Anda di halaman 1dari 20

PENYAJIAN DATA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika


Dosen Pengampu: Dr. Herwin S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Nada Nur’aini (22108241027 / 04)
Rifa Nur Khanifa (22108241119 / 19)
Aqsan Rustamaji (22108241154 / 25)
Bunga Pelangi Agustin (22108244065 / 38)
Al Rizki Anggun Pratiwi (22108244114 / 47)
Eciana P.A Situmorang (23012980003)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
pembuatan makalah berjudul "Tabel Distribusi Frekuensi". Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Statistika yang diampu oleh Bapak Dr. Herwin S.Pd., M.Pd.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karenanya, penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah yang kami buat.

Yogyakarta, 2 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A. Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi.............................................................................3
B. Fungsi Tabel Distribusi Frekuensi................................................................................... 3
C. Istilah - Istilah dalam Tabel Distribusi Frekuensi............................................................5
D. Macam Macam dan Jenis Jenis Tabel Distribusi Frekuensi............................................6
E. Penyajian Data dalam Tabel Distribusi Frekuensi........................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cara penyajian data pada statistika dapat menggunakan berbagai jenis bentuk
seperti grafik ataupun diagram, dengan demikian terbentuklah istilah “Distribusi
Frekuensi”. Grafik distribusi frekuensi adalah metode dengan visualisasi yang dipakai
untuk menunjukkan persebaran data dalam bentuk diagram. Penggunaan grafik
distribusi frekuensi adalah untuk dapat memahami pola dan karakteristik yang telah
diamati.
Grafik distribusi frekuensi juga memberikan gambaran bagaimana nilai-nilai
data yang sering muncul di dalam rentang kelas atau interval. Di dalam pembuatan
grafik, sumbu horizontal dapat mewakili sebagai rentang kelas atau interval data,
sedangkan sumbu vertikal dapat mewakili frekuensi atau jumlah data di dalam setiap
kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian grafik dan diagram?
2. Bagaimana bentuk grafik Histogram?
3. Bagaimana bentuk grafik Poligon Frekuensi?
4. Bagaimana bentuk grafik Ogive?
5. Bagaimana bentuk diagram garis?
6. Bagaimana bentuk diagram batang?
7. Bagaimana bentuk diagram lingkaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Grafik dan Diagram
2. Untuk mengetahui bentuk Grafik Histogram
3. Untuk mengetahui bentuk Grafik Poligon Frekuensi
4. Untuk mengetahui bentuk Grafik Ogive
5. Untuk mengetahui bentuk Diagram Garis
6. Untuk mengetahui bentuk Diagram Batang
7. Untuk mengetahui bentuk Diagram Lingkaran

1
5.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diagram dan Grafik
Dalam era informasi saat ini, penggunaan alat visual untuk menyajikan data
atau informasi sangatlah penting. Diagram dan grafik adalah salah satu alat visual
yang paling efektif dalam mengkomunikasikan informasi secara jelas dan mudah
dipahami. Dalam bab ini, kami akan membahas konsep diagram dan grafik, serta
menguraikan beberapa jenis diagram yang umum digunakan, seperti diagram garis,
diagram batang, diagram lingkaran, poligon frekuensi, dan ogive.
Pemahaman yang baik tentang pengertian dan jenis-jenis diagram ini akan
membantu pembaca dalam mengambil keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi
trend, dan menyajikan data secara efektif di berbagai bidang, seperti bisnis, ilmu
pengetahuan, pendidikan, dan penyiaran.
Diagram adalah representasi visual dari data atau informasi menggunakan
simbol-simbol, bentuk geometris, atau grafik yang digunakan untuk memperjelas dan
menyederhanakan informasi. Tujuan utama dari diagram adalah untuk menyajikan
informasi secara visual sehingga lebih mudah dipahami oleh pemirsa. Dalam hal ini,
diagram berfungsi sebagai alat untuk merinci dan memecah data yang kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan terstruktur. Diagram sering digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara berbagai elemen data atau untuk menyajikan
perbandingan yang jelas antara beberapa elemen.
Di sisi lain, grafik adalah representasi visual dari data dalam bentuk gambar
atau ilustrasi. Grafik lebih umum digunakan dalam konteks ilustrasi atau representasi
grafis, terutama ketika data yang disajikan bersifat lebih umum atau kurang detail.
Grafik dapat berupa gambar, peta, atau ilustrasi lainnya yang tidak selalu memiliki
skala atau representasi data yang ketat seperti yang dimiliki oleh diagram.
Perbedaan utama antara diagram dan grafik adalah bahwa diagram lebih fokus
pada representasi data yang lebih terperinci, sementara grafik lebih bersifat umum dan
lebih mengutamakan unsur visual. Oleh karena itu, pemilihan antara diagram dan
grafik tergantung pada konteks penggunaannya dan sejauh mana detail informasi yang
ingin disampaikan kepada pemirsa. Selanjutnya, kita akan menjelajahi beberapa jenis
diagram yang umum digunakan, seperti diagram garis, diagram batang, diagram
lingkaran, poligon frekuensi, dan ogive, serta menggambarkan bagaimana setiap jenis
ini dapat memberikan wawasan yang berbeda dalam pemahaman data dan informasi
(LMS-SPADA Indonesia, 2008).

B. Diagram Garis
Diagram garis adalah salah satu jenis diagram yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan data atau informasi seiring waktu atau variabel tertentu.
Dalam diagram garis, sumbu horizontal mewakili waktu atau variabel independen,
sedangkan sumbu vertikal mewakili data atau variabel dependen. Garis yang
menghubungkan titik-titik data menunjukkan tren atau perubahan dalam data tersebut.

3
Diagram garis sangat berguna dalam mengidentifikasi pola atau tren dalam data
seiring waktu (Chambers et. al., 1987)

Cara membuat diagram garis:


1. Tentukan variabel yang akan diplot pada sumbu x dan y.
2. Tentukan skala pada sumbu x dan y.
3. Plot titik-titik data pada diagram.
4. Hubungkan titik-titik data dengan garis lurus.

Contoh penggunaan diagram garis :


1. Perubahan suhu harian selama satu bulan: Diagram garis dapat digunakan
untuk menampilkan perubahan suhu harian selama satu bulan, sehingga
mudah untuk melihat tren kenaikan atau penurunan suhu sepanjang waktu.
2. Perubahan harga saham perusahaan selama beberapa tahun: Investasi dalam
saham dapat dianalisis dengan menggunakan diagram garis untuk melacak
perubahan harga saham perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
3. Perubahan populasi kota selama beberapa dekade: Diagram garis dapat
membantu menggambarkan pertumbuhan atau penurunan populasi suatu kota
selama beberapa dekade.

C. Diagram Batang
Diagram batang, juga dikenal sebagai diagram balok atau bar chart, digunakan
untuk membandingkan kuantitas atau nilai dari beberapa kategori atau kelompok.
Diagram ini terdiri dari batang atau balok vertikal atau horizontal, di mana panjang
atau tinggi batang tersebut mencerminkan besarnya nilai atau kuantitas yang
diwakilinya. Diagram batang sangat efektif dalam menyajikan perbandingan antara
berbagai kategori data (Eka, M. et. al., 2023)

Cara membuat diagram batang:


1. Tentukan variabel yang akan diplot pada sumbu x dan y.
2. Tentukan skala pada sumbu x dan y.
3. Plot batang-batang data pada diagram.
4. Beri label pada sumbu x dan y.

Contoh penggunaan diagram batang:


1. Perbandingan penjualan produk berbeda dalam satu tahun: Diagram batang
dapat digunakan untuk membandingkan penjualan produk yang berbeda-beda
selama satu tahun, memudahkan dalam mengidentifikasi produk yang paling
laris.
2. Perbandingan pendapatan perusahaan dalam beberapa kuartal: Bisnis dapat
menggunakan diagram batang untuk membandingkan pendapatan perusahaan
dalam beberapa kuartal terakhir, membantu dalam evaluasi kinerja keuangan.

4
3. Perbandingan jumlah siswa lulusan berdasarkan jurusan: Perguruan tinggi
dapat menggunakan diagram batang untuk membandingkan jumlah lulusan
dalam berbagai jurusan, membantu dalam perencanaan kurikulum.

Jenis-jenis diagram batang


Berikut ini adalah data pegawai PT Mantap Jiwa Tahun 2019 berdasarkan jenis kelamin
dan tingkat pendidikannya.

Dari data di atas, dapat dibuat menjadi beberapa jenis diagram batang, antara lain :

1. Diagram batang tegak (vertikal)


Diagram batang tegak (vertikal) adalah diagram batang yang menampilkan
hasil kegiatan pengumpulan data secara vertikal.Dalam diagram batang
vertikal,nama kategori diagram ditulis pada sumbu horizontal dan frekuensi
datanya digambarkan secara vertikal.

2. Diagram batang mendatar (horizontal)

Diagram batang mendatar (horizontal) adalah diagram batang yang


menampilkan hasil kegiatan pengumpulan secara horizontal.Dalam diagram
batang horizontal kategori dicantumkan pada sumbu vertikal dan frekuensi
datanya digambarkan secara horizontal.

5
3. Diagram batang majemuk

Diagram batang majemuk adalah diagram batang yang menyajikan lebih dari
satu kegiatan pengumpulan data.Dalam diagram batang majemuk ada dua
jenis data yang dimasukkan dalam satu kategori.Diagram batang ini
digambarkan secara bersebelahan dan berbeda warna agar mudah untuk
membandingkannya.

4. Diagram batang bertingkat

Diagram batang bertingkat adalah diagram batang yang menampilkan kegiatan


dalam satu batang pada setiap datanya.Dalam diagram batang bertingkat
terdapat dua jenis data yang digambarkan dalam satu batang namun dengan
warna yang berbeda sehingga dapat membuat dua jenis data dalam satu
batang.

6
D. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran, juga dikenal sebagai pie chart, adalah alat visual yang
digunakan untuk memperlihatkan proporsi atau persentase dari keseluruhan yang
diwakilkan oleh beberapa bagian atau kategori. Diagram ini berbentuk lingkaran yang
dibagi menjadi sejumlah "potong pie" yang mewakili persentase relatif dari
masing-masing kategori. Diagram lingkaran sangat berguna dalam menyajikan
bagaimana bagian-bagian berkontribusi pada keseluruhan, membantu pemirsa dengan
cepat memahami distribusi proporsi dalam suatu data (Ahmadien & Syarkanie, 2020).

Contoh penggunaan diagram lingkaran:


1. Persentase alokasi anggaran perusahaan untuk berbagai departemen: Diagram
lingkaran dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana alokasi
anggaran perusahaan dibagi-bagikan antara departemen-departemen yang
berbeda.
2. Persentase jenis kelamin dalam populasi suatu wilayah: Diagram lingkaran
dapat membantu memvisualisasikan seberapa besar proporsi pria dan wanita
dalam populasi suatu wilayah.
3. Persentase penjualan produk tertentu dalam total penjualan perusahaan: Dalam
bisnis, diagram lingkaran dapat digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
penjualan produk tertentu berkontribusi terhadap total penjualan perusahaan.

Contoh soal :
Diberikan data tentang data tentang kendaraan yang dimiliki oleh 200 orang
karyawan di sebuah pabrik.

Jenis Kendaraan Jumlah

Mobil 75

Sepeda motor 50

7
Sepeda 50

Tidak Punya 25

Untuk membuat diagram lingkaran dari data di atas, pertama kita hitung dulu
presentase jumlah karyawan dengan masing-masing jenis kendaraan sebagai berikut :

Langkah berikutnya adalah menentukan besar sudut pusat untuk menentukan


luas juring-juring yang bersesuaian dengan jumlah karyawan sebagai anggota dari
data tadi sebagai berikut

Dari hasil rincian di atas maka diagram lingkaran dari jenis kendaraan 200
karyawan di pabrik tekstil, sebagai berikut :

8
E. Histogram
Histogram adalah bentuk grafik batang dari distribusi frekuensi. Grafik
Histogram memiliki batang yang berdekatan dan saling berhimpitan. Grafik ini dibuat
dengan cara menarik garis yang satu dari titik tengah batang pada histogram ke titik
tengah yang lainnya. Namun, supaya dapat memperoleh grafik yang tertutup harus
menggunakan dua kelas baru dengan panjang kelas yang sama dengan frekuensi nol
yang ada pada kedua ujung dikiri dan dikanan. Membuat dua kelas baru dapat
diizinkan atau diperbolehkan sebab grafik histogram ialah kurve yang tertutup.
Membuat grafik histogram menggunakan sistem yaitu salib sumbu. Jika sumbu X atau
sumbu yang mendatar dapat menyajikan interval kelas (batas bawah dan batas atas
masing-masing kelas) dan jika sumbu Y atau sumbu tegak dapat menyajikan
frekuensi. Tinggi batang pada histogram dapat menunjukkan seberapa sering kali
muncul data dalam kelas tersebut. Histogram dapat membantu dalam pengambulan
keputusan dan analisis data.

Langkah-langkah Membuat Grafik Histogram


a. Pembuatan absis dan ordinat, yang berbanding seperti 10:7.
b. Absis atau bisa diberikan nama “Nilai” dan ordinat atau bisa diberikan nama
“Frekuensi” atau f.
c. Selanjutnya membuat skala pada absis dan ordinat. Pada perskalaan absis tidak
memerlukan sama dengan perskalaan ordinat. Yang terpenting ialah skala pada absis
harus memuat semua nilai (karena histogram ini dibuat atas dasar batas yang nyata,
dimana skala-skala pada ordinat harus bisa mencantumkan frekuensi yang tertinggi).
d. Kemudian membuat segiempat-segiempat di absis. Yang tingginya masing-masing
segiempat harus menyamai atau sesuai dengan frekuensi pada setiap nilai variabelnya.

9
Yang kemudian segiempat-segiempat tersebut berdekatan satu sama lain sesuai
dengan batas nyatanya.
contoh Tabel Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar “Statistika 1”

Dari tabel tersebut terbentuklah diagram Histogram sebagai berikut.

F. Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi adalah jenis diagram statistik yang digunakan untuk
menggambarkan distribusi frekuensi data. Diagram ini terbentuk dengan
menghubungkan titik-titik data dalam histogram, di mana sumbu horizontal adalah
kelas interval data, dan sumbu vertikal adalah frekuensi atau jumlah data dalam setiap
interval. Poligon frekuensi membantu dalam memvisualisasikan sebaran data secara
lebih terperinci daripada histogram (Achi, 2020).

10
Pembuatan poligon frekuensi melibatkan beberapa langkah sederhana. Di
bawah ini adalah panduan langkah-demi-langkah untuk membuat poligon frekuensi:

1. Mengelompokkan Data: Jika data Anda berupa data berkelanjutan (misalnya,


tinggi badan dalam sentimeter), Anda perlu mengelompokkan data ke dalam
kelas interval. Kelas interval adalah rentang nilai yang digunakan untuk
mengelompokkan data. Misalnya, jika Anda ingin menggambarkan distribusi
tinggi badan dalam sebuah kelompok usia, Anda dapat mengelompokkan data
menjadi rentang tinggi badan seperti 150-160 cm, 160-170 cm, dan
seterusnya.
2. Menghitung Frekuensi: Hitung berapa banyak data yang termasuk dalam
setiap kelas interval. Frekuensi adalah jumlah data dalam setiap kelompok.
3. Menyusun Tabel Frekuensi: Buat tabel frekuensi yang berisi dua kolom: satu
untuk kelas interval dan satu lagi untuk frekuensi. Daftar setiap kelas interval
dan jumlah data dalam setiap kelas.
4. Menyusun Diagram: Untuk membuat poligon frekuensi, Anda perlu
menggambar sumbu X (horizontal) dan sumbu Y (vertikal). Sumbu X akan
berisi kelas interval, dan sumbu Y akan berisi frekuensi. Gunakan skala yang
sesuai untuk sumbu Y sehingga Anda dapat dengan mudah mengukur tinggi
setiap bar pada poligon.
5. Menggambar Bar: Untuk setiap kelas interval, gambar bar dengan tinggi yang
sesuai dengan frekuensinya. Anda dapat menggunakan grafik batang (bar
chart) untuk ini. Pastikan bahwa setiap bar bersentuhan satu sama lain karena
poligon frekuensi adalah plot garis yang menghubungkan pusat atas setiap bar.
6. Menghubungkan Titik: Ambil pusat atas setiap bar dan hubungkan mereka
dengan garis lurus. Ini adalah poligon frekuensi Anda. Pastikan untuk
menambahkan label sumbu X dan sumbu Y untuk memberikan konteks pada
pembaca.
sebagai contoh grafik polygon dapat dibentuk sebagai berikut, yang diambil dari data
sebelumnya.

11
G. Ogive
Ogive adalah diagram statistik yang digunakan untuk menggambarkan
distribusi kumulatif data. Diagram ini menunjukkan berapa banyak data yang kurang
dari atau sama dengan nilai tertentu. Ogive membantu dalam memahami akumulasi
data dalam statistik dan dapat digunakan untuk menghitung persentil atau nilai-nilai
kritis lainnya dalam distribusi data (Yosep, 2013).

Ogive juga dapat dibuat dengan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah
panduan langkah-demi-langkah untuk membuat ogive:

1. Mengurutkan Data: Urutkan data dalam urutan yang sesuai, biasanya dari
nilai terkecil ke terbesar.
2. Menghitung Kumulatif: Buat kolom tambahan untuk frekuensi kumulatif.
Frekuensi kumulatif adalah jumlah data yang kurang dari atau sama
dengan nilai tertentu dalam urutan data.
3. Membuat Diagram Batang: Buat diagram batang dengan sumbu X yang
berisi nilai-nilai data dan sumbu Y yang berisi frekuensi kumulatif. Garis
batang akan mewakili frekuensi kumulatif pada setiap nilai data.
4. Menghubungkan Titik: Ambil ujung atas setiap batang dalam diagram
batang dan hubungkan titik-titik ini dengan garis lurus untuk membuat
kurva ogive.
5. Menambahkan Label: Pastikan untuk menambahkan label sumbu X dan
sumbu Y untuk memberikan konteks pada pembaca.

12
Contoh penggunaan ogive:
1. Kurva distribusi kumulatif nilai ujian siswa: Ogive dapat digunakan untuk
melihat berapa banyak siswa yang mencapai atau melewati nilai tertentu
dalam ujian.
2. Kurva distribusi kumulatif tinggi badan dalam suatu kelompok usia:
Ogive dapat digunakan untuk memahami sejauh mana tinggi badan
seseorang berada di dalam kelompok usia tertentu.
3. Kurva distribusi kumulatif waktu respons pelanggan dalam layanan
pelanggan: Ogive dapat membantu perusahaan dalam memahami berapa
banyak pelanggan yang mendapatkan layanan dalam waktu tertentu.
Grafik Ogive Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi kumulatif lebih dari dinamakan polygon kumulatif. Untuk populasi yang
besar, polygon mempunyai banyak garis patah yang menyerupai kurva sehingga
polygon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogive. Ada dua
macam ogive, yaitu sebagai berikut:
1. Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.
2. Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.
Contoh

13
14
15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa statistik digunakan
sebagai metode untuk pengumpulan data yang bertujuan untuk penarikan suatu
keputusan yang efektif.Statistika ,dalam makalah ini membahas tentang diagram
garis,diagram batang,diagram lingkaran,grafik histogram,grafik poligon,dan grafik
ogive.Dimana masing-masing memiliki rumus tersendiri untuk menghitung data-data
yang ada.Jadi dengan adanya perhitungan statistika kita dapat memperoleh hasil yang
lebih teliti dan akurat.
B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah kelompok kami ,
baik dari segi tulisan maupun bahasan yang kami sajikan.Oleh karena itu mohon
diberikan kritik dan saran dari para pembaca agar kami bisa membuat makalah lebih
baik lagi, dan semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua.

16
DAFTAR PUSTAKA
LMS-SPADA Indonesia. (2008). Penyajian Data dalam Bentuk Grafik/Diagram. Diakses
pada 4 September 2023, dari
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/538615/mod_imscp/content/1/12_penyajian
_data_dalam_bentuk_grafikdiagram.html

Chambers, John M., Cleveland, William S., Kleiner, Beat (1983). "Graphical Methods for
Data Analysis". Wadsworth International Group.

Eka M. R., Titin M. & Prawoto (2023). PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


MATEMATIKA PADA MATERI PENYAJIAN DATA MELALUI MEDIA DIAGRAM
BATANG LEGO (DIBALE) SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BALONGGEBANG
KECAMATAN GONDANG KABUPATAN NGANJUK. Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 08 No
02, September 2023 In Press

Ahmaddien, I., & Syarkani, Y. (2020). Statistika Terapan dengan Sistem SPSS.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/49QCV

Achi Rinaldi,dkk, 2020. Statistika Inferensial untuk Ilmu Sosial dan Pendidikan,
Bogor: IPB Press.
Yos3prens. (2013). Histogram, Poligon, dan Ogive - Pendidikan Matematika -
WordPress.com

Herawati. 2007. Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Tjalla, A. PENGERTIAN STATISTIK, DATA, SKALA PENGUKURAN, DISTRIBUSI


FREKUENSI, DAN GRAFIK.

17

Anda mungkin juga menyukai