Anda di halaman 1dari 51

ALFIERY LEDA KIO, SE.

,MPH

1
Pengolahan Data:

 Untuk memperoleh data statistika, maka data yang


telah dikumpulkan dari elemen-elemen yang
diselidiki harus diolah.
 Arti mengolah data adalah merubah data mentah
untuk memperoleh keterangan-keterangan
ringkasan yang berupa angka-angka ringkasan.
 Data mentah yang dikumpulkan apabila diolah
apalagi disajikan dan dianalisis akan lebih
bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan.
 Pengolahan data dapat dilakukan dengan manual,
maupun dengan alat-alat elektronik (kalkulator,
komputer).
2
Beberapa contoh angka
ringkasan hasil pengolahan
data :
 Keterangan tentang jumlah
 Keterangan tentang rata-rata
 Keterangan tentang persentase
 Keterangan tentang rasio
 Keterangan tentang range
 Dsb.

3
Penyajian Data:
 Data statistika tidak cukup dikumpulkan,
diolah, dan dianalisis.
 Akan tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang
mudah dibaca/dipahami dan digunakan
sebagai dasar pembuatan keputusan.
 Bentuk penyajian data lebih bersifat seni dan
sangat dipengaruhi oleh tujuan pengumpulan
data, yaitu apa yang ingin diketahui dari
pengumpulan data.

4
Metode Penyajian Data

 Berupa angka-angka ringkasan.


 Berupa tabel (daftar)
 Berupa grafik / diagram

5
Angka-Angka Ringkasan:
Adalah data kuantitatif hasil pengolahan data.
Angka-angka ringkasan walaupun berguna
tetapi manfaatnya masih kurang, karena sulit
untuk digunakan sebagai bahan analisis.

Contoh :
 Jumlah mahasiswa tiap angkatan 500 orang.
 Hasil penjualan bulan ini Rp 500 juta.
 Biaya perbaikan Rp 290 ribu.
 Dsb.
6
Textular Presentation

Adalah merupakan….
 Merupakan gambaran umum tentang
kesimpulan hasil pengamatan
 Hanya digunakan untuk memberikan
informasi
 Banyak dipergunakan dalam bidang
sosial, ekonomi, psikolodi, dll dan
berperan sebagai hasil penelitian
kualitatif
7
Tabel / Daftar :

Definisi :
Merupakan kumpulan angka yang
disusun menurut kategori-kategori atau
karakteristik-karakteristik data sehingga
memudahkan dalam analisis data.

Bisa dipergunakan untuk menyajikan cross


section data dan time series data.

8
Ketentuan dalam membuat tabel,
a.l. :

Penyusunan tabel memerlukan identitas


seperti judul / nama tabel, judul baris/kolom,
catatan dan sumber.
Nama-nama sebaiknya disusun menurut
abjad.
Waktu disusun secara berurut / kronologis.

9
Nomor Tabel

Adalah ……..
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu maka
hendaknya diberi nomor agar mudah untuk
mencari kembali bila dibutuhkan.

Nomor tabel dapat diletakkan diatas sebelah


kiri sejajar dengan judul tabel atau ditengah
sesuai petunjuk penulisan

10
Judul Tabel

Artinya ……..
Setiap tabel yang disajikan harus diberi
judl karena dari tabel orang dapat
mengetahui tentang apa yang disajikan

Kalimat pada judul tabel harus singkat,


jelas dan berisi keterangan tentang apa,
dimana dan bilamana. Judul harus
konsisten dan menggambarkan isi tabel
11
No.
Judul Tabel
Catatan Pendahuluan

Judul Judul Kolom Jumlah


Kompartemen
Judul baris
Badan Tabel

 Catatan Kaki
 Sumber Data
12
Catatan Kaki

 Catatan kaki dimaksudkan untuk


memberi keterangan terhadap
singkatan atau ukuran yang digunakan.
 Biasanya dengan memberi tanda yang
sesuai dengan tanda yang terdapat di
kanan atas singkatan yang digunakan.
 Tanda yang dipakai biasanya * x
 Catatan kaki diletakkan dibawah kiri
tabel
13
Sumber Data

 Sumber data diletakkan di bagian


kiri bawah (dibawah catatan kaki)
 Sumber data mempunyai arti penting
bila data yang kita sajikan berupa
data sekunder
 Penulisan harus jelas dan lengkap,
seperti darimana data diambi, oleh
siapa, judul penyusunan dan
penerbitannya serta tahun peneritan
(tujuan agar mudah mendapatkan
sumber aslinya)
14
Macam-Macam Tabel (1):
Tabel satu arah (One Way Table) :
adalah suatu tabel yang menunjukkan 1 hal saja.

Contoh :
Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan tahun 2005

Pendidikan Jumlah (orang)


SMU 20
Diploma 35
Sarjana 25
Pasca Sarjana 5
Total Jumlah Karyawan 85

15
Macam-Macam Tabel (2):
Tabel dua arah (Two Way Table)
adalah suatu tabel yang menunjukkan 2 hal.

Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan


dan unit kerja, tahun 2005

Pendidikan Unit Kerja Jumlah


A B C Karyawan

SMU 10 10 0 20
Diploma 10 15 10 35
Sarjana 0 20 5 25
Pasca 0 0 5 5
Sarjana
Jumlah 20 45 20 85
16
Karyawan
Macam-Macam Tabel (3):
Tabel tiga arah (Three Way Table)
adalah suatu tabel yang menunjukkan 3 hal.

Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan, unit


kerja, dan jenis kelamin, tahun 2005

Pendd. Unit Kerja Jumlah


Jns Klm Jns Klm Jns Klm
L P L P L P
SMU 5 5 7 3 0 0 20
Diploma 10 0 8 7 6 4 35
Sarjana 0 0 10 10 5 0 25
Psc. Sarjana 0 0 0 0 4 1 5
Jumlah 15 5 25 20 15 5 85
17
Grafik / Diagram
 Definisi :
Adalah gambar-gambar yang menunjukkan
secara visual data berupa angka dan dibuat
berdasar tabel yang dibuat sebelumnya.
 Penyajian data dengan grafik/diagram lebih
komunikatif dan dalam waktu yang singkat
dapat diketahui suatu keadaan yang
memerlukan keputusan.
 Grafik dapat digunakan sebagi kesimpulan
tanpa kehilangan makna

18
Beberapa jenis grafik, al.
:
 Grafik garis (line chart), adalah grafik berupa
garis.
 Grafik batang (bar chart), adalah grafik
berupa batang.
 Grafik lingkaran (pie chart), adalah grafik
berupa lingkaran.
 Grafik titik (dot chart), adalah grafik berupa
titik.

19
Contoh grafik garis :
Digunakan untuk menjelaskan perkembangan suatu keadaan, misalnya
perkembangan harga beras, perkembangan produksi barang tertentu,
perkembangan impor pada kurun waktu tertentu.

Jumlah pegawai menurut jenis


kelamin dan pendidikan

400
J u m la h

300
200
100
0
Laki-laki Perempuan Jumlah
Jns ke lam in

SMU Sarjana Pas ca Sarjana

20
Contoh grafik batang:

Golongan

II

III

IV

0% 20% 40% 60%


Market Share (%)
21
Contoh grafik Lingkaran
:
Market Share
I
III 15%
10%
IV
15%

II
60%

22
Contoh grafik titik :

I
II

III

IV

0% 20% 40% 60%


Market Share (%)

23
24
Distribusi data :

 Adalah pola atau model penyebaran yang


merupakan gambaran kondisi sekelompok
data.

25
Bentuk distribusi
standar :
 Simetris
 Jika penyebaran data sebelah kiri dan kanan dari
nilai rata-rata populasi adalah sama.
 Menjulur ke kanan
 Jika data mengumpul dinilai-nilai yang kecil
(disebelah kiri) dan sisanya (data dengan nilai-nilai
besar) menyebar di sebelah kanan.
 Menjulur ke kiri
 Jika data mengumpul dinilai-nilai yang besar
(disebelah kanan) dan sisanya (data dengan nilai-
nilai kecil) menyebar di sebelah kiri.

26
Contoh bentuk distribusi
yang Simetri :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

27
Contoh bentuk distribusi yang
menjulur ke kanan (positif):

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

28
Contoh bentuk distribusi
yang menjulur ke kiri
(negatif):

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

29
Beberapa alat yang digunakan
untuk mendeteksi bentuk
distribusi :
 Histogram dan poligon  Distribusi
Frekuensi
 Diagram batang-daun
 Diagram kotak

30
Distribusi Frekuensi :
 Definisi :
Adalah metode statistik untuk menyusun
data dengan cara membagi nilai-nilai
observasi data ke dalam kelas-kelas-kelas
dengan interval tertentu.

31
Contoh :

Besarnya modal yang dimiliki 100


perusahaan di daerah A
Subyek : perusahaan di
daerah A
Jumlah : 100 perusahaan

32
BESAR MODAL dari 100 perusahaan
di daerah A (dalam juta $):
75 86 66 86 50 78 66 79 68 60
80 83 87 79 80 77 81 92 57 52
58 82 73 95 66 60 84 80 79 63
80 88 58 84 96 87 72 65 79 80
86 68 76 41 80 40 63 90 83 94
76 66 74 76 68 82 59 75 35 34
65 63 85 87 79 77 76 74 76 78
75 60 96 74 73 87 52 98 88 64
76 69 60 74 72 76 57 64 67 58
72 80 72 56 73 82 78 45 75 56
33
Catatan:
 Untuk mendapatkan gambaran dan
kesimpulan tentang data tersebut, dapat
dibuat tabel frekuensi atau distribusi
frekuensi.
 Tabel frekuensi atau distribusi frekuensi
berarti mendistribusikan data kedalam
beberapa kelas atau kategori, kemudian
menentukan banyaknya individu yang
termasuk kelas tertentu, yang disebut
frekuensi kelas.

34
Tabel frekuensi,
KLAS
sbb:
NILAI TENGAH SISTEM TALLY FREKUENSI
INTERVAL ( Xi ) (f)
30 - 39 34.5 II 2
40 - 49 44.5 III 3
50 - 59 54.5 IIIII IIIII I 11
60 - 69 64.5 IIIII IIIII IIIII IIIII 20
70 - 79 74.5 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 32
IIIII II
80 - 89 84.5 IIIII IIIII IIIII IIIII 25
IIIII
90 - 99 94.5 IIIII II 7
JUMLAH 100

35
Istilah-Istilah :

 30 - 39 …….. disebut kelas interval


 30 ………… disebut nilai batas kelas bawah
 39 ………… disebut nilai batas kelas atas
 29,5 ………... disebut nilai limit kelas bawah
 39,5 ………... disebut nilai limit kelas atas
 c = limit kelas atas - limit kelas bawah
……..…….. disebut panjang kelas
 Xi = (batas kelas bawah + batas kelas atas)/2
…………… disebut nilai tengah

36
KETENTUAN UMUM PEMBENTUKAN
DISTRIBUSI FREKUENSI (1):

1. Tentukan bilangan terbesar dan terkecil dalam


data mentah dan cari rentangnya (selisih antara
bilangan terbesar dan terkecil).
2. Bagi rentang dalam sejumlah tertentu kelas
interval yang mempunyai ukuran sama.
Pada umumnya :
Perkiraan panjang kelas = rentang dibagi dengan
banyaknya kelas interval.

37
KETENTUAN UMUM PEMBENTUKAN
DISTRIBUSI FREKUENSI (2):

Banyaknya kelas interval (k) sebaiknya antara


5 sampai 20 (tidak ada aturan umum yang
menentukan jumlah kelas).
Kriterium Sturges digunakan untuk
menentukan banyaknya kelas interval, yaitu
k = 1 + 3,322 log n
dimana k = banyaknya kelas interval
n = banyaknya observasi

38
KETENTUAN UMUM PEMBENTUKAN
DISTRIBUSI FREKUENSI (3):

3. Jika langkah 2 tidak mungkin (tidak dapat


dibagi dalam sejumlah kelas yang mempunyai
ukuran sama), maka gunakan selang kelas
yang ukurannya berbeda atau selang kelas
terbuka.
4. Tentukan banyaknya pengamatan yang jatuh
kedalam tiap selang kelas, yaitu menentukan
frekuensi kelas.

39
HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI
:
Adalah dua gambaran secara grafik dari distribusi
frekuensi.
Histogram terdiri dari himpunan siku empat yang
mempunyai :
◦ Alas pada sumbu mendatar dengan pusat pada nilai
tengah dan panjang sama dengan ukuran selang kelas
(panjang kelas)
◦ Luas sebanding terhadap frekuensi kelas.
Poligon frekuensi adalah grafik dari frekuensi kelas
yang dapat diperoleh dengan cara menghubungkan
titik tengah dari puncak siku empat dalam
histogram.

40
Bentuk histogram dan poligon
frekuensi sbb:

41
Grafik Histogram

 Histogram merupakan diagram balok


 Histogram menghubungkan antara tepi kelas
interval dengan pada sumbu horizontal (X) dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)

42
Histogram
Harga Saham

14
12
10
8
6
4
2

0
Tepi Kelas

43
Grafik Polygon

Menggunakan garis yang mengubungkan titik –


titik yang merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada
kelas tersebut

44
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5

45
Kurva Ogif
Merupkan diagram garis yang menunjukan
kombinasi antara interval kelas dengan
frekuensi kumulatif

46
Contoh Kurva Ogif

25
Frekuansi Kumulatif

20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas

47
TABULASI SILANG
 Tabulasi silang (Crosstabulation) merupakan metode
tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau lebih
variabel secara bersamaan/sekaligus.
 Tabulasi silang dapat digunakan jika:
 Salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya
kuantitatif
 Kedua variabel berupa variabel kualitatif
 Kedua variabel berupa variabel kuantitatif
 Sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan kelas
untuk kedua variabel yang digunakan.

48
DIAGRAM SCATTER
 Diagram scatter (scatter diagram)
merupakan metode presentasi secara grafis
untuk menggambarkan hubungan antara
dua variabel kuantitatif.
 Salah satu variabel digambarkan pada
sumbu horisontal dan variabel lainnya
digambarkan pada sumbu vertikal.
 Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang
ada menggambarkan hubungan yang terjadi
antar variabel.
49
POLA HUBUNGAN PADA DIAGRAM
SCATTER
y y y

x x x

Hubungan Positif Hubungan Negatif Tidak ada hubungan


Jika X naik, maka Jika X naik, maka antara X dan Y
Y juga naik dan Y akan turun dan
jika X turun, maka jika X turun, maka
Y juga turun Y akan naik

50
51

Anda mungkin juga menyukai