Anda di halaman 1dari 4

OSF.

io OSF PREPRINTS
OSF Preprints (03)2020 https://doi.org/10.31219/osf.io/7w8xp

Penyajian Data, Variasi Data, dan Jenis Data


Ahmad Sudi Pratikno1,2*, Agitia Ayu Prastiwi1 dan Sila Ramahwati1
1 Department of Elementary Education, Graduate School, Yogyakarta State University, Yogyakarta 55281, Indonesia
2 Department of Islamic Elementary School Education, Faculty of Tarbiyah, Institut Agama Islam Al-falah As-sunniyyah, Jember 68167,
East Java, Indonesia

*
E-mail: ahmad.sudi2016@student.uny.ac.id

Received 25 October 2016


Accepted 24 December 2017
Published 24 March 2020

Abstract
Data presentation, variation, and type of data are the three main used in analyzing a study. Presentation of data is a way for
researchers to show the results of research to readers and display data to be analyzed. Some forms of data presentation such as
bar charts, line charts, pie charts, scatter diagrams, and symbol charts. Variations in data are more likely to be how data is
distributed. Variations in data types are homogeneous data and heterogeneous data. In the type of data, there are several types,
which are as follows dichotomous data, nominal, ordinal, interval, and others.

Keywords: data presentation, variation, type of data

1. Penyajian Data Diagram bentuk batang untuk data di atas


Data yang telah dikumpulkan untuk membuat laporan sebagai berikut.
atau analisis perlu diatur, disusun dan disajikan dalam
bentuk yang jelas dan baik. Data dapat disajikan dalam dua
cara yaitu dengan tabel dan diagram atau grafik. Bentuk
diagram yang biasa dipakai di antaranya adalah diagram
batang, diagram garis, diagram lingkaran, dan diagram
pencar.
a. Diagram Batang
Penyajian data dengan menggunakan gambar
atau balok disebut diagram batang (Matrikulasi S2,
2011:7). Untuk menggambar diagram batang
diperlukan sumbu datar atau sumbu tegak. Sumbu
Gambar 1. Diagram batang
datar dan sumbu tegak dibagi menjadi beberapa
skala bagian yang sama.
b. Diagram Garis
Contoh 1. Berikut ini adalah data pegawai PT ABC
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan
menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan tahun
keadaan yang serba terus menerus dalam periode
2006.
waktu yang tetap atau berkesinambungan, misalnya
Tabel 1. Data pegawai PT ABC suhu badan tiap jam, jumlah penjualan mobil tiap
tahun, jumlah penduduk tiap tahun, dan lain-lain.
Pada diagram garis terdapat dua sumbu yakni sumbu
datar dan sumbu tegak. Sumbu datar menyatakan
waktu sedangkan sumbu tegaknya menyatakan
kuantum atau nilai data (nilai, jumlah, biaya,
pendapatan, dan sebagainya). Penyajiannya menggu-
nakan gambar garis-garis lurus.
Penyelesaian:

25/03/2020 1 © 2020 OSF.io


OSF Preprints, 25(03) 2020 Pratikno, A.S. et al.,

Contoh 2. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata d. Diagram Pencar


Ujian Nasional SMP Harapan Bangsa dalam kurun Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua
waktu 6 tahun terakhir: variabel, dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat
dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan
Tabel 3. Nilai rata-rata UN SMP Harapan Bangsa gambarnya akan merupakan kumpulan titik-titik
Tahun Nilai Rata-rata yang terpencar. Karenanya, diagram demikian
2005 6,6 dinamakan diagram pencar (Matrikulasi, 2011: 11).
2006 6,8 Contoh 4.
2007 7,0
2008 7,5
2009 6,4
2010 6,8
2011 7,0

Coba sajikan data tersebut dalam bentuk diagram garis!


Penyelesaian:

Gambar 4. Diagram pencar

e. Diagram Lambang
Diagram lambang sangat cocok untuk menyajikan
data kasar sesuatu hasil sebagai alat visual bagi orang
Gambar 2. Data dalam bentuk diagram garis awam setiap satuan dijadikan lambang sesuai dengan
macam datanya.
c. Diagram Lingkaran Contoh 5.
Untuk menggambar diagram lingkaran,
gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi
menjadi beberapa sektor atau juring. Banyak sektor
dalam lingkaran menyatakan banyak keterangan
data yang akan disajikan, sedangkan besar sudut
pusat untuk masing-masing sektor sebanding dengan
besar nilai data yang disajikan. Dianjurkan titik
pembagian mulai dari titik tertinggi.
Contoh 3.

Gambar 5. Diiagram lambang

f. Diagram Peta (Kartogram)


Diagram peta sangat cocok untuk menyajikan
data yang ada hubungannya dengan tempat kejadian.
Salah satu contoh yang terkenal ialah peta prakiraan
cuaca yang disiarkan oleh TVRI setiap malam setelah
acara dunia.

Gambar 3. Diagram lingkaran

2
https://doi.org/10.31219/osf.io/7w8xp
OSF Preprints, 25(03) 2020 Pratikno, A.S. et al.,

Contoh 6. Akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar


penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
e. Jangkauan kuartil dan jangkauan persentil 10-90
Jangkauan kuartil disebut juga simpangan kuartil
atau semi antar kuartil atau deviasi kuartil
sedangkan jangkauan persentil 10-90 disebut juga
rentang persentil 10-90.
f. Koefisien variansi
Koefisien variansi merupakan angka yang ada pada
data.
3. Jenis Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan
kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat
Gambar 6. Kartogram dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan
sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Tidak semua
Pada umumnya data yang digunakan dalam angka dapat disebut data statistik. Angka dapat disebut
statistik adalah diagram dan tabel. Selain itu, dalam data statistik apabila dapat menunjukkan suatu ciri dari
penyajian data ada beberapa penyajian data yang lain suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta
seperti histogram, polygon frekuensi, ogive, keadaan mencerminkan suatu kegiatan lapangan tertentu.
kelompok, simpangan baku, dan angka baku. Salah Secara garis besar, jenis data dibagi atas dua macam
satu bentuk penyajian data adalah histogram. yaitu data dikotomi dan data kontimum.
Histogram digunakan untuk menyajikan data yang a. Data Dikotomi
telah disusun dalam distribusi frekuensi menjadi Data dikotomi disebut sebagai data deskrit, data
diagram. Sumbu mendatar menyatakan kelas kategorik atau data nominal. Data dikotomi merupakan
interval, dan sumbu tegak menyatakan frekuensi baik hasil penghitungan, sehingga tidak dijumpai bilangan
absolut maupun relatif. Yang dituliskan pada sumbu pecahan. Data dikotomi adalah data yang paling sederhana
datar adalah batas-batas kelas interval. Bentuk yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya. Contoh
diagramnya seperti diagram batang hanya pada dari data dikotomi adalah jenis kelamin dalam suatu kelas.
histogram sisi-sisi batang berdekatan. Misalnya laki-laki angka 1 dan perempuan angka 2.
2. Variasi Data b. Data kontimum
Dalam bidang statistika, variasi data dapat dikatakan Data kontimum terdiri atas tiga macam data yaitu:
sebagai dispersi. Dalam kondisi data yang bervariasi, data ordinal, data internal, dan data rasio. Ketiga macam
terdapat tiga jenis pembagiannya, yaitu data yang data-data tersebut diuraikan seperti berikut ini.
homogen (data yang terkandung sama), data heterogen Data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis,
(data yang di dalamnya terdapat bermacam-macam yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data
sampel), dan data yang relatif homogen. Data yang relatif ratio (Kerlinger, 1993). Berikut mari kita cermati
homogen ini adalah data yang tidak begitu relatif atau penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis data
beragam. Data homogen dicontohkan seperti 50 50 50 50 tersebut.
50 dengan rata-rata sebesar 50. Data relatif homogen c. Data nominal
dicontohkan seperti 50 40 30 60 70 dengan rata-rata Data nominal adalah suatu data yang hanya terpilah
sebesar 50. Data heterogen dicontohkan seperti 100 40 80 menjadi dua bagian atau dua pilihan, ataudua kategori
20 10 dengan rata-rata hitung 50. dimana yang satu dengan lainnya terpisah secara tegas
Selain itu, variasi data juga memiliki pengertian yakni (Kerlinger, 1993; Babbie, 1986; Gay, 1981). Contoh jenis
penyebaran dari nilai observasi terhadap nilai rata-rata. data nominal:
Beberapa jenis pengukuran dispersi (variasi data) sebagai • Laki-laki Perempuan
berikut. • Tua Muda
a. Jangkauan (Range) • Kota Desa
Selisih antara batas atas dari kelas tertinggi dengan • Ya Tidak
batas bawha dari kelas terendah. • Siang Malam
b. Simpangan rata-rata (Mean Deviation) • Sekolah Tidak sekolah
Jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan • Kaya Miskin
nilai rata-rata dibagi banyaknya data. • Lulus Tidak lulus dan seterusnya.
c. Varians (variance) d. Data ordinal
Rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data Data ordinal ialah suatu data yang menunjukkan
terhadap rata-rata hitungnya. urutan dalam kedudukan masing-masing data/data
d. Standar Deviasi urutan peringkat/jenjang yang tidak menunjukkan
kuantitas absolut (Kerlinger, 1993).

3
https://doi.org/10.31219/osf.io/7w8xp
OSF Preprints, 25(03) 2020 Pratikno, A.S. et al.,

Contoh data ordinal: ©2020 by the authors. Submitted for


• Peringkat kejuaraan. possible open access publication under the
• Urutan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. terms and conditions of the Creative
• Jenjang pendidikan. Commons Attribution (CC BY) license (http://creativecommons.
org/licenses/by/4.0/).
• Pemeluk agama/keyakinan.
• Kelompok etnik/suku.
• Jenis kendaraan.
• Kelompok makanan.
• Jenis pekerjaan, dll.
e. Data interval
Data interval adalah suatu data yang menunjukkan
jarak yang memiliki ciri nominal dan ordinal. Di samping
itu jarak keangkaan yang sama pada skala interval
mewakili jarak yang sama pula dalam hal pemilikan sifat
yang diukur.
Contoh data interval:
abcde
12345
a/1 = Tidak pernah Sangat tidak setuju
b/2 = Hampir tidak pernah Tidak setuju
c/3 = Pernah Ragu-ragu
d/4 = Kadang-kadang Setuju
e/5 = Selalu Sangat setuju
f. Data rasio
Data rasio/nisbat ialah data pengukuran yang sangat
tinggi, yang mempunyai ciri-ciri skala nominal, ordinal,
dan interval, dan juga memiliki nol mutlak atau nol natural
yang mengandung makna empirik. Jika suatu pengukuran
menggunakan nol pada suatu skala rasio, maka dapat
dikatakan bahwa obyek tertentu tidak memiliki sifat yang
sedang diukur. Angka-angka pada skala rasio menunjukan
besaran sesungguhnya pada sifat yang diukur. Untuk ilmu
sosial jarang sekali menggunakan skala rasio.
Contoh data skala rasio
Skor 8 mempunyai prestasi 2 x lebih baik dari yang
mendapatkan skor 4 dalam suatu mata pelajaran
(Kerlinger, 1993).

DAFTAR PUSTAKA

Kerlinger. (1993). Asas-asas Penelitian Behavioral (Terjemahan


Oleh Simatupang). Yogyakarta; Gadjah Mada University
Press.

Popham, James dan Sirotnik, A. Kennetha (1973). Educational


Statistics. New York: Harper and Row Publisher.

Pedazur, J. Elazar (1982). Multiple Regression in Behavioral


Research. New York: Saunders College Publishing.

Usman, Husaini dan S. Akbar Purnomo (1995). Statistika.


Yogyakarta: Grasindo Persada.

______ (2011). Statistika. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta.

4
https://doi.org/10.31219/osf.io/7w8xp

Anda mungkin juga menyukai