Anda di halaman 1dari 20

Implementasi Konsep Street art

pada Interior Art space

Oleh:
FAHRYADZAN WIRA AGHNA
NIM:
1603150065

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTASINDUSTRI KREATIF
TELKOMUNIVERSITY BANDUNG 2018
Street Art Space

DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

ABSTRAK ................................................................................................................................ 3

BAB I ...................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................... 3

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 4

1.3. IDENTIFIKASI MASALAH ....................................................................................... 4

1.4 TUJUAN .................................................................................................................. 4

1.5 TEMA DAN KONSEP ............................................................................................... 5

1.6 KEANGKA BERPIKIR ............................................................................................... 5

1.6 SISTEMATIK PEMBAHASAN ................................................................................... 6

BAB II ................................................................................................................................... .7

LANDASAN TEORI ............................................................................................................... 7

2.1 PENGERTIAN ART SPACE ……………………………………………….……………………………………7

2.2 PENGERTIAN PUSAT SENI.......................... ………………………..……………………………...7

2.3 JENIS KARYA SENI …………………………………………………………………………………………….. 8


2.4 INTERGRASI RUANG ............................................................................................... 9

2.4.1 PENGERTIAN INTERGRASI ..................................................................... 9

2.4.2 PENGERTIAN RUANG ............................................................................ 9

2.4 .3 PENGERIAN INTERGRASI RUANG ......................................................... 9

2. 5 KEGIATAN PADA ART SPACE .................................................................................. 9

2.6 STUDI BANDING ......................................................................................................17

Page |2
Street Art Space

Abstrak
Street art telah berkembang dengan sangat pesat, salah satunya di kota Bandung. Namun, street art sering
dianggap negatif. Tetapi hal tersebut tidak menjadikan halangan bagi komunitas street art untuk terus
berkembang.
Oleh karena itu, perancangan interior pada Art space dengan berbagai macam fasilitas ini dilakukan
sehingga dapat mewadahi semua kegiatan seniman ‘’jalanan’’ dan dapat mengubah pandangan negatif
masyarakat. Selain itu, dengan perancangan ini akan menggunakan konsep dengan pendekatan edukatif,
rekreatif dan interaktif. Nilai edukatif dan interaktif dihadirkan melalui adanya studio mural/graffiti
sehingga pengunjung dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan seniman. Sementara itu, nilai rekreatif dan
interaktif dihadirkan melalui penggunaan teknologi interaktif dalam pameran sehingga pengunjung dapat
melihat pameran lukisan dengan cara yang berbeda.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Galeri seni adalah sebuah bangunan atau ruang untuk pamer seni, yang disediakan untuk suatu kegiatan
apresiasi seni dan pengkajian karya seni. Pada umumnya galeri memberikan fungsi edukasi kepada
masyarakat mengenai ilmu dan perkembangan seni yang merupakan bagian dari perkembangan dari
kondisi sosial dan budaya dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut semakin kreatif dan
produktif dalam berkarya secara positif. Seiring berkembangnya dunia seni, terlebih lagi seni jalanan atau
yang biasa akrab dikatakan steet art, maka tak terelakkan bahwa street art ini sudah mulai memenuhi
tembok-tembok kota di Indonesia. Mulai dari seni mural, graffiti, dan poster-poster dapat dijumpai di
jalan-jalan dikota- kota besar umumnya, namun street art ini terkadang membuat temboktembok itu
menjadi kotor, tapi ada yang membuat tembok-tembok-tersebut menjadi lebih indah. Hal-hal negatif,
seperti kotor, tidak beraturan, dan tidak nyaman dilihat karena karya-karya yang dibuat dengan
sembarangan dan tidak dibuat dengan serius. Selain itu, ada juga yang memiliki hal-hal yang positif,
seperti memiliki makna, permainan warna yang indah, dan dibuat dengan serius. Street art sendiri
sebenarnya terbagi menjadi beberapa kategori seni jalanan yang dikembangkanya yaitu meliputi stencil
graffiti, sticker art, wheat pasting dan seni poster jalanan, proyeksi video, seni intervensi, guerrilla art,
flash mobbing, mural dan instalasi jalanan. Namun dalam pengkaryaan yang sering terlihat yakni graviti
dan mural. Dengan memadukan kombinasi warna yang membentuk suatu hasil karya yang mempunyai
pesan yang ingin disampaikan seniman itu sendiri.
Oleh karena itu, perancangan Interior Art Space dengan fasilitas area reception, gallery, gift shop,
meeting room, workspace, library,mural studio, cafeteria, toilet dan storage room ini dilakukan agar dapat
mewadahi segala kegiatan komunitas dengan baik serta dapat mengubah pandangan masyarakat tentang
street art sehingga street art dapat bertahan, di terima dan diapresiasi oleh masyarakat sebagai salah satu
kekayaan seni yang ada di Indonesia.

