Anda di halaman 1dari 15

Statistika

Sumber: www.istockphoto.com
Kompetensi Dasar

• Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang


disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil pengukuran
dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram.

Pengalaman Belajar
• Mendeskripsikan berbagai penyajian data dalam tabel atau diagram/plot
tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
• Menyajikan data nyata dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang
sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi berdasarkan tabel distribusi
frekuensi dan histogram untuk menentukan ukuran pemusatan dan
penyebaran data.
• Menganalisis dan menyelesaikan masalah ukuran pemusatan dan
penyebaran data berdasarkan hasil pengukuran dan pencacahan data dalam
tabel distribusi frekuensi dan histogram.
Kajian tentang statistika dimulai oleh seorang berkebangsaan
Inggris, John Graunt (1620 – 1674) ketika ia sedang mengumpulkan
dan mempelajari catatan kematian di berbagai kota di Inggris.

Dia tertarik pada adanya pola yang dia temukan, bukannya


ketidakteraturan dari kematian individual. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa statistika pada mulanya merupakan ilmu
pengumpulan dan pengorganisasian data dari hasil kerja Graunt.

Adolph Quetelet (1796 – 1874), seorang ahli astronomi dari


Belgia mengemukakan bahwa dengan menggunakan teknik-
teknik dari teori peluang, ia dapat memprediksi tingkat
kriminalitas dan tingkat kematian dalam setahun.

Prediksi ini ternyata serupa dengan penggunaan peluang pada


sampel yang diambil dari kantong, dapat dipercaya mewakili
sifat dari keseluruhan barang di dalam kantong itu. Peristiwa ini
menunjukkan bahwa adanya keterkaitan erat antara statistika
dan teori peluang.
2.1 PENYAJIAN DATA

2.1.1 Diagram Garis

Untuk menyajikan perkembangan data yang kontinue, seperti


perkembangan populasi penduduk di suatu kota, suhu badan
pasien rumah sakit, curah hujan, omset penjualan barang di
suatu toko, atau tinggi permukaan air laut, paling baik dengan
mengguna kan diagram garis. Pada diagram garis sumbu X
(sumbu horizontal) biasanya digunakan untuk satuan waktu,
sedangkan sumbu Y (sumbu vertikal) digunakan untuk frekuensi.
Contoh:
Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja pada periode Januari – Juli
2016 ditunjukkan pada tabel berikut.

Data tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram garis (garis tunggal) seperti
pada gambar berikut.

Garis hubung tiap noktah yang berurutan bertujuan untuk menunjukkan


arah atau pola perubahan penjualan gula pasir tiap bulan.
Selain grafik garis tunggal, terdapat berbagai macam grafik garis lain di antaranya:
A. Grafik garis berganda (multiple line chart)
Grafik garis berganda adalah grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk
menggambarkan perkembangan beberapa hal atau kejadian sekaligus.
Contoh:
Tabel dan gambar berikut menunjukkan hasil penjualan (jutaan rupiah)
barang A dan B di toko “Harapan Siswa” tahun 2012–2016.
B.Grafik garis komponen berganda ( multiple component line chart)
Serupa dengan grafik garis berganda, akan tetapi garis yang teratas
atau terakhir menggambarkan masing-masing komponen.
Contoh:
Berdasarkan data pada tabel pada contoh sebelumnya, dapat digambarkan
grafik garis komponen bergandanya seperti gambar berikut.
C. Grafik garis persentase komponen berganda
(multiple percentage component line chart)
Serupa dengan grafik garis komponen berganda, hanya masing-masing komponen
dinyatakan sebagai persentase terhadap jumlah (total). Tabel berikut menunjukkan
persentase hasil penjualan jenis barang A dan B yang data statistiknya diambil dari
tabel pada awal.
2.1.2 Diagram Batang

Diagram batang adalah suatu penyajian data dengan mengguna kan batang-
batang arah vertikal atau horizontal. Panjang batang sesuai dengan jumlah
data masing-masing objek.

Contoh:
1. Tabel berikut menunjukkan data korban kecelakaan di Kabupaten
Wiyurejo.
2. Gambar berikut menunjukkan banyak absensi di suatu sekolah dalam
bulan tertentu disajikan dalam diagram batang arah horizontal.

2.1.3 Diagram Lingkaran


Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan
menggunakan sektor-sektor dalam suatu lingkaran. Diagram
ini sangat baik untuk menunjukkan perbandingan antara
objek yang satu dengan objek yang lainnya serta terhadap
keseluruhan dalam suatu penyelidikan. Gambar di samping
menunjukkan banyak minuman dalam satuan gelas yang
dijual oleh koperasi sekolah dalam suatu periode tertentu.
Contoh:
Tabel di samping menunjukkan anggota ekskul
olah raga SMA Pertiwi. Untuk membuat diagram
lingkaran, terlebih dahulu data kita tentukan
besar persentase tiap objek terhadap
keseluruhan data dan besar sudut pusat sektor
lingkaran yang dimaksud.

Jawab:
2.1.4 Diagram Batang Daun

Diagram batang daun ( stem and leaf plot) adalah suatu metode penyajian
data statistik dalam kelompok batang dan kelompok daun dari suatu set data.

Contoh:
Sajikan data berikut ini dalam diagram batang daun.
a. 1, 1, 2, 2, 3, 6, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 12, 14, 15, 15, 21, 22, 28
b. 8, 2, 7, 15, 9, 8, 12, 32, 25, 18, 22, 11

Jawab:
a. Diagram batang daun
Keterangan:
Lajur Batang menyatakan angka
puluhan, lajur Daun menyatakan
angka satuan.
b. Diagram batang daun

Kedua diagram batang daun di samping,


merupakan contoh pengelompokan data
dalam interval (skala) 10, yaitu; 0 – 9;
10 – 19; dan seterusnya. Berikut ini,
contoh pengelompokan data dalam skala 5,
yang datanya dari contoh di samping.

Keterangan:
0(0) ≡ 0 – 4
0(5) ≡ 5 – 9
1(0) ≡ 10 – 14 dan seterusnya.
Contoh:
Kelompokkan kedua set data berikut ini dengan menggunakan diagram
batang daun.
a. 22, 17, 18, 35, 50, dan 56
b. 32, 35, 8, 24, 49, dan 41

Jawab:
Kedua set data di atas dapat digabung pada batang yang sama
(back-toback stem plots).
LATIHAN PENYAJIAN DATA
1.Berikut adalah diagram garis mengenai moda angkutan pilihan pemudik pada hari raya Idul fitri
tahun 201

Anda mungkin juga menyukai