Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

STATISTIKA I

DOSEN PENGAMPU :

Ressa Priskila, S.T., M.T


NIP. 199403012019032016

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FATWA HIDAYATULLAH 223020503086


RAFAEL ARYAPATI SOEBAGIJO 223020503096
AHMAD IQBAL 223020503100

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2024
TUGAS HAL 37

SOAL DAN LATIHAN:


1. Jelaskan perbedaan tabel referensi dengan tabel ikhtisar!
2. Menurut pendapat Anda, mana penyajian data yang lebih baik
dalam bentuk tabel atau diagram? Berikan alasan Anda.
3. Berikan contoh penyajian tabel 1 arah, 2 arah dan 3 arah.
4. Jelaskan cara pembuatan diagram lingkaran dan penggunaan
dalam menyajikan data!
5. Buatlah diagram garis dan diagram batang dari data berikut:
Tahun Kredit Langsung
2003 1.722
2004 2.548
2005 3.742
2006 4.365
2007 6.938

Hasil Diskusi Kelompok :


1. Perbedaan Tabel Referensi dan Tabel Ikhtisar
Tabel Referensi Tabel Ikhtisar
memiliki fungsi sebagai menyajikan ringkasan data atau
“gudang keterangan” karena temuan utama dari dokumen.
tabel ini memberi keterangan- Data yang disajikan dalam tabel
keterangan yang terperinci dan ini seringkali berupa poin-poin
disusun khusus guna penting, statistik kunci, atau
kepentingan referensi. hasil utama yang ingin disorot
dari dokumen.
Tabel Referensi tidak terkait Tabel Ikhtisar juga tidak selalu
dengan distribusi frekuensi, terkait dengan distribusi
karena tujuannya adalah untuk frekuensi, tergantung pada
mencantumkan sumber-sumber konten dan tujuan tabel
yang dikutip atau dirujuk dalam tersebut. Namun, jika tabel
dokumen. Tidak ada variabel ikhtisar mencantumkan data
atau data yang dianalisis dalam atau hasil yang memerlukan
tabel referensi yang distribusi frekuensi, maka data
memerlukan distribusi tersebut mungkin disajikan
frekuensi. dalam bentuk distribusi
frekuensi untuk memperjelas
atau membandingkan temuan
utama.

2. Menurut kami, Penyajian data dalam bentuk tabel atau diagram masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan
sesuai konteks dan tujuan komunikasi. Tabel dapat menyajikan data
dengan detail dan presisi yang tinggi, memungkinkan perbandingan yang
jelas antar variabel atau kategori. Namun, untuk lebih memahami
informasi secara visual, diagram seperti grafik batang, garis, atau
lingkaran dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Diagram membantu
dalam menggambarkan pola, tren, atau hubungan antara variabel secara
lebih jelas dan mudah dipahami. Meskipun demikian, untuk analisis yang
lebih mendalam atau pemahaman yang lebih rinci, tabel mungkin lebih
efektif. Keduanya memiliki peran yang penting dalam menyajikan
informasi, dan penggunaan yang tepat akan tergantung pada kebutuhan
spesifik dari tujuan komunikasi yang ingin dicapai.
3. Contoh Penyajian Data 1 Arah, 2 Arah, dan 3 Arah
a. Penyajian Tabel 1 Arah
Penyajian tabel satu arah adalah cara untuk mengatur data dalam
satu variabel atau kategori tunggal. Tabel ini memiliki satu baris
judul dan beberapa baris untuk menampilkan data dalam kolom.
Setiap baris mewakili satu entri data yang terkait dengan variabel
atau kategori yang sama. Ini memudahkan perbandingan data dan
identifikasi tren.
Contoh tabel :
Nama Siswa Nilai Ujian
Ahmad 85
Fadli 85
b. Penyajian Tabel 2 Arah
Ilham 98

Penyajian tabel dua arah adalah metode untuk mengorganisir data


yang melibatkan dua set variabel atau kategori. Tabel ini terdiri dari
baris dan kolom, di mana setiap sel dalam tabel mewakili kombinasi
dari kedua variabel tersebut. Ini memungkinkan untuk menampilkan
hubungan dan pola antara dua variabel atau kategori secara
terstruktur dan mudah dipahami.
Contoh tabel :

Nama Siswa Nilai UTS Nilai UAS


Ahmad 85 95
Fadli 85 98
Ilham 98 97

c. Penyajian Tabel 3 Arah


Penyajian tabel tiga arah melibatkan tiga dimensi variabel atau
kategori. Tabel ini terdiri dari baris, kolom, dan lapisan, di mana
setiap sel dalam tabel mewakili kombinasi dari ketiga variabel
tersebut. Ini memungkinkan untuk menampilkan hubungan dan pola
antara ketiga variabel tersebut secara terstruktur dan komprehensif.
Contoh tabel :

Rata- Rata Rata- Rata


Kelas
Nilai UTS Nilai UAS
A 85 95
B 85 98
C 98 97
4. Cara pembuatan diagram lingkaran
a. Ubahlah nilai data absolut ke dalam bentuk persentase untuk masing-
masing kategori
b. Ubahlah nilai data dalam bentuk persentase ke dalam satuan derajat
untuk masing-masing kategori.
c. Gambar lingkaran utuh, dan lalu tarik garis sembarang dari titik
tengah lingkaran menuju ke garis lingkaran mana saja.
d. Masukkan kategori-kategori lainnya ke dalam lingkaran yang sesuai
dengan arah jarum jam
e. Setiap kategori di dalam lingkaran diberi warna yang berbeda.
f. Setiap kategori di dalam lingkaran hendaknya diberi identitas.

Contoh Pembuatan Diagram Lingkaran :

Diatas adalah contoh tabel awal :


Langkah 1. Mengubah data ke dalam bentuk presentase untuk masing-
masing jenis kendaraan.

Langkah 2. Mengubah nilai presentase untuk ke dalam satuan derajat


masing-masing jenis kendaraan.
Langkah 3. Membuat diagram lingkaran seperti dibawah ini :

Langkah 4. Membuat diagram kue yang diledakkan sebagaimana


disajikan pada gambar dibawah ini :
5. Diagram Garis dan Diagram Batang Dari Data Berikut:
Tahun Kredit Langsung
2003 1.722
2004 2.548
2005 3.742
2006 4.365
2007 6.938

Langkah – langkah Membuat Diagram Garis di Excel :


a. Pertama Masukan semua data ke dalam excel
b. Blok tabel yang ingin dibuat diagram garis
c. Masuk ke menu insert lalu pilih menu “charts” seperti pada gambar
dibawah :

d. Kemudian “ more scatter charts “ lalu saat muncul pop up seperti


gambar berikut pilih line :

e. Pilih diagram garis yang anda ingin gunakan kemudian klik “OK”.
Berikut Diagram Garis dari data diatas :

Diagram Garis
8,000 2008
7,000 2007
6,000
2006
5,000
2005
4,000
2004
3,000
2003
2,000
1,000 2002

0 2001
1 2 3 4 5

Kredit Langsung Tahun

Gambar 1. Diagram Garis (Tugas Nomor 5 hal 37 )

Langkah – langkah Membuat Diagram Batang di Excel :


a. Pertama Masukan semua data ke dalam excel
b. Blok tabel yang ingin dibuat diagram garis
c. Masuk ke menu insert lalu pilih menu “charts” seperti pada gambar
dibawah :

d. Kemudian “ more scatter charts “ lalu saat muncul pop up seperti


gambar berikut pilih line :
e. Pilih diagram batang yang anda ingin gunakan kemudian klik
“OK”.

Berikut Diagram Batang dari data diatas :

Diagram Batang
8,000
6,938
7,000

6,000

5,000
4,365
4,000 3,742

3,000 2,548
2,000 1,722

1,000

0
2003 2004 2005 2006 2007

Gambar 2. Diagram Batang (Tugas Nomor 5 hal 37 )

PEMBAHASAN TUGAS HAL 57


Pada tugas halaman ini mahasiswa diminta untuk menyelesaikan beberapa
tugas yaitu :
1. Jelaskan tentang pen gertian distribusi frekuensi ?
2. Apakah perbedaan frekuensi relatif dan frekuensi persentase ?
3. Jelaskan ketentuan dalam menyusun distribusi frekuensi
4. Buatlah tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi frekuensi
kumulatif dan gambarkan grafik poligon frekuensi dari data nilai
pelajaran IPS di Samarinda sebagai berikut :
79 49 48 74 81 98 87 80 63 60
80 84 90 91 93 82 70 78 83 82
70 71 92 38 56 81 74 73 60 67
68 72 85 51 65 93 83 86 89 63
90 35 83 73 74 35 86 88 76 63
92 93 76 71 90 72 67 75 88 70
80 91 61 72 97 91 88 81 66 88
70 4 99 95 80 59 71 77 79 75

Hasil Diskusi Kelompok :


1. Distribusi Frekuensi adalah cara untuk mengatur, menyusun, dan
meringkas data menjadi lebih sederhana. Data tersebut didapatkan dari
hasil penelitian dan diolah sedemikian rupa agar tidak menyulitkan sang

peneliti. Distribusi diambil dari bahasa Inggris 'distribution' yang artinya


pembagian atau penyaluran. Sedangkan frekuensi dalam istilah statistika
adalah kumpulan variabel yang berbentuk angka. Dengan demikian,
prinsip dari distribusi frekuensi pada dasarnya adalah bagaimana frekuensi
dari variabel yang dilambangkan dengan angka itu telah tersalur, terbagi,
tersebar, dan terpancar. Dalam pembuatan sebuah distribusi frekuensi akan
terdapat bagian-bagian yang terpakai, antara lain:
1. Kelas atau kelompok nilai data
2. Batas Kelas yaitu nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan
kelas yang lain.

3. Tepi Kelas yakni batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk
angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
4. Titik tengah kelas yaitu nilai data yang terletak ditengah-tengah
kelas.

5. Interval adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan


kelas yang lain.

6. Panjang interval kelas ialah jarak antara tepi atas kelas dan tepi
bawah kelas.

7. Frekuensi kelas yaitu banyaknya data yang termasuk kedalam kelas


tertentu.

2. Perbedaan antara frekuensi relatif dan frekuensi persentase adalah dalam


cara penyajian. Frekuensi relatif dinyatakan sebagai perbandingan dalam
bentuk pecahan atau desimal antara 0 dan 1, sedangkan frekuensi
persentase dinyatakan dalam bentuk persentase antara 0% dan 100%.
Meskipun keduanya menggambarkan konsep yang sama, yakni proporsi
atau persentase dari masing-masing kategori terhadap total, frekuensi
persentase memberikan ukuran yang lebih intuitif dalam bentuk persentase
yang lebih mudah dimengerti oleh banyak orang.

3. Dalam menyusun distribusi frekuensi, ada beberapa ketentuan yang perlu


diperhatikan agar distribusi tersebut dapat memberikan gambaran yang
jelas dan akurat tentang data yang diamati. Berikut adalah beberapa
ketentuan penting dalam menyusun distribusi frekuensi:

1. Menentukan Rentang Kelas (Interval): Rentang kelas atau interval


harus ditentukan dengan bijak. Rentang kelas yang terlalu lebar
dapat menyembunyikan detail dalam data, sementara rentang kelas
yang terlalu sempit dapat membuat distribusi menjadi tidak efisien
atau sulit dibaca. Rentang kelas harus cukup luas untuk menampung
sebagian besar data, tetapi cukup sempit untuk memperlihatkan
variasi di dalamnya.
2. Menentukan Jumlah Kelas: Jumlah kelas yang tepat juga penting.
Jumlah kelas yang terlalu sedikit dapat menghasilkan gambaran
yang terlalu umum, sementara jumlah kelas yang terlalu banyak
dapat menyebabkan kehilangan informasi dan membuat distribusi
terlalu rumit. Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan
jumlah kelas, seperti aturan Sturges atau aturan Scott.
3. Memasukkan Data ke dalam Kelas yang Tepat: Setiap titik data
harus dimasukkan ke dalam kelas yang sesuai berdasarkan nilai atau
rentang nilainya. Ini memastikan bahwa tidak ada data yang hilang
atau terabaikan dalam penyusunan distribusi frekuensi.
4. Menentukan Titik Tengah Kelas (Midpoint): Titik tengah kelas
sering digunakan untuk merepresentasikan kelas tersebut dalam
distribusi frekuensi. Ini dihitung sebagai rata-rata dari batas bawah
dan batas atas kelas. Titik tengah kelas membantu dalam
menampilkan data dengan lebih baik daripada hanya menggunakan
batas kelas saja.
5. Menghitung Frekuensi Absolut: Frekuensi absolut dari setiap kelas
adalah jumlah pengamatan atau data yang jatuh dalam kelas tersebut.
Ini adalah langkah pertama dalam menyusun distribusi frekuensi
6. Menghitung Frekuensi Relatif: Frekuensi relatif dari setiap kelas
diperoleh dengan membagi frekuensi absolut kelas tersebut dengan
jumlah total pengamatan. Ini menggambarkan proporsi dari masing-
masing kelas terhadap keseluruhan data.
7. Menghitung Frekuensi Kumulatif: Frekuensi kumulatif adalah
jumlah dari frekuensi absolut dari kelas itu sendiri dan kelas
sebelumnya dalam distribusi frekuensi. Ini membantu dalam melihat
distribusi secara keseluruhan dan mengidentifikasi nilai-nilai yang
lebih tinggi atau lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai