Anda di halaman 1dari 23

STATISTIKA

2. 3.

PENDAHULUAN 1. Kepentingan Ukuran Statistik Bagi Data Pendeskripsian Data

III. Pendeskripsian Data

Penyajian data statistik yang besar menjadi bentuk yang ringkas dan kompak, dibutuhkan. Ukuran numerik pemusatan dan ragam sebagai deskripsi bagi pengamatan belum cukup. Ukuran-ukuran dan belum dapat menjelaskan semua ciri yang penting. Informasi dipertajam : data asal diringkas dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik yang sesuai.

3.1. Sebaran Frekuensi


Ciri penting data diolah melalui pengelompokan data ke dalam beberapa kelas, dan Dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam tiap kelas Susunan daiam bentuk tabel, disebut sebaran frekuensi. Data yang sebaran frekuensi disebut data yang telah dikelompokkan. Pengelompokan data dalam selang-selang agar diperoleh gambaran yang lebih baik terhadap populasi. Resiko : hilangnya identitas tiap-tiap pengamatan

Tabel 1. Sebaran Frekuensi bagi Bobot 50 Ikat Padi

Bobot (Kilogram) 7- 9 10-12 13-15 16-18 19-21

Banyaknya 2 8 14 19 17

Tabel 1 Sebaran Frekuensi bagi Bobot 50 Ikat Padi

Tabel 1 adalah sebaran frekuensi bobot 50 ikat padi, yang dicatat sampai kilogram terdekat, Ada 5 selang kelas, yaitu 7-9, 10-12. 13-15, 16-18, dan 19-21. limit kelas : nilai terkecil dan terbesar tiap selang kelas limit bawah kelas, adalah bilangan kecil 10 (pada selang 10 -12), limit atas kelas adalah bilangan besar,12 Selang 10-12, data (kilogram) diperoleh 8 pengamatan, adalah bobot semua ikat padi yang beratnya >9.5 kilogram tetapi < 12.5 kilogram. Batas Kelas : adalah bilangan 9.5 dan 12.5 bagi selang terkait. Batas kelas bawah adalah bilangan 9.5, sedangkan batas kelas atas adalah 12.5 Bilangan 12.5 menjadi batas kelas bawah dari selang 13 - 15.

Tabel 1 Sebaran Frekuensi bagi Bobot 50 Ikat Padi


Batas kelas dinyatakan satu desimal > pengamatan asalnya Tujuan : menjamin tidak ada pengamatan yang jatuh tepat pada batas kelas, menghindari keraguan pengamatan masuk kelas mana. Banyaknya pengamatan yang masuk dalam suatu kelas tertentu disebut frekuensi kelas dengan lambang huruf f. Lebar kelas suatu kelas adalah selisih batas atas kelas dengan batas bawah kelas. Kelas-kelas memiliki lebar kelas yang sama, lambang huruf c. Dalam tabel, nilai c = 3 kilogram. Titik tengah kelas : titik tengah antara batas atas dan batas bawah kelas, atau nilai antara kedua limit kelas. Pada Tabel titik-titik tengah kelas adalah 8,11,14,17, dan 20.

Tabel 2 Sebaran Frekuensi bagi Bobot 50 Ikat Padi


Selang Kelas Batas Kelas

7-9 10-12 13-15 16-18 19-21

6.5 - 9.5 9.5 -12.5 12.5 -15.5 15.5 -18.5 18.5 -21.5

Titik Tengah Kelas

8 11 14 17 20

Frekuensi(f)

2 8 14 19 7

Tabel 2 Sebaran Frekuensi bagi Bobot 50 Ikat Padi

Tabel 1 adalah jenis sebaran frekuensi yang biasa disajikan dalam laporan-laporan Untuk kepentingan statistik lebih bermanfaat bila disajikan dalam bentuk sebaran yang lebih terinci, seperti Tabel 2. Tabel 2 dilengkapi infornasi tambahan ciri-ciri deskriptif lain. Contoh data mentah Tabel 3, produksi padi 40 petak sawah (ton) untuk disusun sebaran frekuensinya.

Tabel 3 Produksi Padi Sawah

2.2 3.4 2.5 3.3 4.7 3.7 3.0 2.6

4.1 1.6 4,3 3.1 3.8 3.1 4.7 3.7

3.5 3.1 3.4 3.7 3.2 3.3 3.9 3.1

4.5 3.3 3.6 4.4 2.6 4.1 1.9 3.4

3.2 3.8 2.9 3.2 3.9 3.0 4.2 3.5

Tabel 3 Produksi Padi Sawah


Tahap pertama : tetapkan berapa banyaknya kelas. Kelas tgt keperluan, denganpertimbangan ukuran contoh. Prinsip : banyaknya kelas < banyaknya pengamatan, agar diperoleh manfaat pengelompokan. Pengelompokan akan menghilangkan identitas pengamatan individu, terlalu sedikit akan membuang terlalu banyak informasi. Banyaknya selang kelas antara 5 sampai 20. Semakin sedikit data, semakin sedikit banyaknya kelas Tabel.3, gunakan 7 selang kelas. Lebar kelas harus cukup besar sehingga ketujuh kelas tersebut dapat mencakup semua data. Penentuan lebar kelas : wilayah data dibagi dengan banyaknya selang kelas.