Page |3
Street Art Space

1.2 Rumusan Masalah


Galeri seni memiliki kebutuhan ruang yang beragam diantaranya adalah terdiri dari :
Reception,staff room, gallery, gift shop, meeting room, workspace,shop, library,mural studio,film studio,
cafeteria, toilet dan storage room.
Pada perancangan interior galeri seni ini obyek garap lebih di fokuskan pada:
Alur sirkulasi, pada dasarnya sebuah galeri seni menrapkan alur Sirkulasi Sekuensial yaitu sirkulasi yang
dibentuk berdasarkan ruang dan objek pamer yang dilalui, pengunjung diarahkan memutar sampai
kembali ke posisi awal ketika masuk, sehingga membuat pengunjung yang dating tidak bisa memilih apa
saja yang ingin mereka lihat terlebih dahulu.
Elemen Pembentuk Ruang (gallery), pada dasar nya sebuah galeri seni hanya memerkan karya nya pada
sebuah canvas yang di pajang pada dinding,atau sebuah karya seni yang di letakan pada lantai. Sehingga
beberapa pengunjung akan bisa menebak lukisan apa yg akan dipajang pada dinding galeri ini.
Permasalahan yang di angkat dari elemen pembentuk ruang ini yaitu bagaimana cara membuat sebuah
pajangan karya seni agar terlihat tidak seperti biasanya.

Berdasrkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1.3 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana penerapkan konsep Street art pada sebuah bangunan galeri seni?
2. Bagaimana konsep dari street art bisa mempengaruhi pola pikir pengunjung yang datang terhadap seni
jalanan?
3. bagaimana merancang alur sirkulasi Galeri seni yang membuat pengunjung bisa memilih alurnya
sendiri?

1.4 Tujuan Permasalahan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan perancangan ini adalah untuk mengetahui:

1. Memahami cara menerapkan konsep pada sebuah desain dalam perancangan interior art space.
2. Mengetahui pengaruh konsep Street Art pada sebuah galeri seni

Page |4
Street Art Space

3. Memahami unsur konsep street art pada interior art space yang dapat mempengaruhi pola pikir
pengunjung terhadap seni jalanan.

1.5 Tema dan konsep


Dengan adanya penguraian terhadap masalah yang ada maka pada perancangan galeri seni ini
menerapkan konsep “back to street” yaitu seuah konsep yang memberikan sebuah kesan street art yang
sebenarnya, karena kembali pada dasarnya street art berada dijalanan. Dan menerapkan tema urban nature
yaitu sebuah tema yang digunakan untuk memperkuat konsep dengan tujuan menciptakan suatu
perancangan yang berkesan seperti jalanan yang bertemakan nature yaitu sebuah jalananan perkotaan
yang terbebas dari semua permasalahan jalanan seperti macet,polusi debu,asap kendaraan dan lain-lain,
dengan konsep dan tema tersebut akan membuat suatu perancangan art space street art dengan kesan
jalanan yang fresh, sehingga saat pengunjung masuk mereka akan mlihat sebuah seni jalanan seperti yang
sebenarnya dan tentunya leih nyaman.
1.6 Kerangka Berpikir

Latar Belakang
Kurangnya Pusat Kesenian yang
memfasilitasi para pelaku seni secara baik,
serta dapat menjadi
landmarkwilayah atau
bahkan negara.

Maksud dan Tujuan


Menyediakan Pusat Kesenian yang baik
dengan pendekatan integrasi
ruang.

