Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan KP (Kerja Praktik) dan menyelesaikan laporan tepat waktu tanpa
adanya halangan yang berarti.
Laporan Kerja Praktik ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis
amati di lapangan yakni pada “Pembangunan Gedung Sekolah Pendidikan Non
Formal (SPNF) Banda Aceh” yang dimulai pada tanggal 10 Agustus 2020. Kerja
Praktik ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus di ikuti dalam Program
Studi Arsitektur Mata Kuliah Praktek Profesi. Selain untuk menuntaskan
program studi yang penulis tempuh, kerja praktik ini ternyata banyak
memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun
pengalaman yang tidak penulis dapatkan saat berada di bangku kuliah.
Dalam pelaksanaan dan penulisan kerja praktek ini, penulis telah
memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama pembimbing.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Armia, ST.,
MMSC. sebagai pembimbing. Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Fachri Mahfuddin, ST tercinta dan juga untuk saudara tercinta
Rahmad maulana, Dila, Imam, dan yang telah memberikan doa, motivasi dan
dorongan selama penyusunan laporan ini;
2. Bapak Rusydi S.T., M.Pd., selaku ketua Program Studi Arsitektur, Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry;
3. Ibu Maysarah Binti Bakri, M.Arch., selaku Sekretaris Program Studi
Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar- Raniry;
4. Bapak Armia, ST., MMSC. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan ini sampai dengan selesai;
5. Ayahda/Ibunda tercinta yang selalu berdoa dan memberikan dorongan
untuk keberhasilan penulis serta rekan-rekan mahasiswa pada Prodi Teknik
Sipil yang telah membantu penulis hingga selesainya penulisan ini.
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, namun dengan adanya petunjuk, arahan, dan bimbingan dari
dosen pembimbing, serta dukungan dari teman-teman maka penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik, penulis juga mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Akhir kata,
dengan Ridha Allah SWT dan segala kerendahan hati semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.
3
33
DAFTAR ISI
4
4
BAB III TINJAUAN KHUSUS..................................................................... 21
3.1 Lingkup Pelaksana Proyek........................................................................ 21
3.2 Pekerjaan Pondasi Menerus ...................................................................... 21
3.2.1 Definisi Pondasi Menerus (Continuous Footing) ............................ 21
3.2.2 Teknik Memasang Pondasi Kali...................................................... 22
3.3 Pekerjaan Sloof ......................................................................................... 23
3.3.1 Pengertian Sloof .............................................................................. 23
3.3.2 Prinsip-prinsip Kaku di Sloof .......................................................... 25
3.3.3 Prinsip-prinsip Lentur di Sloof ........................................................ 26
3.4 Pekerjaan Tangga 27
......................................................................................
3.4.1 Pengertian Tangga ........................................................................... 27
3.4.2 Fungsi Tangga ................................................................................. 27
3.4.3 Pekerjaan Beton Cor ........................................................................ 28
5
5
4.4.3 Pengecoran Sloof ............................................................................. 46
4.4.4 Pembongkaran Bekisting ................................................................. 48
4.5 Pekerjaan Tangga 49
......................................................................................
4.5.1 Pembuatan Pondasi Tangga............................................................. 50
4.5.2 Bekisting Bordes dan Badan Tangga............................................... 50
4.5.3 Pemasangan Tulangan dan Sengkang Badan Tangga ..................... 50
4.5.4 Pemasangan tulangan anak tangga .................................................. 50
4.5.5 Pemasangan Bekisting Dinding Tangga, Bordes dan
Trape/Dinding Anak Tangga ........................................................... 51
4.5.6 Pengecoran....................................................................................... 52
4.5.7 Pembongkaran ................................................................................. 52
1
anak binaan. Upaya yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keterampilan,
memberikan pendampingan, memiliki buku-buku yang dapat menunjang, tersedianya
alat-alat penunjang dan pemberian dukungan minat dan bakat yang dimiliki. Dari
latar belakang tersebut maka Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan akan melaksanakanan Pekerjaan Pembangunan Gedung
Sekolah Pendidikan Non Formal (SPNF) Banda Aceh yang merupakan salah satu
sarana dan prasarana untuk menunjang program tersebut. Dalam proses pelaksanaan
pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Pendidikan Non Formal (SPNF) Banda
Aceh diantaranya bersama Konsultan dan kontraktor pelaksana. Spesifikasi teknis
jasa kontruksi dibuat sebagai pedoman bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat tercapai kinerja
yang tinggi dengan hasil sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, serta
memberikan manfaat bagi masyarakat.
Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Pendidikan Non Formal merupakan
2
bangunan dari beton bertulang tiga lantai dengan luas 1067 m . Biaya pembangunan
gedung ini sebesar Rp. 5.431.735.332,79,- (Lima milyar empat ratus tiga puluh satu
juta tujuh ratus tiga puluh lima ribu tiga puluh dua rupiah) dari sumber dana OTSUS
(Otonomi Khusus). Proses pelaksanaan Gedung ini dilakukan berdasarkan hasil
pelelangan pemilihan langsung. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
keseluruhan proyek ini adalah 6 (enam) bulan sesuai dengan kontrak terhitung
sejak tanggal 10
Juni 2020 sampai dengan tanggal 06 Desember 2020. Perencanaan proyek dan
konsultan pengawas dipercayakan kepada CV. Arumi Mandiri Konsultant dan
CV. Bayu Perkasa sebagai Pelaksana, CV. Alfa Consultan sebagai Pengawas.
1.2 Permasalahan
Dalam proses belajar mengajar ada yang dinamakan dengan ilmu teori
dimana kegiatan mempelajari suatu ilmu pengetahuan dalam kelas, ilmu teori
tersebut tidaklah cukup jika hanya dengan memahami teorinya saja. Pada umumnya
sebuah teori akan mudah di terima oleh pikiran tetapi juga mudah menghilang
dalam sewaktu-waktu.
Dengan adanya program praktek profesi sangat membantu bagi mahasiswa/i
yang sedang menjalani proses praktik dilapangan untuk lebih memantapkan lagi
ilmu-ilmu yang berkenaan dengan arsitektur yang sudah didapatkan secara
teori pada saat kuliah dan dapat mempelajarinya secara langsung dilapangan.
Sehingga mahasiswa/i tidak akan lagi kesulitan akan dunia kerja praktik arsitektur
setelah menjalankan kegiatan praktik profesi. Karena sebuah kata profesi akan
didapatkan apabila sudah dilakukan dengan kegiatan praktik, hasil dari praktik
tersebutlah yang akan menjadi pengalaman atau bekal bagi sebuah keahlian.
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dilakukannya program praktik profesi adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa/i yang melaksanakan program praktik profesi dapat
menerapkan kedunia kerja hal-hal yang telah didapatkan pada saat
perkuliahan yang bekenaan dengan proses praktik profesi.
2. Mahasiswa/i mendapatkan wawasan dan pengalaman baru didunia
kerja praktik profesi yang belum pernah didapatkan pada saat perkuliahan
teori.
3. Mahasiswa/i praktik profesi dapat mengetahui mekanisme sebuah
proyek karena telah ikut serta dalam proses pelaksaan di lapangan.
4. Mahasiswa/i dapat mengetahui hal-hal a t a u k e n d a l a apa saja
yang sering terjadi dalam proses pembangunan dilapangan.
5. Mahasiswa/i dapat mengetahui betapa pentingnya kerja tim saat berada
di lapangan.
Penulisan laporan kerja praktik ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
Berdasarkan surat pengantar dari ketua prodi Arsitektur Fakultas Sains Dan
Teknologi Universitas Islam negeri Ar-raniry Banda Aceh tanggal 10 Agustus 2020
yang ditujukan kepada Pimpinan CV. ALFA CONSULTANT, penulis ditempatkan
sebagai mahasiswa/i kerja praktek yang berada di bawah bimbingan dan pengawasan
kontraktor pengawasan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, terhitung mulai tanggal 10
Agustus 2020 – 10 November 2020.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari program praktik
profesi, permasalahan dan tujuan praktik profesi, ruang lingkup dan batasan
pembahasan laporan, metode penyusunan laporan serta sistematika penulisan.
