PENYAJIAN DATA
KELOMPOK 2
FAKULTAS EKONOMI
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunianya.
Salah satu karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah Statistika Ekonomi.
Kami juga berterimakasih kepada bapak dosen pengampu Bapak Dr.Arwansyah , M. Si,. Kami
menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan ini, untuk itu dalam
penyempurnaan Laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai sumber informasi bagi
mahasiswa lainnya. Jika ada kata yang salah kami sebagai penulis makalah ini memohon maaf. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
(Kelompok 2)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data
kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik
statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya
berupa skor. Skor-skor tersebut disebut juga dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan
data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data
tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja
penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti,
dan tujuan penampilan data itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan penyajian data?
2) Apa tujuan dari penyajian data?
3) Apa bentuk data yang disajikan?
4) Apa macam-macam teknik penyajian data?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian penyajian data.
2) Untuk mengetahui tujuan dari menyajikan data.
3) Untuk mengetahui bentuk data yang disajikan.
4) Untuk mengetahui macam-macam teknik penyajian data.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai deskripsi data,
analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang
dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam prosses pengumpulan data merupakan data yang
berserakan, tidak beraturan dan sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah
dibaca maka dilakukan penyajian data atau penyusunan data.
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan
menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
1. Skor
Data berbentuk skor merupakan data asli hasil pengukuran. Data ini langsung diambil
berdasarkan hasil pengukuran variabel tertentu atau responden. Pengukuran dilakukan dengan
mengubah respons yang diberikan oleh responden atas instrumen menggunakan aturan skoring.
2. Persentase
Data dapat disajikan dalam bentuk persentase. Skor diubah menjadi persentase dengan cara
membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan 100. Misalnya:
Siswa yang tidak lulus ujian adlah 15 orang dari 50 orang peserta ujian. Data siswa yang tidak lulus
adalah (15/50) x 100 = 30 %.
Data bentuk persentase biasanya dipilih bila ingin mengetahui posisi data diantara total
keseluruhan.
3. Indeks
Data yang disajikan juga dapat diubah ke dalam bentuk indeks. Seperti juga penyajian data
menggunakan persentase, pengubahan ke dalam angka indeks juga dapat dimaksudkan untuk
mengetahui nilai suatu skor di antara keseluruhan data. Bedanya, presentase disajikan dalam bentuk
persen, sedang angka indeks disajikan dalam bentuk angka desimal. Misalnya:
Terdapat sebanyak 15 orang siswa yang tidak lulus dalam sebuah tes yanng diikuti oleh 20 orang,
maka angka ketidaklulusan adalah 15/20 = 0,75.
Tabel 2.1
Jumlah penduduk putus SD/MI di Desa X Tahun 2007 – 2009
Tahun frekuensi
2007 115
2008 121
2009 132
Jumlah 368
a) Nomor Tabel, diatas judul tabel terdapat nomor tabel yaitu 2.1. bila tabel yang disajikan lebih dari
satu maka hendaknya diberi nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutuhkan.
b) Judul Tabel, di atas tabel dituliskan judul tabel. Judul tabel memuat informasi mengenai: data serta
tempat dan waktu pengumpulannya.
c) Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 – 115, 2008 – 121, 2009 – 132 dan jumlah – 368.
d) Kolom, tabel di atas mempunyai kolom tahun dan frekuensi penduduk putus SD/MI.
e) Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 155, 121, 132 dan 368.
f) Sumber adalah asal darimana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang melakukan pengumpulan
data. Jika tabel tidak memuat sumber berarti data dikumpulkan dan ditabulasikan sendiri oleh
pembuat tabel.
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri
khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor (variabel) atau lebih dalam satu
perpaduan baris dan kolom.
JENIS JUMLAH
KELAMIN TINGKAT SEKOLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
.
2. Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, datadata
kuantitatif (numerik) yang terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik. Penyajian data
dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga
penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh
karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis
grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data nominal, maka
penyajian data menggunakan grafik batang, gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika data
bersifat kontinum maka penyajian data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon, atau kurva.
a. Data nominal
Data nominal merupakan data yang bersifat kategorik. Data yang satu dengan yang lain dapat
dipisah-pisahkan secara tegas.
1) Grafik batang
Grafik batangmerupakangrafik yang menggambarkandata menggunakan batang. Batang
menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya
2.Grafik gambar pictogram adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini dilakukan
supaya gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang koordinat XY dinyatakan dalam
gambar – gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya: (fiktif) untuk menyatakan
jumlah buku di perpustakaan pada tahun – tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar buku
(secara sederhana) tiap gambar mewakili suatu jumlah tertentu.
3. Grafik Garis
Grafik garis adalah sebuah grafik yang menampilkan data dalam bentuk garis atau curva.
Grafik jenis ini biasa digunakan untuk menggambarkan data yang mengalami perkembangan,
misalnya pertukaran mata uang, harga saham dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan grafik batang, grafik garik memiliki 2 sumbu, yaitu sumbu x dan sumbu y.
Sumbu x umumnya menampilkan waktu pengamatan, sedangkan sumbu y menunjukan nilai
dari hasil pengamatan nilai.
Hasil pengamatan ditunjukan dengan nilai xy. Nilai xy yang telah didapatkan selanjutnya
dihubungkan oleh garis yang tidak putus, sehingga dihasilkanlah garis dari nilai xy yang satu ke
nilai xy lainnya.
3. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran adalah sebuah grafik yang menampilkan data dalam bentuk lingkaran. Grafik lingkaran
ini pada umumnya untuk menunjukkan persentase nilai dari keseluruhan.
Apabila sebuah data belum dipersentasekan, maka harus dihitung persentasenya terlebih dahulu dari
keseluruhan nilai.
Selain hal tersebut terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat grafik lingkaran,
diantaranya adalah sebagai berikut.
Hal pertama yang harus dilakukan ialah menghitung persentase nilai terlebih dahulu. Cara
menentukan persentase yaitu dengan cara membagi jumlah kelompok data dengan kelompak
keseluruhan yang kemudian dikali 100.
Menentukan masing-masing besaran sudut kelompok data. Cara menentukan hasil sudut yaitu
dengan cara hasil persentase dibagi 360.
Menentukan warna dari masing-masing kelompok data. Setiap kelompok data diharuskan
memiliki warna yang beragan dan berbeda-beda. Memberikan warna yang berbeda-beda pada
setiap kelompok data akan mempermudah dalam memberikan perbandingan satu kelompok data
dengan yang lainnya.
Berikan keterangan pada setiap kelompok data, tujuannya untuk mempermudah pembacaan
informasi.
b. Data kontinum
Berbeda dengan data nominal, data kontinum tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara
eksklusif.
Data kontinum bersambungan dalam sebuah skala yang bersifat kontinum.
1) Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu
dengan yang lainnya tanpa ruang antara.
Contoh: (fiktif)
2) Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan
poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap interval
kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik – titik
tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
Contoh: (fiktif)
BAB III PENUTUP
Kesimpulan:
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penyajian data dengan tabel bisa memberikan
angka – angka yang lebih rinci, tetapi tidak bisa cepat diambil kesimpulan. Sedangkan dengan grafik,
kesimpulan bisa dengan cepat diambil tetapi angka – angkanya kurang rinci.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data
tersebut. Data mentah yang berserakan ditata dan diatur dalam sebuah tabel.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah
gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.