No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
Tabel 1. Baris kolom
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom,
akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk
1
menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel,
faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k
kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh Banyak Murid Sekolah Di Kota Bengkulu Menurut
Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2018
JENIS JUMLAH
KELAMIN TINGKAT SEKOLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Tabel 2. Tabel kontingensi
3. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi
pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel
silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi
dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau
keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian,
pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh.
Tabel silang satu variable digunakan untuk
menggambarkan data dengan menampillkan satu
karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara
tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah
keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh:
Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A
tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data
2
sebagai berikut:
Tabel 2.2
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Penyajian
Siswa Laki - Siswa
Data dalam
Laki Perempuan
bentuk tabel
1 Matematika 8 3 11
silang dua 2 Kimia 4 6 10
variable 3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
3
variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi
panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi
kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi,
sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi
bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai
tengah dari masing-masing kelas.
FREKUENSI
10
9
8
7
6 FREKUENSI
5
4
3
2
1
0
51 – 58 – 65 – 72 – 79 – 86 – 93 –
57 64 71 78 85 92 99
2. Grafik poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi
frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa
garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya
adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.
3. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-
garis polygon. Gambar polygon sering tidak rata karena adanya
perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri
mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan
dengan meratakan garis gambar polygon yang tidak rata dan
terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
4
& FREKUENSI
25
20
15 & FREKUENSI
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik
bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam
grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan
jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang
ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam
membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis
vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1
tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:
5
NILAI
120
100
80
60 NILAI
40
20
0
1 2 3 4 5
Ujian Semester ke
6
c. Teknik Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Contoh :
Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50
siswa di smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:
No Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6
Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai
berikut:
1. Cari persentase masing-masing data tersebut.
Sangat Suka =
Suka =
Tidak Suka =
Sangat Tidak Suka =
2. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.
Sangat Suka =
Suka =
Tidak Suka =
Sangat Tidak Suka =
7
Perbandingan pendapat siswa mengenai
matematika
12%
24%
Sangat Suka
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
38%
26%
8
DAFTAR PUSTAKA
Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.