Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menerima atau membaca beraneka ragam laporan
dalam bentuk angka atau diagram. Laporan dalam bentuk angka atau diagram tersebut disebut
statistik. Misalnya, sebuah penerbit melaporkan hasil produksinya untuk lima tahun terakhir, atau
sebuah sekolah melaporkan rata-rata nilai masing-masing mata pelajaran setiap ulangan umum.
A. PENGUMPULAN DATA
Untuk menyusun sekumpulan data yang urutannya belum tersusun secara teratur, data
tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Sebuah tabel umumnya terdiri dari beberapa bagian:
judul tabel, judul kolom, judul baris, badan tabel, catatan dan sumber data. Penyajian data
dalam bentuk tabel mengutamakan keakuratan dan ketepatan datanya, meskipun secara
tampilan tidak menarik. Kita perhatikan contoh tabel perkiraan cuaca berikut.
Contoh 1.1
Tabel 1.1 Perkiraan Cuaca Kota-kota Besar di Indonesia
Contoh 1.2 Data banyaknya sepeda motor di suatu wilayah pada tahun 2007 sampai
dengan 2011 disajikan pada tabel 1.2 berikut.
Tahun Banyaknya
Sepeda motor
2007 1539
2008 1970
2009 3144
2010 4405
2011 5931
motor 2009
3000
2008
2000
1000 2007
0
2007 2008 2009 2010 2011 0 2000 4000 6000 8000
tahun
banyaknya sepeda motor
(b) Diagram Batang Tegak (a) Diagram Batang Mendatar
Gambar 1.1 diagam batang
b. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus
disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan
untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari
waktu ke waktu secara berurutan.
Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun memerlukan sistem sumbu datar
(horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus.
Sumbu mendatar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat.
Adapun sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram garis adalah sebagai
berikut.
Buatlah suatu koordinat
(berbentuk bilangan) Secara berurutan sesuai
Gambarlah titik koordinat
dengan sumbu mendatar dengan waktu,
yang menunjukkan data
menunjukkan waktu dan hubungkan titik titik
pengamatan pada waktu
sumbu tegak koordinat tersebut
t.
menunjukkan data dengan garis lurus.
pengamatan.
Contoh 1.3
Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja pada periode Januari-Juli
2010 ditunjukan pada Tabel 1.3 berikut.
Bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
Jumlah (ons) 10 15 30 35 25 45 60
Data tersebut dapat ditunjukan dalam diagram garis seperti pada Gambar 1.2
70
60
50
jumlah (ons)
40
30
20
10
0
Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
bulan
Contoh 1.4
Daftar jumlah siswa kelas XI A yang mengambil pelajaran ekstrakurikuler adalah
sebagai berikut.
Tabel 1.3 Data Anggota Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler Banyaknya
Siswa
Musik 9
Tari 5
Bulutangkis 6
Basket 8
Lain-lain 12
Menentukan besar presentase setiap objek terhadap keseluruhan data dan besar
sudut pusat sektor lingkaran sebagai berikut.
Ekstrakurikuler Jumlah persen Sudut pusat
Musik 9 9 9
× 100% = 22,5% × 360° = 81°
40 40
Tari 5 5 5
× 100% = 12,5% × 360° = 45°
40 40
Bulutangkis 6 6 6
× 100% = 15% × 360° = 54°
40 40
Basket 8 8 8
× 100% = 20% × 360° = 72°
40 40
Lain-lain 12 12 12
× 100% = 30% × 360° = 108°
40 40
40
•menentukan nilai data terbesar (xmaks ) dan nilai data terkecil (xmin )
kemudian tentukan rentang atau jangkauannya, yaitu: R = xmaks - xmin
1
•tentukan banyak kelas (k) dari n buah data berdasarkan aturan Sturgess,
yaitu k = 1 + 3,3 log n
2
Contoh 1.5
Suatu data diperoleh dari 40 kali pengukuran (teliti sampai mm terdekat) sebagai
berikut.
157 149 125 144 132 156 164 138 144 152
148 136 147 140 158 146 165 154 119 163
176 138 126 168 135 140 153 135 147 142
173 146 162 145 135 142 150 150 145 128
Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok untuk data tersebut!
Jawab:
Banyak data, n = 40
Nilai statistik minimum xmin = 119, dan nilai statistik maksimum xmaks = 176.
1. Rentang (R) = xmaks - xmin = 176 – 119 = 57
2. Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1+ 3,3 log 40 = 6,286...
Banyak kelas dibulatkan ke atas menjadi k=7 buah.
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 57
3. Panjang kelas = = = 8,1428...
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 7
Panjang kelas dibulatkan ke atas menjadi 9.
4. Dengan panjang kelas 9 dan nilai statistik minimum Catatan
ditetapkan sebagai batas bawah kelas pertama (tidak harus Dalam menentukan
demikian), maka diperoleh kelas-kelas dan titik-titik tengah banyak kelas dengan
kelas sebagai berikut. menggunakan kaidah
Kelas pertama 119-127 dengan titik tengah 123, empiris Sturgess, nilai
Kelas ketiga 128-136 dengan titik tengah 132, k yang diperoleh nilai k
Kelas kedua 137-145 dengan titik tengah 141, nukan bilangan bulat.
Nilai k itu harus
Kelas keempat 146-154 dengan titik tengah 150,
dibulatkan (ke bawah
Kelas kelima 155-163 dengan titik tengah 159, atau ke atas)
Kelas keenam 164-172 dengan titik tengah 168, dan sedemikian sehingga
Kelas ketujuh 173-181 dengan titik tengah 177. panjang kelas yang
Perhatikan bahwa semua nilai amatan terdistribusikan atau diperoleh merupakan
tersebar dalam kelas-kelas tersebut. bilangan ganjil dan
tidak terlalu besar.
5. Tabel distribusi berkelompok untuk data tersebut dapat ditampilkan dalam
tabel berikut.
Tabel 1.6
Hasil pengukuran Titik tengah (xi) Turus Frekuensi
(mm) (fi)
119 – 127 123 III 3
128 – 136 132 IIII I 6
137 – 145 141 IIII IIII 10
146 – 154 150 IIII IIII I 11
155 – 163 159 IIII 5
164 – 172 168 III 3
173 - 181 177 II 2
Sebagai contoh, Histogram dan poligon frekuensi dari tabel daftar distribusi
kumulatif (Tabel 1.8) disajikan pada gambar berikut.
12
11
10 histogram
10
8
poligon
6
6
5
4
3 3
2
2
0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5
Ogive (poligon distribusi frekuensi kumulatif) adalah bentuk kurva dari daftar distribusi
frekuensi kumulatif.
Ogive terdiri dari ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive negatif (ogive lebih dari).
Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi atas
sebagai absis dan frekuensi kumulatif kurang dari sebagai ordinat.
Ogive negatif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi bawah
sebagai absis dan frekuensi kumulatif lebih sebagai ordinat.
Dengan kata lain ogive positif adalah poligon frekuensi kumulatif kurang dari.
Sedangkan ogive negatif adalah poligon frekuensi kumulatif lebih dari.
b) Ogive negatif 45
40
35
Gambar 1.6 30
ogive negatif 25
20
15
10
0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5
C. PENGOLAHAN DATA
Definisi
Rataan hitung (𝑥̅ ) dari data tunggal 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … . , 𝑥𝑛 adalah:
n
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + … . +𝑥𝑛 x
i 1
i
𝑥̅ = =
𝑛 n
𝑓1 𝑥1 + 𝑓2 𝑥2 + 𝑓3 𝑥3 + … . +𝑓𝑛 𝑥𝑛 x
i 1
i
𝑥̅ = =
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 + ⋯ + 𝑓𝑛 n
f
i 1
i
Jika data pertama dengan jumlah 𝑛1 mempunyai rata-rata 𝑥̅1 , data kedua
dengan jumlah 𝑛2 mempunyai rata-rata 𝑥̅ 2 , dan seterusnya, maka rata-rata
gabungan dari data tersebut adalah
𝑛1 𝑥̅1 + 𝑛2 𝑥̅ 2 + 𝑛3 𝑥̅ 3 + ⋯
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + ⋯
fx
i 1
i i
𝑥̅ = k
f
i 1
i
𝑓𝑖 = frekuensi dari 𝑥𝑖
fd
i 1
i i
𝑑𝑖 =simpangan 𝑥𝑖 terhadap 𝑥̅ 𝑠
𝑥̅ = 𝑥̅ 𝑠 + k
fi 1
i 𝑑𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅ 𝑠
Catatan
k
f
i 1
i di Cara coding
𝑥̅ = 𝑥̅ 𝑠 + k
𝑐 dimaksudkan untuk
f i menghindari
( i 1 ) perkalian yang besar
( f i xi atau f i di )
2. Tiga kelas A, B, dan C berturut-turut terdiri dari 10 siswa, 20 siswa, dan 15 siswa.
Rata-rata nilai gabungan dari ketiga kelas adalah 55. Jika rata-rata nilai kelas A
dan C berturut-turut 56 dan 65, tentukan rata-rata nilai kelas B.
Jawab:
Kelas A : 𝑛𝐴 = 10 dan 𝑥̅𝐴 = 56
Kelas C : 𝑛𝐶 = 15 dan 𝑥̅ 𝐶 = 65
Kelas B : 𝑛𝐵 = 20 dan 𝑥̅ 𝐵 =?
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 = 55
𝑛𝐴 𝑥̅𝐴 + 𝑛𝐵 𝑥̅ 𝐵 + 𝑛𝐶 𝑥̅ 𝐶
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 + 𝑛𝐶
2.475=20𝑥̅𝐵 +1.535
𝑥̅ 𝐵 = 47
2) Modus
a. Modus pada data tunggal
Definisi
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
mempunyai frekuensi terbesar.
b. Modus pada data kelompok
Modus data berkelompok dirumuskan sebagai berikut:
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + ( )⋅𝑐
𝑑1 + 𝑑2
𝑐= panjang kelas
Contoh 1.7
𝑑1 = 18 – 6 = 12
𝑑2 = 18 – 9 = 9
𝑐= 69,5 – 64,5 = 5
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + ( )⋅𝑐
𝑑1 + 𝑑2
12
= 64,5 + ( )⋅5
12 + 9
12
= 64,5 + ⋅5
21
= 64,5 + 2,86 = 67,36
3) Median
Definisi
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama
banyaknya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang
terbesar.
𝑛= banyaknya data
Definisi
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak,
setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Terdapat 3 buah kuartil, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3).
Kuartil-kuartil suatu data dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
1) Mengurutkan data dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar
2) Menentukan median atau kuartil kedua (Q2)
3) Menentukan Q1 (median dari semua data yang kurang dari Q 2) dan Q3 (median dari
semua data yang lebih dari Q2)
Letak dari 𝑄𝑖 dirumuskan sebagai berikut 𝑖 (𝑛+1)
Letak 𝑄𝑖 =
Dengan 𝑄𝑖 = kuartil ke-𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑛= banyak data 4
Contoh𝑄1.9
Tentukan 1 , 𝑄2 , 𝑄3 untuk data-data berikut.
a. 4, 8, 3, 1, 6, 9, 5, 1
b. 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Jawab:
a. Data yang telah diurutkan:
1
1, 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9 Jadi, 𝑄1 = (1 + 3) = 2
2
1
𝑄2 = (4 + 5) = 4,5
2
1
𝑄3 = (6 + 8) = 7
2
𝑖
4 𝑛 − 𝑓𝑘
𝑄𝑖 = 𝑡𝑏 + ( )
𝑓
Dengan: 𝑄𝑖 =⋅ 𝑐kuartil ke- 𝑖
𝑡𝑏 = tepi bawah kelas kuartil
𝑛 =banyaknya data
𝑓𝑘 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
𝑓 = frekuensi kelas kuartil
𝑐= panjang kelas
𝑖= 1, 2, 3
Contoh 1.10
Tentukan nilai kuartil bawah 𝑄1 , tengah 𝑄2 , dan atas 𝑄3 data kelompok pada tabel berikut.
𝑐= 10
1
𝑛 − 𝑓𝑘 20 − 13
𝑄2 = 𝑡𝑏 + (2 ) ⋅ 𝑐 = 69,5 + ( ) ⋅ 10 = 74,5
𝑓 14
3
𝑛 − 𝑓𝑘 30 − 27
𝑄3 = 𝑡𝑏 + (4 ) ⋅ 𝑐 = 79,5 + ( ) ⋅ 10 = 82,5
𝑓 10
2. Desil
Definisi
Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak desil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑖 (𝑛 + 1)
𝐷𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 −
10
Contoh 1.11
1. Data; 7 5 8 7 9 6 6 6 8 5 9 8 6 7 9
Tentukan a. 𝐷3 dan b. 𝐷6
jawab:
3. Persentil
Definisi
𝑖 (𝑛 + 1)
𝑃𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 −
100
Sedangkan nilai persentil untuk data berkelompok dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut.
𝑖
𝑛 − 𝑓𝑘
𝑃𝑖 = 𝑡𝑏 + (100 )⋅𝑐
𝑓
Contoh 1.12
𝑥 𝑓 𝑓𝑘
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40
1. Jangkauan
a. Jangkauan data tunggal
Definisi
Jangkauan data atau rentang data atau range data, 𝐽 adalah selisih antara data
terbesar, 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan data terkecil, 𝑥𝑚𝑖𝑛 .
𝐽 = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
b. Jangkauan data kelompok
Sedangkan untuk jangkauan data berkelompok langkah-langkah yang
ditempuh untuk mendapatkannya adalah
Mencari nilai tengah dari frekuensi .
Mencari nilai tengah dari frekuensi terbesar.
Jangkauan data kelompok adalah selisih dari nilai tengah frekuensi
terbesar dengan nilai tengah frekuensi terkecil.
Contoh 1.13
Definisi
Hamparan atau jangkauan antarkuartil atau rentang antarkuartil, 𝐻 adalah selisih
antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama.
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Untuk mencari hamparan data tunggal dan data kelompok, rumus yang digunkan
adalah seperti diatas, yaitu 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Contoh 1.14
1. Tentukannilaijangkauanantarkuartilnya
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
Untukmenentukan𝑄1 , 𝑄2 , 𝑄3 data-datanyakitaurutkanterlebihdahulu
3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10
𝑄1 𝑄3
𝑄2
1 1
𝑄1 = (4 + 4) = 4, 𝑄2 = 7, 𝑄3 = (9 + 9) = 9
2 2
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1 = 9 − 4 = 5
Definisi
Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah
kali panjang hamparan.
Untuk mencari nilai jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil pada data
tunggal dan data kelompok, rumusnya adalah sebagai berikut:
1
𝑄𝑑 = (𝑄 − 𝑄1 )
2 3
Contoh 1.15
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10
1 3
2
1 1
𝑄1 = (4 + 4) = 4, 𝑄2 = 7, 𝑄3 = (9 + 9) = 9
2 2
1 1 5
𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 ) = (9 − 4) = = 2,5
2 2 2
4. SimpanganRata-rata
Definisi
Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu daat terhadap
rataannya.
𝑘
1
𝑆𝑅 = ∑ 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
𝑛
𝑖=1
Contoh 1.16
1. Hitunglah simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika berikut ini:
9, 8, 5, 4, 6, 7
Jawab
9+8+5+4+6+7
Rataan hitung data di atas adalah x = = 6,5
6
𝑛
1
𝑆𝑅 = ∑|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
𝑛
𝑖=1
|x1 − x| + |x2 − x| + |x3 − x| + |x4 − x| + |x5 − x| + |x6 − x|
=
n
|9 − 6.5| + |8 − 6.5| + |5 − 6.5| + |4 − 6.5| + |6 − 6.5| + |7 − 6.5|
=
6
|2,5| + |1,5| + |−1,5| + |−2,5| + |−0,5| + |0,5|
=
6
9
=
6
= 1,5
Jadi, simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika adalah 1,5.
2. Hitunglah simpangan rata-rata data pada tabel berikut ini.
Interval Frekuensi
21-25 2
26-30 8
31-35 9
36-40 6
41-45 3
46-50 2
Jawab
Untuk menghitung simpangan rata-rata, data diwakili oleh titik tengah dari interval
data. Sebelum menghitung simpangan rata-rata kita harus mencari rataan
hitungnya terlebih dahulu. Perhatikan cara menghitungnya seperti dalam tabel di
bawah ini.
Interval Nilai Tengah Frekuensi f i xi |𝒙𝐢 − 𝐱| fi|𝒙𝐢 − 𝐱|
(xi) (fi)
21-25 23 2 46 11 22
26-30 28 8 224 6 48
31-35 33 9 297 1 9
36-40 38 6 228 4 24
41-45 43 3 129 9 27
46-50 48 2 96 14 28
Jumlah 30 1020 158
fx i i
1020
Rataan hitung : 𝑥̅ = i 1
k
34
f
30
i
i 1
1 158
Simpangan rata-rata 𝑆𝑅 = 𝑛 ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | = = 5,27.
30
5. Varians
Definisi
Varians atau ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data
terhadap rataannya.
Misalnya data 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 mempunyai rataan 𝑥̅ , maka ragam atau varians
(𝑆 ) dapat ditentukan dengan rumus:
2
𝑛
1
𝑆 2 = ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
𝑖=1
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆2 = ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − ( ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 )
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
1) Cara Simpangan
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆2 = ∑ 𝑓𝑖 𝑑𝑖 2 − ( ∑ 𝑓𝑖 𝑑𝑖 )
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Dengan 𝑑𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅ 𝑠
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆 2 = { ∑ 𝑓𝑖 𝑢𝑖 2 − ( ∑ 𝑓𝑖 𝑢𝑖 ) } ⋅ 𝑐 2
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Dengan 𝑢𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅ 𝑠
6. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi (S) dapat ditentukan dengan rumus:
𝑛
1
𝑆= √𝑆 2 = √ ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
𝑖=1
Contoh 1.17
1. Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data: 1, 3, 4, 5, 8, 10, 12, 13.
Jawab
𝑛= 8, 𝑥̅ = 7
8
= 36 + 16 + 9 + 4+ 1+ 9+ 25 + 36
=136
8
1 1
𝑆 2 = ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = (136) = 17
8 8
𝑖=1
𝑆 = √𝑆 2 = √17 = 4, 12
Jawab
Telah dihitung sebelumnya rataan 𝑥̅ = 73, 75 dan tabel tersebut dapat dilengkapi menjadi tabel
berikut:
Skor Frekuensi 𝒙𝒊 ̅ )𝟐
( 𝒙𝒊 − 𝒙 ̅ )𝟐
𝒇𝒊 (𝒙𝒊 − 𝒙
(𝒇𝒊 )
40-49 1 44,5 855,56 855,56
50-59 4 54,5 370,56 1482,25
60-69 8 64,5 85,56 684,48
70-79 14 74,5 0,56 7,88
80-89 10 84,5 115,56 1155,63
90-99 3 94,5 430,56 1291,69
Jumlah 40 5.477,49
6
1 1
𝑆 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 =
2 (5.477,49) = 136,94
𝑛 40
𝑖=1
𝑆 = √𝑆 2 = √136,94 = 11,70
Jadi nilai ragam dan simpangan bakunya adalah 136,94 dan 11,70.
DAFTAR PUSTAKA