Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS

“Penyusunan dan Penyajian Data (DIstribusi frekuensi, Tabel dan Grafik)”

Oleh
Kelompok 1:
 Indah Mantasari (220906500001)
 Anisa Kusuma Wardani (220906500006)
 Emil Fuzan (220906501001)
 Alifinti Suci Maharani (220906501011}
 Nanada Regar (220906501010)
 Juina Lestari (2209065020007)
 Suci Anggraini (220906502012)
 Andi Rahyana Tuzzarah (220908502019)

Dosen Pengampu
Diah Retno Dwi Hastuti, SP.,M.SI

PROGRAM STUDY EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR
2023
KATA PENGNTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum wr.wb.


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Karena dengan rahmat dan karnia-NYA
lah berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah tugas
makalah dari mata kuliah statistia ekonomi dan bisnis dengan judu “Penyusunan dan Penyajian
Data (Distribusi frekuensi, Tabel dan Grafik)”.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah statistika ekonomi dan
bisnis dan juga kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini
yaitu ibu Diah Retno Dwi Hastuti, SP.,M.SI sekaligus pembimbing dan prngarah kami dalam
menyelesaikan makalah ini
Akhirulkalam, penulis sampaikan terimakasih kepada semua yang telah ikut andil
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini, dan juga mengharapkan sebuah masukan dan
kritik yang bermanfaat dari pembaca agar kami dapat menyempurnakan makalah ini.

l
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengumpulan dan penyajian data merupakan salah satu bagian yang sangat penting
dalam pembuatan laporan atau penelitian. Laporan jenis apapun selalu menggunakan data
dalam menyajikan fakta atau informasi yang terkandung dalam laporan tersebut. Penyajian
data yang sederhana namun tepat sangat membantu pembaca memahami apa-apa yang
ditulis dalam laporan.Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan
laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah
dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan
dan lain lain. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan.
Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun
dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan
pembaca memahami data.

1.2 Rumusan Masalah


Apa itu Penyusunan Dan Penyajian Datai?
 b.Apa pengertian dari Distribusi Frekuensi?
c.Tabel atau grafik apa saja yang terdapat di distribusi frekuensi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah tentang penyusunan dan penyajian data, khususnya
distribusi frekuensi, tabel, dan grafik, adalah untuk membantu memahami cara mengorganisir,
mengelompokkan, dan mempresentasikan data secara sistematis dan mudah dipahami. Dalam
statistik, data yang terkumpul perlu diatur agar dapat dimengerti dengan mudah. Dalam hal ini,
distribusi frekuensi, tabel, dan grafik adalah alat yang paling umum digunakan untuk merangkum
data dan memperlihatkannya secara visual.

Manfaat

1. Memudahkan analisis: Dengan penyusunan dan penyajian data menggunakan distribusi


frekuensi, tabel, dan grafik, kita dapat dengan mudah menganalisis data dan menemukan pola
atau tren yang mungkin sulit terlihat jika hanya dilihat dalam bentuk data mentah.
2. Menyajikan informasi dengan jelas: Penggunaan tabel dan grafik dapat membantu menyajikan
informasi dengan cara yang jelas dan mudah dipahami. Hal ini dapat membantu
mengomunikasikan informasi kepada orang yang mungkin tidak memahami data secara teknis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Penyusunan Dan Penyajian Data i?


Penyusunan dan penyajian data adalah langkah awal dalam analisis data. Dalam analisis data,
data yang dikumpulkan akan diorganisir, diproses, dan disajikan dalam bentuk yang mudah
dimengerti dan digunakan. Distribusi frekuensi, tabel, dan grafik adalah alat bantu yang paling
umum digunakan untuk penyusunan dan penyajian data.
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut
data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah
dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud apa adanya atau sebagaimana
data itu diperoleh. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, datadata itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara
yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian
data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan
data itu sendiri. Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga
dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk
selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini
bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.
2.2 JENIS-JENIS DATA
Jenis-jenis data dapat dibedakan menurut beberapa kategori, misalnya: menurut sifatnya, cara
memperolehnya, berdasarkan sumber datanya, waktu pengumpulannya, dan skala
pengukurannya. Berikut akan dijelaskan jenisjenis data berdasarkan keempat kategorisasi
tersebut. 1. Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif Data yang dinyatakan
dalam bentuk non-angka atau non-numerik atau biasa juga disebut atribut. Dalam istilah
komputer disebut data bertipe string. Misalnya, persepsi mahasiswa UT terhadap layanan tutorial
di UPBJJ-UT. Data yang diberikan berupa persepsi atau pendapat, sehingga jawaban yang
mungkin adalah sangat baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang baik. b. Data kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka (data numerik). Dalam komputer dikenal sebagai data
numerik. Misalnya, data jumlah pembelian modul UT, jumlah mahasiswa Jurusan Statistika
Masa Registrasi 2010.2, dan sebagainya. Data yang dapat dinyatakan dalam angka (dapat
dikuantifikasi) dinamakan data kuantitatif. Data kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Data diskret Data kuantitatif diskret adalah data hasil pencacahan dan berupa bilangan bulat
(dalam komputer dikenal sebagai integer). Misalnya: jumlah mahasiswa statistika di UPBJJ-UT
Bandung, jumlah mata kuliah yang ada di Jurusan Statistika FMIPA-UT, dan jumlah dosen
Jurusan Statistika FMIPA-UT. 2) Data kontinu Data kuantitatif kontinu adalah data hasil proses
pengukuran dan dapat berupa bilangan pecahan (bilangan real). Misalnya: Rata-rata berat badan
bayi yang baru lahir adalah 2,95 kg, tinggi badan Budi adalah 150,5 cm, dan IQ Budi adalah 125
3. Berdasarkan Cara Memperolehnya Berdasarkan cara memperolehnya, data
dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data
primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti
dari sumber datanya. Beberapa teknik pengumpulan data primer antara lain: observasi,
wawancara, diskusi terfokus (focus group discussion, FGD), dan penyebaran kuesioner.
b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: Biro Pusat
Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan sumber data lainnya. 3. Berdasarkan Sumber
Datanya Berdasarkan sumbernya, data dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu
data internal dan data eksternal. a. Data internal Data internal adalah data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi atau instansi secara internal.
Misalnya: data keuangan, data pegawai, data produksi, dan sebagainya. b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di luar
organisasi. Misalnya: data jumlah penggunaan modul oleh mahasiswa di luar UT, tingkat
kepuasan mahasiswa UT terhadap layanan akademik dan administratif UT, dan data
sebaran mahasiswa UT. 4. Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data Berdasarkan waktu
pengumpulan datanya, data dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu data cross
section, dan data time series (berkala). a. Data cross section Data cross section adalah
data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya: laporan nilai tutorial online
mahasiswa Jurusan Statistika FMIPAUT Masa Registrasi 2010.2, data jumlah mahasiswa
yang meregistrasi mata kuliah Pengumpulan dan Penyajian Data Masa Registrasi 2010.1
b. Data time series Data time series (berkala) adalah data yang datanya menggambarkan
sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah
data perkembangan jumlah mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-UT dari 2005 sampai
dengan 2010, jumlah mahasiswa Jurusan Statistika yang mengikuti ujian TAP dari tahun
2005 sampai dengan 2010.
2.3 Pengertian Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok


mulai dariyang terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan
kategori tertentu(Hasibuan,dkk,2009). Manfaat penyajian data dalam bentuk Distribusi
Frekuensi adalahuntuk menyederhanakan penyajian data sehingga lebih mudah untuk
dibaca dan dipahamisebagai bahan informasi. Tabel Distribusi Frekuensi disusun
bila jumlah data yang akandisajikan cukup banyak, sehingga apabila disajikan dengan
menggunakan tabel bisa menjaditidak efektif dan efisien serta kurang komunikatif.
Istilah-Istilah Distribusi Frekuensi
1.Kelas (Class)Adalah penggolongan data yang dibatasi dengan
n i l a i t e r e n d a h d a n n i l a i t e r t i n g g i y a n g masing-masing dinamakan batas
kelas.2.Batas Kelas (Class Limit)Adalah nilai batas kelas dari pada setiap kelas
dalam sebuah distribusi, terbagi menjadiStates Class Limit (Ujung Kelas)
dan Class Boundaries (Tepi Kelas)

a.Stated Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam distribusi
frekuensi,terdiri dari Lower Class Limit dan Upper Class Limit

. b.Class Boundaries adalah batas kelas yang sebenarnya, terdiri dari Lower
ClassBoundary dan Upper Class Boundary3.Panjang Kelas/Ukuran Kelas (Class
Interval/Class Size)Adalah bilangan-bilangan yang menunjukan
panjang/lebar/ukuran dari setiap kelas yangmerupakan lebar dari sebuah
kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelas.

Batas Kelas (Class Limit)Adalah nilai batas kelas dari pada setiap kelas dalam
sebuah distribusi, terbagi menjadiStates Class Limit (Ujung Kelas) dan Class
Boundaries (Tepi Kelas)a.Stated Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis
dalam distribusi frekuensi,terdiri dari Lower Class Limit dan Upper Class
Limit. b.Class Boundaries adalah batas kelas yang sebenarnya, terdiri dari Lower
ClassBoundary dan Upper Class Boundary

Panjang Kelas/Ukuran Kelas (Class Interval/Class Size)Adalah bilangan-


bilangan yang menunjukan panjang/lebar/ukuran dari setiap kelas
yangmerupakan lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua
tepi kelas.

Frekuensi (Frequency)Adalah angka yang menunjukan banyaknya data


individual yang terdapat dalam satu kelas

Nilai Tengah (Mid Point)Adalah bilangan-bilangan yang dapat mewakili kelas-


kelas tertentu yang diperoleh
dengan jalan atau cara meratakan batas kelas yang bersangkutan, dalam arti yaitu r
ata-rata hitungdari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya.
Nilai tengah (Mid Point)
Adalah bagian-bagian yang dapat mewakili kelas kelas tertentu yang dapat di
peroleh dengan jalan atau batas kelas yang bersangkutan, dalam arti yaitu rata-rata
hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya

Tabel Distribusi Frekuensi


Didalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel DistribusiFrekuensi,
didalam makalah ini akan dikemukakan 2 macam tabel Distribusi Frekuensi
yaituTabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal dan Tabel Distribusi Frekuensi Data
Berkelompok (Sudjiono Anas 2009:39).

Tabel Distribusi Frekuensi Data TunggalYaitu jenis tabel yang berdiri sendiri


atau tidak dikelompokan. Contoh :
Nilai Frekuensi
50 5

60 10

70 15

80 10

90 5

Jumlah 50

Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok Merupakan tabel distribusi frekuensi


yang menyajikan frekuensi dari data berkelompok Contoh :
Jumlah Frekuensi
22-27 40

28-23 20

34-39 5
Jumlah(n)

 
Langkah- langkah dari distribusi frekuensi
1.Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Tujuannya
untuk memudahkan dalam melakukan penghitungan pada langkah ketiga
.2.Membuat kategori atau kelas yaitu data dimasukkan ke dalam kategori yang
sama,sehingga data dalam satu kategori mempunyai karakteristik yang sama.

Cara untuk membuat kategori yang baik:

.Menentukan banyaknya kategori atau kelas sesuai dengan kebutuhan.Rumus


Sturges

Jumlah kategori (k)= 1+3,322 Log n

2.Menentukan interval kategori. Interval kategori atau kelas adalah batas bawah


dan batas atas dari suatu kategor
i.Interval kelas = (Nilai terbesar – Nilai terkecil) / Jumlah kelas

3.Melakukan penturusan atau pentabulasian dari data mentah yang sudah diurutkan
kedalam kelas interval yang sudah dihasilkan pada langkah ketiga.

Distribusi frekuensi relative adalah frekuensi setiap kelas dibandingkan


dengan frekuensi total

Penyajian Data dalam bentukTabel


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bentuk penyajian ini merangkum data ke
dalam bentuk baris atau kolom. Adapun baris dan kolom tersebut dapat berupa
kategori-kategori dan angka frekuensi. Terdapat 2 jenis, yaitu:
a. Tabel satu arah (one-way table)
Merupakan tabel yang menunjukkan satu variabel atau karakteristik saja. Sebagai
contoh data umur responden dari kuesioner Gambar 1.2. Seperti di Tabel 1.5 yang
hanya menunjukkan 1 karakteristik jumlah responden, yaitu usia.

b. Tabulasi silang (lebih dari satu arah / two-way table)


Merupakan metode tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau lebih variabel
secara bersamaan. Pada bentuk tabel, sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas
menyatakan kelas untuk kedua variabel yang digunakan. Metode tabulasi silang ini
dapat digunakan jika :
1) salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya kuantitatif
2) kedua variabel berupa variabel kualitatif
3) kedua variabel berupa variabel kuantitatif
Contoh tabulasi silang dapat kita amati pada Tabel 1.6 yang terdiri dari 2 variabel,
yaitu umur dan jenis kelamin. Umur ada di baris dan jenis kelas

c. Tabel frekuensi
Merupakan tabel ringkasan data yang menunjukkan frekuensi atau banyaknya item
atau obyek pada setiap kelas yang ada. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
informasi lebih dalam tentang data yang ada yang tidak dapat secara cepat
diperoleh dengan melihat data aslinya. Langkah-langkah dalam menyusun
distribusi frekuensi ini adalah:
1) Menentukan range (R), yaitu selisih data tertinggi dengan data terendah
2) Menentukan banyak kelas (k)
3) Banyak kelas yang baik antara 5 – 15 kelas. Pendekatan yang cukup baik
digunakan adalah k = 1 + 3,3 log n, di mana n menyatakan banyaknya
data.
4) Menentukan lebar interval (i) = (maksimum-minimum)/k
5) Menetapkan batas-batas kelas
6) Menghitung banyaknya data yang termasuk dalam tiap-tiap kelas
7) Menentukan titik tengah kelas
8) Menghitung frekuensi kumulatif dan relatifnya
Mari kita pelajari langkah pembuatan tabel frekuensi dengan contoh data
usia dari 20 responden di Tabel 1.7.
1) Range=56–19=37
2) Banyakkelas=1+3,3log(20)=5,293~5
3) Lebar interval = 37/5 = 7,4 ~ 7
4) Batas kelas = 19-26; 27-34; 35 – 42; 43 – 50; 51-58
5) Sehingga dihasilkan tabel frekuensi seperti berikut :
 

Tabel tersebut menunjukkan dari 20 responden, sejumlah 4 (atau 20%) di


antaranya berumur 19-26 tahun. Selain itu, sejumlah responden terbanyak berumur
35-42 tahun.
Apabila kita amati contoh tersebut merupakan aplikasi untuk data
kuantitatif. Sedangkan untuk data kualitatif tentu akan lebih mudah, dimana
perhitungan frekuensi langsung dilakukan berdasarkan kategorinya atau tidak perlu
menghitung range hingga batas kelas.

PENYAJIAN DATA DALAM GRAFIK

Grafik merupakan suatu rangka yang digunakan untuk membentuk objek


visualisasi dari data sebuah tabel. Data dalam tabel yang dimaksud disini ialah
data yang terdiri dari angka-angka dan dapat kita tampilkan ke dalam bentuk
gambar,

GRAFIK GARIS

Grafik garis biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.


Perkembangan tersebut bisa naik, bisa turun, ataupun mendatar. Hal ini akan
nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukan jumlah (frekuensi)
dan yang mendatar menunjukan variabel waktu
GRAFIK BATANG

Selain grafik garis, diagram grafik dapat disajikan dalam bentuk grafik batang.
Kelebihan dari grafik batang visualisasinya lebih menarik, karena grafik batang
menggunakan gambar 2 dimensi.

Perbedaan antara grafik garis dengan grafik batang terletak pada visualisasi
datanya. Kalau diagram garis visualisasi gambar difokuskan pada garis
grafik, sedangkan pada grafik batang visualisasi difokuskan pada luas batang
(panjang x lebar). Dalam penyajian data kebanyakan lebar batang dibuat
sama, sedangkann yang bervariasi adalah tingginya.

Dibagi manjadi 3 macam :


a. Single bar

b. Multi bar
c. Component bar

HISTOGRAM

Histogram adalah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan


bentuk beberapa segi empat. Grafik histogram hampir sama dengan diagram
batang, yang membedakannya hanya terletak pada gambar batangnya. Untuk
histogram dibuat berimpit antara batang satu dengan batang lainnya.

POLIGON FREKUENSI

Poligon frekuensi merupakan grafik yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi


atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-
masing. Pada dasarnya pembuatan grafik poligon sama dengan histogram, hanya cara
membuat batas-batasnya yang berbeda.
OGIVE

Ogive adalah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan diagramnya


dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial

Perbedaan antara ogive dan poligon. Ogive menggunakan batas kelas (batas


nyata) sedangkan poligon menggunakan titik tengah. Pada grafik ogive
menggambarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan distribusi frekuensi
kumulatif atau lebih, serta distribusi frekuensi kumulatif secara meningkat dengan
menggunakan batas kelas (batas nyata), sedangkan poligon mencantumkan
nilai frekuensi tiap-tiap variabel.
BAGAN MELINGKAR (PIE)

yaitu grafik atau bagan berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan proporsi data. Biasanya dinyatakan dalam persen

KARTOGRAM

Yaitu grafik data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan diwakili oleh
lambang tertentu dalam sebuah peta. Biasanya untuk menggambarkan
penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan
dan sebagainya
PICTOGRAM

Penyajian data dengan pictogram, (yang dapat mengambarkan realitas yang


sebenarnya) merupakan penyajian data yang paling komunikatif, tetapi sulit
membuatnya dan mahal.Tetapi setelah ada peralatan komputer, pembuatan
pictogram dan berbagai model penyajian data menjadi sangat mudah dan
tidak menjadi masalah lagi. Ada kalanya supaya data yang disajikan lebih
komunikatif, maka penyajian data dibuat dalam bentuk

.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

"Penyusunan dan Penyajian Data (Distribusi Frekuensi, Tabel, dan Grafik)"


membahas tentang teknik-teknik yang digunakan untuk mengorganisir dan
menyajikan data. Tujuannya adalah untuk membuat data lebih mudah dipahami
dan dianalisis.

Dalam materi ini, kita belajar tentang distribusi frekuensi, yang merupakan cara
untuk mengelompokkan data ke dalam kategori-kategori tertentu dan menghitung
jumlah pengamatan dalam setiap kategori. Selanjutnya, data tersebut dapat
ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik seperti histogram atau
diagram batang.

Selain itu, kita juga mempelajari beberapa teknik lain seperti tabel silang, diagram
lingkaran, dan diagram garis. Semua teknik ini memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk membantu memvisualisasikan data agar lebih mudah dipahami dan
dianalisis.

Dalam kesimpulannya, penyusunan dan penyajian data merupakan tahapan awal


yang penting dalam analisis data. Dengan menggunakan teknik-teknik yang telah
dipelajari dalam materi ini, kita dapat mengorganisir data dengan lebih efektif dan
menyajikannya dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Oleh karena itu,
pemahaman dan penerapan teknik-teknik ini sangat penting dalam kegiatan
penelitian dan analisis data.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai