Anda di halaman 1dari 17

Penyajian Data Dengan Grafik dan Diagram

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Statistika Pendidikan

Dosen Pengampu:
Ade Rahman Matondang, M . Pd

Disusun Oleh:
Muhammad Ismail 0301182158

Nadia Sapinah Harahap 0301182138

Nur Ririn Ridha Hasini 0301181016

Nugraha Indra Rosadi Nasution 0301182102

Rahmi Gustina Matondang 0301181006

Suci Al Zubaidah 0301182159

Jurusan/ Semester : PAI – 5 / VI

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

2021
PENYAJIAN DATA DENGAN GRAFIK DAN DIAGRAM

A. Pengertian Penyajian Data


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah memperoleh data, biasanya data –
data yang diperoleh tersebut dapat disajikan dalam 2 bentuk, yaitu grafik dan diagram.

Penyajian data menjadi sangat penting bagi proses perhitungan statistika di dalam ruang
lingkup penelitian. Baik dalam jenis penelitian kuantitatif ataupun kualitatif, perolehan akan
data-data akurat diperlukan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan realita
sesungguhnya. Oleh karena itulah sebagai setiap hasil dan laporan penelitian, geografi tidak
terlepas daripada prosedur penyajian data.1

Dalam kerja penelitian ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil pengukuran.
Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan
penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan
data yang sistematis. Fungsi penyajian data antara lain :

a Menunjukkan perkembangan suatu keadaan

b Mengadakan perbandingan pada suatu waktu

c Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil


penelitian atau observasi

d Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti

e Memudahkan dalam membuat analisis data, dan

f Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.

B. Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik


Grafik merupakan gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa
angka (mungkin juga dengan symbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel

1
Adam Malik, Pengantar Statistika Penddidikan. (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018), h.
137.

2
yang telah di buat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan cross
section data dan data berkala2.

Media grafik adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang.

Menurut para ahli grafik yaitu :

a Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, media grafis sebagai media yang mengkombinasikan
fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalu suatu kombinasi pengungkapan kata-
kata dan gambar-gambar.

b Ahmad Rohani, media grafis merupakan media visual yang menyajikan fakta ide dan
gagasan melalaui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan bebbagai simbol ataugambar.

c Senat dalam Suharjo, media grafis adalah suatu penyajikan secara visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, tulisan, dan simbol visual yang lain dengan
maksud untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kajian.
Dari beberapa pendapat diatas dapaat di pahami bahwa media grafis adalah semua
media visual yang menyajikan fakta, gagagsan atau kejadian melalui kombinasi
pengungkapan kata, kalimat, angaka,gambar, ataupun simbol-simbol visual yang lain. Media
grafis ini mengutamakan indera penglihatan dengan menuangkan simbol omunikasi visual
dan simbol pesan yang harus dipahami.3

Macam Macam Grafik

1. Histogram
Grafik histogram biasa disebut juga bar diagram, yaitu suatu grafik yang berbentuk
beberapa segi empat. Langkah-langkah membuat histogram;

a Membuat absis dan ordinat, dengan perbandingan 10 : 7

b Absis kita beri nama Nilai dan ordinat dengan Frekuensi atau f.
2
Rahayu Kariadinata, Dasar Dasar Statistika Pendidikan, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2015),
h. 57.
3
Susilana, Rudi & Riyana, Cepti, Media Pembelajaran Hakikat,Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung : CV.Wacana Prima, 2009), h. 15.

3
c Membuat skala pada absis dan ordinat.

d Memberikan segi empat pada absis.

e Pembuatan histogram ini kita selesaikan dengan memberi keterangan selengkapnya,


yakni mengenai apa yang kita sajikan melalui histogram itu.
Jadi, jelas bahwa gambar lebih mudah disimpulkan (di ambil kesimpualannya) dari
pada tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan: “single picture is worth a
thousand words”. Dalam arti luas “words” juga berarti “figures” atau angka-angka.

