area sentral
> Simetrisitas dan Sirkulasi
Bangunan
Tampak depan
dan tampak atas
bangunan menunjukan
bentuk bangunan
landhuis yang
cenderung Simetris
Tampak depan
serta terdapat
repetetif bentuk Terdapat serambi yang difungsikan sebagai filter udara
jendela, pintu, dan kolom
lembap / panas, serta menyesuaikan kebiasaan kumpul
khas Arsitektur Indies
warga lokal di pendapa
Sejarah Singkat :
Landhuis De Heerlijckheit Dyckenburch pada awalnya merupakan
landhuis atau rumah tuan perkebunan millik keluarga bangsawan
kaya Dyckenburch, Hofwyck dan Vijverbeeck.
Pada akhir masa perang dunia kedua (1945) bangunan ini
Alamat → Westeinde 82, 2211 XR digunakan sebagai rumah Novisiat atau lembaga pendidikan pastor
Noordwijkerhout, Belanda Selatan, katolik, lalu pada 1951 landhuis ini di gunakan sebagai hunian bagi
Belanda bangsa belanda yang dipulangkan dari Indonesia.
Dibangun pada → 1925-1930 Kemudian sejak tahun 1962 bangunan ini digunakan sebagai
Luas Bangunan → 925 m2
tempat singgah untuk perkemahan yang terkenal dengan nama
Jumlah Kamar → 11 Kamar
Dibangun diatas lahan perkebunan hotel "Dijk en Burg".
'Dyckenburch’ seluas 9 hektare Pada tahun 2001 mengalami pemugaran besar dipimpin oleh
arsitek Marko Bruyne dan selesai pada 2006.
Analisis Morfologi
• Simetrisitas dan Sirkulasi
Bangunan Landhuis De Heerlijckheit Dyckenburch
Tampak
Denah
Atas Landhuis De
Heerlijckheit
sentral
Dykckenburch
Area
Tampak Depan
atap
Menggunakan kolom jenis
kolom
Tuscan dengan cor-an
beton khas arsitektur
Belanda.
Bentuk kolom sederhana
tanpa ornamen namun
memiliki kesan kokoh, kuat,
dan perkasa. Kolom ini
berada di teras depan Menggunakan atap perisai
bangunan yang berfungsi dengan modifikasi tambahan
jendela
menyangga balkon pada pintu ventilasi pada loteng
lantai dua.
Tipologi Bangunan Landhuis dikaji sesuai poin-poin karakteristik umum Landhuis Belanda pada materi 04
Ars Kota & Kolonial. Poin-poin tersebut terdiri atas simetrisitas bangunan, unsur repetetif / irama, denah
bangunan, serambi / teras, adanya kolom pada fasad depan, bentuk atap, bentuk pintu dan jendela, serta
ornamen-ornamen yang melekat pada bangunan landhuis tersebut.
Lalu dari penjabaran yang telah dilakukan sebelumnya dapat dirangkum sebagai berikut :
Kesimpulan : Pengaruh arsitektur Indische Empire masih tampak dominan pada bangunan landhuis, baik itu
yang berada di Belanda maupun di Indonesia, ini dapat terlihat dari segi bentuk dan elemen-elemen bangunan
yang simetris yang menunjukan kentalnya gaya arsitektur indische empire. Susunan ruang dengan ruang
sentral / central room yang berhubungan langsung dengan ruang-ruang lainnya lalu dipertegas dengan letak
pintu besar pada tengah denah menunjukan kekhasan tipologi rumah-rumah bangsawan atau tuan tanah
Belanda.
Penggunaan elemen-elemen arsitektural yang berukuran besar / tinggi seperti pintu dan jendela rangkap yang
tinggi serta pilar-pilar yang tinggi dan tebal berjenis doric ataupun tuscan pada fasad depan juga menjadi
karakteristik landhuis yang kental akan unsur indische empire yang menggambarkan bangunan milik seorang
yang kaya dan berkuasa.
Pada bangunan landhuis yang ada di Indonesia umum nya sudah mengadaptasi arsitektur indies yang sudah
menyesuaikan dengan kondisi pada Kota Batavia saat itu, baik itu penyesuaian terhadap kondisi iklim tropis
maupun nilai-nilai budaya setempat. Misalnya terdapat serambi yang sangat luas yang menjadi ciri khas
landhuis di Indonesia sebagai elemen filter udara lembap / panas juga adaptasi kebiasan ‘ngumpul’ warga
lokal di pendapa. Contoh lain adalah penggunaan ornamen betawi seperti gigi balang pada fasad depan.
Denah Landhuis VIEW PERKEBUNAN
CENTRAL ROOM
KAMAR KAMAR
+90.00 +90.00
Mohon maaf jika ada kekurangan Bu, sekiranya agar dapat diberi masukan..
Semoga bermanfaat.. Sekian dan Terimakasih Bu...