Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
sebuah makalah yang berjudul “Penyajian Data dalam Bentuk Diagram”
Adapun maksud dibuatnya makalah ini tidak lain adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Satatistik Penelitian Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 5.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. Histogram .............................................................................................12
2. Poligon Frekuensi ...............................................................................16
3. Ogive (Ozaiv) .......................................................................................18
A. Kesimpulan ...............................................................................................21
B. Saran ..........................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penyajian data terkelompok?
2. Apa yang dimaksud penyajian data tidak terkelompok terkelompok?
3. Ada berapa macm-macam diagram?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
40 kg 41 kg 42 kg 43 kg 44 kg
3
2) Diagram batang majemuk
Berikut ini adalah jumlah siswa di kota “X” berdasarkan
tingkat pendidikannya tahun 2014
Siswa
Jenjang Jumlah
Putra Putri
SD 2000 3000 5000
SMP 1000 1500 2500
SMA 500 1000 1500
4
merupakan suatu bilangan, misalnya 95, akan dipisahkan sebagai 9
dan 5, sedangkan 256 akan dipisahkan sebagai 2 dan 56 atau 25
dan 6. Untuk lebih memahami diagram batang daun, perhatikan
contoh berikut.
Jika datai ini tidak disusun dalam suatu diagram maka tidak segera
terlihat kecenderungan penyebarannya. Gambar berikut ini
menyajikan diagram batang daun untuk data yang tersedia.
5
atas, kita tetapkan angka puluhan sebagai bagian batang dan angka
satuan sebagai bagian daun.
2. Digram Lingkaran
Digaram Lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan
data ke dalam lingkaran, lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan pengklasifikasian data. Untuk membuat diagram
lingkaran, maka lingkaran-lingkaran dibagi-dibagi menjadi beberapa
sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu
diubah ke dalam derajat menggunakan busur derajat. Berikut adalah cara
membuat diagram lingkaran:
Ubahlah dahulu ke dalam bentuk persen.
6
Berat 40 kg = 60 𝑥100% = 10%
12
Berat 41 kg = 60 𝑥100% = 20%
6
15
Berat 42 kg = 60 𝑥100 = 25%
18
Berat 43 kg = 60 𝑥100% = 30%
9
Berat 44 kg = 60 𝑥100% = 15%
6 10
Berat 40 kg = 60 𝑥360 = 36° atau 𝑥360 = 36°
100
12 20
Berat 41 kg = 60 𝑥360 = 72° atau 𝑥360 = 72°
100
15 25
Berat 42 kg = 60 𝑥360 = 90° atau 𝑥360 = 90°
100
18 30
Berat 43 kg = 60 𝑥360 = 108° atau 𝑥360 = 108°
100
9 15
Berat 44 kg = 60 𝑥360 = 54° atau 𝑥360 = 54°
100
15%
30% 44 kg
10% 40 kg
41 kg
42 kg
20% 43 kg
25%
3. Diagram Titik
Diagram titik dapat juga dikatakan sebagai diagram koordinat
karena penyajian data melalui diagram ini hanya merupakan titik-titik
7
koordinat yang memberikan gambaran antara data atau variabel yang
terdapat di sumbu datar (horizontal) dengan yang terdapat di sumbu
tegak (vertikal). Langkah-langkah menggambarkannya tidak berbeda
jauh dengan langkah-langkah seperti menggambar diagram batang,
namun pada setiap kategori, yang terlihat bukan merupakan batang-
batang, melainkan berupa titik-titik yang merupakan koordinat antara
absis dan ordinat.
Untuk kumpulan data yang terdiri dari dua variabel, dengan nilai
kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan
gambarnya akan merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar.
Karenanya, diagram demikian dinamakan diagram pencar. Pada gambar
diagram garis di atas, apabila garis penghubung antara titik-titik
dihilangkan, terjadilah diagram pencar. Bentuk tersebut merupakan
diagram pencar sederhana.
Contoh:
Dalam hal ini, antara tahun dengan jumlah siswa lainnya terpisah
(disjoint). Oleh sebab itu. Kita tidak boleh menghubungkan garis antara
dua titik yang berdekatan sehingga menjadi diagram garis. Kecuali
8
sumbu horizontal merupakan “waktu”, dimana waktu tersebut
merupakan variabel yang kontinu.
4. Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang digambarkan berdasarkan data
waktu. Biasanya waktu yang digunakan adalah tahun atau bulan lalu.
Langkah-langkah dalam membuat diagram garis adalah sebagai berikut.
a. Buatlah dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak .
pada sumbu datar biasanya menunjukan waktu, sedangkan pada
sumbu tegak menunjukan bilanganfrekuensinya. Dalam pembagian
skkala pada masing-masing sumbu sebaiknya mengambil skala
yang proporsional.
b. Sesuaikan data pada masing-masing sumbu, artinya data tahun
pada sumbu datar dibuat garis bantu ke atas sehingga berpotongan
dengan garis bantu dari sumbu tegak yang merupakan frekuensi
kategori tersebut.
c. Jika semua data sudah disesuaikan pada masig-masing sumbu,
maka akan tedapat sekumpulan titik-titik.
d. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga akan diperoleh diagram
garis.
e. Di bawah diagram diberi judul diagram dengan paragraf tengah
(center). Judul diagram terdiri dari nomor, masalah apa, di mana
masalah itu terjadi, dan kapan masalah itu terjadi. Nomor diagram
dibuat agar lebih mudah dalam pencairan diagram.
9
Tahun 2001 mobil yang sudah terjual berjumlah 31
Tahun 2002 mobil yang sudah terjual berjumlah 20
Tahun 2003 mobil yang sudah terjual berjumlah 17
Tahun 2004 mobil yang sudah terjual berjumlah 15
Diagram garis dari mobil yang terjual dari tahun 1995 – 2004
5. Diagram Lambang
Diagram lambang (Piktogram) adalah penyajian data dalam bentuk
gambar-gambar yang mewakili nilai-nilai tertentu. Gambar-gambar yang
digunakan biasanya adalah gambar-gambar yang relevan dengan
permasalahan. Diagram lambang sangat cocok untuk menyajikan data
kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan
yang dijadikan lambing disesuaikan dengan macam datanya. Misalnya
untuk data jumlah manusia yang dibuatkan gambar orang. Satu gambar
orang menyatakan sekian jiwa tergantung kebutuhannya. Kelemahannya
ialah jika data yang dilaporkan tidak penuh (bulat) sehingga lambangnya
pun menjadi tidak utuh.
10
Diagram gambar atau piktogram adalah bagan yang menampilkan
data dalam bentuk gambar. Menyajikan data dalam bentuk piktogram
merupakan cara yang paling sederhana. Pada dasarnya, penyajian data
dalam bentuk piktogram memang menarik. Akan tetapi, penggunaan
piktogram sangatlah terbatas. Salah satu contoh data menggunakan
diagram lambing misalkan diketahui tabel yang menyatakan data jumlah
siswa di kota “X” berdasarkan tingkat pendidikannya tahun 2007.
SMP 2500
SMA 2000
SMP 2500
SMA 2000
Keterangan: = 500
Jawaban
11
B. Penyajian Data Terkelompok dalam Bentuk Diagram
1. Histogram
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan
distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang
berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Histogram juga
merupakan salah satu alat dari 7 alat pengendalian kualitas (QC 7
Tools). Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan
informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen
dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang
berkesimbungan (Continous Process Improvement). Langkah-langkah
Membuat Histogram:
1) Mengumpulkan data Pengukuran
Data yang untuk membuat Histogram adalah data pengukuran yang
berbentuk Numerik.Sebagai contoh:
Seorang Engineer ingin mengumpulkan data pengukuran untuk
panjangnya kaki komponen A seperti tabel dibawah ini :
12
2) Menentukan besarnya Range
Sebelum menentukan Besarnya nilai Range, kita perlu
mengetahui Nilai terbesar dan Nilai Terkecil dari seluruh data
pengukuran kita. Cara untuk menghitung Nilai Range (R)
adalah :
R = Xmaks – Xmins atau Range = Nilai terbesar – Nilai
terkecil
Catatan :
Jika anda menggunakan Excel , anda bisa memakai Function :
Mencari Nilai Terbesar : @MAX( nomor cell awal :
nomor cell akhir)
Mencari Nilai Terkecil : @MIN(nomor cell awal :
nomor cell akhir)
Range = 0.6
13
Untuk contoh kasus diatas, banyaknya sampel data
pengukuran adalah 50 data, maka kita memilih banyaknya
kelas interval adalah 7 buah (menurut tabel adalah 6 sampai
10).
14
Dilanjutkan ke kelas ketiga dan seterusnya seperti cara
untuk menentukan Batas Kelas Kedua.
Menentukan Nilai Tengah setiap Kelas Interval :
Nilai Tengah Kelas Pertama :
Nilai Tengah Kelas Pertama = batas atas + batas bawah
kelas Pertama / 2
= 2.55 + 2.65 / 2
= 2.6
15
6) Membuat Grafik Histogram
Membuat Garis Horizontal dengan menggunakan skala
berdasarkan pada unit pengukuran data
Membuat Garis Vertikal dengan menggunakan skala
frekuensi
Menggambarkan Grafik Batang, tingginya sesuai
dengan Frekuensi setiap Kelas Interval
Jika terdapat batasan Spesifikasi yang ditentukan oleh
Customer (Pelanggan) maka tariklah garis vertikal
sesuai dengan spesifikasi tersebut.
2. Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi merupakan grafik garis yang menghubungkan nilai
tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi
mutlak masing-masing. Perbedaan antara histogram dengan poligon
frekuensi adalah Histogram menggunakan batas kelas sedangkan
poligon menggunakan titik tengah. Grafik histogram berwujud
segiempat atau menyerupai diagram batang, sedangkan poligon
berwujud garis atau kurva yang saling berhubungan satu sama lain.
Langkah-langkah membuat polygon frekuensi
Buat titik tengah kelas dengan cara : (nilai ujung bawah kelas + nilai
ujung atas kelas) x ½
Buat tabel distribusi frekuensi yang mutlak disertai dengan kolom
tambahan berupa kolom titik tengah kelas tsb.
16
Buat grafik poligon frekuensi dengan melihat data pada tabel
distribusi frekuensi mutlak
a. Buat titik tengah kelas
Titik tengah kelas ke-1 : (45 + 51) x ½ = 48
Titik tengah kelas ke-2 : (52 + 58) x ½ = 55
Titik tengah kelas ke-3 : (59 + 65) x ½ = 62
Titik tengah kelas ke-4 : (66 + 72) x ½ = 69
Titik tengah kelas ke-5 : (73 + 79) x ½ = 76
Titik tengah kelas ke-6 : (80 + 86) x ½ = 83
17
3. Ogive (Ozaiv)
Grafik ogive dibuat dari daftar sebaran “frekuensi kumulatif
kurang dari” dan “frekuensi lebih dari”.
Contoh:
Perhatikan daftar distribusi frekuensi berikut ini:
Berat Frekuensi
40 – 44 4
45 – 49 6
50 – 54 10
55 – 59 20
60 – 64 7
65 – 69 3
Jumlah 50
fkum>
60
50
40
30
fkum>
20
10
0
39.5 44.5 49.5 54.5 59.5 64.5 69.5
19
C. Diagram Peta (Kartogram)
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Sudijono (2008: 61) grafik atau diagram adalah alat penyajian
statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan grafik, lukisan
gambar, maupun lambang. Dan menurut Riduwan (2003:83) diagram adalah
gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu data yang akan
disajikan.Jadi diagram atau grafik adalah alat penyajian data statistik yang
berupa lukisan baik lukisan garis, gambar, atupun lambang.
kegunaan diagram atau grafik antara lain untuk :
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/AmaBustam/metoda-statistika-penyajian-data
https://www.berpendidikan.com/2016/09/pengertian-dan-macam-macam-
jenis-diagram-beserta-cara-penyajian-data-dalam-bentuk-diagram-dan-
contoh-soalnya.html. Diunduh pada 1 September 2019 pukul 20.00 W.I.B
22