Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2022
LAPORAN SEMINAR ARSITEKTUR
Fakultas Teknik
Oleh:
NOVIA LESTARI
17331034
FAKULTAS TEKNIK
2022
Disusun OLeh :
NOVIA LESTARI
17331034
Disahkan Disetujui
(Dr. Eng. Haris Muwardi, S.T., M.T.) (Ai Situ Munawaroh, S.PD., M.I.L.)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Seminar
Arsitektur. Laporan ini disusun untuk melengkapi Mata kuliah Seminar Arsitektur
yang diwajibkan untuk setiap mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur
Universitas Bandar Lampung. Dengan laporan seminar arsitektur yang berjudul
Penulis berharap Laporan Seminar Arsitektur ini akan memberikan banyak manfaat
bagi para mahasiswa maupun pembaca.
Pada proses penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan, dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ir. Juniardi, M.T, selaku Dekan fakultas Teknik Universitas Bandar
Lampung.
2. Bapak Dr. Eng. Haris Murwadi, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi
Arsitektur Universitas Bandar Lampung.
3. Ibu Ai Situ Munawaroh, S.PD., M.I.L. selaku dosen pembimbing Seminar
Arsitektur, terimakasih atas arahan dan bimbingannya.
4. Bapak dan Ibu tersayang yang telah membuat penulis tetap bertahan dan selalu
bangkit dari keterpurukan.
5. Keluarga HMTA Teknik Arsitektur, terimakasih atas motivasinya.
Penulis
Novia Lestari
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
MOTTO.......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................2
1.5 Metode Penelitian...........................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.....................................................................................3
1.7 Kerangka Pemikiran.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
2.1 Ruang pada bangunan bambu.............................................................................5
2.2 Pengertian Kenyamanan Termal.........................................................................5
2.3 Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Kenyamanan Termal.............6
2.3.2 Kelembaban Udara.....................................................................................6
2.3.3 Kecepatan Angin........................................................................................7
2.4 Sistem Penghawaan............................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................11
3.1 Pendekatan Metode Penelitian.....................................................................11
3.2 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................11
3.2.1 Data Primer...............................................................................................11
3.2.2. Data Sekunder...........................................................................................12
3.4 Teknik Analisis Data.........................................................................................13
3.5 Alat Penelitian...................................................................................................14
BAB IV STUDI KASUS..........................................................................................15
4.1 Lokasi Penelitian...............................................................................................15
4.2 Objek Penelitian................................................................................................16
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...............................................................19
5.1 Hasil Pengukuran Pada Ruang..........................................................................19
PENDAHULUAN
Sebagai tumbuhan, bambu memiliki manfaat yang besar bagi ekologi dan
lingkungan. Bambu menghasilkan oksigen 35% lebih banyak dibandingkan
tanaman biasa, maka apabila ingin menghasilkan target jumlah oksigen untuk
suatu wilayah atau kota, dapat tercapai lebih cepat karena pertumbuhannya
yang cepat dibandingkan tanaman biasa. Selain menghasilkan oksigen lebih
banyak, bambu juga menyerap karbondioksida lebih banyak. Di Indonesia
bambu adalah tanaman yang mudah ditemui dan didapati, serta mudah dan
cepat tumbuh. Agar memenuhi syarat atau mengoptimalkan kekuatan
konstruksi cukup membutuhkan waktu 3-7 tahun untuk tumbuh, lebih cepat
dibandingkan kayu yang harus menunggu 10-30 tahun. Secara kekuatan juga
lebih baik dibandingkan kayu. Bahkan dalam salah satu artikel majalah
Newsweek edisi April 2008, ditulis bahwa bambu dapat memiliki kuat tari
lebih besar dari baja dan kuat tekan lebih besar dari beton. Oleh karena itu
Pada bangunan budi daya & hilirisasi bambu perlu dilakukannya analisis
kenyamanan termal dikarenakan bangunan ini berbeda dengan bangunan
berbahan dinding beton dan bangunan jenis lainnya, sehingga aspek kenyaman
termal sangat berpengaruh pada bangunan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal pada bangunan budi daya dan
hilirisasi bambu.
1.4 Batasan Masalah
Berisikan hasil dari rumusan masalah dari hasil analisa dan pembahasan
terhadap data-data yang telah dikumpulkan, serta memberikan saran dari
hasil penelitian untuk bangunan budi daya dan hilirisasi bambu di
Kecamatan Jati Mulyo, Kab. Lampung Selatan.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah konsep dasar dan alur
berpikir yang melandasi penelitian ini:
Analisis Kenyamanan Lingkungn Fisik Ruang Pada Bangunan Budi daya dan Hilirisasi
Bambu
Latar Belakang
Bangunan bambu merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah lingkungan
dibandingkan bahan kayu, penerapan material bambu memiliki keterkaitan dalam setiap
prosesnya, berawal dari pengadaan dimana pemilihan bambu sangat menentukan kualitas
bambu yang akan digunakan. Pada bangunan budi daya dan hilirisasi bambu perlu
dilakukan analisis kenyamanan termal, sehingga aspek kenyamanan termal sangat
berpengaruh pada bangunan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Berisi tentang landasan teori yang akan Metode kuantitatif deskriptif yaitu Bangunan budi daya dan hilirisasi
digunakan dalam menganalisa hasil menggambarkan hasil penelitian yang apa bambu di Kecamatan jati Mulyo,
pengukuran dan hasil observasi. adanya sesuai dengan data yang ada Kab. Lampung Selatan
dilapangan.
Menganalisa kenyamanan termal ruang bangunan pada budi daya dan FEEDBACK
hilirisasi bambu
Membandingkan data yang didapat oleh metode observasi dengan data
literatur yang valid
KESIMPULAN SARAN
FEEDBACK
Berisi tentang hasil point-point yang Berisi saran untuk ditunjukan kepada objek
dihasilkan dari hasil data dan disimpulkan penelitian berdasarkan hasil penelitian
menjadi keselutuhan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Penghawaan Alami
Sumber: Docplayer.info
4. Tipe Bukaan
5. Pengarah Bukaan
METODE PENELITIAN
Hasil dari data yang dihasilkan dalam penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil data yang
diperoleh secara langsung dari sumber atau lokasi. Sedangkan untuk data
sekunder merupakan hasil data yang sudah tersedia sehingga tidak perlu
dikumpulkan.
3.2.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Alat yang digunakan dalam proses penelitian dan pengukuran terkait dengan
kenyamanan lingkungan fisik di ruang berkumpul bangunan Budi Daya dan
Hilirisasi Bambu yaitu:
1. Handphone digunakan sebagai alat untuk mengambil data berupa gambar
selama proses survei berlangsung.
2. Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengukuran dari survei di lapangan.
3. Thermometer Hgrometer
STUDI KASUS
Penelitian ini di lakukan pada bangunan Budi Daya dan Hilirisasi Bambu
yang berlokasi di Jati Mulyo, Lampung Selatan. Bangunan Budi Daya dan
Hilirisasi Bambu merupakan tempat berkumpulnya pengrajin bambu, semacam
komunitas bambu yang ada di Lampung dapat berkumpul disini, selain itu juga di
belakang bangunan banyak terdapat berbagai jenis bambu, bagi para pengunjung
dapat melihat langsung.
Gambar 9. Lokasi
Sumber: Google.earth, diolah oleh penulis, 2021
Berikut merupakan hasil akhir dari pengukuran suhu udara, kelembaban dan
kecepatan angin yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut di pagi, siang dan
sore hari:
29,78
29,94
29,68
29,86
Gambar 15. Hasil Pengukuran Akhir Suhu Udara Outdoor Pada Ruang Berkumpul
Sumber: Hasil Pengukuran Pribadi, 2021.
30,4 30,814
30,4 30,28
Gambar 16. Hasil Pengukuran Akhir Suhu Udara Indoor Pada Ruang Berkumpul
Sumber: Hasil Pengukuran Pribadi, 2021.
76,64 75,96
76,4 77
Gambar 17. Hasil Pengukuran Akhir Kelembaban Pada Indoor Ruang Berkumpul
Sumber: Hasil Pengukuran Pribadi, 2021.
74,84
75,48
74,94
75,28
Gambar 18. Hasil Pengukuran Akhir Kelembaban Pada Outdoor Ruang Berkumpul
Sumber: Hasil Pengukuran Pribadi, 2021.
28,9
69,7
31
81
0
0 0
72,4
6.1 Kesimpulan
Permenkes RI No.24 Tahun 2016, menyatakan bahwa standar kenyamanan
suhu udara pada ruang yaitu 22-24 ℃, standar pada kelembaban yaitu 45- 60%
dan standar kecepatan angin yaitu 0,15-0,25 m/s. Berdasarkan hasil pengukuran
yang di dapat disimpulkan bahwa ruang berkumpul tidak mencapai standar
kesehatan baik pada kondisi suhu udaranya dan juga kelembaban udaranya. Hasil
pengukuran suhu pada pagi, siang, dan sore hari pada 4 titik di Ruang Outdoor
diketahui bahwa Ruang Outdoor memiliki rentang suhu 29,94 °C. Sedangkan
pada Ruang Indoor rentang suhu berdasarkan hasil pengukuran di 4 titik pada
pagi, siang, dan sore hari adalah sebesar 29,94 °C.
Ruang berkumpul juga tidak memenuhi standar kelembaban udara karena dari
hasil pengukuran kelembaban di Ruang Outdoor pada 4 titik bagian, presentase
kelembabannya pada rentang 75,96% s.d. 77%. Hasil yang sama juga didapat
untuk pengukuran kelembaban di Ruang Indoor.
6.2 Saran
1. Penghawaan dari berbagai sisi membuat ruangan dapat terkena hembusan
angin dengan kencang saat dimusim hujan, sebaiknya diberi dinding
dibeberapa sisi sehingga tidak terlalu terbuka dan tetap dapat merasakan
kenyamanan termal dengan suhu yang stabil tidak terlalu dingin.
2. Pada ruang berkumpul, pada siang hari sebaiknya diberikan penutup seperti
gorden agar panas matahari tidak langsung masuk kedalam ruangan, yang
dapat memengaruhi suhu dalam ruangan berkumpul.