Oleh:
ZALEKA
NIRM. 1220160472
SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Iqra Annisa Pekanbaru
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E.)
Menyetujui
Sidang Munaqosyah
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
i
SURAT PERNYATAAN
Nama : Zaleka
NIRM : 1220.16.0472
Pekerjaan : Mahasiswa
Zaleka
ii
KATA PENGANTAR
iii
9. Kepada adek - adek tingkat dan teruskan perjuangan untuk memperjuangkan
ekonomi rabbani di bumi lancang kuning, Riau ini.
Zaleka
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
ABSTRAK ...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
D. Sistematika Penulisan................................................................................6
A. Kajian Teoritis...........................................................................................8
1. Zakat......................................................................................................8
2. Konsep Miskin....................................................................................13
3. Lembaga Amil Zakat (LAZ)...............................................................15
4. Pemberdayaan Mustahik.....................................................................16
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan.........................................................19
D. Sumber Data............................................................................................25
v
F. Teknik Analisis Data...............................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................30
1. Sejarah IZI...........................................................................................30
2. Visi dan Misi.......................................................................................31
3. Bentuk Bentuk Layanan IZI................................................................32
4. Struktur Organisasi..............................................................................33
5. Kegiatan dan Aktifitas IZI..................................................................34
B. Hasil Penelitian........................................................................................38
BAB V PENUTUP.................................................................................................61
A. Kesimpulan..............................................................................................61
B. Saran........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
1 ص Sa S
1 ض da D
”Ta Marbutah” ()ﺓ
selalu ditulis ”h”
1 ط ta T
ketika wakaf
(berhenti),; dan
1 ظ za Z jika wakaf ia tetap
ditulis ”t”.
1 ع ’a ’
1 غ gha Gh
2 ف fa F
2 ق qa Q
2 ك ka K
2 ل la L
2 م ma M
2 ن na N
ix
2 و wa W
2 ه ha H
2 ي ya Y
ABSTRAK
x
dapat berjalan dengan lebih baik dan tersistem sehingga meminimalisir tingkat
kegagalan. Pembinaan dan kontrol kepada setiap program menjadi faktor utama
yang sangatlah penting dalam kemajuan mustahik.).
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
pengelolaan dana zakat, infaq, shodaqoh. IZI fokus menjadi lembaga pengelola
zakat skala nasional untuk kelas menengah muslim Indonesia. 3
Salah satu program yang dilakukan IZI adalah IZI To Success, IZI To
Success merupakan program pemberdayaan dana zakat IZI di bidang ekonomi.
Program ini meliputi: Pelatihan Keterampilan, yang akrab dengan singkatan
PK ini merupakan program peningkatan kompetensi diri dalam hal
keterampilan kerja. Program peningkatan yang diberikan berupa pelatihan
keterampilan (Jahit, Cukur, Pijat, Bekam, Bina Ternak, dan Smart farm).
Selain itu program lainnya adalah Pendampingan Wirausaha (Lapak
Berkah) Lapak Berkah adalah program pemberian modal usaha beserta sarana
usahanya berupa gerobak atau sejenisnya kepada para pelaku usaha mikro
disertai dengan pendampingan singkat secara personal maupun pendampingan
secara kelompok untuk usaha sejenis maupun berbeda. Hal tersebut bertujuan
agar pengawasan terhadap perkembangan wirausahanya terkontrol. Di
Pekanbaru, IZI melakukan pelatihan dan pendampingan usaha agar mustahiq
dapat terus berkembang dan keluar dari jeratan kemiskinan.
Gambar 1. 1 Pelatihan Servis AC oleh IZI Pekanbaru
3
Wildhan Dewayana, “InIZIatif”, IZI Magazine, Tahun 2016 (1April 2016), h. 15-
16
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di ambil beberapa
pokok masalah yang perlu diteliti yaitu:
1. Apasaja program pemberdayaan mustahiq yang dilakukan oleh Inisiatif
Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru.
6
D. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini terarah, maka penulis memaparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari: Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka yang berisikan kerangka pikiran, landasan
teoritis dan kajian penelitian yang relevan.
BAB III : Metode penelitian, yang terdiri dari lokasi penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data.
BAB IV : Hasil pembahasaan dari penelitian analisis pengentasan
kemiskinan pada program pemberdayaan mustahiq (IZI) di kota
Pekanbaru.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Zakat
a. Pengertian Zakat
Menurut Syaikh Utsaimin zakat menurut bahasa artinya bertambah
dan berkembang. Setiap sesuatu yang bertambah jumlahnya atau berkembang
ukurannya dinamakan zakat. Adapun menurut syara’ yaitu beribadah kepada
Allah dengan mengeluarkan bagian wajib secara syara’ dari harta tertentu dan
diberikan kepada kelompok atau instansi (zakat) tertentu.4
M. Nur Ariyanto menjelaskan bahwa makna keberkahan yang terdapat
pada zakat berarti dengan membayar zakat maka zakat tersebut akan
memberikan berkah kepada harta yang kita miliki dan meringankan beban
kita di akhirat kelak. Zakat berarti pertumbuhan karena dengan diberikannya
hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi uang yang sehat
dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya fungsi uang dalam
perekonomian.5
Harta yang dikeluarkan untuk zakat itu disebut zakat karena zakat itu
mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, dan menyuburkan harta atau
membanyakkan pahala yang akan diperoleh mereka yang mengeluarkannya.
Zakat menunjukkan kepada kebenaran iman, maka olehnya disebut ṡhadaqah
yang membuktikan kebenaran kepercayaan, kebenaran tunduk dan patuh serta
taat mengikuti apa yang diperintahkan. Demikian juga zakat mensucikan
pekerti masyarakat dari dengki dan dendam.6
4
Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin. Ensiklopedi Zakat kumpulan fatwa zakat syaikh
Muhammad Shalih al-Utsaimin. (Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2010), h. 45.
5
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 249.
6
Teungku Muhammad Hasbi Shiddieqy, Pedoman Zakat (Semarang: PT.Pustaka Rizki
Putra. 2006), h. 9.
9
c. Urgensi Zakat
Zakat merupakan kewajiban setiap muslim, sebab zakat itu termasuk
salah satu rukun Islam. Zakat tidak bersifat sukarela atau sekedar pemberian
dari orang-orang kaya kepada orang fakir, akan tetapi merupakan hak orang
fakir dengan ukuran tertentu. Zakat merupakan rukun Islam yang
penyebutannya dalam Al Quran selalu beriringan dengan perintah kewajiban
shalat, dan itu terdapat pada lebih 83 ayat dalam Al Quran.8
Zakat merupakan hak bagi para mustahiq, tidak bersifat pemberian
atau sukarela dari orang-orang kaya atau sebagai kelebihan dari orang-orang
bijaksana.
Zakat, disamping sebagai rukun Islam yang ketiga, bagian daripada
ibadah mahdah kepada Allah swt, juga ibadah māliyah istima‟iyah yang
memiliki berbagai fungsi sosial yang sangat strategis dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan umat. Secara empiris, hal ini pernah terbukti
dalam sejarah pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis. Ketika itu, zakat
dikelola oleh para petugas (amil zakat) yang amanah dan profesional,
dibawah kendali pemerintah yang adil dan bertanggung jawab, ternyata telah
mampu meningkatkan kesejahteraan umat dan meminimalisir hal-hal yang
berkaitan dengan kemiskinan dalam waktu relatif tidak lama.9
7
Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat, (Ed. 1; Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2006.), 1.
8
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 209-
210
9
Didin Hafidhuddin, Peran Strategi Organisasi Zakat dalam Menguatkan Zakat di Dunia,
jurnal AL-INFAQ Program Studi Ekonomi Islam FAI UIKA Bogor., ISSN: 2087-2178. Vol. 2 no
1. Maret 2011, h. 1.
10
ِ ِِ ِ ِ
َالص اَل ة
َّ يم وا
ُ ين ُح َن َف اءَ َو يُق
َ الد َ َو َم ا ُأم ُر وا ِإ اَّل ل َي ْع بُ ُد وا اللَّ هَ خُمْ ل ص
ِّ ُني لَ ه
ِك ِد ين الْ َق يِّ م ة ِ ٰ َ الز َك
َّ َو يُ ْؤ تُوا
َ ُ َ َو َذ لfۚ اة
Terjemahnya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya mereka menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
dan yang demikian itulah agama yang lurus.10
10
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya, 1048.
11
3Syaikh Ali Ahmad Al-Jarjawi, Indahnya Syariat Islam (Jakarta: Gema Insani, 2006), h.
177.
11
ِ ِ َّ الز َك اةَ و ار َك ع وا م ع
َّ الص اَل ةَ َو آتُوا ِ
َالر اك ع ني ََ ُ ْ َ َّ يم وا
ُ َو َأق
Terjemahnya: Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama
orang- orang yang ruku’.13
Dasar hukum zakat maal QS Al-Baqarah/2: 254
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (dijalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari
12
Didin hafidhuddin, Konsepsi universal zakat dan pajak dalam membangun ummat, Jurnal
ilmiah Khazanah UIKA
13
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Adhi Aksara Abadi
Indonesia, 2011), 8.
12
itu tidak adalagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang yang zalim.”14
14
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya, 62.
15
https://islam.nu.or.id/post/read/84887/dasar-kewajiban-zakat-dalam-islam
16
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),
h. 23
13
2. Konsep Miskin
a. Pengertian Miskin
Undang - undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Penanganan Fakir Miskin, disebutkan dalam Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1,
bahwasanya yang dimaksud dengan: 18
1. Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan/atau mempunyai mata pencaharian, tetapi tidak mempunyai
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya
dan/atau keluarganya.
2. Penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan,
pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap
warga negara.
17
Abdullah Nashih Ulwan, Zakat menurut 4 mazhab (Jakarta:Pustaka Alkautsar, 2008), h.
13.
18
UU Republik indonesia no 13 tahun 2011.
14
insidental.19
19
Abdurrachman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial (Jakarta: Raja
Grafindo, 1998), h. 221.
20
0Abdurrachman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, h. 223
15
21
BPS (Badan Pusat Statistik), Peta Kemiskinan Indonesia, 2012, hlm. 43.
22
Lincolin Arsyad, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah,
(Yogyakarta: BPFE, 1999), hlm. 238.
16
4. Pemberdayaan Mustahik
Pemberdayaan adalah mencakup upaya-upaya untuk mengembangkan
daya dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, melindungi masyarakat yang
17
23
Jokebet Saludung, Peranan Evaluasi dalam Manajemen Peningkata Mutu Berbasis
Jurusan, Jurnal MEDTEK, Vol.1, No.2, Oktober 2009, h. 5
24
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, PT Refika Aditama, Bandung, 2005, h.
56
18
25
M. Arif Budiman Kasim dan Izzudin Edi Siswanto, Analisis Efektivitas Pendaygunaan
Zakat Produktif Pada Program Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Sukabumi, Jurnal Ekonomi
dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No. 1, tahun 2014.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Burhan, Bungin. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
26
Sosial Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana Pranada Media, 2010), hlm. 93.
25
D. Sumber Data
Guna mendukung penelitian maka jenis data yang digunakan sebagai
berikut:
1. Data kuantitatif
Data berupa angka-angka yang diperoleh dari Kantor Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI), seperti jumlah bantuan, program yang dilakukan, serta
layanan lainnya yang ada di Kantor Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
2. Data kualitatif
Data kualitatif berupa struktur organisasi Inisiatif Zakat Indonesia (IZI),
gambaran umum objek penelitian, sejarah Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
serta data-data lainnya penunjang penelitian.
27
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada: 2008) hlm 81
26
28
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 402
29
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada: 2008) hlm 82
30
Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif.(Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
2007) hlm. 90.
27
31
Iskandar. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), hlm.
121.
32
Iskandar. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), hlm.
123.
33
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi disertai contoh praktis riset media, public
relations, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran, (Jakarta: Prenada Media,
2009), hlm. 118.
28
34
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm.103.
35
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm
193
36
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), cet-13, hlm. 24
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2012), hlm. 246
29
BAB IV
PEMBAHASAN
MISI
1. Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan penghimpunan dana
zakat.
2. Mendayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip- prinsip
kemandirian
3. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah, media,
dunia akademis (academia), dan lembaga lainnya atas dasar keselarasan
nilai- nilai yang dianut.
4. Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai dengan regulasi
yang berlaku, tata kelola yang baik (good governance) dan kaidah syariah
5. Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum, kerjasama, dan
program- program penting lainnya yang relevan bagi peningkatan efektifitas
peran lembaga pengelola zakat di level lokal, nasional, regional, dan global.
