DI INDONESIA
1. Hironimus mikhael tefa (22117022)
2. Floridus adiyanto manek seran (22117026)
Gambar 1. Benteng Batavia th. 1618 (kiri), Benteng Ternate tahun 1740 (kanan)
Sumber: http://colonialarchitecture.eu, diakses Agustus 2019 (kiri),
http://what- when-how.com, diakses Agustus 2019 (kanan)
GEOLOGI
b
a
t
a
y
a
n
g
d
i
i
m
p
IKLIM BERPENGARUH
PADA SISTEM
PENGHAWAAN DAN
PENCAHAYAAN ALAMI.
PADA WILAYAH YANG
LEBIH PANAS, BIASANYA
LEBIH BANYAK MEMBUAT
JENDELA
Pelengkung
Yunani
Pelengkung
Romawi
AGAMA
SOSIAL BUDAYA
KARAKTER RUANG
LUAR
G APURA
IPTEKS
BENTUK GEOMETRIKA
Ciri menonjol terletak pada bentuk dasar bangunan dengan trap-trap tangga naik (cripedoma).
Kolom-kolom dorik, ionik dan corinthian dengan berbagai bentuk ornamen pada kapitalnya.
Bentuk pedimen, yakni bentuk segi tiga berisi relife mitos Yunani atau Romawi di atas deretan
kolom. Bentuk-bentuk tympanum (konstruksi dinding berbentuk segi tiga atau setengah
lingkaran) diletakkan di atas pintu dan jendela berfungsi sebagai hiasan.
Gewel (GABLE)
4.Model denah yang simetris dengan
satu lantai atas.
5.Model atap yang terbuka dan
kemiringan tajam.
6.Mempunyai pilar di serambi depan dan
belakang yang menjulang ke atas bergaya
Yunani.
7.Penggunaan skala bangunan yang
tinggi sehingga berkesan megah.
8.Model jendela yang lebar dan
berbentuk kupu tarung (dengan dua
daun jendela), dan tanpa overstek
(sosoran).
DOMER
LANGGAM
Gaya dan karakter visual arsitektur kolonial
Belanda
Kolom dorik
MOLDING
B. KARAKTER ARSITEKTUR
RUANG DALAM
pada rumah arsitektur kolonial
Belanda
Ruang luar
a. Ruang luar
ciri-ciri arsitektur ruang luar
• Intramorus dalam konteks permukiman di dalam kota atau hunian dikelilingi
oleh dinding pada zaman clasic eropa
• Membuat Galeri atau serambi sepanjang bangunan sebagai antisipasi dari
hujan dan sinar matahari.
• Terletak ditanah luas dengan kebun di depan, samping dan belakang.
b. Ruang dalam
ciri-ciri arsitektur ruang dalam
• Denah simetris penuh dengan satu lantai atas dan ditutup dengan atap perisai.
• Temboknya tebal
• Lantainya dari marmer
• Beranda depan dan belakang sangat luas dan terbuka
KARAKTER BENTUK DAN TAMPILAN
Contoh gedung arsip nasional
Abad 16 sampai tahun 1800-an
Bangunan perkotaan orang Belanda
pada periode ini masih bergaya
Belanda dimana bentuknya cenderung
panjang dan sempit, atap curam dan
dinding depan bertingkat bergaya
Belanda di ujung teras. Bangunan ini
tidak mempunyai suatu orientasi
bentuk yang jelas, atau tidak Kediaman Reine de Klerk (sebelumnya
beradaptasi dengan iklim dan Gubernur Jenderal Belanda) di Batavia. Dan
lingkungan setempat. sekarang menjadi Gedung Arsip
Nasional
Bentuk paling utama di dominasi oleh bentuk persegi panjang
(badan bangunan) dan di kombunasikan bentuk limasan
pada (bentuk atap)
KRAKTER STURUKTUR DAN KONSTRUKSI
Ketebalan
dinding adalah
45-60 cm
Pondasi
mengunakan Mengunakan
pondasi dalam sistem dinding
(pondasi batu pemikul
kali)
KRAKTER UNSUR-UNSUR ARSITEKTURAL
Tower
Penggunaan tower di atas bangunan
mulai tahun 1900-an sampai tahun
1940-an (Hadinoto 1996). berbentuk
segi delapan dengan towernya
sendiri diberi buka-bukaan kecil
sebagai ornamen dan juga
penyesuaian terhadap iklim tropis.
Pintu gandeng
dengan ukuran
besar, konstruksi
kayu, terdapat
ukiran dengan
cara di pahat,
bentuk kusen
menyerupai,
bentuk kolom
dan balok gaya
arsitektur yunani.
Jendela jenis
kupu-kupu tarung
dengan ukuran
yang besar,
menggunakan
konstutuksi kayu
Tabel 1. Elemen Denah
Bangunan
Gaya Indische Gaya Arsitektur Gaya Arsitektur
Empire (Ages Transisi (1890-1915) Kolonial Moderen (1915-
18-19) 1940)
Kota kupang
Gereja di flores timur Larantuka Gereja di kabupaten sikka
KESIMPULAN
Pada dasarnya bangunan kolonial Belada menganut gaya klasik eropa. Hal tersebut terlihat pada
bangunan simetris, dari bata merah tanpa di plester dan dekorasi-dekorasi klasik cornice, ocolus,
amortizement sehingga elemen-elemen bangunan berciri eropa seperti pelengkung, menara dan
lain-lain tetap ada. Dalam arsitektur unsur-unsur teknik adalah suatu hal yang tidak dapat di
abaikan. Kepekaan pada arsitek belanda terhadap iklim dan lingkungan tropis terlihat pada elemen-
elemen konstruksi untuk mengatur penghawaan dan pencahayaan dan juga perlindungan terhadap
hujan. Hampir semua bangunan terutama yang besar-besar, mempunyai yang mengelilingi ruang-
ruang pada bagian luar bagian ini mempunyai fungsi ganda, sebagai penghubung isolasi panas dan
sinar matahari lansung demikian juga atap besar dengan kemiringan tajam, bakan kadang-kadang
terdiri dari dua lapis dengan celah untuk mengalirkan panas. Konstruksi gang diluar baik pada lantai
satu atau pada lantai atas, banyak terdapat pada bangunan tradisonal terutama pada rumah-rumah
panggung. Dari kenyataan ini maka dapat di perkirakan bahwa kemungkinan besar sistem tersebut
menjadi sumber inspirasi pada arsitek Belanda dalam merencanakan bangunan. Untuk dapat
menghasilkan karya bangunan yang bermutu, harus belajar dari alam, lingkungan, budaya dan tata
cara masyarakat dengan kata lain arsitek hendak nya belajar dari masa lampau untuk membangun
masa sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu bangunan lama yang suda di uji
keberasilannya melalui perjalanan sejarah baik yang teradisonal, moderen, hendaknya di lestarikan.
Bangunan tersebut, dapat menjaadi bahan bukti peninggalan sejarah pada umunya dan kususnya
sejara perkembangan arsitektur dan budaya bangsa.