DI KOTA KUPANG
Tema
Arsitektur Neo vurnikular
Oleh
Hangry Valentino Lenggoe
41155030160079
Seminar Arsitektur
Untuk memenuhi salah satu syarat lulus matakuliah Seminar Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Segalah Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Seminar Arsitektur.Pusat Seni dan Budaya Nusa Tenggara Timur
dengan Tema Arsitektur Neo Vernakular. penulisan laporan ini merupakan salah
satu persyaratan untuk menempuh tugas akhir.
Dengan selesainya laporan seminar arsitektur ini tidak terlepas dari upaya-
upaya dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan rendah hatinya telah
memberikan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif kepada penulis sehingga
penulis bias menyelesaikan laporan ini dengan baik. Maka dari itu penulis tidak
lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada :
3. Ibu Tika Novis Putri, ST., Mt. selaku dosen Mata Kuliah Seminar Arsitetur
Penulis menyadari bahwa acuan ini bukanlah sesuatu yang mudah sebab tidak
dipungkiri dalam penyusunannya terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
dengan segenap kerendahan hati penulis memohon maaf dan mengahrapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya berharap bahwa apa yang ada dalam laporan ini dapat bermanfaat
pengetahuan terutama bagi ilmu pengetahuan bidang Arsitektur.Sekian dan
terimakasih.
ii
ABSTRAK
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak aneka
ragam seni dan budaya, keaneka ragam seni dan budaya ini telah melahirkan
berbagai bentuk jenis dan corak seni dan budaya yang mana merupakan
pencerminan identitas suatu daerah tertentu. dengan sering diadakannya kegiatan-
kegiatan seni dan budaya namun kurangnya fasilitas yang memadai unutk
mendukung kegiatan seni dan budaya maka memerlukan cara untuk mendukung
kegiatan dengan menyediakan sebuah fasilitas untuk menampung kegiatan para
seniman, budayawan dan juga masyarakat untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya di kota kupang yang merupakan ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur
sehingga pusat seni dan budaya sehingga menjadi pusat kegiatan masyarakat Nusa
tenggara Timur dapat berinteraksi dengan lingkungan, ekonomi, dan sosial.dengan
pendekatan arsitektur tradisional-modern yang menggambungkan arsitektur masa
lau dengan arsitektur masa kini, yang sesuai dengan kaidah arsitektural masa kini
tanpa meninggalkan identitas kedaerah, kearifan lokal setempat.
Kata Kunci : Pusat, Seni Budaya, Karya, Potensi, Kupang, Arsitektur Neo-
Vernakular, Kearifan lokal
iii
DAFTAR ISI
iv
2.1.12 Fasilitas Utama .................................................................................. 15
2.1.3 Fasilitas Pendukung ............................................................................ 17
2.2 Arsitektur Neo Vernakular ........................................................................... 17
2.2.1 Latar Belakang Munculnya Arsitektur Neo Vernakular ..................... 17
2.2.2 Ciri-Ciri Arsitektur Neo Vernakular ................................................... 18
2.2.3 Kriteria-Kriteria Arsitektur Neo Vernakular ....................................... 19
2.2.4 Perbandingan Arsitektur Tradisional, Arsitektur Vernakular,
Neo Vernakular ................................................................................... 20
2.2.5 Metode Eksplorasi untuk Pembahuruan dalam Arsitektur
Neo Vernakular ................................................................................... 22
2.2.6 Contoh Karya Arsitektur Neo Vernakular .......................................... 23
2.3 Sistem Struktur Bentang Lebar .................................................................... 27
2.3.1 Jenis-jenis Sistem Struktur Bentang Lebar ......................................... 28
2.3.2 Sistem Mekanikal Elektrika Bangunan Tinggi ................................... 36
2.3.3 Sistem Utilitas Bangunan Tinggi ........................................................ 37
2.3.4 Standar Kebutuhan Difable ................................................................. 38
v
DAFTAR GAMABAR
1.1.Gambar Masjid Raya Sumatera Barat
1.2.Gambar Interior Masjid
1.3.Gambar Rumah Tradisional Mingangkabau
1.4.Gambar Tiang Rumah Adat MinangKabau
1.5.Gambar Ukiran Khas Adat Minangkabau
1.6.Gambar Cabel system
1.7.Gambar Tent Sistem
1.8.Gambar Pneumatic System
1.9.Gambar Arch System
1.10. Gambar Beam System
1.11. Gambar Frame System
1.12. Gambar Beam and Slab System
1.13. Gambar Flat Truss system
1.14. Gambar Curved Truss System
1.15. Gambar Space Truss System
1.16. Gambar Prismatic Folded Structure System
1.17. Gambar Pyramidal Folded Structure System
1.18. Gambar Rotational Shell System
1.19. Gambar Anticlastic Shell System
3.1. Gambar Taman Budaya Gerson Poyk
vi
3.6. Gambar Panggung Terbuka
vii
3.34. Gambar Konsep bangunan ACTIC
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ragam seni dan budaya daerah. dari keaneka ragam budaya tersebut
sebelumnya.
