Anda di halaman 1dari 18

CARA MERANGKING DATA

Kegiatan merangking data sangat identik dengan kegiatan belajar mengajar, sebagai seorang pengajar
(pendidik) terkadang dalam tugasnya tidak lepas dari nilai, yah nilai, nilai yang diperlukan untuk
menganalisis kemampuan peserta didiknya. Selain nilai, guru juga perlu tahu peringkat yang dicapainya,
berada diposisi berapakah si A, atau urutan berapa si A.
Nah untuk menghitung rangking sekarang sudah tidak susah lagi. Dengan Applikasi yang populler seperti
Microsoft Excel pekerjaan tersebut dapat di lakukan dengan mudah.
Rumus dasar : =rank(number; ref; order)

Number adalah nilai yang akan dijadikan dasar rangking. Untuk contoh kasus diatas sel dari Nilai
Rata-Rata yang menjadi dasar untuk perankingan (sel C4).
Ref berupa range yang diabsolutkan dari kolom yang menjadi dasar merangking (range
$C$4:$C$11) .
Order bersiafat opsional. Jika tidak dicantumkan maka dianggap bernilai 0. Parameter ini hanya
mengijinkan nilai 0 dan 1. Jila diberi nilai 0, maka rangking dalam bentuk descending yaitu nilai
tertinggi menjadi rangking 1. Jila diberi nilai 1, maka rangking dalam bentuk ascending yaitu nilai
terendah menjadi rangking 1. untuk kasus ini parameter order dapat diabaikan atau diberi 0.

Sehingga rumus untuk rangking dapat ditulis sebagai berikut:


=RANK(C4,$C$4:$C$11,0)
atau
=RANK(C4,$C$4:$C$11)
Parameter ketiga (order) dapat tidak ditulis jika bernilai 0.

Berikut langkah-langkah sederhana cara merangking Data (merangking nilai siswa):

Buka file Excel Nilai siswa atau Siapkan data siswa beserta nilai yang sudah dimasukkan, seperti
lihat contoh:

Jumlahkan terlebih dahulu data setiap siswa jika belum di jumlah.


Ketikkan rumus pada cell G8 =RANK(
Klik nilai jumlah siswa, dalam contoh Cell F8, sehingga menjadi:

Pisahkan statemen dengan tanda , atau ; sesuaikan dengan setting komputer anda. sehingga
menjadi dan blok seluruh nilai (jumlah) siswa dari awal hingga akhir, dalam contoh F8:F18
Kemudian tekan tombol F4 untuk meng-ABSOLUT-kan data. sehingga akan berubah menjadi :

Ketik pembatas statement-nya seperti langkah 5 diatas.


dan ketikan angka 0 atau 1 (angka 0 artinya nilai yang tinggi peringkat 1, jika disisi angka 1 nilai
terendah urutan no 1)
ketik tanda kurung ) dan tekan tombol enter kemudian baru di copy kebawah sesuai dengan jumlah
siswa. Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :

Demikian tahap demi tahap cara merangking data nilai siswa


PENGGUNAAAN FUNGSI LOOKUP

Fungsi : Untuk mencari data tertentu dari suatu tabel secara vertical.
Rumus : =VLOOKUP(Nilai_Kunci;Range_Tabel;Offset_Kolom; Range_Lookup)
Contoh Soal
Ketik soal seperti pada gambar beserta tabelnya

Penyelesaian :
Rumus yang digunakan pada cell D8 :
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;2;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 100.000 yang diambil kolom ke-2 dari tabel dengan
nilaikunci golongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data GAJI lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell E8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;3;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 1.500 yang diambil kolom ke-3 dari tabel dengan nilai
kuncigolongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data UANG MAKAN lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell F8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;4;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 10.000 yang diambil kolom ke-4 dari tabel dengan nilai
kuncigolongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TUNJANGAN lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell G8:
=SUM($D8;$F8)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 111.500 yang diambil penjumlahan antara Gaji, Uang
Makandan Tunjangan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TOTAL GAJI lainnya.

Fungsi Lookup Reference


Seringkali kita menghadapi permasalahan seperti pada gambar dibawah ini :
Permasalahan yang akan diselesaikan adalah mengisi Gaji Pokok berdasarkan data yang ada di atasnya. Hal
ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan percabangan IF, misalnya untu mengisi sel D8 dapat
digunakan rumus =IF(C3=1,$B$2,IF(C3=2,$B$3,IF(C3=3,$B$4,$B$5))).
Penyelesaian tersebut dapat digunakan jika jumlah golongan yang ada hanya sedikit dan tidak akan berubah,
bagaimana jika jumlah golongan mencapai 100 atau lebih ?
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas telah disediakan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP
dengan bentuk fungsinya adalah:

VLOOKUP (lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup])


dan
HLOOKUP (lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup]) ,
dimana :
lookup_value adalah data yang akan dicocokkan.
table_array adalah tempat pencarian data.
col_index_num adalah data pada kolom keberapa yang hendak diambil.
range_lookup (optional) adalah nilai logika yang dimasukkan, jika diisi TRUE maka akan dicari
sampai data terdekat, sedang jika diisi FALSE maka akan dicari data yang persis sama.

Pemakaian VLOOKUP untuk kasus di atas adalah pada sel D8 akan kita masukkan rumus
=VLOOKUP(C8,$A$2:$B$5,2), dimana C8 adalah data kunci yang akan dicocokkan, $A$2:$B$5 adalah
area pencarian data termasuk kunci pencarian dan data yang akan diambil, dan 2 adalah menunjukkan kolom
ke-2 dari range tersebut adalah data yang diambil.
Atau dengan cara lain dengan menggunakan function wizard sebagai berikut :
1. Letakkan kursor pada sel C8
2. Klik Insert -> Function
3. Pilih kategori Lookup & Reference

4. Pilih Menu VLOOKUP. Klik OK.


5. Pada menu VLOOKUP Wizard pilih atau ketik sel C8.
6. Klik tombol Browse pada Cell Range , Blok A1 hingga B5 , judul kolom tidak usah dipilih.

7. Tambahkan tanda $ untuk Range, sehingga menjadi $A$2:$B$5 , tanda $ ini untuk menjadikan sel
absolut agar jika di copy ke sel dibawahnya tidak berubah referensinya.
8. Ketik 2 dimana akan mengembalikan ke 2 pada Col_index_num, untuk lebih jelasnya bisa dilihat
ilustrasi pada gambar :

9. Klik OK, kemudian Copykan ke sel dibawahnya. Hasil akhirnya seperti di gambar :

Sebagai pedoman dalam pemakaian VLOOKUP ini adalah kunci pencarian harus berada di kolom paling
kiri dari table_array dan kunci pencarian tersebut hars dalam keadaan sudah terurut.
Pemakaian HLOOKUP sama dengan VLOOKUP, perbedaannya hanya dalam hal penyusunan datanya, yaitu
kalau VLOOKUP datanya disusun secara vertikal sedangkan kalau HLOOKUP datanya disusun secara
horisontal.
Penggunaan Fungsi IF dalam Microsoft Excel
Fungsi IF merupakan fungsi logika, yang artinya suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar jika
syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi. Secara umum rumus fungsi IF dalam
Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
IF(Logical_Test;Value_if_True;Value_if_false) atau
IF(Syarat;Hasil_Jika_Syarat_Terpenuhi;Hasil_Jika_Syarat_Tidak_Terpenuhi)
Dimana:
logical_test merupakan syarat dari percabangan.
value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard adalah sebagai berikut :

Klik pada sel D3.


Klik dari menu Klik Insert - > Function , kemudian muncul window seperti ini , pilih Fungsi IF, klik
OK

Ubah setting pada window fungsi IF seperti berikut :

Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah karena di sel C3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan
penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50, yang artinya jika data di cell C3
lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan
teks Lulus pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang
akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks Tidak Lulus pada isian value_if_false, yang artinya jika pada
logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.

Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya.


Pemberian tanda merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa
kalimat atau string.
Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut :

Dari gambar diatas kita dapat menggunakan fungsi IF untuk memberikan hasil pada keterangan
berdasarkan nilai yang didapat. Coba buat tabel seperti pada gambar diatas, dengan mengosongkan data
keterangan karena akan diisi menggunakan rumus fungsi IF. Setelah selesai coba masukan rumus berikut ini
pada sel D3.
=IF(C3<=50;Tidak Lulus;Lulus)
Kemudian tekan enter untuk melihat hasilnya, setelah terlihat hasilnya coba copy kan rumus tersebut untuk
sel D4 sampai dengan D7.
Fungsi IF diatas adalah fungsi IF sederhana, kita bisa menggabungkan beberapa fungsi bersamaan dengan
Fungsi IF.

Fungsi IF : Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk:
=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah)

Fungsi AND, OR dan NOT : Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes kondisi. Fungsi AND
dan OR maksinal berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT hanya mempunyai satu argumen logika,
mempunyai bentuk:

AND(logika1,logika2,,logika30)
OR(logika1,logika2,,logika30)
NOT(logika)

Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak
kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara
bertingkat.

Percabangan beberapa Tingkat


Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan
tambahan salah satu fungsi AND , OR atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan
adalah sebagai berikut :
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika benar;Nilai jika salah)

Studi kasus : sebuah perusahaan akan merekrut tenaga satuan pengaman ( satpam ) dengan ketentuan
:pengalaman kerja minimal empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi
administrasi dengan kriteria tersebut , pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti syarat selanjutnya ,
sedangkan yang tidak memnuhi syarat dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalafungsi
seperti berikut ini :
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35); Wawancara; Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan
penerapan fungsi tersebut dalam baris rumus worksheet.
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang
diselesaikan dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik ,
berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Ujian Huruf
0 59 : E
60 74 : D
75 84 : C
85 94 : B
95 100 : A
Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam lembar kerja seperti pada gambar berikut :

Contoh Fungsi IF berrcabang Sel E5 diisi dengan rumus :


=IF(D5<60;"E";IF(D5<75;"D";IF(D5<85;"C";IF(D5<95;"B";"A"))))

Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk menmapilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria
tertentu, misalnya dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai A. Untuk
itu telah disediakan sebuah fungsi yaitu :
=COUNTIF(range,criteria)
dimana pada area yang sidebutkan di range akan dicari berapa jumlah sel yang sesusai dengan criteria.
Contoh =COUNTIF(B2:B57,A) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi A pada range B2 sampai
B57.
Pada contoh sebelumnya , dikembangkan untuk mencari Jumlah Lulus dan Tidak Lulus , sehingga nantinya
akan menjadi seperti dibawah ini :

Untuk dapat menambahkan hasil tersebut , lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut
melalui function wizard:
Sedangkan untuk mendapatkan julah yang tidak lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10
sebagai berikut melalui function wizard:

Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu nilai formula dan nilai
acuan. Yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya , adalah nilai formula , dimana semua nilai
yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung , misal =A1 * 20. Angka 20 merupakan nilai
formula. Sedangkan pada beberapa keadaan dimana nilai tersebut sering berubah , bisa kita gunakan nilai
acuan agar tidak perlu merubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan , Excel
menyediakan fasilitas Fungsi Lookup , fungsi ini akan melihat nilai pada tabel yang lain apakah nilai yang di
cocokan ada pada tabel tersebut , untuk kemudian diambil nilainya.

Fungsi-Fungsi Statistik dalam Excel dan Contoh


Penggunaannya
Function (fungsi) adalah sederetan atau sekumpulan formula yang sudah disediakan oleh Excel untuk
melakukan operasi tertentu dengan menggunakan nilai yang disebut argument. Sebagai contoh, fungsi SUM
akan menjumlahkan nilai semua cell pada range. Argument (argument) dapat berupa bilangan, teks, nilai
logika (TRUE atau FALSE), array, atau alamat cell/range. Jenis argument yang kita berikan harus sesuai
dengan ketentuan yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan. Argument dapat berupa nilai konstan,
formula, atau fungsi lain.
Berikut merupakan fungsi statistik dalam Excel yang sering digunakan dalam aplikasi pekerjaan.
AVERAGE
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,).
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.

COUNT
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan. Parameter/argument
yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu tidak akan dihitung.
Syntax: COUNT(nilai1,nilai2,).
Contoh:
Jika kita memiliki data

=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3.

COUNTA
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax: COUNTA(nilai1,nilai2,).
Contoh:
Jika kita memiliki data

=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.

MAX
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.

FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang
sudah diketahui.
Syntax: FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui).
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan
tempe RASA LANGIT. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG
sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam
ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:

Karena Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200
ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan jumlah mesin
yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe,
karena itu kita dapat mencoba untuk memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel
sebagia berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/
hari?

FREQUENCY
Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita berikan dan
mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi FREQUENCY ini menghasilkan nilai
berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10
(array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin
mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita
masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu
dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:

MEDIAN
Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,).
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.

MIN
Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MIN(bilangan1,bilangan2,).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.

GROWTH
Penjelasan: Menghitung nilai pertumbuhan dengan menggunakan data yang sudah diketahui. Karena
fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan fungsi ini, maka jangan
lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari).
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT. Setelah sukses dalam tahun-
tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus
meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang
dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke
belakang (bulan 11 16) sebagai berikut:

Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array formula
di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17
adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.

QUARTILE
Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan. Kuartil diperlukan
untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax: QUERTILE(data,no_kuartil).
No_kuartil Nilai yang dihasilkan
0 Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
1 Kuartil pertama 25%.
2 Kuartil kedua 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
3 Kuartil ketiga 75%
4 Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.

MODE
Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data yang
diberikan.
Syntax: MODE(bilangan1,bilangan2,).
Contoh:
=MEDIAN(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.

PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax: PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih).
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT
xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi
angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya
adalah 5040 kendaraan motor

PENGGUNAAN FOOTNOTE
Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di
dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang,
judul artikel, tulisan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./ yang
memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
Untuk membuat foot note di Word 2007, dapat diikuti langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Letakkan kursor pada akhir kata atau kalimat yang akan diberi footnote.
2. Klik References >> klik Insert Footnote

3. Ketikkan catatan atau isi dari footnote tersebut.


4. Maka dibelakang kata atau kalimat yang diberi footnote akan muncul angka kecil, dan dibagian bawah
halaman terdapat angka dan keterangan yang telah anda berikan.
5. Jika pointer diarahkan pada angka footnote, maka akan muncul keterangan atau isi footnote tersebut.
Contoh hasilnya sebagai berikut :
6. Lakukan hal yang sama untuk membuat footnote selanjutnya, dan secara otomatis nomor footnote juga akan
berubah sesuai dengan urutan.

PENGGUNAAN HEADER AND FOOTER PADA


MICROSOFT WORD
Header dan Footer adalah sebuah perintah yang bisa digunakan untuk memberikan / menambahkan catatan
kaki (footer) atau header (catatankepala).
Biasanya perintah ini digunakan untuk naskah yang terdiri dari beberapa halaman yang
terintegrasi isinya satu sama lain seperti proposal, karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

Dengan fasilitas ini kita bias menambahkan nomor halaman (page number), tanggal (date), dan waktu (time)
yang bias kita tempatkan di sebelah kiri (left), center (tengah), atau right (kanan) dari header atau footer
yang kita buat.
Langkah langkah untuk pembuatan Header sebagai berikut :
1. Klik menu Insert.
2. Pilih icon Header.
3. Pilih format atau bentuk header yang diinginkan.

4. Ketikkan kalimat yang ingin dijadikan sebagai tulisan header. Contoh : Tugas Aplikasi Komputer, maka
hasilnya sebagai berikut :
Langkah langkah untuk pembuatan Footer sebagai berikut :
1. Klik menu Insert.
2. Pilih icon Footer.
3. Pilih format atau bentuk Footer yang diinginkan.

4. Ketikkan kalimat yang ingin dijadikan sebagai tulisan Footer. Contoh : Ulangan Tengah Semester, maka
hasilnya sebagai berikut :

Header dan footer akan muncul di setiap halaman dokumen. Teks dalam header dan footer dapat diformat
text dengan memilih (selecting ) teks dan gunakan format option dimini toolbar

Untuk mengatur gambar (icon header footer)


- Double klikpada icon >> akan muncul toolbar picture tools, format dan text wrapping
- Tentukan designnya sesuai kebutuhan (square,tight,behind text, dll).
Merangking Data
Sebagai seorang pengajar (pendidik) terkadang dalam tugasnya tidak lepas dari nilai, yah nilai, nilai yang diperlukan untuk menganalisis
kemampuan peserta didiknya. Selain nilai, guru juga perlu tahu peringkat yang dicapainya, berada diposisi berapakah si A, atau urutan berapa si
A.

Nah untuk menghitung rangking sekarang sudah tidak susah lagi. Dengan Applikasi yang populler seperti Microsoft Excel pekerjaan tersebut
dapat di lakukan dengan mudah. Berikut langkah-langkah sederhana cara merangking Data (merangking nilai siswa).

Rumus dasar : =rank(number;ref;order)

1. Buka file Excel Nilai siswa atau Siapkan data siswa beserta nilai yang sudah dimasukkan, seperti lihat contoh:

2. Jumlahkan terlebih dahulu data setiap siswa jika belum di jumlah.

3. Ketikkan rumus pada cell G8 =RANK(

4. Klik nilai jumlah siswa, dalam contoh Cell F8, sehingga menjadi

5. piisahkan statemen dengan tanda , atau ; sesuaikan dengan setting komputer anda. sehingga

menjadi dan blok seluruh nilai (jumlah) siswa dari awal hingga akhir, dalam contoh F8:F18
6. Kemudian tekan tombol F4 untuk meng-ABSOLUT-kan data. sehingga akan berubah menjadi

7. Ketik pembatas statement-nya seperti langkah 5 diatas.

8. dan ketikan angka 0 atau 1 (angka 0 artinya nilai yang tinggi peringkat 1, jika disisi angka 1 nilai terendah urutan no 1)

9. ketik tanda kurung ) dan tekan tombol enter kemudian baru di copy kebawah sesuai dengan jumlah siswa. Sehingga hasilnya adalah sebagai

berikut

Diposkan 2nd December 2012 oleh Ganlicious a.k.a Ginanjar Dwi Widyatmoko

Anda mungkin juga menyukai