Anda di halaman 1dari 21

RISUME COLLABORATIVE LEARNING (GRAFIK DI

PROGRAM SPSS)

MANAJEMEN DATA

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3C
1. Nafiatul Khoiriyah (G2A017144)
2. Zidha ilma (G2A017146)
3. Nia nafisatul Fadilah (G2A017147)
4. Ana Verawati (G2A017148)
5. Nasyifa Zulfa C. (G2A017149)
6. Vika Widyasari (G2A017150)
7. Eka Putri Prasasti (G2A017151)
8. Setyawati (G2A017152)
9. Barotunnikmah (G2A017153)
10. Faidatus Sa’adah (G2A017155)
11. Salsabella Zulino (G2A017144)
12. Ika Riftya Fitriyani (G2A017144)
13. Firda Nur Rahma Santie (G2A017144)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
RISUME COLLABORATIVE LEARNING (GRAFIK DI PROGRAM SPSS)

A. PENGERTIAN GRAFIK
Grafik ialah sebuah bentuk komunikasi visual dimana dengan sebuah
titik atau goresan sederhana dapat mengkomunikasikan pesan kepada orang
lain.
Pengertian Grafik Grafik secara sederhana adalah gambar yang terdiri
dari titik-titik dan garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Pengertian
sederhana tentang grafik tersebut diungkapkan oleh Wai & Kaicher (1976:
1) menyatakan : “The graphs that we are about to discuss of point (nodes)
and lines (edges) which connect some of these points. Sedangkan Wilson
(1998:8) mengungkapkan bahwa grafik adalah garis horizontal dan vertikal
yang menghubungkan antaradua titik. Pengertian grafik yang lain
diungkapkan oleh Selby (1979:13) dengan menyatakan bahwa grafik adalah
alat bantu untuk mengungkapkan dua macam data atau lebih. Sementara itu
Herbert (1986:132) memberikan pengertian bahwa: ”The graphs is a series
of points, each corresponding to abscissa and ordinate defined by the
arguments and function values expressed in a table.
Pengertian-pengertian grafik tersebut dilengkapi oleh Harper (1988:42)
denganmenyatakan bahwa grafik adalah alat untuk menampilkan data
berupa garis atau kurva yangmenghubungkan asatu variabel dengan
variabel yang lain.

B. TUJUAN GRAFIK
Grafik memiliki tujuan untuk menunjukkan informasi yang kualitatif
dengan cepat dan sederhana. Adapun data-data dalam bentuk uraian
deskriptif dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Maka jika
sebuah grafik sulit dibaca atau dimengerti itu berarti grafik tersebut
kehilangan tujuan utamanya. Selain itu grafik juga dibuat untuk
memperjelas perbandingan antara kelompok data satu dengan kelompok
data yang lain (Junaedi, 2015).

C. FUNGSI GRAFIK
Fungsi dari grafik adalah untuk menggambarkan data-data yang berupa
angka-angka kebentuk yang lebih sederhana secara teliti dan menjelaskan
perkembangan serta perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang
saling berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi dapat disimpulkan fungsi
grafik yaitu:
1. Menggambarkan data kuantitatif dengan bentuk sederhana namun teliti.
2. Menjelaskan perkembangan, perbandingan suatu obyek ataupun
peristiwa yang saling berkaitan secara singkat, padat dan jelas.

D. GRAFIK BATANG
1. Pengertian
Grafik batang adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan
batang atau persegi panjang. Grafik batang atau sering kita kenal
dengan sebutan histogram. Grafik batang dipakai untuk
memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada suatu
data. Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana diantara
jenis-jenis grafik lainnya. Karena grafik ini sangat mudah untuk
dipahami dan hanya menggambarkan data dalam bentuk batang.
Panjang batang merupakan gambaran dari presentase data,
sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa. Namun, pada
umumnya data yang dapat kita bandingkan dengan grafik ini tidak bisa
banyak, maksimal data yang dapat kita bandingkan hanya delapan data.
Untuk dapat memperjelas perbandingan antara data satu dengan yang
lain maka setiap batang harus memiliki warna-warna yang berbeda.
Grafik batang (bar chart) adalah salah satu cara penyajian data
statistik dalam bentuk gambar yang merupakan batang – batang yang
disusun secara berderet dengan jarak dan lebar batang yang sama, terdiri
dari:
a. Grafik batang tunggal vertical
b. Grafik batang tunggal horizontal
c. Grafik batang majemuk vertikal searah
d. Grafik batang majemuk vertikal dua arah
e. Grafik batang majemuk horizontal searah
f. Grafik batang majemuk horizontal dua arah.
2. Cara membuat grafik batang di program SPSS
a. Data latihan
Sebagai latihan misalnya kita punya data tingkat pendidikan dan
pendapatan dari 30 orang responden penelitian. Tingkat pendidikan
misalnya dikategorikan sebagai:
a) 1 = responden yang berpendidikan SLTP kebawah 2 = responden
yang berpendidikan SLTA
b) 3 = responden yang berpendidikan D3 4 = responden yang
berpendidikkan S1.
Pendapatan juga kita kelompokkan atas tiga yaitu:
1) 1 = pendapatan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000)
2) 2 = pendapatan menengah ( Rp. 1.000.000 – 3.000.000) 3 =
pendapatan tinggi ( diatas Rp 3.000.00
Data tingkat pendidikan dan pendapatan responden tersebut
diberikan dibawah ini:
b. Cara pengerjaan
Setelah menginput data tersebut, berilah value label untuk
masing-masing kategori variabel yaitu untuk pendidikan: 1 (=<
SLTP), 2 (SLTA), 3(D3), 4 (S1) sedangkan untuk pendapatan: 1
(rendah), 2 (menengah), 3 (tinggi).
Terdapat tiga jalur (cara) dalam pembuatan grafik pada SPSS.
Pada tulisan ini akan dibahas cara yang paling sederhana, sebagai
berikut:
1. Kklik Graphs > Legacy Dialogs. Akan terdapat beberapa pilihan
grafik yang tersedia yaitu: Bar (grafik batang)
2. 3-D (grafik batang tiga dimensi) Line (grafik garis)
3. Pie (grafik lingkaran)
4. High-Low
5. Boxplot
6. Error Bar
7. Population Pyramid
8. Scatter/Dot (sebaran/titik)
9. Histogram.
Masing-masing grafik memiliki karakteristik-karakteristik
tertentu yang sesuai dalam penggambaran data. Grafik yang berbasis
batang, umumnya digunakan untuk menggambarkan perbandingan
antar variabel/kategori. Grafik yang berbasis garis, umumnya (lebih
sesuai) untuk menggambarkan perkembangan data. Grafik yang
berbasis lingkaran, umumnya untuk menggambarkan data yang
bersifat proporsi. Grafik yang berbasis titik umumnya untuk
menggambarkan pencaran atau sebaran data.
Dalam konteks data latihan, pada tulisan ini akan dibahas
terlebih dahulu mengenai grafik batang. Untuk itu klik Bar, akan
muncul tampilan berikut:

Terdapat tiga pilihan grafik batang, yaitu Simple, Clustered


dan Stacked. Pilihan Simple digunakan untuk menggambarkan
grafik dari variabel tunggal. Pilihan Clustered dan Stacked
digunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal tetapi
dikelompokkan berdasarkan kategori dari variabel lainnya.
Pengelompokan pada tipe grafik Clustered dilakukan secara
horizontal, sedangkan pada tipe Stacked secara vertikal.
Kemudian terdapat pilihan tampilan data untuk grafik (Data in
Chart Are), yaitu diringkas berdasarkan kategori (Summaries for
groups of cases), diringkas berdasarkan pemisahan variabel
(Summaries of separate variables) atau menampilkan data
individual.
Sebagai latihan awal, kita akan membuat grafik untuk variabel
jenis kelamin. Kita pilih jenis grafik Simple (klik) dan tampilan data
adalah Summaries for groups of cases. Kemudian klik Define, akan
muncul tampilan berikut:

Tentukan terlebih dahulu ukuran yang akan ditampilkan


oleh batang dari grafik kita (Bar Represent). Ada beberapa pilihan
yaitu ukuran frekuensi absolut (N of cases), kumulatif frekuensi
(Cum.N), persentase frekuensi (% of cases), kumulatif persentase
frekuensi (Cum.%), atau ukuran statistik lainnya (Other Statistics).
Anda juga bisa mencoba-coba berbagai pilihan ini untuk melihat
perbedaan output grafiknya.
Untuk latihan ini, kita pilih % of cases. Selanjutnya
masukkan variabel Pendidikan ke dalam kotak Category Axis, dan
kemudian klik OK. Akan muncul output grafik sebagai berikut:

E. GRAFIK LINGKARAN
1. Pengertian
Grafik lingkaran adalah grafik yang penyajian datanya
menggunakan lingkarang.grafik lingkaran merupakan gambaran naik
turunnya data yang berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase
dari nilai total suatu data akan membahas mengenai cara membuat
grafik lingkaran pada SPSS.
2. Data latihan
Sebagai latihan misalnya kita punya data tingkat pendidikan dan
pendapatan dari 30 orang responden penelitian. Tingkat pendidikan
misalnya dikategorikan sebagai:
a) 1 = responden yang berpendidikan SLTP kebawah
b) 2 = responden yang berpendidikan SLTA
c) 3 = responden yang berpendidikan D3
d) 4 = responden yang berpendidikkan S1.
Pendapatan juga kita kelompokkan atas tiga yaitu:
a) 1 = pendapatan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000)
b) 2 = pendapatan menengah ( Rp. 1.000.000-3.000.000)
c) 3 = pendapatan tinggi ( diatas Rp 3.000.000)
Data tingkat pendidikan dan pendapatan responden tersebut
diberikan di bawah ini.

3. Langkah pengerjaan
Setelah menginput data tersebut, klik Graphs > Legacy Dialogs >
Pie. Akan muncul tampilan berikut:
Dari tampilan tersebut, pilih Summaries for group of cases (lihat
catatan pada tulisan sebelumnya untuk penggunaan pilihan yang
lainnya). Kemudian klik Define. Akan muncul tampilan:

Misalnya kita ingin menggambarkan grafik lingkaran untuk


pendidikan. Pada Slices Represent, kita diminta untuk memilih apakah
irisan dari grafik lingkaran akan menggambarkan jumlah kasus (N of
cases), persentase atau proporsi masing-masing kategori (% of cases)
atau jumlah dari variabel (Sum of variable). Untuk latihan kita pilih saja
% of cases. Selanjutnya pada kotak Define Slices by: masukan variabel
Pendidikan. Kemudian klik OK, maka akan muncul output grafik
lingkaran sebagai berikut:
Perhatikan, grafik lingkaran yang dihasilkan masih sangat
sederhana dengan elemen grafik yang sangat terbatas. Untuk menambah
elemen grafik agar lebih komunikatif dalam penggambaran data, buka
Chart Editor dengan cara klik kanan pada bidang grafik kemudian klik
SPSS Chart Object dan klik Open (lihat tampilan dibawah ini):

Akan muncul tampilan Chart Editor sebagai berikut:

Melalui menu-menu yang ada pada Chart Editor tersebut, kita bisa
mengatur ukuran dari lingkaran, membuat tampilan jadi tiga dimensi,
memberikan label pada masing-masing irisan dari lingkaran, memberi
judul, mengganti warna dan lainnya. Silakan dicoba-coba berbagai
alternatif yang lain.
Salah satu contoh setelah pengeditan (diberi judul, label irisan dan
dijadikan tiga dimensi) diberikan sebagai berikut:

F. GRAFIK GARIS
1. Pengertian
Grafik garis merupakan salah satu jenis grafik yang biasa
digunakan untuk menggambarkan data yang bersifat perkembangan
(trend). Untuk kepentingan tersebut, tulisan kali ini akan membahas
mengenai cara membuat grafik garis pada SPSS.
2. Data latihan
Sebagai latihan, misalnya kita punya data mengenai investasi dan
tabungan domestik Indonesia (dalam trilyun Rp) selama periode tahun
1990 – 2007, yang telah diinput pada SPSS sebagai berikut:
Tampilan 1

3. Langkah pengerjaan
Misalnya, untuk latihan awal kita ingin membuat grafik garis yang
menggambarkan perkembangan investasi selama periode 1990-2007.
Klik Graph > Legacy Dialog > Line, akan muncul tampilan berikut:
Tampilan 2
Pilih jenis Simple (karena hanya satu variabel yang akan kita
gambarkan), kemudian pilih Values of individual cases. Selanjutnya klik
Define, akan muncul tampilan berikut:
Tampilan 3.

Masukkan variabel Investasi pada kotak Line Represents dan


variabel Tahun pada kota Variable. Kemudian klik OK, maka akan keluar
output grafik garis sebagai berikut:

Kita juga bisa menggambarkan perkembangan investasi dan


tabungan sekaligus dalam satu grafik dengan cara pada tampilan 2
diatas, pilih Multiple. Selanjutnya pada tampilan 3 diatas, masukkan
variabel investasi dan tabungan pada kotak Line Represent.

Contoh hasil untuk multiple grafik tersebut sebagai berikut:

Selanjutnya, kita bisa mengedit grafik ini dengan menambahkan


judul, label, mengganti warna dan sebagainya pada menu Chart Editor.

G. SCATER PLOT
1. Pengertian
Scatter plot atau scatter diagrams disebut juga diagram pencar.
Diagram ini memberikan gambaran hubungan diantara 2 buah kelompok
data . sebagai contoh, misalkan kelompok data X adalah banyaknya
asam asetat yang ditambahkan ke dalam saus, sedangkan Y adalah
kelompok nilai pH dari saus tersebut. Agar kedua data tersebut dapat
dianalisis lebih ajuh, maka tentu saja dapat dibuat grafik hubungan
diantara kedua data tersebut. Interprestasi yang diinginkan mengenai
hubungan tersebut biasanya adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
berikut : apakah dengan bertambahnya X, maka Y juga akan bertambah,
ataukah tidak berubah (tetap) atau mungkin bahkan sebaliknya? namun
perlu juga diingat kiranya, bahwa hubungan yang di maksud disini
belum tentu hubungan sebab akibat, untuk tujuan yang terakhir ini maka
perlu analisa yang lain lagi.
Pengembangan terhadap analisa hubungan dua buah kelompok
data bias dilakukan lebih jauh lagi, namun hal ini tidak akan dibahas
lebih lanjut disini, cukuplah kiranya jika disampaikan sedikit mengenai
contoh-contohnya. Hubungan tersebut misalnya dapat menentukan
persamaan garisnya menggunakan metode regresi, mengamati kualitas
hubungan tersebut dengan cara menghitung koefisien korelasinya ,
mengamati nilai slopenya maupun nilai konstanta garisnya dan
sebagainya.
Tujuan pembuatan diagram pencar adalah untuk menunjukkan
hubungan diantara 2 kelompok.
2. Cara membuat scater plot di aplikasi SPSS.
a. Buka apliasi SPSS lalu klik variable view, lalu pada label pertama
dibelakang nama tulis (X) dan variable kedua tulis (Y) seperti pada
gambar.

b. Selanjutnya klik Data View. Masukkan data pada variable.


c. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS. Selanjutnya klik
menu Graphs- Legacy Dialogs- Scatter/Dot.

d. Maka muncul kotak dialog “Scatter/Dot”. Selanjutnya Scatter yang


diinginkan. Saya pilih Simple Scatter lalu klik Define.

e. Maka akan muncul kotak dialog “Simple Scatter” selanjutnya


masukkan variable X ke kolom X Axis dan variable Y ke kolom Y
Axis.
f. Lalu klik Oke untuk mengakhiri perintah maka muncul output SPSS
dengan judul “Graph”.

