Anda di halaman 1dari 30

DATA DALAM BENTUK

DIAGRAM DAN GRAFIK


NURASIAH, S. KOM., MMSI.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Maksud dan tujuan menyajikan data statistik
dalam bentuk diagram maupun grafik adalah
agar mudah memberikan informasi secara visual,
serta diagram atau grafik sangat efektif untuk
menyebarkan informasi baik melalui media surat
kabar, majalah, maupun laporan-laporan
statistik.

DIAGRAM
• Diagram adalah gambaran untuk
memperlihatkan atau menerangkan sesuatu data
yang akan disajikan.
MACAM-MACAM DIAGRAM
1. DIAGRAM BATANG
Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk
kategori.Diagram ini banyak digunakan untuk membandingkan
data maupun menunjukan hubungan suatu data dengan data
keseluruhan. Diagram ini penyajian data nya dalam bentuk
batang, sebuah batang melukiskan jumlah tertentu dari data.
2. DIAGRAM GARIS
• Diagram garis adalah suatu gambar yang digambarkan
berdasarkan satu waktu, biasa nya waktu yang digunakan
dalam bulan atau tahun.
• Kegunaan diagram garis adalah untuk dapat melihat gambar
tentang perubahan suatu peristiwa dalam suatu periode
(jangka waktu) tertentu dibuat diagram garis.
MACAM-MACAM DIAGRAM
3. DIAGRAM LINGKARAN
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran di dasarkan pada
sebuah lingkaran yang dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai
dengan macam data dan perbandingan frekuensi masing-masing
data yang disajikan
4. PICTOGRAM
Penyajian data dengan pictogram, (yang dapat mengambarkan
realitas yang sebenarnya) merupakan penyajian data yang paling
komunikatif, tetapi sulit membuatnya dan mahal.
Tetapi setelah ada peralatan komputer, pembuatan pictogram dan
berbagai model penyajian data menjadi sangat mudah dan tidak
menjadi masalah lagi. Ada kalanya supaya data yang disajikan lebih
komunikatif,
LANGKAH-LANGKAH DASAR DALAM PEMBUATAN
DIAGRAM BATANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Buat sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus.
2. Sumbu mendatar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang
sama, demikian pula sumbu tegak nya. Skala pada sumbu
mendatar dengan skala pada sumbu tegak tidak perlu sama.
3. Jika diagram batang dibuat tegak, maka sumbu mendatar
menyatakan keterangan atau fakta mengenai kejadian (peristiwa).
Sumbu tegak menyatakan frekuensi keterangan.
4. Jika diagram batang dibuat secara horisontal, maka sumbu tegak
menyatakan keterangan atau fakta mengenai kejadian (peristiwa).
Sumbu mendatar menyatakan frekuensi keterangan.
5. Tunjukkan 1 batang untuk mewakili suatu data tertentu.
6. Arsir batang yang memenuhi frekuensi data.
7. Beri judul diagram batang.
CONTOH DIAGRAM BATANG :
• Banyaknya lulusan Kampus Insan Pembangunan selama 5
tahun berturut-turut :
• Tahun 2002 : 80 Mahasiswa
• Tahun 2003 : 80 Mahasiswa
• Tahun 2004 : 100 Mahasiswa
• Tahun 2005 : 90 Mahasiswa
• Tahun 2006 : 120 Mahasiswa
• Keterangan di atas dapat disajikan dalam diagram batang
sebagai berikut : 120

100

80

60

40

20

0
2002 2003 2004 2005 2006
LANGKAH-LANGKAH DASAR DALAM PEMBUATAN
DIAGRAM GARIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Untuk menggambar diagram garis yang diperlukan


sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak
lurus.
2. Sumbu mendatar biasanya menyatakan waktu,
sedangkan sumbu tegak menyatakan frekuensi data.
3. Dalam pembagian skala masing-masing sumbu tidak
menggunakan skala yang sama.
4. Gambar titik sesuai waktu dan frekuensi data.
5. Jika semua data sudah disesuaikan pada masing-masing
sumbu, maka akan terdapat sekumpulan titik-titik.
6. Hubungkan titik-titik yang ada sehingga diperoleh suatu
kurva.
CONTOH DIAGRAM GARIS :
• Banyaknya jumlah Mahasiswa Kampus Insan Pembangunan selama 4 tahun
akademik berturut-turut berdasarkan jenis kelamin :
• Tahun 2013/2014 = Laki-laki : 100 Mahasiswa, dan Perempuan : 400 Mahasiswa
• Tahun 2014/2015 = Laki-laki : 120 Mahasiswa, dan Perempuan : 430 Mahasiswa
• Tahun 2015/2016 = Laki-laki : 130 Mahasiswa, dan Perempuan : 500 Mahasiswa
• Tahun 2016/2017 = Laki-laki : 150 Mahasiswa, dan Perempuan : 540 Mahasiswa
LANGKAH-LANGKAH DASAR DALAM PEMBUATAN
DIAGRAM LINGKARAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Ubah nilai data absolut ke dalam bentuk presentasi untuk masing-masing
data.
2. Tentukan juring sudut dari masing-masing data yang ada dengan rumus
juring sudut data.
3. Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka, ukuran lingkaran
jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil.
4. Masukkan data pertama dengan menggunakan busur derajat dimulai
dari titik tertinggi.
5. Masukkan data-data lainnya kedalam lingkaran sesuai juring sudut data
yang telah di hitung searah jarum jam.
6. Setiap data yang ada di juring lingkaran, hendaknya di arsir atau di beri
warna yang berbeda.
7. Masing-masing data yang terdapat dalam lingkaran diberi identitas ;
A. Nama data disertai presentasenya, atau
B. Nilai persentasinya saja, sedangkan nama data dicantumkan pada catatan
tersendiri yang terletak di luar lingkaran disertai dengan arsir atau warna yang
sesuai seperti yang terdapat pada lingkaran.
CONTOH DIAGRAM
LINGKARAN:
• Diketahui Data JumlahP enduduk Jakarta Utara sesuai dengan
tingkat pendidikan
CONTOH DIAGRAM
PICTOGRAM :
• Pengguna data Internet dengan menggunakan media twitter,
youtube, Google dan Facebook (social Media) sebagai berikut :
GRAFIK
1. Pengertian Grafik
Grafik adalah alat penyajian data statistic yang tertuang dalam
bentuk lukisan, baik lukisan garis dan gambar maupun lambang.
2. Keunggulan Grafik
a. Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik
daripada table distribusi frekuensi
b. Grafik dapat lebih cepat memperlihatkan gambaran umum dan
menyeluruh tentang suatu perkembangan, perubahan maupun
perbandingan, tidak demikian halnya dengan tabel.
c. Grafik yang dapat dibuat menurut aturan yang tepat dan benar
akan terasa lebih jelas dan lebih dimengerti orang
3. Manfaat Grafik
Penyajian data berbentuk grafik dapat membantu dalam
memvisualkan data tersebut sehingga mudah dibaca, dipahami
dan dianalisis serta diinterpretasikan.
MACAM-MACAM GRAFIK
A. HISTOGRAM/ BATANG
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi
frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut
histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya
terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.
Histogram digunakan untuk menyajikan keterangan-keterangan yang
sebelumnya disajikan dengan distribusi frekuensi (baik tunggal maupun
bergolong).
B. POLYGON
Poligon frekuensi merupakan salah satu cara untuk menggambarkan
distribusi frekuensi. Untuk memperoleh distribusi frekuensi, kita
tempat kan titik di tengah sisi lebar dari setiap persegi panjang.
Kemudian, titik-titik tersebut dihubungkan sehingga kita memperoleh
grafik garis yang kita sebut dengan polygon frekuensi (Bisa
berdasarkan grafik Histogram)
MACAM-MACAM GRAFIK
C. Ogive
• Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang
sudah di susun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
kumulatif.
• Bentuk table distribusi frekuensi kumulatif kurang dari,
grafiknya berupa ogive positif,
• Bentuk table distribusi frekuensi kumulatif lebih dari,
grafiknya berupa ogive negatif.
• Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu kelas adalah
jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas tersebut dengan
frekuensi kelas itu.
• Frekuensi kumulatif lebih dari suatu kelas adalah jumlah
frekuensi semua kelas sesudah kelas tersebut dengan
frekuensi kelas itu.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
HISTOGRAM :
• Pada histogram, batang-batangnya saling melekat atau berhimpitan. Grafik
dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histogram ke titik
tengah batang histogram yang lain. grafik histogram merupakan kurva
tertutup.Pada pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu.Sumbu
mendatar (sumbu X) menyatakan interval kelas( batas bawah dan batas atas
masing-masing kelas ) dan sumbu tegak (sumbu Y) menyatakan frekuensi.
• LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
A. Membuat absis dan ordinat, berbanding seperti 10 : 7
B. Absis diberi nama “Nilai“ dan ordinat diberi nama “Frekuensi“, atau f
C. Membuat skala pada absis dan ordinat. Perskalaan pada absis ini tidak perlu
sama dengan perskalaan pada ordinat. Hal yang penting adalah skala pada
absis harus dapat memuat semua nilai (dan oleh karena histogram dibuat atas
dasar batas nyata, maka skala-skala pada ordinat harus dapat memuat
frekuensi tertinggi ).
D. Mendirikan segiempat-segiempat ada absis. Tinggi masing-masing segi empat
harus sama dengan (sesuai dengan) frekuensi tiap-tiap nilai variabelnya. Segi
empat-segi empat ini berhimpit satu sama lain pada batas nyatanya.
CONTOH HISTOGRAM :
• Penggambaran Nilai Ujian Matematika Menggunakan Histogram
LANGKAH-LANGKAH
MEMBUAT POLIGON :
• Langkahnya adalah :
1. Membuat Grafik Histogram
2. Titik-titik tengah dari Histogram
dihubungkan dengan garis
3. Batang-batangnya dihapuskan.
4. Pertebal Garis yang sudah dibuat
tersebut
CONTOH POLIGON :
• Penggambaran Nilai Ujian Matematika Menggunakan Poligon
didapat dari nilai Frekuensi
PERBEDAAN
HISTOGRAM DAN POLIGON.
• Histogram menggunakan batas kelas
• Poligon menggunakan titik tengah
• Grafik histogram berwujud segi empat
• Grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva
yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.
PERBEDAAN
OGIVE DAN POLIGON.
• Ogive merupakan distribusi frekuensi kumulatif
yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu
tegak dan mendatar atau eksponensial
• Ogive menggunakan batas kelas (batas nyata)
sedangkan poligon menggunakan titik tengah.
• Grafik ogive dibuat dari daftar sebaran “Fk <”
(Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu
kelas) dan “Fk >” (kelas Frekuensi kumulatif
lebih dari suatu kelas)
CONTOH OGIVE :
Langkahnya :
Grafik ogive dibuat dari daftar sebaran “Fk <” dan “Fk >”.
Misal Diketahui : Berat badan 50 siswa (dalam kg), maka Untuk
membuat ogive dari data tersebut , diperlukan bantuan sebagai
berikut :

Berat (Kg) Fk < Fk >


Berat Frekuensi 39,5 0 50

40 – 44 4 44,5 4 46

45 – 49 6 49,5 10 40

50 – 54 10 54,5 20 30

55 – 59 20 59,5 40 10

60 – 64 7 64,5 47 3

65 - 69 3 69,5 50 0
PENGGAMBARAN HASIL
OGIVE
LATIHAN HISTOGRAM :
Jawaban :
Buat Histogram
Langkah pertama: Tentukan Tepi Kelas bawah dan Tepi kelas atas
dari data Dibawah Ini : (tepi kelasnya)

Langkah Kedua :
Penggambaran Nilai Ujian Matematika
Menggunakan Histogram didapat dari nilai batas
untuk sumbu X adalah batas kelas dan sumbu Y
adalah Frekuensi digambarkan menggunakan
diagram batang, ingat diagram batangnya harus
berhimpit
LATIHAN POLIGON :
Buat Poligon Jawaban :
dari data Dibawah Ini : Langkah pertama: Tentukan Titik tengah (Xi)

Langkah Kedua :
Penggambaran Nilai Ujian
Matematika Menggunakan
poligon didapat dari nilai Frekuensi
digambarkan dengan titik tengah
dan dihubungkan dengan garis
LATIHAN OGIVE :
Buat Ogive Jawaban :
dari data Dibawah Ini Langkah pertama: Buat Tabel Frekunesi
Kumulatif kurang gdari dan Frekueni
Kumulatif lebih dari

Langkah Kedua :
Penggambaran Nilai Ujian Matematika
Menggunakan ogive, dengan membuat titik
penghubung dari Frekuensi kumulatif yaitu :
ogive negatif dan ogive positif
Lanjutan soal latihan Ogive
Ogive Positif : Ogive Negatiff :
Gambar Ogive positif Gambar Ogive Negatif
berdasarkan nilai Frekuensi berdasarkan nilai Frekuensi
Kumulatif kurang dari Kumulatif Lebih dari
LATIHAN SOAL:
Data Jumlah Mahasiswa
No. Tahun Data Mhs
1 2016 250
2 2017 350
3 2018 150
4 2019 200
5 2020 400

Jumlah 1.350

• Dari Data Diatas Buat Diagram dan Grafik


LATIHAN SOAL:

Interval
Kelas Frekuensi BUATLAH :
Kelas 1. HISTOGRAM
1 25 – 34 6 2. POLIGON
3. OGIVE
2 35 – 44 8
3 45 – 54 11
4 55 – 64 14
5 65 – 74 12
6 75 – 84 8
7 85 – 94 6
Jumlah 65
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai