Anda di halaman 1dari 7

Modul 2

Statistik Deskriptif : Penyajian Data


Pertemuan Ke-3

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat:


1. Menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
2. Menyajikan data dalam bentuk Histogram dan Poligon

A. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL


Ada beberapa jenis tabel yang akan dibahas pada bagian ini, namun sebelum membahas jenis-
jenis tabel, ada beberapa aturan ketika akan menyajikan data dalam bentuk tabel, yaitu:
1) Judul tabel
a. Judul tabel harus ditempatkan di bagian atas tabel dan ditempatkan dengan rata tengah.
b. Judul tabel hendaknya ditulis dengan huruf capital dan diberi nomor sesuai dengan bab
tempat dimana tabel tersebut akan ditempatkan serta nomor yag menunjukkan urutan
tabel.
Contoh 2.1:
Tabel 2.1 adalah tabel yang berada di Bab II dengan urutan tabel yang kedua pada bab
tersebut.
c. Judul tabel ditulis secara sigkat dan jelas meliputi masalah apa, dimana masalah itu terjadi,
kapan masalah itu terjadi dan satuan objek yang dipermasalahkan bila ada.
d. Judul tabel dapat ditulis dalam beberapa baris dengan tiap barisnya menunjukkan sebuah
kalimat lengkap
e. Hindari pemisahan kata judul tabel pada setiap barisnya

Contoh 2.2:
TABEL 2.1
NILAI ULANGAN MATEMATIKA 25 ORANG SISWA
KELAS V SD NEGRI 102 SUNGAI KERJAN
KABUPATEN BUNGO
TAHUN AJARAN 2021/2022

2) Judul Kolom
a. Hendaknya ditulis secara singkat dan jelas
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknya tidak dilakukan pemisahan kata pada setiap barisnya
3) Judul Baris
a. Hendaknya ditulis secara singkat dan jelas
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknay tidak dilakukan pemisahan kata pada setiap barisnya.
4) Untuk menunjukkan identitas terhadap data, berikan keterangan disebelah kiri bawah tabel
tersebut untuk menjelaskan dari mana data tersebut diperoleh. Dengan memberikan
keteragan tersebut pembaca data akan mengetahui dari mana sumber data yang dijelaskan,
apakah berdasarkan hasil peneltiannya atau merupakan data yang fiktif.
5) Untuk data yang mengandung keterangan waktu, gunakan susunannya secara berurutan,
misalnya untuk data hari dimulai dari senin, selasa, rabu kamis, dan seterusnya. Nama bulan

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 1


sesuai dengan urutannya seperti Januari, Februari, Maret dan seterusnya. Untuk tahun juga
dimulai dari yang terkecil misalnya 2000, 2001, 2002, 2003 dan seterusnya.
6) Untuk data lain yang mengandung kategori kelompok atau sifat disusun secara beraturan
menurut kebiasaan, misalnya aktif dulu kemudian sedang dan kurang. Baik dahulu kemudian
jelek, besar dahulu baru kemudian sedag dan kecil, laki-laki dahulu baru kemudian perempuan .

JENIS – JENIS TABEL


a) Tabel Frekuensi
Contoh 2.3:
Diketahui nilai ujian tengah semester matematika kelas V di SD Kayuambon yang terdiri dari
25 orang siswa sebagai berikut:

8 6 7 7 7 6 7 8 8
9 9 10 8 8 6 7 7 7
8 9 10 8 8 8 7

Langkah-langkah pembuatan tabel frekuensi:


1. Buatlah tabel yang terdiri dari kolom dan beberapa baris.
2. Tentukan judul kolom sesuai dengan jenis masalah
3. Buatlah Tally/turus untuk membantu menentukan jumlah frekuensi setiap nilai data
sehingga dihasilkan tabel seperti berikut:

TABEL 2.1
NILAI ULANGAN MATEMATIKA 25 ORANG SISWA
KELAS V SD NEGRI 102 SUNGAI KERJAN
KABUPATEN BUNGO
TAHUN AJARAN 2021/2022

Nilai Data Tally/Turus Frekuensi


6 III 3
7 IIII III 8
8 IIII III 9
9 III 3
10 II 2
JUMLAH 25

b) Tabel Baris Kolom


Tabel baris kolom adalah tabel/daftar yang terdiri dari baris dan kolom, dimana setiap
pertemuan suatu tabel dan kolom menunjukkan data yang yang karakteristiknya ditunjukkan
oleh nama baris dan kolom tersebut. Berdasarkan daftar 2.2, Anda dapat menafsirkan data
bahwa jumlah siswa kelas 1 pada tahun 2006 adalah 25 orang yang terdiri dari 12 orang siswa
laki-laki dan 13 orang perempuan. Dan seterusnya. Perhatikan bahwa karakteristik data yang
bisa ditasirkan dari tabel tersebut dilakukan dengan membaca judul baris dan kolom pada
tabel tersebut. Penafsiran yang lain masih bisa Anda lakukan dengan cara membaca judul
baris dan kolom pada tabel tersebut.

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 2


Contoh 2.4:
TABEL 2.2
JUMLAH SISWA SDN 102 SUNGAI KERJAN
KABUPATEN BUNGO
TIGA TAHUN AKADEMIK TERAKHIR

JENIS 2020/2021 2019/2020 2018/2019


KELAMIN S.Ganjil S.Genap S.Ganjil S.Genap S.Ganjil S.Genap
Laki-Laki 229 173 216 214 238 236
Perempuan 243 190 212 213 228 225
JUMLAH 472 363 428 427 466 461

c) Tabel Distribusi Frekuensi


Contoh 2.5:
Prestasi Belajar mahasiswa PGSD dalam Mata Kuliah “Statistika ”, seperti tertera pada data
berikut ini.
65 82 66 67 68 69 70 70 70 70
71 73 71 72 72 72 72 72 72 73
73 71 74 74 74 74 74 74 74 75
75 75 75 75 76 77 78 79 79 80

Selanjutnya untuk membuatnya menjadi data dalam bentuk distribusi frekuensi bergolong, maka
beberapa langkah berikut ini perlu ditempuh.
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
Dari contoh 2.5 diperoleh:
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
2. Menentukan jangkauan (range) dari data.
Range (R) = data tertinggi – data terendah = 82 – 65 = 17
3. Menentukan banyaknya kelas ( k )
Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess:

k = 1 + 3,3 log n Maka;

K = 1 + 3,3 log 40
Keterangan: = 1 + 5,3 = 6,3 ≈ 6
k = banyak kelas
n = banyaknya data

4. Menentukan lebar interval kelas

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 (𝑅)


Lebar interval kelas (i) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑘)

lebar kelas sebaiknya bilangan ganjil karena untuk menghindari titik tengah yang pecahan
atau desimal.

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 3


Maka:
17
Lebar interval kelas (i) = = 2,8 ≈ 3
6

5. Tentukan nilai batas bawah kelas interval pertama.


- Mengambil nilai terkecil yang ada pata data
- Mengambil nilai yang lebih kecil dari data terkecil namun anda harus pastikan bahwa nilai
data terbebsar akan masuk pada kelas interval terakhir.
6. Masukakan nilai data pada kelas interval. Untuk melakukannya Anda bisa menggunakan
bantuan tally/turus dengan menambahkan sebuah kolom pada daftar distribusi frekuensi,
seperti saat membuat daftar frekuensi.

Dari langkah 5 & 6 diperoleh:


Interval Kelas Tally/Turus Frekuensi
63 – 65 I 1
66 – 68 III 3
69 – 71 IIII III 8
72 – 74 IIII IIII IIII I 16
75 – 77 IIII II 7
78 – 80 IIII 4
81 – 83 I 1

B. PENYAJIAN DATA BERBENTUK DIAGRAM


1) Histogram
Histogram adalah grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Histogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi. Pada histogram:
• Batang-batangnya saling melekat atau berhimpitan.
• Grafik dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histogram ke titik
tengah batang histogram yang lain.
• Agar supaya diperoleh grafik yang tertutup harus dibuat dua kelas baru dengan panjang
kelas sama dengan frekuensi nol pada kedua ujungnya di kiri dan kanan.
• Pembuatan dua kelas baru itu diperbolehkan karena grafik histogram merupakan kurve
tertutup.
• Pada pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu.
• Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan interval kelas (batas bawah dan batas atas
masing-masing kelas) dan sumbu tegak (sumbu Y) menyatakan frekuensi.

Langkah-langkah membuat histogram:


1. Membuat absis dan ordinat, berbanding seperti 10 : 7
2. Absis diberi nama “Nilai“ dan ordinat diberi nama “Frekuensi“, atau f
3. Membuat skala pada absis dan ordinat. Perskalaan pada absis ini tidak perlu sama
dengan perskalaan pada ordinat. Hal yang penting adalah skala pada absis harus dapat
memuat semua nilai (dan oleh karena histogram dibuat atas dasar batas nyata, maka
skala-skala pada ordinat harus dapat memuat frekuensi tertinggi).

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 4


4. Mendirikan segiempat-segiempat pada absis. Tinggi masing-masing segiempat harus
sama dengan (sesuai dengan) frekuensi tiap-tiap nilai variabelnya. Segiempat-
segiempat ini berimpit satu sama lain pada batas nyatanya.

Contoh 2.6:

TABEL 2.3
DISTRIBUSI NILAI MATEMATIKA SISWA LAKI-LAKI
SDN 102 SUNGAI KERJAN

Nilai Batas Nyata Frekuensi


8,5
8 7,5 4
7 6,5 23
6 5,5 28
5 4,5 16
4 3,5 1
Jumlah 72

Dari tabel 2.3 dapat dibuat histogram sebagai berikut:

Gambar 2.1 Histogram NIlai Matematika Siswa Laki-laki di SDN 102 Sungai Kerjan

Cobalah untuk membuat Histogram menggunakan data distribusi frekuensi pada contoh 2.5!

2) Grafik Poligon
Untuk membuat grafik poligon, sebenarnya tidak ada perbedaan penting antara grafik histogram
dengan grafik poligon. Perbedaan dalam hal ini terletak hanya pada:
a. Grafik histogram “lazimnya” dibuat dengan mengunakan batas nyata, sedangkan grafik
poligon selalu menggunakan titik tengah.
b. Grafik histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang grafik poligon berwujud garis-garis
atau kurve (garis-garis yang sudah dilicinkan).

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 5


Grafik poligon disebut juga grafik poligon frekuensi, dibuat dengan menghubung-hubungkan titik-titik
koordinat (pertemuan titik tengah dengan frekuensi tiap kelas) secara berturut-turut. Sebagai contoh,
dapat dibuat grafik poligon dari data pada tabel 1.9. sebelumnya.

Contoh 2.7:
TABEL 2.4
DISTRIBUSI FREKUENSI DATA PRESTASI BELAJAR ”STATISTIKA PENDIDIKAN” MAHASISWA
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Interval kelas Titik Tengah Frekuensi


70 – 74 72 1
65 – 69 67 3
60 – 64 62 4
55 – 59 57 9
50 – 54 52 9
45 – 49 47 11
40 – 44 42 5
35 – 39 37 4
30 – 34 32 2
Jumlah 48

Dari data tabel 2.4 diperoleh grafik poligon sebagai berikut:

Gambar 2.2 Poligon Data Presitasi Belajar Statistika Pendidikan Mahasiswa PGSD

Catatan:
Masih banyak penyajian data seperti : Piechart, Ogive, Garis, batang, piktogram. Untuk itu,
dipersilahkan kepada mahasiswa untuk dapat memperkaya diri melalui self-learning.

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 6


C. DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Dameis S.,dan Saiful Anwar. 2017. Modul Statistika Pendidikan. Tanggerang Selatan:
UNPAM PRESS
Awalludin, dkk.2008. Statistika Pendidikan. Departemen Pendidikan nasional, 215 hal.
Kustituanto, Bambang.,Rudy Badrudin. 1994. Statistika I (Deskriptif). Jakarta: Gunadarma.
Malik, Adam.,Minan Chusni. 2018. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: CV. Budi Utama
Saleh, Syarbaini. 2018. Statistika Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita.
Sugiyono.2006.Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

D. LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas!

1. Berikut ini data nilai mahasiswa Program Studi PGSD semester 5 pada mata kuliah Statistik
Pendidikan.

92 50 52 83 85 78 75 61 65 69
89 82 73 65 78 79 47 50 90 71
72 75 79 75 81 70 70 60 61 51
70 70 60 79 47 90 52 55 81 77
55 87 72 75 73 75 55 91 71 86
50 90 71 91 71 86 83 83 88 86

Berdasarkan data di atas:


a. Sajikanlah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
b. Sajikanlah dalam bentuk histogram.
c. Sajikanlah dalam bentuk Poligon.

Modul 2 Statistik Deskriptif (Penyajian Data) – Pertemuan Ke-2 | 7

Anda mungkin juga menyukai