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA
PENGAJAR TARI KLANA TOPENG YBPSM DAN PENARI KRATON
YOGYAKARTA
82
Peneliti : Apakah ada metode khusus yang digunakan saat
pembelajaran tari klana topeng?
Pengajar : yang jelas harus dekat dengan fasilitas, ya topeng itu.
Bahkan ada juga yang sampai “digowo turu ki yo ono
saking pengen dalami topeng kui”. Dan terpenting peka
terhadap musik.
Peneliti : Apakah ada metode lain?
Pengajar : Suges itu penting, imitasi, demonstrasi, sama motivasi ke
anak itu hal yang penting juga.
Peneliti : Evaluasi dalam pembelajaran tari ini bagaimana mas?
Pengajar : Esensinya peka terhadap kendangan, ora telat irama,
jogetan e yo apal, kadang bocah kui saking kepecah e
nganti lali ra ngobahke rai. Kui angel e joget topeng. Balik
lagi ke evaluasi setiap selesai pasti kita bincang lagi dan
yang jelas di 6 bulan sekali pasti ada pentas ujian.
Peneliti : Baik sepertinya wawancara ini sudah cukup. Saya
ucapkan terimakasih mas ical sudah memberikan waktu
kepada saya.
Pengajar : Iya sama-sama, kalau ada hal yang mau disampaikan atau
ditanyakan bisa hubungi kembali.
83
TRANSKRIP WAWANCARA
PENGAJAR TARI KLANA TOPENG SEWANDANA KELAS LANJUT
YBPSM DAN PENARI KRATON YOGYAKARTA
84
Pengajar : Tergantung materi, kadang bisa 2 jam lebih. Tapi tidak
selalu.
Peneliti : Untuk evaluasi pembelajaran apa saja pak?
Pengajar : Yang pasti setiap 6 bulan sekali ada pentas ujian yang
diselenggarakan YPBSM, dan disitu juga yang menilai dari
luar.
Peneliti : Ada target pertemuan tidak pak?
Pengajar : Kalau target tergantung, tapi saya haruskan untuk setiap
datang harus ada pertanyaan agar anak tau dan mau mencari
tau. Harus aktif.
Peneliti : Bagaimana cara agar siswa bisa menjadi karakter yang
sesuai dengan tarian yang ditarikan pak?
Pengajar : Pahami topeng dahulu, di liling, di delokke terus podo
karo delok pitik. Gerak nendi wae di tutne. Sering di cobo
di sawang kui kuncine.
Peneliti : Baik pak, terimakasih atas wawancaranya. Bila saya ada
kesulitan bisa saya tanyakan kembali pak.
Pengajar : Iya gapapa, tanyakan saja yang perlu ditanyakan.
85
TRANSKRIP WAWANCARA
PENGAJAR TARI KLANA TOPENG ISI YOGYAKARTA DAN
AKADEMISI
86
Dosen : Gendhing Klana Topeng gagah ki mesti gendhing e ya
gendhing Bendrong. Kamu juga harus tau esensi dasar dari
tari Klana itu apa. Bahwa esensi Klana Topeng gagah itu
kiprahannya. Kiprah itu gerak cepat dan dinamis. Paham?
Peneliti : Ya pak. Mungkin itu dulu bapak yang mau saya tanyakan.
Terimakasih atas waktunya.
87
TRANSKRIP WAWANCARA
SENIMAN TARI YOGYAKARTA
88
TRANSKRIP WAWANCARA
PESERTA DIDIK YBPSM
89
TRANSKRIP WAWANCARA
PESERTA DIDIK YBPSM
90
TRANSKRIP WAWANCARA
PESERTA DIDIK YBPSM
91