Anda di halaman 1dari 26

Studi Kasus Elemen

Perancangan Hamid
Shirvani pada
Kawasan Kemang
Pratama Bekasi
UAS_Aji Maulana Fadlika [201845500059]
Mata Kuliah Arsitektur Perkotaan
Dosen : Ibu Marselly Dwiputri, M.T.
Land use, building
form and mass
building, circulation
and parking, open
space, signages,
Elemen-elemen Rancang Kota (Hamid Shirvani) pedestrian ways, and
preservation
Kota satelit dilihat melalui karakteristik kawasan, menurut pakar Arsitektur kota
Hamid Shirvani (1985) dalam bukunya “The Urban Design Process”, memiliki 8
elemen yang membentuk fisik kota yakni Tata Guna Lahan (Land Use),
Pembentuk dan Tatanan Massa Bangunan (Building Form and Mass Building),
Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking), Ruang Terbuka (Open Space), Papan
Iklan/Rambu (Signages), Pedestrian Ways, Aktifitas pendukung Support
(Preservation).
Studi Kasus Koridor Jalan Utama Kawasan Kemang
Pratama Bekasi

Perumahan Kemang Pratama merupakan kawasan


permukiman elit di Bekasi, tepatnya di daerah
Rawalumbu.

Kawasan hunian ini memiliki karakteristik seperti


hutan di dalam kota karena banyaknya pohon-
pohon besar dan ruang terbuka hijau di kawasan ini
sehingga memberi rasa nyaman dalam lingkungan Peta Kota Kawasan
yang asri, bersih, dan bersahabat. Berada di tengah Kemang
Bekasi Pratama
pusat kota Bekasi dengan sarana dan prasarana
yang lengkap. Kemang Pratama telah dihuni lebih
dari 25.000 warga, dan membuktikan dirinya
sebagai lingkungan terbaik di timur Jakarta dengan
merebut penghargaan Tata Lingkungan dan
Permukiman berulang kali.

Kemang Pratama
Jl. Kemang Pratama Raya Blok A No. 1, Rawa Lumbu,Bekasi 17116
Jawa Barat,Indonesia
Peta Koridor Utama dalam
Bentuk Figure Ground
Panjang jalan 1km

Koridor
Jalan
Utama

Peta Figure Ground


Peta Kawasan Kemang Pratama Peta Koridor Jalan Utama
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : LAND USE
Peta Tata Guna Lahan
Kota Bekasi

Keberadaan
bangunan-
bangunan di
Peta Figure Ground Kemang Pratama
kurang lebih sudah
sesuai dengan
petatata guna
lahan Kota Bekasi
dan Perencanaan
Kawasan Kemang
Pratama. Meskipun
begitu terlihat
beberapa hunian
mengalihfungsikan
sebagian
rumahnya untuk
menggelar usaha
kelas kecil dan
LAND USE menengah

Hunian Komersil Pendidikan Masjid


Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : LAND USE
Kantor
Pemasaran

Rumah yang
2 1 KFC menjadi
1 2 3 Alfamidi 4 Hunian

3
500m

4
Ruko dan
Hunian
5 6 Ruko 7 Rukan
5

9 10
6 9
Masjid Babut Sekolah
8 Marsudirini
500m

Sekolah Al Azhar Taubah


8
7 10 Ruko dan Resto
Dari visualisasi tersebut,
12
gambar 1 dan 3
11
LAND USE 12 11 menunjukan bangunan
Supermarket hunian yang beralih fungsi
menjadi restoran dan
Hunian Komersil Pendidikan Masjid minimarket
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : LAND USE
Land Use Analysis
Element Strength Weakness Opportunity Threat

Land Use • Letak • Ada • Menjadi jalur • Area


strategis, beberapa penting menjadi
500m

diapit dua bangunan yang terlalu ramai


jalan Utama yang menghubun tanpa
yaitu jalan berubah ahli gkan disertai
Raya fungsi dari Pekayon maintenanc
Pekayon hunian dengan e yang
dan Jalan menjadi Narogong maksimal,
Raya perdaganga karena
Narogong, n barang perumahan
• Merupakan
500m

atau jasa ini terhitung


daerah sudah cukup
komersil lama eksis.
yang cukup
LAND USE ramai

Hunian Komersil Pendidikan Masjid


Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Activity Support

Lapak sarapan bersama

500m
Kegiatan memberi

Peta Figure Ground


warga setiap pagi makan rusa

Pedagang buah di
emperan ruko
500m

Rutinitas Senam Yoga


Lapak Usaha kecil dan
menengah
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Activity Support

