Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR BARAT ASIA

KUBISME
Nama: Anindya Dewi
NRP: 3212100097

Arsitektur modern muncul salah satunya disebabkan oleh kemajuan teknologi yang membuat
manusia menginginkan sesuatu yang ekonomis, mudah, dan juga indah. Arsitektur modern
dimulai dengan adanya pengaruh dari Art Nouveau yang menampilkan keindahan dari alam,
lalu dipengaruhi oleh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia akan
kemajuan teknologi. Konsep-konsep tersebut selanjutnya diaplikasikan ke dalam berbagai
bidang seperti arsitektur, seni, dan juga gaya hidup. Arsitektur modern juga merupakan istilah
yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang
mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Penggunaan
bahan-bahan seperti material besi, baja, kaca dan beton juga menjadi salah satu ciri arsitektur
modern.
Aliran kubisme muncul karena adanya rasa bosan terhadap aliran klasik yang ada
sebelumnya, dimana aliran klasik dipenuhi dengan berbagai ornamen sebagai penghias dan
hal yang utama. Kubisme sendiri merupakan penyederhanaan bentuk-bentuk alam yang ada
menjadi bentuk-bentuk yang geometris (kotak-kotak). Kubisme sendiri berasal dari seni rupa
yang dipopulerkan oleh Pablo Picasso, yang selanjutnya mempengaruhi bidang-bidang lain,
dalam contoh ini adalah bidang arsitektur.

Konsep aliran Kubisme :

1. Ruang dan waktu; bukan merupakan tampilan realistik, namun merupakan


geometrisasi dari fenomena alam yang ada dan tidak hanya membuat bentuk serta
warna dalam dimensi ruang tetapi juga dimensi waktu.
2. Material, ruang dan pencahayaan; pada arsitektur klasik material adalah hal utama
yang menjadi kekuatan dalam konstruksi, sedangkan ruang adalah akibat dari dinding
tebal yang ada dimana cahaya yang masuk hanya sedikit. Namun sejak adanya aliran
kubisme arsitektur bukan hanya tentang selubung yang membentuk sebuah ruang,
tetapi ruang menjadi aspek yang paling dominan.
3. Mengutamakan fungsi; arsitektur adalah sebagai wadah dari suatu aktivitas manusia
yang akan berlangsung. Dikenal pula dengan istilah “form follow function”, dimana
bentuk akhir bergantung dari arsitek yang merancang bangunan berdasarkan
fungsinya.

LOVELL HOUSE

Lovell House adalah karya dari arsitek Richard Neutra. Didirikan di Los Angeles, California
dimana bangunan ini diperuntukkan untuk kesehatan kliennya yaitu Philip Lovell. Bangunan
ini berada di lereng pegunungan di Los Angeles. Hal yang cukup ekstrim untuk membuat
bangunan di daerah tersebut pada masanya.
Lovell House adalah rumah pertama yang menggunakan konstruksi baja di Los Angeles.
Menampilkan penerapan stuktur baja yang ringan perpaduan dengan beton bertulang sebagai
dasar pembentuk dari bangunan. Struktur baja ini kemudian dipadukan dengan balok-balok
penopang sebagai struktur penunjang. Rumah ini merupakan rumah pertama yang
menggunakan semen semprot. Pada bagian akhir bangunan, yaitu pada bagian atas terdapat
kolam renang dari beton. Pada bagian ini kita dapat melihat pemandangan alam ke segala
penjuru.
DESAIN

• Geometrikal

Organisasi ruang pada bangunan ini didasarkan pada fungsi dari bangunan ini. Sang arsitek,
Richard Neutra, dapat merancang bangunan ini dengan bantuan dari kliennya, dengan
mengenal lebih jauh dan menganalisa kegiatan sehari-hari serta kebutuhan kliennya.

Langit-langit yang rendah membuat penghuni


merasakan sebuah ‘ruang’ terhadap ruangan yang
tidak memiliki sekat pembatas ini. Aspek ruang
merupakan hal yang mendominasi pada arsistektur
kubisme.

Terdiri atas susunan bidang-bidang yang terbuat dari beton, dengan batang-batang baja
sebagai penumpunya. Secara kasat mata lovell house memiliki kesamaan karakter desain
dengan Falling Water House karya Frank Llyold House.

Hal ini terlihat pada penempatan beton horizontal yang menggantung dan lokasi tapak
ekstrim yang terletak di tepi jurang. Neutra mengagumi karya Llyold sehingga secara tidak
langsung karya Lovell House ini mengadaptasi karya Falling Water House.
• Dekorasi

Warna yang digunakan adalah warna putih untuk fasad bangunan serta di dalam bangunan.
Sedangkan untuk batang-batang penopang serta jendela dibiarkan dengan warna asli dari
material pembentuknya.

Selain aspek ruang, hal yang menjadi ciri arsitektur kubisme adalah pencahayaan terhadap
ruang di dalamnya. Hal ini terlihat pada bukaan kaca pada void tangga. Sinar yang masuk
memberikan efek-efek tertentu dalam cahaya kuningnya sebagai bagian dalam unsur dekorasi
ruang tanpa detail yang berlebihan. Jendela berkerangka baja dengan berbagai bentuk dan
ukurannya, semuanya menyatu dengan konstruksi dinding dan balustrade putih, horizontal
berkesan ringan melayang.

Bentuk tiga dimensional dari lantai dan dinding menjorok ke luar dari balkon, lantai atas dan
atap datar semakin terlihat bila timbul warna gelap dan terang oleh bayangan matahari.
Merupakan penerapan dari konsep Cubism. Prinsip kesederhanaan ungkapan dari fungsional
dan purism terlihat pula pada ruang dalamnya.

KOMPOSISI

• Simetri

Denah menunjukkan keseimbangan yang hampir membagi identik sebuah bangunan. Bentuk
bangunan yang kotak ini bila dibelah menjadi dua akan menghasilkan bentuk yang tidak jauh
berbeda satu bagian dengan yang lain.

• Irama

Adanya pengulangan tiang-tiang sebagai struktur penopang pada kantilever atap pada bagian
depan fasad. Irama tidak hanya terlihat pada struktur rumah ini. Terlihat juga pada volume
kotak yang ada pada rumah ini. Kotak-kotak pada rumah ini memiliki karakter yang sama,
yaitu pada besar wujudnya dan karakteristik desainnya.

Karakter khas dari Lovell House ini adalah penggunaan unsur kotak-kotak. Unsur kotak ini
memiliki ritme yang diulangi pada sisi-sisi rumah yang berfungsi sebagai bukaan.

• Hirarki

Letak bangunan yang berada di daerah pegunungan membuat bangunan ini menjadi pusat
perhatian. Bentuknya yang kotak-kotak terlihat dominan dan menjadi pembeda diantara
lingkungan sekitarnya. Tidak adanya bangunan lain disekitar Lovell House menjadikan
bangunan ini tampak mencolok karena berdiri sendiri diantara rimbunnya pepohonan hutan.

• Datum

Sebuah bangunan pasti terdiri dari unsur-unsur pembentuk yaitu garis, bidang, dan volume.
Ketiga unsur tersebut mampu membuat tampak pada sebuah bangunan menjadi indah atau
biasa saja. Pada bangunan ini terlihat sekali garis garis yang membentuk bidang-bidang
persegi empat yang mengakibatkan terbentuknya volume di dalamnya. Namun pada aliran
kubisme sendiri ruang yang terbentuk tidak berdasarkan bentuk luar yang diinginkan namun
berdasarkan fungsi yang diinginkan oleh arsitek maupun klien.

KESIMPULAN

Rumah ini termasuk ke dalam arsitektur kubisme pada era modern awal. Arsitektur kubisme
adalah arsitektur yang meminimalisir dalam penggunaan detail baik pada interior maupun
eksterior. Disini dapat terlihat pada interior nya . Ketika memasuki rumah ini terasa seperti
promenade dengan desain sederhana dan terasa ‘bersih’. Dengan berdasar pada konsep
kubisme, bangunan ini tidak membuat selubung/fasad yang terlalu ramai, dan juga tetap
mengutamakan fungsinya. Namun dengan kesederhanaan inilah bangunan ini mempunyai
keunikan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai