Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Statistika Pendidikan”

Dosen Pengampu : Marweni Handayani

Oleh :

Rani
(2101411001)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat
dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta para sahabat yang telah
memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Materi dan
Pembelajaran Matematika program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami menyadari
bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir.Fadilah Sobri, S.T., M.Eng, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
BangkaBelitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Marweni Handayani.selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Statistika Pendidikan .
Kami menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya di
Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata, saran dan kritik yang membangun
penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 19 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistika
B. Diagram
C. Macam-macam Ukuran Dalam Statistik
D. Distribusi frekuensi
E. Ukuran Dispersi Atau Ukuran Penyebaran
F. Variansi
G. Macam-macam Ukuran Dalam Statistika
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistika telah banyak berperan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
dunia penelitian atau riset, seringkali statistika harus digunakan untuk mempermudah
pengumpulan data, bukan semata-mata karena statistika memberikan manfaat yang baik
dalam penelitian atau riset tersebut.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmualam


(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologidan psikologi),
maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.Statistika jugadigunakan dalam pemerintahan
untuk berbagai macam tujuan misalnya sensus penduduk yang merupakan salah satu prosedur
yang paling populer.Dalam urusan politik pun terdapat aplikasi statistika yang begitu popular,
aitu prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum),
serta jajakcepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count.

Masyarakat pada umumnya masih belum dapat memahami istilah statistikdan


statistika.Masyarakat cenderung mengartikan kata statistik dan statistika dalam pengertian
yang sama. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Untuklebih jelasnya,
berikut ini akan diuraikan tentang pengertian statistik, statistika,statistika pendidikan,
penggolongan statistika, macam-macam statistika, sertakegunaan statistika dalam berbagai
bidang (dalam makalah ini akan diuraikegunaan dalam bidang penelitian dan pendidikan).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Statistika ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistika
Dari Segi termologi, statistic: Kumpulan data, bilangan yang disusun dalam tabel atau
diagram yang menggambarkan suatu persoalan secara etimologis, statistika: Status (bahasa
Latin), State (bahasa Inggris), Staat (bahasa Belanda) yang berarti Negara

Statistika dalam Arti Sempit

 Keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: statistik siswa yang berarti


keterangan tentang jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin, kelompok, umur, dll.
 Ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal. Contoh: dari 35 siswa
kelas v nilai rata-rata 65 maka nilai rata –rata ini dinamakan statistik.

Statistika dalam Arti Luas


Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara untuk
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data dan
menginterprestasikan data.

Pembagian Statistika

 Pembagian Statistika Berdasarkan cara pengelolaan Datanya:Statistika Deskriptif :


statistika yang berkenaan dengan cara mengdiskripsikan,menggambarkan, menata
menyajikan data menjadi bentuk yang mudah dipahami.
 Statistika inferensia : statistika yang berkenaan dengan cara atau metode penarikan
kesimpulan berdasarkan data sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri
dari populasinya.

Peranan Statistika
Statistika memegang peranan penting dalam penelitian, yaitu dalam: Penyusunan
model, Perumusan Hipotesa, Pengembangan alat dan instrusmen,Penyusunan data,
Penyusunan desain penelitian,Dalam penentuan sampel, Analisis data.

Penyajian Data
Penyajian data dengan tabel

Cabang Olahraga Banyak Siswa


Bulu Tangkis 6
Sepak Bola 8
Renang 5
Volley 6
Jumlah 24

Penyajian data dengan grafik/Diagram

4
Series 1
Series 2
3 Series 3

0
Category 2 Category 3 Category 4

B. Diagram

Macam-macam Bentuk diagram untuk Data tidak Terkelompok


Diagram Batang
Diagram Garis
Diagram Lingkaran
Diagram Titik
Diagram Lambang
Berikut Penjelasannya

1. Diagram Batang
Diagram batang adalah berdasarkan data berbentuk kategori.

Langkah-langkah membuat diagram


 Buat dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan tegak. Dalam
sumbu datar (sumbu x) mewakili kategori
sumbu tegak (sumbu y) mewakili frekuensi yang bersesuaian

 Buat batang berupa persegi Panjang dengan lebar batang antara nama kategori harus
sama dan tinggi yang sesuai dengan frekuensi pada setiap kategori.

 masing-masing batang tersebut diberi warna yang sama atau diarsir dengan corak
yang sama.

 Dibagian tengah bawah diagram diberi judul (terdiri dari nomor, masalah, dimana,
dan kapan masalah terjadi) agar lebih mudah dalam pencarian diagram

Contoh Soal
Misalkan Jumlah buku yang terjual hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat yaitu
Jumlah buku terjual pada hari senin : 20
Jumlah buku terjual pada hari selasa : 50
Jumlah buku terjual pada hari rabu : 40
Jumlah buku terjual pada hari kamis : 70
Jumlah buku terjual pada hari Jumat : 30.

Jadi buku yang terjual selama lima hari = 20+50+40+70+30= 210 Buku.

Penyelesaian
Jumlah buku terjual pada hari senin : 20
Jumlah buku terjual pada hari selasa : 50
Jumlah buku terjual pada hari rabu : 40
Jumlah buku terjual pada hari kamis : 70
Jumlah buku terjual pada hari Jumat : 30.
Diagram batang
80

70

60

50

Series 3
40
Series 2
Series 1
30

20

10

0
Senen Selasa Rabu Kamis Jumat

Gambar 1(1)
Jumlah Buku yang terjual

2. Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang menggambarkan berdasarkan data waktu, biasanya
waktu yang digunakan adalah tahun atau bulan.

Langkah-langkah Membuat Diagram Garis

 Buatlah dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Pada sumbu datar
biasanya menunjukan waktu, sedangkan pada sumbu tegak menunjukan bilangan
frekuensinya.

 Sesuaikan data pada masing-masing sumbu, artinya data tahun pada sumbu datar
ditarik lurus kesamping kanan, sehingga memotong pada satu titik.

 Jika semua data sudah disesuaikan pada masing-masing sumbu, maka akan terdapat
sekumpulan titik-titik.

 Hubungkan titik-titik tersebut, sehingga akan diperoleh diagram garis.

 Dibagian tengah bawah diagram diberi nomor agar lebih mudah dalam pencarian
diagram .biasanya nomor itu meliputi bab materi itu sedang dibahas dan nomor urut
digaram itu sendiri kemudian dibawahnya disertai penjelasan datanya.
Contoh soal
Berikut ini diberikan data yang diperoleh Hasil Padi Indonesia Tahun 2016-2020
Tahun 2016 yang di peroleh hasil Produksi Padi Indonesia sebanyak 70 ton
Tahun 2017 yang di peroleh hasil Produksi Padi Indonesia sebanyak 50 ton
Tahun 2018 yang di peroleh hasil Produksi Padi Indonesia sebanyak 40 ton
Tahun 2019 yang di peroleh hasil Produksi Padi Indonesia sebanyak 30 ton
Tahun 2020 yang di peroleh hasil Produksi Padi Indonesia sebanyak 50 ton

Penyelesaian

Grafik Hasil Panen Padi Indonesia Tahun


2016-2020
80

70
Hasil Panen Padi Indonesia (Ton)

60

50

40

30

20

10

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 2 (2)
Hasil Panen Padi di Indonesia

3. Diagram Lingkaran
 Diagram lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data ke dalam
lingkaran, dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pengklasifikasian datanya.
 Dalam menggambarkan diagram lingkaran, data yang digunakan berupa
nama-nama kategori yang masing-masing mempunyai nilai frekuensinya.

Langkah-langkah Membuat Diagram Lingkaran


 Ubah nilai data absolut kedalam bentuk persentase untuk masing-masing kategori.

 Ubah nilai data dalam bentuk persentase kedalam satuan derajat untuk masing-masing
kategori.
 Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka, ukuran lingkarannya jangan
terlalu besar dan jangan terlalu kecil.

 Masukan kategori yang pertama dengan menggunakan busur derajat. Untuk ini harus
dimulai dari titik yang tertinggi.

 Masukan ketegori – kategori lainnya kedalam lingkaran, yang sesuai dengan arah
jarum jam.

 Kemudian untuk setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran, hendaknya diberi
corak dan warna yang berbeda.

 Setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran hendaknya diberi identitas.

Contoh Soal
Lihat kembali Data dalam hobi 1.200 siswa dari SMA Angkasa.
Sepak bola jumlah siswa 300
Bola basket jumlah siswa 150
Bola voli jumlah siswa 200
Bulu tangkis jumlah siswa 250
Karate jumlah siswa 100
Lain-lain jumlah siswa 200

Penyelesaian

300
Sepak bola = ×100 °=5 %
5620
150
Bola basket = ×100 °=¿ 3%
5620
200
Bola voli = ×100 °=4 %
5620
250
Bulu tangkis = ×100 °=4 %
5620
100
Karate = ×100 °=2 %
5620
200
Lain-lain = ×100 °=4 %
5620

Penyelesaian

5
Sepak bola = ×360 °=18 %
100
3
Bola basket = ×360 °=11 %
100
4
Bola voli = ×360 °=14 %
100
4
Bulu tangkis = ×360 °=14 %
100
2
Karate = ×360 °=7 %
100
4
Lain-lain = ×360 °=14 %
100

Penyelesaian

Data dalam hobi siswa dari SMA Angkasa

14%
18%
Sepak bola
Bola basket
Bola voli
7% Bulu tangkis
Karate
Lain-lain
11%

14%

14%

Gambar 3(3)
Data dalam hobi siswa dari SMA Angkasa

4. Histogram Dan Poligon Frekuensi


Apabila kita menggambarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi
frekuensi, maka akan diperoleh histogram dan poligon frekuensi.

Langkah-langkah Histogram Dan Poligon Frekuensi


 Buat dua sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. sumbu datar: memuat bilangan
yang merupakan tepi bawah semua kelas interval dan tepi atas kelas interval terakhir
(atau ada juga yang menggunakan titik tengah atau tanda kelas untuk setiap kelas
interval) Sumbu tegak: mengenai nilai frekuensi dari data yang di dapat

 Pada tepi bawah dan tepi atas masing-masing kelas interval ditarik garis tegak lurus
ke atas sampai menunjukkan bilangan yang sesuai dengan frekuensi pada sumbu
tegak, lalu hubungkan kedua bilangan ujungnya sehingga terbentuk batang-batang
persegi Panjang yang saling berimpit.Grafik inilah yang disebut histogram.
 Titik-titik tengah sisi atas persegi Panjang dihubungkan satu sama lain dan hubungkan
titik tengah sisi atas pertama dengan setengah jarak dari panjang kelas yang diukurkan
ke kiri tepi bawah kelas interval pertama, serta hubungkan titik tengah sisi atas
terakhir dengan setengah jarak dari Panjang kelas yang diukurkan ke kanan tepi atas
kelas interval terakhir maka akan diperoleh polygon frekuensi.

Contoh Soal
Misalkan hasil pengukuran Berat badan terhadap 100 siswa smp diberikan dalam tabel
berikut

Nilai f

41 – 50 3

51 - 60 11

61 – 70 21

71 – 80 33

81 – 90 15

91 – 100 3

Penyelesaian

 Ada dua cara kita dapat membuat Histogram dan Poligon frekuensi dari data distribusi
frekuensi di atas yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Pada sumbu tegaknya kita cantumkan bilangan-bilangan itu adalah 0,5,10,25,30,35
 Pada sumbu datarnya kita bisa cantumkan data-data berat badan yang di ambill dari
titik-titik tengah setiap kelas interval ( dalam 49, 59, 69, 79, 89, 99) atau dari tepi
bawah dan batas atas setiap kelas interval (40, 50, 60, 70, 80, 90), sehingga kita dapat
membuat dua keadaan histogram dan poligon frekuensi yaitu:
HistogrammDan Poligon berat badan
terhadap siswa SMP
35

30

25
banyak siswa

20

15

10

0
49 59 69 79 89 90
berat badan

C. Macam-macam Ukuran Dalam Statistika


Ukuran Pemusatan
Ukuran Pemusatan merupakan suatu ukuran yang menetapkan letak titik pemusatan
dimana terdapat kecendrungan bagi setiap variabel untuk mengarah kepadanya.

Rata-rata Hitung (Rata-Rata Atau Mean)


 Nilai rata-rata merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan singkat tentang sekumpulan data mengenai suatu persoala.
 Nilai rata-rata merupakan salah satu dari ukuran gejala pusat.
 Nilai rata merupakan wakil dari kumpulan data atau nilai yang dianggap sebagai nilai
paling dekat dengan hasil ukuran yang sebenarnya.
 Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pengukuran sampel disebut statistik
sedangkan nilai rata-rata yang di peroleh dari hasil pengukuran populasi disebut
sebagai parameter.
 Jadi untuk ukuran yang sama dapat disebut statistik dapat disebut parameter
tergantung pemakainya dalam sampel atau populasi.
 Mean Data Tidak Terkelompok
Data tunggal

n
−¿ x=∑ i xi
x i n + x 2+ …+ x n
−¿ x=
n
−¿ x=nilai rata−rata
x i=nilai pengamatan data ke−i
n=banyaknya data

Contoh Soal
Jika diketahui 5 buah data 70, 75, 82, 88, 72, tentukan nilai rata-rata dari data
tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui
x1 = 70, x2 = 75, x3 =82, x4 = 88, x5 = 75
−¿ x=∑ ni xi
x 1+ x 2+ …+ x n
−¿ x=
n
70+75+82+88+75
x=
5

390
¿ =78
5

 Mean Data Tidak Terkelompok


Mean Tidak Tunggal
∑i n xifi
−¿ x=
n

x 1 f 1+ x 2 f 2+ x ..+ x n fn
−¿ x=
∑ni fi
Dimana
−¿ x=nilai rata−rata
x i=nilai pengamatan data ke−i
f i : frekuensi datake−i
n=banyaknya data
Penyelesaian
Nilai ()
75 2 150
80 5 400
85 3 255
90 6 540
95 8 760
Jumlah 24 2.105

∑i n xifi
−¿ x= =¿
n
x 1 f 1+ x2 f 2+ x ..+ x n fn 2.150+5.400+3.255+6.540+8.760
¿ =
∑ ❑i fi
n
24
300+2.000+765+3.240+6.080 12.385
= = =516
24 24

 Mean Data Terkelompok


Penyelesaian
Tabel Nilai
nilai Frekuensi (fi) Nilai tengah (ti) fiti
20-24 4 (20+24)×2 = 22 4.22 = 88
25-29 8 27 216
30-34 14 32 448
35-39 12 37 444
40-44 10 42 420
45-49 2 47 94
Jumlah ∑fi = 50 ∑fi.ti = 1.710

k
∑ i tifi
−¿ x=
n
t 1 f 1+t 2 f 2+..+t k fk
−¿ x= k
∑i fi
Dengan f 1+ f 2+ ..+ fk=n
x= rata-rata
ti = nilai tengah kelas ke i
k = banyaknya kelas interval
n = jumlah seluruh data
n
∑i xifi
−¿ x= =
n
t 1 f 1+t 2 f 2+..+t k fk 22.4 +27.8+32.14+37.12+ 42.10+47.2
−¿ x= = =¿
∑ ❑i fi
k
50
88+216+ 448+444 +420+ 94 1.710
= =34,2
50 50

 Menghitung Mean Dengan Menggunakan Mean Sementara


 Langkah-langkah:
 Tentukan mean sementara
Xs (biasanya merupakan titik tengah kelas interval yang memiliki frekuensi
terbesar.
 Tentukan simpangan (deviasi) dari mean sementara yaitu di = xi – xs
k
∑ i¿ fi . di
 Hitung mean simpangannya, yaitu: means = k
∑ i¿ 1 fi
 Hitung mean yang sebenarnya yaitu: x=xs + maen simpangan

Contoh mean data terkelompok dengan menggunakan mean sementara


No Kelas fi di
interval
1 53-59 2 56
2 60-66 7 63
3 67-73 7 70
4 74-80 11 77
5 81-87 7 84
6 88-94 4 91
7 95-101 2 98

k
∑ i¿ fi . di 3038
= =75,95
k
∑ i¿ 1 fi 40

 Median
Median (M) adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan, mulai dari
data yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.
1
Jika banyak data merupakan bilangan ganjil, maka median terletak pada data ke ( n+1 ) dan
2
n
jika banyak data merupakan bilangan genap maka median terletak diantara data ke - dan
2
n
data ke - + 1
2

 Median Data Tidak Terkelompok


1 Xn Xn
Me = ( + +1)→ Untuk n genap
2 2 2
Xn+1
Me = →Untuk n ganjil
2

Contoh

Nilai Frekkuensi(fi)
20-24 4
25-29 8
30-34 14
35-39 12
40-44 10
45-49 2
Jumlah 50

1 1
Letak Median n= .50=25
2 2
Tapi Bawah kelas median
Bme = 40-0,5 = 39,5
P =5
n = 50
fme = 38
fme = 10
Sehingga
n
−fMe
Me = Bme + p ( 2 )
fMe
50
−38
= 39,5+5( 2 )=39,5
10
12−38 26
+5( =39,5 +5 ( ¿=26+5=31
10 10

 Modus
Modus merupakan ukuran pemusatan data untuk
menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau data yang paling sering muncul.
Sekumpulan data yang diperoleh memungkinkan memiliki nilai modus yang tidak tinggal.
Contoh
Tentukan modus dari datanya menjadi :
2,3,4,8,10,5,4,8,4,6,4,8,4,7,9
Setelah diurutkan datanya menjadi:
2,3,4,4,4,4,4,5,6,7,8,8,8,9,10
Dengan mengurutkannya seperti pada data di atas,maka akan mmemudahkan kita untuk
menemukan modus data tersebut.
Dalam kasus di atas, modus datanya adalah 4 karena dia muncul sebanyak 5 kali.

 Modus Data tidak berkelompok


Modus adalah nilai data yang memiliki frekuensi terbanyak.
Untuk data tidak terkelompok sangat mudah untuk mencari modusnya,yaitu yang
sering muncul.
Contoh 5,4,3,4,6,7
Modus adalah 4

 Modus Data Berkelompok


b1
Mo = b+p ( )
b 1+ b 2
Mo = Modus
B = tepi bawah kelas modus
P = Panjang kelas modus
b 1 =selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi sebelumnya
b 2 = selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi setelahnya

Contoh Modus Data Berkelompok


b1
Mo = b+p ( )
b 1+ b 2
Nilai
30-34

D. Distribusi dan frekuensi


Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data
mentah dapat dibuat menjadi yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam
kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau
tabel frekuensi. Jadi, distrubusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval
tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftra.
Distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan
sistematis dari data yang diperoleh.

Contoh Tabel Distribusi Frekuensi


Interval modal frekuensi
50-59 16
60-69 32
70-79 20
80-89 17
90-99 15
Jumlah 100

Langkah Membuat Distribusi Frekuensi


 Menentukan rantang (jangkauan).
Data terbesar dikurangi data terkecil.
 Tentukan banyaknya kelas (k) yang diperlukan. Banyak kelas : k = 1+3,3.l0g n (n
banyak data)
 Tentukan panjang kelas.
Panjang kelas = range (jangkauan)/banyak kelas
 Pilih batas bawah kelas pertama, biasanya diambil data terkecil.
 Tentukan frekuensi masing-masing kelas dengan sistem turus atau tally (dihitung satu
per satu)

Contoh
Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm terdekat),
diperoleh data sebagai berikut.
78     72     74        79        71        74        75        74        72        68
72    73      72        74        75        74        73        74        65        72
66    75      80        69        82        73        74        72        79        71
70    75      71        70        70        70        75        76        77        67
Buatlah distribusi frekuensi dri data tersebut !

Penyelesaian:
a.       Urutan data
65     66     67        68        69        70        70        70        70        71
71     71     72        72        72        72        72        72        73        73
73     74     74        74        74        74        74        74        75        75
75     75     75        76        77        78        79        79        80        82

Penyelesaian
Range = data terbesar –data terkecil = 82-65=17
K= 1 + 3,3 log 40 = 1+3,3.1,6021=1+6,2868=7
Panjang kelas = range/banak kelas = 3/7=5
Batas bawah kelas pertama diambil dari nilai data terkecil yaitu 65
Frekuensi masing-masing kelas dengan sistem turus sebagai berikut:

Penyelesaian

Nilai Tally Banyak


Siswa
65 – 67 III 3
68-70 IIII II 6
71-73 IIII IIII II 12
74-76 IIII IIII III 13
77-79 III 4
80-82 II 2
Jumlah 40

Penyelesaian

Nilai Banyak siswa


65-67 3
68-70 6
71-73 12
74-76 13
77-79 4
80-82 2
Jumlah 40

 Macam-macam Tabel Distribusi frekuensi


 Tabel Distribusi frekuensi relative
Distribusi frekuensi relative yaitu frekuensi dari sebuah daftar
distribusi yang dinyatakan dalam bentuk persen.
Frekfensi pada kelas ke−n
Frekfensi Relatif : × 100 %
Jumlah Frekfuensi

 Tabel Distribusi frekuensi komulatif


Tabel yang didapatkan dari tabel distribusi frekuensi dimana
frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah

Tabel Distribusi frekuensi komulatif “kurang dari”


Nilai data fi
Kurang dari 65 0
Kurang dari 68 3
Kurang dari 71 3+6=9
Kurang dari 74 3+6+12=21
Kurang dari 77 3+6+12+13=34
Kurang dari 80 3+6+12+13+4=38

Tabel distribusi frekuensi komulatif “Atau Lebih”


Nilai data fi
65 atau lebih 3+6+12+13+4=38
68 atau lebih 3+6+12+13=34
71 atau lebih 3+6+12=21
74 atau lebih 3+6=9
77 atau lebiih 3
80 atau lebih 0

 Tabel Distribusi frekuensi relative komulatif


Tabel yang diperoleh dari tabel distribusi komulatif yang diubah dalam
bentuk persentase.

Nilai Banyak siswa Frekuensi relatif


65-67 3 f1 3
Fr1= 100= .100=7,5
N 40
68-70 6 15
71-73 12 30
74-76 13 32,5
77-79 4 10
80-82 2 5
Jumlah 40 100

Tabel Distribusi frekuensi komulatif “kurang dari”


Nilai fi
Kurang dari 65 F1=0
Kurang dari 68 F2=f1=3
Kurang dari 71 9
Kurang dari 74 21
Kurang dari 77 34
Kurang dari 80 38

Tabel distribusi frekuensi komulatif “Atau Lebih”


Nilai fri
65 atau lebih 3+6+12+13+ 4+2
.100=100
40
68 atau lebih 95
71 atau lebih 85
74 atau lebih 52,5
77 atau lebih 22,5
80 atau lebih 7,5
Jumlah 362,5

Tabel Distribusi frekuensi komulatif “kurang dari”


Nilai Banyak siswa Frekuensi relatif
65-67 0 0
68-70 3 f1 3
Fr1= 100= .100=7,5
N 40
71-73 9 22,5
74-76 21 52,5
77-79 34 85
80-82 38 95

Tabel distribusi frekuensi komulatif “Atau Lebih”


Nilai fri
65 atau lebih f 1+f 2+ f 3+ f 4 + f 5+ f 6 40
Fr1= .100= .100
N 40
=100
68 atau lebih 95
Fr1= f 1+ f 2+ f 3+ f 4+ f 5+ ¿ .100= ¿100
N 40
=237,5
71 atau lebih 212,5
74 atau lebih 131,25
77 atau lebih 56,25
80 atau lebih 18,75

E. Ukuran Disperasi atau Ukuran Penyebaran


Selain ukuran pemusatan data, terdapat ukuran yang lain, yaitu ukuran penyebaran
atau ukuran disperasi, dengan ukuran penyebaran data. Kita dapat melihat bagaimana data
tersebut brejarak dari pusat penyebaran data secara keseluruhan.

 Jangkauan (Range)
 Jangkauan atau range dalam statistika disebut juga “sebaran”, yaitu selisih
antara angka data tertinggi dengan angka data terendah dari kumpulan data
 Semakin besar, nilai rentang maka distribusi data semakin bervariasi
 Secara notasi, jangkauan dapat dituliskan sebagai berikut!
R=Xmaks-Xmin

R= jangkauan (range)
Xmaks = nilai maksimum
Xmin= nilai minimum

 Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata adalah nilai rata-rata dari harga mutlak semua simpangan
terhadap rata-rata (mean) kelompoknya, Arti mutlak yaitu semua nilai simpangan
negative dianggap positif.

 Simpangan rata-rata data tidak terkelompok


n
∑ i¿ 1 Ixi . xI
SR =
n
SR = simpangan rata-rata
Xi = besar data ke-i
−¿ x=mean data
n=banyak data
Contoh soal
Hitung rata-rata simpangan dari data berikut : 2,3,3,4,4,6,7,7,8,8
Jawab:
n
∑ i¿ 1 xi 2+ 3+3+ 4+ 4+6+ 7+7+8+ 8 52
−¿ x= = = =5,2
n 10 10
∑ ni¿ 1 Ixi .−¿ x I
SR=¿ SR = =
n
[ 2−5,2 ] + [ 3−5,2 ] + [ 3−5,2 ] + [ 4−5,2 ] + [ 4−5,2 ] + [ 6−5,2 ] + [ 7−5,2 ] + [ 7−5,2 ] + [ 8−5,2 ] +[8−5,2]
10
3,2+ 2,2+ 2,2+ 1,2+1,2+ 0,8+1,8+1,8+2,8+2,8 20
= = =2
10 10

 Simpangan rata-rata data terkelompok


n
∑ i¿ 1 fi Ixi .−¿ x I
SR = k
∑ i¿ 1 fi
SR = simpangan rata-rata
Fi =frekuensi kelas ke-i
Xi = titik tengah kelas ke-i

Contoh Soal
1. Cari rata-ratanya terlebih dahulu
No Kelas Interval fi xi
1 43-49 2 46
2 50-56 2 53
3 57-63 10 12
4 64-70 4 67
5 71-77 6 74
6 78-84 8 81
32

k k
∑ i¿ 1 fixi ∑ i¿ 1 fixi fixi +f 2 x 2+…+ fixi
−¿ x = k
= k
=
∑ ¿1 fi
i ∑ ¿ 1 fi
i
f 1+f 2+…+ f 3
=
2.46+2.53+10.12+4.67 +6.74+8.81 92+106+120+ 244+ 444+648 1654
= = =51,6
32 32 32
2. Cari simpangan rata-rata
∑ ni¿ 1 fiIxi.−¿ x I
SR =
∑ ki¿ 1 fi
F. Kuartil

Anda mungkin juga menyukai