Activity Support Analysis

Element Strength Weakness Opportunity Threat


500m

Activity • Membuat • PKL dan • Kegiatan • Actifity

Peta Figure Ground


Support kawasan Pedagang feeding rusa Support pada
semakin hidup Emperan dan senam street level
dan ramai membuat rutin merugikan
dengan area menambah toko2 utama
adanya sekitarnya daya tarik seperti PKL
berbagai menjadi kawasan dan Emperan
variasi rutinitas tidak teratur • Pedagang yang
di kawasan dan kecil dan menghalangi
• PKL dan menimbulk menengah fasat toko-
pedagang an sampah meningkatka toko utama
500m

emperan n
menghidupkan perekonomia
area-area n kawasan
sekitarnya
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Building Form and Massing
Pada penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian bangunan, jarak
antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan, dan sebagainya harus diperhatikan sehingga
ruang yang terbentuk menjadi teratur, mempunyai garis langit-horizon (skyline) yang dinamis serta
menghindari adanya lost space (ruang tidak terpakai)
2
1
3
500m

Peta Figure Ground


4
4 Hunian 5 Hunian

Hunian-hunian dengan desain awal memiliki


Banyak Hunian yang sudah direnovasi sebagian atau total,
5 keteraturan bentuk, dengan material atap
misalnya rumah bergaya eropa seperti pada gambar, dan
keramik merah, dinding beton putih dan
masih banyak lagi yang menjadikannya tidak teratur /
bentuk bangunan yang sederhana dengan
menghilangkan ciri khas kawasan
ketinggian rata2 8-10m

6
9 10
9
500m

7
8 8
Masjid Babut Sekolah
Sekolah Al Azhar Taubah Marsudirini

10
Bangunan sekolah dengan elemen2 alam, Sekolah marsud dengan desain
11 sederhana dinding beton warna krem
seperti dinding batu kali dan dominasi warna
hijau, serta ketinggian bangunan 3-4 lantai. dan atap keramik merah, ketinggian 3-4
lantai
12

Masjid dengan dominasi warna putih


Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Building Form and Massing
Kantor
Pemasaran

Rumah yang
2 1 menjadi
1 KFC 2 3 Alfamidi

3 Ketiga bangunan diatas menunjukan ketidakteraturan pola massa, baik itu tektur, warna, dll.
500m

Peta Figure Ground


Hal itu disebabkan bangunan2 tsb telah beralih fungsi dari hunian menjadi komersil

5
Ruko dan
6 Ruko 7 Rukan

6 Ruko-ruko dan supermarket memiliki pola dan bentuk tata massa yang teratur, dengan
curtain wall, elemen warna merah tua dan teracotta. Hal itu disebabkan baik ruko, maupun
9 supermarket sudah ada sejak awal kemang pratama di resmikan, sehingga konsep bentuk
500m

7 kawasan yang menjadi ciri khasnya masih terlihat.


8
Ruko dan Resto
10
11 12

11
12 Supermarket
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Building Form and Massing

2
1
3
500m

Peta Figure Ground


4

6
9
Skyline yang terbentuk pada deretan hunian dan pada deratan pertokoan (komersil)
500m

7
8
10
11

12
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Open Space

Open Space yang


1 2 1 dijadikan tempat
rekreasi, memberi
makan rusa
500m

Peta Figure Ground


1
3
Open space sbg elemen lanskap
kawasan sangat berperan penting
Open Space yang Ruko dan Rukan
sebagai peneduh, penghasil
dijadikan tempat sebagai elemen oksigen, penyerapan air, dan
4 bersosialisai 5 HARDSCAPE tempat bersosialisasi
Open Space pada kawasan
Kemang Pratama sebagian
4
besar adalah Ruang terbuka
Vegetasi sepanjang hijau, dan fasilitas parkir. Ruang
500m

jalan koridor sebagai


elemen softscape
Terbuka Hijau paling banyak
berada di pintu masuk
5 kawasan,dengan vegetasi
pepohonan besar seperti
Jalan Utama sebagai cemara, mahoni, flamboyan, dll.
Hardscape
3 Sedangkan di sepanjang jalan
koridor tersebut didominasi
pohon palem raja.
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Circulation and Parking
1 Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat
membentuk dan mengkontrol pola kegiatan kota, sebagaimana halnya dengan
keberadaan sistem transportasi dari jalan publik, pedestrian way, dan tempat-
tempat transit yang saling berhubungan akan membentuk pergerakan (suatu
kegiatan)
500m

Peta Figure Ground


Pintu masuk dari Jalan Jalan Kemang Pratama Jalan Citra Niaga Raya
Raya Pekayon 1 2 3 sbg Jalan KOLEKTOR
Raya sbg Jalan ARTERI

Sirkulasi jalanan sudah cukup optimal dengan jalan yang


lebar (10m) yang dilalui angkot K11 dan Bis TJ serta
3
penataan jalan2 kolektor yang baik, permasalahan yang
4
STASIUN FEEDER BUSWAY ada hanya sering terjadi kemacetan pada titik-titik
sebagai area transit bis
tertentu, salah satunya area pendidikan dimana banyak
mobil antar jemput yang memadati titik tersebut.titik lain
500m

adalah pada bundaran tugu kemang pratama yang padat


pada jam-jam tertentu.

Ket :
4 Pintu masuk dari Jalan Kantung parkir
5 5
Raya Narogong Titik kemacetan
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : Pedestrian Ways

1 Lebar jalur pejalan kaki masih


kurang lebar dari seharusnya,
2 hanya 80-100cm, dimana
3 standarnya 150cm (SNI 03-
500m

2 2443-1991 tentang

Peta Figure Ground


Spesifikasi Trotoar)
3
Kondisi ini tipikal di sepanjang
4 koridor utama jalan kemang
pratama raya ini,. Trotoar
juga belum di lengkapi
5
fasilitas bagi kaum disabilitas
1
seperti guiding blok., serta
tidak tersedia JPO dan
zebracross. namun
ketersediaan trotoar terdapat
500m

5 disepanjang jalan lengkap


dengan tempat sampah
sebagai salah satu street
furniturenya.

4
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : SIGNAGES Keberadaan penandaan
akan sangat
mempengaruhi
visualisasi kawasan, baik
secara makro maupun
mikro, jika jumlahnya
2 cukup banyak dan
memiliki karakter
yang berbeda. Sebagai
500m

Peta Figure Ground


contoh, jika banyak
1 2 terdapat penandaan dan
tidak diatur
perletakannya, maka
akan dapat menutupi
fasad bangunan di
belakangnya.
Dengan begitu, visual
bangunan tersebut akan
1 3 5 terganggu.
4
500m

Signase2 pada kawasan Kemang Pratama


sudah cukup lengkap, baik itu rambu
5 kendaraan, penunjuk alamat, maupun branding
3 signages. Namun penataannya kurang rapih
dan terkesan tumpuk menumpuk di beberapa
4
titik
Urban Design Process. Shirvani,Hamid 1985 : PRESERVATION
Menurut Hamid Shirvani Preservasi dalam perancangan kota
adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal
(permukiman) dan urban places (alun-alun, plasa, area
perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri khas, seperti
500m

halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah.

Peta Figure Ground


Di kawasan Kemang Pratama Bekasi tidak ditemukan adanya
bangunan bersejarah warisan budaya yang dilindungi negara
yang biasanya terdapat unsur perlindungan terhadap fungsi
dan keberadaan gedung tersebut oleh pemerintah. Hal ini
disebabkan karena kawasan Summarecon Bekasi
dikembangkan dari lahan kosong, maka dapat simpulkan
500m

