id
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
HARRI MULYANTO
I0205075
ABSTRAK
Jakarta sebagai kota besar di Indonesia menjadi tempat dari segala pusat
kegiatan. Jakarta sebagai kota besar seharusnya dipenuhi oleh ruang-ruang publik.
Dalam hiruk pikuknya kota Jakarta, masyarakat Jakarta membutuhkan sebuah
wadah untuk bisa merelaksasikan hidupnya dari aktifitas yang sibuk. Selain
sebagai wadah berkumpul dan bersosialisasi ruang publik Jakarta juga bermanfaat
terhadap ekosistem kota.. Ruang publik kreatif Jakarta berusaha mewujudkan
semua itu dalam keterbatasan lahan di Jakarta. Folding Architecture sebagai
metode desain diterapkan untuk mengakomodasi permasalah dalam perancangan.
Berupaya menciptakan perpaduan yang halus antara banguanan fasilitas kreatif
dengan plasa,taman, dan lingkungan sekitar.
ABSTRACT
Everyone has a creative side. Creativity gives the color of one's individual
life and the lives of individuals around. . In the creative side mengekspresiskan
someone needed a place. Public space as a place to meet people and socialize
provides many benefits citizens. Individuals as users of urban public space can
use public space as a place to express themselves. Creative public space as a
place for creative people in Indonesia in general and in particular the Jakarta
city provide facilities for the community both as a function of public space in
general and creative facilities for performers and community around. This facility
will be a place of creativity development and introduction of art to society.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Ucapan Terima Kasih
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Lampiran
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Ruang Publik
D. Folding Arsitektur
E. Preseden
F. Hubungan Ruang Publik Kreatif, Folding Arsitektur dan Kota Jakarta ……… 29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Analisa Peruangan
B. Analisa Site
A. Konsep Peruangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN JUDUL
melakukan kegiatan bersosialisasi dan juga berfungsi sebagai ruang kreatif dalam
upaya mewujudkan program Pemprov DKI “Kota Kreatif Jakarta Punya” dengan
B. LATAR BELAKANG
perbandingan Jakarta hanya mampu menerapkan rasio yang terkait dengan pelayanan
adalah 5m2/penduduk. Disisi lain kondisi ruang publik yang ada di Jakarta tidak
terawat dan berubah fungsi, misalnya secara fisik tersedia, namun masyarakat tidak
dapat memanfaatkannya dengan baik dan leluasa, baik itu karena alasan keamanan
kriminal.
Disisi lain Kota Jakarta juga memerlukan kecukupan ruang terbuka hijau
(RTH), karena luasan RTH di Jakarta belum memenuhi luasan ideal RTH sebuah
kota sebesar 30% dari luas wilayahnya. Sementara itu, luas RTH di lapangan
diperkirakan hanya mencapai 9,04 persen. Keadaan ini diperburuk dengan ketidak
commit to user
konsistenan dan ketidak profesionalan pemerintah dalam pengelolaan dan penanganan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RTH. Pemprov DKI tidak berdaya mengembalikan fungsi RTH yang berubah
menjadi Plaza Senayan, Hotel Mulia. Padahal ruang terbuka hijau memberikan
Ruang public Jakarta memiliki nilai positif dan negative akan keberadaannya.
Nilai positifnya yaitu taman Suropati digunakan akan sebagai tempat berkumpul
untuk berlatih music, dan kawasan Kota Tua yang digunakan objek foto bagi para
fotografer. Nilai negatif yaitu kawasan monas sering digunakan para pemuda dan
pemudi untuk berpacaran dan banyaknya ruang-ruang public yang digunakan untuk
para PKL. Muncul juga fenomena para seniman ingin memamerkan karyanya di
ruang publik, karena dapat secara langsung menyampaikan pesan dari karya tersebut
melahirkan ide-ide kreatif dan mampu menjadi tempat dipamerkan hasil-hasil karya
Pada tanggal 13 Maret 2010 Jakarta mencanangkan diri sebagai Kota Kreatif.
Hal ini ditandai dengan adanya acara ‘Kota Kreatif Jakarta Punya’ yg diadakan di
Museum Fatahillah Jakarta. Harapannya ialah semakin banyak ruang kreatif di ruang
publik Jakarta. Program ruang kreatif membuka wawasan warga Jakarta tentang ruang
kreatif dan memperluas pemahaman terhadap apa yang disebut panggung, kanvas,
atau layer. Intinya, menyadarkan khalayak bahwa menjadi kreatif itu penting dan
menampilkan hasil karya itu tak harus di panggung konvensional yang selama ini kita
kenal.
kekurangan ruang public, ruang terbuka hijau dan fasilitas pendukung ruang public
dalam upaya menjadikan ruang public menjadi ruang kreatif. Perlu lahan yang luas
commit to user
untuk memenuhi kebutuhan tersebut namun terkendala akan keterbatasan lahan.
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bagaimana bila semua kebutuhan itu terintegrasi menjadi satu, sebuah ruang public
Mengintegrasikan kebutuhan ruang public dan ruang terbuka hijau di Jakarta dengan
kondisi lahan yang terbatas tentu memerlukan pendekatan tertentu dalam proses
menjawab hal tersebut. Dalam folding architecture pengaruh yang ditimbulkan adalah
dalam upaya mewujudkan sebuah ruang public kreatif yang juga berperan sebagai
ruang terbuka hijau dengan menjalin antara ruang dan permukaaan, mencoba
keduanya dapat mengalir dengan halus dari bangunan ke bagian lainnya ruang
digunakan sebagai fasilitas pendukung ruang public kreatif dan permukaan digunakan
biasa. Bentukan ruang public kreatif yang tidak biasa ini dapat menginspirasi
ruang public kreatif yang dapat memenuhi kebutuhan akan ruang public dan ruang
terbuka hijau di Jakarta, serta berfungsi sebagai ruang kreatif bagi masyarakat kota
Jakarta dalam upaya mewujudkan program Pemprov DKI “Kota Kreatif Jakarta
Punya”.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C.1. Permasalahan
Mewujudkan ruang publik yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau
C.2. Persoalan
a. Sistem peruangan yang dapat mendukung proses kegiatan agar dapat berfungsi
maksimal.
b. Penentuan lokasi site yang tepat untuk mendukung fungsi Ruang Publik
D.1. Tujuan
D.2 Sasaran
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Penentuan lokasi yang sesuai untuk Ruang Publik Kreatif dan tata kota
Jakarta.
architecture.
· Pembahasan disesuaikan dengan materi data yang diperoleh dan hal ini
disebutkan di atas.
Architecture”.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
preseden bangunannya.
kreatif.
nantinya akan dipakai sebagai acuan /pedoman desain ‘Ruang Publik Kreatif
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 PENDAHULUAN
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Tinjauan pustaka tentang ruang publik (Public Space Urban Space :The
Organizational Diagrams)
Jakarta.
PERANCANGAN
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini membahas tentang ruang Publik, ruang terbuka hjau,kreativitas di ruang
public dan folding architecture serta presedennya terkait dengan ruang public.
A. RUANG PUBLIK
Ruang publik adalah ruang dalam suatu kawasan yang di pakai masyarakat
penghuninya untuk melakukan kegiatan kontak publik ( Whyte dalam Carmona dkk.
2003)1. Ruang publik dapat berbentuk cluster maupun linier dalam ruang terbuka
maupun tertutup. Beberapa contoh ruang publik antara lain : plaza,square, atrium,
pedestrian.
lainnya, ruang publik juga memiliki fungsi lain yang terkadang tidak disadari dan
dapat memajukan kualitas hidup masyarakat atau komunitas yang tinggal di sekitar
ruang publik tersebut. Salah satunya yaitu jika sebuah ruang publik dimanfaatkan,
dijaga, dan diatur secara kreatif sesungguhnya dapat menjadi bisnis yang
menguntungkan
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Graham Murdock (1999) dalam Rights and Representations; public discourse and
Routledge, hal. 11-12), mengemukakan sebuah teori dan mengidentifikasi apa yang ia
lihat sebagai empat hak yang timbul dari kehadiran sebuah ruang publik2:
berkegiatan..
antara lain : jalan, jalur pedestrian, taman lingkungan, plaza, lapangan olah
2 commit
http://www.liac.org.nz/cms/imagelibrary/100108.doc (Brian to user
Pauling, The ‘Enclosing’ Public Space,2007)
3
Rustam Hakim, Hardi Utomo, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap (Jakarta, 2003), hal. 50
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk berkegiatan.
bermain dan berolah raga, tempat untuk mendapatkan udara segar, tempat
keseimbangan ekosistem.
pemerintah seperti perpustakaan umum dan bangunan lain yang sejenis juga
termasuk ruang publik. Namun, tidak semua bangunan milik negara dapat
didefinisikan seperti itu. Beberapa taman, mal, ruang tunggu, dan lainnya
tutup ketika malam hari. Sehingga secara umum, terutama pada waktu
4
Rob Krier, Urban Space (New York, 1979) commit to user
5
http://en.wikipedia.org/wiki/Public_space
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Suatu ruang publik yang berhasil merupakan ruang publik yang responsif
Trancik6, pada ruang publik yang merupakan hardscape (ruang buatan manusia), ada
suatu ruang.
· Permukaan ; Faktor ini menjadi elemen estetika dalam suatu ruang atau
mendefinisikan ruang.
Ruang publik yang baik mempunyai ciri-ciri dimana ruang tersebut hidup
diantaranya:
· Path yang ada tidak menuju daerah dimana orang mau menuju
6 commit to user
7
Trancik, Roger, Finding Lost Space : Theories of Urban Design, New York : Van Nostrand Reinhold,1986
Francis, Mark, Urban Open Space , Designing for User Needs, Washington : Island Press, 2003
8
Francis, Mark, Urban Open Space , Designing for User Needs, Washington : Island Press, 2003
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ruang terbuka hijau adalah ruang yang didominasi oleh lingkungan alami di
luar maupun di dalam kota, dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota dan
Ruang-ruang di dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan yang
berfungsi sebagai kawasan pertamanan kota, hutan kota, rekreasi kota, kegiatan Olah
Raga, pemakaman, pertanian, jalur hijau dan kawasan hijau pekarangan (Inmendagri
no.14/1988).
commitPenataan
penjelasan UU No. 26/2007 tentang to user Ruang pasal 29 (ayat 1, 2 dan 3):
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Kawasan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan fungsi utama
· Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang
· Kawasan Hijau kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka hijau area lapangan,
yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas. Bentuk dari ruang
terbuka ini yaitu lapangan olahraga, stadion, lintasan lari atau lapangan golf.
· Kawasan Hijau Pertanian, tergolong ruang terbuka hijau areal produktif, yaitu
lahan sawah dan tegalan yang masih ada di kota yang menghasilkan padi,
· Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang jalan, taman di
yaitu: taman kota, lapangan olahraga, kawasan hutan kota, jalur hijau kota,
· commit to user
Ekologis : dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir,
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bencana
berbeda, yaitu:9
· Central park
Dibangun dan diatur sebagai bagian dari sistem ruang terbuka kota,
· Downtown park
Taman hijau kota dengan rumput dan pohon berlokasi di daerah kota,
· Commons
Daerah hijau luas, hanya daerah padang rumput untuk kegunaan umum
· Neigborhood park
diatur sebagai bagian dari sistem ruang terbuka kota atau sebagai bagian dari
dll.
commit to user
9
Carr et all, Public Space (Cambridge University Press, 1992)
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Mini park
Taman kota yang kecil, diabatasi oleh bangunan, meliputi air mancur
· Community park
penduduk lokal pada lahan kosong. Meliputi viewing garden, play area dan
community garden. Kadang kala di bangun di lahan privat, dan tidak secara
resmi dipandang sebagai bagian sistem ruang terbuka kota, bahkan mudah
dan komersial.
Daerah alam dan ruang rekreasi yang dihubungkan oleh pedestrian dan
jalan sepeda.
Sedangkan menurut F.C van Rooden ruang terbuka hijau kota dapat disusun menurut
empat katergori penting atau hirarki tata ruang kota yang berbeda dalam dimensi, jarak
Daerah hijau dengan luasan 50-5000 m2 pada area maksimum 1-50 m dari rumah dan
terletak di lingkungan tempat tinggal.. Yang termasuk dalam kategori ini Communal
· Quarter Greenspace
Daerah hijau dengan luas 5000 m2 – 4 ha terletak dalam radius 100-500 m dari
rumah. Yang termasuk kategori quarter park, lapangan olahraga dan taman umum
commit to user
10
Garret Eckbo, Urban Landscape Design, McGraw-Hill, 1963.
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebuah interaksi antar pengguna ruang public atau terhadap ruang public itu sendiri
memunculkan suatu proses kreatif. Menurut Utami Munandar (1999)11 salah satu
factor terjadinya proses kreatif yaitu factor pendorong (press) yang dapat berasal dari
diri sendiri maupun lingkungan. Lingkungan yang dimaksud disini adalah ruang
hal yang produktif dalam suatu proses kreatif. Namun tidak semua ruang public tidak
kreatif masyarakat.
commit to user
11
Munandar, Utami, 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Penerbit Rineka Cipta.
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Adi Panuntun12, salah satu pelopor atau penggagas lahirnya kawasan
Kota Tua sebagai sebuah ruang kreatif bagi masyarakat Jakarta, ruang kreatif tidak
sebatas pemaknaan pada ruang publik, melainkan lebih pada pemaknaan atas sebuah
ruang publik.
kreatif tersebut. Sebuah ruang publik, lanjut Adi, setidaknya harus memiliki sejumlah
kriteria, yakni kemampuan ruang atau kawasan tersebut berkarya dan mampu
mengilhami atau menginspirasi lahirnya sebuah gagasan atau ide-ide kreativitas baru.
Selain itu, ruang kreatif tersebut mampu menjadi tempat dipamerkannya hasil-hasil
taman Suropati digunakan akan sebagai tempat berkumpul untuk berlatih music, dan
kawasan Kota Tua yang digunakan objek foto bagi para fotografer.
pemutaran video 3d . Malam itu, fasade Museum Fatahillah disulap menjadi big
screen dari pemutaran video 3D. Ini disebut Video Mapping. Tujuan utama acara ini
tak lain adalah untuk mengusung misi Pemprov DKI merevitalisasi Kawasan Kota
commit to user
12
http://bataviase.co.id/node/138273
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tua sebagai kawasan industri kreatif. Pertunjukan yang baru pertama kali
dipertunjukkan di Indonesia ini terselenggara atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta
dengan British Council dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Harapannya ialah
semakin banyak ruang kreatif di ruang publik Jakarta. Sesuai dengan program
Pemprov DKI Kota Kreatif Jakarta Punya yang mencoba menjadikan kota Jakarta
D. FOLDING ARCHITECTURE
Isu tentang folding architecture berawal dari tulisan Greg Lynn pada
Architectural Design: Folding In Architecture pada tahun 1993. Tulisan ini didasarkan
pada beberapa esay dan proyek oleh beberapa grup arsitek yang mencari logika
formal alternatif hingga kontradiktif tentang dekontruksi. Greg Lynn dalam esainya
yang berjudul Architectural Curvilineary – The Folded, The Pliant and The Supple13
kultural. Secara etimologi, folding dihubungkan dengan ‘pliancy’ (sesuatu yang liat),
dan secara umum, arsitektur dari ‘the fold’ dihubungkan dengan teori kulinari
folding14. Menurutnya , the fold bukan hanya sebuah penggerak formal, tetapi juga
cara untuk unfolding lingkungan social baru dari yang telah ada sebelumnya. The fold
berfungsi sebagai pembatas dari gerakan social, cultural, ekonomi dan fisik untuk
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kekompleksitasan serta perpecahan yang ada, baik dalam hal kontekstual maupun
secara konseptual.
ruang yang dapat digunakan sebagai strategi yang generatif untuk mengantarkan
kepada tren baru pada struktur organisasi yang ada. Sequence dalam proses
commit to user
15
Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:8
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.3
Proses transformasi folding.
Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial
Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:20&26
b. Algoritme
suatu bekas dan bekasnya itu merupakan sebuah hasil pemetaan dari proses
memberikan suatu tanda dari respon yang intuitif ke dalam teknik utama,
sebagai definisi dari algoritma pada kertas lipat. Pengulangan ini menjadi
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.4
Algoritma dalam folding
Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial
Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:54-55
membentuk ruang diantara lipatan sebagai ruang yang aktual. Bukan hanya
commit to user
17
Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:10
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Protipe Arsitektur
obyek bukan hal utama yang harus diraih. Namun, bagaimana caranya kita
diagram spasial, struktural, atau organisasional, dan proses ini pun nantinya
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kesinambungan.
Gambar 2.6
Diagram spasial,structural dan organisasional dari proses folding
Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural
and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:118
Proses folding pun tidak sama satu dengan yang lainnya. Dengan jenis
perlakuan yang sama, hasil bentuk akhir dari sebuah objek akan berbeda. Begitupun
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan pertukaran tahap pengerjaannya, obyek yang akan dihasilkan juga akan
keterhubungan obyek terhadap konteksnya, baik terhadap site atau kondisi sekitarnya.
Selain itu, Folding memperhatikan juga kesatuan antara obyek yang terbangun
terhadap hal- hal yang ingin diakomodasinya, seperti kesatuan antara pengunjung
E. PRESEDEN
Yokohama Port Terminal dirancang oleh Foreign Office Architect pada tahun
1995 dan digunakan untuk umum pada tahun 2002, dengan konsepnya yang brilian
arsitektur. Pada Yokohama Port Terminal, arsitektur yang dihasilkan adalah dengan
bentukan yang naik dan bergelombang dari permukaan tanah, dan kemudian berubah
diatas permukaan bumi. Building become landscape and landscape building,man and
commit toarsitektur
arsitektur. Pada Yokohama Port Terminal, user yang dihasilkan adalah dengan
bentukan yang naik dan bergelombang dari permukaan tanah, dan kemudian berubah
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diatas permukaan bumi. Building become landscape and landscape building,man and
Gambar 2.7
Eksterior dan Interior Yokohama Port terminal
Sumber :
http://www.arcspace.com/architects/foreign_office/yokohama/yokohama_index.h
tml
Pada bangunan ini, FOA berusaha untuk menjalin antara ruang dan
permukaan, mencoba keduanya dapat mengalir dengan halus dari bangunan ke bagian
lainnya. Artikulasi yang dihasilkan dari sistem sirkulasi dengan menggunakan sistem
folding ini menghasilkan dua kualitas spasial yang berbeda, yaitu kontinuitas antara
bangunan ini.
dua hal menjadi satu yaitu mengintegrasikan ruang public kreatif dengan ruang
terbuka hijau. Caranya dengan menjalin ruang dan permukaan sehingga menghasilkan
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
seluas 2.925 meter persegi. Luas bangunannya sendiri adalah 7.000 meter persegi,
dirancang oleh UN Studio. Alokasi program utama pada bangunan ini adalah teater
dengan dua buah aula dan sebuah ruangan multifungsi. Program lain yang
Desain dari teater ini mengeksplor integritas antara teater seni dengan media
baru terhadap bentuk-bentuk sculpture. Pada teater ini, drama dan penampilan tidak
harus dilakukan di atas panggung ataupun pada sore hari, tetapi dibebaskan pada
urban experience. Arsitek utama dari bangunan ini adalah Ben Van Berkel dan Gerard
konsep teater sebagai tempat untuk pergerakan, bermain, beratraksi terhadap struktur
bangunan tersebut, yang merepresentasikan selimut luar yang unik, garis-garis tegas
dan kaku, pencahayaan yang inovatif, dan penggunaan warna yang menarik.
Pada bangunan ini, kontinuitas dilihat dari bagaimana bangunan itu dapat
atas potongan-potongan yang disambung menjadi satu sehingga terlihat menjadi satu
bagian utuh. Bangunan ini pun terlihat seolah-olah ditanam pada sitenya.
Preseden ini dapat di gunakan sebagai rujukan bagaimana ruang public dapat
digunakan sebagai tempat bermain maupun kanvas bagi proses kreatif di ruang public
kreatif. Bentukan dan warna yang atraktif dapat menjadi inspirasi bagi para
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.8
Eksterior dan Interior Agora theatre
Sumber : http://www.arcspace.com/architects/un/lelystad2/lelystad2.html
Arolat. Masalah utama dari desain ini adalah dikotomi antara ruang luar dan ruang
dalam yang timbul atas permintaan klien, ketika hubungan antara representasi dan
realitas menjadi masalah yaitu ketika taman sebagai perhatian yang utama bagi
pengunjung dan menjadikannya monument landmark, dan disisi lain model yang
dipamerkan didalam tidak dapat terlihat dari luar. Sebuah muka bangunan yang
memanjang disisi selatan memisahkan taman agar tidak terlihat dari area public.
Cabang pada samping barat terlepas dari tanah. Tempat dimana interior dan exterior
Preseden ini dapat di gunakan sebagai rujukan bagaimana sebuah ruang luar
commit
dan ruang dalam dapat terjalin menjadi to user
satu. Dimana terlihat kontinuitas antara ruang
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.9
Eksterior dan Interior Minicity Theme Park Building Antalya
Sumber :
http://www.emrearolat.com/2004/01/03/minicity-theme-park-building-istanbul-
turkey-2004/
JAKARTA
digunakan untuk mengakomodir tuntutan desain sebuah ruang public kreatif di Jakarta
karena:
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ruang public kreatif di batasi namun tetap menghasilkan interaksi antara pengguna
kekomplesitasan serta perpecahan yang ada baik dalam hal kontekstual maupun
secara konseptual. Perbedaan yang dimaksud adalah tujuan pengguna untuk datang
ke ruang public kreatif dan macam kegiatan yang diwadahi dalam ruang public
tersebut namun tetap dalam satu kegiatan utama yaitu kegiatan kreatif.
public kreatif dan Ruang terbuka hijau di integrasikan menjadi satu dengan
plaza/square).
dengan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses kreatif yaitu produk kreatif.
arsitektural yang baru dan tidak biasa. Bentukan ruang public kreatif yang tidak
biasa ini dapat menginspirasi penggunanya untuk melahirkan gagasan atau ide-ide
kreatif.
RESUME:
RUANG PUBLIK
· Ruang publik adalah ruang dalam suatu kawasan yang di pakai masyarakat
· Selain sebagai tempat berkumpul ruang public juga memliki keuntungan bisnis
commit to user
bila dikelola secara kreatif.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Ruang public di bagi menjadi dua yaitu rruang public terbuka dan tertutup.
· Faktor penting dalam desain ruang public adalah ketertutupan, permukaan dan
focal point.
· Ada beberapa sebab mengapa ruang public tidak digunakan yaitu path yg tidak
baik, dominasi oleh kendaraan, tidak ada kegiatan apa-apa disana, dan fasilitas
di luar maupun di dalam kota, dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota
evakuasi.
parkways.
yang mempengaruhi proses kreatif yaitu press yang berkaitan dengan lingkungan
ruang public.
· Ruang kreatif tidak sebatas pemaknaan pada ruang public, melainkan lebih pada
commit to user
pemaknaan atas sebuah ruang public.
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
FOLDING ARSITEKTUR
· Isu tentang folding arsitektur berawal dari tulisa Greg Lyn pada Architectural
kekompleksitasan serta perpecahan yang ada, baik dalam hal kontekstual maupun
secara konseptual.
· Folding arsitektur terdiri dari empat fase transisi yaitu materi dan fungsi,
· Materi dan fungsi terkait proses pelipatan kertas yang digunakan sebagai media
folding.
variabelnya.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1II
LOKASI PERANCANGAN
Dilihat dari keadaan topografi, pada dasarnya wilayah DKI Jakarta dapat
dikategorikan sebagai daerah datar. Seluruh daratan terdiri dari endapan pleistocene,
dimana permukaannya terdapat pada +50 meter di bawah permukaan tanah yang ada.
Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama, dimana
pencapaian lapisan tanah keras (untuk tujuan pembangunan) di wilayah bagian utara
baru terdapat pada kedalaman 10–25 meter. Sedangkan makin ke selatan permukaan
tanah keras semakin dangkal, sekitar 8–15 meter. Wilayah Jakarta dilewati oleh
sungai-sungai baik alami maupun buatan, dan dilalui oleh angin musim barat dan
commit to user
angin musim timur sesuai dengan pergantian musim tahunan.
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kota Jakarta mempunyai potensi yang cukup besar dalam bidang budaya,
pariwisata dan perdagangan, dan secara umum potensi kota Jakarta saat ini
1. Sosio Kependudukan
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, yang diikuti
pula dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang semakin maju, maka
Jakarta sebagai pusat segala macam kegiatan, baik yang berskala nasional,
regional maupun lokal, tidak terlepas dari hal tersebut. Jakarta mempunyai tingkat
laju pertumbuhan penduduk terhitung antara tahun 2000-2010 sebesar 1,4 persen
serta pertumbuhan ekonomi dan bisnis sebesar 6,5 persen pada tahun 2010 dan 6,7
persen dari tahun 2010 saja1. Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat, maka
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
komunitas seni Salihara dan Utan Kayu, komunitas urban sejenis Parkour,Fixie,
dan skateboard di Gelora Bung Karno dan Komunitas music di taman Suropati dan
dan memberikan warna tersendiri bagi kehidupan warga Jakarta. Baru-baru ini kota
City. Acara ini merupakan sebuah merupakan sebuah respon dari komunitas-
komunitas yang ada di Jakarta terutama komunitas seni tentang kota Jakarta yang
public di kota Jakarta seperti di taman Ayodya,taman Menteng, dan bundaran HI.
Pada tahun 2010 lalu Pemprov DKI Jakarta mencanangkan suatu program
yaitu “Kota Kreatif Jakarta Punya”. Program ini bertujuan untuk menambah ruang
kreatif di ruang-ruang public Jakarta. Selain itu program ini juga membuka
wawasan warga Jakarta tentang ruang kreatif yaitu mengajak warga Jakarta bahwa
kreatif itu penting dan menampilkan karya tidak harus di panggung konvensional
Sebagian besar penyediaan prasarana dasar kota saat ini belum mampu
menjangkau seluruh wilayah kota. Kebutuhan akan listrik telah cukup mampu
menjangkau seluruh wilayah kota. Saat ini telah dilakukan penambahan kapasitas
dan peningkatan pelayanan dengan bantuan pemerintah dan pihak luar. Sementara
commitbeberapa
dari segitransportasi, akses menuju to user bagian utama kota sudah dapat
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
analisa mengenai kondisi alam, antara lain sosial dan ekonomi penduduk, serta
yang ada, maka wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 3 Wilayah Pengembangan (WP)
utama, yaitu2 :
a) Pantai Lama :
Utara
fisik dari pantai lama dengan kegiatan utama jasa dan perdagangan
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Baru Barat.
resapan air.
setiap jenis kegiatan kota yang secara khusus dicerminkan dalam besaran radius
pelayanan, ruang kota, maupun dalam wilayah pelayanan yang lebih luas, sedangkan
kepadatan
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kegiatan
Berdasarkan rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta 2030 kebijakan tentang
ruang public disusun untuk mewujudkan budaya kota yang tertata dan terkendali
yaitu:
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
estetika.
ruang public.
dan public.
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jakarta dengan arealnya yang luas dan sebagai pusat pemerintahan dan
perekonomian, lebih menerima segala perbedaan juga akses dalam pencapaian segala
fasilitas lebih mudah dibanding kota lain. Tersedianya sarana dan prasarana
menempatkan Ruang Publik Kreatif di Jakarta, namun sebagai fungsinya sebagai ruang
mengekspresikan kreatifitasnya
· Mewujudkan mimpi kota yang baik yaitu kota yang mampu mengajak
Tujuan dari pemilihan site ini adalah untuk mendapatkan lokasi terbaik dan ideal
bagi berdirinya Ruang Publik Kreatif dengan beberapa dasar pertimbangan yang antara
lain:
· Persyaratan fisik tentang ruang public dan sarana pameran dan pertunjukan
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
Pada bab ini membahas mengenai analisa baik dalam hal programming
A. ANALISA PERUANGAN
ruang tiap pelaku, persyaratan tiap ruang, serta besaran ruang yang dibutuhkan tiap
pelaku. Gubahan masa dan bentuk bangunan merupakan target utama dalam
peruangan yang akan dilakukan harus mengikuti bentuk dari bangunan itu
sendiri. Sehingga beberapa analisa ruangan merupakan sebuah ide awal yang
kreatif sebagai ruang publik secara umum dan ruang untuk berkegiatan kreatif .
Sebagai ruang publik yang mampu memfasilitasi kegiatan kreatif didalamnya maka
diperlukan suatu program acara untuk menjaga keberlangsungan kegiatan kreatif dan
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Pelaku kegiatan
a. Masyarakat umum
dalam pameran.
c. Pengelola
Pelaku yang bertugas mengelola gedung baik dalam hal perawatan hingga
a. Kegiatan utama
· Kegiatan Pameran
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memamerkan karya dari hasil proses kreatif yang terjadi pada ruang
kreatif di ruang publik yaitu pelatihan dan sarana bagi para seniman
b. Kegiatan pengelola
c. Kegiatan penunjang.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pelaku kegiatan
3. Jenis kegiatan
Pulang Makan/minum
· Pola Kegiatan seniman dan curator pada pertunjukan dan pemutaran film
Mementaskan Pertunjukan
Datang
Parkir Persiapan Memandu pengunjung
Pulang
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Memberikan informasi
Datang
Memandu praktek membuat
Parkir Persiapan karya seni
Bertanya/mendapatkan informasi
Datang
Parkir Mendaftar Praktek membuat karya seni
Mengatur administrasi
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dasar Pertimbangan
1 2 3 4
A. Kegiatan Utama
1. Kegiatan - Parkir Pengunjung - area parkir
Rekreasi/ - Berekreasi - plasa/square
Olahraga - Berolahraga - taman
- makan/minum
- metabolisme - lavatory
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- ibadah - lavatory
- metabolisme - parkir
- keg.penerimaan - gudang alat
- keg.perawatan bangunan kebersihan
- r.genset
- keg.pengoperasian utilitas - r.trafo
bangunan - r.panel listrik
- r.mesin ac
- r.pompa
- Tangki air
- gudang
- r.kontrol
- keg.pengamanan
Tabel 4.1
Tabel kebutuhan ruang
Sumber : Analisa penulis
berikut::
- Time Saver Standart for Building Type, Joseph de Chiara & John Callender
(TSS)
pertimbangan:
- Kapasitas pemakai
- Peralatan pendukung
commit to user
- Flow
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Kenyamanan pemakai
· Asumsi
dengan dimensi alat gerak yang digunakan serta flow gerak atas dasar tujuan
tuntutan dan karakter kegiatan, ditentukan sebagai berikut (Architects data, Ernerst
Neufert):
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rekapitulasi besaran ruang
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Besaran ruang tersebut dapat berubah tergantung proses pembentukan ruang dari
proses folding.
B. ANALISA SITE
Dasar Pertimbangan:
hijau
bangunan
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1
Peta Rencana Struktur dan Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta
Sumber : Dinas Tata Kota
Dari RUTRK yang terlihat pada gambar sebagian besar wilayah Jakarta terdiri dari
titik area yang dipusatkan sebagai kegiatan utama. Penempatan lokasi Ruang Publik
Kreatif akan disesuaikan dengan syarat pemilihan berdasarkan fungsi bangunan dengan
RUTRK yang ada. Dari pertimbangan kedua hal tersebut, di dapat dua lokasi yang
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
Jalan Kemang Raya, Kemang Jalan H. Benyamin Sueb,
Jakarta Selatan Kemayoran Jakarta Pusat
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4
Tabel persyaratan pemilihan site
Sumber : Analisa pnulis
Kesimpulan:
Dari hasil analisa pendekatan lokasi yang sesuai dengan pertimbangan diatas berada
· Terletak di kawasan yang strategis dengan suasana yang tidak terlalu ramai
akbar kemayoran.
· Mudah dijangkau
· Dekat dengan fasilitas umum (Pom Bensin, kantor polisi, area bisnis, dll)
Dengan adanya beberapa potensi disekitar site ini, diharapkan mampu menunjang
a. Analisa Klimatologis
1) Dasar pertimbangan :
- arah datang sinar matahari
- arah angin commit to user
- pemecahan masalah akibat iklim terhadap bangunan
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Kondisi site :
Matahari
Bagian yang menerima
sinar matahari terbanyak
ada pada sisi timur
Angin
Pergerakan udara terbesar
barasal dari arah jalan
raya, namun pada bagian
lain masih mendapatkan
angin yang cukup
a) Analisa
Masalah yang berhubungan dengan iklim mempunyai beberapa
altematif pemecahan masalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
· Bukaan
Biasanya berhubungan dengan dimana seharusnya diletakkan bukaan
untuk menangkap sinar matahari kedalam bangunan ataupun
bukaan bagi angin sebagai penghawaan alami.
· Barrier
Barrier atau penghalang dapat berupa sebagai vegetasi ataupun
bangunan dan pagar yang didesain sebaik mungkin sebagai
penghalang sinar matahari ataupun angin yang merugikan
bangunan dan kegiatan di dalamnya.