NTT adalah salah satu dari 3 Provinsi Yang ada di Kawasan Nusa
tenggara mulai dari Bali, NTB dan NTT terbentang antara 118º - 125º bujur
timur dan antara 8º - 12º lintang selatan. wilaya Provinsi NTT terdiri dari
566 pulau. tiga pulau besarnya adalah Flores, sumba dan timor Yang
untuk pulau Nusa Tenggara Timur. Dengan adanya banyak pulau NTT kaya
akan kesenian dan budaya. setiap daerahnya memiliki perbedaan, dari segi
x
itu kota kupang juga merupakan tempat yang strategis untuk dijadikan pusat
diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu secara teorinya budaya ini
tidak mungkin hilang dari masyarakatnya. Baik sadar ataupun tidak sadar
luar akan memberi nilai positif apabila diimbangi oleh sistem seleksi yang
baik. Namun sayangnya dengan masuknya budaya luar yang dianggap lebih
yang dianggap lebih maju. Sehingga sampai saat ini hanya para orang tua
xi
Jarangnya event pementasan budaya juga merupakan salah satu
aspek tidak diminatinya budaya tradisional NTT. Hal ini disebabkan tidak
seni tersebut. Setiap kali akan diadakan suatu pertunjukkan seni pemerintah
harus menyewa gedung dengan kapasitas kecil, sehingga tidak semua orang
dapat menyaksikannya. Untuk itu melihat kenyataan ini maka perlu untuk
dibuat suatu tempat khusus yang dapat dipakai untuk pertunjukkan seni dan
Tempat ini akan menjadi pusat dari semua budaya di NTT sehingga
dapat menjadi “path” dari kota Kupang sendiri dan tidak ada lagi sanggar-
berikut :
xii
1.3. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
masyarakat umum?
NTT?
berikut :
xiii
d. System struktur, mengunakan struktur bentang lebar.
masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam perancangan
ini,
yaitu :
a. Tujuan
b. Manfaat
xiv
Bagi masyarakat NTT :
xv
1.6. Kerangka Berpikir
Potensi
Judul
Pusat Seni dan Budaya
NTT
Latar Belakang
Perancangan Pusat Budaya NTT
xvi
1.7. Metoda Penelitian
1. Data Primer
vegetasi
2. Data sekunder
Data yang didapat secara tidak langsung yang berfunsi sebagai data
penunjang yang dapat di peroleh dari studi literatur, instansi terakait baik
xvii
Teknik pencahayaan dan penghawaan ruang serta fasilitas
pelengkap lainnya.
seni dan budaya sebagai referensi untuk mendapatan kan ide dan
seni dan budaya Nusa Tenggara Timur ini, maka penulis Menyusun system
xviii
kegiatan, klarifikasi jenis fasilitas, system struktur dan kajian
studi literatur
xix
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
xx
mengidentifikiasi diri menurut ilmu antropologi, Bahasa adalah
manusia.
xxi
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Mata pencarian perseorangan
penciptanya.
xxii
memberikan dampak positif dan meningkatkan budi pekerti
xxiii
No Jenis Gelar seni Keterangan
1 Penggelaran
2 Pameran
3 Festival
4 Lomba
xxiv
atau bimbinan terhadap informasi dan sumber
yang dibutuhkan
yang dibutuhkan
musical
waktu sementara.
masa ke masa
Gambar.Tabel.Fasilitas Utama
xxv
2.1.13. Fasilitas Pendukung
No Jenis
Ruang
Gambar.Tabel.Ruang penunjang
disebabkan pada era post modern timbul protes dari para arsitek
xxvi
terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk
kotak-kotak).
Vernakular, yaitu :
xxvii
ornament), dengan penggunaan material modern seperti kaca
dan logam.
visualnya).
xxviii
2.2.4. perbandingan Arsitektur Tradisional, Arsitektur Vernakular
Vernakular
perkembangan pembaruan
modern
xxix
peraturan dan sejarah dari secara empiris
homogen ke arsitektur
lebih
heterogeny.
fasade.atau pelengkap,
bentuk,ornament tidak
keharusan. nilai-nilai
setempat
tetapi dapat
melayani
aktivitas
xxx
masyarakat di
dalam
Vernacular.
arsitektur Neo-Vernacular).
xxxi
2.2.6. Contoh Karya Arsitektur Neo Vernacular
Bagian atap (kubah) pada masjid ini sangat ikonik, atap masjid
xxxii
berpola segitiga ke bawah dan kembang ke atas, yang artinya
berpegangan ke bumi.
waktu terjadi bencana. Masjid sumatera barat terdiri dari tiga lantai,
tambahan jika tempat utama para jema’ah sudah penuh, lantai dua
jema’ah sholat.
Gambar.interior.masjid
bentuk mihrab seperti bulat telur ini seperti bentuk hajar aswad
xxxiii
didesain sangat bersih dan keliahatan kokoh dengan menggunakan
sebagai sirkulasi udara yang masuk dari luar kebagian dalam masjid.
xxxiv
Gambar.Tiang Rumah adat minangkabau
hewan peliharaan.
pada bagian tengah bersegi 8 yang diameternya lebih besar dari tiang
xxxv
setiap tiangnya memiliki nama yaitu : tiang tepi, tiang temban, tiang
khas.
sebagai ruangan yang memiliki kolom dengan lebar dan panjang seluas
xxxvi
mungkin. Sistem ini biasanya digunakan pada bangunan-bangunan besar
gedung-gedung serupa.
• cable system
yang bekerja pada struktur kabel adalah gaya vertikal dan gaya
xxxvii
horizontal karena kabel diasumsikan selalu berada pada posisi
miring
• Tent system
• pneumatic system
xxxviii
Struktur ini kerap digunakan pada gedung yang
inflated structure.
• Arch System
xxxix
b. Bulk Active System
• Beam System
Gambar.1.6.Beam system
• Frame System
Gambar.1.7.Frame system
xl
Struktur ini dikenal sebagai salah satu struktur yang
xli
c. Vector Active Strucutre System
xlii
• Space Truss System
xliii
• Pyramidal Folded Structure System
sumbu.
xliv
• Anticlastic Shell System
jenis.
xlv
Bab III
Lokasi Taman Budaya Gerson poyk Jln Kejora No. 1 Oepoi, Oebufu
Gerson Poyk Meliki luas keseluruhan 32.000 m2. Pada tahun 1997 beberapa
xlvi
Latar belakang perlu didirikannya Taman Budaya di NTT karena,
menjadi Taman Budaya Gerson poyk yang diambil dari dari seorang
1. Visi
2. Misi
Mengembangkan.
xlvii
sosiologis, dan estetika tersebut dapat ditularkan melalui
Gedung pameran seni rupa seluas 375 m2 merupakan bangunan yang berisi
ruang pameran seni rupa, ruang pameran ini memilik gedung sendiri
xlviii
Ruang teater berada di lantai dua, memiliki luas 1600 m2 dengan kapasitas
600 orang
Dalam taman budaya terdapat juga PAUD yang memilik bangunan sendiri,
kapsitas 30 anak.
Ruang latihan pada taman budaya biasanya digunkan untuk latihan seni
tari, music, dan lain-lain, ruang latihan memiliki bangunan sendiri dengan
xlix
Gambar 3.6.Panggung Terbuka
Gambar 3.7.Kantor
Ruang untuk kantor berada di lantai 1 memilik luas 225 m2 dengan kapsitas
20 orang
A. SENI PERTUNJUKAN
l
Daerah NTT antar Pelajar
SMA/SMK se Prov NTT
6. Misi Kesenian :
➢ Timor Leste 2005
➢ Ternate 2008
➢ Belanda 2009
➢ Melbourne 2011
7. Mengikuti Festival Cak Durasim Tk 2008
Nasional (siswa hasil binaan Seni
Masuk Sekolah)
2009,
2010,2011,2012,2013
2011 ; Juara Umum
8. Mengikuti Parade Tari Nusantara di 2012 : Pengharggan
TMII Penyaji terbaik dan
Busana Terbaik
2013 :
PenghargaanPenyaji
TerbaikKawasan
Timur, Penata
Tari Terbaik
9. Mengikuti Pawai Budaya Nusantara 2009, 2012, 2013 s.d
di Istana Presiden 2019
li
12. Menyelenggarakan Parade Busana 2010, 2011,2012,
Masa Lampau dan Busana Masa 2013, 2019
Kini Tingkat Prov. NTT
Workshop Tenun Ikat
N KEGIATAN TAHUN
o
B SENI RUPA
.
lii
6. Sosialisasi Galeri Nasional di Taman 2011
Budaya NTT
C KEGIATAN LAIN
.
liii
3.2. Flekkeefjord Culural Center
Area : 3500 m2
Year : 2016
tradisional, yang skala kecilnya sangat kontras dengan volume besar pusat
budaya baru. Mediasi antara skala yang berbeda ini mendorong proses
desain. Fungsi yang beragam dari proyek ini dibagi menjadi empat "rumah"
liv
sirkulasi. "Di antara ruang" telah diisi dengan tangga bersambung yang
dan menghubungkan ke tangga depan yang besar dengan warna merah yang
b. Batas-batas fisik
B
T
lv
Cultural yaitu :
Jl.Elvegaten
c. Pencapaian
mencapai melalu transportasi laut.Hal ini dapat dilihat dari letak bangunan
Flekkefjord Cultural.
lvi
d. Aksebilitas
lvii
e. View
Cultural diantaranya:
lviii
g. Karakteristik Arsitektur
materialitas dengan bangunan yang sudah ada. Ini dicapai dengan menjaga
ketinggian tetap rendah dan dengan geometri atap yang dibentuk dan
dibangun disekitarnya.
lix
h. Pemogrogran Ruang
Gambar3.16.Pemograman Ruang
1. Warna Abu di lantai dasar merupakan Café/Kios
lx
6. Warna Hijau Tua merupakan kotak hitam
i. Konsep Desain
disesuaikan dengan luasan tapak tersebut sehingga luas tapak dapak dapat
lxi
j. Konsep Sirkulasi
Gambar3.18.Konsep Sirkulasi
Isyarat utama dari pusat budaya adalah tangga besar menuju alun-
lxii
Tangga luar ruangan berfungsi ganda sebagai amphi yang menghadap
budaya.
k. Konsep Fasad
Fasad ke arah kota memiliki bukaan yang lebih kecil yang berhubungan
dengan irama fasad khas vernakular yang dibalut panel kayu putih
lxiii
Gambar 3.20.Potongan, bangunan Flekkefjord Cultural.
Struktur pada bangunan Flekkefjord Cultural menggunakan
lxiv
Asakusa Culture Tourist Information Center (ACTIC) berlokasi di
ACTIC dikelilingi oleh beberapa landmark kota yang juga menjadi destinasi
lxv
Keseimbangan garis dimana bangunan ACTIC berada secara alami
kesinambungan ini menjadi salah satu acuan desain bangunan ACTIC yang
merespon dan melibatkan hubungan konteks antara aspek nilai, budaya dan
arsitektur tradisional khas Jepang, dengan kemajuan nilai modern saat ini
lxvi
dipenuhi oleh banyak took makanan, resto dan retail. Potensi ini
lxvii
a. Batas-Batas Fisik
T
B
lxviii
b. pencapaian
Gambar 3.25.Pencapaian
c. Aksebilitas
Gambar 3.26.Aksebilitas
memiliki akses dua jalur dan bagian entrance memiliki akses untuk pejalan
kaki.
lxix
d. View
Gambar 3.30.View
View kedalam tapak hanya terdapat dari dua sisi yaitu dari bagia
utara jl. Jl.kaminarimon dori dan bagian Barat Jl. Jl.Kyu nikko,sedangkan
view keluar tapak dapat terlihat ke semua sisih.View yang baik terdapat di
lantai delapan. dapat memandang Sky Tree dan Kuil Sensoji dengan gratis.
lxx
e. Mapping Lingkungan fisik
1. Bangunan
2. Jalan Raya
3. Sungai
4. Jembatan
lxxi
f. Karakteristik Arsitektur
lxxii
ruang pertemuan, ruang serbaguna,kafe dan tempat penukaran mata
masing ruangnya, meliputi ruang privat, ruang semi privat dan ruang
publik.
h. Studi Desain
1. Konsep Bangunan
tradisional Jepang yaitu machiya, ageya dan nagaya, yang kemudian dipadukan
kedalam sentuhan desain yang lebih modern. Bangunan ini secara tidak langsung
lxxiii
menghubungkan antara bangunan tradisional dan modern kedalam bentuk yang
dengan struktur yang menumpuk dengan tujuan untuk menyediakan fungsi yang
Sirkulasi ruang dalam dibuat vertical agar setiap fungsi yang ada
lxxiv
3. Konsep Fasad
lokal yang sudah ada dan sudah terbangun sebelumnya, dengan maksud
untuk tidak merusak irama fasad dari bangunan tersebut. Bentukan yang
lagi dengan program ruang yang dibutuhkan, adalah wujud gubahan secara
lxxv
Gambar.37.Konsep Fasad Bangunan ACTIC
Selain itu,Penggunaan material kayu pada fasad bangunan ACTIC
lxxvi
Gambar 3.38.Konsep Material Bangunan ACTIC
Gambar 3.39.Potongan
Bangunan ACTIC disusun dari bahan baja, kayu, dan kaca. Shading
lxxvii
lantai, ornamen, maupun furniturnya. Atap miring yang menjadi fitur
pelat baja.
6. Konsep Interior
lxxviii
Di bagian interior, nampak estetika tradisional Jepang yang
jenis atap.
lxxix
Gambar 3.43.Autorium Lantai Enam
Di lantai enam, mengambil keuntungan dari atap yang miring, didapat
pula lantai yang miring, yang dapat berfungsi sebagai ruang audito-
lxxx
Kesimpulan
utuh.
lxxxi
BAB IV
KRITERIA
yang merupakan ibu kota dari Nusa tenggara Timur, tapak ini sangat strate-
gis karena berada di pusat kota dan dekat dengan patung sasando yang meru-
pakan ikon dari kota kupang.Selain itu, lokasi ini didukung dengan view
a. Data Tapak
bangan sektor parawisata, dan dekat dengan patung sasando yang meru-
pakan ikon kota kupang. sehingga perancangan pusat seni dan budaya
lxxxii
b. Lokasi Tapak
GSB : 12 m
KLB : 60 %
KDH : 10 %
lxxxiii
4.1.3. Aksesbilitas dan Pencapaian
sekitar pantai dan akses dari kantor pemerintahan cukup dekat dengan
4.1.4. View
Gambar 4.3.View
lxxxiv
4.1.5. Orientasi Matahari dan Pergerakan Angin
Angin Laut
Angin Darat
menghadap kea rah utara, dengan view mengarah kea rah laut
lxxxv
4.1.7. Ruang Luar
suasana ruang luar yang ada di perkampungan tetapi memiliki kesan yang
lebih modern.
memiliki open space di tengah dengan dikelilingi oleh bangunan. Pola inilah
lxxxvi
Beberapa kebutuhan ruang berdasarkan fungsi yaitu :
Tabel.4.1.Kebutuhan Ruang
4.2.2. Konsep Struktur
struktur bentang lebar ( Bulk Active Structure System) Beberapa jenis sub
a. Beam System
serta melendut.
lxxxvii
Gambar 4.7.beam System structure
kolom bangunan.
lxxxviii
Gambar.4.9.Beam Grid and Slab System structure
4.3. Kesimpulan Kriteria Perancangan
rumah adat NTT yang dipadukan dengan sentuhan desain bangunan yang lebih
lxxxix