H. BOX PLOT
1. Pengertian
Box plot adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam
mempelajari karakteristik dan distribusi data. Box plot atau boxplot
(juga dikenal sebagai diagram box-and-whisker) merupakan suatu box
(kotak berbentuk bujur sangkar). Box plot dapat dibuat pada kelompok
data tunggal, tetapi juga dapat dibuat dengan tujuan untuk
membandingkan dua atau lebih kelompok data (pemahaman dan
interpretasi box plot tunggal secara lebih rinci dapat dilihat.
Boxplot adalah salah satu cara dalam statistik deskriptif untuk
menggambarkan secara grafik dari data numeris melalui lima ukuran
yaitu: 1) nilai observasi terkecil 2) kuartil terendah atau kuartil pertama
(Q1), yang memotong 25 % dari data terendah; 3) median (Q2) atau nilai
pertengahan; 4) kuartil tertinggi atau kuartil ketiga (Q3), yang
memotong 25 % dari data tertinggi; 5) nilai observasi terbesar. Selain
itu, dalam boxplot juga ditunjukkan, jika ada, nilai outlier dari observasi.
(Junaidi, 2014).
2. Cara membuat Box plot diprogram SPSS
Untuk menjelaskan prosedur membuat boxplot dengan Program
SPSS, sebagai latihan misalnya kita punya data pendapatan (dalam
ribuan) pedagang kaki lima di pasar A. Jumlah sampel sebanyak 11
pedagang. Ketikkan data pendapatan tersebut pada worksheet SPSS
seperti tampilan dibawah ini.

Banyak cara yang dapat digunakan dalam membuat boxplot tunggal


pada SPSS. Kita pilih salah satu cara yang paling sederhana untuk
dibahas berikut ini:
1. Setelah data diinput, kemudian klik Graph > Interactive > Boxplot.
Akan muncul tampilan berikut:
2. Masukkan variabel A (variabel pendapatan pedagang) dari kotak
sebelah kiri (tadinya) ke kotak sumbu vertikal dengan cara mendrag
variabel tersebut.
3. Diatas kotak sumbu vertikal tersebut ada tiga icon. Icon pertama kita
klik jika boxplot yang kita buat dalam bentuk vertikal. Icon kedua
kita pilih jika boxplot yang kita buat dalam bentuk horizontal.
Kemudian pada icon ketiga ada tiga pilihan, yaitu 2-D Coordinate,
3-D Coordinate dan 3-D Effect. Kita pilih saja 2-D Coordinate
(untuk latihan bisa Sdr. utak-atik pilihan lainnya dan coba lihat
hasilnya).
4. Pilihan-pilihan lain kita abaikan. Kemudian klik OK. Maka akan
keluar output boxplot SPSS seperti berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Amri A., Junaidi, Yulmardi. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan


Penerapannya. Bogor. IPB Press

Junaidi, J. (2014). Deskripsi Data Melalui Box-Plot. Jambi. Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Junaidi, J. (2015). Menyusun Distribusi Frekuensi dengan Microsoft Office


Excel. Jambi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Junaidi, J. (2015). Memahami Skala-Skala Pengukuran. Jambi. Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Junaidi, J. (2016). Grafik Batang Sederhana pada SPSS. Jambi. Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Mughnifar Ilham. 2020. Dalam https://materibelajar.co.id/fungsi-grafik

Nurgiyantoro, B., Gunawan, Marzuki. (2000). Statistik Terapan untuk


Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Pratisto.A. (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta. Elex
Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai