Tema
Arsitektur Industrial
Oleh
Aditya Rivardi Ramadan
41155030180049
SEMINAR ARSITEKTUR
untuk memenuhi salah satu syarat lulus matakuliah Seminar Arsitektur
pada Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Seminar Arsitektur yang berjudul
“Kriteria Perancangan Museum Kendaraan Klasik di Kota Baru Parahyangan” sebagai
salah satu syarat menyelesaikan studi mata kuliah Seminar Arsitektur.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah terlibat baik memberikan bimbingan,
informasi, serta dukungan kepada saya dalam menyusun dan menyelesaikan laporan
ini, oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat yang tak terhingga.
2. Bapak Reinaldi Primanizar, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu Mata kuliah
Seminar Arsitektur.
3. Bapak Muhamad Ikhsan Husein, S.T., M.Ars. selaku Dosen Pembimbing.
4. Dosen-dosen di Prodi Arsitektur yang telah membantu penulis.
5. Kepada orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa tiada henti, semangat,
serta dukungan baik moral maupun materi.
6. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam mendapatkan informasi baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
Akhir kata saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas mata kuliah
Seminar Arsitektur ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saya memohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun untuk kedepannya dan semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Bandung, Januari 2022
Penulis,
Kota Bandung terkenal dengan tempat tempat wisatanya dan tempat tempat
bersejarah, seperti bangunan bangunan bekas penajahan, museum dan lainnya. Salah
satu bangunan bersejarah di Kota Bandung adalah museum. Sebuah Komunitas
Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Perhimpunan Penggemar
Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) adalah komunitas penggemar mobil klasik pertama
di Indonesia. Didirikan pada tahun 1979 di Jakarta, PPMKI memiliki cabang
pengurus provinsi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali. Organisasi ini merupakan sebuah
wadah resmi seluruh penggemar mobil kuno,telah berdiri sejak November 1979. Hal
tersebut yang mendasari Museum sebagai wadah pemilihan media rekreasi edukasi
di Kota Bandung guna memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bandung.
Kota Bandung merupakan kota yang memiliki banyak potensi positif yang
terkandung di dalamnya. Potensi yang dapat terus dikembangkan sehingga dapat
menghasilkan suatu objek yang layak untuk dikunjungi. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya wisatawan yang datang dari luar kota ke Bandung pada saat akhir pekan
atau libur panjang.
TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Museum
2.1.1 Definisi Museum
Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani,
Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk
sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan
kesenian. Bangunan lain yg diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah
bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains,
terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik,
dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi,
meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat
untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi
bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu,
ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977,
setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Keberadaan museum sangat penting karena memiliki tanggung jawab dan
fungsi untuk melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan budaya
masyarakat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Melalui pesan-pesan
yang dirangkai lewat display dan ruang pameran, museum di Indonesia berfungsi
sebagai sarana komunikasi dan jembatan penghubung yang dapat memicu
kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat.
Museum merupakan institusi permanen dalam hal melayani dan
mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang memepelajari,
mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian, rekreasi, dan
memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan tidak nyata tentang
lingkungannya kepada masyarakat.
2.1.2 Standar Museum
A. Standar Kebutuhan Site
Penempatan lokasi museum dapat bervariasi, mulai dari pusat kota sampai ke
pinggiran kota. Pada umumnya sebuah museum membutuhkan dua area parkir
yang berbeda, yaitu area bagi pengunjung dan area bagi karyawan. Area parkir
dapat ditempatkan pada lokasi yang sama dengan bangunan museum atau disekitar
lokasi yang berdekatan. Untuk area diluar bangunan dapat dirancang untuk
bermacam kegunaan dan aktivitas, seperti acara penggalangan sosial, even dan
perayaan, serta untuk pertunjukan dan pameran temporal.
B. Standar Organisasi Ruang
Secara umum organisasi ruang pada museum terbagi menjadi 5 zona atau 5
bagian, zona zona tersebut antara lain :
• Zona Publik - Tanpa Koleksi
• Zona Publik - Dengan Koleksi
• Zona Non Publik – Tanpa Koleksi
• Zona Non Publik – Dengan Koleksi
• Zona Penyimpanan Koleksi Koleksi
C. Standar Kebutuhan Ruang
Berdasarkan pada pembagian zona publik dan zona non-publik, ruang-ruang
pada bangunan museum dapat dikelompokkan sebagai berikut :
No Zona Kelompok Ruang
Ruang
1. Publik Koleksi • R. Pameran
• R. Kuliah Umum
• R. Orientasi
Non-Koleksi • R. Pemeriksaan
• Teater
• Food Service
• R. Informasi
• Toilet Umum
• Lobby
• Retail
T B
Menurut hasil survey dan obervasi penulis, aksesibilitas pada tapak diakses
dari Jl. Sultan Agung dan Jl. Abdul Gani Atas. Untuk akses pejalan kaki dan
kendaraan pribadi menggunakan akses jalan di bagian barat yaitu Jl. Abdul Gani
Atas, sedangkan untuk Bus menggunakan akses bagian utara yaitu Jl. Sultan
Agung. Hal itu merespon bangunan yang dikhawatirkan terjadinya penumpukan
pengunjung pada titik pusat wisata yang terjadi di Jalan Abdul Gani Atas dan area
sekitar taman baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
Gambar 3. 9 Entrance Kendaraan Pribadi
Sumber : Google Satelit, 2021
Lantai Dasar
Sumber : https://www.dezeen.com/2015/12/08/petersen-automotive-museum-kohn-
pedersen-fox-kpf-los-angeles-museum-row-usa/#
Pada lantai satu dimana berfungsi sebagai museum yang di bagi dengan beberapa
kategori yaitu sparepart kendaraan, mesin kendaraan, mobil modifikasi, mobil langka,
motor dan ruangan pameran special, sedangkan lantai paling atas digunakan sebagai
ruang pamer mobil yang pernah digunakan pada film hollywood, dan beberapa fungsi
lainnya seperti pada Gambar
Lantai 1
Sumber : https://www.dezeen.com/2015/12/08/petersen-automotive-museum-kohn-
pedersen-fox-kpf-los-angeles-museum-row-usa/#
Lantai 2
Sumber : https://www.dezeen.com/2015/12/08/petersen-automotive-museum-kohn-
pedersen-fox-kpf-los-angeles-museum-row-usa/#
Interior
Sumber : https://www.dezeen.com/2015/12/08/petersen-automotive-museum-kohn-
pedersen-fox-kpf-los-angeles-museum-row-usa/#
Fasilitas
Sumber : AdamLangsbard/petersen-partners-150521
Ruang Mobil Ford GT
Museum ini akan menjadi rumah eksklusif bagi supercar Ford GT, Evolusi teknologi
GT baru akan ditampilkan.berasal dari balapan Le Mans tahun 1966. Dan ini akan
menjadi satu satunya instalasi permanen untuk GT supercar.
Sumber : AdamLangsbard/petersen-partners-150521
Teknologi Yang Disempurnakan
Oleh Belkin/Linksys
Belkin International telah bekerja sama dengan Petersen untuk kebutuhan
infrastruktur museum. Belkin telah memasok peralatan jaringan bisnis sehingga
Petersen memiliki beberapa fasilitas seperti WiFi, Jaringan, dan keamanan yang
sangat ketat.
Sumber : AdamLangsbard/petersen-partners-150521
Misi
Untuk mengeksplorasi dan menyajikan sejarah mobil yang bisa bermanfaat
terhadap kehidupan dan budaya Amerika khususnya di Los Angeles.
Museum Baru
Dengan berlokasikan di Los Angeles yang mempunyai koleksi yang strategis,
Museum Otomotif Petersen telah mendapatkan kepercayaannya dari pihak Amerika.
Museum ini akan terus maju. tim kepemimpinan yang baru terinspirasi dan telah
mempunyai rencana kedepannya bahwa New Petersen adalah sebuah museum yang
siap memimpin sebagai salah satu atraksi museum utama di dunia. Museum Otomotif
Petersen telah memulai proses perencanaan dan penggambaran ulang yang lebih
menarik.
Komunitas & Pendidikan
Tidak ada yang lebih penting di Museum Otomotif Petersen ini selain
pendidikan. Bertujuan untuk membangun komunitas dan menjadi sumber ilmu bagi
sekolah, institusi, organisasi, dan kelompok lokal, memfasilitasi pembelajaran jangka
Panjang.
Sumber : AdamLangsbard/petersen-partners-150521
otomotif.
https://www.archdaily.com/72802/mercedes-benz-museum-un-studio-photos-by-
michael-
schnell?ad_source=search&ad_medium=projects_tab&ad_source=search&ad_mediu
m=search_result_all
Sumber : https://www.slideserve.com/kyran/mercedes-benz-museum
Denah
Sumber : https://www.archdaily.com/72802/mercedes-benz-museum-un-studio-
photos-by-michael-
schnell?ad_source=search&ad_medium=projects_tab&ad_source=search&ad_mediu
m=search_result_all
Keterangan :
1. Area pameran sejarah
2. Area pengumpulan mobil truk
3. Forum balapan
4. Void
5. Area pameran teknologi
6. Kantor
Potongan
Sumber : https://www.archdaily.com/72802/mercedes-benz-museum-un-studio-photos-by-michael-
schnell?ad_source=search&ad_medium=projects_tab&ad_source=search&ad_medium=search_result_all
Keterangan :
1. Area tampilan bersejarah
2. Area pengumpulan mobil/truk
3. Lift
4. Lobi Atrium
5. Lorong
6. Pintu Masuk
Zoning
Sumber : https://www.slideserve.com/kyran/mercedes-benz-museum
Keterangan
3
2
1
Sirkulasi
Sumber : https://www.slideserve.com/kyran/mercedes-benz-museum
Ruang Luar
BAB 4
KRITERIA
4.1 Kriteria Perancangan Tapak
Lokasi perancangan Museum Kendaraan Klasik ini berada di Kota Baru Parahyangan,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Lokasi ini dikira strategis karena
menghadirkan visi dan spirit sebagai kota pendidikan, yang akan memberikan
kontribusi kepada seluruh penghuni dan masyarakat Bandung, hal itu menjadi nilai
positif mengingat museum adalah bangunan dengan fungsi edukasi dan rekreasi. Selain
itu aksesibilitas menuju lokasi ditunjang dengan adanya tol Purbaleunyi dan tol
Cipularang sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses museum wayang
nusantara ini.
4.1.1 Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti pesisir sungai, aliran
lahar, rawan longsor, banjir.
b. Memiliki akses yang mudah dan memadai
c. Jalan Raya Padalarang merupakan jalan nasional.
d. lokasi ditunjang dengan adanya tol Purbaleunyi dan tol Cipularang
e. Kecamatan Padalarang merupakan kawasan strategis propinsi
f. Lokasi strategis yaitu mudah dijangkau oleh jalur pejalan kaki maupun jalur
kendaraan.
g. Lokasi tidak berada di daerah industri yang banyak terdapat polusi udara.
h. Lokasi tidak berada dekat dengan daerah pantai untuk menghindari proses
penggaraman yang dapat menimbulkan kerusakan pada koleksi.
i. Lokasi tidak berada di daerah yang rawan gempa dan tidak dekat dengan
getaran seperti jalan raya yang dilalui oleh kendaraan angkutan berat yang dapat
menimbulkan kerusakan pada koleksi.
4.1.2 ZONING
ZONA DI MUSEUM
Menurut De Chiara (2001), museum memiliki lima zona dasar yaitu:
1. Zona publik dengan koleksi
2. Zona publik tanpa koleksi
3. Zona privat dengan koleksi
4. Zona privat tanpa koleksi
5. Zona penyimpanan koleksi
Menurut Miersch-Suess, I. (2014) , A Lecture on Museum Building Type Basics,
World Heritage Master’s Program, TU Cottbus, Germany pembagian zoning didalam
museum dibagi menjadi empat bagian yaitu
Sumber
:https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/5544/8.%20Bab%204.pdf?seque
nce=8&isAllowed=y
4.1.3 Kriteria Bangunan
a. Bangunan dikelompokan dan dipisahkan sesuai fungsi dan aktivitasnya,
ketenangan dan keramaian, serta keamanannya.
b. Pintu masuk utama diperuntukan bagi pengunjung dan pintu masuk khusus
diperuntukan bagi pengelola museum.
c. Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi yaitu perpustakaan dan
ruang rapat.
d. Area privat terdiri dari laboratorium konservasi, studio preparasi, dan storage.
e. Area publik terdiri dari ruang pameran, auditorium, gift shop, cafetaria, ticket
box, penitipan barang, lobby, dan tempat parkir.
f. Bangunan utama sebagai kegiatan pameran harus memuat benda – benda
koleksi yang dipamerkan, mudah dalam pencapaian baik dari luar maupun
dalam, memiliki daya tarik sebagai bangunan utama, dan memiliki sistem
keamanan yang baik.
g. Bangunan auditorium harus mudah dicapai oleh umum, dan dapat dipakai
untuk ruang pertemuan, diskusi serta ceramah.
h. Bangunan khusus terletak di tempat yang kering, mempunyai pintu masuk
khusus, memiliki sistem keamanan yang baik.
i. Bangunan administrasi terletak pada lokasi yang strategis baik dalam
pencapaian umum maupun terhadap bangunan lainnya.
4.1.4 Kriteria Ruang
Pencahayaan dan Penghawaan Pencahayaan dan penghawaan di dalam
4.2.2 Utilitas.
Rincian konsep utilitas yang digunakan pada Museum.
a. Sistem Jaringan Air Bersih.
b. Sistem Jaringan Air Kotor dan Drainase.
c. Sistem Keamanan.
d. Sistem Penanggulangan Kebakaran.
e. Sistem Kelistrikan.
f. Sistem Penangkal Petir.
4.2.3 Interior
a. Sesuaikan dengan jenis objek.
b. Upaya konservasi/pencegahan.
c. Ergonomi dan tata letak.
d. Desain/rancangan.
e. Interaktivitas.
f. Papan dan jalur interpretasi.
Kriteria Bangunan
Struktur
Material Interior Zoning
Bottom Midlle Upper
Structure Structure Structure
Museum Struktur Struktur Menggunakan Material Dengan Memiliki
Angkut pondasi middle struktur pada banyaknya zona zona
menggunakan pada bentang lebar museum ini ruangan pada yang dilalui,
bored pile museum dengan sistem didominasi museum ini, sehingga
yang angkut space frame dengan yang pengunjung
terbentuk dari yaitu beton dari struktur Beton, dan menjadikan satu persatu
material bertulang, baja kayu ruangan memasuki
beton baja, plat tersebut ruangan
bertulang. lantai memiliki tersebut
konsep
interior yang
berbeda
beda.
Museum Struktur Penggunaan interior di
Petersen middle material besi buat lebih
Automotive - pada pada modern serta
museum furniture kualitas
ini yaitu cahaya yang
beton maksimal
bertulang,
lantai
Museum Struktur Bahan Penggunaan Lembaran tanpa ruang
Mercedes Pondasi yang material logam tertutup atau
Benz diambil unfinish, aluminium dinding
sebagai seperti memantulkan lurus.
material kolom,lantai, sinar terang Langit-
dari truss dinding. matahari langit
adalah Baja, beton kedalam dan membentang
baja profil luar sepanjang
dan juga bangunan. 33 meter
beton Pita-pita tanpa
bertulang jendela yang penyangga,
dimana kontras dan dan masing-
baja dan gelap secara masing
beton ini tidak terdiri dari
memiliki langsung 1.800 panel
ketahanan dapat kaca segitiga
yang memikat yang sangat
tinggi dan perhatian unik,
memiliki pengunjung sehingga
kekuatan memberikan
yang kuat rasa
bila kita dinamisme.
letakkan
pada
sebuah
konstruksi.
Judul
Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Yaitu Studi literatur melakukan pengumpulan data teori tentang
keterkaitan struktur dan arsitektur.
Objek studi yang diangkat dalam pembahasan seminar ini adalah Struktur
Sebagai Pembentuk Tatanan Massa Pada Museum.
a.Tahap Persiapan
b.Tahap Pendahuluan
1.Literatur
2.Data Survey
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi pada Museum Angkut.
Model
Tatanan Massa
Massa sebagai elemen site yang dapat tersusun dari massa berbentuk
bangunan dan vegetasi kedua-duanya baik secara individual maupun kelompok
menjadi unsur pembentuk ruang outdoor. Ruang luar adalah sebuah ruang yang
terbentuk oleh batas horizontal bawah bentang alam) dan batas vertical (massa
bangunan atau vegetasi).
Massa berupa bangunan atau vegetasi dan ruang luar yang terbentuk,
diantaranya bersama-sama perlu disusun dan diintegrasikan dalam site untuk
menciptakan sebuah lingkungan yang baik. Massa bangunan yang ditata tanpa
mempertimbangkan ruang luar yang terbentuk, akan menghasilkan ruang luar
yang tidak jelas alurnya, sebaliknya penataan massa yang sudah teratur sehingga
membentuk ruang luar yang jelas alurnya.
Ruang Luar Yang Tidak Jelas Alurnya Ruang Luar Yang Jelas Alurnya
Sumber: D.K Ching Sumber: D.K Ching
Pola tatanan massa erat kaitannya dengan ordering principle atau prinsip
penataan. Desain peletakkan massa-massa bangunan contohnya kawasan resort
harus sangat diperhatikan oleh perancang karena bisa mempengaruhi gerak atau
pola sirkulasi kendaraan juga sirkulasi manusia.
Prinsip Penataan Bangunan
Prinsip –Prinsip Penataan Bangunan
No.
Gambar Keterangan
1. AXIS • Garis yang dibentuk oleh dua titik
dalam satu ruang, disekitar garis ini
bisa membentuk ruang atau massa
bangunan.
2. SYMMETRY • Penyebaran massa bangunan atau
ruang merata disepanjang garis.
A. Pengertian Struktur
• Pondasi
Menurut Heinz Frick dan Pujo, L Setiawan dalam bukunya yang berjudul Ilmu
Konstruksi Struktur Bangunan Tahun 2007, Pondasi merupakan bagian
bangunan yang menghubungkan bangunan dengan tanah, yang menjamin
kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban berguna, dan gaya – gaya
luar terhadap gedung seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain – lain.
Pondasi juga berfungsi sebagai kaki bangunan atau alas bangunan, sebagai
penahan bangunan dan meneruskan beban dari atas kedasar tanah yang cukup
kuat, sebagai penjaga agar kedudukan bangunan stabil ( tetap).
Tabel Jenis-Jenis Pondasi
Pondasi Dangkal
3 Pondasi sumuran
• Digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam.
• Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat
dengan menggunakan komponen beton dan batu
belah sebagai pengisinya
• Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi
utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.
Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5
m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak
begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5
meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan
dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2
biasanya dipakai ukuran 20/20.
• Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom
maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata,
(sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15.Letak kolom dalam
konstruksi. Kolom harus dibuat terus menerus dari lantai bawah
sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom tidak boleh
digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat
kekakuan dari struktur rangka portalnya.
1. Balok
Menurut buku Ir.Heinz Frick yang berjudul Bentuk Struktur
Bangunan Dasar-Dasar Konstruksi dalam Arsitektur, balok (gelagar)
adalah suatu system struktur yang memikul beban sehingga
didalamnya timbul gaya tekan dan gaya tarik akibat terjadi
penurunan ataupun lenturan dari balok yang memikulnya.
• Balok kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat
ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
• Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak.
Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau
dinding penopang beban.
• Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut
bentangan dan bentuk cetakannya.
2. Plat Lantai
Menurut buku Ir.Heinz Frick yang berjudul Seri Pengetahuan
Lingkungan-Manusia-Bangunan Pedoman Bangunan Tahan Gempa,
pelat lantai adalah konstruksi pemisah ruangan secara mendatar pada
gedung bertingkat. Pelat lantai bertugas ganda, yaitu harus menerima
dan menyalurkan beban serta harus membagi ruang.
Gambar 2.11 Plat Lantai
Sumber : Ir.Heinz Frick ebook
3. Atap
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai
penutup seluruh bangunan yang ada didalamnya. Atap juga
merupakan sebuah mahkota yang mempunyai sebuah fungsi untuk
menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan dari panas
dan hujan. Bentuk atap banyak mengalami perubahan yang dilakukan
demi mendapatkan suatu bentuk desain yang baru serta memperindah
bangunan.
Struktur atap adalah bagian atau elemen sistem struktur yang terdapat
pada bagian atas bangunan. Struktur atap dapat dibagi menjadi 2
bagian besar, yaitu atap datar dan atap miring. Rangka atap memiliki
fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur bangunan yang
berada di bawahnya.
Atap datar pada umumnya terdiri dari pelat beton bertulang (drag)
dan atap miring terdiri dari atap genting, seng, sirap, dsb. Penjelasan
mengenai jenis – jenis bentuk atap bangunan dapat dilihat lebih rinci
pada tabel
Jenis-Jenis Bentuk Atap
Jenis – Jenis Bentuk Atap
No.
Gambar Keterangan
1. Atap Datar atau Atap Rata • Atap datar biasanya untuk bangunan/ rumah
bertingkat, balkon yang bahannya bisa dibuat
dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari
asbes maupun seng yang tebal.
2. Atap Sandar • Atap Sandar ( sengkuap ) Atap sengkuap biasa
digunakan untuk bangunan – bangunan
tambahan misalnya; selasar atau emperan.
3 Atap Pelana • Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu
banyak dipakai untuk bangunan – bangunan
atau rumah di masyarakat kita.
• Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu
pada satu garis pertemuan yang disebut
bubungan.
4 Atap Tenda • Dipasang pada bangunan yang panjangnya
sama dengan lebarnya, sehingga kemiringan
bidang atap sama.
• Terdiri dari empat bidang atap yang bertemu
disatu titik puncak.
5 Atap Limas • Atap limas teridiri dari empat bidang atap, dua
bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai
dan dua bidang bertemu pada garis bubungan
atas atau pada nook.
6 Atap Mansard • Bentuk atap ini seolah-olah terdiri dari dua atap
yang terlihat bersusun atau bertingkat.
• Dibangun oleh pemerintah belanda saat
menjajah di negara kita.
7 Atap Menara • Bentuk atap menara sama dengan atap tenda,
bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi
sehingga kelihatan lebih lancip.
• Banyak dijumpai pada bangunan – bangunan
gereja, atap menara masjid dan lain – lain.
8 Atap Piramida • Bentuk atap ini terdiri lebih dari empat bidang
yang sama bentuknya.
• Bentuk denah bangunan dapat segi 5, segi 6,
aegi 8 dan seterusnya.
9 Atap Minangkabao • Atap Minangkabao seolah – olah berbentuk
tanduk pada tepi kanan dan kiri.
• Bentuk atap ini banyak kita jumpai di
Sumatera.
12 Atap Gergaji • Atap Gergaji Atap ini terdiri dari dua bidang
atap yang tidak sama lerengnya.
• Atap ini digunakan untuk bangunan pabrik,
gudang atau bengkel.
Sumber Sumber : Cholis Noor Idham, PhD
1. Atap Miring
Atap miring berfungsi sebagai penerus air hujan, oleh karena itu
kemiringan atap ini tergantung jenispenutup atap yang dipakai.
Seng dan penutup atap lembaran lainnya dapat digunakan
dengan kemiringan yang rendah karena tidak khawatir
terjadinya air meluap balik.
Bentuk atap miring terdiri dari beberapa macam antara lain
pelana, limas, ataupun tajug.ruang yang terbentuk di bawah atap
juga berfungsi sebagai pembentuk volume ruang yang berguna
untuk sirkulasi udara panas dan kelembapan.
Struktur utama atap miring dapat terdiri dari kuda – kuda,
gunung-gunung, rangka beton (portal) atau kombinasinya. Tabel
adalah penjelasan dari struktur utama atap miring.
Struktur Atap Miring
Struktur Utama Atap Miring
NO.
Gambar Keterangan
1. Rangka kuda-kuda • Struktur rangka yang dibentuk dari
rangkaian rangka ringan kayu atau baja
yang dibentangkan di atas dua tumpuan
kolom.
Material Finishing
1. Atap
Jayasinghe, M.T.R., Attalage, R.A., Jayawardena, A.I. 2003. Yang
berjudul “Roof Orientation, Roofing Materials. And Roof Surface
Colour: Their Influence On Indoor Thermal Comfort In Warm
Humid Climates”, menjelaskan mengenai material penutup atap
yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing.
Beberapa jenis material atap yaitu sebagai
Jenis Material Atap
Jenis – Jenis Material Atap
No.
Gambar Keterangan
1. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional • Terbuat dari tanah liat yang
dicetak & dibakar.
• Kekuatannya cukup baik.
• Dipasang pada atap miring lebih
dari 15º.
2. Atap Genteng Keramik • Permukaannya sudah difinishing/
diglasur.
• Dapat diberi warna beragam yang
bertujuan untuk melindungi
genteng dari lumut.
• Ketahannya sekitar 20 – 50 tahun.
3. Atap Genteng Beton • Ukurannya sama dengan genteng
tanah liat tetapi bahannya
berbeda.
• Atap ini bertahan hingga 30 – 40
tahun.
4. Atap Sirap Terbuat dari kepingan tipis kayu
ulin yang mempunyai ketahanan
hingga 25 tahun.
5. Rumbia Jenis penutup atap yang terbuat dari
bahan daun yang ditata menjadi
sebuah atap rumah.
6. Atap Ijuk Penutup atap ini terbuat dari serat
alam yang istimewa, berupa serabut
berwarna hitam dan liat.
7. Asbes Asbes memiliki karakteristik seperti
seng yaitu murah, ringan dan tahan
lama.
8. Seng ( Metal Bergelombang ) • Terbuat dari lembaran baja tipis
yang diberi lapisan seng secara
elektolisis yang bertujuan untuk
membuat jadi tahan karat.
• Pemasangannya dilengkapi
dengan sekrup.
9. Atap Genteng Metal • Terbuat dari campuran bahan-
bahan logam seperti zincalume,
baja ringan, dan galvanis.
• Bentuk genteng ini berupa
lembaran yang memiliki ukuran
panjang, lebar, dan ketebalan
tertentu.
10. Alumunium Bahan yang memiliki kemudahan
serta fleksibilitas karena dapat
dibuka dan ditutup dengan mudah.
11. Atap Polikarbonat Atap ini berbentuk lembaran besar
yang dipasang tanpa sambungan.
12. PVC ( Polyvinyl Chloride ) Material penutup atap ini banyak
digunakan dan posisinya antara
fiberglass dan polycarbonate dan
material ini lebih tahan lama dan
murah.
13. Genteng Aspal Bersifat transparan dan terbuat dari
campuran lembaran bitumen dan
bahan kimia.
Sumber : Jayasinghe, dkk ebook
2. Penutup lantai
Penutup lantai merupakan perlengkapan bangunan dengan
penggunaan secara mekanis yang menyebabkan pengausan bahan
tersebut. Heinz Frick Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu (2004).
• Lantai papan kayu
Konstruksi lantai kayu yang paling sederhana adalah papan-
papan yang langsung dipasang dan dipaku diatas sloof atau
balok loteng. Ukuran papan yang digunakan adalah tebal
minimal 20 mm, lebar 90 – 140 mm.
Lantai Papan Kayu
Sumber : Jayasinghe, dkk ebook
• Parket kayu kepala, parket papan, dan parket bingkai
Parket kayu kepala biasanya digunakan sebagai lantai bengkel
dan pabrik sehingga tempat kerja sehat untuk kaki para pekerja.
Parket kayu kepala tebal 6–10 cm berukuran 8x8x20 cm. parket
iini dapat dipaku pada lantai dasar atau dilem satu sama yang
lain.
• Lantai keramik
Keramik berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya
suatu bentuk tanah liat yang telah mengalami pembakaran.
Klasifikasi Keramik (Clalister, 2007) dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Keramik Kristalin
Jenis keramik yang susunannya diatur seacar periodik.
2. Keramik Amorf ( non-kristalin)
Jenis keramik non-kristalin yang ada pada gelas kaca.
Penggolongan Bahan Keramik terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Keramik Kasar
Keramik yang terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Kegunaannya untuk:
− Pipa keramik kasar (pipa saluran air kotor)
− Bata klinker (seperti dinding batu merah yang terbuka
terhadap udara)
− Ubin tanah kiat (seperti ubin lantai yang alamiah)
2. Keramik Halus
Keramik yang terbuat dari tanah liat yang halus dengan
campuran jerami yang digiling atau dengan tambahan
koalin, feldspar, kuarsa yang dibakar. Keramik ini biasanya
berwarna putih kekuning-kuningan. Kegunaan keramik ini
biasanya untuk perlengkapan saniter (wastafel, closet,
urinoir, dan lain-lain).
3. Keramik Pelapis dinding(Fayence)
Keramik yang terbuat dari tanah pekat yang halus.
Kegunaan di dalam pembangunan antara lain seperti tegel
dinding dan barang pecah belah.
4. Porselen
Terbuat dari 50% koalin, 25% Felspar dan 25% Kuarsa.
Warna pada umumnya berwarna putih dan biasanya
digunakan seabagai barang pecah belah. (Sumber : Nasmi
Herlina Sari, ebook diakses tanggal 1 November 2018)
3. Penutup langit-langit
• Tripleks (kayu lapis)
Bahan material langit-langit yang dapat dibentuk sesuai dengan
ukuran dan bentuk konstruksi langit-langit yang direncanakan.
• Serat semen (enternit)
Bahan material langit-langit berbahan semen dengan ukuran
standar 1000 mm x 1000 mm x 2000 mm, dengan perkuatan
balok papan konstruksi tambahan ukuran maksimum tidak
melebihi 500 x 1000 mm.
• Gipskarton
Bahan penutup langit-langit yang bentuk dan ukurannya dapat
diseseuaikan dengan konstruksi langit-langit ukuran maksimal
600 x 600 mm.
• Papan kayu
Pelapis konstruksi langit-langit yang mempunya motif indah dan
warna terang. Bentuk papan dan ukurannya disesuaikan dengan
dengan konstruksi rangka dasar atau penggantung langit-langit
(tebal papan ± 10–14 mm). berdasarkan panjangnya papan
langit-langit dapat dibedakan atas yang pendek < 1.00 m dan
yang panjang (biasanya ± 4.00 m).
Papan Kayu
Sumber : Jayasinghe, dkk ebook
Konstruksi
Pengertian Konstruksi
Menurut Sarwiji yang dimaksud dengan makna konstruksi (construction
meaning) adalah makna yang terdapat dalam konstruksi kebahasaan. Jadi, makna
konstruksi dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana,
dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal
sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area. Konstruksi dapat
juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya).
Jenis-Jenis Konstruksi
Edward Allen dalam buku yang berjudul Dasar–Dasar Kontruksi
Bangunan Jilid 1 Edisi Ketiga dibagi menjadi empat, yaitu konstruksi kerangka
kayu, kontruksi baja tipis, dan kontruksi beton. Pada table membahas mengenai
bagaimana sistem yang dipakai dan bagaimana cara pemasangannya untuk
mendukung konstruksi kerangka kayu menurut Edward Allen.
Tabel Konstruksi Kerangka Kayu
Konstruksi Kerangka Kayu
No.
Gambar Keterangan
1. Jendela Jendela lapis plastik dan jendela alumunium
lebih mudah pengerjaannya dibandingkan
dengan jendela kayu karena jendela jenis ini
mencangkup sirip – sirip disekelilingnya
dimana paku dipantak kedalam papan –
pasang dan batang penopang untuk menjaga
jendela ini agar tetap kuat.
2. Konstruksi Luar Kayu sering digunakan di luar ruang untuk
serambi – masuk, lantai – acuan, tangga,
bangku, dan dinding – penahan. Lantai – dasar
kayu yang dipajankan pada cuaca ini haruslah
memiliki sambungan yang terbuka dan
berjarak untuk memungkinkan pengeringan
air padanya serta untuk pemuaian dan
penyusutan lantai – dasar tersebut.
Sumber : Edward Allen ebook
Edward Allen juga membahas mengenai konstruksi baja tipis. Materi
yang dibahas yaitu bagaimana konstruksi dipasang dan bagaimana cara
pemasangan konstruksi tersebut sehingga mendukung material yang akan
dipasang. Konstruksi baja atau rangka baja terdiri dari beberapa batang baja yang
disambung jadi gabungan wujud segitiga yang tidak sedikit, setiap pertemuan
batang disambung baut, las lumer dan paku keling.
Keistimewaan konstruksi baja adalah pemasangan yang relatif mudah,
mudah dibongkar pasang, lebih efisien, dan mempunyai ukuran yang tertentu.
Pada tabel yang membahas mengenai konsep konstruksi kerangka baja tipis,
prosedur pengkerangkaan, dan rangka kusen alumunium.
Tabel Konstruksi Baja Tipis
Konstruksi Baja Tipis
No.
Gambar Keterangan
1. Konsep Konstruksi Kerangka • Dimensi disesuaikan dengan dimensi
Baja Tipis standar kayu kerangka 2 inci (38 mm).
• Untuk penggunaan dalam kolom
praktis, balok-gelagar, dan usuk.
• Bagian – bagian baja tipis biasanya
disambung dengan sekrup swa-ulir,
swa-pantak, yang mengulir-lubangnya
sendiri dan membentuk ulir heliks
pada lubang – lubang tersebut ketika
sekrup ini dikencangkan.
2. Prosedur Pengkerangkaan • Kolom – kolom praktis baja didirikan
diatas struktur lantai dan disambung
untuk membuat kerangka dinding.
• Kerangka dinding diberi papan
pasang, baik dengan panil kayu atau
panil papan pasang gypsum.
• Kerangka dindingnya didirikan dan
disekrupkan ke kerangka lantainya.
3. Rangka Kusen Alumunium • Alumunium merupakan logam non-
ferrous .
• Alumunium mudah dibuat dengan
lembaran yang sangat tipis atau
lembaran merupakan material yang
berdaya pantul tinggi terhadap panas
dan cahaya di antara material
arsitektur lainnya.
• Penggunaannya mencakup lembaran
atap dan lembar-lindung, pekerjaan
pipa selubungan komponen dinding
sekat, kusen jendela dan pintu, tirai
kisi, lapis-dinding, kawat listrik dan
salutan pelindung untuk logam lain,
terutama baja.
4.2 Pembahasan
Pada museum ini terdapat lebih dari satu gubahan massa, tetapi yang diambil
hanya satu saja yaitu zona Gudang Batavia, karena pada zona ini memiliki struktur
bentang lebar.
4.2 Kesimpulan
Struktur pada zona ini mempengaruhi pada tata letak barang koleksi,
dengan struktur bentang lebar tata letak mobil bisa tersusun rapih, dan
memudahkan bagi pengunjung untuk mengakses ke semua ruangan.
BAB 6
KESIMPULAN
Gaya industrial mengacu pada trend estetika dalam desain, dengan penekanan
pada penggunaan material mentah atau material dasar seperti semen, bata, besi, dan
baja sebagai material utama bangunan. Penggunaan bahan dan metode konstruksi yang
ekonomis, yang seringkali tidak disembunyikan atau disamarkan oleh berbagai
finishing.
Kesimpulan Kriteria Perancangan
Berdasarkan kriteria yang dibahas diatas, maka kesimpulan pada kriteria perancangan
yaitu sebagai berikut:
a. Lokasi Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti pesisir sungai,
aliran lahar, rawan longsor, banjir.
b. Memiliki akses yang mudah dan memadai.
c. Pembagian zoning pada museum harus dibagi sesuai fungsi ruang.
d. Site museum harus memiliki akses pencapaian yang mudah dijangkau
transportasi umum, transportasi pribadi serta transportasi online.
Struktur
Material Interior Zoning
Bottom Midlle Upper
Structure Structure Structure
Museum Struktur Struktur Menggunakan Material Dengan Memiliki
Angkut pondasi middle struktur pada banyaknya zona zona
menggunakan pada bentang lebar museum ini ruangan pada yang dilalui,
bored pile museum dengan sistem didominasi museum ini, sehingga
yang angkut space frame dengan yang pengunjung
terbentuk dari yaitu beton menjadikan satu persatu
material bertulang, dari struktur Beton, dan ruangan memasuki
beton baja, plat baja kayu tersebut ruangan
bertulang. lantai memiliki tersebut
konsep
interior yang
berbeda
beda.
Museum Struktur Penggunaan interior di
Petersen middle material besi buat lebih
Automotive - pada pada modern serta
museum furniture kualitas
ini yaitu cahaya yang
beton maksimal
bertulang,
lantai
Museum Struktur Bahan Penggunaan Lembaran tanpa ruang
Mercedes Pondasi yang material logam tertutup atau
Benz diambil unfinish, aluminium dinding
sebagai seperti memantulkan lurus.
material kolom,lantai, sinar terang Langit-
dari truss dinding. matahari langit
adalah Baja, beton kedalam dan membentang
baja profil luar sepanjang
dan juga bangunan. 33 meter
beton Pita-pita tanpa
bertulang jendela yang penyangga,
dimana kontras dan dan masing-
baja dan gelap secara masing
beton ini tidak terdiri dari
memiliki langsung 1.800 panel
ketahanan dapat kaca segitiga
yang memikat yang sangat
tinggi dan perhatian unik,
memiliki pengunjung sehingga
kekuatan memberikan
yang kuat rasa
bila kita dinamisme.
letakkan
pada
sebuah
konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsitag.com/article/konsep-desain-arsitektur-industrial
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35437/19155
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/35437
https://www.aca.co.id/Info-Asuransi-Detail/Ciri-Khas-Desain-Industrial
http://repository.unair.ac.id/84589/1/abstrak.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-
Kualitatif.html
https://prospeku.com/artikel/panduan-struktur-bangunan-pengertian-jenis-dan-
elemen---3180
https://prospeku.com/artikel/struktur-bangunan-bentang-lebar---3256
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-bangunan/struktur-bentang-lebar
https://adampriyadi.wordpress.com/2013/05/24/arsitektur-bentang-lebar/
https://pdfcoffee.com/bulk-active-structure-system-frame-system-pdf-free.html
https://pdfcoffee.com/vector-active-structure-system-3-pdf-free.html
https://www.civilprojectsonline.com/building-construction/development-of-surface-
active-structure-system/
https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/keputusan-menteri-pekerjan-
umum-repubuk-indonesia-nomor-468-kpts-1998-tentang-persyaratan-teknis-
aksesibilitas-pada-bangunan-umum-dan-lingkungan.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/03/164904169/observasi-pengertian-
para-ahli-tujuan-ciri-ciri-dan-jenisnya
https://www.naikmotor.com/11492/museum-angkut-batu-tampilkan-nostalgia-
kendaraan
05 Bab 2 212013025.pdf
https://ars.itenas.ac.id/repository/index.php/repository-ta/article/view/828/599
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp/article/view/1517