Disusun oleh :
Carina Safitri
NIM : 15.A1.0067
Dosen pembimbing :
NIDN. 0629056402
MARET 2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
iii
PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan
sehingga dapat menyelesaikan Landasan Teori Perancangan Proyek Akhir yang berjudul
Penyusunan landasan teori perancangan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Riandy Tarigan MT. selaku pembimbing Projek Akhir Arsitektur 75 yang telah
Perancangan
2. G Epri Widiangkoso, yang telah membantu memberikan saran dan arahan dalam
3. Ir. FX. Bambang Suskiyatno, M.T., selaku Dosen Koordinator Projek Akhir Arsitektur
75
4. M.D. Nestri Kiswari, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Program Studi Arsitektur
5. Dra. B. Tyas Susanti, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain
6. Jajaran dosen dan staff yang terkait dalam proses penyusunan Landasan Teori dan
Program ini, yang juga telah memberikan kritik, saran dan dukungan;
7. Keluarga dan kerabat penulis yang selalu mendoakan dan mendukung dalam
Harapan Landasan Teori Perancangan berjudul “Galeri Seni Mural di Yogyakarta” ini dapat
memberi gambaran jelas untuk tahap desain Proyek Akhir Arsitektur 75 dan dapat menjadi
acuan serta bahan pembelajaran yang baik. Sekian dan terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................................................ iv
v
2.5. Koleksi Galeri Seni Mural ............................................................................................... 14
vi
3.9.1. Kebutuhan Ruang Parkir ........................................................................................ 62
4.1. Bangunan Galeri terhadap aktifitas manusia dan benda seni ............................. 67
4.2.1. Bangunan Galeri terhadap Kondisi Fisik Alami pada Tapak ........................ 68
4.2.2. Bangunan Galeri terhadap Kondisi Fisik Buatan pada Tapak ..................... 69
7.1. Landasan Perancangan Tata Ruang Bangunan Galeri Seni Mural ..................... 78
7.6. Landasan Perancangan Tata Ruang Tapak Galeri Seni Mural ............................. 81
vii
7.7. Landasan Perancangan Utilitas Bangunan Galeri Seni Mural ............................. 81
LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 85
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 9 (a) Lampu Downlight biasa (b) Lampu Sorot Downlight ........................................ 11
Gambar 2 20 Pengharum Ruangan dan Penghawaan dalam Ruang Pamer Interior ............. 20
ix
Gambar 2 24 Lampu Spotligt Uplight LED ..................................................................................... 22
Gambar 3 9 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 6mx4m (a) tampak samping (b)
x
Gambar 3 10 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 4mx3m (a) tampak samping (b)
Gambar 3 11 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 2mx3m (a)tampak samping
Gambar 3 12 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 6mx4m (a) tampak samping (b)
Gambar 3 13 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 4mx3m (a) tampak samping (b)
Gambar 3 14 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 2mx3m (a)tampak samping
Gambar 4 5 Suasana di Bangunan samping Tapak (Hotel dan Teater Purawisata) ............ 70
xi
DAFTAR TABEL
xii
ABSTRAK
dan mural tersebut. Perkembangan yang semakin memuncak perlu dikendalikan agar
perkembangan ini tidak merusak ekpresi mural sendiri. Pada perkembangan ini, jika para
seniman yang dapat memanfaatkan seni mural dengan baik dan peka terhadap kondisi
lingkungan sekitarnya dapat menghasilkan mural yang berguna dan bernilai untuk
masyarakat, tetapi para seniman yang hanya memural sesuka hati mereka tanpa peka
Dengan begitu perlu upaya pengendalian perkembangan mural agar ekspresi mural yang
disampaikan ke masyarakat menjadi positif. Galeri merupakan tempat yang dapat membantu
pengendalian perkembangan mural ini. Galeri yang dapat mengekspresikan makna mural ini
akan membantu para seniman menyampaikan pesan dan maksut tujuan dari para seniman.
Sehingga makna yang terdapat pada mural tersampaikan secara positif ke masyarakat. Kota
Yogyakarta merupakan kotanya para seniman, yang mana kota ini juga mengalami
perkembangan mural. Banyak mural-mural illegal disana akibat perkembangan mural masih
dilihat masyarakat secara negatif. Dengan begitu pengendalian tersebut lebih baik dilakukan
xiii
BAB I. PENDAHULUAN
Seni mural merupakan seni lukis yang biasa ditemukan pada dinding
jalanan kota. Seni mural ini bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dari para
seniman mural terhadap isu-isu yang sedang terjadi. Seni mural dibuat dijalanan
atau tempat-tempat publik agar karya para seniman mural mendapat perhatian
masyarakat. Namun pada saat ini mural tidak hanya sebuah ungkapan para
seniman tetapi juga sebagai bisnis seni lukis yang menguntungkan. Pada saat ini
mural dimanfaatkan untuk mempercantik ruang sebagai spot foto dan point of view
Para seniman yang dapat memanfaatkan seni mural dengan baik dan peka
dan bernilai untuk masyarakat, tetapi para seniman yang hanya memural sesuka
hati mereka tanpa peka terhadap sekitarnya dapat menghasilkan mural yang
Perkembangan mural yang terjadi pada saat ini memicu bertambahnya jumlah
para seniman mural baru. Peningkatan jumlah para seniman mural pada saat ini
perlu diperhatikan agar para seniman mural yang baru mencoba didunia seni
mural dapat terkendali dan dapat memanfaatkan mural dengan baik. Peningkatan
jumlah seniman mural saat ini tidak seimbang dengan peningkatan lahan untuk
perkembangan mural, karena seniman mural akan lebih memilih wadah lama yang
sudah ada. Wadah lama yang sudah ada dapat menggambarkan dengan kuat
1
ekspresi makna mural, sehingga para seniman mural lebih nyaman ditempat
dimana sesuai karakter mereka. Maka perlu sebuah wadah baru untuk mewadahi
para seniman mural tetapi dapat mengambarkan dengan kuat ekspresi makna
mural agar para seniman lebih nyaman berekspresi didalamnya. Dengan demikian
para seniman mural dapat terkendali dan pesan mural yang diekspresikan para
seniman tersalurkan secara positif. Galeri seni merupakan tempat yang tepat
untuk para seniman mengekspresikan karya mural mereka. Dengan adanya galeri
seni mural yang khusus untuk memamerkan dan belajar seni mural maka
perkembangan seni mural pada saat ini dapat terkendali dan dapat meminimalisir
Perkembangan mural ini terjadi diberbagai kota-kota besar. Salah satu kota
illegal, karena seniman mural di Yogyakarta yang memural dengan illegal masih
masyarakat dan hal tersebut banyak dapat ditemukan dipusat kota. Sasaran para
seniman mural yaitu pada kawasan padat bangunan seperti dipusat kota karena
selain banyak menyediakan media mural seperti dinding bangunan kota, juga
banyaknya masyarakat di pusat kota menjadi sasaran yang strategis untuk mereka
memamerkan karya. Sehingga pusat kota merupakan lokasi yang tepat untuk
sebuah galeri. Karena galeri tengah kota dapat membantu para seniman-seniman
karena lokasi ini berada di dekat pusat kota dan pada daerah ini juga masih banyak
2
Jogja yang mempengaruhi gaya bangunan yang ada disana sehingga bangunan-
bangunan disana berdominan arsitektur Jawa. Maka perlu sebuah galeri seni
para seniman mural agar dapat meminimalisir aksi vandalisme, sehingga pesan
umum.
diperhatikan :
1. Bagaimana bentuk dan tata ruang didalam galeri seni mural yang dapat
disekitarnya?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Galeri mural pada proyek akhir arsitektur 75 ini
adalah untuk menciptakan sebuah galeri yang dapat mengekspresikan makna seni
1.4. Manfaat
Manfaat pembahasan proyek akhir arsitektur ini ada menfaat akademis dan
3
A. Manfaat Akademis ( Bidang Arsitektural )
dapat menjadi referensi mengenai perancangan galeri untuk seni mural yang
B. Manfaat Praktisi
Para seniman mural yang baru muncul dapat terwadahi dan terkoordinir agar
tidak terjadi aksi vandalisme serta dapat menambah destinasi wisata di kota
Yogyakarta.
Pada landasan teori perancangan ini yang akan dibahas dalam proyek akhir 75 ini
Bab 1 : Pendahuluan
Bab yang bersifat pengantar dan mengenalkan projek yang akan dibuat ini berisi
tentang latar belakang dari galeri mural dan permasalahan desainnya serta tujuan
Berisi tentang gambaran yang masih umum tentang proyek dan belum mendetail.
Bab ini berisi definisi galeri dan seni mural secara umum, dan membahas
gambaran umum lokasi tapak alami dan buatan serta gambaran umum bagaimana
kondisi lingkungannya
Berisi tentang kebutuhan proyek bangunan secara mendetail. Bab ini berisi analisa
ruang beserta persyaratannya ruang yang akan digunakan untuk desain galeri
senimural.
4
Bab 4 : Penelusuran Masalah Desain
Berisi tentang analisa fungsi bangunan dengan berbagai kendala dan potensi yang
ada didalam tapak yang dipengaruhi aspek manusia, aspek bangunan, dan aspek
Berisi tentang teori dasar yang digunakan untuk penyelesaian masalah desain
desain.