Tinjauan Umum Studi Banding


Judul & Topik Primer dan sekunder

Permasalahan
Manusia
HubunganRuang
F Lingkungan
e
e
d Analisa
B Manusia
a Lingkungan
c Bangunan
k

Perancangan
Konsep Perancangan
Hasil dari analisa permasalahan
yang ada
Skematik Sesain

Page |5
Street Art Space

1.7 Sistematik Pembahasan

Adapun ruang lingkup pembahasan yang terkait dalam proyek Pusat Seni adalah sebagai
berikut:

1. Lokasi Tapak yang telah dipilih.


2. Jenis ekonomi kreatif dan jenis seni yang akan diwadahi pada Pusat Seni.
3. Kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat menunjang serta memfasilitasi kegiatan seni
maupun kegiatan ekonomi kreatif di Pusat Seni yang akan direncanakan dan dirancang
dengan pendekatan integrasi ruang.

Bab I

Membahas tentang gambaran secara umum mengenai perlunya pusat kesenian di


Jakarta dengan memperhatikan kebutuhan ruang dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pelaku,
latar belakang proyek, topik dan lokasi, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, sistematika
penulisan, state of the art dan kerangka berpikir.
Bab II

Berisi mengenai Tinjauan Pustaka yang terbagi dalam pengelompokkan terhadap tinjauan
secara umum dan tinjauan secara khusus yang menyangkut teori-teori terkait dari objek yang
diteliti.
Bab III

Membahas tentang Metode Penelitian yang digunakan dan penjelasan terhadap penggunan
setiap metode-metode tersebut.
Bab IV

Analisa dan Bahasan, menganalisa dan membahas terhadap tapak, bangunan dan lainlain yang
mempengaruhi dari objek yang diteliti.
Bab V

Kesimpulan dan Saran, yaitu membahas tentang hasil kesimpulan analisa dan bahasan
sehingga dapat menghasilkan bangunan yang fungsional dan tetap memperhatikan
estetika desain.

Page |6
Street Art Space

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Art Space
Definisi dari Art Space adalah tempat yang mewadahi berbagai jenis kegiatan yang mendukung
perkembangan industri kreatif dan menjadi tempat bagi para pengamat kreatif baik dari dalam dan luar
negeri untuk melihat hasil produk kreatifitas yang dihasilkan di tempat tersebut (Dzikri, M.Ridha, Ivan
2013).
Berdasarkan definisi dari pusat industri kreatif yaitu sebagai tempat yang mewadahi berbagai
jenis kegiatan yang mendukung industri kreatif. Maka segala fasilitas di dalamnya harus dapat
mendukung kegiatan tersebut. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat mendukung kinerja
industri kreatif:
1. Workshop
Workshop disebut juga sebagai bengkel dapat diartikan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar keterampilan. Sehubungan dengan pengertian ini, bengkel bukan hanya berarti
bengkel tempat praktik peserta didik, tetapi juga berarti tempat para instruktur mengajarkan
keterampilan kepada peserta didik agar mereka mencapai tujuan belajar secara efektif dan
efisien.

2. Seminar dan Diskusi


Kegiatan seminar dan forum diskusi dapat diselenggarakan oleh masingmasing subsektor industri
kreatif yang dapat mengundang masyarakat umum.

3. Exhibition atau Pertunjukkan


Exhibition merupakan kegiatan yang menjadi ajang bagi para pelaku kreatif untuk menunjukkan
karyanya pada masyarakat umum.

2.2. Definisi Pusat Seni

2.2.1 Pengertian Pusat


• Pusat adalah sesuatu yang menjadi pokok atau yang menjadi tumpuan dari berbagai jenis kegiatan
yang diwadahi didalamnya.
• Pusat adalah sesuatu yang menjadi sentral, letaknya berada di tengahtengah dan memiliki cabang.
2.2.2 Pengertian Seni

Seni dalam kamus bahasa Indonesia memiliki perngertian:

• Keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan
sebagainya).
• Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, sepert tari, lukisan, ukiran dan sebagainya.
• Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.

Page |7
Street Art Space

Sedangkan dalam terjemahan Inggris ‘seni’ tersebut menjadi fine arts atau art. Kata Inggris art
berasal dari kata Latin ars yang merupakan padanan kata Yunani techne dan berarti kecakapan atau
kepandaian yang bermanfaat. Menurut Aristoteles, techne tersebut diartikan sebagai kemampuan
untuk membuat atau mengerjakan sesuatu disertai dengan pengertian yang betul tentang
prinsipprinsipnya (Soepadmo,1990). Seni secara teoritis dapat dibagi menjadi dua yakni seni yang
dimanfaatkan dan yang murni estetis. Yang termasuk dalam yang dimanfaatkan dapat berupa seni
arsitektur dan interior. Sedangkan seni murni estetis adalah seni patung atau pahat, seni grafik, seni
kriya, seni musik, seni sastra, seni drama dan seni lukis.

2.3. Jenis Karya Seni

Ditinjau dari masa perkembangannya, seni dibagi menjadi:

Seni Tradisional
Seni yang terjadi karena bersifat tradisi atau yang diterima secara turuntemurun dari nenek
moyang. Memiliki hubungan antara subjek pencipta dan kondisi lingkungan. Contohnya, seni
wayang, seni tari keraton dan sebagainya.
Seni Kontemporer
Dikenal sebagai seni modern, yang tercipta dalam batasan atau kaitan pada waktu. Berupa seni
rupa, seni sastra, seni tari dan teater. Jenis-jenis ini merupakan kreasi baru yang ekspresif.
Ditinjau dari segi fungsionalnya, seni dapat dibedakan menjadi:

• Seni Gerak, menggunakan gerak ritmis sebagai media untuk mengeksplorasikan sesuatu.
• Seni Suara, menggunakan vokal dan atau instrumen sebagai media penyajian.
• Seni Rupa, keindahan hasil seninya dapat dinikmati oleh mata, seperti seni lukis, pahat/patung
dan grafis.
• Seni Gabungan, merupakan perpaduan antara seni gerak, seni suara dan seni rupa, misalnya seni
drama atau teater.

Dilihat dari penyerapan panca indra, seni dapat dibedakan menjadi:

• Pengelihatan (visual) o dua dimensi: tanpa gerak (seni lukis, gambar), gerak (film, kembang api)
o tiga dimensi: tanpa gerak (seni pahat, ukir), gerak (seni tari, pantomim) o
perpaduan antara pemandangan dan bentuk: seni arsitektur dan taman
• Pendengaran (auditory arts) o dengan nada: dari alat tunggal (gitar, piano), alat majemuk (orkes,
band)
o dengan kata: berirama (puisi), tak berirama (prosa) o perpaduan antara nada
dan kata: nyanyian/tembang Pengelihatan dan Pendengaran o dengan gerak dan

Page |8
Street Art Space

nada: tari dan musik o gerak, pemandangan dan kata: drama o gerak, pemandangan,
nada dan kata: opera

Berdasarkan klasifikasi dan jenis-jenis industri kreatif serta jenis-jenis karya seni, maka studi ini lebih
difokuskan pada kegiatan Seni Rupa dan Seni Gabungan, yang mewakili industri kreatif subsektor seni
pertunjukan, musik, film dan kerajinan.
2.4. Integrasi Ruang

2.4.1 Pengertian Integrasi

Berdasarkan arti kata integrasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembaruan hingga
menjadi kesatuan yang utuh dan bulat, juga ada yang menyebutkan arti kata integrasi adalah paduan,
berpandu, bercampur dan bercampur tersusun dengan baik.
2.4.2 Pengertian Ruang

Menurut Aristoteles, ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik,
enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah.
2.4.3 Pengertian Integrasi Ruang
Integrasi Ruang adalah ruang-ruang yang terintegrasi dan saling terhubung, sehingga terjadi
efektifitas dan efisiensi pada sirkulasi dan pencapaian.
Teori integrasi ruang dari Roger Trancyk (Finding Lost Space, 1973) dapat diterapkan sebagai
landasan teori yang akan digunakan dalam proyek pusat kesenian tersebut. Roger Trancyk memaparkan
teori dalam pendekatan rancangan kawasan yang sifatnya erat dan saling mempengaruhi. Teori tersebut
dapat digunakan untuk integrasi bangunan dengan lingkungan/kawasan dan integrasi ruang di dalam
bangunan. Teori tersebut adalah Linkage Theory.
2.5. Kegiatan Pada Art Space

2.5.1. Jenis Kegiatan

Pengguna dari Art Center ini ada berbagai macam jenis diantaranya adalah pengunjung,
pelaku seni, dan pengelola. Aktivitas yang akan berlangsung di Art Centre ini adalah:

• Pameran dan Pertunjukan, adalah kegiatan aktivitas yang berlangsung di


Art Center antara karya-karya para pelaku seni terhadap pengunjung
yang datang untuk menikmati, misalnya melihat pameran karya seni atau
menyaksikan pertunjukan seni.
• Pelatihan dan Seminar, yaitu kegiatan yang bersifat edukasi atau belajar
mengajar keterampilan dibidang seni dimana terdapat pelaku seni sebagai
pengajar dan peserta didik sebagai murid.
• Kegiatan penunjang, yaitu kegiatan yang bersifat menunjang fungsi dari
Art Center ini dan menjadikan aktivitas jual-beli yang mendukung

Page |9
Street Art Space

keberlangsungan Art Center, seperti restoran atau toko yang menjual


karyakarya seni.
• Servis, adalah kegiatan yang mendukung bagian kegiatan utama dari Art
Center itu sendiri, baik itu secara langsung maupun tidak langsung,
seperti toilet dan musholla.

2.5.2. Pelaku dan Urutan Kegiatan


Pelaku kegiatan di dalam lingkup Art Centre itu sendiri adalah:
1. Pengelola dan Pengurus Art Centre
Merupakan orang-orang yang bekerja dengan bagiannya masing-masing.
Para pekerja yang beraktivitas beragam jenisnya, mulai dari pegawai,
penjaga, bagian kebersihan, adiministrasi serta pegawai restoran atau kafe,
dll.

Alur Kegiatan Pengelola Art Centre


Sumber: Data Pribadi

2. Pelaku Seni
Terdapat para pelaku seni dengan berbagai jenis kegiatan, dikalsifikasikan
menjadi 2 pelaku seni, yaitu pelaku seni rupa ataupun pelaku seni gabungan.
Dengan jenisjenis kegiatan yang bervariasi mulai dari latihan, hingga
mengajar atau memberi pelatihan.

• Seni Rupa

Gambar 28. Alur Kegiatan Pelaku Seni


Rupa
Sumber: Data Pribadi

P a g e | 10
Street Art Space

• Seni Gabungan

Gambar 29. Alur Kegiatan Pelaku Seni


Gabungan Sumber: Data Pribadi

3. Pengunjung Art Centre.


Terdapat para pengunjung yang berkunjung untuk melakukan berbagai kegiatan.
Dimana berbagai macam jenis kegiatan yang ialah menyaksikan karya-karya seni,
menikmati hidangan restoran ataupun berkunjung ke toko suvenir.

Gambar 30. Alur Kegiatan Pengunjung


Sumber: Data Pribadi

4. Peserta Didik.
Merupakan orang-orang yang ingin belajar dan berlatih untuk melakukan
kegemaran hobi ataupun yang sedang mempersiapkan diri ke tingkat
profesional.

Gambar 31. Alur Kegiatan Peserta Didik


Sumber: Data Pribadi

P a g e | 11
Street Art Space

2.5.3. Waktu Kegiatan


Berikut adalah waktu kegiatan yang terdapat di dalam lingkup Art Centre:
Pengelola Art Centre

Tabel 1. Analisa Waktu Kegiatan Pengelola


Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-09.00 Perjalanan ke Art Centre Menggunakan
kendaraan pribadi
ataupun transportasi
umum

09.00-19.00 Kerja Diantara tersebut


terdapat kegiatan lain
seperti makan, buang air,
sholat, dll

19.00-20.00 Persiapan untuk tutup Merapihkan segala jenis


pekerjaan di Art Centre

20.00-21.00 Pulang
Sumber: Data Pribadi
Pelaku Seni Rupa (Lukis, Pahat/Patung, Grafis)

Tabel 2. Analisa Waktu


Kegiatan Pelaku Seni Rupa
Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-09.00 Berangkat ke Art Centre Menggunakan kendaraan
pribadi ataupun
transportasi
umum
09.00-10.00 Persiapan pelatihan Menyiapkan materi untuk
memberi pelatihan
edukasi terhadap peserta
didik.
10.00-17.00 Durasi pelatihan Diantara tersebut terdapat
kegiatan lain seperti
makan, pergantian shift,
buang
air, sholat, dll
17.00-18.00 Pulang
Sumber: Data Pribadi

P a g e | 12
Street Art Space

Pelaku Seni Gabungan (Drama, Teater)

Tabel 3. Analisa Waktu Kegiatan Pelaku Seni


Gabungan 1
Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-09.00 Berangkat ke Art Centre Menggunakan kendaraan
pribadi ataupun
transportasi umum
09.00-10.00 Persiapan pelatihan Menyiapkan materi untuk
memberi pelatihan
edukasi terhadap peserta
didik.

17.00-18.00 Persiapan pulang Mengganti kostum dan


membersihkan rias wajah
atau lain
sebagainya

Persiapan pulang Mengganti kostum dan


membersihkan rias wajah
atau lain
sebagainya
Pulang

P a g e | 13
Street Art Space

Pelaku Seni Gabungan 2 (Drama, Teater)

Tabel 4. Waktu Kegiatan Pelaku Seni Gabungan 2


Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-09.00 Berangkat ke Art Centre Menggunakan
kendaraan pribadi
ataupun transportasi
umum
09.00-10.00 Persiapan latihan Menyiapkan kostum
serta berdandan untuk
latihan drama atau
teater

10.00-17.00 Durasi latihan Asumsi latihan 2-3


jam/shift. Diantara
tersebut terdapat
kegiatan lain seperti
pergantian shift,
makan, istirahat, buang
air, sholat, dll
17.00-18.00 Persiapan pulang Mengganti kostum dan
membersihkan rias
wajah atau lain
sebagainya

18.00 Pulang
Sumber: Data Pribadi

Pengunjung Art Centre

Tabel 5. Waktu Kegiatan Pengunjung Art Centre


Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-19.00 Durasi berkunjung Art Centre dan Menyaksikan karyakarya
Restoran atau Kafe para pelaku seni, baik seni
rupa maupun seni gabungan,
serta menikmati makanan
yang berada di restoran atau
kafe.
Sumber: Data Pribadi

P a g e | 14
Street Art Space

Peserta Didik Seni Rupa (Lukis, Pahat/Patung, Grafis)

Tabel 6. Waktu Kegiatan Peserta Didik Seni Rupa


Waktu Kegiatan Keterangan

09.00-10.00 Berangkat ke Art Centre Menggunakan


kendaraan pribadi
ataupun transportasi
umum
10.00-17.00 Durasi latihan Asumsi latihan 2-3
jam/shift. Diantara
tersebut terdapat
kegiatan lain seperti
pergantian shift,
makan, istirahat, buang
air, sholat, dll
17.00 Pulang
Sumber: Data Pribadi

Peserta Didik Seni Gabungan (Drama, Teater)

Tabel 7. Waktu Kegiatan Peserta Didik Seni Gabungan


Waktu Kegiatan Keterangan

08.00-09.00 Berangkat ke Art Centre Menggunakan


kendaraan pribadi
ataupun transportasi
umum
09.00-10.00 Persiapan belajar dan latihan Menyiapkan kostum
seni drama atau teater serta berdandan untuk
latihan drama atau
teater

P a g e | 15
Street Art Space

10.00-17.00 Durasi belajar dan latihan Asumsi belajar dana


latihan 2-3 jam/shift.
Diantara tersebut
terdapat kegiatan lain
seperti pergantian shift,
makan, istirahat, buang
air, sholat, dll
17.00-18.00 Persiapan pulang Mengganti kostum dan
membersihkan rias
wajah atau lain
sebagainya

18.00 Pulang
Sumber: Data Pribadi

2.5.4. Kebutuhan dan Fungsi Ruang

Tabel 8. Kebutuhan Ruang Art Centre


Nama Ruang Fungsi Ruang
Galeri Pameran Seni Rupa 1 Pameran karya-karya dari pelaku seni rupa
Galeri Pameran Seni Rupa 2 Pameran karya-karya dari pelaku seni rupa
Galeri Pameran Seni Pertunjukan Pameran karya-karya dari pelaku seni pertunjukan
Area Pameran Terbuka Pameran karya-karya yang tahan terhadap cuaca
(ukiran batu atau sejenisnya)
Amphitheatre Digunakan untuk ruang pertunjukan terbuka
Teater Sebagai salah satu media ekspresi karya seni secara indoor

Central Space Ruang utama yang mengintegrasikan banyak ruangruang lainnya

Ruang Latihan Digunakan untuk latihan, diskusi dan lain sebagainya


Gudang Untuk menyimpan beberapa kebutuhan yang diperlukan

Restaurant/Cafe Untuk menikmati hidangan makanan


Toko Untuk menjual suvenir dan beberapa hasil karya para pelaku seni

Kantor Pengelola Untuk mengurus segala urusan yang terkait dengan


Art Centre tersebut

P a g e | 16
Street Art Space

2.6. Studi Banding

Studi bandng pada Proyek sejenis yang dilakukan adalah dengan studi banding terhadap
Selasar Sunaryo Art Space.
2.6.1. Selasar Sunaryo Art Space

Gambar 6. Gambar Selasar Sunaryo Art Space


Sumber: https://www.google.com/

Selasar Sunaryo berada di propinsi Jawa Barat, di kecamatan Lembang, letaknya


di awasan perbukitan alami yang beralamat di bukit Pakar Timur no.100, Dago
Bandung.Berletak di kawasan perbukitan sangat menentukan pola peletakan fungsi,
berikut pengelompokan masa Selasar Sunaryo berdasarkan fungsinya.
Diperlukan ruang-ruang kreatif bagi para pengrajin untuk dapat menghasilkan
produk khas daerah wisata yang tidak dapat ditemui di daerah lain. Salah satu tempat
yang paling penting bagi seorang pengrajin untuk bisa menghasilkan karya adalah
bengkel kerja atau studio. Bengkel kerja atau studio sebagai ruang kreatif harus
dihubungkan dengan daerah wisata sehingga tercipta linkage atau konektivitas.
Konektivitas tersebut diperlukan untuk mempermudah rantai produksi (Evans, 2009).

P a g e | 17
Street Art Space

Gambar 7. Denah Lantai Dasar


Sumber: http://fariable.blogspot.com/selasar-sunaryo-art-space.html/

Gambar 8. Denah Lantai Atas


Sumber: http://fariable.blogspot.com/selasar-sunaryo-art-space.html/

a) Fungsi bangunan utama yang memiliki dimensi 8,4x22m2 yang terdiri atas tiga
lantai.
b) Fungsi bangunan penunjang yang terdiri atas dua lantai.
c) Ruang ampitheatre terbuka berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 20m.

P a g e | 18
Street Art Space

Gambar 9. Zoning 1
Sumber: http://fariable.blogspot.com/selasar-sunaryo-art-space.html/

Gambar 10. Zoning 2


Sumber: http://fariable.blogspot.com/selasar-sunaryo-art-space.html/

Dibawah ini merupakan pengelompokan fungsi-fungsi dari diagram program ruang dari
gambar diatas:

a) Ruang A : Galeri yang digunakan untuk pameran karya-karya Sunaryo


b) Ruang B : Ruang terbuka yang digunakan untuk memamerkan kesenian yang dibuat dari
batu, hasil karya Sunaryo
c) Ruang C : Digunakan untuk memamerkan karya seni anak muda
Indonesia.

d) Ruang D : Kopi selasar, merupakan kafe outdor untuk menikmati kopi dan makanan kecil

P a g e | 19
Street Art Space

e) Ruang E : Central space


f) Ruang F : Toko dimana pengunjung dapat membeli buah tangan
g) Ruang G : Audio visual space
h) Ruang H : Ruang terbuka yang membentuk ¾ lingkaran digunakan untuk
pertunjukan kesenian.
i) Ruang I : Ruang serbaguna yang digunakan untuk diskusi.
j) Ruang J : Bangunan yang terbuat dari bamboo yang digunakan untuk seniman yang
sedang mengikuti program atau menyambut tamu penting.

Pada bangunan Selasar Sunaryo Art Centre terlihat bahwa kawasan ini
mendekati implementasi model linkage dimana dari segi ekonomi kreatif produk
kerajinan dapat terjual, hal ini diperlukan untuk mempermudah rantai produksi.
Berdasarkan hasil analisa yang dicocokan dengan Linkage Theory, bangunan
Selasar Sunaryo Art Space ini menggunakan jenis linkage visual dengan
penggunaan elemen Garis, elemen Sisi, dan elemen Irama.

P a g e | 20

Anda mungkin juga menyukai