32
4. Struktur Organisasi
Kepala
Perwakilan
1. Kepala Perwakilan
2. Staff Kemitraan
Staff Kemitraan adalah petugas yang bertugas dan bertanggung jawab atas
hubungan LAZ IZI dengan para mitra kerja IZI.
Staff Keuangan dan Akuntansi adalah staff di LAZ IZI yang bertanggung
jawab dalam proses pemberian pembiayaan mulai dari kelengkapan data dan
verifikasi dokumen, serta mengarsipkan laporan pengumpulan Zakat, infak,
shadaqah yang telah di himpun dari muzakki.
34
4. Staff Pemberdayaan
b. Izi to Smart
IZI To Smart merupakan program pemberdayaan dana Zakat
dibidang pendidikan yang meliputi program :
a. Beasiswa Mahasiswa
Program ini meliputi pemberian beasiswa, pembinaan dan pelatihan bagi
mahasiswa dari keluarga dhuafa. Tujuan yang diharapkan hadir pada
program ini adalah untuk membentuk SDM yang unggul dalam budi
pekerti, intelektualitas, dan kecerdasan sosial sehingga mampu
35
B. Hasil Penelitian
1. Pelatihan Keterampilan (Skill Training) IZI Kota Pekanbaru
Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan softskill dan
hardskill berupa menjahit, tata boga, mencukur, pijat dan bekam. Beberapa
jenis pelatihan tersebut akan dikelola pada Program Inkubasi Kemandirian
(PIK). Diharapkan setelah selesainya pelatihan, para peserta memiliki
keterampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
peserta.
Untuk sistem pencarian calon penerima manfaat sendiri pada program
pelatihan keterampilan ini sudah termasuk terstruktur tetapi masih belum
terlalu masif. Hal tersebut dijelaskan berdasarkan perbedaan dari mana dan
usaha yang dilakukan oleh para mustahik hingga mendapatkan manfaat dari
IZI To Success.
Salah satu program keterampilan yang diadakan Izi Riau adalah
pelatihan mencukur. Program ini diikuti oleh 15 orang peserta yang berasal
dari berbagai wilayah di Riau. Program launching ini dilaksanakan di Cafe
Zyan Jl. Subrantas Panam. Launching ini dibuka oleh Ghofur, Kepala Bidang
Pemberdayaan IZI Riau. Dalam arahannya, Ghofur mengatakan
Program ini sejatinya harus disukseskan secara bersama-sama,
apalagi melihat antusias peserta yang mendaftar sudah lebih dari
kouta, yakni 10 orang. Harapan kita program ini mampu
memberikan keberkahan kepada peserta agar kedepannya menjadi
lebih baik lagi.
Adanya program ini semua sesuai dengan visi dan misi dari YBM PLN
yakni menjadikan penerima manfaat kelak bisa jadi pemberi manfaat. Sehingga
peserta dapat melangsungkan kehidupannya dengan lebih baik. Seperti pada
kutipan wawancara dengan peserta yakni ibu Ummi,
menggunakan grobak atau tidak, dan ibu janda yang belum punya usaha tetapi
ingin mempunyai usaha.
Program Lapak Berkah dalam menyalurkan dana zakatnya, selain dari
zakat para masyarakat, biasanya juga bekerjasama dengan mitra-mitra yang
ingin menyalurkan dana zakat karyawannya. Seperti Kerjasama Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI) perwakilan Riau bersama BNI Syariah dan Yayasan Hasanah
Titik (YHT) membagikan 17 gerobak berkah dan Modal usaha pada Penerima
Manfaat (Mustahik).
Gambar 4. 4 Gerobak Gorengan Bantuan Program Lapak Berkah
Salah satu penerima manfaat program, Lapak Berkah, Sri, yang sehari-
harinya berdagang sayur keliling telah dapatkan satu gerobak baru untuk
melanjutkan kegiatan jualan sayurnya sehari-hari dan melalui bantuan dalam
bentuk gerobak ini sangat membantu mudahkan aktivitasnya. Seperti pada
kutipan wawancara dengan Ibu Sri :
"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya untuk jualan keliling,
karena kondisi gerobak sayur saya sudah tidak layak lagi"
distribusi lapak berkah. Dana zakat yang terkumpul dari para muzakki dan
mitra-mitra kemudian di gunakan untuk para mustahik dalam bentuk program
Lapak Berkah yang di berikan dalam bentuk modal usaha dan gerobak.