bahwa kawasan ini tidak memiliki preservasi atau


perlindungan terhadap fungsi dan keberadaan gedung-
gedung tua atau bersejarah.
Menurut Kearns (1992), analisis SWOT digunakan
sebagai salah satu metode utuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek
atau konsep bisnis yang bedasarkan faktor
eksternal dan faktor internal (strength,
opportunities, weaknesses, threats). Pada
penelitian ini akan menggunakan Pendekatan
Kualitatif Matriks SWOT berdasarkan hasil
pendataan elemen rancang kota sebelumnya)
Opportunity Threats/ ancaman
• Hanya berjarak 1km dari pintu tol jkt-Cikampek dan Stasiun  Lokasi studi sudah menjadi daerah macet.
eksternal
Bekasi. Karena menjadi jalur yang menghubungkan
• Rencana kota mendukung adanya pengembangan kawasan dua jalan utama kota bekasi yaitu Jalan Raya
TOD. Pekayon dan Jalan Raya Narogong
internal • Banyak lahan kosong dan bangunan kosong yang dapat
dikembangkan.
Strengths / kekuatan Strategi S-O Strategi S-T
• Lokasi studi sangat dekat dengan area-area yang
• Menerapkan Metode WALKABLE URBAN pada kawasan
penduduknya padat • Mengarahkan pengembangan berbasis kawasan
tersebut untuk mengubah pola pikir pengunjung yang
• Area lokasi studi merupakan area perkantoran transit terpadu (TOD) vehicle dependency perlahan menjadi pengguna mass
dan perdagangan & jasa, Sehingga diprediksi akan transportation dan angkutan umum dengan
banyak pengguna Transit di lokasi studi. • Meningkatkan kepadatan ruang pada kawasan memperbaiki fasilitas pedestrian pada lokasi studi yang
masih sangat kurang memadai.
• Menyediakan fasilitas penunjang sebagai tempat
transit bagi pendatang (pengunjung dari luar Bekasi) • Menciptakan integrasi yang optimal antar elemen2
transportasi umum dengan kemudahan akses pejalan
kaki
Weakness / Kelemahan Strategi W-O Strategi W-T
• Terjadi kepadatan lalu lintas terutama pada jam
pulang kerja (weekdays).
• Membangun jalan-jalan baru di dalam kawasan dan • Membangun sarana dan prasarana yang mampu
mengintegrasikannya dengan rute-rute angkutan memfasilitasi aktivitas untuk mendukung
• Kurangnya pusat kegiatan lokal yang ada di dalam
umum yang sudah ada. konektivitas dan integrasi ruang dalam penerapan
kawasan.
strategi Transit Oriented Development (TOD)
• Membangun sarana dan memfasilitasi • Membangun ruang publik baru dan lanskap yang
pengembangan kawasan berbasis mix-use aktif serta terintegrasi dengan lajur pedestrian dan
lajur sepeda
Konsep
01 Koridor
Menggunakan konsep TOD dengan
penerapan teknologi drive thru yang
memungkinkan segala kegiatan
berlangsung tanpa sentuhan antar
pengguna
Transit-oriented development alias TOD
Transit-oriented development alias TOD adalah metode pengembangan kawasan
urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan
dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.
Jadi, TOD adalah metode urban planning yang mengintegrasikan pengunaan
transportasi umum dengan kawasan urban yang padat.
Tujuan dari metode TOD adalah untuk meningkatkan penggunaan moda transportasi
umum. Dengan demikian, angka pemakaian kendaraan pribadi dan kemacetan bisa
menurun. Dengan konsep ini tentu ruang lingkup pergerakan pengguna akan
berkurang sehingga akan mengurangi penyebaran penyakit dalam hal ini penyakit
covid19 yang disebabkan oleh virus.
Namun pada masa Pandemic ini tentu perlu mengusung sistem cara kerja suatu
koridor yang aman, mengurangi sentuhan, sehingga sistem teknologi drive thru untuk
setiap elemen, baik itu perbelanjaan, ruko, perkantoran, bank, dll dianggap cukup
tepat.
Transit-oriented development alias TOD
Menjadikan Titik tersebut sebagai area transit
utama dengan merelokasi area perbelanjaan,
supermarket, perkantoran, dan halte bis
menjadi beberapa bangunan yang terintegrasi
dengan skybridge
Sebagian area
di pusat
transit dapat
dimasuki
mobil pribadi/ Sistem drive thru pada
ojek /taksi toko2 dan resto
online
Alat Cuci
tangan tanpa Hunian
sentuh Vertikal Perkantoran
disetiap sudut
penting
koridor SkyBRidge

Fasilitas lain
Terminal Bis
yg berdekatan
dan OJOL
dengan pusat
CENTRE
transit
REFERNSI BACAAN :

• Materi Perkuliahan Arsitektur Perkotaan

• Aartikel Kajian ELemen Perancangan Hamid Shirvani Pada Kota


Satelithttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c
d=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj0mJCrztPxAhVMX30KHePDCdMQ
FjAAegQIBRAD&url=https%3A%2F%2Fjurnal.umj.ac.id%2Findex.php%2
Fpurwarupa%2Farticle%2Fdownload%2F3928%2F3048&usg=AOvVaw0
ZrAlIlB2CNS97Rw3ZYxcq

• Artikel Konsep TOD


https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&c
ad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjd0o6kztPxAhXVdn0KHYCjB8UQFjADeg
QIAxAD&url=https%3A%2F%2Fjurnal.umj.ac.id%2Findex.php%2Fpurwa
rupa%2Farticle%2Fdownload%2F2827%2F2236&usg=AOvVaw3CowhU
xuN1s_41sVHQpDWr
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai