NPM : 201845500013
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 201845500013
Panitia Ujian
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
1
2
3
i
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 201845500013
Dengan Ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul “Desain Bangunan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Seniman Jalanan Dengan Pendekatan Arsitektur
Modern” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini sesuai
dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomoor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab VI Pasal 25 ayat 2 dan Bab XX Pasal 70. Demikian
Pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
ii
ABSTRAK
iii
LEMBAR MOTTO
Hidup hanya satu kali, cari sayap kebebasanmu dengan mencari ilmu sebanyak –
banyaknya, dan jelajahi dunia yang tidak pernah kamu lihat dengan sayap
kebebasan yang telah kau dapatkan nantinya.
iv
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi yang berjudul “Desain Bangunan pusat Pendidikan dan Pelatihan Seniman
Jalanan Dengan Pendekatan Arsitektur Modern” ini ditulis untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana pada Universitas Indraprasta PGRI.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan raas hormat dan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi
ini, terutama kepada
Penulis Menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik bentuk, isi,
maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka serta
sangat diharapkan. Semoga kehadiran skripsi ini memenuhi sasarannya.
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
BAB IV KONSEP DAN HASIL RANCANGAN ....................................... 27
A. Fungsi ......................................................................................... 27
B. Analisis Tapak............................................................................ 31
C. Transformasi Bentuk .................................................................. 55
D. Konsep........................................................................................ 57
E. Gambar Rancangan .................................................................... 82
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 83
A. Simpulan ..................................................................................... 83
B. Saran............................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
Gambar 4.12 Rencana Pedistrian .................................................................. 44
x
Gambar 4.37 Kotak Hidran ........................................................................... 78
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 201845500013
Pada Tanggal……………………………….
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era ini sudah tidak di pungkiri jika setiap orang harus memiliki sebuah
pekerjaan yang layak, manusia mengenyam pendidikan, belajar, dan beradaptasi
untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menghidupi keluarga, atau
bahkan menghidupi diri sendiri. Namun ada juga beberapa orang yang tidak mampu
untuk mengikuti alur tersebut dan tidak mendapatkan pekerjaan yang layak,
karenanya menjadi seniman jalanan adalah salah satu pilihan untuk mengadu nasib
di era ini.
Menurut data.jakarta.go.id tahun 2020 di Jakarta Timur ada 18.488 orang
pengangguran, dimana 7.631 orang perempuan dan 10.857 orang laki laki diusia 15
– 64 tahun.
Jika dilihat dari info diatas, bisa kita simpulkan jika cukup banyak penduduk
jakarta timur yang belum mendapatkan pekerjaan, terlebih lagi pada tahun tersebut
angka covid-19 sedang naik, dan beberapa perusahaan juga mem-PHK para
karyawannya. Karenaanya untuk bisa bertahan pada masa pandemi ini beberapa
orang memilih beralih menjadi seniman jalanan, seperti pengamen, arak – arak
ondel ondel, manusia silver, dan lain lain.
Namun pada Tribunnews.com 9 Maret 2019 komunitas MKB (Musik Kota
tua Bersatu) telah mengeluarkan singel lagu baru mereka, para musisi jalanan ini
menunjukkan jika seniman jalanan bisa memiliki kemampuan yang mumpuni
dalam bermusik dan hal itu bisa mereka buktikan secara nyata. Selain itu musisi
terkenal di Indonesia juga ada beberapa yang berasal dari pengamen jalanan.
2
Melihat potensi ini membuat kita sadar jika seniman jalanan butuh tempat
untuk berekspresi dan menuangkan ide ide mereka karenanya keberadaan bangunan
Pusat Pelatihan Seni untuk para seniman jalanan dibutuhkan, sedangkan menurut
www.kuratorial.dkj.or.id keberadaan bangunan kesenian hanya ada di Jakarta
Pusat.
Keberadaan Gedung Kesenian Jakarta juga bukanlah tempat yang ramah
dan akan menerima seniman jalanan untuk berekspresi, karenanya pemerintah DKI
Jakarta berencana membangun public area di bebebrapa titik di kawasan Jakarta
yang dimana akan di fungsikan sebagai tempat untuk para seniman jalanan
berekspresi. Adapun fungsi dari keberadaan Pusat Pelatihan Seni ini diantaranya :
1. Potensi perkembangan seniman jalanan di jakarta Timur, beberapa seniman
jalanan khususunya pengamen memiliki potensi yang cukup menjanjkan dalam
bermusik.
2. Potensi ruang untuk mewadahi musisi jalanan, gedung kesenian / gedung
Pelatihan musik saat ini hanya ada di Jakarta Pusat, karenanya tempat untuk
mewadahi musisi jalanan masih terbilang belum cukup memadai.
3. Potensi untuk mengatur ruang dengan seting behaviour
Tabel 1.1
Jumlah Pengangguran Jakarta Timur tahun 2020
Sumber: jakarta.go.id
3
Kota jakarta terletak di antara 60 8′ Lintang Selatan dan 106 0 48′ Bujur
Timur. Sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Banten dan sebelah timur dan
selatan berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Di sebelah utaranya berbatasan
dengan laut Jawa.
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang di kemukakan pada latar belakang, maka dapat
di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan wadah untuk berekspresi, seniman jalanan tidak memiliki wadah
dan tempat untuk mengasah bakat dan menuangkan bakat seni mereka,
khususnya pada area jakarta timur, menurut Kuratorial.dkj.or.id keberadaan
bangunan seni di kawasan DKI Jakarta hanya ada di Jakarta Pusat.
2. Keberadaan bangunan pusat pelatihan seni juga menjadi masalah untuk para
seniman jalanan,
3. Pengaturan ruang yang cocok pada pengguna bangunan dengan mengacu pada
behaviour seting
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Perancangan
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Terminologi judul
a. Pelatihan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelatihan berasal dari kata
“latih” yang berarti olah, pelajaran untuk membiasakan atau memperoleh
suatu kecakapan. Jadi, pelatihan berarti proses pembelajaran untuk
membiasakan atau memperoleh suatu kecakapan atau keahlian tertentu.
Menurut Wikipedia Pelatihan adalah kegiatan melatih atau
mengembangkan suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri
atau orang lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap
berguna.
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi
tertentu yang disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja,
dan membantu peserta memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama
mengenai pengertian dan keterampilan.
7
c. Pengertian Seni
Menurut Wikipedia Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu
dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi
dengan perasaan dan ekspresi pembuatnya. Hal itulah yang membuat Seni
d. Seniman Jalanan
Seniman Jalanan sudah ada sejak setelah kemerdekaan Indonesia, Secara
logis pada saat bangsa kita sudah terlepas dari belenggu Penjajah masyarakat
dan pemerintah kita sudah mulai membangun negeri ini dari segala Aspek,
namun ada juga beberapa masyarakat yang mengais rezeki dengan menjadi
musisi jalanan, dengan memanfaatkan keramaian ibu kota banyak anak muda
yang menunjukkan bakat bermusiknya.
Namun jika kita membicarakan soal seniman jalanan, maka yang akan
terlintas di benak kita adalah penyanyi Pop legendaris Iwan Fals. Bernama
Asli Virgiawan liestanto dan lahir pada Tahun 1961. Beliau memulai karier
bermusiknya dengan menjadi Pengamen jalanan sejak usia 13 Tahun,
diusianya yang masih belia itu ia menunjukkan bakat bermusiknya di depan
banyak orang dan terus berkembang hingga ia dikenal saat ini menjadi
seorang legenda.
e. Kota Jakarta
Menurut Wikipedia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) atau
Jakarta Raya adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta
merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat
provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu
pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta,
dan Batavia. Jakarta juga mempunyai julukan The Big Durian karena
dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.
Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan
penduduk berjumlah 10.562.088 jiwa.
9
f. Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah gaya atau konsep bangunan yang
mengutamakan bentuk bangunan dibandingkan ornamen hias. Dengan kata
lain, estetika desain modern adalah upgrade dari bangunan penuh dekorasi di
masa lalu seperti desain gothic dan Victorian.
Sebaliknya, desain modern memilih tema arsitektur yang dibangun
dengan material tertentu, demi menjamin kesederhanaan dan fungsionalitas
sebuah bangunan. Era desain modern datang bersamaan saat sumber daya
manusia digantikan dengan mesin industrial.
Dengan banyaknya pekerja yang bekerja di rumah, para arsitek lebih
memfokuskan desain bangunan yang mengutamakan kenyamanan penghuni.
Elemen yang membangun kenyamanan rumah mereka ciptakan tanpa
menghapus nilai keindahan arsitektur modern.
Seperti yang kita ketahui gedung kesenian yang ada di Jakarta hanya ada
satu yaitu Gedung Kesenian Jakarta, terletak di Jalan Gedung Kesenian Nomor 1,
Jakarta Pusat. Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda,
Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas
Stamford Raffles pada 1814.
a. Skill Training
Pusat Pelatihan yang fokus untuk memberikan ilmu pengetahian mengenai
skill atau keahlian yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia kerja, tidak
hanya itu pusat pelatihan jenis ini juga akan membantu dalam
mengembangkan keahlian yang sudah kita miliki sehingga kita dapat
mengasah keahlian menjadi lebih baik lagi
.
b. Re-Training
Pelatihan yang biasanya diadakan oleh sebuah perusahaan, yang dimana
bisa dilakukan secara mandiri atau dilakukan dengan suatu lembaga
perguruan tinggi. Pelatihan ini biasa diikuti oleh para karyawan dari suatu
perusahaan untuk mempelajari sebuah tren kerja yang semakin maju.
c. Cross Functional
Training adalah jenis pelatihan yang juga biasa diberikan oleh sebuah
perusahaan kepada karyawannya dengan tujuan memberikan kompetensi
lain kepada seorang atau kelompok karyawan yang ditugaskan dalam
bidang yang berbedadengan yang biasa dijalani oleh karyawannya
d. Team Training
Pusat Pelatihan yang akan memberikan berbagai macam ilmu dalam
sebuah kerja tim. Pusat pelatihan ini lebih berfokus kepada pengembangan
mental diri seseorang untuk belajar tentang berkerjasama
e. Creativity Training
Pusat Pelatihan yang akan memberikan atau mempertajam tingkat
kreatifitas seseorang. Sama seperti sebelumnya, pusat pelatihan ini juga
berfokus dalam pengembangan mental, dimana seseorang yang sudah
memiliki sebuah keahlian atau bakat akan diajarkan lagi hal yang lebih
detail dalam memakai bakatnya.
12
4. Jenis Seni
Seni menurut KBBI adalah halus (tentang rabaan), benda yang halus
bahannya dan buatannya. Jika di lihat dari KBBI seni bisa diartikan sebuah benda
yang memiliki tingkat kehalusan dan memiliki detil yang baik.
a. Seni Rupa
Adalah salah satu cabang kesenian yang dapat dilihat dan berbentuk visual,
contoh dari karya seni rupa ini diantaranya gambar, lukisan, patung, dan
kerajinan tangan.
b. Seni Musik
Adalah seni yang menghasilkan bunyi sebagai unsur utamanya, bunyi
yang dapat menghasilkan nada, melodi, dan tempo adalah salah satu syarat
untuk sebuah karya seni musik.
c. Seni Gerak
Merupakan seni yang memanfaatkan gerakan tubuh, nama lain dari seni
ini adalah seni tari. Selain memanfaatkan gerakan tubuh keluesan dan
kecocokan gerakan yang diiringi oleh melodi dan ketukan juga menjadi
hal penting dalam seni tari
13
e. Seni Sastra
Adalah seni yang bisa dinikmati melalui pendengaran dan penglihatan.
Karya seni ini biasanya berbentuk puisi atau atau sebuah syair yang
biasanya disampaikan dari mulut ke mulut.
Gambar 2.1
Foto Bangunan Maraka Art Center
Sumber: Google.com
14
You Art Center terletak di Changde, kota asal dari fabel Tiongkok yang
terkenal Tanah Bunga Persik. Jejak bangunan sekitar 1600sm. Visi proyek adalah
menggunakan seni urban sebagai media dan katalis untuk peningkatan dan
pembangunan kembali kota, mempromosikan pendidikan estetika untuk ruang
publik yang lebih baik, seni urban dan gaya hidup. Penyatuan ruang seni dengan
lebih banyak publisitas, fleksibilitas, dan keterlibatan publik dipikirkan dengan
matang. Oleh karena itu atrium publik vertikal sebagai ruang publik informal untuk
pameran, acara, dan sirkulasi. Ini mencerminkan karakter sosial tradisional dari
jalur dan lanskap jalan secara vertikal untuk menghubungkan seni dengan publik.
Tidak hanya itu keterbatasan ruang juga menjadi acuan sang perancang untuk lebih
memikirkan pemanfaatan ruang yang lebih efektif
The You Art Center juga mencerminkan aspirasi Utopia di mana orang-
orang menjalani kehidupan ideal yang selaras dengan alam. Ini menjadi tempat atau
tempat terbuka untuk keterlibatan dan partisipasi publik.
Gambar 2.2
Foto Eksterior The You Art Center
Gambar 2.3
Eksterior The You Art Center
Gambar 2.4
Interior The You Art Center
Gambar 2.5
Skema Denah The You Art Center
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Denah Lantai 2 The You Art Center
Gambar 2.8
Denah Lantai 3 The You Art Center
Gambar 2.9
Denah Lantai 4 The You Art Center
C. Kerangka Berpikir
Potensi Permasalahan
Latar Belakang
Survey lapangan
Existing Site
Metode Perancangan
Data Sekunder
Literatur
Analisis
Preseden
Skematik Desain
Hasil Perancangan
Art Center
Tabel 2.1
Kerangka berpikir
BAB III
METODE PERANCANGAN
A. Lokasi Proyek
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi Terpilih
Gambar 3.1
Peta DKI Jakarta
Sumber: https://jakarta.bpk.go.id/peta-wilayah-jakarta/
Tahap 1 : Analisa peruntukan fungsi dan tata guna lahan, yaitu dengan melihat
fungsi site sebagai fasilitas sosial, harus berada pada kawasan yang bisa dijangkau
oleh seniman jalanan, dan penikmat seni.
21
Gambar 3.2
Peta Lahan Eksisting
2. Lokasi Proyek
Jl. H. Baping, RT.10/RW.6, Ciracas, susukan, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13750
22
3. Data Lokasi
Data lokasi site terkait peraturan pemerintah adalah sebagai berikut :
a) Peruntukan ; zona Pelayanan umum dan Sosial
b) Luas Lahan : 3.450 m2
c) Peraturan
(a) KDB : 40
(b) KLB : 1,6
(c) KB :4
(d) KDH : 40
(e) KTB : 45
4. Batasan Site
Utara : Jl. H. Baping – Lanah Kosong
Timur : Jl. H. Baping – Perumahan Warga
Selatan : STIE IPWIJA
Barat : SDN Susukan 08 Pagi
5. Lingkungan Site
Lingkungan sekitar lokasi Site merupakan hunian dan bangunan komersil,
pada bagian barat site terdapat jalur arteri yaitu Jl. Raya Bogor.
23
B. Schedule Perancangan
Menyusun
1 BAB I ✓ ✓ ✓ ✓
✓ ✓ ✓ ✓
Menyusun
2 BAB II
Menyusun ✓ ✓ ✓ ✓
3 BAB III
✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Menyusun
4 BAB IV
Menyusun ✓ ✓ ✓ ✓
5 BAB V
Tabel 3.1
Schedule Perancangan
C. Tema Perancangan
1. Arsitektur modern
Arsitektur modern adalah pergerakan perubahan yang diawali pada akhir abad
ke-19. Selama periode tersebut terjadi revolusi teknologi, material bangunan, dan
mesin. Akibatnya ada pergeseran dari konstruksi bangunan tradisional menjadi
bangunan yang fungsional dengan teknologi baru.
24
Menurut John Ruskin (1819-1900) seorang arsitek Inggris dalam bukunya yang
berjudul Ketujuh Lampu dalam Arsitektur “Les Sept Lampes de l’architecture
(1849) menyebutkan pentingnya suatu bentuk hommogen atau keseragaman
untuk seluruh masyarakat. Pernyataan ini merupakan tanda berakhirnya arsitektur
gotik dan eklektik yang mempunyai ciri khas kawasan masing-masing.
Disebutkan juga bahwa Ruskin merupakan tokoh ideologi functionalism dan
menganggap anutan arsitektur gotik hanya dekorasi semata.
Sementara William Morris (1834-96) yang juga murid Ruskin menulis buku
yang berjudul ‘Les arts decoratifs, leur relation avec la vie moderne’ atau yang
artinya membuatkan seni, dan hubungannya dengan kehidupan modern. Buku
inilah yang menjadi cikal bakal ‘art noveau’ dan ‘modern style’.
Jakarta adalah ibu kota dengan perkembangan penduduk yang cukup tinggi,
banyaknya penduduk yang mencoba mengadu nasib dari luar kota membuat
lapangan kerja di kota Jakarta terbilang cukup sedikit, karenanya banyak seniman
jalanan yang mencoba untuk menunjukkan bakat seni mereka untuk meraup pundi
– pundi rupiah. Rencana pemerintah dalam menyediakan ruang terbuka untuk
wadah bagi para seniman jalanan juga sudah mulai di laksanakan di beberapa titik
di Jakarta, namun memfasilitasi seniman jalanan dengan fasilitas yang sama rata
tanpa memandang kasta juga akan menjadi hal yang cukup bagus untuk
perkembangan bakat seni semua orang.
27
BAB IV
KONSEP DAN HASIL RANCANGAN
A. Fungsi
1. Pemakai
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan pelatihan seni ini secara garis
besar dibagi kedalam 3 macam yaitu pengunjung (penikmat seni), Seniman Jalanan
(yang ingin belajar), dan pengola bangunan. Kegiatan Utama yang dilakukan oleh
pengunjung adalah menyaksikan acara – acara seni yang ada di dalam bangunan,
seperti menyaksikan pentas seni, mengamati lukisan dan karya seni rupa lainnya,
kegiatan seniman jalanan adalah belajar di dalam kelas yang di bimbing oleh para
seniman profesional dan melakukan praktek langsung persembahan musik kepada
para pengunjung, sedangkan kegiatan utama pengelola bangunan adalah mengelola
pengoperasian bangunan dan maintenance bangunan seni.
Pengelola
Anggota / Aktivitas
Murid Seni
Tabel 4.1
Hubungan Kegiatan Bangunan
a. Seniman Jalanan
Pengguna utama bangunan pelatihan seni ini diutmakan atau dikhususkan
untuk para seniman jalanan / pengamen jalanan, karena pusat pelatihan seni
ini memfasilitasi para seniman jalanan untuk belajar lebih dalam tentang seni
dan belajar agar keberadaan mereka bisa di terima di masyarakat.
b. Masyarakat Sekitar
Melakukan kegiatan yang ada di dalam lingkup pusat pelatihan tidak
hanya untuk menikmati karya seni yang ada, tetapi masyarakat juga bisa ikut
belajar bersama dengan para seniman jalanan untuk mempelajari kesenian dll.
c. Pengelola / staff karyawan
Personal maupun lembaga atau instuisi yang bertindak mengatur segala
aktivitas di dalam pusat pelatihan ini, yang dapat membentuk sebuah sistem
yang mengatur segala hal mengenai kegiatan yang ada di dalamnya.
2. Analisis Aktivitas
Di dalam bangunan pusat pelatihan terdapat banyak aktivitas – aktivitas
yang dilakukan, terutama adalah yang berhubungan kegiatan seni, namun selain
kegiatan tersebut pengguna juga dapat melakukan aktivitas lainnya karena adanya
fasilitas penunjang yang disediakan
29
Tabel 4.2
Analisis kebutuhan ruang anggota staff
Tabel 4.3
Analisis kebutuhan ruang Pengunjung
B. Analisis Tapak
1. Konteks Urban
Jakarta memiliki Iklim tropis, Berdasarkan letak DKI Jakarta secara geografis,
DKI Jakarta memiliki iklim tropis yang menyebabkan Jakarta memiliki dua musim
yaitu hujan dan kemarau. Dua musim ini berkaitan erat dengan suhu minimum dan
maksimum yang terjadi setiap tahunnya.
suhu minimum di DKI Jakarta adalah 24 derajat Celcius, sedangkan suhu
maksimum mencapai 35,60 derajat Celcius dengan suhu rata-rata 28,80 derajat
Celcius. Suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 27,72 derajat
Celcius dan 27,92 derajat Celcius. Setelah itu, suhu rata-rata cenderung naik
hingga mencapai puncaknya pada bulan Mei yaitu 29,58 derajat Celcius dan 29,72
derajat Celcius.
Gambar 4.1
Kota DKI Jakarta
Sumber: www.google.com
DKI Jakarta berada di Pulau Jawa yang secara geografis terletak di antara 5°
10′ 00″ LS – 6° 22′ 21,5″ LS dan 106° 41′ 12,5″ BT – 106° 58′ 24,2″ BT dengan
titik tertingginya berada pada ketinggian 79 meter di atas permukaan laut (mdpl).
DKI Jakarta berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara; Kabupaten
Bekasi dan Kota Bekasi di sebelah timur; Kota Depok di sebelah selatan; serta
32
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang di sebelah barat. Secara wilayah, DKI
Jakarta dikelilingi oleh Jawa Barat, Banten, dan Laut Jawa.
Nama kota Jakarta dapat kita telusuri mulai abad ke-14. Kota ini pada masa itu
masih bernama Sunda Kelapa, yakni sebagai pelabuhan kerajaan Pajajaran.
Kemudian, pada tanggal 22 Juni 1527, oleh Fatahillah, nama Sunda Kelapa diganti
menjadi Jayakarta. Dalam perjalanannya dari masa ke masa, nama Jayakarta pun
mengalami perubahan.
Menurut catatan, pada 4 Maret 1621, Belanda untuk pertama kalinya
membentuk pemerintahan kota di tempat ini, yang diberi nama Stad Batavia;
Sampai dengan menjelang pemerintahan Jepang, sebelum tanggal 8 Januari 1935
(masa awal dimulainya pemerintahan Jepang), nama Batavia tetap dipertahankan.
Pada masa pemerintahan Jepang diubah menjadi Jakarta (Jakarta Toko Betshu Shi)
dan setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada September 1945, pemerintah
kota Jakarta diberi nama “Pemerintah Nasional Kota Jakarta.” Sejak itu nama
Jakarta tidak mengalami perubahan lagi sampai sekarang.
33
Gambar 4.2
Peta Administrasi DKI Jakarta
Sumber: Wordpress.com
Gambar 4.3
Peta RTRW Kecamatan Ciracas
Gambar 4.4
Foto Eksisting Site
Gambar 4.5
Analisis Tapak
Gambar 4.6
Arah Matahari
Terlihat pada gambar diatas matahari pagi menyinari site dari arah jalan H.
Baping, terus hingga terbenam di titik jalan SDN Susukan 08 Pagi. Dari data ini
bisa di simpulkan jika arah muka bangunan yang baik adalah menghadap ke arah
utara di jalan H. Baping.
39
Gambar 4.7
Arah Kebisingan
Untuk tingkat kebisingan yang dihasilkan dari pengguna jalan terhadap site
ada di titik utara site di jalan H. Baping, kebisingan terjadi di jam pulang sekolah
dimana para wali murid SDN Susukan 08 Pagi dan SMPN 174 menjemput
anaknya pulang sekolah, sedangkan pada titik selatan dan barat site tingkat
kebisingan bisa terbilang cukup sunyi di saat jam jam tersebut.
40
Gambar 4.8
Aliran air parit pada lahan eksisting berada tepat di sisi jalan H. Baping,
air mengarah dari arah selatan menuju ke arah utara dan seterusnya. Pada musim
hujan lahan eksisting tidak pernah mengalami banjir.
41
4. View
View pada bagian utara adalah SDN Susukan 03 Pagi, untuk bagian timur
adalah Jl. H. Baping, pada bagian selatan Jl. SMPN 171, dan bagian barat Site
merupakan toko kecil.
Gambar 4.9
Peta View Site
Gambar 4.10
Gambar View site
Jika kita melihat pada point SBE dari gambar diatas maka gambar 8
adalah titik view yang memiliki point SBE terbesar dari yang lainnya.
43
5. Konfigurasi Tapak
Berdasarkan peraturan penggunaan lahan, Kecamatan Ciracas memiliki
sub zona yang di dominasi oleh perumahan, dan juga zona industri. Namun pada
titik site di keliilingi oleh bangunan pendidikan SD, SMP, SMA, dan Universitas.
6. Pencapaian
Pencapaian menuju site melalui jalan H. Baping dan jalan SMP 171. Untuk
jalan masuk untama menuju site adalah jalan H. Baping.
Gambar 4.11
Jalur Pencapaian Menuju Site
Gambar 4.12
Rencana Pedistrian
Sumber: www.google.com
Gambar 4.13
Titik macet di sekitar site
Pada Gambar di atas terlihat ada dua titik yang menjadi tempat rawan
macet, ketiganya disebabkan karena para orang tua yang ingin menjemput
anaknya sepulang sekolah. Dan kedua titik itu akan menjadi jalur macet hanya
45
pada jam pulang sekolah, selebihnya Jl. H. Baping bukanlah jalur yang rawan
dengan kemacetan.
Dengan kondisi tersebut pastinya pada jam jam sore akan terjadi
kebisingan yang cukup besar, hal itu pastinya akan mengganggu untuk para murid
seni yang sedang berlatih. Solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan
peredam suara di titik bangunan yang mengarah langsung kearah site, namun ada
beberapa cara alternative seperti penanaman pohon untuk menyaring suara yang
masuk dari jalan raya.
9. Topografi
Jakarta Timur secara geografis terletak antara, 106° 56′ 24″ Bujur Timur,
dan 6° 12′ 36″ Lintang selatan. Jakarta Timur merupakan salahsatu kota di Jakarta
yang memiliki luasan yang paling besar dari kota lainnya yang ada di DKI Jakarta,
Menurut Badan Pusat Statistik Luas kota Jakarta Timur adalah 182,70 Km2.
Di sebelah Utara, Jakarta Timur berbatasan dengan kota administrasi
Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sedangkan di sebelah Timur, berbatasan dengan
Kota Bekasi, di bagian Selatan, berbatasan dengan Kota Depok, dan di sebelah
Barat, berbatasan dengan kota administrasi Jakarta Selatan.
Jakarta Timur terdiri atas 10 kecamatan, 65 kelurahan, 673 rukun warga
dan 7.513 rukun tetangga. Menurut data Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil
Provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur pada
2021 adalah 3.264.699 jiwa dengan 1.638.590 Laki-laki dan 1.626.109
perempuan. Kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 17.365,59 jiwa/km²
46
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Peta Batas Lokasi
Gambar 4.16
Peta Kontur Lahan Eksisting
Gambar 4.17
Peta Kemiringan Lereng
Gambar 4.18
Peta Penutup Lahan
Tabel 4.4
Analisa kebutuhan Ruang
Tabel 4.5
Analisa Potensi dan kelemahan lahan
13. Penzoningan
Penzoningan akan dilakukan dengan pembagian tiga zona, antara lain
sebagai berikut:
a. Publik
Merupakan zona yang terbuka untuk umum dan juga dapat
memberikan pelayanan bagi pengunjung dan pengguna. Zona ini adalah zona
yang akan memfokuskan pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan
seni dan menyaksikan pameran pameran seni.
b. Semi publik
Merupakan zona yang melayani para seniman jalanan dan yang
lainnya untuk belajar seni dan juga ditujukan untuk para pengajar.
c. Private
Merupakan zona yang menjadi tempat untuk pengelola bangunan.
54
Gambar 4.19
Peta zonasi RTRW Site
Pada gambar diatas terlihat rencana site dalam rencana tata ruang Jakarta
memiliki zona berwarna cokelat, zona berwarna cokelat adalah zona pelayanan
umum dan sosial.
C. Transformasi bentuk
Gambar 4.20
Gambar Keyboard
Bentukan bangunan terinspirasi dari tuts Piano Keyboard, alat musik ini
memiliki filosofi dimana adanya tuts berwarna hitam dan putih, yang bisa kita lihat
meskipun keduanya memiliki warna yang bertolak belakang namun keduanya
saling melengkapi. Hal itu juga berlaku untuk seniman di indonesia, dimana ada
seniman yang memulai kariernya di tempat yang nyaman, dan ada juga seniman
yang memulai kariernya dari tempat yang rendah, seperti jalanan.
Gambar 4.21
Gambar Tuts
Setelah mengambil bentukan tuts, maka akan tercipta dua objek yang
sama, yaitu Balok.
56
Gambar 4.22
Transformasi Bentuk
Lalu Pada Step selanjutnya ada penambahan satu buah balok dan satu buah
kubus yang akan digabungkan menjadi 1, lalu setelahnya akan ditambahkan satu
buah kubus lagi dan digabungkan kembali.
Gambar 4.23
Bentuk Akhir
D. Konsep
1. Penzoningan
Penzoningan akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu; zona publik, zona semi
private, dan zona private. Dalam menentukan ketiga zona tersebut analisa lahan
sangat diperlukan agar ketiga zona tersebut bisa di tentukan, analisa lahan pada
gambar 4.5 hingga gambar 4.9. Dari hasi l analisa ini kita bisa tentukan titik
dimana bangunan utama akan berdiri, yaitu tepat di titik barat site.
Gambar 4.24
Pembagian Zona
Gambar 4.25
Perubahan Kontur
Metode grading yang akan dilakukan pada kontur site adalah dengan metode
cutt & fill, cutt & fill adalah pross pengerjaan tanah dimana sejumlah tanah
diambil dari suatu titik pada lahan kmudian di timbun atau diurug di tempat lain.
Metode ini dipakai karena penempatan area berkontur yang ada pada sisi barat site
akan di pindahkan ke sisi utara site untuk memaksimalkan bentukan lahan dan
membntuk tribun penoonton dengan layout mlandai.
59
2. Organisasi Ruang
Organisasi ruang yang dipilih pada bangunan ini adalah organisasi Radial.
Organisasi Radial adalah sebuah ruang terpusat yang menjadi sentral organisasi –
organisasi linear ruang yang memanjang dengan cara radial. Organisasi radial
sendiri dipilih karena bentukan bangunan yang akan membentuk huruf “L” pada
bagian denahnya, dan pada bagian pusat bangunan akan dijadikan sebagai titik
yang paling krusial untuk peletakan karya seni nantinya.
Gambar 4.26
Organisasi Radial
3. Hubungan Ruang
Hubungan Ruang pada bangunan pelatihan akan dibagi menjadi empat
bagian, nantinya akan ada empat lantai pada bangunan ini, yaitu; lantai lower
ground, lantai ground, lantai 2, dan lantai 3. Berikut adaalah hubungan ruang
dengan menggunakan metode bubble.
Tabel 4.6
Hubungan Ruang Lantai Lower Ground
Tabel 4.7
Hubungan Ruang Lantai Ground
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Hubungan Ruang Lantai 3
4. Sistem Struktur
Sistem Struktur akan di fokuskan untuk lantai bertingkat sedang, karena
bangunan pelatihan hanya memiliki total 4 lantai di dalamnya, karenanya
jenis pondasi yang akan di pilih adalah pondasi yang di peruntukan untuk
bangunan bertingkat sedang.
Gambar 4.27
Pondasi Sumuran
Sumber: prospeku.com
Gambar 4.28
Detail Pondasi Sumuran
Sumber: prospeku.com
5. Sistem Utilitas
Sistem utilitas pada bangunan sudah menjadi hal utama untuk melengkapi
sistem pendukung pada bangunan yang akan beroperasi, ada beberapa hal yang
harus di perhitungkan pada sistem utilitas sebuah bangunan.
a. Transportasi Vertikal
Transportasi vertikal, adalah moda transportasi digunakan untuk
mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya pada
suatu bangunan. Pada bangunan pusat pelatihan akan lebih memanfaatkan
tangga biasa untuk transportasi vertikal, karena pada bangunan ini hanya
ada empat lantai utama.
b. Air Bersih
Air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, setiap hari
manusia memerlukan air untuk kegiatan sehari – hari seperti memasak, bersih
bersih, dll.
Tabel 4.10
Tabel kebutuhan Air Bersih
Berdasarkan Tabel 4.10 kebutuhan air bersih untuk sekolah tanpa asrama
adalah 45 – 90 liter per murid, jika perkiraan murid pada bangunan pelatihan
adalah 250 orang maka perhitungan kebutuhan air bersih per harinya adalah
sebagai berikut;
Jika diambil dari perhitungan diatas maka toren air bersih yang bisa
dipakai pada bangunan pelatihan ini adalah toren berkapasitas 4000 liter, hal
ini dilakukan untuk mencegah kekurangan air pada saat jam sibuk.
c. Air Kotor
Air Kotor pada bangunan masuk kedalam kategori air kecil yang tidak
memerlukan terlalu banyak proses untuk penyaringan hingga masuk kedalam
sanitasi umum.
Tabel 4.11
Tabel Prakiraan Tingkat Aliran Limbah Cair
d. Kotoran
Air Kotoran pada bagnunan termasuk kedalam kategori air besar yang
harus di saring dengan beberapa proses dan akhirnya bisa meresap ke tanah.
Tabel 4.12
Tabel Dimensi Septik Tank
Pada Tabel diatas terlihat berapa kebutuhan kapasitas septik tank untuk
menampung air besar untuk masing masing perkiraan jumlah orang yang akan
menggunakan bangunan. Untuk bangunan pusat pelatihan ini di perkirakan
akan memiliki kurang lebih 250 orang murid, karenanya ukuran septik tank
akan menggunakan ukuran untuk 300 orang.
68
Tabel 4.13
Skema Tipikal Sistem Pengolahan Limbah
Pada skema sistem pengolahan limbah di atas bisa kita tarik kesimpulan
jika pengolahan air besar memiliki proses yang cukup panjang hingga
akhirnya bisa disalurkan kedalam saluran air kota, skema di atas sudah
menjadi panduan yang harus di berlakukan pada setiap bangunan bangunan
besar.
69
e. Pencahayaan Alami
Penggunaan tenaga matahari pada bangunan tentunya menjadi hal yang
utama pada pencahayaan alami bangunan, namun ada beberapa proses
penting yang harus di terapkan pada bangunan agar penggunaan tenaga
matahari bisa menjadi pencahayaan alami bangunan.
Gambar 4.29
Skema Suhu Matahari Terhadap bangunan
f. Pencahayaan Buatan
Selain pencahayaan alami pencahayaan buatan juga menjadi hal yang
penting pada bangunan pelatihan ini, ruangan yang berhubungan dengan
karya seni seperti lukisan, patung, dan kerajinan tangan juga akan dipajang di
beberapa titik bangunan, karenanya perhuitungan pencahayaan terhadap
karya seni tersebut menjadi hal yang penting agar keberadaannya menjadi
sorotan untuk dinikmati pengunjung.
Tabel 4.14
Selain memilih jenis lampu yang akan dipakai, warna juga menjadi hal
yang harus di pertimbangan dalam pemilihan lampu, jenis lampu warm white,
soft whit, daylight, dll akan sangat berepengaruh terhadap hasil karya seni
nantinya.
71
Gambar 4.30
Pengaplikasian Lampu Terhadap Objek
g. Penghawaan Alami
Selain penghawaan udara, penghawaan alami juga bisa dipengaruhi oleh
cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan, pengaplikasian posisi jendela
yang akan menerima sinar matahari juga akan membuat suhu ruangan cukup
tinggi.
Gambar 4.31
Gambar 4.32
Jenis Penghawaan
Gambar 4.33
Instalasi AC Splitwall
i. Penangkal Petir
Untuk bangunan tingkat sedang seperti pusat pelatihan ini jenis
penangkal petir yang akan dipakai adalah penangkal petir jenis Thomas,
selain pengaplikasiannya yang cukup mudah penangkal petir jenis ini juga
bisa memberikan perlindungan dengan radius yang cukup besar. Hal itu
dibutuhkan karena nantinya pada bangunan ini akan cukup banyak tempat
terbuka untuk berkumpulnya para user.
Gambar 4.34
Penangkal Petir Sistem Thomas
j. Telekomunikasi
Agar sistem telepon di bangunan bisa berfungsi dengan baik tentunya
diperlukan saluran telepon dari Telkom, yang mempunyai fasilitas hubungan
keluar lokal (dalam kota), hubungan keluar interlokal (DDD – Domestic
Direct Dialing), atau hubungan keluar internasional (IDD - International
Direct Dialing).
Gambar 4.35
k. Penanggulangan Kebakaran
Penanggulangan api yang paling umum untuk saat ini adalah detektor
asap atau detektor api, ada beberapa jenis detektor yang bisa kita temui pada
bangunan, namun yang paling umum kita temui adalah detektor asap,
karenanya penggunaan detektor tersebut akan diaplikasikan pada bangunan.
Gambar 4.36
Jenis Detektor Api
Tabel 4.15
Tabel Klasifikasi bangunan Untuk Penggunaan Sprinkler
Gambar 4.37
Kotak Hidran
Gambar 4.38
Jenis Kunci Pintu Ruangan
Jenis kunci yang akan digunakan pada bangunan ini adalah kunci kartu
elektronik atau ID Card untuk ruangan staff dan ruang pengajar, sedangkan
pada ruangan kelas dan ruang pameran akan menggunakan kunci
konvensional.
Selain pengaplikasian kunci pada ruangan penggunaan CCTV pada
setiap ruangan juga akan digunakan pada bangunan pelatihan, untuk jenis
CCTV yang akan dipakai adalah jenis Dome Camera, penggunaan CCTV ini
dikarenakan harganya yang terjangkau dengan kualitas yang baik.
80
m. Akustik
Pengaturan akustik pada bangunan ini sangatlah penting, nantinya akan
banyak ruang kelas musik yang ada pada bangunan pelatihan ini, karenanya
pengaplikasian peredam suara pada setiap ruangan akan diperlukan.
Gambar 4.39
Material Rockwool & Busa Peredam Suara
Material Rockwool dan busa peredam suara akan diaplikasikan pada setiap
ruangan kelas musik di bangunan pelatihan, skema pengaplikasiannya bisa
di lihat pada gambar 4.33.
Gambar 4.40
Pengaplikasian Rockwool Pada Ruangan
n. Sampah
Perhitungan jumlah sampah pada bangunan ini akan diambil dari buku
Panduan Sistem bangunan Tinggi. Jumlah sampah pada stiap fungsi
bangunan akan berbeda satu sama lainnya, untuk bangunan pusat pelatihan
ini akan masuk kategori fungsi bangunan sekolah sesuai pada tabel 4.16.
Tabel 4.16
Tabel Jumlah Sampah Per Hari
Jadi total sampah perhari yang akan dihasilkan adalah 75 Kg, untuk
pembuatan bak sampah sendiri nanti akan disesuaikan untuk 150kg sampah,
karena pengambilan sampah kurang lebih setiap 2 hari sekali.
82
E. Gambar Rancangan
83
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan rancangan, penulis memperoleh
kesimpulan yang dapat diambil dari Desain Bangunan pusat Pelatihan Seniman
Jalanan Dengan Pendekatan Arsitektur Modern sebagai berikut :
1. Hasil dari rancangan ini memberikan dampak positif terhadap sudut
pandang masyarakat terhadap seniman jalanan/pengamen jalanan, karena
masyarakat bisa melihat jika pengamen jalanan memiliki bakat dalam seni.
2. Bangunan ini meningkatkan minat seni kepada masyarakat awam, mulai
dari seni musik, seni rupa, dan seni lukis. Karena masyarakat bisa dengan
bebas menikmati karya-karya seni yang ada di bangunan ini.
3. Mengurangi angka pengangguran, karena nantinya para pengamen yang
memiliki bakat musik yang memadai bisa di salurkan untuk menghibur
tempat-tempat seperti cafe atau mengisi acara untuk pesta pernikahan, selain
itu untuk para pelukis karyanya yang dipajang pada bangunan ini pastinya
bisa dibeli oleh para pengunjung.
4. Mengurangi tingkat vandalisme, karena bangunan menyediakan tembok
kosong yang bisa menjadi kanvas untuk para remaja yang ingin
mengekspresikan diri dalam seni.
B. Saran
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diatara lain
adalah :
1. Bagi pembaca, hasil analisis dan rancangan ini diharapkan bisa wawasan
pengetahuan terkait dengan seniman jalanan yang harus di rangkul dan
dibrikan wadah serta tempat untuk mengekspresikan diri mereka.
2. Bagi Pemerintah daerah kota Jakarta Timur, diharapkan bisa mengambil
langkah untuk mmanfaatkan bakat para seniman jalanan dan juga
84
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ching, Francis D.K, (2007) Arsitktur Bentuk, Ruang, dan tatanan (Edisi ketiga),
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Leseau, Paul (1986) Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang, Bandung:
Penerbit ITB
Neufert, Ernst, (1996) Data Arsitek Edisi 33 (Jilid 1), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Neufert, Ernst, (2002) Data Arsitek Edisi 33 (Jilid 2), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Juwana, Jimmy S (2005) Panduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek Dan
Praktisi Bangunan, Jakarta: Penerbit Erlangga