Tabel 3 Produksi Padi Sawah


Wlayah 4.7 - 1.6 = 3.1, lebar kelas 3.1/7 = 0.443. Lebar kelas harus angka yang sama dengan pengamatan,dibulatkan c = 0.5. Selanjutnya dimulai dari selang yang paling bawah 1.5, maka batas bawah selang adalah 1.45. Kemudian tambahkan lebar kelas, 0.5, sehingga batas atas kelas 0.95, dengan limit atas kelas untuk selang yang pertama 1.9. Titik tengah kelas bagi kelas adalah rata-rata limit atas dan limit bawahnya, (1.5 + 1.9)/2 = 1.7. Batas-batas kelas serta selang-selang lainnya dapat diperoleh dengan menambahkan lebar kelas 0.5 sampai selang ke 7, Terakhir : menghitung banyaknya pengamatan pada masing-masing kelas pada kolom frekuensi. Kontrol : junlahkan kolom frekuensi untuk memastikan semua pengamatan Hasil lihat Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran Produksi Padi Sawah


Selang Kelas Batas Kelas Titik Tengah Kelas Frekuensi

1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5

-1.9 -2.4 - 2.9 - 3.4 - 3.9 - 4.4 - 4.9

1.45 -1.95 1.95 -2.45 2.45 -2.95 2.95 -3.45 3.45 -3.95 3.95 -4.45 4.45 - 4.95

1.7 2.2 2.7 3.2 3.7 4.2 4.7

2 1 4 15 10 5 3

Langkah-langkah membuat sebaran frekuensi bagi segugus data yang besar dapat diringkaskan sebagal berikut: : 1. Tentukan banyaknya selang kelas yang diperlukan. 2. Tentukan wilayah data tersebut. 3. Bagilah wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untuk menduga lebar selangnya. 4. Tentukan limit bawah kelas bagi selang yang pertama dan kemudian batas bawah kelasnya. Tambahkan lebar kelas pada batas bawah kelas untuk mendapatkan batas atas kelasnya. 5. Daftarkan semua limit kelas dan batas kelas dengan cara menambahkan lebar kelas pada limit dan batas selang sebelumnya. 6. Tentukan titik tengah kelas bagi masing-masing selang dengan merata-ratakan limit kelas atau batas kelasnya. 7. Tentukan frekuensi bagi masing-masing kelas. 8. Jumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasiinya sama dengan banyaknya total pengamatan.

3.2 . Penyajian Grafik


Informasi sebaran frekuensi dalam bentuk tabel lebih mudah ditangkap bila disajikan sebagai grafik. Gambar visual sangat menbantu memahami ciri-ciri penting yang pada sebaran frekuensi. Grafik data numerik biasa disajikan sebagai diagram batang/balok, Gambar 1 berdasarkan data Tabel 4. Kesimplan Gambar 1 : 1) kebanyakan produksi padi adalah dan 3.0 sampai 3.4 ton/ha, 2) hanya sedikit yang produksinya kurang dan 2.5 ton/ha, 3) tidak ada sawah yang mencapai produksi lebih dari 4.9 ton/ha. Dalam diagram balok, sebagai lebar balok (selang kelas sebaran frekuensinya), frekuensi tiap kelas (tinggi balok).

Grafik 1 Contoh Diagram Batang/Balok


16 14 12 10 8 6 4 2 0 1.5-1.9 2.0-2.4 2.5-2.9 3.0-3.4 3.5-3.9 4.0-4.4 4.5-4.9 Column 1

Grafik 1 Contoh Diagram Batang/Balok

Diagram balok sudah dapat menyampaikan dengan cepat informasi data dalam bentuk yang ringkas, tetapi dapat disajikan dalam bentuk histogram. Histogram berbeda dengan diagram balok, lebar balok menggunakan batas kelas dan bukan limit kelas. Dengan batas kelas sebagai lebar balok, maka ruang antara balok-balok hilang, memberikan bentuk yang kompak (libat Gambar 2),

Gambar 2. Histogram Frekuensi


16 14 12 10 8 6 4 2 0 1.45-1.95 1.95-2.45 2.45-2.95 2.95-3.45 3.45-3.95 3.95-4.45 4.45-4.95

Gambar 2. Histogram Frekuensi

Untuk kasus tertentu akan lebih baik bila sumbu tegaknya menyatakan frekuensi relatif atau persentase. Grafiknva yang disebut histogram frekuensi relatif atau histogram persentase, bentuk yang persis sama dengan histogram frekuensi, hanya saja skala tegak berbeda. Cara lain penyajian data numerik dalam bentuk grafik yang disebut poligon frekuensi. Poligon frekuensi adalah memplotkan frekuensi kelas terhadap titik tengah kelas, kemudian dihubungkan titiktitik berurutan dengan garis lurus. Poligon frekuensi kumulatif bagi suatu data diperlihatkan dalam Gambar 4.

Grafik 3 Poligon Frekuensi


16 14 12 10 8 6 4 2 0 1.5 - 2.0 - 2.5 - 3.0 - 3.5- 4.0- 4.51.9 2.4 2.9 3.4 3.9 4.4 4.9

Line 1

Gambar 4. Poligon Frekuensi Kumulatif


45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1.5- 2.0- 2.5- 3.0- 3.5- 4.0- 4.51.9 2.4 2.9 3.4 3.9 4.4 4.9

Line 1

TEORI STATISTIK

1. 2. 3. 4. 5.

Teori Peluang Sebaran Normal Teori Penarikan Contoh Pendugaan Parameter Pengujian Hipotesis

ANALISIS STATISTIK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Statistik Pembandingan Analisis Varian Analisis Korelasi Analisis Regresi Sederhana Analisis Regresi Berganda Tabel Kontigensi dan Uji Chi Square Statistik Non Parametrik

Anda mungkin juga menyukai