Anda di halaman 1dari 5

Kode/No :

Tanggal : 19 Februari 2021


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER Revisi : 1
PRODI ARSITEKTUR Halaman : 20 dari 100

BAB II
REPRESENTASI DATA

2.1. PENYAJIAN DATA


Data yang dikumpulkan untuk laporan atau akan dianalisis lebih lanjut perlu diatur,disusun, disajikan dengan jelas dan baik yaitu biasanya
disajikan dalam bentuk table/daftar, diagram/grafik. Disamping lebih menarik, penyajian data dengan table/diagram juga memudahkan
orang untuk membaca data itu atau lebih dimengerti oleh pembaca atau orang yang membuat keputusan berdasarkan sajian data tersebut.
Misalnya seorang tamu disuatu kantor BPS (Biro Pusat Statistik) lebih muda memahami data yang ada dikantor tersebut jika data disajikan
dalam bentuk table/grafik daripada membaca data yang ada dalam buku laporan yang penuh dengan gambar. Sebaliknya seseorang akan
melihat informasi dalam suatu pameran pembangunan, orang akan lebih tertarik dan cepat menangkap informasi melalui diagram
pictogram daripada diagram baris dan kolom yang penuh dengan angka-angka.

Adapun macam – macam penyajian data dengan table dan diagram/grafik yang dikenal antara lain :
a. Tabel matriks baris dan kolom
b. Diagram batang
c. Diagram lingkaran
d. Diagram lambing/pictogram
e. Diagram garis
f. Diagram batang dan daun
g. Diagram pencar atau plot titik

Ad.1. Diagram Matriks Baris dan Kolom


Penyajian data yang dituliskan dalam bentuk matriks baris dan kolom. Contohnya dapat dijumpai pada data laporan yang ada di
BPS, dimana laporan pembukuannya umumnya disajikan dalam matriks baris dan kolom, misalnya mengenai data penduduk, data
cuaca, data panen dan sebagainya. Disini data disajikan akurat tidak bersifat kira-kira. Diagram matriks yang dipentingkan adalah
keakuratannya.
Kode/No :
Tanggal : 19 Februari 2021
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER Revisi : 1
PRODI ARSITEKTUR Halaman : 21 dari 100

Contoh, data table 2.1. menunjukkan data kontras penduduk pada pulau jawa di antara penduduk wilayah lain di Indonesia tahun
1990.
Tabel 2.1 Penduduk dan luasan Indonesia Tahun 1990
Jumlah Penduduk Luas Area
Wilayah
(Ribuan) (m2)
Jawa 118,300 2,286
Sumatera 41,400 183,025
Sulawesi 13,800 72,979
Kalimantan 10,400 208,124
Papua 1,000 162,946
Semua Lainnya 9,800 60,622
Total 194,700 689,982

Dari table 2.1 kita dapat melihat dengan jelas dan tepat tentang jumlah penduduk tiap wilayah, termasuk melihat tepatnya luas
wilayah dari jawa dan seterusnya.

Ad.2. Diagram Lingkaran


Lingkaran adalah suatu sajian data yang mewujudkan dalam sector-sektor lingkaran. Total nilai data ditransformasikan dalam sector
3600. Untuk data penjualan tiket sebelum menggambarkan lingkaran, dihitung terlebih dahulu sector-sektor elemen dalam derajat.
Diagram lingkaran sangat tepat menyajikan data untuk kepentingan “perbandingan”. Satu diagram hanya dapat menggambarkan
satu kegiatan.

Contoh kita akan membandingkan jumlah penjualan tiket tiap bulan pada suatu pertunjukkan tahun 2019. Data diberikan sebagai
berikut : Penjualan tiket (satuan dalam ribuan lembar) pada bulan januari 90, bulan februari 80, bulan maret 70, bulan April 80,
bulan mei 100, bulan juni 110, bulan juli 120, bulan agustus 150, bulan september 180, bulan oktober 200, bulan November 160
dan bulan desember 210. Untuk menggambarkan data tersebut dalam diagram lingkaran dibutuhkan sudut juring untuk tiap unit
(dalam hal ini bulan). Rumus untuk mendapatkan sudut dalam juring lingkaran adalah
“SUDUT JURING = ((JUMLAH DATA)/(JUMLAH SULURUH DATA)) x 3600”.
Kode/No :
Tanggal : 19 Februari 2021
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER Revisi : 1
PRODI ARSITEKTUR Halaman : 22 dari 100

Kita hitung masing-masing sector penjualan tiket pada tahun 2019. Jumlah data ada 1.550 ribu tiket. Perhitungan dapat dilihat pada
table 2.2.

Tabel 2.2. Data Penjualan Tiket Tahun 2019

Untuk mengetahui perbandingannya biasa dilihat pada gambar 2.1, lalu dari besar sektornya dapat dilihat dalam nilai persen pada
table 2.2. Diagram lingkaran akan lebih tepat bila digunakan untuk membandingkan besaran tiap elemen (dalam contoh diatas
membandingkan besaran masing-masing bulan untuk satu tahun). Terlihat dengan cepat bahwa penjualan tiket pada bulan desember
dalam persen 13,55% atau dalam juring 48,77% adalah yang terbesar diantara yang lain.

Ad.3. Diagram Batang.


Diagram batang adalah suatu diagram dengan menggunakan diagram batang-batang persegi Panjang atau balok atau sejenisnya.
Diagram batang tepat digunakan menyajikan data untuk kepentingan perbandingan juga. Lebih dari satu kegiatan dapat digambarkan
dalam satu diagram.
Kode/No :
Tanggal : 19 Februari 2021
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER Revisi : 1
PRODI ARSITEKTUR Halaman : 23 dari 100

Contoh data table 2.3. Menunjukkan hasil pemilu untuk masing-masing partai di Indonesia tahun 2009. Data tersebut disajikan
dengan diagram batang seperti pada gambar 2.2.
Tabel 2.3. Hasil Pemilu di Indonesia Tahun 2009

Ad.4. Diagram Garis.


Untuk menggambarkan keadaan yang serba berkelanjutan, biasanya dipengaruhi oleh waktu, misalnya produksi minyak tiap tahun,
jumlah penduduk tiap tahun,kedaan temperature badan tiap jam; dibuat diagram garis. Penyajian data dengan diagram garis biasanya
sumbu horizontal untuk waktu dan sumbu vertical untuk frekuensi. Contoh data penjualan tiket diatas lebih tepat diketahui
kecenderungannya atau trennya bila disajikan dengan diagram garis sbb :
Kode/No :
Tanggal : 19 Februari 2021
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER Revisi : 1
PRODI ARSITEKTUR Halaman : 24 dari 100

Tabel 2.4. Data Penjualan Tiket Tahun 2019

Catatan : Diagram ini tepat untuk menyajikan data yang ingin diketahui kecenderungan kelakuan atau tren. Kecenderungan data
diatas menunjukkan semakin hari semakin meningkat.

Dengan memperhatikan gerak garis, kita dapat mempelajari bagaimana fluktuasi atau naik turun penggunaan barang dari bulan ke
bulan. Beberapa misalnya diagram – diagram garis dengan tafsirannya diberikan :

Anda mungkin juga menyukai