Tidak ada perbedaan pokok-pokok pembuatan histogram dengan menggunakan batas


nyata dengan pembuatan histogram menggunakan titik tengah yang berbeda hanya nilai-nilai
yang dicantumkan pada absis, yang satu mencantumkan batas nyata, sedang yang lain
mencantumkan titik tengah. Histogram yang menggunakan batas nyata maupun histogram
yang menggunakan titik tengah, keduanya dapat dibuat dari distribusi tunggal maupun
distribusi bergolong.

Sumbu mendatar dan kedua sumbu menegak.Pada sumbu mendatar, sumbu absis,
sedang sumbu tegaknya, sumbu ordinat memuat frekuensi dari tiap-tiap interval kelas yang
bersangkutan. Tiap-tiap segi empat itu memanjang dari batas rendah nyata ke batas atas
nyata, berimpit satu sama lain, sehingga tidak akan ada lubang di antara tiap-tiap segi empat
tersebut. Grafik histogram atau batangan juga ada tunggal, ada juga berganda, ada pula grafik
batangan komponen berganda, dan grafik batangan berimbang neto.Namun dalam makalah
ini kami hanya memperkenalkan dasar-dasarnya saja (tentang grafik Histogram).

Contoh Histogram

4
2. Poligon
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara grafik histogram dengan grafik poligon.
Perbedaannya hanyalah terletak pada :

a Grafik histogram biasanya dibuat dengan menggunakan batas nyata sedangkan grafik
poligon selalu menggunakan titik tengah.

b Grafik histogram berwujud segi empat-segi empat, sedang grafik poligon berwujud
garis-garis kurva (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon yang biasa juga disebut grafik poligon frekuensi, dibuat dengan
menghubung-hubungkan titik-titik tengah tiap-tiap interval kelas secara berurut-urut. Kedua
ujungnya ke titik tengah interval kelas didekatnya (di kedua ujungnya) maka akan selesailah
pembuatan poligon itu. Grafik poligon kita dengan mudah dapat membandingkan keadaan
dua distribusi, bilamana kedua distribusi itu dilukiskan dalam satu grafik. Seperti han nya
grafik batangan, grafik garis juga memiliki beberapa macam grafik garis yakni: grafik garis
tunggal, grafik garis berganda, grafik garis komponen berganda, dan grafik garis berimbang
neto.

3. Grafik Garis
Langkah - langkah umum dalam membuat grafik:

a Sumbu Absis dan Ordinat, Sumbu absis yaitu sumbu yang mendatar disebut sumbu X
( Untuk nilai ) sedang sumbu ordinat yaitu sumbu yang menegak disebut sumbu Y
( Untuk frekuensi ).

b Perbandingan antara X dan Y, Sumbu X dibuat lebih panjang daripada sumbu Y.


Perbandingan antara keduanya kira-kira adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh
dengan delapan atau pada umumnya tiga banding dua. Untuk keperluan propaganda.

c Pemberian nama pada sumbu, Untuk memudahkan pembacaan tiap-tiap sumbu diberi
nama sesuai dengan maksudnya.

d Pemberian nama pada grafik Grafik yang tidak ada namanya sangat membingungkan
pembacanya. Sebab itu, tiap-tiap grafik yang dimaksudkan untuk disajikan kepada
pembaca harus diberi nama.
Contoh Grafik Garis

5
4. Ogive
Bisa di sebut juga grafik frekuensi meningkat, Grafik tidak sering kita temui dalam
buku-buku bacaan, namun terkadang ada gunanya.Seperti seorang perancang pakaian mode-
mode baru mungkin ingin mencatatnya dalam bentuk grafik perkembangan penjualan
pakaiannya dalam setahun dalam jumlah meningkat.Ogive dapat di buat dari distribusi
tunggal maupun bergolong. Contoh untuk distribusi bergolong:

Pembuatan ogive di mulai dengan cara-cara seperti membuat grafik lainnya; membuat
sumbu absis dan ordinat yang berbanding kira-kira 1: 3/4 ; memuat skala pada absis untuk
mencapai batas-batas nyata, dan skala pada ordinat untuk mencantumkan frekuensi
meningkatnya, absis kita beri nama Nilai dan ordinat di beri nama frekuensi Meningkat
dengan menarik garis-garis dari bawah di sebelah kiri berturut-turut ke batas nyata diatasnya
pada ketinggian menurut frekuensi interval-interval yang bersangkutan.

Contoh Ogive

6
Perbedaan Ogive dan polygon:

a Bahwa grafik ogive itu di buat dengan menggunakan batas nyata, bukan titik tengah
sebagaimana grafik polygon.

b Grafik ogive pada dasarnya sama seperti grafik polygon, perbedaanya; pada grafik
ogive di cantumkannya frekuensi secara meningkat, sedang pada polygon
mencantumkan frekuensi tiap-tiap nilai-nilai variabel.

5. Pie Chart (grafik Lingkaran)


Satu macam grafik lagi yang kerap kali di gunakan untuk melaporkan hasil
penyelidikan adalah grafik serabi. Grafik ini berbentuk lingkaran
( melambangkankeseluruhan ) dengan jari-jari yang membagi lingkaran itu menjai beberapa
daerah yang luas nya seimbang dengan bagian - bagian gejala yang digambarkan.4

Penggambaran ini akan lebih tepat apabila kita hendak mengetahu. perbandingan nilai-
nilai karakteristik yang satu dengan yang lain dan dengan keseluruhannya. Grafik lingkaran
terdiri dari grafik lingkaran tuggal dan grafik lingkaran berganda.

Contoh Grafik Lingkaran

4
S. Hadi. Statistik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 34
7
6. Pictogram Chart (grafik Gambar)
Pictogram Chart (grafik Gambar) adalah grafik yang di sajikan dalam bentuk gambar.
Di dalam bidang koordinat (salib sumbu) XY dinyatakan dengan gambar-gambar dengan ciri
khusus untuk suatu karakteristik.

Contoh Pictogram Chart

8
Kelebihan dan Kekurangan Penyajian data Dalam Bentuk Grafik

Kelebihan media grafik :

a Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang


disampaikan.
b Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebihmenarik.
c Pembuatannya mudah dan harganya murah.
d Memperbesar perhatiansiswa
e Membantu mengatasi keterbatasan siswa
Kelemahan media grafik :

a Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis


yang lebih kompleks.

b Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

9
C. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram
Diagram Adalah gambaran tentang suatu data yang lebih mementingkan hasil
penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke yang banyak atau sebaliknya.
Berbeda dengan grafiknya lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan . Diagram
ini dapat merubah diagram lingkaran,diagram batang ,diagram garis ataupun diagram peta.

Diagram terdiri dari beberapa unsur yaitu :

1. Judul diagram

2. Titik, garis dan unsur lainnya membentuk diagram

 sumbu horizontal (sumbu x) penunjuk keterangan waktu,tempat dan lain-lain.

 Sumbu vertikal (sumbu y) penunjuk jumlah keterangan tempat, hari ,nilaidan lain-lain

 Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca diagram.


3. Petunjuk keterangan angka keterangan waktu tahun bulan hari nama orang produk dan
lain-lain.

4. Sumber (data kutipan jika diperlukan)

Adapun Diagram tersebut ialah :

1.Diagram Garis

Diagram garis adalah penyajian data dengan menggunakan titik-titik yang berhubungan yang
menjadi garis. Adakalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan dengan
menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat pada sumbu vertikal
akan diperoleh titik-titik ,jika titik-titik tersebut dihubungkan oleh garis lurus maka
terbentuklah suatu diagram garis.

Diagram garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Jika
dari diagram kita ingin mengetahui tentang perubahan yang sifatnya seolah-olah serba terus
selama jangka waktu tertentu, maka lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram ini
digunakan pula untuk mengetahui bagaimana sifat perubahan data dari waktu ke waktu.
Apakah perubahan itu suatu kenaikan yang sangat, biasa, atau menggambarkan penurunan
yang drastis.

10
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau
berkesinambungan. Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, dan sebagainya. Untuk
menggambar diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong tegak
lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi skala bagian yang sama. Pada
bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan
kuantum atau nilai data.

Contoh : jumlah siswa/i yang masuk PTN Uinsu jurusan Pendidikan Agama islam selama 5
tahun. Pada tahun 2001 sebanyak 150 yang masuk dan lulus di PTN UINSU Jurusan Pai,pada
tahun 2002 sebanyak 135 orang,2003 sebanyak 145 orang ,tahun 2004 sebanyak 140 dan
pada tahun 2005 sebanyak 140.

Maka untuk menyajikan kedalam bentuk diagram,data tersebut diolah kedalam bentuk
tabel,seperti berikut ini :

Tahun Penerimaan Jumlah Siswa Yang Lulus

2001 150
2002 135
2003 145
2004 155
2005 140

Jumlah : 725

Lalu tinggak membuat diagram garis

Varibel Penelitian Analisis data pada penelitian kuantitatif ditujukan terhadapnilai-


nilai variabel penelitian. Nilai-nilai variabel ada kalanya dalam bentuk angka, tetapi ada juga

11
tidak dalam bentuk angka. Nilai variabel dalam bentuk angka misalnya nilai variabel hasil
belajar(6,7,5) tingkat kecerdasaan (110,120,115), dan skor yang menunjukanminat belajar
siswa (40,35,55). Nilai variabel jenis kelamin siswa (laki-laki, perempuan), nilai variabel
suku (Jawa, Batak, Mandaling,Minang).

Variabel yang dicontohkan dimakalah ini adalah Variabel interval yang digolongkan
kepada variabel kontinum, dannilai-nilai variabel interval berbentuk angka. Nilai-nilai pada
variabel interval merupakan hasil pengukuran, misalnya hasil pengukuran tingkat
kecerdasaan, minat belajar, dan hasil belajar. Pengukuran terhadap tingkat kecerdasan (IQ)
dinyatakan dalam bentuk angka(120,110,90,115, dst…).Salah satu kriteria yang perlu
dipenuhi dalam pengukuran tersebut adalah instrumen pengukuran yang digunakan memiliki
satuan ukuran berjarak sama, atau relatif berjarak sama. Dalam halini, pengukuran pada
bidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan umunya memiliki tingkat ketelitian yang lebih
rendah dibandingkan pengukuran pada bidang ilmu eksakta, seperti ilmu biologi, kimia
Pengukuran pada bidang eksakta umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan satuan
ukuran berjarak sama,sedangkan pada bidang ilmu-ilmu sosial mungkin lebih tepatdikatakan
mendekati sama (relatif berjarak sama).5

Variabel interval adalah variabel yang nilai variabelnya berskala interval. Skala
interval memiliki tiga ciri, yaitu: (a) ada klasifikasi atau penggolongan, (b) nilai variabelnya
menunjukkan adanya jenjang, dan (c) satuan ukuran berjarak sama atau dianggap berjarak
sama.

2. Diagram Batang

Gunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan banyaknya data pada kategori
Tertentu (bisa waktu tempat dan lain-lain). Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan
data yang berbentuk kategori dan atribut, serta data tahunan yang tahunnya tidak terlalu
banyak.Untuk mnggambar diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang
berpotong tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala
bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada
sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data. Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi
batang sedangkan lebar dari setiap batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan
diberi jarak antar batang.

Rusdi Ananda,Muhamad Fadhli,Statika Pendidikan (Teori Dan Praktek Dalam Pendidikan),


5

(Medan : Cv Widya Puspita ,2018),H 22

12
3. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan


rasio nilai data tertentu terhadap semua data.Diagram lingkaran disajikan dengan membagi
lingkaran menjadi beberapa sektor atau juring. Banyaknya sektor tergantung dari banyaknya
data. Setiap sektor menunjukkan satu danTum atau satu jenis data. Besar sektor merupakan
persentase dari nilai datum terhadap seluruh nilai data.Setiap sektor melukiskan kategori data
yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat dengan menggunakan busur derajat ataupun
persen.

Adapun Cara Mengubah data menjadi hasil derajat dengan rumus , Frekuensi distribusi :
Jumlah semua Frekuensi X (kali) 360*

Atau KePersen ; Nilai Frekuensi : Jumlah semua frekuensi x 100

Maka didapatkan hasil

Tahun Jumlah Siswa Yang Lulus Jumlah Derajat Jumlah Persen


Penerimaan
2001 150 39,15* 20,68%
2002 135 67,03* 18,62%
2003 145 72* 20%
2004 155 76,96* 21,37%
2005 140 69,51* 19,31%

13
Jumlah : 725 360* 100%

DiMasukan Kedalam Diagram Lingkaran

4. Diagram Peta (Kartogram)

Diagram yang menyajikan data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan
diwakili oleh lambang tertentu dalam sebuah peta. Kartogram biasa digunakan untuk
menggambarkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil
pertambangan dan sebagainya.

Contohnya Peta atau denah Penyebaran Covid 19 Di Kota Medan

14
Kelebihan dan Kekurangan Penyajian data Dalam Bentuk Diagram

1) Diagram Lingkaran
Penyajian data statistik yang dinyatakan dalam persen atau derajat dapat
menggunakan diagram lingkaran

Kelebihan Diagram Lingkaran

a Menghemat space, karena diagram lingkaran tidak memerlukan banyak tempat.

b Secara langsung dapat memperlihatkan perbandingan masing masing ukuran data


melalui besar sektornya.
Kekurangan Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran tidak memperlihatkan ukuran data atau frekuensi masing masing
data.6

2) Diagram Batang
Diagram batang sangat baik untuk menggambarkan perkembangan nilai – nilai suatu
obyek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang biasanya disusun secara
vertical.

Kelebihan Diagram Batang

a Bentuknya memudahkan orang memahaminya secara langsung.

b Mudah dalam membandingkan statistik.

6
Kadek Rai Suwena Dan Lulup Endah, Statistik Dasar, (Yogyakarta : Garaha Ilmu, 2015), h.
34

15
c Ketika di perlukan, mudah juga untuk mengetahui nilai statistik pada suatu kurun
waktu.
Kekurangan Diagram Batang

Diagram batang biasanya hanya menampilkan nilai total atau rata rata, tidak
menampilkan datum.

3) Diagram Garis
Kelebihan Diagram Garis

a Kita bisa mengetahui secara langsung perkembangan dari pola yang tergambar.

b Kita bisa membandingkan dua atau lebih diagram garis untuk menentukan perbedaan
perkembangan dari beberapa data.
Kekurangan Diagram Garis

a Hanya digunakan untuk data yang bersifat kontinu.

b Perlu ketelitian dalam membaca diagram ini.7

4) Diagram Peta
Kelebihan Diagram Peta

Informasi yang bersifat demografi akan lebih menarik dan mudah dimengerti, diagram
ini dilengkapi skala, sehingga pembaca diagram ini apa yang dimaksud tersebut.

Kekurangan Diagram Peta

Data yang banyak, rumit, dan saling terhubung satu sama lain seringkali menimbulkan
kebingungan dan kesulitan dalam proses analisisnya.8

7
Melia Nur Indah, Statistik Deskriptif Dan Induktif, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), h. 67.
8
Hotman Simbolon, Statistika, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), h. 12.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hadi. S. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Kariadinata, Rahayu. 2015. Dasar Dasar Statistika Pendidikan, Bandung : CV Pustaka Setia.
Malik, Adam. 2018. Pengantar Statistika Penddidikan. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Nur indah, Melia. 2010. Statistik Deskriptif Dan Induktif, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Simbolon, Hotman. 2009. Statistika, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Susilana, Dkk. 2009. Media Pembelajaran Hakikat,Pengembangan, Pemanfaatan dan


Penilaian. Bandung : CV.Wacana Prima.

Suwena, Kadek Rai Dan Lulup Endah. 2015. Statistik Dasar, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ananda ,Rusdi.Muhamad Fadhli. 2018. Statika Pendidikan (Teori Dan Praktek Dalam
Pendidikan). Medan : Cv Widya Puspita

17

Anda mungkin juga menyukai