· Material
Material lebih difungsikan sebagai pemecahan masalah bangunan
dengan sinar matahari, dimana ia berperan sebagai filter sinar dan
mengurangi kesilauan (glare) dalam bangunan.
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Hasil analisa
· Sinar matahari
- Timur
Karena merupakan sinar yang dibutuhkan, maka pada sisi
timur bangunan perlu diberikan bukaan untuk menangkap
sinar matahari untuk mendukung kegiatan di dalamnya.
- Barat
Sinar dihindari dengan mempertahankan pohon existing yang
ada atau bentuk-bentuk penutup dinding yang sedemikian rupa.
sedikit bukaan pada bangunan dan juga penggunaan material
yang tidak menyerap sinar matahari dan mengurangi efek silau.
· Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan dibuat memanjang dan untuk memaksimalkan area
bangunan yang menghadap ke arah timur dan selatan, sehingga
dapat metode cross ventilation (penghawaan alami) dapat berjalan
maksimal
· Orientasi Bangunan
- Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok
dan menguntungkan adalah memanjang dari arah utara ke
selatan, bukaan dimaksimalkan pada bagian fasade selatan dan
timur bangunan sehingga cahaya tetap dapat dimanfaatkan
tanpa menimbulkan dampak silau dan panas yang berlebihan.
- Sebagian orientasi bangunan terhadap angin mengikuti bentuk
site yang ada untuk menangkap aliran udara yang pada
umumnya mengalir dari arah barat laut sedangkan bagian
lain tetap memanjang ke arah timur dan barat. Aliran udara
masih bisa ditangkap dengan desain yang baik namun sinar
matahari merupakan hal yang tidak bisa dikondisikan.
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Analisa View
1) Dasar pertimbangan :
- Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap kegiatan
yang ada pada bangunan
- View meupakan point of interest yang akan didesain pada sebuah bangunan
- View bisa didapatkan dari arah dalam maupun luar bangunan
- Letak site dan sirkulasi memegang peranan dalam penentuan view
bangunan
2) Kondisi eksisting :
Merupakan jalan kampung.
Merupakan jalan utama View in tidak terlalu besar.
View in sangat kecil karena
terhalang pohon
3) Analisa :
- View to site terbesar berasal dari jalan Casa
- Karena posisi sebelah barat site tertutup pohon maka view to site dari
jalan H. Benyamin Sueb kearah selatan tidak lebih besar dari Jalan Casa.
4) Hasil analisa :
- Orientasi utama bangunan diarahkan ke Jalan Casa sebagai jalan utama
untuk menarik pengunjung.
- Pada sisi sebelah barat site dengan kondisi pohon yang sudah ada,
lansekap ditata sedemikian rupa agar view dari sisi ini dapat menarik bagi
commit to user
yang pengunjung yang melintasinya.
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Analisa Pencapaian
1) Dasar pertimbangan :
- penentuan ME (main entrance) dan SE (second entrance)
- sirkulasi yang mudah, aman dan nyaman
- kondisi, arus kendaraan dan potensi jalan
2) Analisa
Side Entrance
Jalan Apron merupakan jalan kampung Sehingga sangat
dimungkinkan digunakan sebagai Side Entrance.
SE
Main Entrance
Jalan Casa yang merupakan
jalan utama menuju site dan
cukup lebar. Maka sangat
ME dimungkinkan digunakan
sebagai Main Entrance.
3) Hasil analisa
- ME diletakkan pada Jalan Casa karena lebih potensial dan lebih mudah
dicapai.
- SE diletakkan di jalan Apron karena cukup nyaman bagi pengelola untuk
bermanuver dan tidak terlalu ramai.
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Analisa Kebisingan
1) Dasar Pertimbangan :
- Penentuan zona publik dan servis
- Penempatan area outdoor dan area indoor
2) Kondisi eksisting :
Noise
Noise terbesar berada pada
sebelah Selatan. Akan lebih
efektif jika digunakan sebagai
area outdoor, bukan
ruangan/indoor.
3) Analisa
- Pemberian vegetasi ditekankan pada usaha untuk mereduksi kebisingan
dari perempatan, sehingga tidak mengganggu aktivitas di dalam
bangunan.
- Pemberian vegetasi selain sebagai barrier kebisingan juga untuk elemen
estetika.
- Peletakan ruangan yang menjauhi pusat kebisingan terbesar
4) Hasil analisa
- Penambahan pohon perdu setinggi 1,5 m sebagai penambah peredam
noise pada bagian sekeliling tapak.
- Bangunan diposisikan lebih utara untuk menjauhi kebisingan.
- Mempertahankan pohon existing pada sisi barat site sebagai barrie terhadap
commit to user
kebisingan
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Analisa Sirkulasi
1) Dasar Pertimbangan :
- Pola kegiatan
- Hubungan antar ruang
- Pengaruh folding
2) Analisa
- Pengaruh dari folding adalah kontinuitas yang berarti sirkulasi yang
dirancang dalam ruang public kreatif bersifat menerus.
- Setiap ruangan berhubungan langsung dengan ruang terbuka (roof
garden dan plasa)
- Fungsi bangunan sebagai ruang public memperhatikan keselamatan dalam
hal evakuasi ketika terjadi bencana
3) Hasil analisa
- Kesan terbuka tercapai dari sirkulasi yang bersifat menerus serta
menghasilkan kontinuitas antara eksterior dan interior dan perbedaan
ketinggian pada bangunan.
- Sirkulasi menggunakan ramp untuk menimbulkan kesan menyatu antar
ruangan
- Jalur sirkulasi dalam bangunan mempermudah proses evakuasi ketika
terjadi bencana dengan menerapkan pintu yang terbuka.
f. Analisa Zoning
1) Dasar pertimbangan :
- Hasil dari analisa makro (pengolahan tapak) yang disesuaikan dengan
konsep bangunan yang ingin diterapkan.
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Kondisi Eksisting :
Privat
Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka area privat akan
lebih sesuai jika diletakkan pada bagian utara site.
Semi
Area semi publik merupakan
area transisi. Dapat
dipergunakan sebagai area
outdoor atau area indoor
dengan tingkat sirkulasi tinggi
Publik
Sesuai dengan analisa
sebelumnya, maka area publik
lebih sesuai jika diletakkan
pada bagian selatan site, dekat
dengan Main Entrance
3) Analisa
- ME di posisikan
- sebagai pintu utama masuknya area.
- Zona publik diletakkan di bagian depan site, yaitu di dekat ME.
- Zona servis yaitu zona untuk pengelola diletakkan di dekat SE.
4) Hasil analisa
- Zona publik diletakkan di bagian selatan sebagai area untuk outdoor ,
taman, dan plasa.
- Zona privat berada di bagian utara sebagai area untuk massa utama.
- Zona servis berada di bagian timur atau utara sebagai area pengelola.
· menciptakan perpaduan yang halus antara plasa sebagai area terbuka dengan
commit to user
bangunan sebagai fasilitas kegiatan kreatif dan lingkungan sekitarnya
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Integritas antar bagian dari Ruang Publik Kreatif untuk menunjang kegiatan
yang diwadahi
3. Kondisi site
folding.
· Persiapan
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Eksplorasi
Proses ini terkait dengan dengan tahap pelipatan pada kertas dengan
Gambar 4.3
Tahapan pelipatan
Sumber : Analisa penulis
commit to user
Gambar 4.4
Tahapan pelipatan pertama
Sumber : Analisa penulis
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pada
ada area 2, lipatan kertas membentuk ruang audio visual. hasil dari
Gambar 4.5
Tahapan pelipatan kedua
Sumber : Analisa penulis
3. Pada
ada area 3, lipatan kertas membentuk ruang pengelola dan servis.
Gambar 4.6
commit to user Tahapan pelipatan ketiga
Sumber : Analisa penulis
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Pada
ada area 4, lipatan kertas membentuk food court dengan dengan
Ampiteater terbuka
Gambar 4.7
Tahapan pelipatan keempat
Sumber : Analisa penulis
· Evaluasi
program-program
program yang diinginkan. Hubungan antara ruang-ruang
ruang yang
dan keterhubungan
keterhubungan.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.8
commit to userproses evaluasi
Hasil dari
Sumber : Analisa penulis
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
struktur,material.
yaitu:
· Eksterior
- Warna landskap
· Interior
- Kesan ekspresif
untuk struktur bangunan yang digunakan untuk mendapatkan kesan natural. Pada
interior penggunaan warna yang dipakai adalah warna dasar yaitu warna primer,
sekunder dan tersier, yang susunanya diatur sedemikian rupa sehingga mampu
memberi kesan warna yang mencolok pada bagian bangunan tertentu sehingga
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.10
Warna natural bahan pembentuk struktur pada
minicity theme partk antalya
Sumber http://www.emrearolat.com
Gambar 4.9
Padu padan warna primer,sekunder dan tersier pada
interior agora teater
Sumber : http://www.wayfaring.info
yaitu:
tertentu
· Penggunaan atap bangunan yang luas sebagai taman harus mampu menopang
· Bentuk permukaan yang saling terhubung antara plasa dan taman yang berada
di permukaan atap
commit
Untuk mengkomodasi berbagai to user
aspek tersebut analisa pemilihan struktur yang
di gunakan yaitu:
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Sub Struktur
Footplat
berlantai banyak maupun sedikit, cocok untuk jenis tanah yang tidak
· Super Struktur
bangunan.
Gambar 4.11
Bagian lipatan yang digunakan sebagai struktur
Sumber : Analisa penulis
Dari gambar diatas terlihat bahwa struktur yg sesuai dengan bentuk dari
lipatan adalah struktur shear wall. Keuntungan dari penggunaan struktur ini
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.12
Penerapan shear wall struktur sebagai hasil dari
sebuah lipatan
Sumber http://www.emrearolat.com
· Upper Struktur
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Folding selain sebagai metode pencarian bentuk dapat digunakan juga untuk
menyelesaikan permasalahan struktur yang akan diterapkan pada atap bangunan ini
Gambar 4.14
Analisa lipatan kertas yang digunakan sebagai struktur atap
Sumber : labs.teague.com/?p=728
Gambar 4.15
Penerapan folding plate pada struktur atap pada
Yokohama Port Terminal
Sumber http://www.emrearolat.com
Dalam kasus struktur pada Yokohama Port Terminal, FOA selaku biro
berupa sebuah struktur folded plate. Dengan bentukan struktur sebagai berikut:
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.16
Bentuk struktur yang diusulkan oleh FOA
Sumber
http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm
dengan diameter 4,5mm dalam proses penyambungan antara folded plate dan
balok.
Gambar 4.17
Jenis sambungan dan prose penyambungan dengan paku HILTI
commit to userSumber
http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.18
Bentuk rangka folded plate
Sumber:
http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm
commitGambarto user4.19
Proses fabrikasi dan perakitan pada site
Sumber:
http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan bangunan yang digunakan harus sesuai dengan tuntutan desain yaitu
mempetimbangkan struktur yang akan digunakan dan kesan yang ingin didapat dari
seperti:
kekuatan.
Gambar 4.20
Beton sebagai bahan pembentuk struktur
Sumber http://www.emrearolat.com
· Baja dan kaca : dipakai sebagai dinding untuk menimbulkan kesan luas antar
commit to user
Gambar 4.21
Baja dan kaca sebagai dinding bangunan
Sumber http://www.arcspace.com
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.22
Penerapan kayu pada permukaan bangunan
Sumber http://www.arcspace.com
· Jenis kegiatan
1. Eksterior
a. Lampu taman
Pada area plasa dan taman penerangan pada malam hari menggunakan
eksterior.
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.23
Lampu taman berbentuk ranting pohon
Sumber http://www.archdaily.com
Gambar 4.24
Lampu LED pada permukaan plasa
Sumber http://www.iluminare-led.ro
c. Bench light
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.25
Bangku taman dengan lampu
Sumber http://www.rhsblog.co.uk
2. Interior
a. Dinding Kaca
kesan luas.
Gambar 4.26
Penggunaan dinding kaca
Sumber http://www.emrearolat.com
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Void yang terbentuk pada bagian tertentu bangunan yang merupakan hasil
dari proses folding yang menghubungkan antara ruang luar dan ruang dalam,
memberikan penghawaan alami yang cukup bagi ruang-ruang dalam bangunan. Hal
Gambar 4.27
Void akibat hasil dari pelipatan
Sumber: www.arcspace.com
· bentuk bangunan
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. ME (listrik, telepon)
· Jaringan Listrik
Dasar pertimbangan:
Sumber listrik utama adalah berasal dari PLN yang didukung oleh
genset. Apabila terjadi kerusakan pada pendistribusian listrik dari PLN, maka
dari genset. Instalasi listrik di dalam bangunan secara umum dibagi 2 jenis,
yaitu:
Genset
Panel skunder Distribusi
Gambar 4.28
Skema Analisa Jaringan Listrik
Sumber : Poerbo, 1995:56.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Jaringan Komunikasi
Dasar pertimbangan:
informasi
dalam bangunan.
b. Jaringan internet
Telepon Lokal
PT. Telkom Panel Kontrol Operator
Faks
SLJJ/SLI
Gambar 4.29
Skema Analisa Jaringan Komunikasi
Sumber: Analisa penulis
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Air bersih
b. PDAM
setempat.
Tangki atas
Distribusi
Ground
Meteran Pompa
reservoir
PAM
Gambar 4.31
Skema Analisa Aliran Air Bersih PDAM
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
· Air Kotor
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.32
Skema Analisa Aliran Air Kotor Cair
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
Gambar 4.33
Skema Analisa Aliran Air Kotor Lemak
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
Gambar 4.34
Skema Analisa Aliran Air Kotor Padat
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
· Air hujan
commit
tanah. Dan untuk membantu to user ke dalam tanah dapat digunakan
penyerapan
Sumur
Pipa Vertikal Bak kontrol Selokan Resapan
Gambar 4.35
Skema Analisa Sistem Sanitasi Air Hujan
Sumber: Analisa penulis
3. Sampah
masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Hal ini
dibuang.
Petugas Mobil
sampah
Tempat
Shaft Ruang
sampah sampah
Gambar 4.36
Skema Pembuangan Sampah
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.37
Skema Pembuangan Sampah
Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004
· Sistem CCTV
pengguna bangunan. Sistem yang digunakan adalah sistem CCTV yaitu sistem
ruang security.
Monitor
Gambar 4.38
Skema Analisa Sistem CCTV
Sumber: Poerbo, 1995:160.
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
n an (busa) BT Dry
Chemical
n, isolasi
bensin, cat,
minyak, dll
listrik dan
atau mesin-
mesin
logam pendingin
an
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahaya CO2
ruang
berbahaya ruang
Tabel 4.5.
Mengenai sistem pemadaman dan bahan yang digunakan
Sumber : Poerbo, 1995.
Cara kerja yang dipilih untuk diterapkan pada Ruang Publik Kreatif adalah
otomatis dengan splinker air langsung dipakai tanpa melihat dulu seberapa
besar kebakaran yang terjadi. Untuk itu pula tetap disediakan tabung-tabung
gas CO2 dengan tujuan ketika digabung dengan sistem semi otomatis, manusia
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.39
Bagan sistem penanggulangan bahaya kebakaran.
Sumber : Rahmat, 2000.
Dasar pertimbangan :
· Sistem franklin, Prinsip kerja melindungi isi dari kerucut, dimana jari-jari
dan alasnya sama dengan tinggi kerucut. Sistem ini untuk bangunan
dengan luasan atap yang relatif luas dirasa kurang efektif dan efisien.
dipasang di atas atap. Tinggi tiang tidak lebih dari 60cm. Sistem ini lebih
commit
Sistem penangkal petir yang to user
terpilih adalah Sistem faraday
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
Konsep dasar yang digunakan pada perancangan Ruang Publik Kreatif ini meliputi konsep
peruangan,konsep tampilan bangunan, konsep system bangunann dan konsep lokasi dan site
terpilih..
A. KONSEP PERUANGAN
Konsep kegiatan bangunan yang ada pada bangunan Ruang Publik kreatif
diantaranya:
a. Kegiatan utama
· Kegiatan Pameran
b. Kegiatan pengelola
c. Kegiatan penunjang.
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 5.2
Tabel kebutuhan dan besaran ruang
Sumber : Analisa penulis
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut hasil analisa dan pertimbangan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka site terpilih yang cocok untuk mendirikan Ruang Publik Kreatif Di
Jakarta adalah di kawasan Kemayoran tepatnya di Jln. H.Benyamin Sueb. Salah satu
alasannya adalah letaknya strategis dan letaknya dekat dengan pusat keramaian kota
Gambar 5.1
Site
Sumber : Dokumen pribadi
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
§ Building Coverage : 40 %
: 6.400 m2
a. Klimatologis
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. View
Arah orientasi
bangunan menuju jalan
casa untuk menarik
perhatian pengunjung.
c. Pencapaian
SIDE ENTRANCE
94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Kebisingan
Mempertahankan Penambahan
perdu yang sudah perdu setinggi 1,5
ada sebelumnya meter di sekeliling
sebagai peredam. site sebagai
penambah
peredam noise.
Massa bangunan
diposisikan lebih
ke utara untuk
menghindari
kebisingan.
e. Sirkulasi
PLASA BANGUNAN
commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Zoning
Zona servis
berada di bagian
timur atau utara
sebagai area
pengelola.
Zona privat
berada di
Zona publik
bagian utara
diletakkan di
sebagai area
bagian selatan
untuk massa
sebagai area untuk
utama.
outdoor , taman,
dan plasa.
- Persiapan
- Eksplorasi
commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bagian lainnya.
- Evaluasi
Warna yang digunakan pada eksterior menggunakan warna natural dari bahan
yang digunakan pada struktur bangunan. Sedangkan pada interior warna yang
desain karena sangat terkait dengan bentuk yang tercipta dari proses folding. Secara
umum struktur yang digunakan sebelum terkait dengan bentuk yang tercipta yaitu:
1. Upper
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Super struktur
Struktur yang digunakan berupa shear wall sesuai dengan bentukan yang
struktur utama. Baja dan kaca sebagai struktur pemisah antar ruang dalam bangunan
dan kayu sebagai elemen penutup pada permukaan dan interior bangunan.
Pada area plasa dan taman penerangan menggunakan lampu taman,led groud
light dan bench light. Penggunaan dinding kaca di tempatkan pada ruang pamer untuk
Void yang terbentuk pada bangunan menjadi sumber penghawaan alami bagi
ruangan. Penghawaan buatan digunakan pada ruang audio visual dan pengelola
Pada bangunan ruang public kreatif ini konsep mengekspos system utilitas
98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Tangga darurat
· Fire estinguisher
· Outdoor hydrant
sistem faraday, dengan prinsip kerja tiang yang dipasang pada puncak
atap dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Hal-hal yang perlu
PDAM
Sumur dalam
Gambar 5.2
Skema sistem air bersih
Sumber : Analisa Penulis
commit to user
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jaringan air kotor padat (tinja & lavatory) dan jaringan air kotor cair (air
hujan, roof garden, wastafel, t. wudlu, kolam renang dan dapur). Air
Gambar 5.3
Skema sistem air kotor pada bangunan.
Sumber : Rahmat, 2000.
Sinar matahari
commit to Gambar
user 5.4
Skema konsep sistem Pencahayaan
Sumber:Analisa Penulis
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· PLN
Gambar 5.5
Skema sumber listrik dari PLN
Sumber: Poerbo, 1995:56.
· Genset
Bagan 5.6
Skema sumber listrik dari genset
Sumber: Poerbo, 1995:56.
· Gabungan
Gambar 5.7
Skema sumber listrik gabungan dari PLN dan genzet
Sumber: Poerbo, 1995:56.
keterangan :
.. ATS (Automatic Transfer Switch), adalah alat yang mentransfer aliran listrik secara
otomatis
yang ada.
commit to user
101