9. IZI memberikan modal usaha, modal usaha sendiri dibagi menjadi dua dan
diberikan secara bertahap, yaitu modal berupa sarana prasarana gerobak dan
sejenisnya yang diberikan di awal, dan modal penunjang usaha yang akan
diberikan pada tahap selanjutnya.
10. IZI memberikan Pembinaan usaha yang dilakukan sekali selama program
Lapak Berkah. Pada pembinaan usaha pertama tim IZI memberikan tips-
tips dalam melakukan usaha dan berbisnis
C. Pembahasan
Implikasi zakat adalah memenuhi kebutuhan masyarakat yang
kekurangan, mampu memperkecil jurang kesenjangan ekonomi, menekan
jumlah permasalahan sosial dan menjaga kemampuan beli masyarakat agar
dapat memelihara sektor usaha atau dengan kata lain, zakat menjaga konsumsi
masyarakat pada tingkat yang minimal, sehingga perekonomian terus berjalan.
Zakat menjadikan masyarakat tumbuh dengan baik dan zakat dapat
mendorong perekonomian. Zakat tidak hanya dapat dimanfaatkan secara
konsumtif, tetapi juga zakat akan lebih bermanfaat jika diberdayakan secara
produktif. Hal ini akan membantu para mustahiq tidak hanya dalam jangka
pendek tetapi juga untuk jangka yang lebih panjang. Diharapkan dengan
adanya bantuan modal usaha kepada mustahiq maka akan dapat mendorong
mustahiq untuk dapat meningkatkan pendapatannya melalui usaha produktif
dengan dana yang mereka terima sehingga susunan masyarakat akan berubah
yaitu dengan menjadikan mustahiq menjadi seorang muzakki baru.
Berdasarkan tujuan dari penelitian, untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan mustahiq yang dilakukan oleh Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota
Pekanbaru. Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Y. J. Sampurna, S. E
selaku kepala perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru.
Adapun hasil wawancara sebagai berikut :
Peran Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru dalam
menanggulangi tingkat kemiskinan masyarakat yaitu Inisiatif
Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru yang secara nasional
bergerak dalam bidang pendayagunaan zakat infaq dan sedekah
secara produktif. Secara produktif maksudnya adalah untuk
memandirikan para mustahiq dengan cara melakukan
pemberdayaan dana zakat yang sifatnya produktif, contohnya
adalah dengan memberikan permodalan usaha, mendirikan
warung mini, dan lainnya.
Dana zakat akan lebih berdaya guna jika dikelola untuk modal usaha
dan hal ini diharapkan dapat mengentaskan seseorang dari kemiskinan. Peranan
zakat produktif pada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru dalam
pengembangan usaha adalah sebagai berikut:
1. Adanya bantuan zakat produktif yang diberikan Inisiatif Zakat Indonesia
(IZI) Kota Pekanbaru mampu membantu mustahiq mengatasi masalah
dalam hal kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya yang
merupakan sumber pendapatan bagi mustahiq dalam memenuhi kebutuhan
sehari hari. Bantuan modal usaha yang diberikan oleh Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru dapat membantu dalam pengembangan
usaha mustahiq.
2. Mustahiq yang mendapatkan bantuan zakat produktif mampu menjadi
muzakki baru, karena mustahiq diwajibkan menyisihkan pendapatannya
sedikit demi sedikit untuk ditabung yang akan digunakan oleh mustahiq
untuk penambahan modal usaha sehingga harapannya mampu untuk
mengeluarkan dana ZIS.
Berdasarkan hasil wawancara dengan mustahiq, zakat produktif yang
diberikan menunjukkan bahwa bantuan tersebut cukup membantu dalam
mengatasi permasalahan kekurangan modal usaha. Mustahiq yang kekurangan
modal dalam menjalakan usahanya cukup terbantu dengan adanya zakat
produktif yang diberikan oleh Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru.
Peranan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru yang telah dijelaskan
diatas belum sepenuhnya berperan secara maksimal karena peran zakat
produktif dalam pengembangan usaha hanya sebatas pemberian modal usaha.