Dalam bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang bersifat umum yang
berkenaan dengan proyek, seperti latar belakang proyek, manajemen proyek,
kepemilikan poyek, struktur organisasi dan hubungan antar unsur organisasi proyek,
serta hal-hal lainnya yang juga dianggap memiliki hubungan dengan proyek.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis tentang hal-hal yang telah menjadi
focus perhatian selama praktik profesi, seperti suatu telah kritis permasalahan,
kelemahan dan kelebihan, interpretasi, eksplorasi, dan sebagainya.
BAB V KESIMPULAN
Pada bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan berupa tanggapan
terhadap hasil pengamatan dalam praktik dan memberikan solusi serta saran
terhadap perbedaan dari kesimpulan yang sudah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini memuat sumber-sumber pustaka yang di kutip atau yang benar-
benar digunakan sebagai acuan penulisan laporan praktik profesi.
LAMPIRAN
Memuat gambar-gambar obyek praktik profesi, dokumen-dokumen surat
keterangan dari perusahaan tempat praktik profesi dan semua form praktik profesi.
BAB II TINJAUAN
UMUM
10
10
Lokasi Pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota Banda Aceh
di Kecamatan. Kuta Alam yang berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan konvensial hall
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya
3. Sebelah Barat berbatasan dengan kantor gubernur
4. Sebelah Timur berbatasan dengan mesjid al badar
KETERANGAN:
KONSULTAN PENGAWAS = garis perintah
= garis konsultasi
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN
KONTRAKTOR PELAKSANA
PENGAWAS
KETERANGAN :
= membayar jasa
= kontrak kerja
= memberi jasa
= mengawasi RKS
sumber : Consultan
2.6 Pelelangan
Tenaga kerja pada proyek ini berasal rata-rata dari Medan. Dalam
menjalankan kewajibannya, mereka diklasifikasikan menurut keahlian masing-
masing. Upah kerja dibayar kontraktor kepada kepala tukang berdasarkan prestasi
kerja dan kepala tukang membayar upah harian kepada para pekerja menurut
kemapuan dan keahlian yang dimilikinya.
Jam kerja pada proyek ini untuk setiap harinya ditentukan, yaitu :
- Pagi mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.
- Sore mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Waktu istirahat antara pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.
Jadi jam kerja efektif setiap harinya adalah 7 (tujuh) jam.
20
20
BAB III TINJAUAN
KHUSUS
30
30
b. Cetakan dan acuan untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan
dalam SNI.
c. Acuan harus direncanakan agar dapat memikul beban-beban konstruksi
dan getarangetaran yang ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi
maksimal dari cetakan dan acuan antara tumpuannya harus dibatasi sampai
1/400 bentang antara tumpuan tersebut.
d. Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian agar
keamanan konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan
SNI.
e. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengawas,
atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut:
Bagian sisi balok 48 Jam.
Balok tanpa beban konstruksi 7 Hari.
Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
Pelak beton 21 Hari.
f. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak
menyebabkan cacat pada permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk
beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, Penyedia Jasa Konstruksi
wajib mengadakan perbaikan atau pembetulan kembali.
g. Cetakan untuk pekerjaan kolom dan pekerjaan beton lainnya harus
menggunakan papan tebal minimal 2,5 cm atau multliptek 18 mm, balok
5/7, 6/10, 8/10 dan dolken diameter 8-12 cm, dapat digunakan dari mutu
kayu Klas II.
10. Perawatan Beton Pada Tangga
a. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam standarisasi bangunan
Gedung.
b. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap preoses pengeringan yang
belum saatnya dengan cara mempretahankan kondisi dimana kehilangan
kelembaban adalah minimal dan suhu yang konstan dalam jangka waktu
yang diperlukan untuk preoses hydrasi semen serta pengerasan beton.
c. Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai
dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2
(dua) minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu beton pada awal pengecoran
harus dipertahankan supaya tidak melebihi 30° C.
d. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap
dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum
selesai masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan
perawatan tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus
menerus dengan menutupinya dengan karung-karung basah atau dengan
cara lain yang disetujui Pengawas.
e. Cara pelaksanaan perawatan serta alat dipergunakan harus mendapat
persetujuan dulu dari Pengawas.
4.2.2 Semen
Semen merupakan bahan pengikat utama yang mempunyai peranan penting
dalam pembangunan. Semen yang digunakan disini adalah semen Portland
tipe I yang diproduksi oleh PT.Semen Padang. Pengadaan semen ke lokasi
proyek dilakukan dengan menggunakan alat angkut truk. Semen tersebut
diletakkan dalam gudang penyimpanan barang yang telah dibangun dilokasi
proyek tepatnya bersebelahan dengan kantor pengawas pelaksana, semennya
diletakkan diatas selembar papan tujuannya agar semen tidak terkena
langsung dengan tanah yang dapat menyebabkan kelembapan. Penempatan
yang demikian sesuai dengan ketentuan PBI-1971.
4.2.4 Air
Air yang digunakan untuk campuran mortal di proyek diperoleh dari sumur
yang telah digali. ini memenuhi syarat teknis, yaitu jernih, tidak mengandung
minyak dan bahan organik lainnya yang dapat merusak ikatan beton. Hal ini
sesuai dengan peraturan PBI-1971.
4.2.5 Kayu
Kayu ke lokasi proyek dengan menggunakan alat angkut truk. Di
lokasi pekerjaan, bekisting diletakkan ditempat yang tidak terlindung dari
cuaca panas dan hujan. Hal ini mengakibatkan kualitas kayu scaffolding dan
bekisting menurun. Kayu yang dimaksudkan di sini adalah kayu yang
digunakan untuk bekisting. Bahan- b a h a n yang digunakan
p a d a bekisting a d a l a h kayu Polywood, sedangkan untuk scaffolding
yang digunakan adalah kayu dolken 4 m sampai 6 m. Pengangkutan
Bahan bekisting yang digunakan dalam proyek ini adalah
:
1. Multipleks garuda form 12 mm
2. Balok kayu ukuran 5/5 cm
3. Oli bekisting
Pasangan Pondasi Batu gunung yang dikerjakan pada proyek adalah sebagai
berikut:
Adukan/spesi yang digunakan minimal 1 PC : 4 Ps
Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukurannya sesuai dengan
Gambar Bestek.
Sebelum pasangan pondasi batu kali dikerjakan, dasar galian pondasi diberi
lapisan pasir urug setebal 5 cm dan pasangan batu kosong setebal 10 cm.
40
40
Pasangan pondasi batu gunung dilakukan lapis demi lapis, antara batu
dengan batu harus diberi spesi (antara batu dengan batu tidak boleh
bersentuhan langsung tanpa spesi), dan rongga-rongga diisi dengan batu
yang sesuai dengan besamya serta spesi secukupnya.
Permukaan bagian atas pondasi batu gunung harus rata (Water Pass), diberi
spesi dan dikasarkan (digaris-garis silang).
Pada ternpat-tempat yang akan dipasang kolom praktis atau setiap 100 cm
harus diberi stick besi tulangan beton ulir minimal diameter 13 mm dengan
cara pemasangan sesuai Gambar Bestek.
Gambar 4.4 Besi pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Non Formal
(SPNF) Sumber:
Data Pribadi
50
50
Sebelum proses pemasangan, bekisting dipasang di salah satu sisi dinding
tangga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan.
4.5.7 Pembongkaran
Pembongkaran dinding badan tangga dilakukan setelah beton berumur tujuh
hari. Proses pembongkarannya sama dengan proses pembongkaran sloof.
5.1 Kesimpulan
Penulis sudah menyelesaikan praktek profesi dalam jangka waktu 90 hari (12
minggu) pada proyek pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota
Banda Aceh. Penulis telah memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman dalam
proses praktek pada pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota Banda
Aceh. Oleh karena itu, penulis dapat mengetahui lebih mudah ilmu teori karena
udah melakukan praktek secara langsung.
Berdasarkan dari hasil pengawasan yang dilakukan penulis, Pembuatan
justifikasi teknik didasari pada dokumen kontrak Paket pekerjaan Pembangunan
Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota Banda Aceh yang pekerjaannya dimulai
pada tanggal 10 Juni 2020 dan berakhir sampai dengan tanggal 06 Desember 2020.
Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota Banda Aceh ini dibangun sebagai
peningkatan pendidikan Informal, pelengkap Pendidikan Formal sebagai upaya untuk
peningkatan keterampilan anak-anak binaan. Upaya yang dilakukan adalah
untuk meningkatkan keterampilan, memberikan pendampingan, memiliki buku buku
yang dapat menunjang, tersedianya alat alat penunjang dan pemberian dukungan
minat dan bakat yang dimiliki.
Pengawasan pada proyek pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF)
Kota Banda Aceh bertujuan untuk mengetahui dan memastikan kinerja para pekerja
dalam menyesuaikan ketetapan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.
Selama proses pembangunan berlangsung, banyak sekali terjadinya kendala-
kendala pada proyek pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota
Banda Aceh diantaranya masalah dengan para pekerja, masalah pada bahan-bahan
bangunan dan masalah pada waktu pengerjaannya. Dalam hal ini, para pekerja harus
bekerja lembur untuk mengejar target penyelesaian karena kelalain mereka dalam
bekerja dan lebih sering beristirahat yang membuat pengerjaan proyek tersebut
sedikit lambat. Bahan-
bahan yang digunakan dalam proyek tersebut kurang di manfaatkan dengan baik
sehingga banyak bahan yang terbuang.
Pada pekerjaan yang dimulai dari pekerjaan pembersihan lahan sampai
dengan pekerjaan akhir sangatlah terkendala. Proyek yang dinyatakan harus siap
dalam jangka waktu 6 bulan malah tidak terselesaikan sesuai dengan kesepakatan.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil pengamatan dilapangan beserta analisa-analisa yang
ada pada beberapa literature, secara keseluruhan pembangunannya kurang baik.
Bulan pertama praktek di proyek pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF)
Kota Banda Aceh kondisinya memang sudah tampak kurang baik, yang membuat
adanya pertukaran kepala tukang dan para pekerja. Pelaksana harus bisa melihat
kondisi dan tegas dalam bekerja sehingga kesalahan-kesalahan yang dilakukan
para pekerja saat pembangunan berkurang dan tidak menyebabkan kerugian.
Saya sebagai mahasiswi pengawas proyek merasa sangat prihatin terhadap
pembangunan Gedung Sekolah Non Formal (SPNF) Kota Banda Aceh dimana
banyak pekerja yang harus kerja dari pagi hingga malam untuk menyelesaikan
proyek pembangunannya dikarenakan kelalaian mereka sendiri. Oleh karena itu,
saya sebagai pengawas merasa sedikit kecewa terhadap kepala tukangnya karena
tidak berkata apa-apa disaat pekerjanya sedang malas-malasan. Hanya saja mereka
mau bertanggung jawab walaupun mereka merasa lelah saat kerja lembur.
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/9017750/Pembuatan_Teknis_Tangga
Permen PU RI No. 20, 2016, pemilik proyek atau pemberi tugas atau
pengguna jasa adalah orang/badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan
Owner smk-smti, 2019, hubungan kerja secara teknis Owner smk-smti, 2019,
hubungan kerja secara hukum PKKI-N15, 1961, Peraturan Konstruksi Kayu di
Indonesia
PUBI,1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
SK. SNI M-62, 1990, Metode pembuatan dan perawatan benda uji
beton di laboratorium
SK. SNI. T 15, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Rumah dan Gedung
57