Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI IF TUNGGAL

Fungsi IF merupakan salah satu fungsi pada Microsoft Excel dalam kelompok atau kategori logical yang
digunakan untuk melakukan uji logika tertentu. Fungsi IF pada Excel akan melakukan evaluasi terhadap uji
logika tertentu yang akan menghasilkan nilai TRUE jika kondisi terpenuhi, dan nilai FALSE jika kondisi
tidak terpenuhi.
Fungsi IF biasanya menggunakan operator perbandingan dalam melakukan uji logika, yaitu operator: Sama
Dengan (=), Lebih Besar Dari (>), Kurang Dari (<), (Lebih Besar atau Sama Dengan (>=), Kurang Dari atau
Sama Dengan (<=), dan Tidak Sama Dengan (<>).

Fungsi IF dengan format lengkap adalah sebagai berikut :

=IF (logical_test;value_if_true;value_if_false)

dimana :
1. logical_test merupakan syarat dari percabangan.
2. value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
3. value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.

Sebagai contoh, dari nilai UAS, seperti pada gambar di bawah ini, akan ditentukan apakah mahasiswa tersebut
lulus atau tidak. Maka pada sel C3 ketik formula =IF(B3>60,"Lulus",”Tidak Lulus") kemudian tekan
tombol Enter. Selanjutnya copy formula hingga sel C7 atau arahkan kursor ke sudut kanan bawah sel C2
hingga muncul tanda +, lalu drag hingga sel C7. Hasilnya akan tampak seperti di bawah ini

Gambar Penggunaan Fungsi IF

FUNGSI IF BERCABANG
Fungsi IF bercabang adalah menggunakan fungsi IF sebagai argument dari fungsi IF lainnya.
Formula Fungsi IF Bercabang ini secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

=IF
(logical_test1;value_if_true1;IF(logical_test2;value_if_true2
; IF(logical_testN;value_if_trueN;value_if_false)))
Sebagai contoh kita akan melakukan konversi nilai UAS mahasiswa ke dalam bentuk nilai huruf seperti
gambar berikut:
Gambar Nilai Ujian
Maka untuk mencari nilai huruf dari data pada gambar di bawah ini, dapat dilakukan dengan mengetikkan
rumus berikut pada sel E5, kemudian drag sel tersebut hingga E9, maka akan keluar hasil seperti pada gambar.
Rumus yang digunakan:
=IF(D5<50,"E",IF(D5<60,"D",IF(D5<75,"C",IF(D5<85,"B","A"))))

Gambar Contoh Fungsi IF Bercabang


LATIHAN
FUNGSI HLOOKUP DAN VLOOKUP
Fungsi ini merupakan fungsi yang digunakan untuk mengisi data pada tabel berdasarkan data pada tabel
lainnya atau tabel referensi tertentu dengan menggunakan suatu nilai kunci yang spesifik atau berdasarkan
kunci tertentu.
VLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk vertical (datanya tersusun kebawah).
Data yang paling kecil urutannya diletakkan di bagian atas, berurut semakin besar kebawah.
HLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk horizontal (datanya tersusun mendatar).
Data yang paling kecil urutannya diletakkan di bagian kiri, berurut semakin besar kekanan.

Rumus VLOOKUP
Fungsi : Untuk pembacaan suatu tabel secara vertikal
Bentuk umum : =VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;
range_lookup)
Keterangan:
Lookup_value: Nilai atau sel referensi yang dijadikan
kunci dalam pencarian data
Table_array: Tabel ketentuan atau range penyimpanan
data yang ingin dicari
Col_index_num: Nomor baris yang ingin diambil
nilainya untuk fungsi VLOOKUP
Range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE

Langkah pengisian Nama Barang:


1. Tempatkan penunjuk sel pada sel E6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(C6,$d$14:$F$16,3)
3. Copy/drag hasil tersebut sampai data terakhir

Rumus HLOOKUP
Fungsi : Untuk pembacaan suatu tabel secara horizontal
Bentuk umum : =HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;
range_lookup)
Keterangan:
Lookup_value: Nilai atau sel referensi yang dijadikan
kunci dalam pencarian data
Table_array: Tabel ketentuan atau range penyimpanan
data yang ingin dicari
row_index_num: Nomor baris yang ingin diambil nilainya
untuk fungsi HLOOKUP
Range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE

Langkah pengisian Harga Satuan


1. Tempatkan penunjuk sel pada sel E6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(C6,$E$13:$G$15,2)
3. Copy/drag hasil tersebut sampai data terakhir

GRAFIK
Data biasanya dibuat dalam bentuk tabel. Selain dalam bentuk tabel, data bisa juga ditampilkan dalam bentuk
grafik. Orang awam biasanya akan lebih mudah untuk membaca sebuah data dengan menggunakan grafik
daripada membaca di tabel. Tampilan grafik juga sangat berpengaruh terhadap mudah tidaknya pembacaan
data. Grafik dengan warna-warna khusus akan lebih enak dan mudah untuk dianalisa ketimbang semua data
ditampilkan dengan warna yang sama dan monoton. Setiap item diberi warna yang berbeda dengan item yang
lain.
Grafik yang dibuat pada ms excel hasilnya akan sangat akurat. Berbeda kalau kita membuat grafik secara
manual, akan sangat jauh berbeda. Seperti kita ketahui bersama, bahwa tampilan grafik bisa berupa column,
pie, bar, line, area, scatter, dan lain-lain. Nah disini kita akan belajar membuat grafik di Ms Excel secara
dasarnya saja.
1. Buatlah data yang akan dibuat grafik dalam bentuk tabel. Sebagai contoh bisa dilihat gambar dibawah
ini.

2. Blok range data yang akan dibuat grafiknya (B4:E7), lalu pilih Tab Insert, kemudian pilih mode chart
yang diinginkan pada grup menu Charts
3. Contoh kita ingin menggunakan mode chart 3-D Clustered Column seperti gambar dibawah ini, saat kita
klik mode chart tersebut maka grafik secara otomatis akan muncul pada lembar kerja excel tersebut.

4. Dapat dilihat bahwa antara grafik dan data saling terhubung. Jika data di tabel diubah, maka secara
otomatis grafik juga akan berubah. Ukuran grafik dapat diperbesar/perkecil dengan drag pojok cart area
kearah keluar/dalam kemudian atur sesuai dengan keinginan. Tampilan grafik juga bisa dirubah dengan
cara mengklik grafik, kemudian pilih desain yang diinginkan pada Tab Chart Tools Design, kemudian
klik desain yang sesuai, maka tampilan grafik akan langsung berubah.

Menu-menu pada Tab Design:


a. Add Chart Element : Menambahkan elemen ke dalam chart
b. Quick Layout : Mengganti layout chart secara cepat
c. Change Color : Merubah warna chart
d. Chart Styles : Mengubah dan memilih jenis tampilan grafik
e. Switch Row/Column : Mengganti data baris/kolom
f. Select Data : Merubah data grafik
g. Change Chart Type : Mengganti tipe grafik
h. Move Chart Location : Merubah lokasi chart apakah akan ditempatkan di
sheet yang sama atau sheet lain

5. Menambahkan elemen pada chart dapat dilakukan dengan cara klik grafik, lalu pada Tab Design pilih
Add Chart Element.

Element chart diantaranya adalah:


a. Axes : Menentukan permunculan aksis untuk sumbu X
(Horizontal) atau sumbu Y (Vertical)
b. Axis Title : Memberikan judul pada sumbu X pada categories (X) axis
dan pada sumbu Y menggunakan value (Y) axis
c. Chart Title : Memberi judul gradik pada chart title
d. Data Labels : Menentukan tampil/tidaknya label dalam grafik serta
menentukan jenis labelnya
e. Data Tables : Menampilkan data tabel dalam grafik
f. Error Bars : Menunjukkan besarnya variasi dari data-data yang
ditampilkan
g. Gridlines : Menambah atau menghilangkan garis-garis sekat vertical
atau horizontal
h. Legend : Menentukan tampil/tidaknya legend alam grafik, sekaligus
menentukan posisi penempatan legend
i. Trendline : Menambahkan sebuah garis kecenderungan atau trendline
dalam grafik
LATIHAN MS EXCEL 2
LATIHAN MS EXCEL 3
LATIHAN MS EXCEL 2

Ketentuan Soal:
1. Simpan file dengan judul "EXCEL2-NIM"
2. Tabel Kode : Silahkan isi sendiri urutannya secara acak, dengan pilihan kode yaitu: JT, DL, MT, GG,
dan THT
3. Tabel Nama Dokter dan Jenis Kelamin : Menggunakan rumus VLOOKUP berdasarkan tabel
ketentuan
4. Tabel Spesialis :
 Jika Kode = JT, Maka Spesialis = Spesialis Jantung
 Jika Kode = DL, Maka Spesialis = Spesialis Penyakit Dalam
 Jika Kode = MT, Maka Spesialis = Spesialis Mata
 Jika Kode = GG, Maka Spesialis = Spesialis Gigi
 Jika Kode = THT, Maka Spesialis = Spesialis THT
5. Tabel Umur :
 Jika Kode = JT, Maka Umur = 51 tahun
 Jika Kode = DL, Maka Umur = 42 tahun
 Jika Kode = MT, Maka Umur = 55 tahun
 Jika Kode = GG, Maka Umur = 47 tahun
 Jika Kode = THT, Maka Umur = 35 tahun
6. Tabel Obat :
 Jika Jenis Obat = Generik, Maka Harga Obat = 30.000
 Jika Jenis Obat = Keras, Maka Harga Obat = 100.000
 Jika Jenis Obat = Sedang, Maka Harga Obat = 50.000
 Jika Jenis Obat = Antibiotik, Maka Harga Obat = 200.000
7. Tabel Jasa Dokter adalah 80% dari Harga Obat
8. Tabel Discount merupakan 2,5% dari Jasa Dokter, kemudian ditambahkan dengan Harga Obat
9. Total Bayar merupakan hasil dari penjumlahan Jasa Dokter dan Harga Obat, dikurangi Discount
10. Total Jasa Dokter, Total Harga Obat, dan Total Discount dicari menggunakan rumus SUM
11. Total Jasa Dokter Penyakit Mata dan Total Harga Obat Anti Biotik dicari menggunakan rumus
SUMIF
12. Discount Tertinggi menggunakan rumus MAX
13. Harga Obat Terendah menggunakan rumus MIN
14. Rata-rata Jasa Dokter menggunakan rumus AVERAGE
15. Jumlah Jenis

Anda mungkin juga menyukai