Peran yang dilakukan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru
dalam menanggulangi tingkat kemiskinan masyarakat yang secara nasional
bergerak dalam bidang zakat produktif. Peran yang dilakukan Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru adalah dengan memberikan permodalan usaha,
mendirikan warung mini dan pemberdayaan UMKM. Dengan adanya bentuk
usaha tersebut yang nantinya akan diberikan kepada para mustahiq yang
memiliki semangat tinggi dalam menjalankan usaha. Inisiatif Zakat Indonesia
(IZI) Kota Pekanbaru juga berharap dengan adanya bentuk permodalan usaha
57
a) Faktor penghambat
Misalnya seorang mustahiq yang diberikan pemberdayaan UMKM dan dari
awal usaha itu berjalan mustahiq berjualan usaha A sedang di pertengahan
usaha tersebut berjalan mustahiq memutuskan untuk berganti usaha menjadi
usaha B. Jadi yang dari awal pihak Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota
Pekanbaru memberikan arahan atau bimbingan kepada mustahiq tersebut
sudah tidak sesuai lagi, terkadang perubahan-perubahan yang dilakukan
mustahiq tersebut yang membuat faktor penghambat Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru. Seorang mustahiq yang memutuskan untuk
berpindah jenis usahanya tetap diberikan bimbingan tetapi tidak
bertanggungjawab penuh atas usaha barunya tersebut.
b) Faktor pendukung
Banyaknya muzaki yang menjadi penguat sekaligus menjadi pembimbing
para mustahiq yang akan dibangun ekonominya. Faktor penghambat dan
pendukung sekaligus menjadi suatu acuan untuk Inisiatif Zakat Indonesia
(IZI) Kota Pekanbaru melakukan evaluasi terus-menerus. bahkan seminggu
setalah ACC untuk mendapatkan bantuan pendayagunaan UMKM Inisiatif
Zakat Indonesia (IZI) Kota Pekanbaru melakukan pemantauan, melihat dan
mengevaluasi apakah layak atau tidak mustahiq tersebut diberikan bantuan
pemberdayaan UMKM dan melihat bisa atau tidaknya mustahiq tersebut
menjalankan usahanya, sehingga untuk melakukan bantuan selanjutnya
tidak salah langkah lagi dan sudah menjadi pelajaran.
agar mencapai pada suatu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan
usaha dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada
kemungkinan untuk menjadi usaha yang lebih maju lagi. Menurut Hastuti
untuk melihat pertumbuhan industri kecil termasuk usaha mikro adalah dengan
melihat pertumbuhan usaha.
Zakat bisa dijadikan sebagai salah satu bentuk modal bagi usaha kecil.
Dengan demikian, zakat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai
hal kehidupan umat, di antaranya adalah pengaruh dalam bidang ekonomi.
Pengaruh zakat yang lainnya adalah terjadinya pembagian pendapatan secara
adil kepada masyarakat Islam. Dengan kata lain, pengelolaan zakat secara
profesional dan produktif dapat ikut membantu perekonomian masyarakat
lemah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara,
yaitu terberdayanya ekonomi mustahik.
Setelah adanya program Lapak Berkah dan pelatihan para mustahik
juga mengalami peningkatan dalam kesejahteraan keluarganya, seperti bisa
menambah uang jajan para anak beliau, bisa menyisihkan penghasilan untuk
ditabung, dan bisa menambah kebutuhan sehari-hari.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap data yang diperoleh dalam
penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut:
B. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang didapat, maka penulis hendak
memberikan saran-saran yaitu:
1. Pihak IZI Pekanbaru hendaknya memberikan pembinaan atau pelatihan yang
berkelanjutan sehingga para mustahik akan semakin terbuka pikirannya.
Kegiatan ini juga bisa menjadi sarana yang menjembatani tentang
informasi-informasi baru yang para mustahik tidak ketahui sehingga
wawasan mereka akan semakin luas.
2. Para mustahik harus mengetahui kemampuan apa yang dimilikinya sehingga
usaha yang dilakukan dapat berjalan baik dan menghasilkan sesuatu yang
62
baik. Interaksi dan inisiatif untuk terus belajar dan mencari informasi
kepada pihak IZI Pekanbaru agar melakukan kontrol secara berkala.
Mustahik wajib untuk senantiasa gigih dan ulet dalam berusaha sehingga
akan merubah kehidupan mereka jadi lebih baik. Kontrol yang rutin ini juga
akan meminimalisir terjadinya pelanggaran perjanjian oleh oknum mustahik
terhadap perjanjian dengan IZI Pekanbaru yang telah dibuat.
63
DAFTAR PUSTAKA