Berisi penetapan konsep yang digunakan galeri seni mural sebagai landasan
perancangan.
Daftar Pustaka
Berisi sumber-sumber yang diperoleh dari buku, literature dan website sebagai
Lampiran
5
BAB II. GAMBARAN UMUM GALERI SENI MURAL
Amerika (1975) Galeri seni adalah sebuah wadah untuk meriview kaya seni.
Dan juga diartikan sebagai tempat komunikasi para kolektor atau seniman
(https://www.scribd.com/document/362115957/pengertian-galeri)
pameran karya seni dan memajang karya. Fungsi galeri sekarang semakin
berkembang, tidak hanya untuk memajang tetapi juga untuk tempat transaksi
B. Macam-macam Galeri
private art gallery, public art gallery, dan campuran antara private dan public
art gallery. Kepemilikan private art gallery yaitu galeri yang dimiliki oleh
perseorangan / privabdi atau kelompok. Public art gallery yaitu galeri yang
yaitu pameran yang diadakan terus menerus dan barang yang dipamerkan
6
tetap atau bisa juga bertambah. Jenis pameran temporer yaitu pameran yang
yaitu pameran yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain.
didalamnya, yaitu ada galeri pribadi, galeri umum dan galeri kombinasi.
dari seniman itu sendiri, tidak memamerkan karya orang lain dan tidak
galeri yang memamerkan karya pribadi dari seniman itu sendiri, tidak
memamerkan karya orang lain dan tidak memperjual belikan karya yang
kombinasi merupakan galeri kombinasi antara pribadi dan umum. Yang mana
karya yang dipamerkan tidak hanya dari pribadi tetapi juga dari beberapa
seniman dan karya yang dipamerkan ada yang dikoleksi khusus dan ada yang
Mural adalah lukisan yang dilukis di dinding, tembok atau media permanen
yang luas lainnya yang biasanya isi makna muralnya mengikuti perkembangan isu
yang sedang tren atau berupa sindiran. Terkadang mural sering disama artikan
dengan grafity. Graffiti adalah lukisan yang yang berkomposisi titik, garis, angka
dan huruf untuk menuliskan kata, kalimat, simbol, atau identitas tertentu yang
terkadang juga mengikuti isu yang sedang berkembang. Perbedaan dari mural dan
grafity yaitu mural bergambar bebas sedangkan grafity yaitu gambar yang
7
Gambar 2 1 Gambar Grafiti Gambar 2 2 Gambar Mural
Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi
Jalanan Kota Jogja Jalanan Kota Jogja
Menurut seniman mural dari serikat mural Surabaya, mural memiliki sifat
yang bebas dan terbuka. Bebas dan terbuka itu ditunjukan dengan media mural
yang berada di dinding jalanan. Alasan mural berada di ruang terbuka agar pesan
(https://www.youtube.com/watch?v=tg1ibexsOA0)
ruang dan yang dijalanan. Mural yang berada dijalanan biasanya sifatnya yang
mengkritik atau menyindir tentang politik dan social serta budaya, tetapi mural
peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi seperti peperangan dan fungsi mural pada
saat ini sedikit berbeda yaitu untuk menyampaikan sebuah pesan dari sebuah
8
peristiwa yang sedang terjadi dan untuk menggambarkan suasana/ tema dari
Pada galeri seni mural ini menggunakan studi preseden Jogja Galeri dan
Semarang Art galeri. Yang diambil dari kedua galeri tersebut yaitu fasilitas yang
ada didalam, sistem pencahyaan, persyaratan khusus dalam galeri dan organisasi
A. Jogja Gallery
event pameran lukisan, karya seni rupa, pemutaran film dan aneka event
budaya lainnya. Lokasi yang ditempati Jogja Gallery ini sangat strategis
karena berada di pusat kota yang mana merupakan kawasan wisata sehingga
galeri ini menjadi suatu tempat yang wajib dikunjungi saat di Jogja. Jogja
Galeri ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama untuk ruang pamer besar yang
ruang panel dan gudang. Untuk lantai kedua untuk ruang pamer kecil untuk
menikmati pameran dengan urut. Dan ruang hirarki dalam jogja gallery ini yaitu
9
ruang pamer yang berada di lantai dasar dan tangga besar sebagai foyer.
Persyaratan khusus dalam gallery hanya pintu pada entrance dan loading
dock yang besar agar barang-barang dapat masuk serta menyediakan panel-
ruangan serta penambahan exhaust fan pada ruang pamer agar pengap dan
10
Pencahayaan dalam galeri menggunakan lampu LED yang biasa untuk
rumah-rumah dan lampu LED sorot. Lampu sorot ini menggantung pada rel
lampu agar dapat bersifat fleksible mengikuti karya yang sedang dipamerkan.
(a) (b)
Semarang Art gallery ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama untuk ruang pamer
pengelola, dapur, ruang panel dan gudang. Untuk lantai kedua untuk ruang
pamer kecil untuk lukisan atau instalasi kecil dan gudang karya. Lokasi galeri
ini juga didaerah yang menjadi pusat wisata, yaitu di kota lama Semarang.
menikmati pameran yang berada disana. Dan sirkulasi yang linier tidak
11
membuat crowded jalur pengujung. Ruang yang berada didalam Semarang
Persyaratan khusus dalam galeri ini hanya dalam cara menyimpan barang
koleksi berupa lukisan yang bercat akrilik. Lukisan yang bercat akrilik tidak
bisa disimpan dengan cara berhimpitan, harus diberi space agar tidak
digunakan Jogja Gallery, yaitu dengan AC split, exhaust fan, lampu downlight
LED biasa bentuk pijar untuk tiap ruangan dan lampu LED sorot dengan rel
12
yang berada di open space Semarang Art Gallery ini menggunakan lampu
Mural adalah lukisan yang dilukis di dinding, tembok atau media permanen
yang luas lainnya yang isi cerita dalam muralnya mengikuti perkembangan isu
yang sedang tren. Dalam galeri seni mural di Yogyakarta ini mengambil ekspresi
makna untuk memberi kesan pada galeri ini. Ekspresi makna yang dimaksud yaitu
mengekpresikan karakter atau sifat-sifat yang ada pada mural dan kemudian
dianalogikan kedalam desain bangunan. Karakter yang ada pada mural yaitu
kedalam interior galeri dan fasad galeri. Sifat yang bebas diekpresikan kedalam
terbukanya diekpresikan bentuk ruang pamernya yang terbuka atau outdoor. Sifat
fasadnya.
Fungsi galeri seni mural yang dirancang ini yaitu untuk memamerkan
koleksi karya mural dari para seniman mural yang senior maupun junior, para
seniman berkarya langsung didalam galeri. Pembeda galeri seni mural dan galeri
seni lukis pada umumnya yaitu objek yang akan dipamerkannya. Galeri seni lukis
13
pada umumnya memamerkan karya lukis dengan bidang paling besar kurang lebih
dari 3 meter dengan media kanvas. Jika pada galeri seni mural, objek yang
dipamerkan yaitu lukisan besar tanpa batasan yang berada di media permanen
Fungsi galeri mural tersebut tujuannya agar para seniman dapat langsung
yang para seniman buat dapat langsung tersalurkan dan terapresiasi oleh
masyarakat.
Pada galeri seni mural ini memiliki lukisan mural yang berada di dinding,
lantai, jalanan dan plafon. Karya yang dipamerkan merupakan karya dua dimensi.
Karya tersebut merupakan karya yang dibuat langsung oleh para seniman dan
Untuk dimensi karya yang dipamerkan ada 3 kategori, yaitu dimensi besar,
dimensi sedang dan dimensi kecil. Bidang mural dimensi besar berukuran 6m x
4m dan dimensi kecil berukuran 2m x 3m. Peletakan bidang dimensi besar pada
ruang pamer indoor dibuat membentuk sebuah ruang yang mana mural tidak
hanya pada bidang vertikalnya saja tetapi juga berada di bidang horisontalnya.
Media yang digunakan pada galeri seni mural ini yaitu dinding GRC
(Glassfiber Rainforced Cement). Media dinding ini dipilih karena bahannya yang
ringan dengan tebal 9-15mm dan tahan cuaca, serta mudah untuk
memasangkannya maka dari itu media ini membantu pameran seni mural yang
sifatnya temporer. Pemasangan media ini dengan cara digantung pada rangka
14
hollow, sehingga saat pergantian gambar mural lebih mudah mengganti dinding
panelnya. (http://civilupgris17b.blogspot.com/2017/12/papan-grc-sebagai-
material-dinding.html)
Perawatan koleksi mural ini hanya dengan menimpal cat baru ke dalam
gambar mural yang mulai rusak. Jika masa pameran sudah selesai dan cat mural
mulai usang, maka mural tersebut di timpal dengan gambar mural baru. Cat yang
digunakan untuk memural sesuai dengan tempat muralnya, jika di diluar bangunan
maka menggunakan cat waterproof atau cat eksterior dan jika didalam bangunan
Pada galeri seni mural ini menyediakan beberapa fasilitas. Fasilitas dalam
galeri seni mural ini terbagi 2 jenis, yaitu fasilitas utama, fasilitas penunjang,
A. Lobby
Ruang ini sebagai ruang transit pengunjung sebelum masuk keruang pamer
dan setelah keluar dari ruuang pamer. Kegiatan yang berada didalam ruang
15
ini seperti menunggu membuat ruang ini biasanya diletakkan didepan setelah
B. Loket Tiket
Ruang ini berfungsi untuk menjual beli tiket sebelum masuk kedalam galeri.
C. Receiptionist
ruang depan dekat lobby ini berfungsi untuk menerima informasi dan memberi
D. Penitipan Barang
atau tamu khusus galeri yang diletakkan dekat lobby dan receiptionist.
Ruang ini digunakan untuk memamerkan atau menyajikan karya mural dalam
jangka waktu tertentu yang relatif singkat dengan mengambil tema tertentu
sesuai isu yang sedang tren. Ruang pamer temporer dalam galeri seni mural
ini terdapat di indoor dan outdoor. Dalam ruang pamer indoor, mural ditata
seperti pada galeri pada umumnya yang memiliki panel di pinggir dinding dan
berada dipanel dinding yang diletakkan ditengah. Dalam ruang pamer outdoor
16
Berikut Fasilitas penunjang didalam galeri seni mural ;
A. Ruang Workshop
Ruang yang mana pengunjung dapat juga ikut berinteraksi dengan para
mural. Belajar membuat mural ini diawali dengan seminar yang kemudian
dinding panel. Ruang ini berada di luar ruangan agar kesan mural yang berada
terbuka yang biasanya digunakan untuk pagelaran seni, tetapi pada galeri
id.123dok.com/document/myjowdgkz-pengertian-tempat-pertunjukan-
klasifikasi-tempat-pertunjukan.html)
Gambar 2 18
Gambaran Ruang
Workshop
Sumber :
https://id.pinterest.com/amph
itheater
B. Cafetaria
Fasilitas untuk para pengguna galeri seni mural agar lebih efisien saat sedang
17
A. Front Office
Pada ruang ini berfungsi sebagai media informasi bagi pengunjung galeri
untuk dapat mengetahui berbagai informasi yang lebih dalam mengenai galeri
seni mural ini. Ruang informasi diletakkan didepan agar dapat menjangkau
kegiatan, hingga jadwal event yang akan diadakan di Galeri Seni Mural.
Ruang ini digunakan untuk tempat menulis data atau merekap data staf yang
dengan ruang adminitrasi dan kurator agar mudah berkomunikasi jika saat
Ruang ini berfungsi untuk tempat transit cleaning service dan teknisi seperti
untuk ganti baju, bersiap diri, dan istirahat. Diletakkan didebelakang dekat
E. Ruang Kurator
Ruang ini berfungsi untuk kurator yang bertugas memilih dan mengurus karya
seni yang akan dipamerkan. Ruang kurator dalam galeri biasanya diletakkan
18
F. Ruang Rapat Pengelola
Ruang ini berfungsi untuk melakukan pertemuan rapat antar pengelola dan
pemilik galeri. Ruang rapat ini juga dapat dijadikan ruang seminar para
A. Storage
Pada galeri seni mural ini terdapat 2 storage. Storage yang pertama berisi
perkakas yang dibutuhkan untuk galeri, seperti panel kosong, lampu dan
Ruang transit karya sebelum masuk kedalam ruang pamer dan sebagai akses
neufert dan survey studi preseden ke Semarang Art Gallery. Berikut persyaratan
Ruang pamer indoor ini harus memiliki luasan yang besar karena ruang ini
akan membutuhkan sirkulasi besar dan jarak pandang yang nyaman untuk
19
melihat mural dengan ukuran yang berbeda-beda. Pada ruang pamer Indoor
Pada ruang pamer indoor untuk memberi kesan pada mural diberi
pencahayaan spot light yang downlight LED. Lampu spot light diletakkan di rel
Penghawaan dalam ruang pamer indoor diberi ac split agar mudah diatur
suhunya dan diberi exhaust fan juga agar ruangan tidak pengap sehingga
udara didalam ruangan masih nyaman. Dalam ruang pamer indoor ini untuk
menghilangkan bau dari cat-cat mural pada ruang pamer diberi pengharum
kebakaran dan CCTV. (survey Semarang Art Gallery dan Jogja Gallery)
20
B. Ruang Pamer outdoor
Ruang pamer outdoor ini harus memiliki luasan yang besar karena ruang
bidang dan 1 bongkahan kepala kereta. Bidang pada ruang pamer outdoor ini
yang lebih besar dari ruang pamer indoor. Cat yang digunakan untuk memural
diluar ruangan ini harus cat tembok eksterior atau cat semprot kaleng, agar
awet terhadap iklim dan cuaca yang ada pada tapak. Karena karya yang
dipamerkan pada ruang luar ini lebih besar-besar daripada yang berada
21
Dalam galeri mural ini menggunakan standar jarak pandang tersebut untuk
membutuhkan jarak pandang sekitar ±3-4 meter dari dinding mural agar dapat
Pada ruang pamer outdor bidangr mural diberi kesan dengan lampu spotlight
yang uplight LED. Lampu uplight LED dipilih karena pada ruang pamer luar
tidak diberi rel untuk lampu. Penghawaan dalam ruang pamer ini secara alami
karena berada di luar ruangan. Keamanan pada ruang pamer eksterior ini
22
C. Ruang Administrasi
Didalam ruang ini tidak hanya ada meja kerja saja, tetapi juga harus
mencukupi kursi tamu karena ruang ini cukup penting untuk para tamu dari
ruang pamer atau dibelakang ruang pamer yang mana lokasinya privat dan
tidak tercampur oleh area publik. (studi preseden Gallery Taman Budaya
Yogyakarta)
Ruang kurator adalah tempat bagi kurator yang bertugas untuk memilih
dan mengurus karya mural yang akan dipamerkan. Ruang kurator sendiri
sangat privat, tidak mudah dijangkau secara umum, karena memiliki tanggung
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kurator)
media yang dipajang dan disimpan sama. Luasan yang besar untuk storage
karya dan penyimpanan karya seperti lukisan atau mural tidak dapat
berhimpitan, karena jika berhimpitan dapat merusak cat yang pada lukisan
juga harus memiliki pintu yang besar agar barang dapat mudah masuk. (studi
preseden semarang art gallery) Jarak antar bidang mural yang disimpan pada
23
storage ±30cm berdasarkan survey pada Semarang Art Gallery dan Jogja
Gallery agar bidang mural tidak rusak. Sirkulasi untuk mengambil bidang
A. Pengunjung
kelompok dari usia pra sekolah (3-6 th) , usia sekolah (7-24 th) , usia produktif
(25-49 th),tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan oleh usia lanjut diatas
50 tahun.
B. Pengelola
pengunjung.
C. Tamu
D. Seniman Mural
Seniman yang akan mengisi pameran dalam galeri. Seniman yang akan
mengisi galeri adalah segala golongan, baik yang sudah senior dan yang
Lokasi tapak berada di selatan pertigaan jalan Brigjen Katamso dan jalan
24
berada didekat pusat kota, berjarak 1,9 km dari Kraton Yogyakarta. Terletak di
kawasan permukiman dan kawasan perdagangan dan jasa. Tapak ini memiliki luas
lahan sekitar ± 6.473 m2. Bentuk tapak ini persegi sehingga tidak ada ruang yang
terbuang atau tidak berguna. Orientasi tapak mengarah ke utara ke jalan ireda dan
ke barat ke jalan Brigjen katamso. Terletak di jalan kolektor sekunder yang memiliki
GSB 12 meter (pada Jalan Brigjen Katamso) dan di jalan lingkungan yang memiliki
GSB 1 meter dari tepi jalan. Tapak proyek Galeri Mural ini memiliki batas-batas
yaitu :
Suhu disana sekitar 34,2⁰C dengan besar cahaya yang masuk kedalam
tapak 1606 lux dengan iklim tropis. Panas sinar matahari dan silau dari matahari
barat pukul 16.00-17.30 terhalang bangunan yang berada di sisi brigjen katamso
25
dan terhalang pepohonan yang berada di sebelah barat tapak. Tetapi panas dari
33%Rh. Kelembaban pada tapak ini dapat dianggap kering karena berdasarkan
Angin yang melewati tapak ini memiliki kecepatan terendah 0,9 m/s dan
tertinggi 1,4 m/s pada pukul 13.00, dengan arah angin dari arah utara menuju
kearah barat daya. Pada sore hari arah angin ini sebaliknya dari arar barat daya
menuju kearah utara. Tetapi arah angin ini tidak dapat dipastikan karena sudah
26
banyak bangunan disekitarnya dan dekat jalan kolektor sekunnder yang ramai lalu
lintas. Kecepatan udara pada tapak ini termasuk nyaman karena berdasarkan SNI
03-6572-2001 kecepatan udara pada kondisi nyaman kurang dari 0,15 m/s.
Pada kebisingan didalam tapak ini, mengambil dua titik lokasi. Lokasi yang
pertama diambil didalam tapak dan lokasi yang kedua diambil di pinggir tapak
dekat jalan raya (Jl. Brigjen Katamso). Didalam tapak ini memiliki kebisingan
sebesar 65,6 dB dan dipinggir tapak sebesar 75,9 dB. Pada titik yang dekat jalan
raya memiliki kebisingan yang tinggi karena lalu lintas yang melewati jalan raya
Infrastruktur didalam tapak terdapat lampu jalan, tiang listrik dan tiang
Telkom. Vegetasi yang terdapat dalam tapak juga rumput alang-alang dan
beberapa pohon besar. Pohon yang berada didalam tapak yaitu pohon manga,
27
pohon palem, dan pohon pinus. Terdapat trotoar dengan taman kecil pada depan
tapak sebagai pembatas tapak dengan Jl. Brigjen Katamso. Karena tapak bekas
taman ria dari Purawisata sehingga didalamnya masih terdapat gerbang entrance
purawisata.
Tapak proyek ini menurut Peta Bentuk Lahan dari Bappeda Yogyakarta
terletak di dataran aluvial gunung api dengan topografi datar tanpa kontur.
Transportasi umum yang melewati Jl. Brigjen Katamso ada bis TransJogja dan
28
kecepatan kendaraan terendah dijalan tersebut 20 kilometer per jam (Perda Kota
jasa yang mana pada daerah tersebut sudah padat bangunan perdagangan
lokasi
pedagang kecil dan pekerja di tempat wisata. Kecamatan Mergangsan ini cukup
Banyaknya permukiman pada daerah tapak ini menjadikan tapak tersebut strategis
29
untuk dijadikan Galeri Mural. Karakter masyarakat pada daerah tapak tersebut
cukup modern walaupun adat dari kraton masih ada karena daerah tersebut masih
dekat dengan komplek kraton (Perda Kota Yogyakarta nomor 2 tahun 2010).
Pada daerah tapak ini memiliki perekonomian yang cukup maju karena
kawasan ini terletak pada kawasan perdagangan dan jasa dan dekat kawasan
tanah pada daerah ini sekitar 7 juta per meter persegi maka harga tersebut dapat
mempengaruhi desain bentuk dan penataan ruang dari galeri mural ini yang
tradisional seperti joglo dan limasan, yang mana pada daerah tersebut masih
30
BAB III. PEMOGRAMAN ARSITEKTUR GALERI SENI
MURAL
Studi Aktifitas Berikut adalah studi mengenai aktifitas yang di lakukan oleh
Galeri seni mural ini dimiliki oleh pribadi atau swasta yang kegiatannya bersifat
mengadakan rapat dan bertemu tamu. Kepala galeri ini karena milik pribadi
maka si pemilik hanya akan datang sekitar 1 bulan sekali untuk melakukan
B. Pengunjung
masyarakat dari umur 4 tahun sampai 60 keatas dan seluruh seniman junior
maupun senior.
C. Pengelola
31
didalam galeri dimulai pukul 08.00-17.00 WIB, terkecuali pada bagian
pelayanan umum dan servis selesai pada pukul 21.00 waktu galeri tutup.
a) Pengelola Administrasi
dikoleksi.
e) Pengelola servis
galeri.
Pengguna galeri seni mural yang akan dirancang ini ada beberapa dengan
aktifitas dan tujuan yang berbeda-beda. Pengguna galeri ini terdiri dari:
32
A. Kepala Galeri/ Owner
Sifat kegiatan pemilik galeri ini yaitu privat, sehingga perlu ruangan tersendiri
untuk menjaga keprivasian kegiatannya. Galeri ini dipimpin oleh 1 orang yang
mana orang ini yang akan membantu sebagai investor pada galeri ini juga.
B. Pengunjung
Pengguna utama yang ada di galeri ini dengan sifat kegiatannya yaitu publik.
galeri mural ini mulai dari umur 4 tahun sampai 60 tahun keatas. Dan galeri
seni mural ini dapat dikunjungi oleh semua kalangan masyarakat. Target
Jogja. Jumlah yang ditargetkan untuk galeri seni mural ini ada 200 pengunjung
dari tahun ke tahun pada studi preseden. (Survey Semarang Art Gallery)
tiap tahunnya dalam persentase sejak tahun 2015 hingga 2018 dengan rumus
berikut:
33
Tahun 2015 – 2016
= 2125 – 1900
x 100%
2125
= 10%
Tahun 2016 – 2017
= 2300-2125
x 100%
2300
= 7%
= 2500-2300
x 100%
2500
= 8%
Tp = To + ( p - 1 ) b
Keterangan :
Tp = Jumlah pengunjung pada tahun prediksi (2037)
To = Jumlah pengunjung pada tahun acuan (2017)
p = Jumlah prediksi tahun
b = Angka peningkatan jumlah pengunjung tiap tahun
Tp = To + (p – 1) b
= 2500 + 3800
= 6300
34
Dengan demikian dapat ditemukan asumsi pengujung 20 tahun yang akan
C. Staff Informasi
galeri. Staf disini berbeda dengan pemandu, staf infomasi disini dia menetap
di meja resepsionis. Jumlah orang yang bekerja di staf informasi ini berjumlah
D. Staff ticketing
Bagian ini bersebelahan dengan staf informasi. Tugas staf ticketing yaitu
mejual tiket dan mencatat penjual tiket di tiap harinnya. Bagian staf tersebut
di galeri seni mural yang akan saya rancang membutuhkan 2 orang untuk
melayani pengunjung.
E. Staff security
Staff security di galeri seni mural ini akan bertugas menjaga keamanan dan
sebagai staff security adalah 3 orang. 1 orang di pintu masuk dan 2 orang di
F. Staff administrasi
yang dibutuhkan staff administrasi cukup besar, tanpa sekat didalamnya. Sifat
kegiatannya privat.
35
G. Penjaga Storage
H. Kurator
Kurator adalah orang yang memilih dan mengurus barang koleksi yang akan
dipamerkan dengan demikian pada galeri seni mural ini membutuhkan 2 orang
Kurator.
I. Staff Teknis
Bagian teknis di galeri seni mural ini bertugas sebagai perawat dan
J. Cleaning Service
galeri seni mural ini tidak terlalu banyak sehingga membutuhkan 4 orang untuk
menjaga kebersihan di galeri seni mural ini. Biasanya ruang cleaning service
Struktur organisasi ysng digunakan sebagai acuan untuk galeri mural ini
yaitu struktur organisasi dari Semarang Art Gallery. Acuan struktur organisasi ini
dipilih sesuai kepemilikan galeri mural yang berasal dari swasta/ yayasan.
Pengelolaan galeri berupa yayasan karena galeri seni mural ini memiliki tujuan
36
hanya untuk mengembangkan mural secara positif, sehingga tidak mengutamakan
pemerolehan keuntungannya. Pemasukan pada galeri seni mural ini yang berasal
dari investor, sumbangan dan tiketing digunakan hanya untuk kebutuhan yang
Berdasarkan kepemilikan swasta galeri seni mural ini dipimpin oleh Kepala
kemitraan yaitu kurator yang dibantu oleh staff administrasi. Untuk pengelolaan
umum ada staff ticketing dan staff informasi. Pengelolaan servis ada staff teknis
dan cleaning service. Untuk lebih jelasnya lihat diagram dibawah ini :
besar ruangan dalam galeri. Ruang kepala galeri dan ruang staff-staff memiliki
ruangan terpisah tersendiri. Karena tugas dan kedudukan mereka yang berbeda
maka perlu pemisahan ruangan. Ruang Kepala galeri dibuat ruang sendiri dan
besar karena berfungsi untuk menerima tamu khusus dan mengawasi kinerja
pengelola, sehingga ruangan ini memiliki ruang tamu sendiri dan memiliki jendela
37
Gambar 3 2 (a) Tampak luar (b) interior Ruang Pengelola
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Semarang Art Gallery
Ruang staff dijadikan satu ruangan agar mudah dalam pengelolaan karena
pengelola dibuat lebih besar dari ruang kepala galeri agar muat staff administrasi
dan warehouse staff. Ruang kurator juga memiliki ruang tersendiri karena
tugasnya yang berbeda dengan staff lainnya yaitu menilai dan menentukan karya
yang akan dipamerkan. Ruang kurator letaknya masih sejajar dengan ruang staff
semakin kedalam atau kebelakang karena sifatnya yang semakin privat. Staff
information dan staff loketing memiliki kedudukan rendah karena siftanya yang
Pola kegiatan pada galeri di bagi berdasarkan pelaku yang ada di galeri,
yaitu pengunjung umum, pengelola, pengisi galeri (seniman) dan pelaku servis.
Keempat pelaku ini terdiri dari 3 jenis kegiatan, yaitu kegiatan utama, kegiatan
A. Pengunjung umum
penumpang ke drop off dan ada yang langsung ke parkiran. Kemudian setelah
38
mereka ke penitipan sebelum memasuki ke ruang pamer dan kemudian
membeli tiket masuk pada loket yang telah tersedia. Setelah membeli tiket
kegiatan itu semua, pengunjung kembali keparkiran untuk pergi dari galeri.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini :
Awal aktifitas kepala galeri yang pertama memarkirkan kendaraan dan ada
yang turun di drop off. Setelah memasuki bangunan, kepala galeri pergi
pegawai galeri, atau pengelolaan terhadap galeri dan bertemu tamu. Setelah
lansung kembali ke parkiran untuk pergi dari galeri. Untuk lebih jelasnya dapat
39
Gambar 3 4 Diagram Kegiatan Kepala Galeri
Sumber : Analisa Pribadi
C. Staf Administrasi
di drop off lalu absen sebelum mulai bekerja. Setelah kegiatan absen, staf
D. Kurator
off lalu absen sebelum mulai bekerja. Setelah kegiatan absen, kurator mulai
40
Gambar 3 6 Diagram Kegiatan Kurator
Sumber : Analisa Pribadi
E. Warehouse Staff
di drop off lalu absen sebelum mulai bekerja. Setelah kegiatan absen,
Awal aktifitas pengisi galeri yang pertama memarkirkan kendaraan dan ada
yang turun di drop off. Setelah memasuki bangunan, pengisi galeri menuju ke
ruang pengelola untuk menyerahkan karya. Kemudian para pengisi galeri ada
yang langsung memamerkan karya dan ada yang melakukan workshop mural.
41
pergi dari galeri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini :
Dengan demikian dari pola analisa aktifitas dari pengunjung, pengelola dan pengisi
Kesamaan kegiatan semua pelaku yaitu ke parkiran, dan menuju ke drop off.
Kemudian kesamaan antara pengunjung dan pengisi galeri yaitu ke ruang pamer
untuk memamerkan karya dan melihat pameran karya, lalu keruang workshop
untuk melakukan workshop mural. Maka untuk ruang parkir dan drop off mampu
mencakup seluruh kapasitas gedung galeri. Dan untuk ruang pamer dan ruang
Pada galeri seni mural ini memiliki beberapa ruang yang mempunyai
besaran khusus karena sifatnya yang simbolik. Berikut besaran ruang khusus
berdasarkan studi preseden, data arsitek jilid 2 dan Human Dimension Interior ;
A. Ruang Pamer
Ruang pamer ini memiliki besaran khusus yang ditentukan berdasarkan jarak
42
a) Ruang pamer indoor
(a) (b)
= 5 x ( 6m x 6,32 m )
= 189,6 m2
(a) (b)
= 15 x ( 4m x 5,32 m )
= 319,2m2
43
Luasan bidang 3m x 2m pada ruang pamer Indoor
(a) (b)
Gambar 3 11 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 2mx3m
(a)tampak samping (b)tampak atas
Sumber : Human Dimension Interior
= 5 x ( 3m x 4,07 m )
= 61,05m2
(a) (b)
44
Luasan = Jumlah bidang mural x besaran ruang per bidang mural
= 3 x ( 6m x 6,32 m )
= 113,76 m2
(a) (b)
Gambar 3 13 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 4mx3m
(a) tampak samping (b) tampak atas
Sumber : Human Dimension Interior
= 5 x ( 4m x 5,32 m )
= 106,4m2
(a) (b)
Gambar 3 14 Jarak Pandang Manusia dengan Media Mural 2mx3m
(a)tampak samping (b)tampak atas
Sumber : Human Dimension Interior
Luasan = Jumlah bidang mural x besaran ruang per bidang mural
= 5 x ( 3m x 4,07 m )
= 61,05m2
45
Luasan = Jumlah bidang mural x besaran ruang per bidang mural
= 1 x ( 3,5m x 14,64m )
= 51,24m2
B. Ruang Workshop
L = π x r1 x r2
C. Storage Karya
memiliki persyaratan khusus. Jarak antar nidang panel 30cm. Berikut luasan
storage karya :
Luasan
= 27,82 m x 12,7 m
= 353,314 m2
yang dapat dilihat melalui jumlah pengguna ruang dan acuan dari buku Time
Saver Standart for Building Type 2nd Edition, untuk perhitungan sirkulasi.
5% - 10 % : Sirkulasi minimum
Keterangan :
- SP : Studi Preseden
47
Tabel 3 2 Tabel Besaran Ruang
Perhitungan Luas
Jumlah Luas
No. Nama Ruang Ruang Aktivitas Studi
(m2) Kapasitas Unit Set Luas Sirkulasi Ruang
Perabot (m2) (m2)
INDOOR
1. Lobby 1 Menunggu HDI 1 200 200 - 200 100% 400
Meja
Jual beli
4,7 kursi 9,4
tiket
2. Loket Tiket 1 HDI 2 Lemari 30% 11,6
Queue
mengantri 0,95 1,9
pole
Set Meja
Memberi dan
informasi
3. Receiptionist 1 menerima HDI 5,25 2 1 5,25 30% 6,82
,
informasi
kursi
Mengambil Lemari
0,41 1 0,41
Penitipan barang loker
4. 1 HDI 2 30% 7,35
barang Menitipkan
5,25 1 meja 5,25
barang
Melihat
Ruang pameran
NAD
Pameran Berfoto Dinding
5. 1 BRK - 200 - 569,85 100% 1139,7
Temporer Memural panel
SP
indoor Merawat
koleksi
OUTDOOR
48
Melihat
Ruang pameran Dinding
NAD panel
Pameran Berfoto
4. 1 BRK - 200 - Bongkah 332,45 - 664,9
Temporer Memural an badan
SP
Outdoor Merawat kereta
koleksi
TOTAL 2230,37
SIRKULASI RUANG 10% 223,037
TOTAL + SIRKULASI RUANG 2453,407
FASILITAS PENUNJANG
Perhitungan Luas
Jumlah Luas
No. Nama Ruang Ruang Aktivitas Studi 2
(m ) Kapasitas Unit Set Luas Sirkulasi Ruang
Perabot (m2) (m2)
INDOOR
Makan,minu Set meja
2,18 10 21,8
m, istirahat kursi
Set meja
memasak 4,7 1 4,7
dapur
1. Cafetaria 1 HDI 50 100% 71,52
Serving
Melayani 3,8 3,8
table
1
Mencuci Sink
5,46 5,46
piring Table
OUTDOOR
HDI
Belajar,
2. Workshop 1 NAD - 50 - - 27,475 100% 54,95
seminar
BRK
49
TOTAL 126,47
SIRKULASI RUANG 10% 12,647
TOTAL + SIRKULASI RUANG 139,117
FASILITAS PENGELOLA
Perhitungan Luas
Jumlah Luas
No. Nama Ruang Ruang Aktivitas Studi
(m2) Kapasitas Unit Set Luas Sirkulasi Ruang
Perabot (m2) (m2)
INDOOR
Set
Melihat meja,
1. Ruang CCTV 1 HDI 3,78 2 2 7,56 30% 9,82
monitor kursi,
monitor
Membuka
Set
komputer
2. Front Office 1 HDI 5,49 3 2 meja, 5,49 50% 8.23
Menulis kursi
data
Set
Bekerja di meja,
3,78 1 3,78
meja kerja kursi,
monitor
Ruang
3. 1 Menyimpan HDI 3 Rak 50% 11,42
Kepala galeri 1,52 1 1,52
berkas Lemari
Set meja
Menerima
6,12 1 kursi 6,12
tamu tamu
Ruang Bekerja di Set meja
4. 1 HDI 5,49 10 5 27,45 50% 52,57
Administrasi meja kerja kursi
50
Menyimpan Rak
1,52 5 7,6
berkas Lemari
Bekerja di Set meja
5,49 2 10,98
meja kerja kerja
5. kurator HDI 2 30% 16,25
Menyimpan Rak
1,52 1 1,52
berkas Lemari
Bekerja di Set Meja
Ruang 5,49 2 10,98
meja kerja kerja
6. Warehouse HDI 2 30% 18,22
Menyimpan Rak
staff 1,52 2 3,04
berkas Lemari
Ganti,
Ruang
menyimpan 0,23 7 Loker 1,61
Cleaning HDI
7. barang 7 30% 3,70
Service dan
Kursi
Teknisi istirahat 1,24 1 1,24
Panjang
Set meja
berjaga 5,49 1 5,49
Ruang kursi
8. HDI 3 30% 9,11
Keamanan Menyimpan
1,52 1 Lemari 1,52
barang
TOTAL 129,32
SIRKULASI RUANG 10% 12,932
TOTAL + SIRKULASI RUANG 142,252
51
FASILITAS SERVIS
Perhitungan Luas
Jumlah Luas
No. Nama Ruang Ruang Aktivitas Studi
(m2) Kapasita Unit Set Luas Sirkulasi Ruang
s Perabot (m2) (m2)
INDOOR
ibadah HDI 0,45 10 sajadah 4,5
1. Mushola 1 10 30% 11.05
wudhu 0.8 5 Kran air 4
Lavatory
5 Urinoir
pengunjung BAB, BAK,
2. Laki-Laki HDI 20,61 8 2 Toilet 20,61 30% 26,79
cuci tangan
(normal dan
disabilitas) 3 Wastafel
Lavatory
pengunjung 5 Toliet
BAB, BAK,
3. Perempuan HDI 19,45 8 19,45 30% 25,28
cuci tangan
(normal dan 3 Wastafel
disabilitas)
Lavatory 3 Urinoir
BAB, BAK,
4. Pengelola HDI 13,45 5 1 Toilet 13,45 30% 17,48
cuci tangan
Laki-laki 2 Wastafel
Lavatory 3 Toilet
BAB, BAK,
5. Pengelola HDI 12,3 5 12,3 30% 15,99
cuci tangan 2 Wastafel
Perempuan
Mencuci HDI
Kitchen
6. Pantry peralatan SP 3,96 4 1 3,96 30% 5,73
Sink
dapur
52
Menyiapkan
Serving
makan 0,45 1 0,45
Table
minum
Mengontrol Mesin
7. Ruang AHU 1 SP 12 30% 15,6
mesin AHU AHU
Mengontrol Panel
8. Ruang Panel 1 SP 12 30% 15,6
Panel Listrik Listrik
Mengontrol
Ruang
9. Mesin SP Pompa 12 30% 15,6
Pompa
Pompa
Ruaang Mengontrol Mesin
10. SP 12 30% 15,6
Genset Genset Genset
Menyimpan
11. Janitor SP 2 Peralatan 2 30% 2,6
peralatan
Menyimpan
koleksi Rak
Storage
12. 1 Merawat BRK 5 Dinding 355,26 100% 710,52
Karya Panel
benda
koleksi
Menyimpan
Storage NAD Rak
13. 1 peralatan 1,65 5 10 Peralatan
8,25 100% 33
Maintenance HDI
dan barang
SEMI OUTDOOR
Parkir truk
Bongkar 25,5 1 - 25,5
bak
Muat
14. 1 Loading dan NAD 4 50% 61,05
(Loading Karpet
unloading 15,2 1 15,2
Dock) karet
barang
53
TOTAL 971,89
SIRKULASI RUANG 10% 97,189
TOTAL + SIRKULASI RUANG 1069,07
Total besaran ruang yang dibutuhkan 4184 m2 yang merupakan hasil pembulatan dari 4184,23 m2m2 hasil total dari 3803,846 m2 ditambah
54
3.6. Analisa Persyaratan
Persyaratan ruang pada galeri seni mural ini dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu
lokasinya.
A. Lobby
Memiliki luasan yang cukup luas karena sebagai ruang transisi. Titik lokasi
Ruang ini terdiri dari 1 ruang loket dan 1 ruangan lagi untuk perekapan data
tiket. Ruang ini dalam aspek akustiknya normal, pencahayaan pada ruang ini
membutuhkan sekuritas normal dan kebakaran normal. Letak titik ruang ini
C. Ruang Informasi
Ruang ini memiliki luasan mencakup 2 orang. Letak titik ruangan setelah lobby
dan bersebelahan dengan loket dan ruang penitipan barang. Ruang ini dalam
aspek akustiknya normal, pencahayaan pada ruang ini alami dan buatan,
Ruang ini terletak setelah lobby dan loketing. Memiliki luasan yang besar
55
tinggi sehingga membutuhkan cctv dan kebakaran tinggi sehingga
dipamerkan yaitu mural yang dilukis di panel yang sedikit sensitif terhadap air,
maka membutuhkan alat pemadam seperti fire block yaitu pemadam dalam
bentuk foam.
Ruang ini terletak diluar gedung, setelah ruang pamer indoor. Memiliki luasan
yang besar karena pada ruang pamer ini berisi media mural seperti kursi,
meja, jalan beton, dinding sebesar 3mx4m dan media besar lainnya yang
biasa dimural oleh para seniman. Ruang ini dalam aspek akustiknya normal
F. Ruang Administrasi
ruang kerja mereka per divisi. Letaknya berada di bagian belakang gedung
dekat dengan storage dan loading dock. Ruang ini dalam aspek akustiknya
G. Ruang Kurator
Letak ruang ini dekat dengan ruang administrasi.Dalam ruang ini aspek
kebakarn.
H. Storage
Ruang ini letaknya dibelakang gedung, karena ruang ini bersifat privat, ruang
ini memiliki luasan yang besar seperti ruang pamer karena berisi dinding-
dinding panel yang dimural Storage pada galeri ini terdapat 2, yaitu storage
56
karya dan storage perlengkapan maintenance. Ditiap Storage terdapat
pengukur suhu ruang untuk menjaga suhu dalam ruang tetap stabil. Ruang ini
Ruang ini dekat dengan parkir pengelola. Pintu loading dock lebarnya sekitar
Ruang ini terletak dibelakang dekat dengan loading dock dan storage. Ruang
Sifat ruang didalam galeri seni mural ini berdasarkan sifat kegiatan yang
terjadi didalam ruang. Sifat ruang dibagi 4 sifat yaitu publik, semi publik, privat dan
servis. Berikut sifat ruang berdasarkan kegiatan yang berada di galeri mural ini :
A. Sifat Publik
Sifat ini lebih ke masyarakat atau keluar galeri, seperti memberi informasi
tersebut berada pada ruang yang biasanya berada didepan. Ruang yang
57
B. Sifat Semi Publik
Sifat ini memiliki kegiatan yang mendapatkan ijin kedalam galeri atau setelah
workshop.
C. Sifat Privat
D. Sifat Servis
Berikut tabel yang menunjukkan ruang-ruang didalam galeri seni mural yang
Keterangan :
O : Outdoor
SO : Semi Outdoor
I : Indoor
Jenis
No Sifat Ruang Nama Ruang Kegiatan
Ruang
Memarkirkan
Parkiran pengunjung
1 kendaraan pribadi O
dan pengelola
PUBLIK (motor dan mobil)
Sebagai tempat
2 Taman O
berkumpul
58
pengunjung sebelum
masuk galeri
Berkumpul
3 Lobby Menunggu I
Mengobrol
Membeli tiket dari
staf
3 Loket tiket I
Menjual tiket ke
pengunjung
Menitipkan barang
4 Ruang penitipan barang I
bawaan
Memberikan
5 Receiptionist informasi kepada I
pengunjung
Memamerkan
mural
6 Ruang pamer indoor I
Melihat mural
Mengerjakan mural
Memamerkan
SEMI PUBLIK mural
7 Ruang pamer outdoor O
Melihat karya
mural
Seminar
8 Ruang workshop Memural SO
Belajar mural
Menyimpan karya
9 Storage karya I
mural dipanel
Menyimpan
10 Storage maintenance barang-barang I
untuk maintenance
Menurunkan
11 Loading Dock SO
barang
12 Ruang staf administrasi Menulis data I
13 PRIVAT Ruang Warehouse staff Membackup data I
14 kurator Menganalisa karya I
Rapat dan
15 Ruang Rapat Pengelola I
berkumpul
Ruang Komputer
16 Melihat komputer I
Pengawas (CCTV)
Meletakkan
15 Pantry makanan dan I
minuman
59
Menyimpan alat
16 Ruang janitor I
kebersihan
Mengecheck
17 Ruang panel I
saluran listrik
18 Ruang genset Mengontrol genset I
19 Ruang pompa Mengontrol pompa I
Mengontrol mesin
20 Ruang AHU I
AHU
BAB/ BAK dan cuci
21 Toilet karyawan I
tangan
BAB/ BAK dan cuci
22 Toilet pengunjung I
SERVIS tangan
Ganti baju dan
Ruang Cleaning Service
23 loker staf cleaning I
dan staf teknis
service dan teknisi
Analisa sifat ruang ini menghasilkan zoning ruang yang mana digunakan untuk
menentukan letak zona ruang pada tapak. Berdasarkan analisa, zona publik akan
diletakkan di bagian depan agar mudah dijangkau pengunjung umum dan dekat
akses keluar masuk tapak. Zona semi publik diletakkan di bagian tengah setelah
zona publik karena sifatnya yang sedikit tertutup dan yang akan memasuki zona
ini harus melewati tahap kegiatan yang ada di zona publik dulu. Zona privat
diletakkan disamping ruang publik atau disamping ruang semi publik karena
sifatnya yang tertutup dan memiliki kegiatan yang rahasia tentang pengelolaan
galeri. Zona servis diletakkan ditempat yang tertutup tapi mudah dijangkau, seperti
Pada galeri mural ini memiliki organisasi linier untuk ruangannya karena
pamer outdoor yang menjadi ruang hirarki dalam galeri ini. Dan hubungan ruang
galeri ini yaitu ruang bersebelahan yang mana hubungan ruang ini dapat
60
mendukung organisasi linier, sehingga dapat membantu mengarahkan
pengunjung.
Hubungan ruang antara entrance, ruang parkir dan lobby yaitu dekat dan
bersebelahan. Lalu hubungan untuk lobby, ruang informasi, lavatory, dan loketing
yaitu sangat dekat dan mereka ruang dalam ruang. Lalu hubungan dari loketing
sampai keruang pamer dan ruang workshop yaitu dekat dan bersebelahan. Untuk
hubungan ruang pada ruang pengelola seperti ruang administrasi dan ruang
kurator yaitu sangat dekat dan bersebelahan. Berikut pola hubungan ruang dalam
Gambar 3 19
Hubungan Ruang
Sumber : Analisa Pribadi
61
3.9. Analisis Tapak
A. Pengunjung umum
menggunakan kendaraan yang terdiri dari mobil, sepeda motor dan bus.
B. Pengelola Galeri
menggunakan kendaraan yang terdiri dari mobil dan sepeda montor. Berikut
62
Total luas lahan parkir yang dibutuhkan adalah penjumlahan luas total dari
lahan parkir pengunjung dan lahan parkir pengelola, sehingga hasil perhitungan
Kebutuhan ruang luar pada galeri seni mural ini yaitu bangunan utama,
ruang pamer outdoor, ruang workshop, taman dan parkiran. Taman dan parkiran
masuk kedalam zona publik, karena ruang tersebut memiliki sifat yang bising dan
teerbuka untuk umum. Dengan demikian zona publik tersebut diletakkan di depan.
Bangunan utama, ruang pamer outdoor dan ruang workshop masuk kedalam zona
privat, karena sifatnya yang tertutup dan tidak bisa sembarang orang masuk
KDB = 80%
KLB = 3,0
KDH = 30%
63
a) Kebutuhan luas tapak
= 4184,23 m2 : 3,0
= 1394,74 m2
= 1394,74 x 80%
= 1115,79 m2
= Luas parkir + Ruang Pamer outdoor + Ruang workshop + Luas ruang terbuka
hijau
= 1480,65 + 1941,9
= 3422,55 m2
Lahan yang
terkena
Lahan GSBdapat
yang
digunakan
Gambar 3 21 Analisa lahan yang terpakai
Sumber : Analisa Pribadi
Lokasi yang berada di pertigaan dapat memberi 2 akses keluar masuk tapak
dari sisi barat dan utara tapak dan lokasi proyek ini berada di kawasan wisata yang
64
mana mudah mendapatkan pengunjung tetapi merupakan kawasan yang ramai
lalu lintasnya.
Fasilitas yang berada didalam sudah terdapat listrik, telpon, PAM dan
bangunan disekitar tapak yang dominan satu lantai dapat mempengaruhi juga
Pada daerah tapak ini memiliki perekonomian yang cukup maju karena
kawasan ini terletak pada kawasan wisata sehingga perekonomian pada daerah
pengoperasian dari galeri mural. Harga tanah pada daerah ini sekitar 7 juta per
Iklim dan cuaca pada tapak proyek yang panas dan hujan ini dapat
mempengaruhi galeri mural ini. Karena tapak ini memiliki suhu ±32⁰ dengan besar
65
cahaya yang masuk kedalam tapak 6384 lux. Angin yang menuju dari arah timur
laut menuju selatan tapak ini tidak berbenturan dengan tapak secara langsung
66
BAB IV. PENELUSURAN MASALAH DESAIN
kemudahan dan kesehatan. Berikut penelusuran masalah desain pada galeri seni
mural :
membutuhkan jalan sirkulasi gerak yang luas dan nyaman. Sehingga tata atur
media mural yang besar-besar di dalam bangunan perlu diperhatikan agar luasan
dan sirkulasi gerak pengunjung yang berkubutuhan khusus serta jarak pandang
pengunjung untuk melihat lukisan mural tetap nyaman. Besarnya ruang didalam
galeri mural ini tidak hanya memperhatikan kemudahan sirkulasi gerak dan jarak
pandang saja tetapi perlu penataan ruang yang tidak membosankan juga. Ruang
yang luas dan sirkulasi gerak yang luas tetapi penataan tidak menarik maka
menyebabkan pengguna galeri merasa jenuh dan bosan dengan galeri. Mural
dalam galeri seni ini memiliki arti penting untuk ruang pamer, karena tujuan mural
dalam pameran ini untuk menyampaikan pesan ke masyarakat. Agar pesan mural
Galeri yang berisi pengunjung yang penuh dan media yang dimensinya
besar-besar dapat menutupi jalur untuk evakuasi. Maka perlu penataan ruang
yang tepat agar jalur evakusi untuk pengunjung mudah terlihat dan dijangkau saat
67
ada masalah. Bau cat yang terdapat pada mural yang baru dibuat dapat
Cuaca dan iklim pada tapak di Indonesia yaitu panas dan hujan, yang mana
hal tersebut dapat mempengaruhi mural yang berada di ruang pamer outdoor.
Maka mural dioutdoor akan lebih sering rusak, dengan demikian mural dioutdoor
akan sering diganti. Pergantian mural di ruang pamer outdoor lebih cepat, maka
Topografi pada tapak yang berbentuk datar untuk fungsi galeri ini dapat
Penatan media mural pada topografi datar lebih bebas, karena apabila topografi
berkontur maka penataan media mural diruang pamer akan mengikuti bentuk
Ketinggian (m)
4
2
0 kontur
2
4
pada galeri ini. Kelembaban pada tapak paling terendah 32,4%Rh dan tertinggi
68
tropis 40%-50%. Apabila kelembaban udara kering dapat berdampak pada cat
sehingga tidak mengganggu aktifitas pada ruang pamer outdoor dan ruang
Infrastruktur yang berada didalam tapak yang lengkap dengan fungsi galeri
yang merupakan bangunan fasilitas umum, dapat membantu fungsi galeri mural
ini berjalan lancar karena fasilitas yang dibutuhkan oleh galeri seperti listrik, lampu
Vegetasi didalam tapak ini sudah membentuk sebuah pagar antara tapak dengan
jalan raya dan ada yang sudah membentuk taman, sehingga vegetasi dalam tapak
ini tidak perlu semua dipangkas karena sudah membantu penataan layout galeri.
69
Gapura bekas taman ria purawisata dapat berpengaruh terhadap tata
layout galeri juga. Gapura ini hanya perlu diredesign karena gapura ini memiliki
orientasi yang sudah tepat untuk bangunan yang berada pada tapak tersebut.
Lingkungan disekitar galeri ini memiliki gaya bangunan yang masih jawa,
sehingga gaya tersebut dapat menjadi sebuah konflik terhadap bentuk galeri mural
yang simbolik dan dinamis. Sehingga pengaruh gaya bangunan yang berada
disekitar galeri mural ini dapat mempengaruhi bentuk fasad luar bangunan galeri
mural.
bernuansa pedesaan yang tenang dan asri. Dengan demikian nuansa yang tenang
dan asri ini dapat menjadi sebuah masalah galeri mural yang berada disebelahnya
yang memiliki sifat sedikit ramai. Suasana pada bangunan sebelah galeri mural ini
akan mempengaruhi suasana yang berada di galeri mural. Sehingga tata ruang
dalam pada galeri mural ini akan mempengaruhi bangunan pada sebelahnya
kawasan ini terletak pada kawasan wisata sehingga perekonomian pada daerah
pengoperasian dari galeri mural dan pembangunan galeri. Harga tanah pada
daerah ini sekitar 7 juta per meter persegi maka harga tersebut dapat
mempengaruhi desain bentuk dan penataan ruang dari galeri mural ini.
bangunan galeri mural yang bersifat komersil ini dapat menguntungkan. Kawasan
Lokasi tapak yang hanya berjarak 1.9 km dari kraton Yogyakarta akan
mempengaruhi galeri mural ini. Lokasi yang dekat pusat kota seperti lokasi tapak
Uraian Masalah
kenyamanan, kemudahan dan kesehatan yaitu tata ruang yang memiliki luasan
dan sirkulasi yang nyaman, tata ruang yang dapat mengekspresikan makna mural,
tata ruang yang memiliki sirkulasi evakuasi yang mudah, pelingkup pada galeri
yang memiliki penghawaan yang nyaman untuk pengunjung, iklim dan cuaca tropis
yang dapat mempengaruhi mural yang berada diluar ruangan, topografi tapak
mural yang berada di outdoor, Kecepatan angin yang masuk kedalam tapak
mendukung galeri, vegetasi didalam tapak yang membantu penataan ruang galeri,
Gapura bekas taman ria purawisata yang berpengaruh terhadap tata ruang galeri,
71
Gaya bangunan arsitektur Jawa yang akan mempengaruhi bentuk galeri mural
yang bersifat simbolik dan dinamis, tata ruang galeri yang terpengaruh suasana
perekonomian cukup tinggi, lokasi yang berada dikawasan perdagangan dan jasa
mendukung bangunan komersil seperti galeri mural, lokasi yang dekat dengan
berikut :
Masalah pada tingkat ini yaitu masalah yang dominan dan penting untuk
diselesaikan terlebih dahulu. Masalah pada tingkat ini yaitu tata ruang yang
dapat mengekspresikan makna mural, tata ruang yang memiliki luasan dan
sirkulasi yang nyaman dan Gaya bangunan arsitektur Jawa yang tumbuh
dan dinamis.
Masalah pada tingkat ini memiliki tingkat kepentingan yang tidak terlalu tinggi.
diselesaikan. Masalah pada tingkat ini yaitu pelingkup pada galeri yang
mempengaruhi mural yang berada di outdoor dan gapura bekas taman ria
Masalah pada tingkat ini merupakan masalah yang tidak begitu significant.
Masalah pada tingkat ini yaitu tata ruang yang memiliki bentuk galeri yang
72
dan iklim dan cuaca tropis yang dapat mempengaruhi mural yang berada
diluar ruangan.
Menurut masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang perlu
tinggi. Masalah prioritas tersebut yaitu luasan yang dibutuhkan galeri mural yang
yang masih ada unsur jawa, terletak pada kawasan dengan perekonomian yang
yaitu :
1. Bagaimana bentuk dan tata ruang yang dapat mengekspresikan galeri seni
disekitarnya?
73
BAB V. KAJIAN TEORITIK
landasan teori dasar sebagai acuan pemecahannya. Berikut landasan teori dasar
Pada masalah tentang tatanan galeri mural yang memiliki sirkulasi yang
nyaman dan besar biasanya tatanan ruangnya akan seperti di semarang Art
Gallery, Jogja Gallery dan Galeri Taman Budaya Yogyakarta. Ruang pamer pada
membuat pengunjung dapat bosan dan jenuh dengan tatanan ruang pamer yang
ada, dengan begitu pesan pada barang yang dipamerkan kurang ditangkap oleh
pengunjung. Galeri seni mural ini mengekspresikan makna mural didalamnya agar
berada dimural. Galeri yang dapat membuat pengunjung terkesan dan mudah
menangkap maksut yang dipamerkan tersebut dengan cara membuat tata ruang
Tatanan pada ruang pamer galeri seni mural ini agar terlihat menarik dan
tidak membosankan dapat menggunakan teori serial vision. Teori serial vision ini
membuat pameran mural lebih mengesankan dan menarik. Teori Serial Vision
(Gordon Cullen, dalam Valerie, 2018) digunakan oleh Gordon Cullen untuk
yang muncul saat mata bergerak melalui ruang kota. Gordon Cullen ini
memberikan teori tersebut agar sebuah kota memiliki tatanan yang menarik dan
tidak membosankan pada tiap sudut kota sehingga pejalan kaki atau pengendara
74
memilki rekaman pemandangan. Rekaman pandangan itu menjadi potongan
kawasan bagi pengamat, hal tersebut yang disebut serial vision. Dengan
menggunakan teori ini pada galeri seni mural akan dapat menjadikan tiap sudut
ruang didalam ruang pamer memiliki suasana yang berbeda sehingga menjadikan
tiap sudut ruang menarik dan an pengunjung akan lebih mudah menangkap pesan
yang disampaikan.
yang simbolik dan dinamis yang dapat mengekspresksikan makna mural tetapi
ekpresi mural. Kontras bangunan modern dan kuno bisa merupakan sebuah
harmonisasi tetapi jika terlalu banyak akan mengalami shock Effect (Brent C.
75
Brolin, dalam Valerie, 2018). Dengan demikian kontras disini hanya digunakan
pada bentuk luar bangunan. Teori Kontras dapat menciptakan lingkungan yang
hidup dan menarik. Teori kontras ini dapat memperlihatkan ekspresi makna mural
pada galeri tetapi masih ada unsur arsitektur Jawa didalamnya, sehingga
76
BAB VI. PENDEKATAN
nomor 1 dan 2. Ekspresi seni adalah ungkapan perasaan khusus pelaku seni yang
audience untuk ikut merasakan apa yang para seniman rasakan dan ikut dalam
peningkatan moral masyarakat. Sehingga ekspresi ini penting untuk galeri seni
mural di Yogyakarta ini, agar mural yang ada didalamnya dapat menginfeksi para
pengunjung tidak hanya dari pamerannya saja tetapi dari bentuk ruang, tata ruang
Ekspresi makna mural yang dimaksut yaitu ungkapan dari arti seni mural
sendiri.Mural memiliki arti seni lukis di dinding atau dimedia luas permanen lainnya
Arti mural tersebut menggambarkan karakter mural yang bebas, tebuka, dinamis,
dan abstrak. Dengan demikian karakter mural tersebut yang akan diambil dan
diterapkan kedalam tata ruang dan bentuk ruang dalam serta ruang luar.
Penerapan arti mural ini kedalam bangunan dikarenakan agar bangunan galeri ini
sesuai dengan karakter isi bangunannya, sehingga maksut dari bangunan galeri
Mangunwijaya, 1988) “ yang kita cari bukan arsitektur serba topeng melainkan
77
BAB VII. LANDASAN PERANCANGAN
Mural
Tata ruang bangunan galeri mural ini menggunakan konsep serial vision
yang telah diungkapkan pada teori, yang mana serial vision ini membantu tata
ruang menjadi menarik pada tiap sudut ruangnya. Pada konsep ini tiap sudut ruang
pada galeri ditonjolkan vocal pointnya, sehingga kesan pada tiap ruang langsung
tertangkap oleh pengguna galeri. Konsep tata ruang pada galeri ini menggunakan
mural sebagai vocal point yang ditunjukkan ditiap sudut ruangan. Mural yang
sebagai vocal point akan memiliki dimensi dan material yang berbeda dengan
Tata ruang pada galeri mural ini menggunakan organisasi linier agar tiap
ruang selalu terhubung dan membantu serial vision tercipta. Tata ruang pada
galeri seni mural ini juga berdasarkan lingkungan sekitarnya, jika suasana
bangunan disebelahnya memiliki ketenangan maka ruang pada galeri yang berada
dekat dengan bangunan sebelahnya juga memiliki sifat yang sedikit tenang.
Seperti peletakan ruang pengelola galeri yang didekatkan dengan bangunan hotel
disetiap 20 meter akan diberi perubahan irama, tinggi dan tekstur permukaan serta
diberi mural yang sebagai vocal point tiap sudut ruangan agar tercipta tatanan
78
7.2. Landasan Perancangan Bentuk Galeri Seni Mural
sehingga bentuk ruang dalam dan ruang luar galeri ini akan menyimbolkan
paham jika galeri ini berisi mural. Simbolik pada mural yaitu hal yang
melambangkan jati diri dari mural. Hal yang melambang jatidiri dari mural ini yaitu
dinding atau media luas lainnya, sehingga pada galeri ini akan memiliki banyak
ruang dalam galeri mural ini. Tradisi seperti adanya teras pada bangunan-
bangunan disekitarnya, maka teras ini dapat diterapkan pada ruang dalam galeri
mural ini agar bangunan galeri ini masih dapat diterima oleh sekitarnya.
Konsep ruang terbuka juga diterapkan pada ruang pamer dan ruang
Konsep struktur pada galeri ini akan menggunakan struktur bentang lebar
yang space frame agar ruang dalam galeri bebas dari kolom dan peletakan
dinding-dinding mural didalam juga akan lebih bebas tidak terganggu peletakan
kolom. Konsep ini diambil juga karena ekspresi makna mural yang bebas.
Struktur space frame yang memiliki sifat yang dinamis yang mana dapat mudah
dibentuk sesuai yang diinginkan, seperti ekspresi makna mural yang dinamis.
79
Gambar 7 1 Struktur Space Frame
Sumber : Google-Gambar
Struktur bentang lebar yang digunakan pada galeri ini akan
mendukung untuk pondasi tersebut. Jumlah lantai untuk bangunan galeri ini
Bahan untuk bangunan galeri ini untuk bagian atap menggunakan atap
sirap kayu dan dak beton. Atap sirap kayu untuk bagian ruang pengelola dan
loading dock, sedangkan dak beton untuk bagian ruang pamer indoor, storage dan
infront office. Atap kayu dipilih agar ramah terhadap lingkungan sekitarnya dan dak
beton dipilih agar simbolik dari mural tetap terlihat. Dak beton ini dapat dijadikan
media mural juga, sehingga dak beton merupakan pelingkup yang tepat untuk
dengan plester dan dinding beton. Pemilihan pelingkup tersebut agar dapat
Wajah bangunan galeri seni mural ini menggunakan teori kontras agar
ekpresi mural langsung terlihat pada luar. Ekpresi mural yang akan diletakkan di
80
7.6. Landasan Perancangan Tata Ruang Tapak Galeri Seni Mural
storage diletakkan dekat dengan bangunan hotel dan teater purawisata yang
memiliki suasana tenang. Ruangan pada zona publik dan semi pubik diletakkan
dekat dengan jalan raya, karena keramaian pada ruang zona publik dan semi
mural dengan lampu LED spotlight yang downlight dan uplight. Pencahayaan
dengan sistem fokus dan menyorot ke mural akan memberi kesan tersendiri pada
didalam dapat dipasang rel untuk lampu spotlight sehingga lampu spotlight
pamer outdoor membantu memberi kesan pada mural tanpa harus digantung pada
rel.
81
DAFTAR PUSTAKA
expression-theory/
Candra, C. O. (2013). Pesan Visual Mural Kota Karya Jogja Mural Forum
http://eprints.uny.ac.id/27940/1/Cristian%20Oki%20Candra%200620624400
4.pdf
Cullen, G. (1994). Urban Design and Townscape Issue 52 (J. Billingham, Ed.).
Retrieved from
http://www.udg.org.uk/sites/default/files/publications/52%20OCTOBER%201
994%20-%20ISSUE%2052%201-7_0.pdf
http://lib.unika.ac.id/index.php?p=show_detail&id=44901&keywords=Arsitekt
ur+Bentuk+Ruang+dan+Tatanan
Retrieved from
https://www.academia.edu/15484133/Konsep_Ruang_Tradisional_Jawa_Da
lam_Konteks_Budaya_J._Lukito_Kartono
Laksono, D. A., & Sulistio, G. S. (2017). Implementasi Konsep Aurora pada Interior
https://media.neliti.com/media/publications/196081-ID-implementasi-konsep-
aurora-pada-interior.pdf
website:
82
https://www.kompasiana.com/jonathan013/591e6d3f6d7e61cd2f6e0465/van
dalisme-dan-street-art
vandalisme/
http://lib.unika.ac.id/index.php?p=show_detail&id=14325&keywords=Wastu+
Citra
http://lib.unika.ac.id/index.php?p=show_detail&id=16993&keywords=data+ar
sitek
Neufert, E. (2002). Data arsitek jilid 3 (3rd ed.; B. and N. W. Baiche, Ed.). Jakarta:
Erlangga.
www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/41/313.bpkp
from http://e-journal.uajy.ac.id/713/3/2TA12980.pdf
Sudibyo, Brily Prayudha ; MDE Purnomo, dan R. N. (2016). Galeri Mural dan
graffiti-dengan-penerapan-konsep-ekspresi-dalam-arsitektur-di-kota-
surakarta.html
83
https://www.scribd.com/document/362115957/pengertian-galeri
Jakarta.
Zelnik, Ma. (1979). Human dimension and interior space. Retrieved from
http://lib.unika.ac.id/index.php?p=show_detail&id=12339&keywords=Human
+Dimension
84
LAMPIRAN
85